Anda di halaman 1dari 41

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU
OLEH
ISMI HANIFAH

Pembimbing
Dr. H. Muslich P, Sp. OG
Pendahuluan
Kehamilan ektopik merupakan masalah kesehatan yang penting
bagi perempuan pada usia reproduktif karena merupakan
penyebab utama kematian pada trimester pertama kehamilan
Menurut WHO (World Health Organization) 2007, kehamilan
ektopik adalah penyebab hampir 5 persen kematian ibu hamil
di Negara maju

Kejadian kehamilan ektopik di Indonesia sekitar 5-6 : 1000


kehamilan
I II III
– DEFINISI – PATOGENESIS – MANIFESTASI KLINIS
– ETIOLOGI – KLASIFIKASI

IV V VI
– DIAGNOSIS BANDING – PENEGAKAN DIAGNOSIS
– PROGNOSIS
– TERAPI
Apa itu KET?
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dengan
pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri.
Kehamilan ektopik terganggu (KET) merupakan
kehamilan ektopik yang disertai dengan gejala akut
abdomen, dengan trias gambaran klasik yaitu riwayat
amenore, nyeri akut abdomen dan pendarahan
pervaginam

4
e

terutama endosalpingitis yang


meningkatkan insiden Penggunaan menyebabkan aglutinasi silia lipatan
kontrasepsi Salpingitis
kehamilan ektopik mukosa tuba dengan penyempitan
saluran

yang merubah bentuk tuba seperti Kehamilan


Kelainan terutama divertikulum, ostium
mioma uteri dan adanya benjolan Tumor Ektopik Pertumbuhan asesorius dan hipoplasi
pada adneksia Terganggu Tuba

Adhesi pasca abortus atau infeksi pasca nifas,


kegagalan usaha untuk Operasi peritubal apendisitis, atau endometriosis, yang
memperbaiki patensi tuba Tuba setelah menyebabkan tertekuknya tuba atau
infeksi penyempitan lumen

5
1. Tuba fallopi (>95%) 3. Ovarium (3%)
A. Pars intertisialis dan 4. Intraligamenter (jarang)
kornu(2-3%) 5. Abdominal (<1%) kira-kira
B. Isthmus (12%) 1/15000 kehamilan
C. Ampulla (70%) A. Primer, dengan implantasi awal
zigot di luar tuba
D. Fimbriae (11%)
B. Sekunder, karena ekspulsi atau
2. Uterus (jarang) ruptur kehamilan tuba

A. Kanalis servikalis (<1%) 6. Kombinasi kehamilan


dalam dan luar uterus
B. Kornu
(heterotopik), terjadi 1/17000-
30000 kehamilan
 Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar. Pada nidasi
secara kolumnar telur bernidasi pada ujung sisi endosalping. Pada nidasi
interkolumnar, telur bernidasi antara dua sisi endosalping.

 Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi


dan biasanya telur mati secara dini dan direabsorbsi.

 Karena pembentukan desidua di tuba malahan kadang-


kadang sulit dilihat, vili khorealis menembus endosalping
dan masuk kedalam otot-otot tuba dengan merusak jaringan
dan pembuluh darah
 Perkembangan janin selanjutnya
tergantung dari beberapa faktor,
yaitu; tempat implantasi,
tebalnya dinding tuba dan
banyaknya perdarahan

 Beberapa kemungkinan yang


mungkin terjadi
1. Hasil konsepsi mati dini dan
diresorbsi
2. Abortus ke dalam lumen tuba
3. Ruptur dinding tuba
TRIAS KLASIK
1. Riwayat amenore
2. Nyeri akut abdomen
3. Perdarahan pervaginam
– PERDARAHAN
– NYERI VAGINA
Gejala :
ABDOMEN ABNORMAL
 Mual
– AMENORE
 Muntah
 Nyeri pelvic
– NYERI PELVIS
– SPOTITING
 Pusing

– HIPOVOLEMI  Nyeri tekan abdomen


 AmenoRe 6-8 minggu
 Hipotensi
 bradikardia
Gejala dan Kehamilan Apendis itis Salpingitis Ruptur Abortus
tanda Ektopik Kis ta
Terganggu Korpus
Luteum

Ras a s akit Kram dan nyeri \Epigas trik, 2 kuadran Unilateral, Kram di
tekan unilateral periumbilikal, bawah, menyeluruh garis tengah
Perut s ebelum ruptur titik Mc dengan atau jika tubuh
Burney, nyeri tanpa nyeri perdarahan
tekan lepas tekan lepas hebat

Mual Kadang-kadang Bias a , Tidak Jarang Hampir


muntah s ebelum mendahului s ering tidak
rupture, perges eran pernah
s eringkali nyeri ke kanan
s etelah rupture bawah

Mens truas i Terdapat Tidak terkait Menoragi, Terlambat Amenore,


penyimpangan : mens truas i metroragi mens , bercak, lalu
tidak haid, perdarahan, perdarahan
bercak nyeri

Suhu dan 37,2-37,8O C, 37,2-37,8O C, 37,2-40O C, <37,2- Sampai


Nadi 37,8O C, 40o C bila
Nadi normal Nadi cepat 90- Nadi infeks i
s ebelum 100 meningkat Nadi normal
rupture, cepat s es uai kecuali s aat
s etelah ruptur demam s yok
1. ANAMNESIS 2. PX FISIK
– TRIAS KLASIK KET – Tanda-tanda Syok : tekanan darah menurun (sistolik <
– MUAL, MUNTAH, RASA 90 mmHg), nadi cepat dan lemah (> 110 kali
TEGANG PADA PAYUDARA, permenit), pucat, berkeringat dingin, kulit yang
GANGGUAN DEFEKASI lembab, nafas cepat
– Gejala akut abdomen : perut tegang pada bagian
bawah, nyeri tekan, nyeri ketok
– Pemeriksaan ginekologi: biasanya didapatkan servik
teraba lunak, nyeri tekan dan nyeri goyang, korpus
uteri normal atau sedikit membesar, kadang-kadang
sulit diketahui karena nyeri abdomen yang hebat,
kavum Douglas menonjol oleh karena terisi darah.
3. Pemeriksaan penunjang Usia Kehamilan Kadar HCG-β
– HCG-β (minggu) (mIU/mL atau IU/L)
Pengukuran subunit beta dari HCG-β (Human 1 5-50
Chorionic Gonadotropin-Beta) merupakan tes
2 50-500
laboratorium terpenting dalam diagnosis.
Pemeriksaan ini dapat membedakan antara 3 100-10.000
kehamilan intrauterin dengan kehamilan ektopik. 4 1.080-30.000
Jaringan tropoblas pada kehamilan ektopik
menghasilkan hCG dalam kadar yang lebih rendah 6-8 3.500-115.000
daripada kehamilan intrauterin normal, oleh sebab 12 12.000-270.000
itu dibutuhkan tes yang mempunyai tingkat
13-16 >20.000
sensitivitas yang lebih tinggi
17-40 <4.000
– KULDOSINTESIS
Kldosintesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk
mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada
darah atau cairan lain. Serviks ditarik ke arah simfisis
dengan tenakulum, kemudian sebuah jarum
panjang ukuran 16 atau 18 dimasukkan lewat
forniks posterior vagina ke dalam kavum Douglas
dan kemudian dilakukan aspirasi cairan yang ada di
dalamnya
– Laparoskopi
– Dilatasi dan Kuretase
 Tehnik pemeriksaan ini memberikan sarana
 Manfaat kuretase uterus adalah untuk menentukan untuk mendiagnosis penyakit pada organ
ada atau tidaknya vili yang menandakan adanya pelvis, termasuk kehamilan ektopik.
kehamilan intrauterin yang non viabel.  Inspeksi lengkap rongga panggul mungkin
 Pada sebagian besar kasus, kuretase sangat menolong tidak dapat dilakukan bila terdapat
jika serum progesteron kurang dari 5 ng/mL dan titer inflamasi pelvik atau perdarahan yang baru
HCG yang tidak meningkat dan kurang dari 1000 IU/L. atau sudah lama terjadi.
 Kadang-kadang, pengenalan kehamilan
tuba dini tanpa terjadinya ruptur sulit
dilakukan dengan laparoskopi, meskipun
tuba bisa dilihat seluruhnya.
– Ultrasonografi
Hal perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu : Salpingotomi linier
– 1. Kondisi penderita saat itu Tindakan ini merupakan suatu prosedur pembedahan
– 2. Keinginan penderita akan fungsi reproduksinya yang ideal dilakukan pada kehamilan tuba yang belum
