Anda di halaman 1dari 11

RAHASIA

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PENUNJUKKAN


PETUGAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KIMIA
2014

SOAL POST TEST I


PETUNJUK
Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan sebagai berikut:
1. Tuliskan nama dan perusahaan Saudara di sudut kanan atas pada lembar jawaban.
2. Pilih salah satu jawaban saja yang paling benar dari alternatif jawaban yang tersedia dengan
memberi tanda „X‟ (silang) pada lembar jawaban.
3. Untuk pembetulan pilihan jawaban yang salah, dengan cara melingkari jawaban yang dipilih.
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan atau
tanda waktu telah selesai.
5. Lembar pertanyaan tidak boleh dicoret-coret.
6. Waktu : 45 menit.
7. Jumlah soal : 60 soal pilihan berganda

KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT INI SESUAI PETUNJUK

I. UU No. 1 Tahun 1970 dan Peraturan K3 Kimia

1. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut undang-undang


keselamatan kerja ialah:
A. Perusahaan swasta
B. Tempat kerja
C. Perusahaan negara
D. Tempat usaha

2. Yang termasuk dalam pengertian “pengurus” berdasarkan UU No. 1 thn 1970 dalam
contoh dibawah ini adalah :
A. Kepala cabang suatu perusahaan.
B. Manajer K3
C. Manajer HRD
D. Mandor dalam suatu proyek

3. Unsur-unsur yang harus terdapat dalam suatu tempat kerja adalah, KECUALI:
A. ada usaha atau kegiatan kerja
B. ada tenaga kerja
C. ada pengurus
D. ada potensi bahaya

4. Dasar hukum penunjukkan Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kimia adalah
A. Permenaker No. 02/Men/1992
B. Kepmenaker No. 51/Men/1999
C. Permenaker No. 04/Men/1987
D. Kepmenaker No. 187/Men/1999

5. Bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
Nomor : 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
adalah :
A. Penyediaan LDKB ( MSDS) dan label serta Ahli & Petugas K3 Kimia
B. Penyediaan alat pelindung diri
C. Penyimpanan dan penanganan yang baik
D. Pembuatan prosedur tanggap darurat
1
6. Salah satu syarat dalam Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang K3 pestisida adalah
batasan jam kerja setiap tenaga kerja yang terpapar dengan pestisida yaitu :
A. 5 jam / hari dan 30 jam / minggu
B. 5 jam / hari atau 30 jam / minggu
C. 8 jam / hari dan 40 jam / minggu
D. 8 jam / hari atau 40 jam / minggu

7. Jenis asbes yang telah dilarang penggunaannya menurut Permenaker No. 3/Men/1985
adalah:
A. Amosite
B. Chrysotile
C. Crocidolite
D. Amphibole

8. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam:
A. Permenaker No. 13 /Men/ 2011
B. Kepmenaker No. 187/Men/ 1999
C. Kepmenaker No. 51/Men/1999
D. Permenaker No. 03/ Men/ 1985

9. Penetapan potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja menurut Kepmenaker No.
187/Men/1999 adalah berdasarkan:
A. Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
B. Nilai Ambang Batas (NAB)
C. Biological Exposure Indices (BEI)
D. Semua benar

II. Pengetahuan Dasar Bahan Kimia Berbahaya

10. Apa yang dimaksud dengan flash point :


A. Suhu dimana suatu bahan dapat menguap dengan sendirinya
B. Suhu terendah dimana cairan memberikan uap yang cukup pada permukaannya
sehingga campuran / zat tersebut dapat menyala.
C. batas terendah konsentrasi suatu gas dalam udara yang dapat terbakar, artinya di
bawah batas tersebut gas tidak dapat terbakar karena terlalu sedikit
D. batas dimana suatu zat dapat memancarkan energi elektrostatik

11. Dibawah ini adalah cara masuk bahan kimia ke dalam tubuh manusia. KECUALI:
A. Inhalasi
B. Ingesti
C. Sekresi
D. Absorpsi

12. Pengertian yang paling tepat untuk bahan kimia oksidator adalah:
A. bahan kimia yang karena reaksinya dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak
dengan jaringan hidup atau bahan lainnya
B. bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen
yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya
C. suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia
dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi
sehingga menimbulkan kerusakan di sekelilingnya
D. bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan
gas yang mudah terbakar

2
13. Dalam hirarki pengendalian bahaya, upaya terakhir yang dilakukan untuk mencegah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah:
A. Alat Pelindung Diri
B. Substitusi
C. Eliminasi
D. Ventilasi

III. Penyimpanan dan Penanganan Bahan Kimia Berbahaya

14. Syarat gudang penyimpanan bahan-bahan oksidator seperti peroksida organik, klorat dan
perklorat, oksida, ozon dll adalh berikut ini , kecuali:
A. tidak dijadikan satu dengan cairan yang memiliki titik nyala rendah.
B. Suhu gudang dijaga tetap dingin dan berventilasi baik.
C. Dapat disatukan dengan bahan mudah terbakar, karena memilki karakter yang sama.
D. Gedung harus tahan api.

15. Bahan-bahan mudah meledak seperti ester nitrat, senyawa nitro dan peroksida organic
harus ditangani dengan cara :
A. ditempatkan menjadi satu tempat penyimpanan
B. hindari dari gesekan, pukulan, panas dan dijauhkan dari sumber api, atau bahan lain
yang mudah terbakar.
C. Ditempatkan dalam gudang yang kuat dan tertutup rapat.
D. Dijaga secara terus menerus selama 24 jam oleh aparat keamanan.

16. Bahan mudah terbakar seperti karbida, dan logam natrium dapat terbakar bila ada air
(kelembapan), karena menghasilkan panas. Penanganannya antara lain:
A. menjaga suhu lingkungan dibawah titik nyala zat tersebut.
B. Menjaga suhu kamar
C. Menjaga tekanan kerja
D. Menjaga density

17. Penanganan dan pengangkutan cairan yang memiliki daya hantar listrik seperti golongan
petroleum, maka untuk menghindari bahaya elektrostatis harus ada :
A. pipa dan peralatan penanganan harus dilengkapi dengan pentanahan.
B. Disediakan APAR
C. Sumber air yang cukup untuk penanggulangan kebakaran
D. Dijaga petugas safety 24 jam

IV. Prosedur Kerja Aman

18. Langkah penanganan terhadap bahan kimia reaktif adalah harus dihindarkan dari,
KECUALI:
A. Penyusunan/penumpukan yang terlalu tinggi
B. Pemanasan atau berdekatan dengan sumber panas atau sumber sinar matahari
C. Pengadukan yang menimbulkan pemanasan setempat
D. Pengangkutan yang menimbulkan benturan atau getaran kuat.

19. Persyaratan dari suatu prosedur kerja yang baik, KECUALI;


A. Harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari pekerjaan yang akan dilakukan
B. Harus sesuai dengan keinginan pekerja
C. Harus mempertimbangkan lingkup kondisi operasional yang dilakukan/ standar produk
D. Harus mudah dipahami dan dimengerti oleh pekerja

3
20. Hal-hal yang harus ada dalam prosedur kerja adalah:
A. Batasan operasi aman untuk parameter kritis (temperatur, tekanan, laju alir,
komposisi).
B. Parameter instrument kritis (critical parameters instruments).
C. Konsekwensi jika terjadi deviasi operasi di luar batas operasi (upper/lower).
D. Semua benar

21. Cara kerja yang tepat untuk bekerja dengan bahan yang bersifat racun dan korosif antara
lain, KECUALI:
A. Penanganan di dalam ruang khusus seperti lemari asam
B. Ruang kerja berventilasi
C. Menggunakan masker dan sarung tangan kain
D. Bekerja dengan memperhatikan arah angin

22. Prosedur operasi harus disediakan untuk setiap tahapan kegiatan, KECUALI:
A. Startup dan Shutdown
B. Normal
C. Over time
D. Emergency

V. Prosedur Penanganan Tumpahan dan Kebocoran

23. Tindakan pertama kali yang harus dilakukan bila menemukan tumpahan bahan kimia di
tempat kerja, adalah:
A. Gunakan alat pelindung diri yang tepat
B. Identifikasi atau kenali bahan kimia yang tumpah
C. Laporkan pada unit P2K3 atau HSE
D. Tutup atau matikan sumber kebocoran/tumpahan

24. Alat penanggulangan tumpahan bahan kimia antara lain, KECUALI:


A. Serbuk kayu
B. Sorbent pads
C. Pasir
D. Air

25. Untuk mencegah terjadinya kebocoran ke area terbuka pada drum penyimpanan bahan
kimia digunakan sistem:
A. tertiary containment
B. grounding
C. First in –first out
D. Ventilasi

26. Yang dimaksud dengan tumpahan kompleks yang minor adalah:


A. mengharuskan pemberitahuan ke unit P2K3/Emergency dan security
B. Dapat ditangani oleh tenaga kerja sendiri
C. Pembersihan dilakukan oleh tim tumpahan dari tim emergency response
D. Respirator pada umumnya tidak diperlukan

27. Hal-hal di bawah ini harus dilakukan untuk menangani tumpahan asam kuat, KECUALI:
A. Bersihkan area sisa tumpahan dengan dibilas dengan air.
B. Buang tumpahan tersebut ke area terbuka dan dikubur dengan metoda landfill
C. Gunakan alat pelindung diri berupa respirator, goggles/face shield, sarung tangan karet
D. Netralisir dengan menggunakan serbuk kimia basa sedang seperti soda ash, sodium
bicarbonate

4
VI. Penilaian dan Pengendalian Resiko

28. Di dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, upaya
pengendalian resiko dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
A. Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian
B. Identifikasi, Monitoring dan Pengendalian
C. Identifikasi, Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian
D. Tidak ada jawaban yang benar

29. Parameter yang sering menjadi dasar dalam melakukan analisa resiko/risk assessment
adalah, KECUALI:
A. Frekuensi/Kekerapan
B. Toksisitas/Keracunan
C. Konsekuensi/Keparahan
D. Exposure/Lama pemajanan

30. Apabila Saudara sebagai anggota tim penilai / penaksir resiko, tidak menemukan informasi
yang cukup untuk memperkirakan resiko suatu bahan kimia berbahaya dari LDKB, maka
perlu dicari informasi yang lebih banyak dan dari sumber-sumber lain , antara lain dari,
KECUALI :
A. Pemasok dan konsultan
B. Memperkirakan sendiri berdasarkan pengalaman .
C. bertanya pada tokoh
D. melihat kembali MSDS dan label yang ada

31. Teknik identifikasi bahaya dibawah ini umum digunakan dalam proses Manajemen Resiko,
KECUALI:
A. Inspeksi / survey
B. Studi epidemiologi
C. Fault tree analysis
D. Audit

32. Seorang teknisi dan tenaga operator melakukan aktifitas mengamati tahapan proses kerja
peralatan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan faktor penyebab kecelakaan untuk
dijadikan sebagai pedoman prosedur kerja. Aktifitas itu disebut:
A. Job Safety Analisis
B. Hazard Analisis
C. Analisa kecelakaan
D. Safety audit

VII. Pengendalian Teknis Lingkungan Kerja

33. Pengendalian tehnis untuk menghindari keracunan akibat polusi udara ruangan kerja
adalah:
A. Mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lebih baik
B. Memakai respirator
C. Memasang ventilasi lebih banyak
D. Semua benar

34. Beberapa bentuk pengendalian tehnis (engineering control) adalah :


A. eliminasi, substitusi, rotasi kerja
B. perubahan disain, isolasi, alat pelindung mesin.
C. eliminasi, substitusi, perubahan proses
D. ventilasi, perubahan disain, penggantian bahan

5
35. Pengendalian teknis terhadap pemaparan dari uap pelarut yang berbahaya, salah satunya
adalah dengan :
A. memberi pembatas / penyekat terhadap proses
B. memakai masker yang dilengkapi dengan pemurni udara
C. membatasi jam kerja
D. melakukan pemeriksaan darah dan urine pekerja.

6
36. Sistem diatas adalah termasuk jenis ventilasi:
A. Ventilasi dorong (pull-push ventilation)
B. ventilasi umum
C. ventilasi pengeluaran setempat (local)
D. ventilasi alamiah

VIII. Penyakit Akibat Kerja faktor Kimia

37. Dibawah ini merupakan zat aspiksian yang menyebabkan sesak napas, antara lain:
A. NH3, HCl3 dan H2S
B. CO, methana dan Helium
C. Thricloro etilen, methilen cholride dan metanol
D. Benzena, Toluene dan Xylene

38. Dibawah ini merupakan bahan yang memberikan efek anestesi atau narkosis, antara lain:
A. NH3, HCl3 dan H2S
B. CO, methana dan Helium
C. Thricloro etilen, methilen cholride dan metanol
D. Benzena, Toluene dan Xylene

39. Monitoring yang dilakukan untuk memastikan atau memonitor ada atau tidak adanya
keracunan dalam tubuh dengan memeriksa spesimen dari kuku, rambut, darah, faeces,
urine disebut :
A. Monitoring lingkungan
B. Monitoring fungsi faal
C. Monitoring biologi
D. Monitoring fisik

40. PAK yang disebabkan oleh pajanan pestisida, antara lain:


A. Bronhkitis dan pharingitis
B. Gangguan ginjal, gangguan daya ingat dan leukimia
C. Penyakit pada sistem urogenital dan gangguan ginjal
D. Gangguan ginjal dan hepatitis

41. Pajanan bahan kimia seperti alkohol, karbon tetrachlorida, kloroform dan trichloroethylene
dapat menyebabkan penyakit akibat kerja seperti:
A. Bronchitis, TBC dan pneumonia
B. Chirossis hati
C. anemia dan leukimia
D. Carpal tunnel syndrome

7
IX. Pengantar Toksikologi

42. Kategori Nilai Ambang Batas (NAB) atau Threshold Limit Value (TLV) yang manakah yang
berdasarkan pajanan terus yang terus menerus selama 15 menit dan tidak lebih dari 4 kali
pemajanan:
A. TLV-STEL
B. TLV-TWA
C. TLV-Ceiling
D. TLV-BEI

43. Untuk menentukan klasifikasi racun, ditentukan oleh besarnya LD. 50. Berdasarkan
Kepmen 187/Men/1999 , klasifikasi bahan sangat beracun adalah:
A. Mulut : LD 50 < 25 mg/kg berat badan
B. Mulut : LD 50 > 25 atau < 200 mg / kg berat badan
C. Kulit : LD 50 > 400 mg/kg berat badan
D. Kulit : LD 50 > 25 mg/kg berat badan

44. Kategori karsinogen „A-1‟ dalam tabel NAB Faktor kimia (SE 01 / 1997), contohnya “Arsen
& persenyawaan sbg As, NAB 0,01mg/m3 ;A1” , berarti :
A. Tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia.
B. Karsinogen terhadap binatang
C. Diperkirakan karsinogen untuk manusia
D. Terbukti karsinogen untuk manusia.

45. Tingkat toksisitas pada bahan kimia dipengaruhi oleh, KECUALI :


A. temperatur dan tekanan
B. jalur atau cara masuk bahan kimia
C. kerentanan individu
D. tingkat kelarutan dalam air atau lemak

46. Bahan-bahan yang dapat berupa racun dibedakan sebagai berikut, kecuali :
A. chemical toxicants
B. biological toxicants
C. mental toxicants
D. botanical toxicants

X. P3K

47. Untuk jumlah tenaga kerja 51 – 100 orang dipersyaratkan kotak P3K adalah:
A. 1 Kotak P3K bentuk A
B. 1 Kotak P3K bentuk B
C. 1 Kotak P3K bentuk C
D. 1 Kotak P3K bentuk D

48. Jumlah kotak P3K di tempat kerja ditentukan oleh, KECUALI:


A. Jumlah tenaga kerja
B. Tingkat kesulitan akses
C. Jumlah petugas P3K
D. tingkat resiko

8
49. Syarat penting bagi seorang petugas P3K di instalasi kimia yang membedakannya dengan
petugas P3K di tempat lain adalah:
A. memahami penanganan patah tulang
B. memahami penanganan pendarahan
C. Memahami sifat bahan kimia yang ada di instalasi tersebut melalui LDKB.
D. Semua benar.

50. Tindakan P3K resusitasi jantung paru dengan 1 (satu) orang penolong dilakukan sebagai
berikut:
A. 1 X napas buatan dan 10 x kompresi jantung
B. 2 X napas buatan dan 20 X kompresi jantung
C. 2 X napas buatan dan 30 X kompresi jantung
D. 1 X napas buatan dan 20 X kompresi jantung

51. Tindakan-tindakan penting dalam P3K adalah sebagai berikut, KECUALI :


A. Menghentikan pendarahan
B. Tidak boleh panik
C. Lakukan rehabilitasi korban
D. Pindahkan korban secara cepat

XI. LDKB dan Label

52. Piktogram atau simbol disamping pada bahan kimia, memiliki makna bahaya berupa:
A. Mudah terbakar
B. Karsinogenik
C. Beracun
D. Bahaya terhadap lingkungan akuatik

53. Lembar data keselamatan bahan (LDKB) atau dikenal juga sebagai Material Safety Data
Sheet (MSDS ) harus diketahui oleh :
A. Cukup supervisor
B. Semua pekerja
C. Cukup bagian safety dan penyimpanan / gudang.
D. Tenaga kerja dan pegawai pengawas

54. Informasi yang terdapat pada Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) atau dikenal juga
sebagai Material Safety Data Sheet (MSDS) dalam Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999
terdiri atas:
A. 14 Elemen
B. 15 Elemen
C. 16 Elemen
D. 17 Elemen

55. Unsur bahaya yang digunakan pada label NFPA (National Fire Protection Agency) dalam
skala 0 -4 memiliki makna, KECUALI:
A. Kebakaran
B. Kesehatan
C. Lingkungan
D. Reaktifitas

56. Informasi berikut terdapat pada Label suatu bahan kimia versi GHS, KECUALI:
A. Nama produk
B. Program kerja
C. Piktogram
D. Pernyataan Kehati-hatian

9
XII. Rencana Tanggap Darurat

57. Unsur penting yang terlibat dalam rencana tanggap darurat di luar pabrik (off site
emergency plan) adalah :
A. pemerintah setempat, rumah sakit, damkar, polisi
B. media pers, unsur masyarakat
C. pemerintah pusat dan propinsi
D. LSM.

58. Keadaan darurat mengandung dari unsur-unsur dibawah ini, KECUALI:


A. Keadaan hampir celaka/near miss
B. mengganggu kegiatan/proses
C. terjadi tiba-tiba dan tidak direncanakan
D. menimbulkan kerugian jiwa, properti dan komunitas

59. Termasuk keadaan darurat adalah:


A. demonstrasi, banjir, penambahan jam kerja dan peledakan
B. gempa, kecelakaan kerja dan huru hara
C. karyawan sakit, pencemaran limbah, dan kebakaran
D. kebocoran nuklir, absensi dan perang

60. Maksud dan tujuan melakukan Investigasi Accident dan Incident adalah :
A. Untuk menghukum orang yang melanggar prosedur
B. Mengetahui penyebab dasar dan menetapkan langkah perbaikan dan mencegah
kejadian yang sama
C. Menghitung resiko
D. Membuat laporan ke pihak management

==Semoga Sukses==

10
11

Anda mungkin juga menyukai