BERNAFAS
2
SESAK NAFAS
Keluhan subyektif dari seseorang seperti perasaan
berat didada, kurang lega, kurang puas, sulit bernafas
NORMAL ABNORMAL
NONPSYCHOGENIC PSYCHOGENIC
9
ETIOLOGI SESAK NAFAS DAPAT DIKELOMPOKKAN
MENURUT ORGAN PRIMER PENYEBAB
1. Kelainan Paru
3. Kelainan Neurologi
a. Penyakit parenkim paru
b. Penyakit sal nafas 4. Kelainan Metabolik
c. Penyakit Vaskuler Paru
5. Kelainan Hematologi
d. Penyakit Pleura
a. Volume darah yang menurun
e. Kelainan dinding dada
b. Kelainan Hb
SESAK NAFAS
1. Pendekatan Sistim
Organ
2. Pendekatan Sistimatik
Berdasarkan Akut &
Kronisnya Sesak Nafas
11
PENDEKATAN SISTIM ORGAN
1. Sesak nafas berasal dari jantung
A. Kegagalan Jantung Kiri
DYSPNEA OF EXCERTION, ORTOPNEA, PAROXYSMAL
NOCTURAL DYSPNEA,PERNAFASAN CHEYNESTOKES
Bila ada komplikasi seperti emboli paru, Edema paru Sianosis
Sentral
Tanda fisik Kardiomegali, irama gallop, ronchi basah bila ada
edema paru
13
C. BRONKHOSPASME
Pada asma yang berat dijumpai penderita sukar bernafas,
otot-otot sekunder ikut membantu pernafasan,
Takhikardia, wheezing
D. Emboli Paru
Emboli paru akut Infark Paru Akut
F. ARDS
Sesak disebabkan adanya interstitial & alveolar edema
penebalan dinding alveoli proses ventilasi perfusi
terhambat, keadaan ARDS ini sering menyertai syok
karena bermacam-macam sebab : infeksi, Aspirasi
cairan, inhalasi bahan racun, penyakit darah, gangguan
metabolisme dan lain-lain 15
H. EFUSI PLEURA
Cairan di rongga Pleura kollaps paru sesak
nafas sedang sampai berat
G. ATELEKTASIS MASIF
Sesak nafas, Takhikardia,sianosis, gerakan nafas
menurun pada sisi yang sakit, perkusi redup,
auskultasi menurun sampai hilang,
pada foto toraks peningkatan densitas pada paru
yang kolaps, volume hemitoraks menurun ditandai
adanya penyempitan antar iga, diafragma tertarik
keatas, mediastinum tertarik kesisi yang sakit
16
3. Gangguan metabolik
Px fisik tidak dijumpai kelainan saluran nafas
maupun parenkim
a. Tirotoksikosis
b. Asidosis Metabolik DM dan gagal ginjal
4. Kelainan Darah
Transfortasi O2 terganggu sehingga menyebabkan
Hipoksemia Anemia, leukemia, perdarahan masif,
gangguan tranfusi, dan lain-lain
17
5. Penyakit saraf & Neuromuskuler
Sesak nafas terjadi akibat Hiperkapnia dengan tanda-
tanda kesadaran menurun, Disorientasi, Diaforesis,
Hipertensi
6. Hiperventilasi Psikogenik
- Ada riwayat sesak nafas akut & cemas
- Sering ditimbulkan oleh faktor lingkungan &
personal
- Cukup tenang dlm berbicara, bila sesak nafas
organik
sukar berbicara
- Biasanya pemeriksaan fisik, laboratorium dan BGA
tidak dijumpai adanya kelainan 18
PENDEKATAN SISTEMATIK
ADA 2 TAHAP
Anamnesa
TAHAP I Px fisik
Px Laboratorium & Penyaringan
TAHAP II
Meliputi pemeriksaan / test2 untuk sistem kardiopulmonal
Prinsip pemeriksaan fase ini adalah :
Dahulukan pemeriksaan sederhana & non invasif
EXERCISE termasuk dalam pemeriksaan ini
Urutan Diagnostik tidak boleh diabaikan sampai didapatkan suatu
Diagnosis
19
TAHAP I
1. ANAMNESA harus teliti krn bisa
mengarahkan ke diagnosis
Etiologik yang benar.
A. Onset dan Progresivitasnya
Mendadak & cepat asma, emboli paru,
pneumotorak, IMA
Perlahan-lahan dari beberapa jam sampai
hari penyakit jantung kongestif, efusi pleura
20
B. Adanya gejala yang menyertai
Sesak dan nyeri dada emboli paru, infark
miokard, penyakit pleura, pneumotorak, trauma dada
Sesak & nyeri dada yang mendadak seperti di
iris-iris unilateral pada orang muda
pneumotorak spontan
Sesak dan batuk dengan sputum produktif /
purulent TB paru
Sesak dan batuk darah gangguan integritas
vaskuler Emboli paru, Neoplasma, dan infeksi
saluran nafas
21
C. Pengaruh Perubahan Posisi
Perubahan posisi dapat mengurangi atau menambah
berat sesak nafas
Kegagalan jantung kiri sesak berkurang jika
mengambil sikap duduk
Paralisa Diafragma posisi tidur terasa lebih sesak
dibanding duduk atau berdiri
Eksaserbasi akut PPOK / status asmatikus enak posisi
duduk dan tangan bertumpu
Emboli, Acidosis, infeksi perubahan posisi tidak
berpengaruh
D. Perkusi
Hipersonor dengan pneumothorak, serangan asma akut
Keredupan pada konsolidasi, efusi pleura
26
E. Auskultasi
Suara nafas menurun pada kedua paru dengan obstruksi
jalan nafas akibat spasme bronkus
28
TAHAP II
Evaluasi ini meliputi Px atau test2 untuk sistem
kardiopulmonal.
1. PX Faal Paru
Menentukan tipe kelainan di paru
Menilai berat ringannya penyakit
Untuk evaluasi terhadap terapi
2. “TherapeuticTrial” dengan Diuretika atau
Bronkodilator
3. Valsava maneuver
4. Test waktu sirkulasi
5. Test provokasi Bronkhial
6. Exercise test
29
TERIMA KASIH
30