Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET

KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR DI KELAS IV SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu : Drs. Sorta Simanjuntak,M.s

Oleh:
Kelompok 6
Nama Mahasiswa : Asri Natasyah Saragih (1203111160)
Ika Nurjannah Harahap (1203111090)
Inri Maranata Gultom (1203111113)
M.Faiz Hariddi Manik (1203111163)
Nada Anggraini Batubara (1203111103)
Kelas : PGSD E 2020
Mata Kuliah : Manajemen Kelas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas mini riset mata kuliah manajemen kelas ini tepat waktu. Adapun
judul mini riset ini adalah “Kemampuan Manajemen Kelas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
di Kelas IV SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas
yang telah memberikan bimbingan dan saran, serta kepada teman-teman yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas laporan mini riset ini.

Penulis telah berusaha dengan tenaga dan pikiran, tetapi karena kemampuan pengetahuan dan
pengalaman yang masih sangat terbatas, penulis menyadari bahwa laporan mini riset ini masih
jauh dari sempurna, baik dari segi isi, susunan, maupun bahasa. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangundan semua pihak demi penyempurnaan laporan mini riset ini.

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2


DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................... 7
KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................................... 7
BAB III .................................................................................................... 11
METODE PELAKSANAAN .................................................................. 11
BAB IV .................................................................................................... 12
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 12
BAB V ..................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan Pembelajaran di kelas akan berlasngung dengan baik jika sebuah komponen yang
ada di dalamnya dapat dikelola dengan benar dan tepat. Orang yang diharapkan dapat
mengelola seluruh komponen yang terdapat di dalam kelas adalah guru. Guru diharapkan
memiiki kemampuan untuk melihat, memahami, menguasai seluruh unsur (komponen) yang
ada di kelas dan berupaya mengatur semua komponen tersebut sedemikian rupa sehingga
kegitan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, guru
disebut pengelola kelas. Melalui manajer sebagai pengelola kelas, guru diharapkan dapat
membuat peserta didik yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas merasa
nyaman, aman, dan tenteram diliputi rasa bosan, cemas, dan takut.

Pada dasarnya kemampuan manajemen kelas dibutuhkan oleh guru yang mengajar di siswa
di semua usia. Hal ini dikarenakan siswa perlu belajar untuk memahami dan mengikuti
keteraturan atau struktur di sekolah. Akan tetapi, Sa’diyah dan Sukayati (2011) menyatakan
bahwa masih banyak guru yang kurang maksimal dalam mengelola kelas yang diampunya,
terutama di sekolah dasar-sekolah dasar di Indonesia. Keberhasilan pengelolaan kelas sangat
ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam memahami dan mengaplikasikan
prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang baik. Tanpa pemahaman yang tepat tentang prinsip-
prinsip pengelolaan kelas yang benar dalam kehidupan kegiatan pembelajaran di kelas tidak
akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kepada setiap calon guru, atau guru dituntut
kesiapannya untuk memahami konsep-konsep pengelolaan kelas sehingga pada saat diberi
nama tanggung jawab mengelola kelas ia tidak mengahadapi masalah-masalah yang justru
membuat kehidupan kelas menjadi kacau.
Untuk itu didni penulis melakukan penelitian mini, atau mini riset ke salah satu sekolah
yaitu SD N 10176 BANDAR SETIA untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana
kemampuan guru dalam mengelola kelas dalam proses belajar mengajar di kelas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian mini riset
ini adalah:
1) Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kelas dalam proses pembelajaran
mengajar di kelas 4?
2) Bagaimana sebuah metode mengajar guru yang diharapkan siswa?
3) Bagaimana cara membangkitkan minta dan semangat siswa?
4) Kendala yang dialami guru dalam mengelola kelas pada saat siswa susah diatur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian mini riset ini adalah:

1) Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas dalam proses belajar
mengajar di kelas 4
2) Untuk mnegetahui metode mengajar guru yang diharapkan oleh siswa
3) Untuk mengetahui cara membangkitkan minta dna semangat siswa
4) Untuk mengetahui kendala guru dalam mengelola kelas pada saat siswa sulit diatur

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil mini riset, manfaat penelitian yang penulis dapat yaitu sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kemampuan berpikir penelitian melalui mini riset, sebagai
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sekaligus.
2) Untuk mendapatkan wawaan mengenai cara mengajar agar menarik minat siswa.
3) Untuk memahami bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kelasnya sudah baik
atau belum.
4) Sebagai cakrawala ilmu pengetahuan penulis dalam berkarya melalui studi lapangan atau
mini riset, di samping sebagai pengalaman yang bisa bergunan sebagai bekal apabila
kelak ingin berkecimpung di dalam dunia pendidikan.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Pengelolan Kelas

Pengertian pengelolaan kelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa
pengelolaan addalah berasal dari kata “Kelola” yang berarti menyelenggarakan maksudnya
adalah proses yang memberikan pengawassan pada semua hal yang tertib pada pelaksanaan iklan
dan tujuan.

