Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Asri Deismawaranti

NIM : I1A020018
Tugas Individu Promosi Kesehatan “House Keeping”

RENCANA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


“HOUSEKEEPING : 5R”
Dasar aturan : PP Nomor 50 Tahun 2012 (Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja)
Sasaran Promosi Kesehatan K3: karyawan Departemen Produksi dan Operasi PT (Persero)
Pertamina
Media Promosi Kesehatan K3: Media cetak (Poster, banner, pamphlet) dan Media Elektronik
(Video, Podcast, dan Slide)
Metode Promosi Kesehatan K3 : Kelompok Besar (Ceramah, Sosialisasi) dan Kelompok
Kecil (Diskusi, Brainstorming, Demonstrasi).

Program Pelaksanaan Rencana Penyuluhan Promosi Kesehatan K3 : Housekeeping (5R)


1. Rekognisi
Melakukan pengenalan risiko bahaya pada tempat kerja khususnya pada
bagian produksi dan operasi mengenai pembuatan minyak dan gas yang berfokus
pada housekeeping di tempat kerja khususnya mengenai 5R. 5 R terdiri dari Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Rekognisi mengenai lingkungan kerja beserta material
yang ada di tempat kerja. Pengenalan ini dapat dilakukan analisis dengan HRA
(Health Risk Assesment). Risiko disini befokus melihat apakah tempat bagian
produksi dan operasi bersih, sirkulasi udara yang baik, dan bagi bidang operasi
melihat kefungsionalan alat dan mesin yang digunakan.
Pada bagian produksi dan operasi biasanya memiliki tempat kerja di lepas
pantai atau offshore sehingga melihat risiko lingkungan dengan adanya bencana alam
seperti tsunami, gelombang pasang, dan gempa bumi tektonik. Identifikasi juga
mengarah pada pekerja apakah terdapat kegiatan yang berbahaya seperti tidak
merapihkan alat dan mesin, tidak menjaga dan mengecek keadaan alat dan mesin,
serta kebiasaan yang mengarah pada kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Rekognisi akan melihat aspek 5R mana yang masih menjadi evaluasi yang perlu
diperbaiki dengan segara dengan mengacu pada tujuan perusahaan bagian promosi
kesehatan K3 “sehat dan selamat pada tenaga kerja”.
2. Analisis
Setelah melakukan rekognisi atau pengenalan bahaya dan risiko yang
berkaitan dengan tatanan rumah tangga perusahaan pada departemen produksi dan
operasi, maka dilakukan analisis dengan HIRARC untuk melihat lebih luas risiko 5R
apa yang perlu diperbaiki segera. Apakah pada keadaan alat dan mesin yang rusak
atau usang, keadaan permukaan kerja yang licin, ventilasi udara yang kurang baik,
perkakas yang semuanya diletakkan pada tempat yang sama tanpa dibedakan mana
yang digunakan dan yang tidak. Analisis ini juga melihat program apa yang akan
dilaksanakan, dalam porsi metode promosi kesehatan apa yang digunakan, dan media
sebagai perantara pengantar pesan bagi pekerja di bidang produksi dan operasi. Pada
fokus promkes di bidang produksi dan operasi maka dipilih metode dengan kelompok
serta media yang digunakan merupakan media cetak dan media elektronik.
3. Perencanaan
Setelah dilakukan analisis dan pemilihan promosi kesehatan yang digunakan,
maka dilakukan perencanaan dengan pembentukan tim utama dan tim pembantu
dalam pelaksanaan promosi kesehatan 5R di tempat kerja pada bidang produksi dan
operasi. Tim ini terdiri dari bagian SDM meliputi HSE, psikologi, manajemen SDM
dibantu dengan perwakilan tim produksi, eksplorasi dan pencaharian, pengembangan,
serta keuangan dan bisnis pendukung. Kemudian dipilih metode promosi kesehatan
yang dapat mencakup satu departemen yaitu dengan kelompok baik kelompok besar
dan kelompok kecil. Pemilihan media juga sudah difokuskan dengan tujuan dapat
menyebarkan pesan dengan mudah dan menyeluruh pada satu departemen produksi
dan operasi. Pemilihan media yang efektif mengacu pada media cetak dan media
elektronik.
4. Komunikasi
Setelah tim dan SDA sudah direncanakan, maka dilaksanakan terlebih dahulu
komunikasi dengan advokasi kepada manajemen. Nantinya manajemen akan
memberikan izin serta dukungan dengan SDM dan SDA seperti biaya, fasilitas, tim
atau anggota, peraturan yang akan diberlakukan. Dengan adanya izin dari manajemen
atas akan mempermudah tim promosi kesehatan melaksanakan program. Manajemen
atas juga berhak melakukan pemantauan dan crosscheck atas program yang
dilaksanakan. Apakah program dapat dikerjakan, bagaimana program dilaksanakan,
output apa yang akan dihasilkan, serta evaluasi apa yang dapat diberikan manajemen
atas dengan program kesehatan 5R yang diberlakukan kepada departemen produksi
dan operasi.
Komunikasi kemudian dilakukan pada masing-masing direktur bagian atau
direktur departemen yang bersangkutan, utamanya adalah pada keseluruhan
departemen. Karena direksi-direksi termasuk pada manajemen atas. Setelah advokasi
sudah dilakukan maka dibuatlah tim resmi sebagai salah satu kemitraan dengan
berbagai bidang yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam kata lain
adalah pekerja yang akan diubah perilaku kesehatannya. Komunikasi kemitraan dapat
dilakukan dengan kerjasama pada pihak eksternal perusahaan seperti dinas kesehatan
atau dinas ketenagakerja setempat untuk materi yang lebih resmi, pemantauan, dan
ide yang dapat diberikan kepada tim promosi kesehatan K3.
5. Persiapan
Kemudian masuk pada persiapan dengan sudah adanya dukungan manajemen,
peraturan, dokumen resmi pengadaan program, maka masuk pada pembentukan tim
resmi dengan metode dan media promosi kesehatan K3 yang akan digunakan.

Metode promosi kesehatan : kelompok besar dengan melakukan ceramah pada saat
kegiatan khusus bagi departemen produksi dan operasi, ceramah juga dapat dilakukan
pada kegiatan yang lebih khusus, kemudian dilaksanakan sosialisasi pada saat tertentu
atau pada saat safety meeting yang diadakan sebulan sekali.dapat juga dilaksanakan
saat safety briefing, pelaksanaan sebelum mulai bekerja. Kelompok kecil dapat
dilakukan dengan diskusi atau brainstorming untuk melihat pengetahuan dan sikap
awal dari pekerja di bidang produksi dan operasi. Demonstrasi pada penggunaan
APAR, P3K, dan demonstrasi titik kumpul juga termasuk pada 5R pada bagian rajin.
Pekerja yang tidak paham atau tahu mengetahui APAR termasuk pada penempatan
5R yang kurang pada pekerja.

Media promosi kesehatan yang digunakan : media cetak (poster, pamphlet, dan
banner) serta media elektronik : video, podcast, dan slide (yang dapat digunakan saat
sosialiasi atau ceramah pada kelompok besar dan pada saat diskusi dan brainstorming
pada kelompok kecil).
Contoh media promosi kesehatan K3 housekeeping : 5R

Video Poster Banner


Kemudian mulai persiapan biaya yang akan digunakan dalam fasilitasi program
promosi kesehatan mengenai Housekeeping 5R. pembiayaan juga dapat digunakan
untuk fasilitas, alat, mesin, dan biaya tenaga kerja dengan tim yang sudah terbentuk.
Persiapan jadwal dan tim yang akan bertugas di lapangan dan di balik layar dalam
pelaksanaan program promosi kesehatan K3.
6. Implementasi
Setelah dilakukan persiapan dari SDA dan SDM maka mulai dilaksanakan
eksekusi program baik jangka pendek dan jangka pendek. Dengan pembagian tim
yang sudah dilaksanakan baik pada kelompok besar dan kecil, diberlakukannya
program dengan dilakukan pula pemantauan dan pengecekan apakah adanya output
yang ada pada jangka pendek dari program yang sudah dilaksanakan. Implementasi
juga melihat biaya yang keluarkan apakah sesuai dengan anggaran yang direncanakan
atau tidak dan apakah ada biaya diluar perkiraan. Fasilitas juga dipantau apakah
digunakan dengan baik sebagai penunjang program promosi kesehatan.
7. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada jangka pendek seperti sebulan sekali dimulai
dari program yang telah dilaksanakan dan jangka panjang ketika program sudah
dilaksanakan lebih dari 6 bulan atau 1 tahun (12 bulan). Program jangka pendek dapat
mengetahui output terdekat seperti menambah pengetahuan pekerja di bagian
produksi dan operasi mengenai pelaksanaan 5R di tempat produksi dan operasi baik di
lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore). Evaluasi juga melihat apakah tim yang
dibagi sudah menjalankan tugas yang ada, melihat adakah pengeluaran biaya yang
tidak terduga, media yang kurang membantu berjalannya program, serta output dari
metode yang dilaksanakan. Evaluasi dapat menimbang apakah ada komponen yang
kurang atau belum terlibat dengan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan.
Manajemen atas juga dapat memberikan evaluasi dengan program yang telah
diberlakukan. Kedepannya program akan dilihat berjalan atau diberhentikan dengan
catatan perbaikan yang dapat dilaksanakan kembali dengan rancangan yang baru.
8. Kontinuitas
Salah satu keberhasilan program pada fase evaluasi dan monitoring adalah
yang dapat dilaksanakan berkelanjutan dengan perbaikan yang menunjang program
promosi kesehatan pekerja pada bidang housekeeping 5R. keberlanjutan ini
diharapkan tatanan rumah tangga perusahaan pada departemen produksi dan operasi
dapat diberlakukan seterusnya dengan keluaran jangka panjang tidak adanya
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang diakibatkan tata rumah tangga
perusahaan. Perusahaan akan memiliki nilai lebih baik dengan berlakunya 5R karena
menunjukkan pekerja menerapkan kedisiplinan dalam menjaga lingkungan dan aspek
penunjang kerja di tempat kerja.
Ani Arifah, (2019) STRATEGI GURU FIQIH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN
IBADAH DI MTSN 2 TULUNGAGGUNG Aplikasinya .Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi,Abu dan Joko Tri Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka
Setia.
Asnaini, Siti Azizah (2017) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) Perilaku Konsumsi
Fast Food pada Anak dengan Kelebihan Berat Badan di SD Islam Athirah I Kota
Makassar Tahun 2016. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
Damanhuri, E. and Padmi, T, 2010, Pengelolaan Sampah Edisi Semester I – 2010/2011,
Bandung: Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
Departemen Kesehatan RI, 2008, Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah, Jakarta.
Dwi Susilowati, 2016. Promosi Kesehatan. Jakarta Selatan : Pusdik SDM Kesehatan
Green, Lawrence, 1980. Health Education: A Diagnosis Approach, The John Hopkins
University, Mayfield Publishing Co.
Hadiwiyoto, 1983, Penanganan dan Pemanfaatan Sampah, Jakarta: Yayasan Idayu Sucipto,
2012, Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Semarang: Gosyen Publishing.
Kahfi, A, 2017, ‘Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah’, Jurisprudentie,4(1),12-25.
Karima Lamuara Srisadusastri (2020) SANITASI BOARD GAME DAPAT
MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR TENTANG
PENYAKIT DIARE: A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW. thesis, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Maulana, Heri, d.j, Promosi Kesehatan (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC,2009).
Megawaty, D. A. (2020). Sistem Monitoring Kegiatan Akademik Siswa Menggunakan
Website. Jurnal Tekno Kompak, 14(2), 98-101.
Notoatmodjo, S .2005. Promosi Kesehatan teori dan Promosi Kesehatan teori dan
aplikasinya.Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 Tentang Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2015.
Sangkalabu, Neli Susanti. Promosi Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Beteleme
Kecamatan Lembo Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah [Skripsi].
Sulawesi Tengah. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan; 2016.
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Sugiyono.2017. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Siregar, Putra Apriadi, 2020, Buku ajar promosi kesehatan, Buku ajar, Fakultas kesehatan
masyarakat : Universitas islam negeri sumatera utara
Soemirat, J, 2014, Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai