Disusun oleh:
Nurul Azizah-210211502033
Kelas C/03
PRODI ARSITEKTUR
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................3
2 TUJUAN.....................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
TINJAUAN UMUM...........................................................................................4
BAB III................................................................................................................6
ACUAN PERANCANGAN................................................................................6
3.1 Lokasi.......................................................................................................6
3.2 Kebutuhan ruang......................................................................................6
3.3 Pengelompokan ruang..............................................................................7
3.4 Hubungan Ruang......................................................................................9
3.5 Besaran Ruang.........................................................................................9
3.5 Rekapitulasi besaran ruang....................................................................12
3.6 Konsep Penentuan lokasi tapak..............................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Asrama adalah suatu tempat penginapan penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu
kelompok, umumnya mahasiswa. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan bangunan
dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para
penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau
losmen.
Alasan untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang
penghuni yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan
bentuk penginapan lain, misalnya apartemen.
2 TUJUAN
a. Untuk mengetahui cara menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan asrama
mahasiswa putri
b. Untuk mengetahui jumlah dan jenis kebutuhan ruang untuk bangunan asrama
mahasiswa putri
c. Untuk mengetahui struktur dan sistem utilitas apa saja yang digunakan dalam
pembangunan asrama mahasiswa putri
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Asrama
Dalam rangka pembangunan sumber daya manusia khususnya generasi muda maka perlu
diarahkan untuk mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan,kesegaran jasmani, daya
kreasi, patriotism, idealism, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Perkembangan pendidikan di Indonesia begitu pesat baik pendidikan yang dikelola oleh
pemerintah maupun yang dikelola oleh pihak swasta. Universitas yang dikelola oleh pihak
swasta antara yang satu dengan yang lain saling berlomba menciptakan dan mengkondisikan
universitas tersebut menjadi universitas yang unggul dan bermutu.
Universitas yang berada di bawah naungan pihak swasta di Indonesia menawarkan fasilitas
yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menjadikan mahasiswanya bermutu, salah satunya
dengan menyediakan asrama di dalamnya. Keberadaan asrama pada suatu area atau kawasan
pendidikan dengan tujuan agar kegiatan mahasiswa di luar jam pelajaraan dapat terkontrol.
Kapasitas terbesar yang mampu ditampung sebuah Dormitory adalah 120-180, paling
banyak 400 tempat tidur.
a.Self contained Dormitory yang pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha
dimana penghuni di dalamnya merupakan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi
4
yang berdiri sendiri dan terlepas dari peraturan sebuah perguruan tinggi. Asrama ini lebih
mementingkan aspek sosialnya.
c.Bersubsidi Dormitory yang pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha demi
kelangsungan operasionalnya, dan mendapatkan subsidi dari pemerintah
Untuk itu dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam
pembangunan asrama.
5
BAB III
ACUAN PERANCANGAN
3.1 Lokasi
Mengingat bahwa bangunan yang direncanakan merupakan bangunan yang berfungsi sebagai
hunian, maka ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi
bangunan, yaitu:
1) Kemudahan pencapaian
2) Fasilitas terdekat yang cukup lengkap
3) Lokasi dekat dengan kampus mahasiswa
4) Lokasi tapak harus sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
Dari pengelompokan tersebut dituntut jarak pencapaian relatif dekat, namun tidak semuanya
dapat tercapai sekaligus dalam jarak yang dekat sehingga di prioritaskan tuntutan berdasarkan
tingkat pelayanan. Berdasarkan tuntutan tersebut, maka kebutuhan ruang adalah sebagai
berikut.
6
d) Lobby+ruang tunggu
e) Pantry
f) Wc umum
g) Gudang
Adalah ruangan yang bersifat private yang dimana penghuni asrama ditempatkan di
bangunan ini.
Adalah ruangan yang bersifat semi publik, bisa digunakan pengelola maupun penghuni
asrama.
Adalah ruangan yang bersifat semi private karena hanya bisa diakses oleh pengelola/staff
adalah ruangan yang bersifat semi publik ysng dimana ruangan ini adalah tempat
berkumpulnya pengelola dan staff.
7
1. Shalat berjamaah Musholla Semi Publik
2. Baca buku/belajar bersama Ruang baca Semi Publik
3. Menyimpan kendaraan Ruang parkir Semi Publik
8
3.4 Hubungan Ruang
Secara mikro penataan ruang diterapkan mulai pada unit - unit hunian atau kamar tidur
penghuni sampai dengan pola hubungan ruang seluruh penghuni asrama yang mendukung
proses interaksi baik kedalam maupun keluar.
Dengan penyediaan sarana interaksi pada pola tata ruang, maka antara penghuni asrama yang
satu dengan penghuni lainnya dapat berhubungan dalam wadah yang telah disediakan,
sehingga dapat terjalin suasana yang harmonis antara penghuni asrama.
Dasar pertimbangan yang dilakukan dalam menentukan ukuran besaran ruang-ruang dalam
perencanaan asrama mahasiswa ini adalah jumlah pelaku kegiatan (pengguna ruang), jumlah
dan ukuran perabot yang digunakan yang disesuaikan dengan ukuran standar besaran ruang
dan perabot.
KEGIATAN HUNIAN
N KEBUTUHAN PERABOT KAPASITA STANDAR LUAS SUMBE
O RUANG S (m²) (m²) R
Kamar tidur 2 tempat tidur 2 org/unit 6×5 m² 450 m² SKP
9
2 meja belajar (15 unit) (30 m²)
2 kursi
WC/KM 1 Kloset duduk 2 org/unit 2×1.5 m² 45 m² DA I
Set shower (15 unit) (3 m²)
Ruang makan 1Meja panjang 15 org/unit 6×5 m² 60 m² SKP
10 Kursi tanpa (2 unit) (30 m²)
sandaran
Dapur 1 kitchen set 30% 30 m²×30% 18 m² DA I
1 kulkas R.makan
Laundry room 5 mesin cuci 10 org/unit 6×5 m² 30 m² A
5 mesinpengering (1 unit)
5 meja setrika
Musholla 7 m² × 7 m²
Ruang baca 7 m² × 7 m²
Ruang parkir
-Motor 4 m² × 5 m²
-Mobil 5 m² × 8 m²
10
Ruang servis
Ruang pengelola
Lobby+ Ruang tunggu 5 m² × 3 m²
Ruang tamu 2 m² × 3 m²
WC umum 3 m² × 3 m²
Ruang kepala asrama 4 m² × 4 m²
Ruang Gudang 2 m² × 3 m²
Ruang Staf 3 m² × 4 m²
Pantry 2 m² × 3 m²
2. Standar Perabot
Kamar tidur
2 Tempat tidur single 110×200×40 cm
2 Meja belajar 120×60×75 cm
2 Kursi belajar 40×40×45 cm
Dalam satu ruang tidur yang terdiri dari dua penghuni, maka diperlukan ruang dengan luas
minimum, yaitu:
11
Beberapa alternatif bentuk ruang tidur dengan penataan perabot seperti pada gambar berikut.
Untuk menentukan luas lahan yang dibutuhkan, berikut ini diuraikan ukuran ruang yang
didapatkan dengan mengalihkan standar ukuran dengan jumlah pengguna ruang (yang berupa
jumlah penghuni maupun asumsi jumlah pengguna ruang)
12
Rencana ketinggian bangunan (jumlah lantai) adalah 1 s/d 3 lantai
Luas dasar bangunan adalah 1200 m²
Apabila Building Coverage Ratio (BCR) diasumsikan 60%, maka
Luas lahan minimal yang dibutuhkan= (100:60)×1200 m²= 720 m²
Luas lahan minimal dibulatkan menjadi 720 m²
a) Lokasi Tapak
Wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat pembangunan asrama ini akan diuraikan
dengan unsur- unsur pendukungnya sebagai berikut:
Kelurahan banta-bantaeng
Lokasi berada di jln. Wijaya kusuma. Area ini termasuk daerah kawasan pendidikan dan
perumahan tingkat sedang. Lokasi ini dapat dicapai dari berbagai ara. View dari tapak
13
lumayan bagus di tunjang dengan bangunan bisnis di sekitarnya yang menonjol di sekitar
tapak. Lahan ini memiliki luas sebesar 1200 m² yang berdiri ditengah tengah padang
rumput/lahan kosong.
