Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODUL 3
PENGORGANISASIAN KELAS

DI SUSUN OLEH :
ALFI FATHUR ROHMAN
FERONIKA YULI BERTA GULTOM (837529446)
HANIF LATIFAH (837529596)
INKA ERFIANA (837536015)
LIRA PUTRI UTAMI ( 837535765)

UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR BATU UPBJJ MALANG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat taufik
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Judul makalah ini Pengorganisasian
Kelas sebagai salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap.

Namun Penulis menyadari jika ada kekurangan dari hasil makalah ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca makalah
ini. Semoga makalah ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan pengembangan
proses Pengorganisasian Kelas.
Demikian yang dapat kami sampaikan , Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

BATU,20 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR………………………………………........................ ii
DAFTAR ISI……………..…………………………………………............ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar belakang……………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………............................ 1
1.3 Metode Penyelesaian Masalah………………………………….... 1
1.4 Tujuan Penulisan………………………………………................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
2.1 Kegiatan Pembelajaran 1………………………………………… 2
Penataan Ruang Kelas ………………………..…………….......... 2
1.Penataan Fisik Kelas…………………………………………… 2
2.Pengatur Denah Ruang…………………………………………. 4
3.Pengatur Pajangan……………………………………………… 4
2.2 Kegiatan Pembelajaran 2 ………………………...……............... 4
Pengorganisasian Murid…………………………………………. 4
A.Kelompok Belajar…………………………………………….. 5
B.Bagaimana Memaksimalkan Pemanfaatan sumber yang ada…. 7
2.3 Kegiatan Pembelajran 3………………………….......................... 10
Disiplin Kelas……………………………………………………. 11
Apa yang dimaksud dengan ARK……………………………….. 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan……………………….............................................. 13
3.2 Saran………………………......................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran kelas rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur
beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan
pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas
rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu kelas di gabung secara terintegrasi dan
pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang
kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.

Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang konkret, maka perlu
dilakukan upaya- upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru diantaranya adalah
meningkatkan kualifikasi guru di sekolah dasar.
Dalam modul III membahas tentang pengorganisasian kelas, yang merupakan salah satu
kondisi yang dapat mendukung penerapan pengorganisasian dalam pengertian fisik dan
dalam pengertian kegiatan kelas. Pengorganisasian kelas ini dibagi menjadi 2 aspek,
diantaranya ; pengorganisasian dalam pengertian fisik dan dalam pengertian kegiatan kelas.

1.2 Rumusan Masalah


Seperti telah diuraikan diatas bahwa permasalahan yang dihadapi seorang guru ialah apakah
perlu pengorganisasian kelas untuk menunjang pembelajaran PKR?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.Melakukan penataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar kegiatan
pembelajaran PKR.

2.Mengorganisasikan murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan belajar


aktif.

3.Meningkatkan disiplin belajar murid-murid sehingga dicapai kegiatan pembelajaran yang


efektif.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KEGAIATAN BELAJAR 1

PENAATAN RUANG KELAS

Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas secara
kesuluruhan yang memerlukan perhatian dan perencanaan yang serius. Dalam PKR penataan
ruang kelas perlu dilaksanakan dengan terencana untuk mendukung pembelajaran. Ini
disebabkan karena aktifitas dan mobilitas siswa dalam belajar sangatlah tinggi.
Dalam menghadapi murid yang bervariasi baik umur, kemampuan, kematangan maupun
minat, perlu diciptakan lingkungan yang bervariasi. Betapa pun matangnya guru dalam
memberikan materi dan bagusnya persiapan mengajar yang disusunnya, kemungkinan besar ia
akan menghadapi masalah dalam proses pembelajaran apabila ia tidak mampu
mengorganisasikan lingkungan kelasnya. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu
dilakukan secara periodik, untuk menunjukkan dan mencerminkan kebutuhan belajar yang
sewaktu-waktu berubah. Maka, untuk menunjang hal itu semua harus mengetahui hal-hal
sebagai berikut :

A. Penataan Ruang

Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi, dalam hal ini
guru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada didalam kelas.
1. Penataan Fisik Kelas

a. Daerah pajangan

Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik-baiknya untuk
memanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi.
b. Kemudahan bergerak

Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa sesak serta
guru bisa leluasa bergerak didalam kelas. Idealnya ruangan kelas berisi sekitar 30 orang

2
murid.

c.Sinar

Sinar matahari akan sedikit mengganggu kegiatan pembelajaran murid apabila posisi bangku
berhadapan langsung dengan cahaya matahari.

d. Panas dan ventilasi

Ruangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim cahaya, maka posisi ventilasi
sangatlah diperhatikan.
e. Papan tulis

Pada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk masing-masing kelas yang
diajarkan.

a. Bangku dan kursi

Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid atau bukan bangku
panjang, ini dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak
menyulitkan murid.
b. Meja guru

Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap murid.

c. Sudut aktifitas

Sudut aktifitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat melakukan kegiatan belajar secara
individu tanpa menggangu murid lain yang belajar. Diantara contoh-contoh sudut aktifitas yaitu
;
1. Sudut membaca.

