1
DAFTAR ISI
Pendahuluan …………………………………………………………... 2
Definisi …………………………………………………………………3
Epidemiologi …………………………………………………………... 8
Diagnosis .................................................................................................11
Tatalaksana ..............................................................................................13
Pencegahan ..............................................................................................17
Komplikasi ...............................................................................................18
Prognosis ..................................................................................................19
Kesimpulan .............................................................................................. 22
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Obesitas berarti kelebihan jumlah lemak tubuh. Tidak ada kesepakatan umum ada
pada definisi obesitas pada anak-anak seperti halnya orang dewasa. Kebanyakan
profesional menggunakan panduan yang diterbitkan berdasarkan indeks massa tubuh
(BMI), atau diubah BMI untuk usia, untuk mengukur obesitas pada anak-anak. Lain
mendefinisikan obesitas pada anak-anak sebagai berat badan paling sedikit 20% lebih
tinggi dari berat badan yang sehat untuk anak yang tingginya, atau persentase lemak
tubuh di atas 25% di anak laki-laki atau di atas 32% pada anak perempuan.
Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan
berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari.
1,2,4
Profil lipid darah pada anak obesitas menyerupai profil lipid pada penyakit
kardiovaskuler dan anak yang obesitas mempunyai risiko hipertensi lebih besar. 4
Penelitian Syarif menemukan hipertensi pada 20 – 30% anak yang obesitas, terutama
obesitas tipe abdominal.5 Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian
yang serius dan pananganan yang sedini mungkin, dengan melibatkan peran serta orang
tua.1
Tujuan
Diharapkan melalui tulisan ini, pembaca dapat memahami apa itu obesitas
pada anak, penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Obesitas dan overweight adalah dua istilah yang sering digunakan untuk
menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kedua istilah ini mempunyai
pengertian yang berbeda. 5
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan
penimbunan (akumulasi) jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Menurut kamus
kedokteran Dorland, obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan melebihi
batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan
dalam tubuh. Disebut juga adiposity, adiposis, corpulency dan pimelosis. 2,5
Overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal yang
disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau non-lemak, misalnya pada
binaragawan kelebihan berat badat disebabkan oleh hipertrofi otot.5,6
4
Bila kelebihan energi tersebut berlangsung terus-menerus, misalnya 500 Kalori. Setiap
hari, maka dalam waktu seminggu akan terjadi kenaikan berat badan kira-kira 500 gram. 7
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini
merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan
bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak
nyaman dalam pergaulan sosial.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada
malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge
mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak,
bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah
dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma
5
makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti
dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
Hipotiroidisme
Sindroma Cushing
Sindroma Prader-Willi
Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
Obat-obatan.
6
Perawakan tinggi (umumnya persentil ke Perawakan Pendek (umumnya persentil
50 TB/U) ke 5 TB/U)
Pemeriksaan fisik pada umumnya normal Terdapat stigmata pada pemeriksaan fisis
7
spastik
8
Epidemiologi
Tingkat obesitas telah meningkat sangat antara tahun 1980 dan 2010. Saat ini
10% dari anak-anak di seluruh dunia baik kelebihan berat badan atau obesitas.
Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas di antara anak-anak Kanada telah
meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Pada anak laki-laki, tarif
meningkat dari 11% di tahun 1980 menjadi lebih dari 30% di tahun 1990-an.
Tingkat obesitas pada anak-anak Hal ini namun tidak berubah secara signifikan
antara tahun 2000 dan 2006 dengan statistik terbaru menunjukkan tingkat paling hanya
lebih dari 17 persen. Pada tahun 2008, tingkat anak-anak kelebihan berat badan dan
obesitas di Amerika Serikat adalah 32%, dan sudah berhenti pendakian.
Kriteria Obesitas
9
Indeks Massa Tubuh (IMT), > persentil ke 95 sebagai indikator obesitas.
Manifestasis Klinis
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya
timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja, terutama anak wanita. Selain berat
badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat
(ternyata jika diperiksa usia tulangnya), sehingga pada akhirnya anak yang cepat tumbuh
dan matang itu akan mempunyai tinggi badan yang relatif rendah dibandingkan dengan
anak yang sebayanya. 9
Raut muka
Hidung dan mulut tampak relatif kecil dengan dagu yang berbentuk ganda.