b) Analisa tapak
Analisa terhadap lokasi tapak dilakukan agar sesuai dengan peruntukan bangunan asrama
dengan dasar pertimbangan yaitu sebagai berikut:
1) Existing Condition
2) Topografi
3) Orientasi matahari
4) Kebisingan
5) View
6) Sirkulasi
7) Utilitas
8) Hembusan angin dan curah hujan
c) Konsep Bentuk
Konsep bentuk dasar bangunan ini adalah analogi dari tumpukan wafer tango, logo exo, dan
sarang madu. Analogi ini berasal dari pemikiran perancang yang kemudian dituangkan ke
dalam konsep bentuk ini. Analogi ini menghasilkan 3 buah massa bangunan yang masing-
masing nya memiliki pola pembentukan bentuk seperti dibawah ini.
14
d) Konsep struktur
Penggunaan struktur dalam perancangan asrama ini terbagi menjadi 2 yaitu substruktur dan
super struktur. Substruktur adalah struktur yang ada di bawah tanah seperti pondasi dan sloof,
sedangkan super struktur adalah pondasi yang ada diatas tanah seperti kolom, ringbalk, plat
lantai, dan atap.
1. Substruktur
Substruktur adalah bagian bangunan yang berada di bawah tanah. Fungsi utama dari
substruktur sebuah bangunan adalah untuk memindahkan beban dari superstruktur tersebut ke
tanah yang ada di bawahnya. Inilah mengapa substrukturnya tepat bersandar pada tanah yang
menopangnya. Maka dari itu, penting bagi engineer memastikan bahwa semua komponen
struktur seperti balok, kolom dan pondasi terintegrasi dengan baik untuk memastikan tidak
adanya kegagalan struktur pada substruktur.
Biasanya substruktur terbuat dari beton bertulang. Substruktur meliputi pondasi dan sloof.
Setelah substruktur terbangun, urugan pasir, beton tumbuk ditambahkan hinggai mencapai
muka lantai untuk meminimalisir kelembapan menembus ke bagian substruktur. Substruktur
yang digunakan dalam perancangan bangunan ini terdiri atas dua macam yaitu pondasi cakar
ayam (telapak) dan pondasi garis (batu kali)
15
Kedua pondasi ini menopang beban yang berbeda, untuk pondasi telapak menopang kolom
utama dalam bangunan sedangkan untuk pondasi batu kali menopang kolom praktis.
2. Superstruktur
Superstruktur pada bangunan adalah bagian dari konstruksi bangunan yang letaknya di atas
permukaan tanah dimana tempat orang menghabiskan sebagian besar waktunya. Area ini
termasuk lantai pertama dan kedua pada rumah bertingkat dan semua tingkatan lantai pada
bangunan gedung yang memiliki lantai lebih besar. Superstrukturnya meliputi balok, kolom,
lantai, kuda-kuda dan semua komponen struktur yang di atas pondasi. Superstruktur
bangunan ini terdiri atas plat lantai, kolom, ringbalk, dan atap.
Rangka bangunan ini terdiri atas kolom dan ringbalk dengan kandungan beton dan tulangan
baja
Plat lantai yang digunakan untuk struktur bangunan ini menggunakan plat lantai dengan
pembesian konvensional yang dimana proses pembuatannya dilakukan dengan cara di cor di
tempat.