2. Sudut IPA.

3. Sudut hasil seni.

4. Warung.

5. Sudut rumah tangga.

3
6. Gudang/tempat menyimpan alat-alat pembelajaran.

2. Pengaturan Denah Ruang Kelas

Secara garis besar masih banyak sekolah dasar yang menggunakan denah ruang kelas persegi,
pengaturan denah tersebut kurang efektif untuk pembelajaran PKR dikarenakan oleh hal-hal
berikut:
a. Tidak luwes atau kurang sigap jika guru beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi
kegiatan kelompok.
b. Sulit mengadakan kegiatan bervariasi dalam satu waktu bersamaan.

c. Terbatasnya ruang gerak guru dalam melakukan supervise dan memberikan umpan
balik secara individual.

3. Mengatur Pajangan

Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan
membuat murid-murid betah di dalam kelas. Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk
grafik, gambar atau hasil karay murid yang mengandung nilai kependidikan

2.2 KEGIATAN BELAJAR 2

PENGORGANISASIAN MURID

Ada dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya ; kelompok belajar
dan tutor. Perlu diingat bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan
murid duduk mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.

Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi dan
aktifitas belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian kelas dan
pengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada
kegiatan pembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang

4
diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif.

A. Kelompok Belajar

Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama murid
di satu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang misalnya 5-6
orang murid yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam
waktu yang telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986: 211).
Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar guru dapat menggerakkan
kelompok belajar menjadi kelompok aktif belajar ( KAB).

1. Cara Membentuk Kelompok Belajar

Kelompok belajar dibentuk untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri dalam
rangka mencapai keberhasilan belajar. Kelompok belajar dapat dibentuk sesuai kebutuhannya.
a. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan

Yaitu murid-murid dikelompokkan sesuai kemampuannya masing-masing. Keuntungan dari


kelompok belajar ini adalah :
1. Memungkinkan murid-murid bekerja sana dengan kemampuan yang sama.

2.Memeudahkan bagi guru untuk menyampaikan materi

b.Kelompok belajar berdasarkan kemampuan yang berbeda

Kelompok ini terdiri dari murid-murid yang kemampuannya berbeda satu dengan yang
lainnya. Kelompok ini cocok untuk kegiatan bersama-sama, misalnya pengamatan, studi
wisata, olaharaga dan kesenian.
Pengelompokan seperti ini akan menguntugkan bagi murid yang memiliki kemampuan
kurang dari murid yang lain, keuntungan lainnya dalah mereka akan terbimbing oleh murid
yang pintar dan murid yang pintar jadi berkembang.
c.Kelompok belajar berdasarkan pengelompokan sosial

5
Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid, dan mencerminkan keharmonisan
dalam lingkungan belajar. Kelompok seperti ini mempunyain manfaat untuk meningkatkan
keyakinan diri pada murid yang lemah dan mereka juga tidak akan canggung atau segan
karena yang dipilih adalah kelompok teman-teman akrabnya. Kelompok belajar ini cocok
dalam pembelajaran PKK, olahraga dan kesenian.

2. Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar

Perencanaan kegiatan belajar dalam kelompok mutlak diperlukan, apabila kelompok belajar
ingin berhasil. Salah satu keuntungannya adalah menentukan waktu yang tepat, dan
memprogramkan kegiatan yang mantap.
Ada 5(lima) aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan ;

a. Menentukan bagaimana cara murid bekerja sama

b. Menentukan program pelatihan bagi pengembangan ketrampilan bekerja sama.

c. Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok.

d. Meletakkan dasar-dasar kerja secara mandiri.

e. Memeutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi.

3. Cara Meningkatkan Ketrampilan Belajar Kelompok

Morris ( Cohen, 1996) memberikan ilustrasi tentang jenis ketrampilan yang diperlukan
sebagai panduan agar semua murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid hendaknya
diberikan penjelasan seperti berikut ;
a. Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan

b. Setiap murid diberikan kesempatan untuk berbicara

c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap gagasan atau pendapat orang lain.

d. Menanyakan pada murid lainnya apakah mempunyai gagasan.

e. Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan yang
berbeda.

