OLEH:
JUNANDAR (211791)
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan atas limpahan rahmat dan karunia
Allah SWT. Sholawat serta salam senantiasa kita hantarkan kepada baginda
Rasulullah SAW. Kami sangat besyukur sekali atas selesainya penulisan makalah
ini dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah islam dan
tamadun melayu agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bahasa
melayu fi’il dan perangai orang melayu.
ii
DAFTAR ISI
COVER
C. Kesimpulan ................................................................................................ 11
D. Saran ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
3
4
Patani telah menjadi bahasa ilmu, dan berjaya meletakkan Patani sebagai
pusat tamadun kesusasteraan Melayu Islam menerusi penghasilan karya
kitab-kitab agama oleh para ulama.
Data Bahasa Melayu yang berasal dari zaman Sriwijaya terdapat pada
prasasti Kedukan Bukit yang berangka tahun caka 605 (683 M) dan Prasasti
Talang Tuo yang berangka tahun caka 606 (684 M). Kedua prasasti itu
terdapat di sekitar Kota Palembang sekarang. Prasasti lain yang sezaman
dengan kedua prasasti tersebut terdapat di Pulau Bangka (Prasasti Kota
Kapur), di daerah Jambi (Prasasti Karang Berahi), dan di Lampung Selatan
(Prasasti Palas Pasemah). Sementara prasasti-prasasti yang lain berangka
tahun yang lebih muda.
Di dalam sejarahnya kemudian bahasa Melayu tersebar ke seluruh
Nusantara karena digunakan sebagai lingua franca, baik oleh para pedagang
yang berasal dari Nusantara maupun dari mancam negara. Akibatnya, maka
bermunculanlah berbagai dialek areal, dialek sosial, berbagai pijin dan kreol
Melayu di seluruh Nusantara, dan juga di luar Nusantara (Sjam, M. S., &
Hasyim, 2022).
Berkaitan dengan sejarah bahasa Melayu Pattani dan bahasa Indonesia
dapat mengetahui bahwa bahasa tersebut berasal dari satu rumpun bahasa
Melayu. Oleh karena itu, banyak BI dipengaruhi oleh BMP yang berstatus
sebagai bahasa mayoritas yang digunakan oleh masyarakat Melayu di tiga
provinsi di Selatan Thailand dalam berkomunikasi umum dan juga dalam
upacara-upacara tertentu.
7) Rendahkan hati
Salah satu jati diri kemelayuan ialah bersikap rendah hati
(bukan rendah diri) yang bersikap sopan santun, tidak
membesar-besarkan dirinya, tidak sombong dan bongkak, atau
membangga-banggakan harta dan kedudukannya. Rendah hati
juga makna memiliki kesabaran, berlapang dada, berpikir
panjang, santun dan ramah tamah, dan tidak merendahkan orang
lain. Sikap rendah hati ini mencerminkan sifat orang Melayu
yang menghargai, menghormati dan memuliakan orang lain.
PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12