Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

TINJAUAN KASUS

Ny. N usia 26 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 26 Mei 2015 karena merasakan
kenceng-kenceng kehamilan G2P1A0. Setelah pemeriksan dinyatakan pasien dalam fase laten dan
kemudian diobservasi, pasien tampak lemah, frekuensi nafas cepat dan dangkal 22x/menit, TD
120/90 mmHg, nadi 86x/menit, anemis, nyeri tajam yang sangat pada abdomen bawah dengan
skala 8, perdarahan pervagina 250 cc, HIS 5x dalam 10 menit, bagian janin lebih mudah dipalpasi,
gerakan janin menjadi kuat dan kemudian menurun

a) PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : Ny.N

Umur : 26 th

Agama : Islam

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku : Jawa

Alamat : Banjaran

Diagnosa Medis : Distosia Bahu

No.Rm : 001-534-002

Tanggal pengkajian : 26 Mei 2015

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.K

Umur : 28 th

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Banjaran

b) RIWAYAT KESEHATAN

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan, mengeluh mulas dan
nyeri dipinggang dan ibu mengatakan sudah mengeluarkan air ketuban sejak tanggal
16 Mei 2015 pukul 07.00 WIB.

4. Riwayat penyakit sekarang:

Ny. N usia 26 tahun datang ke rumah sakit karena merasakan kenceng-kenceng.


Setelah pemeriksan dinyatakan pasien dalam inpartu fase laten dan kemudian
diobservasi, pasien tampak lemah, frekuensi nafas cepat dan dangkal 22x/menit, TD
120/90 mmHg, nadi 86x/menit, anemis, nyeri tajam yang sangat pada abdomen
bawah dengan skala 8, perdarahan pervagina 250 cc, HIS 5x dalam 10 menit,bagian
janin lebih mudah dipalpasi, gerakan janin menjadi kuat dan kemudian menurun.

5. Riwayat Kesehatan dahulu:

Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan penyakit mengkhawatirkan


sebelumnya seperti DM dan hipertensi.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga:

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

7. Riwayat Menstruasi :

a. Menarche : umur 14 tahun.

b. Siklus : teratur tiap bulan.

c. Lama : Rata-rata 6-7 hari.

d. Dismenorhea :-

8. Riwayat Obstetri :

a. G2P1A0

9. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir


Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin, gerakan aktif sebanyak 20 kali
dalam 24 jam

10. Makan dan minum terakhir


Ibu makan terakhir tanggal 16 Mei 2015 pukul 23.30 WIB
Ibu sering minum dan minum terakhir 1 gelas air putih.

11. Eliminasi
BAB terakhir 1 x pada 16 Mei 2015 pukul 05.30 WIB
BAK terakhir 1 x pada 16 Mei 2015 pukul 22.30 WIB
12. Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam, tidur siang 1-2 jam sehari

13. Psikologis
Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi persalinannya, ibu mengatakan ingin
segera melahirkan anaknya, skala HARS 28 (kecemasan berat)

c) DATA OBYEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis

2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/mnt
Temp : 370C
Nadi : 89 x/mnt

3. Inspeksi

a. Rambut : Bersih, tidak mudah dicabut, warna hitam dan tidak


ada ketombe.

b. Muka : Bersih, tidak ada odema dan tidak ada cloasma gravidarum.

c. Mata : Kanan dan kiri simetris, conjungtiva merah muda dan sklera tidak
ikterik.

d. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret dan fungsi penciuman baik

e. Mulut : Bersih, tidak ada caries, ada gigi yang berlubang dan tidak ada
stomatitis

f. Telinga : Bersih, tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik.