6
f. Mendorong murid-murid untuk bertanya.

B. BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR


YANG ADA AGAR PARA MURID BELAJAR MANDIRI?

Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada inisiatif individu dalam
belajar, atau suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain, baik dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, menunjukkan sumber manusia dan
sumber bahan untuk kepentingan belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang
cocok, serta mengevaluasikan hasil belajarnya sendiri. Bisa juga disebut belajar yang
sepenuhnya atau sebagian besar dibawah kendali murid sendiri.
Dalam konsep mandiri dalam mengajar seorang guru dituntut tidak terlalu bergantung
kepada cukupnya jumlah guru yang ada disekolah, lengkapnmya fasilitas, memadainmya buku
paket dan lain-lain.
Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dari
ketergantungan terhadap alasan yang serba kekurangan. Lingkungan menjadi salah satu
sarana penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “ Laboratorium Raksasa “.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan social bisa menjadi pendukung murid untuk
melaksanakan belajar mandiri.
Agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja yang
dalam artian belajar. Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid lebih
aktif dalam belajar secara mandiri. LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi dan simulasi.

1. Bagaimana memanfaatkan Pusat Sumber Belajar

Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan

7
memperkaya belajar murid-murid. Contoh memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan ketrampilan atau konsep, yang meliputi :

1) Kecermatan

2) Penerapan konsep.

b. Menempatkan semua hasil karya murid dimana murid-murid lain dapat belajar
dengan cara belajar mandiri.
c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan sehingga baik guru maupun murid
dapat menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB.
Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan menggunakan
Lembar Kerja Murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid untuk melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi, simulasi, berdiskusi dan memecahkan masalah. LKM
merupakan sarana yang paling efektif untuk menunjang penggunaan PSB.

2. Tutor Sebagai Organisator Kelas

Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau orang lain yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu, peranan tutor
sangatlah penting dan diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu. Tutor
juga bisa dikatakan sebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru dalam proses
pembelajaran murid karena ia bukan pengganti guru).
Tutor ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari
masyarakat, dan penjagan sekolah. Sebelum program tutorial ada 5 hal yang peril diperhatikan
;
a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai

b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial

c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan

d. Penjadwalan tutorial.

e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial.

8
3. Bagaimana Memilih dan Mempersiapkan Tutor

Dalam pemilihan seorang tutor tidak lah sembarangan, ada beberapa jenis tutor yang perlu
diketahui seperti yang telah diuraikan diatas ;
a. Tutor sebaya

Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang membantu belajar murid lainnya pada
tingkatan kelas yang sama. Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara, yaitu :
1) Mempersiapkan tutor secara matang

Dalam hal ini pemilihan tutor sebaya tidaklah sembarangan, artinya murid haruslah yang lebih
pandai dari murid lain.
2) Tutorial berlangsung tanpa terencana

Maksudnya tutorial yang berlangsung secara spontan karena situasi, kondisi dan kebutuhan.
Namun tuto sebelumnya hendaklah diberi pelatihan secara singkat terlebih dahulu. Cara
melatih tutor secara singkat adalah sebagai berikut :
a. Memperkenalkan materi dalam buku yang harus ditutorialkan

b. Memberikan penjelasan kepada murid yang belum bisa dan membantu


untuk mengetahui kesalahan dan membantu mencoba untuk memecahkan
sendiri.
c. Memberi penjelasan agar perlu untuk membahas suatu materi yang dipelajari

d. Dilatih membuat penilaian.

Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara individual atau berpasangan,

1) Tutor dalam kelompok

2) Memanfaatkan tutor untuk membantu individual

3) Memanfaatkan tutor secara berpasangan

b. Tutor kakak

Adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak ini
kemampuannya harus diatas rat-rata Karen ia mempunyai peranan penting untuk membantu
pembelajaran adik-adik kelasnya. Tutor kakak pada umumnya diambil dari kelas tinggi.
Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara :
9
1. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap
oleh satu guru.
2. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap pleh 2
guru.

c. Tutor dari masyarakat

Tutor ini berasal atau diambil dari masyarakat yang berperan untuk membantu guru dalam
menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor ini baru dapat dilaksanakan apabila
seorang guru merangkap 3 kelas sekaligus. Tidak ada kriteria khusus untuk tutor dari
masyarakat. ini, yang terpenting orang tersebut memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
melebihi muridnya.
d. Tutor dari penjaga sekolah

Dalam hal ini situasi tertentulah yang dapat guru lakukan untuk memanfaatkan penjaga
sekolah sebagai tutor. Akan tetapi guru harus mampu menganalisa keadaan untuk
menempatkan kapan penjaga sekolah dapat dimanfaatkan sebagai tutor.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih memanfaatkan tutor sebaya dan tutor
kakak, adalah sebagai berikut :

1) Prestasi, yaitu Prestasi yaitu pintar, murid yang termasuk maju dikelasnya.

