3. Masa pemerintahan Kabinet Wilopo tidak dapat dilepaskan dari berbagai masalah.
Beberapa masalah tersebut antara lain terjadinya krisis ekonomi, munculnya gerakan
separatisme, dan terjadinya perselisihan internal di tubuh TNI. Kunci Jawaban dan
Pembahasan Sejarah Indonesia Kelas XII 13 Kabinet Wilopo semakin tidak stabil saat
terjadi peristiwa Tanjung Morawa. Dalam peristiwa tersebut polisi mengusir petani
yang menduduki tanah-tanah pemerintah di Tanjung Morawa. Peristiwa ini
menyebabkan lima petani tewas dan beberapa petani lainnya ditangkap. Akibat
peristiwa ini, Sidik Kertapati yang menjabat sebagai ketua Sarekat Tani Indonesia
mengirim mosi tidak percaya kepada parlemen melalui fraksi PNI. Mosi tersebut
menyebabkan Kabinet Wilopo akhirnya mengembalikan mandat kepada Presiden
Soekarno pada 2 Juni 1953.
5. Pada perjalanannya, Konstituante yang dibentuk berdasarkan hasil pemilu 1955 belum
berhasil menyelesaikan tugas utamanya, yaitu menetapkan undang-undang dasar
negara. Kegagalan Konstituante tersebut disebabkan faktor-faktor berikut.
a. Perdebatan yang berlarut-larut dalam Konstituante.
b. Adanya perselisihan antarpartai.
c. Munculnya desakan untuk memberlakukan kembali Undang-Undang Dasar 1945.
Uji Kompetensi 2
1. B
2. D
3. B
4. E
5. C
6. D
7. E
8. C
9. D
10. A
Essay
1. Indonesia mengalami masa kesulitan ekonomi pada awal kemerdekaan. Salah satu
kesulitan tersebut adalah terjadinya inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi).
Hiperinflasi disebabkan oleh peredaran mata uang asing yang tidak terkendali. Pada
masa itu pemerintah Indonesia tidak melarang peredaran uang Jepang karena
Indonesia belum memiliki mata uang sendiri. Di sisi lain pada 6 Maret 1946 panglima
Allied Forces for Netherlands East Indies (AFNEI) mengumumkan berlakunya uang
NICA di daerah-daerah yang dikuasai Sekutu. Kebijakan ini menyebabkan peredaran
uang di Indonesia semakin tidak terkendali.
3. Rakyat Indonesia sangat mendukung Program Pinjaman Nasional yang dicetuskan Ir.
Surachman. Rakyat Indonesia berbondong-bondong mendatangi Bank Tabungan Pos
dan rumah-rumah pegadaian untuk menyetorkan uangnya. Pada tahun pertama
berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp500.000.000,00. Keberhasilan ini
menunjukkan besarnya dukungan, partisipasi, dan kepercayaan rakyat kepada
pemerintah Republik Indonesia.
3. Dalam penyelesaian masalah pembebasan Irian Barat dari Belanda, Ellsworth Bunker
berperan sebagai penengah perundingan antara Indonesia dan Belanda. Selain itu,
Ellsworth Bunker mengusulkan Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia
melalui suatu badan pemerintahan PBB, yaitu UNTEA. Ia juga mengusulkan rakyat
Irian Barat diberi kesempatan menentukan pendapatnya antara berada dalam wilayah
Republik Indonesia atau memisahkan diri.
5. Pada 7 Januari 1965 Indonesia memutuskan keluar dari keanggotaan PBB. PBB
merupakan salah satu lembaga penting bagi bangsa-bangsa di dunia. PBB juga
berperan sebagai forum konsultasi bagi hampir seluruh negara di dunia. Oleh karena
itu, keputusan keluar dari keanggotaan PBB menyebabkan Indonesia kehilangan
media yang dapat digunakan untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya
diforum internasional.
Uji Kompetensi 2
1. C
2. A
3. D
4. C
5. A
6. C
7. E
8. C
9. C
10. A
Essay
1. Sistem Ekonomi Terpimpin mulai diterapkan sejak Presiden Soekarno membacakan
Dekret Presiden 5 Juli 1959. Dalam Sistem Ekonomi Terpimpin peran pemerintah
dalam kebijakan ekonomi semakin besar. Selain itu, pemerintah meningkatkan
peranan koperasi, termasuk koperasi-koperasi tani (koperta) sebagai landasan pokok
membangun ekonomi. Dalam sistem ekonomi ini, perusahaan swasta juga ditetapkan
oleh pemerintah sebagai perusahaan yang mengelola bidang usaha yang tidak bersifat
esensial.
2. Dalam rangka mengambil alih penguasaan ekonomi oleh negara dari tangan
pengusaha asing, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan asing, terutama
milik para pengusaha Belanda. Pemerintah menargetkan mampu menasionalisasi 80%
aset perusahaan Belanda. Akan tetapi, dalam praktiknya pemerintah hanya mampu
menasionalisasi sekira 20% karena para pemilik perusahaan sudah terlebih dahulu
menarik modalnya dari Indonesia.
5. Kebijakan Dana Revolusi diperoleh dari devisa kredit jangka panjang (deffered
payment). Hasil pengumpulan Dana Revolusi digunakan untuk membiayai proyek-
proyek mandataris presiden. Keberadaan proyek-proyek ini tentu mengorbankan
kondisi ekonomi dalam negeri. Akibatnya, utang-utang negara semakin meningkat,
dan kegiatan ekspor semakin menurun. Selain itu, tingkat inflasi menunjukkan
kenaikan yang semakin tidak terkendali.