g. Leher ; tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena jugularis

h. Mamae : simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, terdapat


hyperpigmentasi pada areola mamae dan kolostrum sudah keluar

i. Perut : Pembesaran perut sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra dan
strie gravidarum serta tidak ada luka bekas operasi

j. Punggung dan pinggang : terdapat tanda michales yang simetris

k. Ekstremitas atas dan bawah


Atas : simetris, keadaannya bersih, tidak cacat dan berfungsi dengan baik
Bawah : Simetris, keadan bersih, terdapat odema dan berfungsi dengan baik
4. Palpasi
- Leopold 1 : TFU pertengahan pusat dan Px, pada fundus teraba bokong
- Leopold II : Punggung kiri
- Leopold III : Bagian bawah teraba kepala
- Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (divergen)

4. Mc Donald : 38 cm
TBJ : (TFU – 11) x 155
: (38 – 11) x 155
:4185 gram

5. Auskultasi
DJJ terdengar 140x/menit, punctum maximum dibawah pusat sebelah kiri

6. Perkusi
Reflek patela ada (+)

7. Pemeriksaan Dakam, pukul 24.00 WIB


- Vulva / Vagina : Blood slym
- Dinding Vagina : Teraba rugei
- Promontorium : Tidak teraba
- Portio : Lunak
- Serviks : Tipis, pembukaan 10 cm , efficement : 100 %
- Ketuban : Jernih (j), Sudah pecah sejak pukul 01.00 Wib
- Presentasi : Kepala, UUK kiri depan
- Penurunan : Hodge IV
- His : Ada
- Frekuensi : 3x dalam 10 menit
- Lamanya : 20 – 40 detik
A. ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS : Nyeri Akut (00132) Distosia bahu


P :- Ibu mengeluh nyeri dipinggang
Q : Ibu mengelu mulas dan nyeri
tajam seperti di plintir bagian
rahimnya
R : Daerah abdomen, pinggang dan
vagina
S:8
T : Hilang Timbul
-Ibu mengatakan sudah
mengeluarkan air ketuban sejak
tanggal 16 Mei 2015 pukul 07.00
WIB.
-Ibu mengatakan masih merasakan
gerakan janin, gerakan aktif
sebanyak 20 kali dalam 24 jam
DO :
- His 4 x dalam10 menit, teratur
lamanya > 40 detik
- DJJ 145 x/mnt, teratur
- Pengeluaran dari vagina blood
slym yang makin banyak
- Keadaan kandung kemih kosong
- Inspeksi vulva membuka, anus
mengembang, perinium menonjol
- PD : pukul 09.00 Wib dengan hasil :
• Dinding vagina tidak ada kelainan
• Portio tidak teraba, efficement
100%
• Pembukaan serviks 10 cm
(lengkap)
• Ketuban (-)
• Presentasi kepala UUK kiri depan
• penurunan bagian terendah di
Hodge IV

1. DS : Ansietas (00146) Stres

- Ibu mengatakan merasa cemas


menghadapi persalinannya

- ibu mengatakan ingin segera


melahirkan anaknya

- tingkat kecemasan skala HARS 28


(kecemasan berat)

2. DO :

- Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/mnt
N : 89 x/mnt
S : 370C

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (00132) b.d Distosia Bahu

2. Ansietas (00146) b.d Stres


C. INTERVENSI

NANDA NOC NIC

1. Nyeri akut Outcome yang disarankan Manajemen Nyeri

Domain 12: Kenyamanan 1. Kontrol nyeri · - Jelaskan pada ibu tentang


kondisinya saat ini bahwa
kelas 1: kenyamanan fisik Indicator :
pembukaan serviks sudah 10 cm
defenisi: sensori dan · Mengakui faktor kausal (lengkap) dan ibu memasuki
pengalaman emosional proses persalinan untuk
· Mengakui onset nyeri
yang tidak menyenangkan melahirkan bayinya.
yang ditimbulkan oleh · Menggunakanlangkah- - Berikan dukungan / support
kerusakan jaringan langkahpencegahan terus menerus : ibu harus
potensial atau actual/ semangat dalam menjalani proses
· Menggunakanlangkah-
gambaran pada bagian persalinan ini.
langkahbantuannon-analgesik
yang rusak tersebut. Tiba- - Pimpin ibu untuk meneran : ibu
tiba/ memperlambat · Menggunakananalgesik yang boleh mngedan pada waktu timbul
intensitas dari ringan tepat his, seperti orang BAB keras
sampai berat dengan akhir meneran di bawah, kepala melihat
diantisipasi/diprediksi ke fundus tangan merangkul ke - 2
berdurasi < 6 bulan. 2. Tingkat ketidaknyamanan
pahanya, jangan bersuarat saat
meneran sampai his hilang.
- Anjurkan ibu untuk bernafas
Batasan karakteristik: yang baik selama persalinan

· Perubahan curah Saat his hilang anjurkan ibu untuk

jantung menarik nafas dalam dari hidung


dan keluarkan melalui mulut, beri
· Perubahan laju nimum diantara his.
pernafasan - Lakukan pertolongan persalinan
· Laporan verbal dengan teknik septik dan
terhadap nyeri antiseptik
- Bantu proses kelahiran bayi,
· Prilaku ekspresif,
bantu kelahiran kepala
seperti gelisah, merintih,
- Lakukan episiotomi untuk
meringis, kewaspadaan,
membantu kelahiran bahu besar
lekas marah, mendesah
- Lahirkan bahu dengan manuver
· Menjaga prilaku corskrew dan lahirkan seluruh
tubuh bayi
2. Anxiety Kontrol cemas Penurunan Kecemasan
Definisi: perasaan
Indikator: Aktivitas:
ketidaknyamanan atau
ketakutan disertai oleh · Monitor intensitas kecemasan · Tenagkan klien
respon otonom (sumber
· Menyingkirkan tanda-tanda · Kaji tingkat kecemasan dan reaksi
seringkali spesifik atau
kecemasan fisik
tidak diketahui individu),
sebuah perasaan · Menggunakan teknik relaksasi · Sediakan aktivitas untuk
ketakutan yang untuk menghilangkan kecemasan menurunkan ketegangan.
disebabkan oleh antisipasi Koping Peningkatan Koping:
bahaya. Ini adalah sinyal
peringatan yang Indikator: Aktivitas:

memperingatkan bahaya · Melibatkan anggota keluarga · Sediakan informasi actual tentang


yang akan datang dari dalam pembuatan keputusan diagnose, penanganan, dan
yang mungkinkan individu prognosis.
· Menunjukkan strategi penurunan
untuk mengambil tindakan
stress
untuk mengatasi ancaman.
· Menggunakan dukungan social
Batasan karakteristik:

· Gelisah

· Resah

· Produktivitas berkurang

D. CATATAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI EVALUASI

DATA S:
DS :
1. Pasien mengeluh nyeri tajam berkurang
1. P :- Ibu mengeluh nyeri dipinggang
P: pasien mengatakan nyeri
Q : Ibu mengelu mulas dan nyeri tajam seperti
saat melakukan aktivitas
di plintir bagian rahimnya
R : Daerah abdomen, pinggang dan vagina Q: pasien mengatakan nyeri tajam

S:8 berkurang

T : Hilang Timbul R: pasien mengatakan nyeri pada abdomen


bawah
-Ibu mengatakan sudah mengeluarkan air S: pasien mengtakan skala nyeri 5
ketuban sejak tanggal 16 Mei 2015 pukul 07.00
WIB. T: Pasien mengatakan nyeri hilang
-Ibu mengatakan masih merasakan gerakan timbul selama 5 menit
janin, gerakan aktif sebanyak 20 kali dalam 24
jam 2. Pasien mengatakan rasa cemas
berkurang , akral hangat, segar, lembab,
2. Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi
persalinannya pasien mengatakan merasa senang

- ibu mengatakan ingin segera melahirkan karena anaknya sudah lahir dengan
anaknya selamat.

- tingkat kecemasan skala Hars 28 (kecemasan O:


berat)
1. Pasien tampak menahan nyeri, pasien
tampak menahan kesakitan
DO :
2. - Perdarahan berkurang
- His 4 x dalam10 menit, teratur lamanya > 40
detik - TD 110/80 mmHg
- DJJ 145 x/mnt, teratur
- Nadi 82x/ menit
- Pengeluaran dari vagina blood slym yang makin
banyak - HB: 11,5

- Keadaan kandung kemih kosong CRT>2detik

- Inspeksi vulva membuka, anus mengembang, A:


perinium menonjol
1. Nyeri (+)
- PD : pukul 09.00 Wib dengan hasil :
• Dinding vagina tidak ada kelainan 2. Ansietas (-)
• Portio tidak teraba, efficement 100%
• Pembukaan serviks 10 cm (lengkap) P:
• Ketuban (-)
• Presentasi kepala UUK kiri depan 1. Kuatkan dukungan sosial/ dukungan
• penurunan bagian terendah di Hodge IV keluarga.

- Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/mnt
N : 89 x/mnt
S : 370C

DIAGNOSA :

1. Nyeri (00132) b.d Distosia Bahu

2. Ansietas (00146) b.d Stres


TINDAKAN :

01.30

Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini


bahwa pembukaan serviks sudah 10 cm (lengkap) dan
ibu memasuki proses persalinan untuk melahirkan
bayinya.
01.45

Memberikan dukungan / support terus menerus : ibu


harus semangat dalam menjalani proses persalinan ini.

01.46

Memimpin ibu untuk meneran : ibu boleh mngedan


pada waktu timbul his, seperti orang BAB keras
meneran di bawah, kepala melihat ke fundus tangan
merangkul ke - 2 pahanya, jangan bersuarat saat
meneran sampai his hilang.
01.50

Menganjurkan ibu untuk bernafas yang baik selama


persalinan.Saat his hilang anjurkan ibu untuk menarik
nafas dalam dari hidung dan keluarkan melalui mulut,
beri nimum diantara his.
01.55

Melakukan pertolongan persalinan dengan teknik septik


dan antiseptik
- Bantu proses kelahiran bayi, bantu kelahiran kepala
01.57

Melakukan episiotomi untuk membantu kelahiran bahu


besar
02.00

Melahirkan bahu dengan manuver corskrew dan


lahirkan seluruh tubuh bayi

ANSIETAS
Aktivitas:

· 02.15Menenangkan klien
· 02.17Mengkaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik

· Peningkatan Koping:

Aktivitas:

· 02.30 Sediakan informasi actual tentang diagnose,


penanganan, dan prognosis.

RTL :

1. Lakukan IMD

2.. Lakukan penegangan tali pusatterkendali

3. Masase fundus uteri

4. Observasi setiap 15 menit

R
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara harfiah, distosia berarti persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalulama lambatnya
kemajuan persalinan. Secara umum, persalinan yang abnormal seringterjadi apabila terdapat
disproporsi antara bagian presentasi janin dan jalan lahir.Distosia bahu merupakan kelahiran kepala
janin dengan bahu anterior macetdiatas sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke
dalam panggul, ataubahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang
sacrum(tulangekor). Lebih mudahnya distosia bahumerupakan kejadiandimanatersangkutnya bahu
janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan

B. SARAN

Diharapkan kepada ibu yang selama dalam masa kehamilan agar melakukankunjungan / pemeriksaan
kehamilan, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan beratbadan pada ibu dan bayi bertambah
atau tidak sesuai dengan usia kehamilan ataupunibu yang mengalami riwayat penyakit sistematik.
Agar nantinya bisa didiagnosaapakah ibu bisa bersalin secara normal atau tidak normal.
DAFTAR PUSAKA

Bulechek,Gloria M, dkk. 2008.Nursing Interventions Classification (NIC). United States of America:


Mosby

Chandranita, ida ayu, dkk. 2009. Buku ajar patologi obstetric untuk mahasiswa kebidanan.
Jakarta:EGC

Chandranita, ida ayu, dkk. 2009.Memahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta:EGC

Doenges, Marilyn E dan Mary Frances Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan

Anda mungkin juga menyukai