Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR


Dosen Pengampu : Asmi Faiqatul Himmah, M.pd
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas

Disusun oleh kelompok/kelas : 3/C2


1. Fikria Kamalia (202101030010)
2. Muhammad Fikrul M.W (202101030006)
3. Ristin Wijayanti (202101030043)
4. Arif Eka Rahmansyah (202101030049)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
MARET 2023

1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “
Pengelolaan Lingkungan Belajar”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kelas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Asmi Faiqatul Himmah, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas yang telah membimbing kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman.
Akhir kata penulis menyampaikan Terima kasih atas bantuan teman-teman yang telah
memberikan masukan yang berharga dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jember, 28 Maret 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 4
C. TUJUAN ................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
A. DEFINISI PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR .................................. 6
B. HUBUNGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL
BELAJAR ............................................................................................................... 8
C. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGELOLAAN
LINGKUNGAN BELAJAR .................................................................................. 9
D. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR .................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13


KESIMPULAN .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu faktor penunjang. Tempat dan lingkungan
belajar yang nyaman dan kondusif memudahkan siswa untuk berkonsentrasi. Dengan
mempersiapkan lingkungan yang tepat, siswa akan mendapatkan hasil yang lebih baik
dan dapat menikmati proses belajar yang siswa lakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan selalu berinterasi dengan
lingkungan. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Pengalaman yang diperoleh oleh individu baik yang dilihat,didengar
maupun dialami seringkali akan ditiru oleh individu dalam bertingkah laku. Hal ini
tentu akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar yang diperoleh individu.
Menurut Hamalik (2001:195) lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar
yang memilki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu.
Tak jarang peserta didik malas, capek, tidak serius ketika belajar, salah satu faktor
penyebabnya adalah lingkungan sekitar. Entah dari lingkungan keluarga, sekolah,
ataupun masayarakat. Apalagi Ketika sudah salah pergaulan maka pelajaran yang
didapatnya akan melenceng. Untuk memperoleh lingkungn belajar yang nyaman dan
aman maka dari itu penting sekali untuk diadakannya pengelolaan lingkungn belajar.
Hal ini dapat menciptakan suasana lingkungan yang nyaman, efektif, dan kondusif
untuk proses belajar. Kemudian pengelolaan lingkungan belajar juga dapat
mengurangi kejenuhan peserta didik dalam belajar, serta dapat memberikan tantangan
kepada peserta didik agar selalu ingin belajar

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Rumusan Masalahnya sebagai berikut:
1. Apa Definisi Pengelolaan Lingkungan Belajar
2. Apa saja Jenis-jenis Lingkungan Belajar
3. Faktor apa saja yang dapat Mendukung dan Menghambat Pengelolaan
Lingkungan Belajar
4. Apa saja Prinsip Pengelolaan Lingkungan Belajar

4
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalahnya Latar Belakangnya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahaui Definisi dari Pengelolaan Lingkungan Belajar
2. Untuk mengetahui apa saja Jenis-jenis Lingkungn Belajar
3. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang Mendukung dan Menghambat
Pengelolaan Lingkungan Belajar
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Pengelolaan Lingkungan Belajar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengelolaan Lingkungan Belajar


Salah satu kewajiban seorang pendidik yaitu dapat memahami konsep
pengelolaan lingkungan belajar. Jika seorang pendidik dapat memahami
pengelolaan lingkungan belajar dengan baik, maka akan sangat membantu untuk
mendapatkan cara dalam mengelola lingkungan belajar sesuai yang dibutuhkan
oleh peserta didik. Memahami konsep pengelolaan lingkungan belajar merupakan
hal yang sangat penting bagi guru. Pemahaman konsep lingkungan belajar sangat
membantu dalam menerjemahkan cara-cara pengelolaan lingkungan belajar secara
kebutuhan. Kata pengelolaan adalah bersumber dari kata management,
management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, melaksanakan
mengelola, mengendalikan dan memperlakukan. Pengelolaan yaitu suatu proses
mengkoordinasikan dan pelaksanaan berbagai kegiatan agar dapat terselesaikan
secara efektif dan efesien (Yusuf, 2009). 1 Sedangkan istilah lingkungan, secara
harfiah menurut kamus besar bahasa Indonesia lingkungan diartikan sebagai suatu
tempat yang mempengaruhi pertumbuhan manusia sedangkan menurut kamus
bahasa Inggris enviroment diartikan sebagai suatu yang berhubungan dengan
lingkungan atau suasana. Jika dikombinasikan kedua bahasa tersebut maka
lingkungan adalah sebagai tempat atau suasana (keadaan) yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Sedangkan belajar
dapat didefinisikan sebagi suatu perubahan tingkah laku yang relaif menetap pada
diri individu.2
Jadi pengelolaan lingkungan belajar adalah suatu tahap pengordinasian dan
melaksanakan berbagai unsur lingkungan belajar sehingga proses belajar dapat
terfasilitasi dengan baik dan tepat juga dapat memengaruhi perilaku peserta didik,
atau langkah-langkah dalam pelaksanaan disuatu tempat atau suasana (keadaan)
yang memengaruhi berbagai bentuk perubahan tingkah laku peserta belajar.

