Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Chairul Huda

NIM : 192520103
KELAS : MPI/1A

Korelasi Antara Nuzulul Qur’an Dengan Konsep Pengajaran Al-Qur’an Masa Kini

Nuzulul Qur’an diungkap dengan ungkapan yaitu: kata Nazzala-yunazzilu-tanzilan dengan


makna “turun secara berangsur-angsur dan kata anzala-yunzilu-inzalan dengan makna denotative
“menurunkan”. Ketika kita menempatkan arti an-nuzul secara Bahasa kepada Alquran maka
ditemukan arti-arti tersebut tidak layak untuk disematkan ke dalam Alquran kecuali dalam bentuk
majas. Alquran sebagai al-kalam an-nafsi yang terdapat dalam zat Allah, maka tidak layak dimengerti
an-nuzul secara Bahasa. Karena arti tersebut hanya sesuai untuk al-hawadist (baharu), sedangkan zat
Allah suci. Jika Alquran dipandang sebagai Lafaz yang dibaca, maka tidak layak dimengerti sebagai
kata an-nuzul secara Bahasa juga. Karena lapaz bersifat “aradh” yang keberadaannya hanya diketahui
saat diucapkan. Maka jalan keluar bagi pengertian an-nuzul secara Bahasa, ditempatkannya secara
bentuk majas artinya adalah “menginformasikan, menetapkan, menggerakkan dari atas ke bawah”.1
Bukti dari keagungan Alquran bahwa ia turun dalam tiga kali, hal ini tidak dialami oleh
Kitab Suci Samawi sebelumnya. Adapun yang dimaksud dengan tahap-tahap turunnya Alquran,
ialah tertib dari fase-fase disampaikannya mulai dari sisi Allah SWT hingga kepada Nabi
Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti kitab-kitab suci sebelumnya. Sebab, kitab suci ini
diturunkan secara bertahap, sehingga betul-betul menunjukkan kemu’jizatannya.
Disamping itu, penyampaiannya pun sangat luar biasa. Turunnya Alquran yang pertama kali
pada malam Lailatul Qadar merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari
malaikat-malaikat akan kemulian umat Muhammad. Tentang turunnya Alquran secara berangsur-
angsur di jelaskan oleh Allah SWT dalam firmannya Surat Al Isra ayat 106:

ٗ َ ُ َ ۡ َّ َ َ ۡ ُ َٰ َ َ َّ ََ ََُ َۡ ُ َۡ ََ ٗ َ ُۡ َ
‫ث ونزلنَٰه ت ت‬
١٠٦ ‫زنيٗل‬ ٖ ‫اس لَع مك‬‫وقرءانا فرقنَٰه ِلت قرأهۥ لَع ٱنل ت‬

1
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: CV Dunia Ilmu. 2003), hal. 47
“Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian.” (Q.S.. Al Isra: 17/106)

Al-Qur’an diturunkannya melalui tiga fase atau tahapan. Tahap pertama, Al-Qur’an
diturunkan/ditempatkan ke Lauh Mahfudh. Tahap kedua, Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke
Baitul ‘izzah di Langit dunia. Tahap ketiga, Al-Qur’an turun dari Baitul ‘izzah di langit dunia
langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab Quraisy. 2
Sebagaimana yang kita ketahui segala sesuatu yang Allah kehendaki itu mengandung
hikmah dan memiliki tujuan. Begitu juga dengan proses turunnya Al-Qur’an secara bertahap.
Hikmah turunnya Alquran secara berangsur-angsur merupakan suatu metode yang
berfaedah bagi kita untuk mengaplikasin setiap proses yang harus dilalui. Sebab turunnya Alquran
secara berangsur dan bersifat alami itu dapat meningkatkan mutu Pendidikan bagi umat Islam
untuk memperbaiki jiwa manusia, meluruskan prilakunya, membentuk kepribadian dan
menyempurnakan eksistensinya sendiri.
Al-Qur'an seharusnya dibaca dengan sebaik-baiknya agar dapat memelihara keaslian bacaan
tersebut. Oleh karena itu berdasarkan sumber-sumber dari Al-Qur'an dan Al-Sunnah di atas
jelaslah menunjukkan metode talaqqi dan musyafahah telah diamalkan dalam pengajaran dan
pembelajaran Al-Qur'an sejak dari awal penurunan wahyu kepada Rasulullah SAW.
Metode talaqqi adalah suatu cara belajar dan mengajar Al-Qur'an dari Rasulullah SAW
kepada para sahabat beliau, dan kemudian oleh mereka diteruskan ke generasi selanjutnya hingga
kini. Metode ini terbukti paling lengkap dalam mengajarkan bacaan Al-Qur'an yang benar, dan
paling mudah diterima oleh semua kalangan. Metode ini menjadi bukti historis keaslian Al-Qur'an
yang bersumber dari Allah SWT.
Melalui metode talaqqi inilah nantinya menghafal Al-Qur'an bisa berjalan secara efektif,
sehingga terwujudlah hasil yang diinginkan yaitu menjadi insan Qur'ani, bisa menghafalnya
dengan baik dan benar dan sekaligus mengamalkan ajaran Al-Qur'an dengan baik dalam
kehidupannya.

2
Ahmad Fauzi, Hikmah Penurunan Al-Qur'an Secara Berangsur, (MIMBAR: Vol. 37 No. 2, July - December
2020), hal 20

Anda mungkin juga menyukai