Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

ARSITEKTUR TRADISIONAL NUSANTARA DAN BUDAYA

OLEH:
NAMA : REYFALDY ABADI

NIM : 210211502031 (C/03)

ARSITEKTUR 2021

PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ARSITEKTUR TRADISIONAL NUSANTARA DAN BUDAYA

Living Culture
Living Culture adalah kegiatan hidup dan budaya suatu masyarakat pada suatu daerah
tertentu yang dimana gaya hidup atau kebiasaan-kebiasaan dari nenek moyang yang lalu
masih diterapkan hingga kini, salah satu contohya yaitu dalam pembangunan suatu rumah,
yang dimana pada daerah bugis akan membuat rumah dengan bentuk rumah panggung, yang
dimana pada bagian bawa rumah akan terdapat space kosong untuk meletakkan hewan
peliharaan atau bahkan hasil dari sawah maupun kebun, namun seiring berjalannya zaman
rumah rumah yang berada didaerah bugis kini semakin modern seperti penggunaan semen,
batu, dan yang lainnya.

Namun tidak meninggalkan ciri khas dari rumah pada daeraah tersebut yaitu dengan tetap
bermodelkan rumah panggung, yang dimana rumah panggung ini dipercaya oleh masyarakat
disana bahwa pada rumah panggung yang telah dibuat terdapat roh didalamnya layaknya
manusia, yang disebut juga sebagai posi bola dalam bahasa bugis.

Perkembangan Kebudayaan Austronesia di Kawasan Asia Tenggara


Dalam materi ini dijelaskan bahwa para penutur bahasa Austronesia merupakan bangsa
pelaut yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di lautan dan bermigrasi dari satu pulau ke
pulau lainnya. Terdapat budaya utama dari para penutur bahasa Austronesia ini adalah
budaya maritim yang dibuktikan dengan banyaknya temuan tentang teknologi transportasi
air berupa perahu, kapal, dan sampan.
Budaya lain yang juga merupakan ciri khas dari penutur bahasa Austronesia adalah
budaya bercocok tanam padi. Selain mengembangkan dua ciri khas budaya tersebut para
penutur bahasa Austronesia juga melakukan proses domestikasi hewan dan tumbuhan
sebagai bagian dari keperluan mereka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hewan yang di
domestikasi, yaitu anjing, babi, ayam, kerbau, dan sapi. Tumbuhan yang di domestikasi,
yaitu padi, jagung, cabai palawija, dan tanaman berbiji lainnya.

Persebaran para penutur bahasa Austronesia yang begitu luas menjadikan beberapa
wilayah yang pernah mereka singgahi khususnya Asia Tenggara Daratan memiliki kesamaan
dalam hal budaya dan adat istiadat. Kesamaan ini juga yang kemudian terjadi pada tutur kata
dan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tinggalan kebudayaan para penutur bahasa Austronesia yang tersebar di berbagai wilayah
mulai dari Taiwan, Formosa, Vietnam, dan Indonesia menjadi bukti bahwa para penutur
bahasa Austronesia ini melakukan perjalanan dari satu pulau ke pulau lainnya dan
mengembangkan kebudayaan mereka di tempat baru.
Estetika Dalam Arsitektur Presfektif Teknologi
Pembahasan pada materi ini berkaitan dengan estetika yang dimana merupakan kondisi
yang berkaitan dengan keindahan yang dapat dirasakan, namun keindahan itu baru dapat
dirasakan jika terjalin perpaduan harmonis antara elemen-elemen keindahan yang
terkandung dalam suatu obyek. Pada dasarnya, estetika merupakan hal yang utama dalam
suatu kehidupan. Estetika sebagai suatu kondisi, berkaitan erat dengan keindahan yang dapat
dirasakan oleh seseorang (manusia), dan rasa keindahan tersebut dapat dirasakan apabila
terjalin perpaduan yang harmonis antara elemen-elemen keindahan tersebut dalam suatu
obyek.
Sedangkan seni melekat pada prinsip-prinsip estetika yang meliputi simetri/asimetri, pola,
warna, kontras, perspektif, gerak, ekspresi, irama, kesatuan (unity), harmoni, keseimbangan
(balance), bentuk dan proporsi serta beberapa prinsip estetika lainnya. Estetika dapat pula
dikaitkan dengan beberapa bidang ilmu pengetahuan, antara lain seperti matematika,
teknologi digital, teknologi informasi, dan desain industri serta beberapa ilmu pengetahuan
lainnya. Estetika dalam karya arsitektur memiliki permasalahan yang lebih kompleks.
Estetika arsitektur tidak hanya terkait dengan keindahan yang bersifat visual seperti warna,
tekstur, simetri, harmoni dan lain sebagainya.
Namun terkait pula dengan beberapa faktor seperti faktor ekonomi, sosial, budaya,
teknologi, ergonomi, antropometri serta faktor psikologi. Dalam karya arsitektur, 19 nilai
estetika didasarkan pada beberapa elemen dan prinsip-prinsip perancangan yang dapat
dijelaskan secara rasional (terukur dan logik).

Jadi dapat disimpulkan bahwa terkait dari materi diatas, baik yang terdapat didalam video
maupun yang tertulis, terdapat hal yang menjadi inti dari pembahasan tersebut yang dimana
pada suatu pembangunan pada suatu daerah harus diketahui terlebih dahulu informasi apa
saja yang harus diterima atau yang harus dilakukan pada daerah tersebut sebelum
membangun suatu rumah atau bangunan lainnya,
yang dimana hal ini akan berkaitan dengan ciri khas dari suatu daerah yang masih
melekat dan agar terjaganya nilai nilai budaya pada bangunan yang akan dibangun sebagai
rasa hormat kepada budaya yang terdapat pada daerah tersebut meskipun dengan
menerapkan penerapan yang lebih modern. Sekian dari saya kurang dan lebih nya mohon
dimaafkan, Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai