Anda di halaman 1dari 10

Rekayasa Ide

MK. STATISTIK PENDIDIKAN

PRODI S1 PGSD - FIP

Skor :

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama Mahasiswa : Inri Maranata Gultom


Nim : 1203111113
Prodi/Kelas : PGSD E 2020
Mata Kuliah : Statistik Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs.Daitin Tarigan,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
November 2022

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “Rekayasa Ide” mengenai Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu
“Statistik Pendidikan”, yang mana mata kuliah ini diampu oleh bapak dosen bapak Drs.Daitin
Tarigan,M.Pd.

Dalam mempersiapkan tugas rekayasa ide ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas rekayasa
ide ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan rekayasa ide ini. Terkhusus saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak Drs.Daitin Tariga ,M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas
ini dan memberikan bimbingan hingga makalah ini dapat saya selesaikan.

Terlepass dari itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya meneirma
segala saran da kritik yang membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas rekayasa
ide yang selanjutnya akan saya susun.

Akhir kata saya berharap semoga rekayasa ide ini dapat memberikan manfaat maupun
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Pengembangan Media Video
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar.

Medan, November 2022

Inri Maranata Gultom

2
DAFTAR ISI

Cover

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................4


1.2 Tujuan TRI .........................................................................................................................5
1.3 Manfaat TRI .......................................................................................................................5

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN .............................................................................6

2.1 Permasalahan Umum ........................................................................................................6

2.2 Identifikasi Permasalahan.................................................................................................7

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN .....................................................................................8

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................9

4.1 Kesimpulan .........................................................................................................................9

4.2 Saran ...................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai
pendukung proses pembelajaran di sekolah salah satunya adalah internet. Internet merupakan
salah satu media komunikasi guna menambah pengalaman belajar bagi peserta didik agar
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain internet, pemanfaatan teknologi informasi
yang lainnya dapat berupa perangkat komputer, dan smartphone. Teknologi modern dalam
bidang komunikasi dengan produk berupa peralatan hardware dan software yang disajikan
telah mempengaruhi seluruh sektor termasuk pendidikan. Pemanfaatan teknologi komunikasi
untuk kegiatan pendidikan, teknologi pendidikan, serta media pendidikan perlu dalam rangka
belajar mengajar. Karena media pendidikan merupakan kebutuhan mendesak lebih-lebih
dimasa yang akan datang. Perkembangan teknologi yang dimaksud salah satunya adalah media
yang berbasis video pembelajaran sebagai alat bantu dalam penyampaian materi atau referensi
yang digunakan guru maupun perserta didik. Pembelajaran video sedang menjadi perhatian
utama dalam tiga tahun belakangan ini, persepsi dari “mahal, bagus untuk dimiliki” untuk
strategi L& D, ke “nomal baru”. Bahkan dalam laporan perusahaan CGS 2017, ditemukan
bahwa perubahan yang paling signifikan adalah media pembelajaran video. Tahun 2016 ,
pelatihan dan instruktur berbasis wed diikat 88% sebagai saluaran yang paling banyak
digunakan, dan video menempati urutan ke 3 yaitu dengan perolehan 74%. Tahun 2017, semua
permaian berubah dan video masuk dalam saluaran nomor 1 untuk pengiriman media
pembelajaran. Menurut Handayani, Siska (2018) Mengetahui pengaruh penerapan media video
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam membuat pola dasar rok secara konstruksi
setelah diterapkan media video pembelajaran. Jenis penelitian adalah penelitian pre-
eksperimen (Pre Experimental Design).
Adapun alasan mengapa mengapa video pembelajaran layak digunakan sebagai media
pembelajaran sebagai berikut. (1) Penggunaan waktu kelas yang efisien, (2) kesempatan
belajar yang lebih aktif bagi peserta didik, (3) video dapat membantu mnjelaskan materi
dengan jelas (4) gaya belajar masing-masing individu berbeda sehingga dengan video semua
aspek tersebur terpenuhi, dan (5) mengurangi beban guru untuk menggunakan model ceramah
dalam proses belajar mengajar. Ini dapat dibuktikan dengan hasil dari beberapa penelitian atau
artikel yang sudah dilakukan sebelumya. Penelitian ini menghasilkan suatu produk aplikasi
pembelajaran berbasis komputer yang interaktif multimedia. Hasil dari verifikasi ahli diketahui
bahwa aplikasi komputer berbasis multimedia interaktif mendapat predikat yanglayak untuk
digunakan. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dalam
belajar, peran multimedia berbasis komputer menjadi semakin penting di masa sekarang,
karena sistem multimedia terdiri dari komponen media (teks, gambar, grafik, animasi, audio

4
dan video) dirancang untuk saling melengkapi sehingga menjadi sistem pow-erful dan tepat,
suatu kesatuan menjadi lebih baik daripada jumlah bagian-bagiannya Reza, (2018).

1.2 Tujuan TRI


Adapun tujuan dari tugas rekayasa ide ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas KKNI mata kuliah Statistik Pendidikan.
2. Melatih untuk menganalisis suatu permasalahan yang nyata.
3. Untuk dapat mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan pengembangan
media video pembelajaran.

1.3 Manfaat TRI


Adapun manfaat dari pembuatan rekayasa ide ini yaitu:
1. Meningkatkan pemikiran kritis penulis.
2. Dalam TRI ini terkhusus untuk memberi ide dan saran untuk pembaca agar tahu cara
meningkatkan hasil belajar siswa dengan pengembangan video pembelajaran.
3. Untuk mengasah kemampuan mahasiswa agar berpikir kreatif dan inovatif.

5
BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan Umum

Proses pembelajaran sampai saat ini masih mengalami kendala. Kendala ini disebabkan
karena guru belum menggunakan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar di mana siswa akan kesulitan dalam memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Strategi dalam KBBI berarti ilmu dan seni dalam
menggunakan segala sumber daya dalam rangka melaksanakan kebijakan pada masa perang.
Apabila dihubungkan dengan pembelajaran bahasa, strategi berarti cara, taktik, atau pola yang
dilakukan oleh seorang pengajar dalam proses belajar bahasa. Brown (2007: 141) menjelaskan
bahwa strategi bisa disebut sebagai serangan yang ditujukan pada masalah tertentu dan sangat
bervariasi pada setiap individu. Artinya, strategi tertentu digunakan untuk pembelajaran
tertentu dan faktor individu mampu memengaruhi penggunaan strategi dalam suatu
pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan satu dari sekian aspek pembelajaran yang
turut berperan dalam keberhasilan tujuan pendidikan. Dalam prosesnya, untuk mencapai
keberhasilan tersebut dibutuhkan sinergi yang seimbang dari masing-masing komponen proses
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut meliputi (1) tujuan pengajaran, (2) pengajar, (3)
siswa, (4) materi pelajaran, (5) media pengajaran, dan (6) faktor administrasi finansial. Dari
masing-masing komponen tersebut terkadang muncul kendala yang mampu menghambat
proses berlangsungnya pembelajaran. Kendala-kendala tersebut muncul sebagai problematik
yang kerap dialami oleh guru maupun siswa, sehingga baik guru maupun siswa perlu
melakukan koreksi untuk mengatasi masalah-maslaah yang muncul terkait strategi
pembelajaran yang digunakan.

B. Identifikasi Masalah

Proses pembelajaran sudah menggunakan berbagai metode yakni diskusi, tanya jawab, dan
penugasan. Media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam pembelajaran hanya
terbatas pada gambar sederhana. Keterbatasan tersebut disebabkan karena kurang tersedianya
media pembelajaran, dan tidak seluruh materi didukung dengan media tersebut. Sumber belajar
yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran yaitu buku paket yang sudah tersedia di sekolah
dan lembar kerja siswa. Siswa memiliki karakteristik sangat aktif dan senang bermain, tetapi
tidak ada penunjang keaktifan tersebut menyebabkan siswa sering ramai dan bermain sendiri
serta kurang memperhatikan pembelajaran. Problematika dalam proses pembelajaran salah
satunya adalah kosentrasi belajar yang rendah. Mengingat pentingnya konsentrasi dan dampak
dari rendahnya konsentrasi terhadap pembelajaran. Setelah 15 menit belajar, peserta didik
seringkali tidak memperhatikan penejelasan guru dan mereka lebih suka bermain dan
melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan pembelajaran, juga ketika guru meminta
peserta didik untuk memperhatikan, sebagian dari peserta didik malah asyik bermain dan
‘ngobrol’ dengan temannya. Contoh lain adalah saat guru membacakan sebuah teks bacaan,
peserta didik masih tidak memperhatikan, sehingga kegiatan belajar menjadi kurang efektif.
6
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sudah diuraikan pada


bab sebelumnya adalah menggunakan alat yang dapat membantu proses pembelajaran agar hasil
belajar siswa menjadi lebih meningkat yaitu dengan pengembangan video pembelajaran.

Video pembelajaran adalah sebuah media pembelajaran yang menggabungkan antara audio
dan visual untuk menyampaikan suatu topik pembelajaran. Terdapat berbagai macam format video
pembelajaran yang dapat guru gunakan. Video pembelajaran dinilai efektif dalam membantu guru
menyampaikan materi pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa:

1. Materi ringkas, setiap topik dalam video pembelajaran dapat disajikan dalam unit-unit kecil
dan sesi-sesi pendek.
2. Penyampaia yang interaktif sehingga meningkatkan engagement siswa.
3. Audiovisual menarik, informasi dapat disampaikan melalui konten gratis seerti gambar,
animassi, infografis, dan sebagainya.