16
Model atap yang digunakan dalam struktur bangunan ini yaitu atap model perisai dengan
rangka baja berat dan baja ringan. Penggunaan rangka baja berat dalam bangunan ini, hanya
bisa digunakan untuk bangunan yang memiliki bentangan lebar. Model atap yang digunakan
juga tidak menutupi keseluruhan bangunan, pada bagian pinggiran digunakan plat beton
untuk membuat talang air penampungan air hujan serta sisi keindahan bangunan terlihat.
e) Konsep utilitas
Utilitas adalah kelengkapan penting bagi bangunan untuk mempermudah pengguna gedung
dalam mencukupi kebutuhan dasarnya, misalnya kenyamanan, keselamatan, hingga
mobilitas. Guna mencapai kebutuhan dasar tersebut, seorang arsitek harus
mempertimbangkan semua sistem utilitas bangunan sejak awal perencanaan pembangunan.
Dengan begitu, semua kebutuhan dasar akan bisa terpenuhi. Hal tersebut juga akan
mempengaruhi terhadap fungsi dari bangunan yang tidak akan maksimal apabila sebuah
bangunan bagus tidak memiliki utilitas lengkap.
Sebuah bangunan dan kawasan secara operasional akan berjalan dengan lancer bila didukung
dengan fasilitas-fasilitas pendukung berupa jaringan utilitas. Jaringan utilitas ini sendiri
meliputi jaringan air bersih dan air kotor (plumbing), Jaringan tenaga listrik, Pengudaraan,
pencahayaan, komunikasi dan tata suara (akustik), sirkulasi vertikal dan sampah
Berikut adalah beberapa jenis-jenis sistem utilitas bangunan yang nantinya bisa Anda
temukan di sebuah gedung. Di antaranya yaitu:
1. Sistem Plumbing
a. Air bersih
17
Jenis sistem pertama yaitu air. Contoh utilitas bangunan ini wajib dimiliki oleh setiap
bangunan dikarenakan untuk menyuplai air bersih kepada penghuni bangunan dan mengelola
air limbah.
Biasanya, sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu plumbing dan sanitasi. Plumbing merupakan
sistem pipa dan biasa digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke seluruh rumah.
Sementara itu, sanitasi adalah sistem pembuangan air limbah. Hal tersebut tergantung dari
konsep utilitas bangunannya, sumber mata air bersih bisa diperoleh dari sungai, tanah, hujan,
dan Perusahaan Air Minum atau PAM.
b. Air bekas
Air ini biasanya disalurkan menuju sumur resapan untuk di filter terlebih dahulu sebelum
dibuang ke riol kota.
18
c. Air kotor (limbah padat)
Sistem plumbing ini adalah sistem yang menyalurkan limbah padat menuju septic tank.
2. Sistem Elektrik
Sistem tenaga listrik adalah sebuah sistem yang meliputi beberapa bagian yang saling
terhubung dan saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi pemakai
energi listrik. Ruang lingkup sistem tenaga listrik secara garis besarnya meliputi pembangkit
listrik, saluran transmisi tenaga listrik, gardu induk hingga ke jaringan distribusi tenaga
listrik.
Sumber listrik umumnya berasal dari PLN maupun generator pada bangunan itu sendiri.
Jaringan listrik sendiri tidak hanya meliputi unsur pencahayaan pada bangunan, tapi juga
meliputi operasional utilitas bangunan, dari lift dan eskalator, mesin pengolah limbah, sistem
19
keamanan dan hal-hal lain yang memerlukan pasokan energi listrik. Dalam konteks konsep
jaringan listrik, seorang arsitek harus mampu memastikan sumber dan kapasitas listrik sesuai
dengan bangunan yang direncanakan, begitu juga dengan skema distribusi jaringan listrik
hingga pemanfaatan alternatif-alternatif sumber energi listrik dalam perancangannya.
3. Penghawaan
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup dalam rumah tinggal atau
bangunan – bangunan bertingkat, khususnya di daerah beriklim tropis dengan udara yang
panas dan tingkat kelembaban tinggi, diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar baik
udara segar dari alam dan aliran udaran buatan. Cara memperoleh udara segar dari alam
adalah dengan cara memberikan bukaan pada daerah yang diinginkan dan memberikan
ventilasi yang sifatnya menyilang. Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh
lebih dari 5 km/jam dengan suhu/ temperatur kurang dari 30°C dan banyak mengandung O2.
Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan karena udaranya panas (23
-34°C), udaranya kotor (berdebu, berasap) dan angin tidak menentu, khususnya pada
bangunan tinggi, angin mempunyai kecepatan tinggi. Karena keadaan alam yang demikian,
maka diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan menggunakan alat
penyegaran udara (air condition).
4. Sistem keamanan
Selain unsur kekuatan dan keindahan, faktor keamanan juga berperan penting dalam
menunjang kenyamanan bagi para penghuni dan pemakainya. Hal ini terlebih lagi terasa bagi
20
penghuni gedung bertingkat seperti komplek perkantoran atau apartemen yang relatif padat
penghuni dan mobilitas lalu lalang manusia yang cukup tinggi. Sehingga hal tersebut mutlak
adanya instalasi sistem yang dapat menjamin Keamanan dan privasi bagi para penggunanya.
Sistem keamanan pada gedung menjadi hal yang penting dan harus diterapkan sebagai
fasilitas keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai gedung. Dengan sistem keamanan
yang terintegrasi akan sangat membantu meminimalisir sebuah masalah sistem keamanan
dalam gedung/ruangan dari bahaya adanya orang lain yang masuk tanpa seizin pemilik.
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan kamera yang digunakan untuk mengintai,
mengawasi ataupun merekam keadaan suatau lokasi untuk keperluan keamanan. Jadi kamera
yang terintegrasi tersebut akan melakukan transmisi sinyal dari suatu tempat ke layar
monitor. Kamera pengintai ini merupakan perangkat yang penting untuk dipasang di area-
area yang membutuhkan pengawasan lebih.
Instalasi pemadam kebakaran merupakan salah satu sarana utilitas yang cukup penting dalam
suatu bangunan, sehingga memerlukan perencanaan yang tepat dan teliti dalam
pengadaannya. Yang termasuk dalam peralatan jaringan pemadam kebakaran ini adalah :
- Jaringan Hydrant
21
6. Penangkal petir
Fungsi utama penangkal petir adalah sebagai media penghantar listrik dari
sambaran kilat yang diteruskan ke media lain seperti tanah. Selain itu,
penangkal petir juga dapat meredam efek sambaran petir yang membahayakan.
Penangkal dapat mencegah terjadinya konslet aliran listrik saat cuaca buruk dan
banyak petir.
Rangkaian ini adalah jalur bagi arus listrik dari petir untuk diteruskan langsung
ke permukaan bumi. Tak heran jika penangkal petir sering ditemukan pada
gedung pencakar langit karena bangunan bertingkat tinggi relatif dekat jaraknya
dengan langit sehingga sangat rentan terhadap sambaran petir.
22
7. Persampahan
Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan
metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Limbah sampah
merupakan buangan dari bangunan-bangunan, khususnya bangunan yang
digunakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, seperti pabrik, hotel, restoran dan
supermarket.
23
8. Penampungan air hujan
Sistem air hujan dapat menggantikan 50% pemakaian air yang dipakai untuk keperluan toilet,
taman, atau mencuci baju. Mengurangi kebutuhan akan fasilitas air atau infrastruktur yang
mahal dari pemerintah. Penguin menawarkan solusi Sistem Penampungan Air Hujan yang
meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi air hujan. Sistem ini relatif bebas
perawatan, sederhana dalam pengoperasian, dan memberikan banyak manfaat untuk rumah
Anda.
Mengamankan Kelestarian Air. Air hujan tidak mengandung klorin dan rendah mineral, maka
ideal untuk mengisi kolam taman atau menyiram tanaman.
Penghematan Biaya. Untuk masyarakat dan setiap rumah tangga. Dapat mengurangi
kebutuhan sarana atau infrastruktur dan fasilitas penyediaan air serta penanganan banjir yang
mahal.
Melindungi Saluran Limbah. Dengan menangkap air hujan, mengurangi volume dan
kecepatan aliran permukaan saluran perkotaan. Hal ini membantu saluran air.
24