MODUL 3
PENGORGANISASIAN KELAS
: TRISDAWATI (856729829)
: TARBIAH (856729503)
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya jualah
penulisan makalah yang berjudul PENGORGANISASIAN KELAS ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya
Kami menyadari dalam bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan sehingga penulis memohon kritik dan saran kepada semua pihak sehingga kami
dapat memperbaikinya dalam penulisan-penulisan makalah pada selanjutnya.
Demikianlah akhir kata semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk menambah ilmu pengetahuan kami penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Atas bantuan dosen pembimbing dan semua pihak kami mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan......................................................................................................... 3
Pengorganisaian kelas.........................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang konkret, maka perlu
dilakukan upaya-upayayang harus dilakukan oleh seorang guru diantaranya adalah
meningkatkan kualifikasiguru disekolah dasar.
B. Identifikasi masalah
Seperti telah diuraikan diatas bahwa permasalahan yang dihadapi seorang guru
ialah apakah perlu pengorganisasian kelas untuk menunjang pembelajaran PKR?
C. TUJUAN
Berdasarkan tujuan yang didapat dari identifikasi masalah diatas, ialah:
1. Melakukanpenataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar
kegiatan pembelajaran PKR
2. Mengorganisasikan murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan
belajar aktif.
3. Meningkatkan disiplin belajar murid-murid sehingga dicapai kegiatan
pembelajaran yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu dilakukan secara periodik,
untukmenunjukkan dan mencerminkan kebutuhan belajar yang sewaktu-waktu berubah.
Maka, untukmenunjang hal itu semua harus mengetahui hal-hal sebagai berikut ;
A.Penataan Ruang
Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi,
dalam hal iniguru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada
didalam kelas.
a. Daerah pajangan
Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik-baiknya
untuk memanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi
.b.Kemudahan bergerak
Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa
sesak sertaguru bisa leluasa bergerak didalam kelas. Idealnya ruangan kelas berisi sekitar 30
orang murid.
.d.Panas dan ventilasiRuangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim
cahaya, maka posisi ventilasisangatlah diperhatikan.
e.Papan tulisPada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk
masing-masing kelas yang
f.Bangku dan kursiSebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid
atau bukan bangku panjang,ini dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran
diskusi tidak menyulitkan murid.
Secara garis besar masih banyak sekolah dasar yang menggunakan denah ruang kelas
persegi,pengaturan denah tersebut kurang efektif untuk pembelajaran PKR dikarenakan oleh
hal-hal berikut ;
a.Tidak luwes atau kurang sigap jika guru beralih dari bentuk kegiatan klasikal
menjadi kegiatankelompok.
c.Terbatasnya ruang gerak guru dalam melakukan supervise dan memberikan umpan
balik secaraindividual.3.Mengatur PajanganPajangan mempunyai peranan penting untuk
menjadikan ruang kelas menarik dan Gymembuatmurid-murid betah di dalam kelas.
Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk grafik, gambar atau hasil karya murid yang
mengandung pendididkan.
Kegiatan Belajar II
Pengorganisasian Murid
Ada dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya: kelompok belajar
dan tutor. Perlu di ingatbahwa ruang kelasbukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan
murid duduk mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.
Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitik beratkan pada interaksi
dan aktifitas belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian kelas
dan pengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada
kegiatan pembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang
diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif.
A. Kelompok Belajar
Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama
murid di satu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas
tersebut.
Kelompok belajar adalah sekumpulanmurid yang terdiri dari beberapa orang misalnya
5-6 orang murid yang diorganisasikan untukmencapai tujuan belajar secara bersama dan
dalam waktu yang telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karoly J. sayder, 1986:211).
Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada inisiatif individu dalam
belajar, atau suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain, baik dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, menunjukan sumber manusia dan
sumber bahan untuk kepentingan belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang
cocok, serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Bisa juga disebut belajar yang sepenuhnya
atau sebagian besar dibawah kendali murid sendiri.
Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas
dari ketergantungan terhadap alasan yang serba kekurangan . lingkungan menjadi salah satu
saran penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “Laboratrium Raksasa”. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial bisa menjadi pendukung murid untuk
melaksankan belajar mandiri.
Agar sumberbelajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja
yang dalam artian belajar. Lembar kerja murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid
lebih aktif dalam belajar secara mandiri.LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang berkaitang dengan mata pelajajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi dan simulasi.
Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baikuntuk memantapkan dan
memperkaya belajar murid-murid. Contoh memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut:
Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat melakukan dengan
menggunakan lembar kerja murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid untuk
melakukan pengamatan, percobaan demonstrasi, simulasi, berdiskusi dan memecahkan
masalah. LKMmerupakan sarana yang paling efektif untuk menunjang pengguna PSB.
Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau orang lain yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu, peranan tutor
sangatlahpenting dan diperlukan untuk meningkatkan efektifitasdan efesiensi waktu. Tutor
juga bisa dikatakan sebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru dalam proses
pembelajaran murid karena ia bukan pengganti guru).
Tutor ini dibagi beberapajenis, yaitu tutor sebaya, tutor kaka, tutor tamu dari
masyarakat, dan penjagan sekolah. Sebelum program tutorial ada 5 hal yang perlu
diperhatikan:
Dalam pemilihan seorang tutortidaklah sembarangan, ada beberapa jenis tutor yang
perlu diketahui seperti yang telah diuraikan diatas:
a. Tutor sebaya
Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang membantu belajar murid
lainnya pada tingkatankelas yang sama. Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara,
yaitu:
1) Mempersiapkan tutor secara matang
Dalam hal ini pemilihan tutor sebaya tidaklah sembarangan, artinya murid
haruslah yang lebihpandai dari murid lain.
2) Tutor berlangsung secara berencana
Maksudnya tutorial yang berlangsung secara sepontan karena situasi,
kondisi dankebutuhan. Namuntutor sebelumnya hendaklah diberi pelatihan
secara singkat terlebih dahulu.
Cara melatih tutor secara singkat adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkanmateri dalam buku yang harus ditutorialkan
b. Memberikan penjelasan kepada murid yang belum bisa dan membantu
untuk mengetahui kesalahan dan membatu mencoba untuk
memecahkan sendiri.
c. Memberi penjelasan agarperlu untuk membahas suatu materi
yangdipelajari
d. Dilatih membuat penilaian.
Kegiatan Belajar
3 Disiplin Kelas
Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-murid yang
tenang, diam dan tidak rebut, melainkan suatu kondisi dimana murid-murid tetap dituntut
aktif belajar sehingga suasana kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan
terasa gaduh, namun tetap terarah sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Disiplin kelas
yang dimaksudkan adalah guru menciptakan peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh
kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang
mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu dinamakan “ Aturan Rutin Kelas
“(ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS).
Aturan rutin kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan procedural yang dirumuskan oleh
guru serta dimengerti oleh muris, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari
1. Mempersiapkan ARK
Seorang guru harus mempersiapkan ARK terlebih dahulu, dan seyogyanya seorang
guru harus sudah mempunyai nya. Berikut contoh-contoh ARK :
a. Papan tulis b. Alat tulis c. Sumber bahan d. Tutor
Kegiatan siap (KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan
apabila ada murid yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang
diperkirakan atau pada waktu luag pada saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan baik itu klasikal,
kelompok atau individual. Masalah yang akan dering dihadapi yaitu adanya murid yang cepat
selesai mengerjakan tugasnya Untuk mengatasinya maka digunakanlah KS ini.
Satu hal yang penting apabila menghadapi murid yang lebih cepat selesai adalah
memanfaatkan mereka untuk menjadi tutor. Sebagaimana yang diuraikan diatas mengenai
jenis-jenis kegiatan PKR adalah sebagai berikut ;
b. Pembelajaran individual
Pembelajaran ini dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara
individual. Pembelajaran ini bukanlah diberikan kepada satu persatu murid dalam satu kelas,
melainkan memberikan pembelajaran kepada murid yang lemah atau belum bisa.
A. Kesimpulan
Salah satu penunjang dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasian kelas yang
meliputi 2 aspek, aspek fisik dan kegiatan kelas.
Aspek fisik salah satu contohnya adalah penataan ruang kelas karena penataan ini
sangatlah penting dalam pembelajaran PKR, penataan ruangan kelas yang tidak teratur akan
mengakibatkan pembelajaran tidak nyaman dan membuat jenuh.
Pada umumnya yang kita jumpai di beberapa sekolah dasar penataan ruangan kelas
masih menggunakan bentuk persegi, ruangan kelas yang seperti ini kurang cocok untuk
menunjang pembelajaran kelas rangkap.
Selain itu penunjang lain dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasia murid dan
disiplin kelas.
B. Saran