Kongesti Vena
Iskemi serebral
Syok Vagal
Fraktur / dislokasi
complete partial
Gambar Kasus Penggantungan
● Berdasarkan jenis simpul
* Simpul hidup
* Simpul mati
Gambaran Post-morten posisi
Gantung Diri
Pemeriksaan Luar :
1. Tanda jeratan pada leher
Tanda penjeratan tersebut berwarna
coklat gelap dan kulit tampak
kering, keras dan berkilat. Pada
perabaan, kulit terasa seperti
perabaan kertas perkamen, disebut
tanda parchmentisasi
2. Kedalaman dari bekas
penjeratan menunjukkan
lamanya tubuh tergantung
3. Jika korban lama tergantung,
ukuran leher semakin menjadi
panjang
Lanjutan ...
4. Tanda-tanda asfiksia seperti :
mata menonjol keluar,
perdarahan berupa ptekie
tampak pada wajah dan
subkonjungtiva
Lidah menjulur menunjukan
adanya penekanan pada bagian
leher
5. Air liur mengalir dari sudut
bibir dibagian yang berlawanan
dengan simpul tali (keadaan ini
merupakan tanda pasti Tardieu spot pada Gantung diri.
Tardieu spot diakibatkan pecahnya kapiler-
penggantungan ante-morten) kapiler pada kaki
Lanjutan ...
6. Lebam mayat paling
sering terlihat pada
tungkai
7. Posisi tangan biasanya
dalam keadaan
tergenggam
8. Urin dan feses bisa
keluar
TANDA POST-MORTEM
PEMERIKSAAN LUAR
> Dijumpai jejas + luka lecet tekan (hurufV)
pada leher.
2. Tanda jejas jeratan miring, berupa lingkaran terputus 2. Tanda-tanda jejas jeratan biasanya berbentuk lingkaran
(non-continuous) dan letaknya pada leher bagian atas. utuh (continuous), agar sirktiler dan letaknya pada
3. Simpul tali biasanya tunggal, terdapat pada posisi leher. bagian leher tidak begitu tinggi.
4. Ekimosis tampak jelas pada salah satu sisi dari jejas 3. Simpul tali biasanya lebih dari satu, diikatkan dengan
penjeratan. Lebam mayat tampak diatas jejas jerat dan kuat dan diletakkan pada bagian depan leher.
pada tungkai bawah. 4. Ekimosis pada salah satu sisi jejas penjeratan tidak ada
5. Pada kulit ditempat jejas jeratan teraba seperti atau tidak jelas. Lebam mayat terdapat pada bagian tubuh
perabaan kertas perkamen, yaitu tanda parchmentisasi. yang menggantung sesuai dengan posisi mayat setelah
meninggal.
6 Sianosis pada wajh, bibir, telinga, dll, sangat jelas terlihat 6. Sianosis pada bagian wajah,bibir, telinga, dll,
7. Wajah membengkak dan mata mengalami kongesti dan 7. Tanda-tanda pada wajah dan mata tidak terdapat,
agak menonjol, disertai dengan gambaran pembuluh kecuali jika penyebab kematian adalah pencekikan
darah vena yang jelas pada bagian kening dan dahi. (strangulasi) atau sufokasi.
8. Lidah bisa terjulur atau tidak sama sekali. 8. Lidah tidak menjulur kecuali pada kasus kematian
sperma sering terjadi pada korban pria. Demikian juga 9. Penis. Ereksi penis dan cairan sperma tidak ada.
10. Air liur ditemukan menetes dari sudut mulut, dengan 10. Air liur tidak ditemukan yang menetes pada kasus
arah vertikal menuju dada. Hal ini merupakan pertanda selain kasus pengantungan.
1. Usia, gantung diri lebih sering terjadi pada remaja dan 1. Tidak mengenal batas usia, karena tindakan
orang dewasa. Anak-anak dibawah umur 10 tahun atau pembunuhan dlakukan oleh musuh atau lawan
orang dewasa diatas usia 59 tahun jarang ditemukan darikorban dan tidak tergantung pada usia.
2. Tanda jejas jeratan, bentuknya miring, berupa lingkaran mendatar letaknya dibagian tengah leher, karena usaha
terputus (non-continuous) dan terletak pada bagian atas pelaku pembunuhan untuk membuat simpul tali.
leher. 3. Simpul tali, biasanya lebih dari satu pada bagian depan
3. Simpul tali, biasanya hanya satu simpul letaknya pada leher dan simpu; tali tersebut terikat kuat.
untuk mencoba bunuh diri dengan cara lain. 5. Cedera, berupa luka-luka pada tubuh korban biasanya
5. Cedera, luka-luka pada tubuh korban yang bisa mengarah kepada pembunuhan.
Penggantungan pada bunuh diri Penggantungan pada pembunuhan
6. Racun, ditemukan racun dalam lambung korban, misalnya arsen, 6. Terdapatnya racun berupa asam opium hidrosianat atau kalium
sublimat, korosif, dll. Tidak bertentangan dengan kasus bunuh diri. sianida tidak sesuai dengan kasus pembunuhan, krena untuk hal
Rasa nyeri yang disebabkan racun tersebut mungkin mendorong ini perlu waktu dan kemauan dari korban itu sendiri. Dengan
korban untuk melakukan gantung diri. demikian maka kasus pengantungan tersebut adalah berupa bunuh
7. Tangan,tidak dalam keadaan teriat, karena sulit untuk gantung diri diri.
dalam keadaan tangan terikat. 7. Tangan yang dalam keadaan terikat mengarahkan dugaan pada
8. Kemudahan, pada ksus bunuh diri, mayat biasanya ditemukan kasus pembunuhan.
tergantung pada tempat yang mudah dicapat oleh korban atau 8. Pada kasus pembunuhan, mayat ditemukan tergantug pada tempat
sekitarnya ditemukan alat yang digunakan untuk mencapai tempat yang sulit dicapai oleh korban dan alat yang digunakan untuk
9. Tempat kejadian, jika kejadian berlangsung di dalam kamar, 9. Tempat kejadian, bila sebaliknya pada ruangan ditemukan
dimana pintu, jendela, ditemukan dalam keadaan tertutup dan terkunci dari luar, maka penggantungan adalh kasus pembunuhan.
terkunci dari dalam, maka pasti kasusnya merupakan bunuh diri. 10. Tanda-tanda perlawanan hampir selalu ada kecuali korban
10. Tanda-tanda perlawanan, tidak ditemukan pada kasus gantung sedang tidur, tidak sadar atau masih anak-anak.
diri.
Penatalaksanaan
Pada korban yang masih dapat tertolong hendaknya diberikan pertolongan
segera, yaitu
1. Korban diturunkan
2. Ikatan pada leher dipotong dan jeratan dilonggarkan/dilepaskan
3. Berikan bantuan pernafasan untuk waktu yang cukup lama
4. Lidah ditarik keluar, lubang hidung dan mulut dibersihkan jika banyak
mengandung sekresi cairan
5. Berikan oksigen, lebih baik lagi kalau disertai CO2 5%
6. Jika tubuh korban dingin dihangatkan
7. Jika korban mengalami kegagalan jantung kongestif, pertolongan
melalui vena mungkin akan membantu untuk mengatasi kegagalan
jantung tersebut
8. Awasi pasien 12-20 jam karena gejala relaps bisa terjadi
TERIMA KASIH