Disusun Oleh :
Mayang Sari 211955
Nabila Indriani 211787
Siti Muaza 211960
Puji syukur kami ucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang mana
sudah melimpahkan rahmat, dan ridho-nya sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Pengelolaan Lingkungan Belajar” dengan
baik serta tepat waktu. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah manajemen kelas oleh ibu Megawati, M.M
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwasanya makalah yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lingkungan kelas adalah rumah kedua anak setelah rumah asli mereka,
suatu faktor yang sangat penting, yang dimana berfungsi sebagi daya Tarik atau
dapat disebut mempengaruhi minat kenyamanan dalam proses belajar peserta
didik. Kelas belajar yang ideal adalah Ketika peserta didik memandang ruang
kelas mereka sebagai hal yang positif dan mendukung serta nyaman ibaratkan
rumah sendiri merasa aman dan terlindung.
1.3 Tujuan
Jadi dapat dikatakan manajemen kelas sebagai suatu Langkah atau strategi
guna membantu siswa menjadi lebih aktif dalam melaksankan aktivitas pada
proses pembelajaran berlangsung.
1
Asmara, Y., & Nindianti, D. S. (2019). URGENSI MANAJEMEN KELAS UNTUK
2
Susanti, S. M. (2018). MANAJEMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Adapun pengaruh dari lingkungan belajar kepada guru dan juga siswa antara
lain sebagai berikut:
1. Stress, jadi lingkungan belajar ini bisa menimbulkan stress, bukan bahnya
kepada murid saja melainkan juga kepada guru jika tidak dimanajemen
dengan baik.
2. Keamanan, yang dimana keamanan ini adalah suatu hal yang sangat
penting. Karena jika lingkungan tidak aman maka akan menimbulkan
dampak buruk pada pembelajaran. Adapun keamanan yang dimaksud disini
bisa berupa bentik fisik, mental dan juga emosional.
3. Akses ke isi materi pembelajaran, jika lingkungan pembelajarannya telah
membantu anak untuk bisa mengakses materi pembelajaran maka dengan
begitu telah membantu pula untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, dan begitu pun sebaliknya.
4. Pengelompokan social, jadi seorang guru ini jangan pernah sekalipun untu
membuat pengelompokan tertentu yang bisa mengakibatkan adanya jurang
pemisah antara siswa-siswanya. Jika didalam pembelajaran menciptakan
lingkungan yang sedemikian rupa, maka akan berdampak yang sangat buruk
bukan hanya pada proses dan hasil belajar saja, melainkan juga pada aspek-
asoek yang lain.
5. Level aktivitas, jadi seorang guru ini mengatur tingkat pembelajaran yang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk siswa bisa menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan dengan cukup usaha (tidak terlalu gampang dan
juga tidak terlalu susah) maka dengan begitu akan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang optimal.
6. Optimisme, jadi seorang guru ini harus menunjukkan sikap optimism,
sehingga para siswa akan tertular dan juga merasakan energi positif yang
dimiliki oleh gurunya. Optimism bahwa semua bisa belajar dengan baik
perlu ditunjukkan oleh guru baik dlam bentuk-bentu eksplisit, contohnya
adalah bahasa tubuh dan juga mimic yang ditujukan guru saat berinteraksi
dengan semua siswa.3
a. Faktor intern
b. Faktor ekstern
Faktor ini terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan
peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah pesertaa didik dan lain
sebagainya. Yang dimana masalah jumlah peserta didik di kelas ini akan
mewarnai dinamika kelas, semakin banyak jumlah peserta didik di kelas
maka cendrung lebih mudah terjadinya suatuu konflik. Dan begitu juga
sebaliknya jika semakin sedikit jumlah peserta didik di kelas maka
cenderung lebih kecil untuk terjadinya konflik.
3
Afriza. (2014). Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi ,Hal 65-66.
Dari kedua faktor tersebut, maka Djamarah mengemukakkan prinsip-
prinsip pengelolan kelas sebagai berikut:
1) Hangat dan antusias. Jadi yang dimana hangat dan antusias ini sangat
diperlukan sekali di dalam proses belajar mengajar, guru yang hangat
dan akrab pada anak didik biasanya selalu menunjukkan antusias pada
tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas
2) Tantangan. Penggunaan kata-kata, Tindakan, cara kerja, atau bahan-
bahan yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk
belajar sehingga megurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang.
3) Bervariasi. Penggunaan alat atau media, gaya guru mengajar, pola
interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya
gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik. Yang dimana
kevariasian ini merupakan sebuah kunci tercapainya pengelolaan kelas
yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4) Keluesan. Maksudnya adalah keluesan tingkah laku seorang guru untuk
mengubah strategi mengajarnya sehingga dengan begitu bisa mencegah
kemungkinan munculnya gangguan peserta didik seperti keributan,
tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas. Dan dengan adanya
keluesan ini bertujuan untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang
sangat efektif.
5) Penekanan pada hal-hal yang positif. Pada dasarnya didalam mengajar
dan juga mendidik, seorang guru ini haruslah menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari dari hal yang negative.
6) Penanaman disiplin diri. Jadi penanaman disiplin inilah yang
merupakan tujuan akhir dari pengelolaan kelas. Yang dimana anak didik
dapat mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya
menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
Oleh karena itu guru harus disiplin dalam segala hal jika ingin anak
didiknya ikut disiplin dala segala hal.4
4
Fadhilaturrahmi. (2018). Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu Vol.2, No.2, Hal 64.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta sarana atau alat peraga
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai.
5
User Usman (2009), Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal
10.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengelolaan lingkungan belajar adalah sebagi salah satu
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan
yang dapat mempengaruhi yang dapat melakukan perubahan prilaku seorang
anak sehingga dapat terfasilitasi dengan baik. Pada proses belajar mengajar
pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum menyediakan
fasilitas berbagai macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial emisional dan
intelektual dikelas.
Adapun pengaruh dari lingkungan belajar kepada guru dan juga siswa
antara lain sebagai berikut, stres, keamana, akses ke isi materi pembelajaran,
pengelompokan social, level aktifitas, optimisme. Faktor yang mempengaruhi
pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor
ekstern peserta didik.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya mengandung tujuan pengajaran,
karna pengejaran merupakan salah satu fakor pendukung berhasil atau tidaknya
proses belajar mengajar dalam kelas.
Adapun secara khusus, tujuan pengelolaan kelas adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mengunakan media pembelajaran,
menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik untuk bekerja
dan belajar, serta membantu peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriza. (2014). Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi
Asmara, Y., & Nindianti, D. S. (2019). URGENSI MANAJEMEN KELAS
UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN. PENDIDIKAN
SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH, 1.
Aulia, R., & Sontani, U. T. (2018). Pengelolaan kelas sebagai determinan terhadap
hasil belajar ( Classrom management as a determinan of student achievment
). PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN, 3, 151.
Fadhilaturrahmi. (2018). Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu Vol.2, No.2
Hasan, M., Fahmi, A. I., Siregar, N., Subakti, S. H., & Walukow, D. S. (2021).
Pengelolaan Lingkungan Belajar. (J. Simarmata , Ed.).
Lamiya, R. (2016). MAKALH PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR.docx I
Risyda Al-mawahib. Retrieved from
acemedia,edu/32704023/MAKALAH_PENGRLOLAAN_BELAJAR.
Susanti, S. M. (2018). MANAJEMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BELAJAR PAUD BERBASIS MASYARAKAT. TUMBUH KEMBANG,
5.
User Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009).