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar
kata nya adalah "Kelola" ditambah awalan "pe" dan akhiran "an". Istilah lain dari pengelolaan
kelas adalah "manajemen".

Manajemen adalah kata yang asalnya dari bahasa inggris, yaitu manajemen yangberarti
ketatalaksanaan tata pimpinan pengelolaan, (Djamarah 2006:175) Menurut Pidarta (1989:107)
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru yaitu: a. Pengertian lama:
Pengelolaan kelas adalah mempertahankan pembelanjaan kelas b. Pengertian baru: Pengelolaan
kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yangtepat terhadap masalah dan situasi
dalam pengelolaan kelas Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara organisasi
kelas sehingga individu dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada
tugas-tugasnyaindividu.

Menurut Nurhadi (dalam Suparlan, Online:2006) Pengelolaan kelas merupakan "upaya


mengelola siswa dikelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana
(kondisi) kelas yang menunjang program mengajar dengan jalan memciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses
pendidikan penykodith". Menurut Winataputra (1993:190) Pengelolaan kelas adalah "usaha dari
pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penaataan
prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimumkan efesiensi,
mengantisipasi kemajuan peserta didik dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin
timbul".

Menurut definisi ini ada tiga daerah sasaran pengelolaan kelas, yaitu:

1) Perencanaan kurikulum yang lengkap mulai dari rumusan tujuan, bahanbukanya, sampai pada
evaluasinya.hal ini karena pengelolaan kelas selalu didahului oleh perencanaan program proses
belajar mengajar yang berisi tujuan, bahan pengajaran, metode, alat peraga, dan evaluasi. Tanpa
perencanaan, usaha penataankelas tidak sebaik yang diharapkan. Misalnya pengaturan tempat
duduk siswadalam bentuk lingkaran, karena tujuan program mengehndaki pengaturan
tempatseperti itu.

2) Pengorganisasian proses belajar mengajar dan sumber belajar sehinggadiharapkan terjadi


interaksi yang responsif. Hal-hal yang sifatnya situasional diharapkan muncul dari interaksi itu.
Penataan sumber belajar akan selalu Berkaitan dengan pengorgan isaan proses belajar mengajar.

3) Penataan lingkungan yang bernafaskan bahasan pokok menjadi usaha gurudalam menata kelas
agar kelas menjadi merangasang dan penuh dorongan untuk memunculkan proses belajar yang
efektif dan efisien. Penataan lingkungantermasuk ke dalam usaha mendekorasi ruangan agar
ruangan itu menjadi menarikuntuk tempat belajar para peserta didik dikelas dan dekorasinya
itudisesuaikan dengan karakteristik setiap bidang studi yang dipelajari. Pengelolaankelas
menunjuk kepada peran guru untuk menata pembelajaran. Secara totalatau klasikal dengan cara
mengelola perbedaan-perbedaan kekuatan individumenjadi sebuah aktivitas belajar bersama.

Menurut Arikunto (dalam Fathurrohman, dkk 2007:103) pengelolaan kelas merupakan “suatu
usaha yang dilakukan guru untuk membantu pria pencipta kondisi yang optimal”. Pengertian
diatas menunjukkan adanya beberapa variable yang perlu dikelola secara sinergik, terpadu dan
sistemik oleh guru, yakni:

1) Ruang kelas, misalnya batasan lingkungan belajar

2) Usaha guru, tuntutan adanya dinamika kegiatan guru dalam mensiasati segalakemungkinan
yang terjadi dalam pembelajaran lingkungan.

3) Kondisi belajar, merupakan batasan aktivitas yang harus diwujudkan, dan


4) Belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses yang mendorong mutusebuah hal
roduk belajar. Pengelolaan kelas adalah “usaha guru untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat berlangsung dengan berhasil
(Suparta,dkk. 2002:2005)”. Menurtu Fathurrohman (2007:103) dalam pengertian yang lain
dikemukakan bahwa pengelolaan kelas merupakan “suatu tanda proses seleksi Tindakan yang
dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggungjawab kelas dan seleksi penggunaan alat-
alat belajar yang tepat sesuai dengan masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi”.
Jadi, pengelolaan kelas sebenarnya upaya mendayagunakan seluruh potensi kelas baik sebagai
komponen utama pembelajaran maupun komponen pendukungnya.