1
Nela Gustria , Wisroni, “The Relationship Between The Management Of The Learning Environment And
Learning Outcomes Of Tahfidz Participans,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 8, no.3 (September 2020):
263-264
2
Siti Misra Susanti, “Manajemen Pengelolaan Lingkungan Belajar PAUD Berbasis Masyarakat,” Jurnal
Tumbuhkembang 5, no.1 (Mei 2018): 3

6
Agar pengelolaan lingkungan belajar menjadi efektif beberapa komponen,
fasilitas pembelajaran harus dikelola dengan tepat seperti:
1. Pengelolaan tempat belajar meliputi: penataan tempat duduk, dan pengelolaan
alat belajar, keindahan dan kebersihan, ventilasi dan pencahayaan;
2. Bimbingan peserta didik meliputi: bimbingan perorangan, bimbingan
berpasangan, dan bimbingan berkelompok;
3. Penataan kegiatan belajar, meliputi: tahapan pemula/pra-instruksional, tahapan
pengajaran/instruksional, dan tahapan penilaian dan tingkat lanjut/evaluasi.
Menciptakan lingkungan belajar tidak semata-mata untuk belajar membaca
dan menulis, tetapi alangkah baiknya lingkungan belajar dapat diciptakan sebagai
wahana bermain, beraktifitas, bereksperimen, dan mengekspresikan diri.
Kemampuan yang unik dapat memanfaatkan peserta didik untuk berekspresi diri,
mengenal budaya, beretika, dan bertukar ide. Jadi lingkungan belajar merupakan
are aktivitas peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk berimajinasi.
Lingkungan belajar sebaiknya diciptakan dengan nuansa yang menarik dan
menyenangkan. Dikarenakan nuansa yang menarik dan menyenangkan tersebut
dapat mempengaruhi konsentrasi belajar dan penerimaan informasi bagi peserta
didik.3
Pada dasarnya tujuan pengelolaan lingkungan belajar ini ada dua yaitu :
1 Performance (Tampilan)
2 Contents (Isi)
Dari aspek Performance yang ditekankan lebih kearah tampilan yang dapat
menampilkan lingkungan yang mampu mengundang atau merangsang anak untuk
tertarik beraktivitas didalam lingkungan belajar yang telah disediakan. Sedangkan
aspek Contents atau isi terdapat dua hal yang mendasar yang harus dicapai dalam
pengelolaan lingkungan belajar peserta didik, yaitu kemampuan lingkungan
belajar tersebut dalam memfasilitasi multisensorik anak serta kemampuan
lingkungan belajar dalam memberi kesempatan pada anak untuk beraktivitas dan
berkreasi secara efektif dan efisien.
Pengelolaan lingkungan belajar juga bertujuan untuk menciptakan suasana
lingkungan yang nyaman, efektif, dan kondusif untuk proses belajar Kemudian
pengelolaan lingkungan belajar juga dapat mengurangi kejenuhan peserta didik

3
Supriono Subakir, Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah, (Cabang Jatim : SIC, 2001), 30.

7
dalam belajar, serta dapat memberikan tantangan kepada peserta didik agar selalu
ingin belajar. 4 Dengan adanya tujuan pengelolaan lingkungan belajar tersebut,
arah pembelajaran akan semakin jelas sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
direncanaka

B. Jenis-jenis Lingkungn Belajar


Adapun lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat (Aqib, 2002:65).
1. Lingkungan keluarga
lingkungan keluarga merupakan tempat dimana seorang anak akan
mendapatkan pendidikan untuk yang pertama kalinya jelas mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana orang tua bisa mengontrol serta mengawasi anak-anaknya selama
belajar di rumah. Serta menyediakan fasilitas dan menciptakan kondisi atau
suasana rumah yang nyaman ketika belajar di rumah. Menurut Slameto
(2010:60-64) faktor-faktor keluarga meliput:
a. Cara orang tua mendidik
b. Relasi antara anggota keluarga
c. Suasana rumah
d. Keadaan ekonomi keluarga
e. Perhatian orang tua
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan yang kedua adalah lingkungan sekolah, lingkungan sekolah
merupakan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Lingkungan
sekolah adalah tempat dimana siswa melakukan proses pembelajaran. Menurut
Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan
formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu
pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada peserta didik.
Lingkungan sekolah adalah lembaga pendidikan, tempat dimana siswa
belajar secara sistamatis serta lingkungan yang meliputi semua hal yang
berpengaruh dan bermakna bagi siswa saat menjalani proses belajar mengajar

4
Hamzah B Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Akuf Inofasi Lingkungan
Kreauf Efektif Menarik, (Jakarta PT Bumi Aksara 2011), 147.