– 3. Lokasi kehamilan ektopik mengalami ruptur. Karena lebih dari 75% kehamilan
– 4. Kondisi anatomik organ pelvishal ektopik terjadi pada 2/3 bagian luar dari tuba.
Prosedur ini dimulai dengan menampakkan,
mengangkat, dan menstabilisasi tuba
Reseksi segmental Salpingektomi
Salpingektomi total diperlukan apabila satu kehamilan tuba
– Reseksi segmental dan reanastomosis end to
mengalami ruptur, karena perdarahan intraabdominal akan
end telah diajukan sebagai satu alternatif dari
terjadi dan harus segera diatasi. Hemoperitonium yang luas
salpingotomi. Prosedur ini dilakukan dengan
akan menempatkan pasien pada keadaan krisis
mengangkat bagian implantasi. Tujuan lainnya
kardiopulmunonal yang serius. Insisi suprapubik Pfannenstiel
adalah dengan merestorasi arsitektur normal dapat digunakan, dan tuba yang meregang diangkat.
tuba. Hanya pasien dengan perdarahan yang Mesosalping diklem berjejer dengan klem Kelly sedekat
sedikit dipertimbangkan untuk menjalani mungkin dengan tuba. Tuba kemudian dieksisi dengan
prosedur ini memotong irisan kecil pada myometrium di daerah cornu uteri
 Obat yang digunakan ialah methotreksat (MTX) 1
2. Medisinalis
mg/kgBB i.v. dan faktor sitrovorm 0,1 mg/kgBB
Kriteria kasus yang dapat diobati ialah:
i.m. berselang seling setiap hari selama 8 hari.
a. Kehamian di pars ampularis tuba belum
 Methotrexate merupakan analog asam folat yang
pecah
akan mempengaruhi sintesis DNA dan
b. Diameter kantong gestasi ≤ 4cm multiplikasi sel dengan cara menginhibisi kerja
c. Perdarahan dalam rongga perut ≤100 ml enzim Dihydrofolate reduktase. MTX ini akan
d. Tanda vital baik dan stabil menghentikan proliferasi trofoblas.
• Angka kematian ibu yang disebabkan oleh
kehamilan ektopik terganggu turun sejalan
dengan ditegakkannya diagnosis dini dan
persediaan darah yang cukup.
• Ibu yang pernah mengalami kehamilan
ektopik terganggu, mempunyai resiko 10%
untuk terjadinya kehamilan ektopik terganggu
berulang. Ibu yang sudah mengalami
kehamilan ektopik terganggu sebanyak dua
kali terdapat kemungkinan 50% mengalami
kehamilan ektopik terganggu berulang
1. Identitas Pasien
– Nama : Ny. Y 2. Identitas Suami
– Umur : 32 Tahun
– Agama : Islam  Nama Suami : Tn. S
 Umur : 37 Tahun
– Suku : Jawa  Agama : Islam
– Pekerjaan : IRT  Suku : Melayu
– Pendidikan : SMA  Pekerjaan : Wiraswasta
 Pendidikan : SMA
– Alamat : Jl. Meteorologi Raya
 Alamat : Jl. Meteorologi Raya
– Tanggal masuk: 17 November 2017
– Pukul : 19 : 40 WIB
– NO.RM : 25-76-54
– II. ANAMNESA
– Ny.Y, 32 tahun, G2P1A0, Jawa, Islam, IRT, SMA, i/d Tn.S, 37 tahun, Melayu, Islam, SMA, Wiraswata, Pasien datang ke
VK dengan:
– Keluhan Utama: Mules-mules.
– Telaah : Pasien datang ke RSHM diantar oleh suaminya pada tanggal 17-11-2017 pada pukul 19.40 WIB
dengan keluhan mules-mules, hal ini dialami Os sejak pukul 15.30 WIB, Riwayat keluar air-air (+) sejak tanggal 11-
11-2017 pukul 17.00 WIB. Riwayat demam (-). Riwayat merokok (-). Riwayat keluar lendir darah dari kemaluan (-).
Riwayat keluar jaringan dari kemaluan (-). Riwayat trauma/jatuh (-). Riwayat bercampur dengan suami beberapa
hari ini (-), Riwayat Trauma (-), Riwayat perut di kusuk (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
– RPT/RPO : -/-
– HPHT : 04-02-2017
– TTP : 11-11-2017
– ANC :Bidan 1x
Sp.OG 2x
– Perdarahan Ante partum :
– Kapan mulai : (-) Perdarahan ke : (-)
– Banyaknya : (-) Darah Beku : (-)
– Rasa Nyeri : (-) Trauma : (-)

– Tanda- tanda keracunan hamil :
– Edema : (-) Vertigo : (-)
– Pening : (-) Gangguan visus: (-)
– Mual : (-) Kejang – kejang : (-)
– Muntah` : (-) Coma : (-)
– Nyeri ulu hati : (-) Icterus : (-)
– Ginekologik / Keluarga :
– Menarche : 13 tahun Haid terakhir : 04-02-2017
– Lama : 6-7hari TTP : 11-11-2017
– Dysmenorrhea : (-) Hamil kembar : (-)
– Flour albus : (-) Lain-lain : (-)

– Perdarahan Post partum :


– Retensio plasenta: (-) Kala : (-)
– Placenta rest : (-) Banyaknya : (-)
– Infus/transfusi : (-) Atonia uteri : (-)

– Riwayat Kehamilan Dan Persalinan :


– Kawin : 1 kali Umur Kawin : 20tahun
– Berobat Mandul : (-)
– Family Planning : (-)
– Riwayat Persalinan:
– G2P1A0, Anak 1 Perempuan, Aterm, 2500 gr, Psp, Bidan, Klinik bersalin, Sehat, 7 th.
– Penyakit yang Pernah diderita :
– Anemia : (-) Veneral disease : (-)
– Hipertensi : (-) Penyakit jantung : (-)
– Penyakit Ginjal: (-) Trauma : (-)
– Diabetes : (-) Operasi :(-)
– Tuberkulosis : (-) Penyakit lain : (-)
– Hasil Pemeriksaan Umum:
– Berat Badan : 68 kg Nadi : 80x/i
– Tinggi Badan : 152 cm Tek.darah :130/80 mmHg
– Type Badan : Sedang Suhu : 36,5ºC
– Keadaan umum : Baik Pernapasan : 20x/i
– Keadaan gizi : Cukup anemi : (-)
– Kesadaran : Compos Mentis Icterus : (-)
– Tenang/gelisah : Tenang Edema : (-)/(-)
– Cor : Normal cyanosa : (-)
– Pulmo : Normal dyspnoe : (-)
– T.H.T : Normal refleks :Normal
Status Lokalis
– Abdomen : Membesar asimetris – Lig.rotundum : Dalam batas normal

– Tinggi fundus uteri : 3 Jari dibawah processus – Meteorismus : Tidak


xhypoideus – D.D.A : (+) 140 x/i

– Punggung : Kiri – Formula Johnsoon : (32 cm – 12) x 155

– Bagian terbawah : Kepala – Taksiran BB anak : 3100 gr

– Turunnya : 4/5 – Osborn : Negatif


– HIS : 2x40’’/10i
– S.B.R : Dalam batas normal
– Gerak : (+)
– Ring V. Bandl : Tidak ada
– Leopold
– Leopold 1 : Teraba sensasi massa besar noduler, tinggi fundus uteri 3
jari di bawah prosesus xipoideus (32cm ).
– Leopold II : abdomen sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil dan
abdomen sebelah kiri teraba tahanan memanjang (letak punggung janin)
– Leopold III : Teraba keras dan bundar (letak kepala)
– Leopold IV : Masuk PAP 1 jari (4/5)
Pemeriksaan Dalam
– Tanggal : 17-11-2017
– Jam : 20.00 WIB – Sacrum : Cekung

– Dokter/Bidan : Bidan – S.Ischiadica : Tidak menonjol

– Indikasi : Inpartu – Arcus Pubis : Tumpul

– Pembukaan : 4 cm – Coccygeus : Mobile


– Vagina : Dalam Batas Normal
– Cervix : Anterior
– Vulva : Dalam Batas Normal
– Effacement : 40 %
– Sarung Tangan : Lendir darah (+), air
– Selaput Ketuban : (+)
ketuban (-)
– Bagian Terbawah : Kepala
– Meconium : (-)
– Posisinya : UUK
– Kesan : Pemeriksaan vaginal
– Turunnya : Hodge I toucher panggul adekuat, dan fase laten pada
– Promontorium : Tidak teraba kala 1 (+)

– Lin.inominata : Teraba 2/3 anterior


– Tanggal :18-11-2017
– Jam : 00.00 WIB – Promontorium : Tidak teraba
– Dokter/Bidan : BIDAN – Lin.inominata : Teraba 2/3 anterior
– Indikasi : Inpartu – Sacrum : Cekung
– Pembukaan : 8 cm – S.Ischiadica : Tidak menonjol
– Cervix : Axial – Arcus Pubis : Tumpul
– Effacement : 80% – Coccygeus : Mobile
– Selaput Ketuban : (+) – Vagina : Dalam Batas Normal
– Bagian Terbawah : Kepala – Vulva : Dalam Batas Normal
– Posisinya : UUK – Sarung Tangan : Lendir darah (+), air ketuban (-)
– Turunnya : Hodge III – Meconium : (-)
– Tanggal : 18-11-2017
– Jam : 02.00 WIB – Lin.inominata : Teraba 2/3 anterior

– Dokter/Bidan : BIDAN – Sacrum : Cekung

– Indikasi : Inpartu – S.Ischiadica : Tidak menonjol

– Pembukaan : Lengkap (10 cm) – Arcus Pubis : Tumpul

– Cervix : Axial – Coccygeus : Mobile

– Effacement : 100% – Vagina : Dalam Batas Normal

– Selaput Ketuban : (-) – Vulva : Dalam Batas Normal

– Bagian Terbawah : Kepala – Sarung Tangan : Lendir darah (+), air ketuban (+)

– Posisinya : UUK – Meconium : (-)

– Turunnya : Hodge 4
– Promontorium : Tidak teraba
– Diagnosa:
– Second Gravida + Kehamilan dalam rahim 37 minggu + Janin Tunggal + Presentasi Kepala + Anak Hidup +
Inpartu

– PEMERIKSAAN PENUNJANG
– USG TAS (Tanggal 17-11-2017)
Abdominal Circumference (AC) :331,1 mm
– Janin Tunggal, Persentasi Kepala, Anak Hidup
Femur Length (FL) : 74 mm
– Fetal Movement (FM) : (+) Amniotic Fluid Index : 5 cm
– Fetal Heart Rate (FHR) : (+)
Kesimpulan : KDR (36-37) mgg +
– Biparietal Diameter (BPD) : 90,6 mm
PK + JT + AH
Hasil laboratorium tanggal 18-11-2017 pukul 09.15 WIB
Hematologi
Darah rutin Nilai Nilai Rujukan satuan
Hemoglobin 12,6 12 – 16 g/dl
Hitung eritrosit 4,1 3,9 - 5,6 10*5/µl
Hitung leukosit 9.600 4,000- 11,000 /µl
Hematokrit 36,0 36-47 %
Hitung trombosit 285.000 150,000-450,000 /µl
Index eritrosit
MCV 85,4 80 – 96 fL
MCH 28,2 27 – 31 pg
MCHC 33,1 30 – 34 %
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 2 1–3 %
Basofil 0 0–1 %
N.Stab 0 2– 6 %
N. Seg 73 53–75 %
Limfosit 19 20–45 %
Monosit 6 4–8 %
LED 62 0-20 mm/jam

