DI SUSUN OLEH
Ega febrianto
21.02.0003
2
COVER.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................4
Latar belakang.......................................................................................................4
Rumusan masalah..................................................................................................4
Tujuan masalah......................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP................................................................................................13
A.kesimpulan.........................................................................................................13
B.saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan kelas dalam pengembangan budaya dan iklim sekolah adalah
segalausaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana dan kondisi belajar di
dalam kelas agar menjadi kondusif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.
Dengan kata lain pengelolaan kelas merupakan usaha dalam mengatur
segala haldalam proses pembelajaran, seperti lingkungan fisik dan sistem
pembelajaran di kelas.Pembelajaran yang efektif membutuhkan kondisi kelas
yang kondusif. Kelas yangkondusif adalah lingkungan belajar yang mendorong
terjadinya proses belajar yangintensif dan efektif. Strategi belajar apapun yang
ditempuh guru akan menjadi tidak efektif jika tidak didukung dengan iklim dan
kondisi kelas yang kondusif.
Oleh karena itu guru perlu menata dan mengelola lingkungan belajar di
kelassedemikian rupa sehingga menyenangkan, aman, dan menstimulasi setiap
anak agar terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran.
B.Rumusan Masalah
1)Apa pengertian dari iklim belajar ?
2)Bagaimana mengelola pengaturan kondisi kelas dan iklim belajar ?
3)Kondisi yang mempengaruhi penciptaan klim belajar yang kondusif ?
C.Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari iklim belajar.
2) Untuk mengetahui bagaimana mengelola pengaturan kondisi kelas dan
iklim belajar.
3) Untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi penciptaan iklim belajar
yangkondusif
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian Iklim Belajar
Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau iklim kelas di
atas, makadapat dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul
akibat hubunganantara guru dan peserta didik atau hubungan antarpeserta didik
yang menjadi ciri khususdari kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar.
Situasi di sini dapat dipahamisebagai beberapa skala (scales) yang dikemukakan
oleh beberapa ahli dengan istilah
5
Seperti kekompakan (cohesiveness), kepuasan (satisfaction), kecepatan (speed),
formalitas(formality), kesulitan (difficulty), dan demokrasi (democracy) dari
kelas.
Fleksabilitas (keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan di
pindahkan yang disesuakan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti
penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran
menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenan dengan tenperatur ruangan, cahaya,
suara, ruangan, dan kepadatan kelas
Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenan dengan usaha guru menata ruang
kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar.
Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan dapat berpengaruh
positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan.
3)Pengaturan meja-kursi
Susunan meja-kursi hendaknya memungkinkan siswa-siswa dapat saling
berinteraksi dan memberi keluasaan untuk terjadinya mobilitas pergerakan untuk
melakukan aktivitas belajar. Meja-kursi juga hendaknya dapat
digerakkan,dipindahkan, dan disusun secara fleksibel. Beri keleluasaan siswa
mengatur sendiriatau memilih meja-kursinya masing-masing. Berikut
dikemukakan beberapa bentuk penataan meja-kursi yang dapat dipilih oleh guru
guna meningkatkan keterlibatan daninteraksi antar siswa dalam proses
pembelajaran.
Model huruf U
Model susunan meja-kursi model U dapat dipilih untuk berbagai
tujuan.Dalam model ini, para siswa memiliki alas untuk menulis dan
membaca, dapatmelihat guru atau media visual dengan mudah, dan
memungkinkan mereka bisasaling berhadapan langsung.
Model Lingkaran
Dalam model ini, tempat duduk siswa disusun dalam bentuk
lingkaransehingga mereka dapat berinteraksi berhadap-hadapan secara
langsung. Modellingkaran seperti ini cocok untuk diskusi kelompok
penuh.
Model Fishbowl
Susunan ini memungkinkan guru melakukan kegiatan diskusi untuk
menyusun permainan peran, berdebat, atau mengobservasi aktivitas
kelompok. Susunan yang paling khusus terdiri atas dua konsentrasi
lingkaran kursi. Guru juga dapatmeletakkan meja pertemuan di tengah-
tengah, dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luar.
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pengelolaan kelas yang dapat mendukung terciptanya atmosfir belajar yang
kondusif yaitu: kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, keluesan,
penekananan padahal-hal yang positif, dan penanaman disiplin. Iklim kelas yang
dapat mendorong proses pembelajaran yang efektif, yaitu: menyenangkan,
mengasikkan, mencerdaskan,menguatkan, menghidupkan, dan memberi
kebebasan.
B.Saran
Atmosfir atau iklim yang tercipta dalam interaksi belajar mengajar di
kelasmemegang peranan penting dalam menstimulasi dan mempertahankan
keterlibatan siswadalam belajar. Karena itu, guru perlu menciptakan iklim belajar
yang dapatmembangkitkan komunikasi dan interaksi dalam kelas sehingga tujuan
pembel¬ajarantercapai secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
ARatna Sari, Juliyana. “Pengaruh Iklim Kelas dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran Pada
Mata Pelajaran Kompetensi Kejujuran Administrasi Perkantoran Di SMK PGRI
2Salatiga”. Skripsi, Semarang: Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi, 2013.Priyatna, Hadinata. “Konstribusi Iklim Kelas Terhadap Motivasi
Belajar SiswaSMA”. Jurnal Universitas Gunadarma, No. 4 / Vol. 1. September
2007.Mustafida, Fita. “Strategi Menciptakan Iklim Kelas yang Kondusif di
SD/MI”, JurnalVicratina, Vol 01, No 2 Tahun
2017.http://pecintamakalah.blogspot.com/2017/02/pengaturan-kondisi-kelas-dan-
iklim.htmlhttps://nikhaastria.wordpress.com/2010/05/25/penciptaan-iklim-
belajar/.
13