8
di sekolah, baik itu lingkungan sosial maupun lingkungan nonsosial
(lingkungan fisik dan lingkungan akademik).Menurut Slameto (2010:64-69)
menyatakan faktor lingkungan sekolah yang mepengaruhi hasil belajar
mancakup:
a. Metode mengajar guru
b. Relasi guru dengan siswa
c. Relasi siswa dengan siswa
d. Fasilitas sekolah
Lingkungan yang baik diharapkan peserta didik mampu mengoptimalkan
serta mampu mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan untuk mendukung proses belajar
mengajar.
3. Lingkungan masyarakat
Lingkungan yang ketiga yaitu lingkungan masyarakat. Lingkungan
masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa siswa juga merupakan
bagian dari masyarakat dan diakui keberadaannya dalam masyarakat.
Seseorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat
menunjang keberhasilan belajar yang dilakukannya.
lingkungan masyarakat merupakan tempat atau seluruh kondisi baik yang
berupa benda hidup atau mati serta seluruh suasana yang terjadi dalam suatu
interaksi antar personal melalui sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus
menerus. Masyarakat merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Hal ini karena siswa juga merupakan bagian serta
keberadaannya dalam masyarakat. Menurut Slameto (2010:69-72) faktor-
faktor yang terdapat dalam lingkungan masyarakat antara lain adalah:
a. Kegiatan siswa dalam masyarakat
b. Teman bergaul
c. Media massa
d. Bentuk kehidupan masyarakat

C. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolalan Lingkungan


Belajar

9
1. Beberapa faktor pendukung dalam pengelolaan lingkungan belajar, diantaranya:
a. Profesionalisme guru dalam mengelola lingkungan kelas
b. Dukungan fasilitas dan kebijakan sekolah
c. Peran serta orangtua dan masyarakat5
2. Beberapa faktor penghambat dalam pengelolaan lingkungan belajar,
diantaranya:
a. Guru yang otoriter, monoton, kepribadian yang kurang sopan, terbatasnya
guru dalam memahami tingkah laku anak, terbatasnya pengetahuan guru
dalam pendekatan terhadap peserta didik.
b. Kurangnya kesadaran siswa akan tanggung jawabnya.
c. Kurangnya contoh kebiasaan yang baik dalam lingkungan keluarga.
d. Fasilitas kurang memadai6

D. Prinsip Pengelolaan Lingkungn Belajar


Pengelolaan lingkungan belajar tidak terlepas dari usaha menciptakan
lingkungan belajar yang baik untuk peserta didik. Dimulai dari pengelolaan dalam
pemilihan lokasi belajar hingga setting tempat belajar. Jika lingkungan belajar
diibaratkan sebagai laboratorium tempat anak berkembang dan belajar, maka
laboratorium tersebut harus mampu mendorong, mampu menjadi sumber inspirasi,
menjadi tempat penemuan, menjadi tempat melatih dalam memecahkan masalah,
menjadi tempat mengembangkan kualitas diri anak, menjadi tempat untuk
menyalurkan segala ekspresi anak, tempat menerjemahkan berbagai teori dan
konsep, secara praktis oleh anak, dan sebagainya. Maka konsekuensinya guru
harus bekerja keras untuk menyiapkan lingkungan belajar yang memiliki berbagai
keampuhan tersebut. Konsep mmenciptakan lingkungan belajar yang menarik dan
menyenagkan mempunyai beberapa prinsip. Oleh sebab itu guru yang kreatif
sangat dibutuhkan agar proses belajar dapat berlangsung sesuai tujuan yang
dikehendaki.
Adapun beberapa prinsip pengelolaan lingkungan belajar diantaranya7:
1. Menciptakan suasana lingkungan belajar yang hangat dana ntusias sehingga
peserta didik akan merasa senang dan semangat dalam belajar.
5
Rita Mariyana, Ali Nugraha, Yeni Rachmawati, Pengelolaan Lingkungan Belajar, 136-150
6
Mulyadi, Classroom Management, (Malang:UIN Malang Press, 2009), 6-11
7
Novan Ardi Wiyanti, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif,
(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2013), 73-81.

10
2. Lingkungan belajar ditata semenarik mungkin sesuai dengan karakter peerta
didik agar menghindari dari kejenuhan dan kebosanan peserta didik dalam
pross belajar.
3. Lingkungan belajar yang memberrikan tantangan supaya dapat mengusik rasa
ingin tahu yang tinggi. Jadi lingkungn belajar berorientasi pada perkembangan
peserta didik.
Setelah beberapa prinsip lingkungan belajar tersusun rapih, maka tugas guru
selanjutnya yaitu menerapkan prinsip tersebut dalam pengelolaan lingkungan
belajar. Pengelolaan lingkungan belajar terbagi menjadi dua diantaranya8:
1. Lingkungan belajar indoor
Lingkungan belajar indoor merupakan lingkungan belajar yang berada dalam
kelas. Kelas merupakan ruangan utama yang akan digunakan untuk tempat
belajar peserta didik indoor. Untuk itu beberapa ruangan atau area belajar serta
hal-hal yang terdapat dalam ruangan seharusnya diciptakan oleh pihak
sekolah, agar peserta didik dapat memanfaatkan ruangan untuk belajar.
2. Lingkungan belajar outdoor
Lingkungan belajar outdoor merupakan lingkungan belajar yang berada di luar
kelas. Kegiatan ini merupakan salah satu penyempurna dari lingkungan belajar
indoor, agar lebih efektif dalam mengembangkan potensi dan kreatifitas
belajar peserta didik. jadi proses belajar dilakukan tidak hanya di dalam kelas,
melainkan dapat juga diluar kelas. Adanya beberapa sarana untuk bermain.
laboraturium, kebun, kantin, musola dan bengkel belajar serta hal-hal lain
yang perlu ada diluar kelas yang menunjang belajar peserta didik merupakan
sasaran dalam pengelolaan lingkungan belajar outdoor.
Selain lingkungan belajar Outdoor, lingkungan disekitar sekolah juga
merupakan salah satu lingkungan belajar peserta didik, dikarnakan lingkungan
sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik.
Berbagai macam pengelolaan lingkungan belajar diciptakan oleh pahak
sekolah dengan harapan agas dapat mengoptimalkan perkembangan peserta didik.
Maka, ketika dihadapkan oleh perkembangan zaman yang semakin pesat peserta
didik dapat mengikuti ahuan perkembangan zaman tersebut.

8
Rita Mariana, Ali Nugraha, Yeni Rachmawati, Pengelolaan Lingkungna Belajar, 34-36.

11
12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengelolaan lingkungan belajar adalah suatu tahap pengordinasian dan melaksanakan
berbagai unsur lingkungan belajar sehingga proses belajar dapat terfasilitasi dengan baik dan
tepat juga dapat memengaruhi perilaku peserta didik, atau langkah-langkah dalam
pelaksanaan disuatu tempat atau suasana (keadaan) yang memengaruhi berbagai bentuk
perubahan tingkah laku peserta belajar. Tujuan adanya pengelolaan lingkungan belajar yaitu
menciptakan suasana lingkungan yang nyaman, efektif, dan kondusif untuk proses belajar
Kemudian pengelolaan lingkungan belajar juga dapat mengurangi kejenuhan peserta didik
dalam belajar, serta dapat memberikan tantangan kepada peserta didik agar selalu ingin
belajar. Dengan adanya tujuan pengelolaan lingkungan belajar tersebut, arah pembelajaran
akan semakin jelas sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah direncanakan.
Jenis-jenis lingkungn belajar ada tiga :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungn masyarakat
Adapun pengelolaan lingkungan terbagi menjadi dua: 1) Lingkungan belajar indoor
(dalam kelas), 2) Lingkungn belajar outdoor (luar kelas).

13
DAFTAR PUSTAKA

Gustria, Nela,. Wisroni. “The Relationship Between The Management Of The


Learning Environment And Learning Outcomes Of Tahfidz
Participants.” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 8, no.3
(September 2020): 263-264.
Maftukhah, Nur Laely. “Pengelolaan Lingkungan Belajar Sebagai Motivasi
Peserta Didik di SDIT Luqman Al-hakim Internasional Yogyakarta.”
Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Mariana Rita,. Nugraha Ali,. Rachmawati Yeni, Pengelolaan Lingkungna Belajar.
Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Susanti, Siti Misra. “Manajemen Pengelolaan Lingkungan Belajar PAUD Berbasis
Masyarakat.” Jurnal Tumbuhkembang 5, no.1 (Mei 2018): 3.

14

Anda mungkin juga menyukai