Anda di halaman 1dari 3

Kuis Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja dan K3 Bahan Berbahaya

1. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit


akibat kerja kecuali :
a. Faktor fisiologi
b. Faktor kemandirian
c. Faktor psikologi
d. Faktor kimia

2. Penerapan norma-norma ergonomik di tempat kerja meliputi norma-norma :


a. Pemberian gizi kerja.
b. Pemberian alat pelindung diri.
c. Jawaban a, b dan d benar.
d. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangkut dan mengangkat.

3. Penerangan/pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat kerja, dapat


memberikan:
a. Keletihan mata yang cepat.
b. Kenyamanan bekerja.
c. Produktivitas kerja rendah.
d. Absensi menurun.

4. Beban kerja fisik yang diberikan kepada tenaga kerja tidak boleh melebihi :
a. 30-40% dari kemampuan kerja maksimum.
b. 10-15% dari kemampuan kerja maksimum.
c. 25-30% dari kemampuan kerja maksimum.
d. 30-50% dari kemampuan kerja maksimum.

5. Manfaat penilaian lingkungan kerja :


a. Sebagai dasar untuk menentukan dana perbaikan dan rencana selanjutnya.
b. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat kecelakaan yang terjadi.
c. Tenaga kerja mendapat informasi kondisi lingkungan.
d. Sebagai dasar untuk menyatakan kondisi lingkungan kerja membahayakan atau
tidak.

6. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga
kerja masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan
kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau
40 jam seminggu, sering disebut sebagai :
a. Nilai Ambang Kualitas (NAK).
b. Nilai Ambang Batas.
c. Nilai Baku Mutu Lingkungan.
d. Semua Jawaban benar.

7. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan tangan adalah :
a. 4 m/det2
b. 2 m/det2
c. 5 m/det2
d. 3 m/det2
8. Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia, fisika
atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan, kecuali :
a. Cairan mudah larut.
b. Bahan beracun, bahan reaktif.
c. Bahan mudah meledak, bahan oksidator.
d. Cairan mudah terbakar, gas mudah terbakar.

9. Tugas dan kewajiban Ahli K3 Kimia antara lain :


a. Merahasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahaan atau
instansi yang didapat karena jabatannya.
b. Memberikan laporan kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugasnya.
c. Jawaban a dan b salah.
d. Jawaban a dan b benar.

10. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja merupakan suatu usaha untuk
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dasar hukumnya adalah :
a. Permenaker No. Per-03/Men/1986
b. Kepmenaker No. Kep-51/Men/1999
c. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999
d. SE No. 01 tahun 1999

11. Yang tidak termasuk kategori bahan berbahaya adalah jenis bahan yang mempunyai
sifat antara lain :
a. Mudah mencair.
b. Oksidator, mudah meledak, mudah menyala atau terbakar.
c. Memancarkan radiasi.
d. Korosif, iritasi karsinogenik.

12. Pengaruh bahan kimia berbahaya terhadap kesehatan tergantung kepada konsentrasi
dan lamanya paparan terjadi, pengaruh tersebut dapat menyebabkan hal sebagai berikut,
kecuali :
a. Menyebabkan iritasi, korosif, sulit bernafas, menimbulkan alergi, keracunan
sistematik.
b. Menyebabkan kanker, kerusakan/kelainan janin.
c. Menyebabkan kebakaran dan peledakan.
d. Pneumoconiosis dan menyebabkan efek bius.

13. Kewajiban pengusaha atau pengurus instalasi bahaya besar sesuai Kepmenakertrans
Nomor: Kep.187/Men/1999 adalah sebagai berikut, kecuali:
a. mempekerjakan Ahli K3 kimia.
b. pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali.
c. pembuatan dokumen pengupahan.
d. membuat dokumen pengendalian instalasi bahaya besar.

14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 187/Men/1999 mengatur tentang :
a. Bahan kimia berbahaya.
b. Bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
c. Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja .
d. Semua jawaban salah
15. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya sesuai Kepmenakertrans No.
Kep. 187/Men/1999 adalah :
e. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas.
f. Penetapan Katagori Potensi Bahaya Perusahaan.
g. Penetapan Nilai Ambang Batas.
h. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label.

Anda mungkin juga menyukai