2.2 Peran Guru dalam Strategi Pengelolaan Kelas

Menurut Adam dan Decey (dalam Lucchiana 2013:online) mengemukakan bahwa “peranan
guru dalam proses belajar mengajar adalah (1) guru sebagai demonstran. (2) guru sebagai
pengelola kelas, (3) guru sebagai mediator dna fasilitator dan (4) guru sebagai evaluator”. Guru
sebagai pengelola kelas harus memiliki manajemen kelas, tanpa kemampuan ini maka performa
dan karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembelajaran bisa pecah tanp tujuan.
Kemampuan mengelola proses belajar mengajar yang baik akan menciptakan situasi yang
memungkinkan anak untuk belajar, singga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa
dapat belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang
untuk belajar.

Menurut Padmono (2011:46) “ dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan sesuatu yang
memungkinkan dia berkomunikasi secara baik, meliputi komunikasi guru-murid, murid-murid,
murid-lingkungan, murid-bahan ajar dan murid dengan dirinya sendiri”. Dalam peranannya
sebagai pengelola keas (learning manager_ guru yang mampu mengelola kelas sebagai
lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu di organisasi.
Lingkungan ini diatur dan di awasi agar kegiatan-kegiatan terarah ke tujuan-tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu turut menetukan sejauh mana lingkungan tersebut
menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah lingkungan yang bersifat
menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa seorang pria dan kepuasan
dalam menca[ai tujuan. Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada
banyaknya faktor, antara lain adalah seorang guru, hubungan pribadi antar siswa di dalam kelas,
seerta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan mini riset mengenai kemampuan Manajemen Kelas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar di Kelas IV SD N 101765 Bandar Setia ini dilakukan dengan menggunakan metode
wawancara atau metode deskriptif kualitatif.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian mini riset ini dilakukan di SD N 101765 Bandar Setia

3.2 Waktu Penelitian

Kegiatan mini riset ini dilakukan pada hari Selasa, 09 Mei 2023 pada pukul 11.00 WIB.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek atau populasi dalam kegiatan mini riset di SD N 101765 Bandar Setia ini adalah guru
yang Bernama Renita Sihombing S.Pd. Alasan penulis memilih subjek penelitian ini adalah
karena guru tersebut mendukung kegiatan yang dilakukan penulis untuk mendapatkan informasi
mengenai kemampuan manajemen kelas guru dalam proses belajar mengajar di kelas IV SD N
101765 Bandar Setia.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Bentuk pengumpulan data dala kegiatan mini riset mengenai Kemampuan Manajemen Kelas
dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas IV SD N 101765 Bandar Setia ini adalah dengan
melakukan wawancara serta observasi kepada salah seorang guru Bernama Renita Sihombing
S.Pd. Guru tersebut merupakan wali kelas 4 SD di SD N 101765 Bandar Setia.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dapat di temukan hasil sebagai berikut, terbagi menjadi dua yaitu :
1. Untuk Anak Didik
a. Mendorong anak didik mengembangkan tanggung jawab individuterhadap tingkah lakunya
dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri.
b. Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dam
memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
c. Membangkitkan rasa tanggungjawab untuk melibatkan diri dalam tugasdan pada kegiatan
yang diadakan.
2. Untuk Guru
a. Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaan yang lancar
dan kecepatan yang tepat
b. Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalammemberi petunjuk
secara jelas kepada anak didik
c. Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah lakuanak didik yang
mengganggu.
d. Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat digunakan dalam
hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul di dalam kelas.

