BAHASA MELAYU
M. Zakie Ariesthia
Raja Varrel
Nayla Dwita
Qhory Hamidah
SMAN 8 Pekanbaru
Kelas XI IPS 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Bahasa Melayu”. Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata pelajaran Budaya Melayu Riau.
Makalah ini juga bermanfaat untuk menambah wawasan kami dan juga orang
lain tentang bahasa Melayu.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB 1.......................................................................................... 3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1. Latar Belakang............................................................................................3
2. Rumusan Masalah......................................................................................3
3. Tujuan Masalah..........................................................................................3
4. Manfaat......................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................5
1. Pengertian Tentang Bahasa Melayu...........................................................5
2. Tolak Ukur Dalam Adam Berbahasa...........................................................6
BAB 3...................................................................................................................8
1. KESIMPULAN...........................................................................................8
2. SARAN.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
CONTOH SOAL...................................................................................................10
KUNCI JAWABAN...............................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Melayu adalah bahasa yang menjadi akar dari bahasa Indonesia.
Meskipun demikian, dalam perjalanan dan perkembangannya, bahasa Melayu
yang sekarang menjadi bahasa Indonesia itu telah mengalami perubahan
dibandingkan dengan bahasa Melayu yang menjadi akarnya. Prijana dalam
pidatonya pada Kongres Bahasa Indonesia yang diadakan tahun 1954 di Medan
berkata: “Bahasa Indonesia tumbuh dari bahasa Melayu, tetapi bahasa
Indonesiatidak sama lagi dengan bahasa Melayu. Bahkan bahasa Indonesia
bukan sama, tetapi bukan pula berlainan juga dengan bahasa Melayu” (Tarigan
2011: 84).
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Masalah
3
4. Manfaat
4
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tentang Bahasa Melayu
Bahasa selalu dikaitkan dengan budi sehingga sering disebut budi bahasa.
Sebutan ini juga selaras dengan peribahasa bahasa menunjukkan bangsa yang
bermakna sifat dan tabiat seorang dilihat dari tutur kata dan bahasa. Bangsa di
dalam ungakapan ini berarti orang baik-baik, orang berbangsa, ataupun orang
yang berderajat. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi (derajat) tentu akan
berbahasa pada patutnya. Berbahasa Melayu adalah memaknai nilai-nilai dan
kaidah-kaidah moral di dalam bahasa Melayu Tersebut.
Raja Ali Haji mensyaratkan seseorang yang disebut beradab dan sopan harus
mengetahui ilmu wa al-kalam (pengetahuan dan bahsasa/percakapan) yang
melipuiti al-himmat (kuat kehendak), al-mudarasah (mengulang-ulang), al-
muhafazat (menghafal), muzakarah (berbincang untuk mengingat-ingat), dan
mutala’at (menelaah, meneliti kembali), yang dapat dirangkum dalam bertindak
yang melibatkan pikiran, hati, dan lidah. Di dalam Muqaddimah “Bustan al-
Katabin” (Taman Para Penulis: 1267H/1850 M), Raja Ali Haji juga menjelaskan:
5
Budi bahasa menjadi peran penting sehingga selalu dijaga dalam tuntunan
tentang kata dan ungkapan. Tinggi rendah budi seseorang diukur dari cara
berkata-kata. Seseorang yang mengeluarkan kata-kata yang salah akan menjadi
aib baginya, seperti kata pepatah “Biar salah kain asal jangan salah cakap”.
Sehingga, budi bahasa menjadi penanda lahiriah orang, puak, kaum, suku, dan
bangsa Melayu.
a) Bahasa Mendaki
b) Bahasa Mendatar
6
santun tetap dijaga menghindari kemungkinan menyakiti teman sebaya
tersebut.
c) Bahasa Melereng
d) Bahasa Menurun
7
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Bahasa Melayu selalu dikaitkan dengan budi sehingga sering disebut
budi bahasa. Bahasa Melayu juga termasuk dalam rumpun bahasa
Austronesia atau melayu Polinesia. Berbahasa Melayu adalah memaknai
nilai-nilai dan kaidah-kaidah moral di dalam bahasa Melayu tersebut.
Menurut Raja Ali Haji, seseorang dapat disebut beradab dan sopan
apabila mengetahui ilmu wa al-kalam yang meliputi al-himmat, al-
mudarasah, al-muhafazat, muzakarah dan mutala’at. Tinggi rendahnya
budi seseorang dapat diukur dari cara berkata kata. Sehingga, budi bahasa
menjadi penanda lahiraih orang, puak, kaum, suku, dan bangsa melayu.
Dalam penggunaan bahasa Melayu, terdapat empat derajat yang selalu
menjadi tolak ukur dalam adab berbahasa, yaitu bahasa mendaki, bahasa
mendatar, bahasa melerng, dan bahasa menurun.
2. SARAN
Seiring berkembangnya jaman, saran saya sebagai penulis adalah untuk
tetap melestarikan atau bahkan menggunakan bahasa Melayu dalam
kehidupan sehari hari. Tidak lupa juga untuk mendalami dan memahami
materi tentang bahasa Melayu agar pengetahuan dan aspek kehidupan
sehari hari tetap berjalan seimbang.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/6617/3/2%20BAB%20I.pdf
http://fkip.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/SEJARAH-
BAHASA-MELAYU-SEBAGAI-BAHASA-ILMIAH.pdf
9
CONTOH SOAL
1. Perhatikan peribahasa dibawah ini.
“Bahasa menunjukkan bangsa”
Arti dari peribahasa tersebut adalah…
a. Sifat dan tabiat seseorang dilihat dari tutur kata dan bahasa.
b. Semakin tua bahasa maka bangsa akan semakin makmur.
c. Bahasa adalah aib sebuah bangsa.
d. Perilaku bangsa dinilai dari bentuk bahasanya.
e. Bahasa cerimanan bangsa.
2. Bahasa Melayu termasuk dalam rumpun bahasa…
a. Amerika.
b. India belanda.
c. Austronesia.
d. Cina.
e. Jepang.
3. Perhatikan gurindam dibawah ini.
“hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi bahasa”
Pencipta dari gurindam tersebut adalah…
a. Raja Ali Haji.
b. Raja Muhammad Sumbul.
c. Tenas Effendy.
d. Hashim bin Musa.
e. Soeman Hs.
4. Menurut Raja Ali Haji seseorang dapat disebut beradab dan sopan ketika mengetahui
ilmu…
a. Ar rohim.
b. Ar rahman.
c. Muqaddimah.
d. Wa al-kalam.
e. Al-Katibin.
10
5. Cara mengukur tinggi rendahnya budi seseorang adalah dengan…
a. Cara berkata-kata.
b. Banyak sedikitnya bersedekah.
c. Perilakunya.
d. Sopan santun.
e. Kejujuran.
6. Dibawah ini yang bukan termasuk dalam tolak ukur dalam adab berbahasa…
a. Bahasa mendaki.
b. Bahasa mendatar.
c. Bahasa melereng.
d. Bahasa menurun.
e. Bahasa menengah.
7. Yang termasuk tolak ukur dalam adab berbahasa untuk bertutur sapa terhadap orang tua
yang harus dihormati dan disegani adalah…
a. Bahasa mendatar.
b. Bahasa mendaki.
c. Bahasa melereng.
d. Bahasa menurun.
e. Bahasa menengah.
8. Yang termasuk tolak ukur dalam adab berbahasa untuk berkomunikasi terhadap teman
sebaya adalah …
a. Bahasa menurun.
b. Bahasa menengah.
c. Bahasa melereng.
d. Bahasa mendatar.
e. Bahasa mendaki.
9. Yang termasuk tolak ukur dalam adab berbahasa untuk berbicara dengan orang semenda
adalah …
a. Bahasa mendatar.
b. Bahasa mendaki.
c. Bahasa melereng.
d. Bahasa menurun.
11
e. Bahasa menengah.
10. Yang termasuk tolak ukur dalam adab berbahasa dengan kana k kanak atau kepada orang
yang usinya lebih muda adalah …
a. Bahasa mendaki.
b. Bahasa mendatar.
c. Bahasa melereng.
d. Bahasa menurun.
e. Bahasa menengah.
KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. A
4. D
5. A
6. E
7. B
8. D
9. C
10. A
12