Adapun langkah-langkah membuat video pembelajaran yaitu:

1. Tentukan tema/topik pembelajaran,


Cara membuat video pembelajaran yang pertama adalah dengan menentukan tema atau
topik matero yang akan diajarkan. Gunakan silabus atau RPP sebagai acuan dalam
membuat video pembelajaran. Jangan sampai video yang dibuat melenceng dengan
tema sehingga menjadi media yang tidak efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Merencanakan Konsep Video, Cara membuat video pembelajaran berikutnya adalah
merencanakan konsep video yang akan dibuat. Dalam tahap ini, guru harus melakukan
identifikassi seperti apa video yang ingin dibuat, bagaimana target audiens-nya yaitu
siswanya, bagaimana cara pengambilan gambarnya, berapa lama durasi videonya,
dimana tempat pengambilan gambarnya, aplikasi apa yang akan digunakan, dan lain
sebagainya.
3. Membuat Storyboard
Panduan dala membuat video dikenal dengan storyboard. Di dalan storyboard guru
dapat mencantumkan scenario dari video yang akan dibuat, siapa tokohnya, bagaimana
dialognya, cara oengambulan gambarnya, property yang akan dibutuhkan dan lain
sebagainya. Biasanya storyboard berbentuk gambar. Tetapi guru tidak perlu risau jika
tidak pandai menggambar. Storyboard yang guru butuhkan sifatnya sederhana saja.
Guru dapat membuatnya dalam bentuk tabel-tabel yang memuat semua komponen
acuan dalam pengambilan gambar.
4. Proses Pembuatan Video
Setelah mempersiapkan storyboard, peralatan, dan juga property yang dibutuhkan
sudah siap, kini tiba saatnya untuk melakukan proses perekaman atau pembuatan video
7
tersebut. Ada hal penting yang harus guru perhatikan Ketika membuat video, misalnya
pencahayaan, angle pengambilan gambar, hingga latar pengambilan gambar.
5. Proses Mengolah dan Mengedit video
Tahap terakhir dari proses pembuatan video adalah mengolah dan mengedit video.
Terkadang dalam membuat video, guru mnegambil gambar atau merekam secara
terpisah-pisah. Nah, dalam tahap inilah guru menggabungkan video-video rekaman
yang berhasil diambil menjadi satu kesatuan video pembelajaran yang menarik. Guru
dapat memanfaatkan aplikasi membuat video pembelajaran yang kini sangat mudah
ditemukan. Jika merasa belum familiar, sisihkan waktu sebentar untuk mempelajari
bagaimana cara kerjra aplikasi yang dipilih tersebut. Kini banyak beredaar tutorial
membuat video pembelajaran dan juga cara membuat video animasi pembelajaran di
dunia maya.

Pastikan terdapat beberapa hal berikut di dalam video pembelajaran yang dibuat untuk
lebih menarik perhatian siswa:

1) Menggunakan animasi
2) Gunakan Teknik storytelling
3) Ajak siswa untuk berinteraksi
4) Atur suara secara optimal
5) Buatlah suasana yang serius namun santai
6) Materi singkat dan padat

8
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelass makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik.

Video pembelajaran adalah sebuah media pembelajaran yang menggabungkan antar audio
visual untuk menyampaikan suatu topik pelajaran. Terdapat berbagai macam format video
pembelajaran yang akan dapat pendidik gunakan. Manfaat pembelajaran menggunakan video
pembelajaran yaitu meningkan motivasi belajar siswa, menjadikan siswa senang untuk belajar,
membantu guru dalam memberikan penjelasan materi.

Melalui penggunaan media video pembelajaran, dapat menarik perhatian siswa,


menumbuhkan minat siswa, merangsang siswa untuk mempelajari lebih lanjut mengenai materi
dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Pesan pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media video pembelajaran


dinilai efektif. Hal ini dikarenakan penggunaan video pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
dapat mempermudah siswa menangkap pesan pembelajaran dan mempermudah mengingat serta
memahami materi.

4.2 Saran

Membuat video pembelajarran tidaklah, banyak hal yang harus dipersiapkan secara
matang. Banyak permasalahan yang ditemukan seperti kurang mengetahui karakteristik siswa,
konsentrasi belajar yang rendah, dan guru kurang kompeten. Dalam membuat media pembelajaran
guru harus lebih mengenal karakteristik siswa. Lingkungan, dan mengidentifikasi permasalahan
apa yang ada di dalam dan luar kelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agustania, Anindita. (2014). Pengembangan Video Pembelajaran Pada Mata Pelajaran


Promosi Dinamis Di Smk Negeri 1 Pengasih . Skripsi.

Arsyad. (2004). Video pembelajaran.

Firmadani, Fifit. "Media pembelajaran berbasis teknologi sebagai inovasi pembelajaran

era revolusi industri 4.0." KoPeN: Konferensi Pendidikan Nasional 2.1 (2020): 93-

97.

Khasanah , Dea Nuril. Pratiwi , Ariska Endah. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Ksdp Prodi
S1 Pgsd “Konstelasi Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia Di Era Globalisasi.

Sadiman. (1986). Motivasi dan belajar.

Vuspa, Lins In. (2017). Pengearuh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Siswa
Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mts Fatra Mandiri Plaju Palembang. 42-47 Issn: 2337-7623; -Eissn:
2337-7615.

10

Anda mungkin juga menyukai