2) Penampilan, yaitu luwes, dapat bergaul dengan semua murid.

3) Mental, yaitu ramah, tidak pemarah dan penyabar

2.3 KEGIATAN BELAJAR 3

DISIPLIN KELAS

Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-murid yang tenang, diam
dan tidak rebut, melainkan suatu kondisi dimana murid-murid tetap dituntut aktif belajar
sehingga suasana kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan terasa gaduh,
namun tetap terarah sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Disiplin kelas yang

10
dimaksudkan adalah guru menciptakan peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh
kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang
mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu dinamakan “ Aturan Rutin Kelas
“(ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS).
A.Apa yang dimaksud ARK?

Aturan rutin kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan procedural yang dirumuskan oleh guru
serta dimengerti oleh muris, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari (Ian
Collingwood,h. 79).

1.Mempersiapkan ARK

Seorang guru harus mempersiapkan ARK terlebih dahulu, dan seyogyanya seorang guru harus
sudah mempunyai nya. Berikut contoh-contoh ARK :
a. Papan tulis

b. Alat tulis

c. Sumber bahan

d. Tutor

ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya
secara terarah dan cepat.

2.Kegiatan siap atau stand -by

Kegiatan siap (KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada
murid yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan atau
pada waktu luag pada saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan baik itu klasikal, kelompok
atau individual. Masalah yang akan dering dihadapi yaitu adanya murid yang cepat selesai
mengerjakan tugasnya ( Early-finisher). Untuk mengatasinya maka digunakanlah KS ini.
Satu hal yang penting apabila menghadapi murid yang lebih cepat selesai adalah
memanfaatkan mereka untuk menjadi tutor.

11
Sebagaimana yang diuraikan diatas mengenai jenis- jenis kegiatan PKR adalah sebagai
berikut:
e. Pembelajaran secara klasikal

Pembelajaran ini merupakan kunci keberhasilan dalam PKR karena memupuk kebersamaan
dalam bekerja. Dalam pembelajaran ini dapat berupa, pengajaran percakapan, bercerita,
olahraga, kesenian dan studi lingkungan.
f. Pembelajaran individual

Pembelajaran ini dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara individual.
Pembelajaran ini bukanlah diberikan kepada satu persatu murid dalam satu kelas, melainkan
memberikan pembelajaran kepada murid yang lemah atau belum bisa.
g. Pembelajaran dalam kelompok
Kelompok murid yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya. Kelompok murid
campuran dapat diberikan tugas pengamatan percobaan atau jenis permainan kelompok.
Sedangkan bagi kelompok yang terdiri dari kelompok social, tidak banyak berbeda dengan
kelompok campuran diatas, misalnya dalam melakukan percobaaan pengamatan atau simulasi

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu penunjang dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasian kelas yang meliputi 2 aspek,
aspek fisik dan kegiatan kelas.
Aspek fisik salah satu contohnya adalah penataan ruang kelas karena penataan ini sangatlah
penting dalam pembelajaran PKR, penataan ruangan kelas yang tidak teratur akan mengakibatkan
pembelajaran tidak nyaman dan membuat jenuh.
Pada umumnya yang kita jumpai di beberapa sekolah dasar penataan ruangan kelas masih
menggunakan bentuk persegi, ruangan kelas yang seperti ini kurang cocok untuk menunjang
pembelajaran kelas rangkap.
Selain itu penunjang lain dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasia murid dan disiplin kelas.

B. Saran

Setelah kita membahas uraian mengenai pengorganisasian kelas guru diharapkan :

a. Dapat melakukan penataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar
kegiatan PKR.
b. Dapat mengorganisasikan murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan
belajar aktif.
c. Dapat meningkatkan disiplin belajar murid-murid sehingga dicapai kegiatan pembelajaran
yang efektif.

13
IV DAFTAR PUSTAKA

Collingwood,lan .(1991).Multiclas Teaching in Primary Scholl.Unsco

Delamont,Sar.(1983).Interaction in The Clasroom (Second Ed.).London and New York

https://www.asikbelajar.com/pembelajaran-kelas-rangkap-pengertian/

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai