D.Semua salah.
3. Faktor apa saja yang dapat menjadi sumber bahaya ditempat kerja ?
B.Lingkungan
4. Dalam pekerjaan membutuhkan tindakan pengendalian agar pekerjaan dapat dikategorikan pada risiko rendah, pengendalian apa yang memiliki keefektifan paling rendah tetapi hampir selalu
digunakan?
A.Eliminasi
B.Rekayasa Teknis
C.Rekayasa Administrasi
A.Peristiwa
B.Peluang
C.Konsekuensi
D.Alat pelindung diri
A.Kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi secara tiba-tiba yang berakibat penderitaan atau kerusakan serta hilangnya waktu kerja.
A.12 Section
B.16 Section
C.10 Section
D.18 Section
3. Pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat kerja merupakan suatu usaha untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
D.Adalah dosis yang dapat menyebabkan 50 % kematian dan 50 % keracunan pada binatang.
5. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai Kepmenakertrans No. Kep. 187/Men/1999 tentang pengendalian bahan kimia Berbahaya ditempat kerja adalah :
6. Sesuai Permenaker No 3 tahun 1985 material asbes yang dilarang pemakainnya di Indonesia adalah:
A.Asbes Putih
B.Asbes Plafon
C.Asbes Biru
7. Berikut ini cara Masuknya bahan kimia ke tubuh manusia, kecuali?
A.Inhalasi
B.Ingesti
C.Sekresi
D.Injeksi
A.20 Tahun
B.18 Tahun
C.15 tahun
D.17 Tahun
9. Berpakah kadar Oksigen diperkenankan untuk dapat bekerja di Tempat Terbatas (Confined Space)?
A.20 % s/d 22 %
B.19 % s/d 21 %
D.18 % s/d 22 %
10. Perusahaan yang wajib Mempekerjakan Ahli K3 Kimia dan Petugas Kimia adalah :
11. Berikut ini yang ini yang bukan merupakan Kriteria Bahan Kimia berbahaya menurut Kepmenaker No. 187 tahun 1999 adalah ?
A.Beracun
B.Reduktor
C.Oksidator
D.Mudah Meledak
12. Waktu Paparan yang diperkenankan bagi pekerja yang mengelola Pestisida adalah:
Soal K3 Mekanik
Soal pilihan ganda
1. Crane dengan kapasitas 120 ton harus dioperasikan oleh operator yang ber Lisensi :
A.Kelas I
B.Kelas II
C.Kelas III
D.Kelas IV
A.Forklift
B.Excavator
C.Overhead Crane
D.Loader
3. Macam-macam alat kelengkapan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08 Tahun 2020 adalah :
4. Jenis tali sling sebagaima diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08 Tahun 2020 diatur dalam Pasal adalah :
A.Sling tali kawat baja, sling rantai, sling sabuk dan sling tali serat.
B.Sling tali kawat baja, sling roda gigi, sling tali serat, sling sabuk
C.Sling roda gigi, sling rantai, sling tali serat, sling sabuk
D.Sling roda gigi, sling rantai, sling tali serat, sling tali kawat baja
5. Setiap pesawat tenaga dan produksi menurut peraturan perundangan yang mengaturnya wajib memiliki pelat nama (name plate), hal ini diatur pada pasal :
A.Pasal 9
B.Pasal 28
C.Pasal 15
D.Pasal 141
7. Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.38/Men/2016, ada 4 jenis pemeriksaan dan/ atau pengujian, yaitu :
8. Teknisi dan Operator K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi harus memiliki syarat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.38/Men/2016, yaitu :
9. Yang termasuk potensi bahaya yang ada pada bidang Mekanik adalah, kecuali :
A.Gas buang
B.Kebisingan
10. Yang dimaksud penggerak mula oleh permenaker No.38/Men/2016 antara lain :
C.Motor Diesel, Turbin Uap, Turbin Air, Turbin Gas, dan Turbin Angin
A.Upaya untuk menjamin produksi sumber agar dapat digunakan secara efisien
B.Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
C.Pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan khususnya tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya
menuju masyarakat yang adil makmur dan sejahtera.
D.Kebutuhan dasar manusia setelah kebutuhan dasar, adalah keselamatan dan kesehatan kerja
B.Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
C.Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun kerusakan peralatan
5. Kejadian kecelakaan yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan :
A.Sebab dasar
C.Sebab langsung
D.
6. Ruang lingkup obyek keselamatan kerja menurut undang-undang keselamatan kerja ialah :
A.Perusahaan Swasta
B.Tempat kerja
C.Perusahaan Negara
D.Tempat usaha
7. Sikap perbuatan manusia dalam bekerja antara lain dilatar belakangi oleh :
A.Usia
B. Sifat seseorang
D.Kondisi fisik
B.Proses produksi
C.Cara kerja
A.Inspeksi
B. Riset
C.Asuransi
A.Permen No.02/Men/1992
B.Permen No.01/Men/1988
C.Permen No.04/Men/1987
D.Permen No.4/Men/1986
Soal K3 Banguna
Soal pilihan ganda
1. Guna mengatur masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan telah ditetapkan peraturan :
A.Permenaker : Per.01/Men/1980
C.Permenaker : Per.01/Men/1981
2. Bahwa penyelenggaraan jasa konstruksi harus berasaskan keamanan dan keselamatan, diatur dalam :
3. Dasar hukum yang mewajibkan pihak pengelola pekerjaan menyediakan APD :
4. Pekerja dalam proyek konstruksi wajib diikutsertakan dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja, hal ini tertuang pada :
5. Proyek konstruksi bangunan wajib mempekerjakan personil ahli k3 konstruksi, apabila :
6. Tugas Ahli K3 Konstruksi yang terkait tentang metoda pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah :
C.Menjamin rasa aman, selamat dan sehat dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
A.Perencanaan
B.Pelaksanaan
C.Monitoring/ Evaluasi
A.Pemilik proyek
B.Ahli K3
C.Kontraktor/ Pelaksana
D.Konsultan perencana
A.Pesawat Uap
B.Ketel Uap
C.Bejana Uap
D.Turbin Uap
2. Potensi bahaya yang dapat timbul dari pemakaian pesawat uap berupa :
A.Suhu
B.Tekanan
3. Salah satu penyebab terjadinya peledakan pesawat uap dari Unsafe condition berupa :
A.Apedanges tidak berfungsi
D.Semua benar
4. Perusahaan Swasta maupun BUMN apabila menggunakan Ketel Uap maka wajib untuk memiliki AI untuknya yang diterbitkan dari Disnaker provinsi setempat,kecuali ;
5. Suatu Perusahaan industry kelapa sawit mempunya 2 unit Ketel Uap yang masing- masing berkapasitas 30 ton uap/jam dan dioperasikan secara bergantian, maka operator ketel uap harus
memliliki lisensi K3 sebagai operator Pesawat Uap :
A.Cukup kelas I
B.Cukup kelas II
C.Harus kelas I
D.Boleh kelas II
6. Ketel uap yang dipakai di perusahaan tersebur diatas wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala paling lambat :
7. Menurut ketentuan undang-undang yang berlaku, yang berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian ketel uap tersebuat adalah :
C.Inspektur K3 PUBT
D.Tehnisi K3 PUBT
8. Salah satu pengujian NDT yang dilakukan pada pesawau uap berupa:
A.DPT, MPI
B.MPI, UT
C.UT.RT
D.Semua benar
9. Dasar Hukum pengawasan terhadap pemakaian Pesawat Uap di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali :
10. Berdasarkan peraturan perundangan K3 yang berlaku di Indonesia, Pesawat Uap dibedakan menjadi dua jenis yaitu ;
A.Ketel Uap
K3 Listrik
A.Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan pengusaha dalam pelaksanaan norma K3 di tempat kerja;
B.Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan ahli K3 umum dalam pembinaan norma K3 di tempat kerja;
C.Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan dan pemeriksaan serta
pengujian instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik secara aman di tempat kerja.
3. Persyaratan K3 listrik dilaksanakan pada Perusahaan X yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 (lima puluh) volt arus bolak balik atau 120 (seratus dua puluh) volt arus searah, kecuali :
A.Pembangkitan listrik.
B.Distribusi listrik.
C.Peralatan listrik.
D.Transmisi listrik
4. Standart kelistrikan yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan K3 listrik sesuai Permen 12 tahun 2015 adalah :
C.SPLN
C.Secara berkala
7. Pengujian berkala instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik dilakukan paling sedikit :
A.Isolasi
B.Penghalang
C.Interlocking pintu
D.Grounding
9. Sudut perlindungan setiap penerima petir yang diatur dalam Permenaker No. 02/Men/1989 adalah :
A.90 derajat
B.112 derajat
C.115 derajat
D.120 derajat
A.Tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya yang telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai
B.Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
C.Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
D.Terganggunya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun kerusakan peralatan
2. Kewajiban Pengurus untuk melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja diatur dalam ………
3. Peraturan yang mengatur mengenai Tatacara pelaporan kecelakaan kerja adalah ...
4. Apabila terjadi kecelakaan kerja dimana tenaga kerja terpapar zat kimia sehingga menyebabkan yang bersangkutan cidera pada mata, menurut lampiran Permenaker No 3 tahun 1998
dituliskan dengan kode .....
A.A 7
B.A 8
C.A 9
D.A 10
5. Apabila terjadi kecelakaan kerja dimana sumber penyebab kecelakaan kerja adalah peralatan listrik, menurut lampiran Permenaker No 3 tahun 1998 dituliskan dengan kode .....
A.B 5
B.B 7
C.B 10
D.B 17
6. Apabila terjadi kecelakaan kerja dimana kecelakaan kerja yang terjadi adalah korban terperangkap diantara peti kemas, menurut lampiran Permenaker No 3 tahun 1998 dituliskan dengan kode
.....
A.C 3
B.C 4
C.C7
D.C 9
7. Bagaimanakah cara menghitung Tingkat Kekerapan terjadinya Kecelakaan kerja (Frequency Rate) adalah ...
A.Jumlah Kecelakaan x 1.000 : Jumlah Jam Kerja Orang
8. Bagaimanakah cara menghitung Tingkat Keparahan terjadinya Kecelakaan kerja (Severity Rate) adalah .....
9. Berapakah kerugian hari kerja ketika terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan korban harus diamputasi 1 ruas ujung jari telunjuk tangan kanannya ?
10. 1. Berapakah kerugian hari kerja ketika terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan korban Meninggal Dunia ?
A.5 Tahun
B.1 Tahun
C.2 Tahun
D.3 Tahun
2. Adanya kewajiban pengusaha atau pengurus tempat kerja dengan kriteria tertentu untuk membentuk P2K3, tercantum dalam Permenaker No.Per-04/Men/1987 Pasal :
A.Pasal 4
B.Pasal 3
C.Pasal 2
D.Pasal 5
C.c. Perusahaan yang memiliki Tenaga Kerja kurang dari 100 orang namun memiliki potensi bahaya tinggi
D.Semua Benar
A.a. Dengan sengaja menyebabkan terbukanya suatu rahasia perusahaan/instansi yang wajib dirahasiakan karena jabatannya
6. Sanksi bagi pengusaha atau pengurus yang memiliki Tenaga Kerja minimal 100 orang atau memiliki Tenaga Kerja kurang dari 100 orang namun memiliki potensi bahaya besar, tidak
membentuk P2K3 dijelaskan pada Permenaker No.Per-04/Men/1987 Pasal
A.a. 11
B.b. 14
C.c. 15
D.d. 13
8. Tata cara penujukkan, kewajiban dan wewenang AK3 di atur dalam Permenaker yang masih belaku sampai dengan saat ini, yaitu
9. Pembentukan P2K3 ditetapkan / disahkan oleh Kadisnakertrans setempat. Ketentuan tersebut tercantum dalam Permenaker No.Per-04/Men/1987 Pasal
A.a. 4 tahun
B.b. 2 tahun
C.c. 3 tahun
D.d. 5 tahun
UU No. 1 Tahun 1970
B.Keselamatan Kerja
C.Kesehatan Kerja
3. Yang dimaksud "pengurus" berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah :
C.Orang yang memimpin langsung suatu tempat kerja atau bagian yang berdiri sendiri
4. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ) yang diatur dalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 10 merupakan suatu badan yang terdiri dari unsur unsur apa saja ?
5. Undang-Undang No. 01 tahun 1970 mengatur Keselamatan Kerja dimana saja ?
A.Dalam segala tempat kerja diseluruh dunia meskipun bukan dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
B.Dalam segala tempat kerja yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
C.Dalam segala tempat kerja didarat yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
D.Dalam segala tempat kerja didarat dan dilaut yang berada dalam di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
A.Tenaga Kerja
B.Pengusaha
C.Sumber Bahaya
D.Usaha
8. Berikut adalah kewajiban dari tenaga kerja di tempat kerja menurut UU No.1 Tahun 1970, kecuali;
A.Memberikan keterangan yang benar kepada Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan Ahli K3
D.Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di perusahaan yang diberikan oleh pengurus
9. Siapakah yang dimaksud ahli K3 dalam Undang Undang No. 1 tahun 1970 ?
A.Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang No. 1 tahun 1970
B.Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi ditaatinya ditaatinya Undang Undang No. 1 tahun 1970
C.Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang No. 1 tahun 1970
D.Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang No. 1tahun 1970
10. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran dan peningkatan K3 serta P3K kepada siapa saja ?
D.Tenaga kerja yang sudah mempunyai masa kerja 1 tahun yang berada dibawah pimpinannya
Latian Soal Pilihan Ganda Dasar - Dasar K3
Soal pilihan ganda
1. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tersebut dibawah ini, kecuali :
D.
2. Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cidera pada manusia, kerusakan barang gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan disebut kecuali:
A.Kecelakaan
B.Accident
C.Insident
D.
3. Suatu analisis pekerjaan yan dilakukan secara beraturan sebelum pekerjaan dimulai dan harus terbaca berkaitan dengan rencana pekerjaan :disebut
A.JSA
B.JSO
C.JSE
D.
4. Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan sejahtera adalah pengertian K3 secara :
A.aKeilmuan
B.Philosophy
C.Pengetahuan
D.
5. Kondisi dimana sumber bahaya telah teridentifikasi dan telah dikendalikan ketingkat yang memadai disebut :
A.Safe
B.Danger
C.Hazard
D.
6. Sumber bahaya potensial yang dapat mnyebabkan kecelakaan atau kerusakan adalah :
A.Hazard
B.Resiko
C.Danger
D.
7. Kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya proses pekerjaan/ produksi yang direncanakan sebelumnya disebut :
A.Kecelakaan
C.Kecelakaan kerja
D.
D.
B.Kecacatan, krtidaksempurnaan
D.
10. Ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya / hazard tertentu yang terjadi adalah, kecuali :
A.Risk
B.Resiko
C.Risk Analisis
D.