PENDAHULUAN
Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang
melalui pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan
itu akan terjadi dari mulai terhentinya supli oksigen. Manifestasinya dapat dilihat
setelah beberapa menit, jam dan seterusnya.
Dalam kasus tertentu, salah satu kewajiban dokter adalah membantu penyidik
menegakkan keadilan. Untuk itu dokter sedapat mungkin membantu menentukan
beberapa hal seperti saat kematian dan penyebab kematian tersebut.
Sampai saat ini, penggantungan adalah penyebab kematian karena asfiksia yang
paling sering ditemukan karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan seutas
tali, kain, dasi atau bahan apa saja yang dapat melilit leher. Demikian pula dengan
pembunuhan dan hukuman mati dengan cara penggantungan sudah digunakan sejak
zaman dahulu.
Kasus gantung hampir sama dengan penjeratan. Perbedaan nya terletak pada
asal tenaga yang dibutuhkan untuk memperkecil lingkaran jerat. Pada penjeratan
tenaga datang dari luar sedangkan pada kasus gantung tenaga tersebut berasal dari
berat badan korban sendiri, meskipun tidak seluruh berat badan digunakan.
Sampai saat ini, masih sering diperlukan bantuan dokter untuk memeriksa
orang yang didapati mati dalam keadaan tergantung. Masalahnya adalah apakah
orang tersebut mati tergantung karena perbuatannya sendiri (bunuh diri) atau dibunuh
Itulah urusan utama dokter untuk menjelaskan kepada penyidik dan kalangan
pengadilan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan korban mati tergantung.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.1 Definisi
a) typical hanging
adalah penggantungan tubuh dimana titik gantung atau simpul tali berada
tepat diatas pertengahan tulang occiput. Dalam situasi seperti ini
kemungkinan penekanan arteri di daerah leher maksimum.
b) Atypical hanging
Adalah semua penggantungan tubuh dengan titik gantung atau simpul tali
berada disemua tempat selain daripada di tengah occiput.
a) Suicidal Hanging
b) Accidental Hanging
c) Homicidal Hanging
Paling sering diserrtai dengan penyakit depresi. Mungkin pula terjadi pada
alkoholisme, skizofrenia, gangguan kepribadian atau ketergantungan obat. Sejumlah
kecil percobaan bunuh diri dan berhasil tidak menunjukkan adanya bukti gangguan
psikiatrik. Biasanya multifaktorial: kepribadian, faktor sosial dan penyakit psikiatrik
memainkan peranan yang berbeda beda. Penyakit fisik merupakan faktor penting,
terutama pada usia lebih tua. Faktor resiko tinggi termasuk umur, golongan
Posisi korban pada kasus gantung diri bisa bermacam macam, kemungkinan
tersering :
Untuk posisi ini ada yang menyebutkan dengan istilah penggantungan parsial.
Istilah ini digunakan jika beban berat badan tubuh tidak sepenuhnya menjadi
kekuatan daya jerat tali. Pada kasus tersebut berat badan tubuh tidak seluruhnya
menjadi gaya berat sehingga disebut penggantungan parsial. Bahan yang digunakan
biasanya tali, ikat pinggang, kain, dan lain-lain.
Accidental Hanging
Homicidial Hanging
A. Pemeriksaan Luar
Hal ini sangat penting diperhatikan oleh dokter dan keadaan nya bergantung
kepada beberapa kondisi:
a) Tanda penjeratan jelas dan dalam jika tali yang digunakan kecil dibandingkan
jika menggunakan tali yang besar
b) Bentuk jeratannya berjalan miring (oblik) pada bagian depan leher, dimulai
pada leher bagian atas di antara kartilago tiroid dengan dagu, lalu berjalan
miring sejajar dengan garis rahang bawah menuju belakang telinga. Tanda ini
semakin tidak jelas pada bagian belakang.
c) Tanda penjeratan tersebut berwarna coklat gelap dan kulit tampak keras dan
berkilat. Pada perabaan kulit terasa seperti perabaan kertas perkamen, disebut
parchmentisasi.
d) Pada tempat dimana terdapat simpul tali yaitu pada kulit di bagian bawah
telinga, tampak daerah segitiga pada kulit dibawah telinga
e) Pinggirannya berbatas tegas dan tidak terdapat tanda-tanda abrasi disekitarnya
f) Jumlah tanda penjeratan kadang-kadang pada leher terlihat 2 buah atau lebih
bekas penjeratan. Hal ini menunjukkan bahwa tali dijeratkan ke leher
sebanyak 2 kali
4. Tanda-tanda asfiksia, yaitu mata menonjol keluar, perdraahan berupa ptekia tampak
pada wajah dan sub konjungtiva. Lidah menjulur menunjukkan adanya penekanan
pada bagian leher
5. Air liur mengalir dari sudut bibir di bagian yang berlawanan dengan tempat simpul
tali. Keadaan ini merupakan tanda pasti penggantungan ante mortem
B. Pemeriksaan Dalam
Cara insisi yang biasa digunakan adalah I shape incision yaitu insisi yang
dimulai dari bawah dagu sampai symphisis pubis dengan membelokkan pisau ke kiri
setentang pusat.
1. Jaringan yang berada di bawah jeratan berwarna putih, berkilat dan perabaan
seperti perkamen karena kekurangan darah, terutama jika mayat tergantung cukup
lama pada jaringan di bawahnya mungkin tidak terdapat cedera lain.
2. Platisma atau otot lain disekitarnya mungkin memar atau rupture pada beberapa
keadaan. Kerusakan otot ini lebih banyak terjadi pada kasus penggantungan yang
disertai dengan tindakan kekerasan.
3. Lapisan dalam dan bagian tengah pembuluh darah mengalami laserasi atau
rupture. Resapan darah hanya terjadi di dalam dinding pembuluh darah
2.2 Penjeratan
Asfiksia yang terjadi pada penjeratan berbeda dengan asfiksia yang terjadi pada
penggantungan. Pada tan, ikatan yang terjadi pada waktu penjeratan merupakan
faktor yang menyebabkan terhalangnya jalan nafas, sedangkan pada penggantungan,
berat badpenjeraan korban yang menjadi faktor terpenting.
2.2.1 Definisi
- Alat penjerat yang biasanya dibawa oleh pelaku seperti tali, kawat, dan lain-
lain. Sedangkan alat yang biasa dibawa korban seperti selendang, dasi,
stocking atau kain lainnya.
- Jumlah lilitan satu dengan simpul mati.
- Alat penjerat berjalan mendatar, luka lecet umumnya melingkari leher
secara keseluruhan.
Ada tiga cara kematian pada kasus penjeratan (strangulation by ligature) yaitu:
a. Pemeriksaan luar
b. Pemeriksaan dalam
KESIMPULAN
Perbedaan antara hanging dan strangulasi antara lain ,pada hanging seperti
Suicide, bekas talinya miring dan nonkontinu, lilitan diatas k.thyroid, Dasar dr
bekas tali seperti kertas perkamen, jarang dijumpai abrasi, ekhimosis, bekas kuku,
jarang luka-luka pada kulit, subkutis, otot, jarang fraktur/dislokasi vertebralis, hanya
pd judicial hanging, air ludah keluar dr sudut mulut, tardeus spot kadang-kadang,
muka pucat, leher teregang, tanda perlawanan (-). Pada strangulasi seperti homicide,
horizontal dan kontinu, lilitan Dibawah k.thyroid, warna merah kecoklatan, sering
terjadi bekas, sering dijumpai luka, jarang dijumpai fraktur, keluar darah dari
Judul : Gantung Diri dan Penjeratan 18