Pada penelitian ini juga dapat memuat pembahasan yaitu : Dilihat dari pihak guru,
keberhasilan kegiatan belajar mengajar bukan hanya ditentukan oleh kemampuannya dalam
menguasai bahan pelajaran, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuannya mengelola kelas.
Hasil hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh indikator yang menunjukan
lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar. Salah satunya adalah
kurangnya kemahiran guru dalam mengelola kelas disamping rendahnya pemahaman tentang
strategi pembelajaran, rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian
tindakan kelas, rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmen profesi
dan rendahnya kemampuan manajemen waktu.
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan
mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal. Kemampuan ini erat kaitannya
dengan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan, menyenangkan
peserta didik dan penciptaandisiplin belajar secara sehat. Mengelola kelas meliputi mengatur
tata ruang kelas untuk pebelajaran dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
Dalam kaitan ini sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan yaitu ruang belajar,
pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum
masuk ke materi yang akan dipelajari( pembentukan dan pengembangan kompetensi ) dan
bina suasana dalam pembelajaran.
Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. bentuk dan luas ruang kelas
2. Bentuk serta ukuran bangku atau kursi dan meja siswa
3. Jumlah siswa pada tingkat kelas yang bersangkutan
4. Jumlah siswa dalam tiap kelas
5. Jumlah kelompok kelas
6. Jumlah siswa dalam tiap kelompok dan
7. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru dapat melaksanakan tugas-tugas pengelolaan
kelas dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Kehangatan dan keantusiasan. Guru yang hangat dengan anak didik selalu menunjukan
antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplimentasikan
pengelolaan kelas.
2. Tantangan. Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan dengansajian yang
menantang akan meningkatkan gairah dan menarik perhatiananak didik untuk belajar,
sehingga mengurangi kemungkinan munculnyatingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi. Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar,dan pola interaksi
akan mengurangi munculnya gangguan danmeningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila
penggunaannya bervariasi, sesuai dengan kebutuhan sesaat, merupakan kunci tercapinya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan dalam proses belajar mengajar.
4. Keluwesan. Apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku pesertadidik, guru dapat
merubah strategi mengajarnya. Perubahan strategi mengajar ini memungkinkan untuk dapat
menghilangkan gangguan dalam belajar serta menciptakan iklim mengajar yang efektif.
5. Menekankan hal-hal positif. Pada dasarnya mengajar dan mendidik menekankan hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif. Penekanan
pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak
didik yang positif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya
proses interaksi educative.
6. Tanamkan disiplin diri. Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anakdidik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu gurusebaiknya mendorong anak didik untuk
melaksanakan disiplin diri dan menjadi teladan dalam pengendalian diri dan pelaksanaan
tanggung jawab.
BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Dari semua hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sudah berjalan
dengan baik. Pendidikan sangat penting diperhatikan bagi sekolah.
Pentingnya pendidikan sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan
sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Dari hasil tersebut terbukti bahwa
ilmu statistic yang di kaitkan dalam materi pelajaran di sekolah dasar dan manajemen
di sekolah yaitu sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan terutama
pengaruhnya terhadap hasil (output).
Manajemen sekolah di sd Bandar setia juga sangat penting dalam rangka kegiatan
sekolah dan penggunan mediadalam pembelajaran untuk bagaimana mengajak siswa
untuk lebih peduli terhadapsuatu pembelajaran. Dalam hal ini kendali dipegang oleh
seorang manajer. Kepala sekolah sebagai manajer hendaknya dapat menerapkan pola
kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif dalam manajemen sekolah
sangat dibutuhkan untuk memberdayakan segala sumber daya manusia, dana, serta
fasilitas yang ada.
5. 2 Saran
Penulis berharap agar guru lebih meningkatkan kualitasnya baik pada dirinya.
Menambah kompetensi sebagai pengajar yang akan mencetak generasi penerus yang
lebih baik. Lebih mampu membangun hubungan interpersonal yang lebih erat dengan
para siswa sehingga pelajaran yang guru berikan dapat lebih mudahditerima oleh
siswanya. Tetap sabar dan cerdas dalam menghadapi siswa. Lebih di tingkatkan lagi
kreatifitas dalam pengajaran sehingga menambah minat siswa untuk tertarik terhadap
pembelajaran yang akan diberikan. Mengembangkan kelas yang lebih hidup dan
menarik dari sebelumnya. Dan beliau juga mengaharapkan kepada Pemerintah agar
lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang menunjang proses pendidikan dan juga
melengkapi atau memberikan fasilitas sekolah yangdapat menunjang proses
pembelajaran dalam dunia pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Nasrun, Media, Metode, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keberhasilan Praktek


Lapangan Kependidikan, (Forum pendidikan :Universitas Negeri Padang,2001)
Purwanto, Ngalim, Psikologi pendidikan remaja (Bandung: Remaja RosdaKarya,1996)
Prayitno, Dasar teori dan praksis Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2009)
Rianto, Milan, Pengelolaan Kelas Model Pakem (Jakarta: Dirjen PMPTK, 2007)
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: sebuah Model PelibatanMasyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004)
Semiawan, Cony, Pendekatan Keterampilan Proses (Jakarta: Gramedia, 1990)
Slameto, Belajar dan Faktor - Faktor Belajar yang Mempengaruhi (Jakarta: rinekacipta, 1995)
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Grasindo, TT)
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai