Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN RUANG BELAJAR

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Manajemen Sarana dan Prasarana

Dosen Pengampu : DR. Hariri Kurniawan , M.Pd.I

Disusun Oleh :

Dimas Aji Saputra

Siti Zahrotur Rodliyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL- MA’ARIF KALIREJO

LAMPUNG TENGAH TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpah Rahmat dan
Hidayahnya, sehinga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul Manajemen Ruang Belajar Shalawat dan salam kita panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat- sahabatnya yang telah
memperjuangkan Agama Islam hingga sampai saat ini . Adapun sesudah itu kami
menyadari bahwa mulai perencanaan sampai penyusunan makalah ini kami telah
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Orang tua yang selalu mendukung proses pembelajaran

2. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ma’arif (STAIM) Kalirejo Bapak


Sungkowo S.Ag. M, Pd.I.

3. Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan


makalah ini Bapak DR. Hariri Kurniawan , M.Pd.I

4. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa di
perbaiki seperlunya. Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Kalirejo, 01 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.......................................................................................................1

Rumusan Masalah.................................................................................................2

Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ruang Belajar.................................................................................3

B. Tujuan Manajemen Ruang Belajar..................................................................3

C. Prinsip-prinsip Ruang Belajar...........................................................................4

D. Fungsi Manajemen Ruang Belajar..................................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................10

Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian


seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya,
pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Sedangkan ruang belajar
merupakan tempat dimana biasa dipergunakan aktivitas pembelajaran. Untuk
meningkatkan efektivitas belajar, ruang belajar memerlukan suatu interior yang
apik dan memudahkan untuk leluasa bergerak. Managemen ruang belajar adalah
suatu pengarahan dalam mengatur tata letak serta aktivitas suatu ruang belajar
secara lebih hemat, efisien, dan efektif.

Ruang belajar sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran tentunya


memerlukan suasana yang baik dan teratur sehingga akan mendapat kenyamanan,
keefektifitas dan keefisienan dalam belajar. Bila tata ruang belajar tidak sesuai,
maka para pelajar akan merasa bosan dan jenuh. Semangat dan kegairahan belajar
akan menurun, dan pada akhirnya tujuan manajemen ruang belajar tersebut tidak
akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Untuk mencegah terjadinya hal yang
demikian, maka harus diusahakan agar membuat tata ruang belajar tersebut lebih
nyaman, teratur dan menyenangkan. Penyusunan tempat belajar dan alat
perlengkapan yang memadai sehingga memungkinkan pergerakan yang mudah
dari satu bagian ke bagian lain. Oleh sebab itu, penataan ruang belajar harus
memperhatikan berbagai aspek yang mengandung kelancaran proses
pembelajaran.

1
B. Rumusan masalah

1. Apa itu ruang belajar?

2. Apa tujuan manajemen ruang belajar ?

3. Apa prinsip-prinsip ruang belajar?

4. Apa fungsi manajemen ruang belajar ?

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui ruang belajar

2. Mengetahui tujuan manajemen ruang belajar

3. Memahami prinsip-prinsip ruang belajar

4. Mengetahui fungsi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang dibatasi empat dinding atau tempat peserta
didik belajar (Mutohar, 2013: 60). Selanjutnya Mutohar menjelaskan definisi
manajemen ruang belajar yaitu proses atau upaya yang dilaksanakan secara
sistematis untuk menciptakan atau mewujudkan kondisi belajar yang dinamis dan
kondusif dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Menurut Rukmana dan Suryana (2011:109) manajemen ruang belajar adalah


proses pemberdayaan sumber daya baik material element maupun human element
di dalam belajar sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa
dan mengajar guru.

B. Tujuan Manajemen Ruang Belajar

Manajemen ruang belajar pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan


efektifivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Berkaitan
dengan tujuan manajemen ruang belajar, Rukmana dan Suryana (2011: 109)
menjelaskan sebagai berikut:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi ruang belajar, baik, sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya


interaksi pembelajaran.

3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam ruang belajar.

3
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individualnya.

C. Prinsip-prinsip Ruang Belajar

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen ruang belajar dikemukakan


oleh Loiseel (Mutohar, 2014: 139) adalah sebagai berikut:

1. Visibilitas (keleluasaan pandang).

Visibilitas terkait dengan penempatan dan penataan barang-barang di dalam ruang


belajar tidak mengganggu pandangan peserta didik, sehingga peserta didik secara
leluasa dapat memandang guru, benda/kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu
pula guru harus dapat memandang seluruh peserta didik ketika proses
pembelajaran berlangsung.

2. Aksesibilitas (mudah diakses).

Penatang ruang belajar harus dapat memudahkan peserta didik untuk


meraih/mengambil barang-barang yang dibutuhkannya selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu, jarak antara tempat duduk harus cukup
dilalui peserta didik sehingga peserta didik dapat bergerak dengan mudah dan
leluasa, serta tidak menganggu peserta didik lain.

3.Fleksibilitas (keluwesan).

Barang-barang di dalam ruang belajar hendaknya mudah ditata dan dipindahkan,


sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran seperti penataan tempat duduk yang
perlu diubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi dan
kelompok kerja.

4. Kenyamanan.

Prinsip kenyamanan ini berkenaan dengan menata ruang belajar terkait dengan
hal-hal sebagai berikut:

4
a. Pencahayaan.

Pencahayaan tidak hanya mempengaruhi keadaan fisik, namun juga memiliki


pengaruh terhadap psikologi dan keindahan ruang. Pencahayaan ruang belajar
yang kurang akan menyebabkan kelelahan pada mata dan menyebabkan sakit
kepala, sehingga dapat mempengaruhi semangat peserta didik dalam melakukan
proses pembelajaran di belajar. Pencahayaan yang baik dapat diperoleh jika
tersedia jendala dan ventilasi yang cukup. Namun perlu juga diperhatikan agar
penataan temapt duduk tidak membuat pencahayaan dari luar menyilaukan
penglihatan peserta didik, karena sinar yang terlalu kuat juga akan mengganggu
penglihatan.

b. Penghawaan/suhu udara.

Suhu udara ruang belajar berpengaruh terhadap konsentrasi peserta diidik. Jika
peserta didik merasa kurang nyaman dalam suhu ruangan, konsentrasi dan
perhatiannya akan beralih dan tersita oleh ketidaknyamanan fisik mereka. Jika hal
itu terjadi maka proses pembelajaran menjadi tidak efektif, oleh karena itu
sirkulasi udara dan kondisi jendala sangat penting.

c.Akustik.

Lingkungan belajar yang tenang adalah kebutuhan dasar dalam pendidikan. Bukan
hanya untuk peserta didik tetapi juga untuk guru. Ruang belajar yang bising
menyebabkan peserta didik yang sedang mengikuti proses pembelajaran cepat
merasa lelah karena pengaruh pendengaran dan sukar untuk berkonsentrasi.

d. Kepadatan belajar

Kepadatan belajar berkenaan dengan jumlah peserta didik dalam ruang belajar
yang akan mempengaruhi kualitas proses belajar.

e. Keindahan.

Prinsip keindahan ini berkenaan dengan menata ruang belajar yang menyenangkan
dan kondusif bagi proses pembelajaran. Ruang belajar yang indah dan

5
menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dan tingkah laku peserta
didik terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan.

D. Fungsi Manajemen Ruang Belajar

Manajemen ruang belajar memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1.Perencanaan.

Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih
di masa depan. Dalam hal manajemen ruang belajar maka merencanakan
dimaksudkan adalah proses memikirkan dan menetapkan secara terencana dalam
mengkaji seluruh aspek terkait dengan pengadaan ruang belajar baru dan
pengelolaan ruang belajar yang sudah ada.

Perencanaan ruang belajar menurut Hamiyah dan Jauhar (2015:149) meliputi:

a. Perencanaan kebutuhan tambahan ruang belajar dengan adanya penambahan


daya tampung sekolah atau rehabilitasi ruang belajar yang mengalami kerusakan
ringan maupun kerusakan berat.

b. Perencanaan proses ruang belajar baru atau hasil rehab dan ruang belajar yang
dimiliki. Jika sekolah telah membangun ruang belajar baru maka perlu
direncanakan pendayagunaannya. Apakah untuk ruang teori atau untuk ruang
lainnya, hal ini perlu diprogramkan agar berfungsi efektif dan efisien.

c. Perencanaan proses pengadaan atau proses rehabilitas. Proses pengadaan ruang


belajar atau proses rehabilitasi akan dapat dilaksanakan jika sekolah tersebut
mengajukan permohonan kepada dinas terkait.

d. Perencanaan kebutuhan perabot untuk berfungsinya penggunaan ruang belajar


baru. Biasanya dengan adanya ruang belajar baru maka kebutuhan perabot
disesuaikan.

e. Perencanaan inventarisasi, pemeliharaan dan pelaporan. Dalam hal


pemeliharaan dan pelaporan ruang belajar perlu dilakukan setiap saat. Sebab jika

6
ruang belajar tidak dipelihara maka sudah dipastikan ruang belajar dan perabot di
dalamnya akan cepat rusak dan hancur.

Prosedur yang dapat dilakukan dalam perencanaan ruang belajar adalah:

- Analisis terhadap meubelir yang dibutuhkan di dalam ruang belajar.

-Analisis terhadap alat atau media yang dapat diletakkan dan atau disimpan di
ruang belajar.

- Merencanakan pengadaan barang di ruang belajar sebagai bagian integral dari


proses pembelajaran.

2. Pengorganisasian

Agar ruang belajar dapat berfungsi dengan baik misalnya untuk teori maupun
praktek maka pengorganisasian dan fungsionalitas ruang belajar ini diatur di
bawah kendali kepala sekolah dengan memberikan wewenang kepada salah satu
wakil kepala sekolah untuk bertanggung jawab dalam hal pengorganisasian dan
pemeliharaannya.

Pengorganisasian dalam kaitannya dengan manajemen ruang belajar bermakna


adalah:

a. Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
pengelolaan ruang belajar.

b. Membagi tugas dalam hal mengelola ruang belajar. Hal ini dilakukan agar
benar-benar ruang belajar itu dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

c. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam hal pemeliharaan ruang


belajar.

7
3. Pengendalian dan pengawasan.

Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai


dengan aktivitas yang direncanakan dalam mengelola ruang belajar. Ruang belajar
agar kondisinya selalu bersih dan baik harus selalu diawasi dan dikontrol serta
dijaga oleh semua warga sekolah.

Proses pengendalian dan pengawasan dapat melibatkan beberapa elemen yaitu:

a. Menetapkan standar kerja dalam mengelola ruang belajar.

Mengukur kinerja dalam mengelola ruang belajar.

b. Membandingkan unjuk kerja dengan standar kerja yang telah ditetapkan.

c. Mengambil tindakan saat terdeteksi terjadinya penyimpangan.

4. Pemeliharaan.

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-


barang di ruang belajar dan juga memelihara dan merawat ruang belajar itu
sendiri. Pemeliharaan ini perlu dilakukan agar meubelir dan media lainnya yang
terdapat di dalam ruang belajar dalam kondisi baik dan siap pakai.

Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Ruang Belajar. Berhasilnya manajemen


ruang belajar dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran setidaknya dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor sebagai berikut:

a. Kondisi fisik.

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadpa hasil


pembelajarab. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung meningkatnya intensifitas proses pembelajarab dan
mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
Lingkungan fisik tersebut meliputi: ruang belajar itu sendiri, pengaturan tempat

8
duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, dan pengaturan dan penyimpangan
barang-barang.

b.Kondisi sosio-emosional.

Kondisi sosio-emosional dalam belajar akan mempunyai pengaruh yang cukup


besar terhadap proses pembelajaran, kegairahan siswa dan efektivitas tercapainya
tujuan pembelajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi: tipe
kepemimpinan, sikap guru, suara guru, dan pembinaan hubungan baik.

c. Kondisi organisasional.

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat belajar maupun
tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah manajemen ruang belajar. Melalui
kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan secara
terbuka sehingga jelas akan menyebabkan tertanamnya kebiasaan yang baik. Di
samping itu akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada
semua kegiatan yang bersifat rutin tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ruang belajar adalah ruangan yang dibatasi empat dinding atau tempat peserta
didik belajar (Mutohar, 2013: 60).

2. Manajemen ruang belajar pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan


efektifivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Prinsip-prinsip ruang belajar: visibilitas, aksesibilitas, fleksibilitas,


kenyamanan, pencahayaan, suhu udara, akustik, kepadatan belajar, dan keindahan.

4. Fungsi manajemen ruang belajar yaitu sebagai perencanaan, pengorganisasian,


pengendalian & pengawasan, serta pemeliharaan.

B. Saran

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Banyak kekurangan untuk itu mohon kiranya para pembaca
sekalian mau memberikaan masukan kritik dan saran guna perbaikan dimasa yang
akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

https.id.com///New_bahan_sarpras1

11

Anda mungkin juga menyukai