Kimia Klinik Satuan Nilai Rujukan


Glukosa Darah Sewaktu : 61 mg/dL < 140
– Diagnosa:
– Second Gravida + Kehamilan dalam rahim 39 minggu + Janin
Tunggal + Presentasi Kepala + Anak Hidup + Inpartu
– Lapor Supervisor Dr. Taufik Mahdi, Sp. OG
– Advice:
– IVFD RL 20 gtt/i
– Pantau Vital Sign
– Pantau DJJ, HIS, Pembukaan
– PERIHAL PERSALINAN
– LAPORAN PSP
– Operator : Dr. Taufik Mahdi, Sp. OG
– Tanggal :18-11-2017
– Jam :02.00WIB
– Langkah-langkah PSP :
1. Ibu di baringkan di meja Ginekologi dengan posisi Lititomi.
2. Lakukan pengosongan kandung kemih.
3. Lakukan pembersihan jalan lahir pada vagina meliputi labia mayor dan labia
minora.
4. Pada his yang adekuat tampak kepala bayi maju mundur, kemudian menetap.
5. Pada his berikutnya ibu dipimpin mengejan dan dengan sub oksiput sebagai hipomoklion, lahir lah
berturut-turut uuk, uub, dahi, dagu dan seluruh kepala.
6. Terjadi putar paksi luar, dengan dipegang biparietal kepala di tarik kebawah untuk menarik bahu
depan dan kepala di tarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian lahir seluruh tubuh.
7. Lahir bayi laki-laki dengan berat badan lahir 2500 gr, panjang bayi lahir 49 cm, apgar skor 9/10, anus
positif
8. Tali pusat diklem didua tempat dan digunting diantaranya, kandung kemih dikosongkan dengan ptt
di tunggu 5-10 menit, plasenta lahir spontan dengan kesan lengkap.
9. Laserasi jalan lahir dilakukan repair dengan menggunakan chromic cat gut no 2.0.
10.Evaluasi jalan lahir tidak ditemukan kelainan
11.Evaluasi perdarahan terkontrol, keadaan ibu post partum baik.
– Terapi:
– IVFD RL + oksitosin 10 IU 20 gtt/menit
– Cefadroksil tab mg 500 3x1
– As. Mefenamat tab 3x1
– Methergin tab 3x1
– Neurodex tab 2x1
KALA IV POST PSP
Kontraksi
Jam Nadi Tek.Darah Tinggi Fundus Uterus
Uterus

02.45 80x/i 110/60 mmhg Kuat 2 jari di bawah pusat

03.00 72x/i 130/70 mmhg Kuat 2 jari di bawah pusat

03.15 86x/i 110/60 mmhg Kuat 2 jari di bawah pusat

03.30 74x/i 120/70 mmhg Kuat 2 jari di bawah pusat

04.00 76x/i 110/60 mmhg Kuat 1 jari dibawah pusat


04.30 72x/i 110/60 mmhg Kuat 1 jari di bawah pusat
– Tanggal 18 November 2017, jam 06.00 WIB
– S : Luka heacting nyeri
– O: Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
– TD : 110/80 mmHg Ikterik : -/-
– HR : 80x/menit Dyspnoe : -
– RR : 24x/menit Sianosis : -
– T : 36,8ºC Oedem : -/-
– SL: Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N A: Post PSP + NH1
– TFU :1 jari dibawah umbilicus, kontraksi (+) P: - Cefadroksil tab mg 500 3x1
– P/V :- - As. Mefenamat tab 3x1
– BAK : (+), - Methergintab 3x1
– BAB : (-), flatus (+) - Neurodex tab2x1
- Luka jahit kompres kasa betadine
– Tanggal 19 November 2017, jam 06.00 WIB
– S : -
– O: Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
– TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/-
– HR : 88 x/menit Dyspnoe : -
– RR : 24x/menit Sianosis : -
– T : 37ºC Oedem : -/-
– SL: Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N A: Post PSP + NH2
– TFU :1 jari dibawah umbilicus, kontraksi (+) P: - Cefadroksil tab mg 500 3x1
- As. Mefenamat tab 3x1
– P/V :-
- Methergintab 3x1
– BAK : (+) Normal - Neurodex tab2x1
- Luka jahit kompres kasa betadine
– Tanggal 20 November 2017, jam 06.00 WIB
– S : -
– O: Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
– TD : 120/80 mmHg Ikterik : -/-
– HR : 88 x/menit Dyspnoe : -
– RR : 24x/menit Sianosis : -
– T : 37ºC Oedem : -/-
A: Post PSP + NH2
– SL: Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N
P: - Cefadroksil tab mg 500 3x1
– TFU :1 jari dibawah umbilicus, kontraksi (+)
- As. Mefenamat tab 3x1
– P/V :- - Methergintab 3x1
– BAK : (+) Normal - Neurodex tab2x1
– BAB : (-) flatus (+) - Luka jahit kompres kasa betadine
R : PBJ
T H A N K YO U !
Wassalamu’alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai