Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO 2

Presented By: KELOMPOK 3 B2


Fasilitator : Dr.dr. Hafni bachtiar,
MPH
Skenario 2
Seorang wanita 32 tahun datang ke RS dengan keluhan
bahwa pasien merasakan benjolan pada payudara
kanan saat memeriksa payudara sendiri (SADARI).
Pasien mengatakan bahwa pasien jarang memeriksakan
payudara sendiri, tapi pasien yakin benjolan ini baru.
Pasien tidak ada keluhan nipple dicharge dan nyeri
payudara, benjolan agak lembut saat di palpasi. Tidak
pernah ada massa sebelumnya dan tidak pernah
melakukan mamogram. Tidak ada riwayat penyakit
payudara dalam keluarga. Pasien mengkonsumsi pil KB
secara teratur, tidak merokok atau minum alkohol, dan
belum pernah hamil.
Pada pemeriksaan, status gizi baik, tapi sedikit
cemas. Tanda vital masih dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
Pemeriksaan payudara tidak ada dimpling atau
retraksi dan tidak ada niple discharge. Pada
LOQ payudara kanan teraba massa ukuran 2x2
cm, tegang, berbatas tegas, massa dapat
digerakkan dan agak lembut ketika ditekan.
Tidak ada massa lain yang dirasakan, tapi
seluruh jaringan payudara dan kelenjar
tegang. Tidak ada limfadenopati aksila,
supraklavikula atau limfadenopati servikal.
Pembahasan :
A. FORMAT RIWAYAT PENYAKIT
Nama pasien : Ani
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 32 tahun
Alamat : Padang
Keluhan Utama : merasakan benjolan pada
payudara kanan saat melakukan pemeriksaan
payudara sendiri .
Riwayat penyakit sekarang : Pasien tidak ada
keluhan nipple discharge dan nyeri payudara,
benjolan terasa lembut saat di palpasi.
Riwayat penyakit dahulu: Tidak ada riwayat
penyakit payudara sebelumnya, pasien tidak
pernah melakukan mamogram,
mengkonsumsi pil KB secara teratur, tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
Riwayat keluarga : Tidak ada
Riwayat psikososial : Tidak ada
Hasil dari pemeriksaan fisik :
- Status gizi baik
- Sedikit cemas
- Tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada dimpling atau retraksi
- Tidak ada nipple discharge
Hasil dari LOQ payudara :
- Teraba massa ukuran 2x2 cm, tegang dan berbatas
tegas.
- Massa dapat digerakkan, lembut ketika ditekan
- Jaringan payudara dan kelenjar tegang
- Tidak ada limfadenopati aksila, supraklavikula dan
limfadenopati servikal.
B. DIAGNOSA
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang , pasien di diagnosa
menderita “FIBROADENOMA MAMMAE” .
C. DEFENISI :
Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang
terutama terdapat pada wanita muda. Setelah
monopouse, tumor tersebut tidak lagi
ditemukan. Fibroadenoma teraba sebagai
benjolan bulat dengan konsistensi kenyal padat,
tidak melekat pada jaringan sekitar dan mudah
digerakkan.
D. ETIOLOGI :
a. Genetik ( peningkatan hormon estrogen).
b. Makanan ( yang banyak mengandung lemak
dan zat kimia).
c. Radiasi daerah dada (sehingga terjadi mutasi
gen).
E. KARAKTERISTIK :
- Usia lazim : 15-25 tahun, biasanya pada usia
pubertas dan dewasa muda, tapi dapat
sampai usia 55 tahun.
- Jumlah : biasanya tunggal, bisa multipel
- Bentuk : bulat, mirip piringan atau lobular
- Konsistensi : mungkin lunak, biasanya
kenyal.
- Delimitasi : memiliki batas yang jelas dan
tegas.
- Mobilitas : sangat mobile
- Nyeri tekan : biasanya tidak nyeri saat
ditekan
- Tanda retraksi : tidak ada
F. PEMERIKSAAN
a. INSPEKSI : lakukan dengan posisi pasien duduk
dan pakaiannya diturunkan hingga batas
pinggang.
1. Kedua lengan pada sisi tubuh
Perhatikan :
- Warna kulit dan penebalan kulit pada payudara
- Ukuran dan kesimetrisan payudara
- Kontur payudara
- Karakteristik putting yang meliputi ukuran dan
bentuknya, arah puting, ruam atau ulserasi,
pengeluaran sekret .
2. Kedua lengan di atas kepala, berkacak
pinggang, mencondong tubuh ke depan.
Tujuannya untuk membuat cekungan (dimpling)/
retraksi yang tidak terlihat menjadi terlihat.
B . PALPASI
Dilakukan ketika jaringa payudara diratakan.
Pasien dalam posisi berbaring telentang.
Gunakan permukaan ventral jari ke 2, 3 dan 4
dengan posisi jari sedikit menekuk. Palpasi
bagian lateral dan medial payudara, serta
bagian puting susu.
Periksa dengan cermat untuk mengetahui:
- konsistensi jaringan
- Nyeri tekan
- Nodulus ( lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi,
delimitasi, nyeri tekan dan mobilitas ).
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) :
G. DIAGNOSA BANDING
H. PENATALAKSANAAN
Terapi untuk fibroadenoma tergantung pada
beberapa faktor, sbb:
- Ukuran
- Nyeri
- Usia
- Hasil biopsi
karena fibroadenoma adalah tumor jinak, maka
pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan
pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan
adalah bentuk dan ukurannya, jika ukuran dan
lokasi tumor menyebabkan rasa sakit maka perlu
dilakukan pengangkatan tumor.
Pengangkatan tumor biasanya tidak akan
merubah bentuk dari payudara , tapi hanya
meninggalkan luka atau jaringan parut yang
nanti diganti jaringan normal secara perlahan.
THANK YOU ^^

Anda mungkin juga menyukai