Abdomen
Membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng kadang-
kadang terdapat stria putih atau keunguan.
Genitalia luar
Pada pria penis seakan-akan terpendam dalam jaringan lemak mons pubis,
sehingga tampak kecil dari bagian yang tersembul ke luar. Pubertas dapat terjadi awal
dengan akibat bahwa pada akhirnya ketinggian anak gemuk mungkin kurang dari
pada tinggi akhir dari sebayanya yang dewasa lebih lambat. Normal pada kebanyakan
wanita, dan menarche biasanya tidak tertunda bahkan mungkin maju.
Anggota badan
10
Lengan atas dan paha tampak besar, terutama pada bagian proksimal, tangan
relatif kecil dengan jari-jari yang berbentuk runcing. Terdapat kelainan berupa koksa
vara dengan genu valgum pada tungkai.
Kelainan emosi
Pada penderita sering ditemukan gejala gangguan emosi yang mungkin
merupakan penyebab atau akibat dari keadaan obesitas. Bahkan pada anak yang
tampaknya menyesuaikan diri dengan baik.
Obesitas anak sering menderita karena digoda oleh rekan-rekan mereka. Beberapa
dilecehkan atau diskriminasi terhadap oleh keluarga mereka sendiri. Penyebab ini lah
yang dapat mengakibatkan harga diri rendah dan depresi.
Suatu 2008 studi telah menemukan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas
memiliki arteri karotid yang prematur usia sebanyak tiga puluh tahun serta tingkat
abnormal kolesterol
11
Diagnosis
Tabel ini memberikan rentang umum bobot sehat dan gemuk untuk tinggi anak.
Banyak dokter mendefinisikan obesitas pada anak sebagai berat 20% atau lebih dari
rentang yang sehat. Tabel ini walau bagaimanapun, tidak memperhitungkan karakteristik
individu setiap anak. Penyedia pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan usia anak
dan pola pertumbuhan ketika menginterpretasikan grafik. Misalnya, berat badan anak
sebelum tumbuh cepat. Ini tidak berarti mereka menjadi gemuk.
Persentase berat tubuh yang gemuk adalah penanda obesitas. Anak laki-laki lebih
dari 25% lemak dan perempuan lebih dari 32% lemak dianggap obesitas.
Persentase lemak tubuh adalah sulit untuk mengukur secara akurat. Metode yang paling
akurat menggunakan peralatan khusus yang tidak ditemukan di sebagian besar kantor
medis. Metode yang mengukur ketebalan lemak tidak dapat diandalkan kecuali hal itu
dilakukan dengan benar oleh teknisi terlatih dan berpengalaman.
Langkah ini digunakan untuk menilai berat badan relatif terhadap tinggi. Ini
adalah sama dengan indeks massa tubuh yang digunakan untuk mengidentifikasi obesitas
dewasa. BMI didefinisikan sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan tinggi dalam
12
2).
meter persegi (kg / m BMI juga dapat dihitung dalam pound dan inci. BMI berkaitan
erat dengan persentase lemak tubuh tetapi jauh lebih mudah untuk mengukur.
BMI adalah standar untuk mendefinisikan obesitas pada orang dewasa, namun
penggunaannya pada anak-anak tidak diterima secara universal. The Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) menunjukkan dua tingkat perhatian untuk anak-anak
berdasarkan usia BMI-untuk-grafik.
Kriteria IMT
Range Interpretasi
<17,5 Malnutrisi
18,5-24,5 Normal
25-29,9 Overweight
30-39,9 Obese
Lingkar pinggang
13
Pengukuran ini pada anak-anak atau remaja berkorelasi erat dengan risiko masa
depan mengembangkan tipe 2 diabetes mellitus dan komplikasi terkait sindrom metabolic
( tekanan darah tinggi , abnormal sirkulasi kolesterol atau lemak lain, serangan jantung ,
stroke, dan kerusakan pada mata, jantung , dan ginjal). Penilaian ini dibuat dengan
meteran membentang di terluas perut lilit batang (biasanya pada atau di bawah tingkat
pusar , yang disebut umbilikus ). Setiap nilai lebih dari 90 persentil untuk usia dan jenis
kelamin membawa resiko tertinggi.
Tatalaksana
14
diberikan diet seimbang rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori
sebesar 30%. Sedang pada obesitas berat (IMT > 97 persentile) dan yang
disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low
calorie diet ).
Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :
Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal.
Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30% dengan
lemak jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg per
hari.
Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan penghitungan
dosis menggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5) gram per hari.
Pengaturan aktifitas fisik
Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju
metabolisme. Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan tingkat
perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya. Aktifitas fisik untuk
anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan ketrampilan otot, seperti
bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktifitas
fisik selama 20-30 menit per hari.2
Jenis kegiatan dan jumlah kalori yang dibutuhkan
15
Mengubah pola hidup/perilaku
Untuk perubahan perilaku ini diperlukan peran serta orang tua sebagai
komponen intervensi, dengan cara:2
Pengawasan sendiri terhadap: berat badan, asupan makanan dan aktifitas fisik
serta mencatat perkembangannya.
Mengontrol rangsangan untuk makan. Orang tua diharapkan dapat
menyingkirkan rangsangan disekitar anak yang dapat memicu keinginan untuk
makan.
Mengubah perilaku makan, dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang
dikonsumsi dan mengurangi makanan camilan.
Memberikan penghargaan dan hukuman.
Pengendalian diri, dengan menghindari makanan berkalori tinggi yang pada
umumnya lezat dan memilih makanan berkalori rendah.
Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru.
Orang tua menyediakan diet yang seimbang, rendah kalori dan sesuai
petunjuk ahli gizi. Anggota keluarga, guru dan teman ikut berpartisipasi dalam
program diet, mengubah perilaku makan dan aktifitas yang mendukung program
diet.2
6. Terapi intensif
Terapi intensif diterapkan pada anak dengan obesitas berat dan yang
disertai komplikasi yang tidak memberikan respon pada terapi konvensional,
terdiri dari diet berkalori sangat rendah (very low calorie diet), farmakoterapi dan
terapi bedah. 2
Indikasi terapi diet dengan kalori sangat rendah bila berat badan > 140% BB
Ideal atau IMT > 97 persentile, dengan asupan kalori hanya 600-800 kkal per
hari dan protein hewani 1,5 - 2,5 gram/kg BB Ideal, dengan suplementasi
vitamin dan mineral serta minum > 1,5 L per hari. Terapi ini hanya diberikan
selama 12 hari dengan pengawasan dokter.
Farmakoterapi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: mempengaruhi asupan energi
dengan menekan nafsu makan, contohnya sibutramin; mempengaruhi
penyimpanan energi dengan menghambat absorbsi zat-zat gizi contohnya
16
orlistat, leptin, octreotide dan metformin; meningkatkan penggunaan energi.
Farmakoterapi belum direkomendasikan untuk terapi obesitas pada anak,
karena efek jangka panjang yang masih belum jelas.
Terapi bedah di indikasikan bila berat badan > 200% BB Ideal. Prinsip terapi
ini adalah untuk mengurangi asupan makanan atau memperlambat
pengosongan lambung dengan cara gastric banding, dan mengurangi absorbsi
makanan dengan cara membuat gastric bypass dari lambung ke bagian akhir
usus halus. Sampai saat ini belum banyak penelitian tentang manfaat dan
bahaya terapi ini pada anak.
Pencegahan
Pada bayi, pemberian ASI dan penundaan pemberian makanan padat dapat
mencegah terjadinya obesitas. Pemberian susu botol yang lama dan tidak penting sebagai
cara mengatasi bayi rewel atau menangis dapat membina kebiasaan yang menyebabkan
bayi mengharapkan atau mencari makanan kapan saja mengalami frustasi. 7
17
Pemberian makanan hanya bila ada tanda-tanda lapar pada umur 1 tahun,
hindarkan perkenalan dengan menunjukkan makanan menarik atau memberi resep waktu
makan dengan jam, dan dengan mendidik anak makan kalau lapar, dapat secara efektif
mencegah kelebihan makan dan kegemukan. 7
Pada masa anak-anak awal, pemberian makanan yang sehat, bernutrisi, cemilan
rendah lemak, pembatasan jam menonton TV tidak lebih dari 7 jam per minggu (sudah
termasuk video games dan internet). Pada anak-anak yang sudah lebih besar, diajarkan
memilih makanan yang sehat, bergizi dan membiasakan olahraga. Menghindari mengemil
atau makan ketika menonton. 5
pada usia 1-12 bulan: 30 g/hari (asam lemak esensial sekitar 5 g/hari
Kebutuhan protein: 10
Komplikasi
18
Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler
Faktor Risiko ini meliputi peningkatan: kadar insulin, trigliserida,
LDL-kolesterol dan tekanan darah sistolik serta penurunan kadar HDL-
kolesterol. Risiko penyakit Kardiovaskuler di usia dewasa pada anak obesitas
sebesar 1,7 - 2,6. IMT mempunyai hubungan yang kuat (r = 0,5) dengan kadar
insulin. Anak dengan IMT > persentile ke 99, 40% diantaranya mempunyai
kadar insulin tinggi, 15% mempunyai kadar HDL-kolesterol yang rendah dan
33% dengan kadar trigliserida tinggi. Anak obesitas cenderung mengalami
peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sekitar 20-30% menderita
hipertensi.2
Diabetes Mellitus tipe-2
Diabetes mellitus tipe-2 jarang ditemukan pada anak obesitas.
Prevalensi penurunan glukosa toleran test pada anak obesitas adalah 25%
sedang diabetes mellitus tipe-2 hanya 4%. Hampir semua anak obesitas
dengan diabetes mellitus tipe-2 mempunyai IMT > + 3SD atau > persentile ke
99. 2
19
Obstruktive sleep apnea
Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan
gejala mengorok.5 Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak didaerah
dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada dan
diafragma, sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola ventilasi
paru serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat tidur terjadi
penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan saturasi oksigen
dan peningkatan kadar CO2, serta penurunan tonus otot yang mengatur
pergerakan lidah yang menyebabkan lidah jatuh kearah dinding belakang
faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermiten dan
menyebabkan tidur gelisah, sehingga keesokan harinya anak cenderung
mengantuk dan hipoventilasi. Gejala ini berkurang seiring dengan penurunan
berat badan.2
Gangguan ortopedik
Pada anak obesitas cenderung berisiko mengalami gangguan ortopedik
yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu tergelincirnya epifisis kaput
femoris yang menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya
gerakan panggul.2
Pseudotumor serebri
Pseudotumor serebri akibat peningkatan ringan tekanan intrakranial
pada obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-2 yang
menyebabkan peningkatan kadar CO2 dan memberikan gejala sakit kepala,
papil edema, diplopia, kehilangan lapangan pandang perifer dan iritabilitas.2
Prognosis
Orang yang menderita obesitas dan kelebihan berat badan pada masa kecil
memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita obesitas pada saat dewasa. Individu
yang menderita obesitas memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit
termasuk kematian yang lebih dini. Menurut “American Obesity Association” anak-anak
20
yang menderita obesitas pada umur 10-13 tahun memiliki kemungkinan 70% untuk tetap
menderita obesitas sepanjang hidup mereka. Program-program untuk memodifikasi
kelakuan dan gaya hidup dapat membantu contohnya dengan menentukan tujuan hidup
positif, berolahraga lebih sering, dan terapi kelompok dapat membantu anak-anak dan
remaja untuk mengurangi berat badan dengan sukses.11
Kesimpulan
Secara garis besar ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
kegemukan pada anak, seperti:
21
Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah atau untuk menyenangkan anak
(jangan menawarkan dessert sebagai hadiah karena sudah menghabiskan
makanannya)
Jangan makan di restoran cepat saji lebih dari 1X dalam seminggu
Berikan makanan yang sehat dan bervariasi dengan kalori yang berasal dari
lemak <30%
Pastikan makanan yang dimakan di luar rumah seimbang (tidak berlebihan)
Berikan air putih ketika haus. Bukan minuman bersoda atau minuman manis
lainnya
Batasi jam menonton TV, bermain komputer dan video games
Ajarkan dan temani anak anda untuk aktif secara fisik melalui kegiatan
seperti bersepeda, bermain bola
Ajarkan anak mulai sekarang pola makan dan hidup sehat
Karena metabolisme karbohidrat, lemak dan protein saling terkait, sehingga
penanganan obesitas dalam pengaturan pola makan yang perlu diperhatikan tidak hanya
asupan lemak saja.
22
Referensi
23
9. Hassan R, Alatas H. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 1985: 214-218.
10. Wardlaw, Hampl, DiSilvestro. Perspectives in Nutrition 6 th Ed. New York:
McGraw-Hill Company. 2004: Chapter 17.
11. Obesity : http://www.healthofchildren.com/N-O/Obesity.html
24