Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
NIM : 030270253
Fakultas : FISIP
UPBJJ-UT : JEMBER
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
4. Tugas utama Kantor Arsip Universitas Indonesia dan Arsip Universitas Gajah
Mada dalam bidang Records Management dan Archives Administration
Jawab :
A. Kantor Arsip Universitas Indonesia
Peraturan Pemerintah
Pemerintah mengeluarkan sebuah undang-undang mengenai kearsipan yang
bisa dibilang baru karena disahkan pada tahun 2009 yaitu UU. No.43 Tahun
2009 menggantikan Undang-undang mengenai kearsipan yang sebelumnya.
Dengan keberadaan Undang-undang ini tentu akan menjadikan sebuah
payung hukum yang jelas bagi para pengelola kearsipan di berbagai
organisasi maupun perusahaan. Selain itu juga terdapat Peraturan
pemerintah yang menjelaskan bagaimana tata cara pelaksanaan Undang-
undang tersebut yaitu PP 28 tahun 2012 yang masih benar-benar baru dalam
pengesahannya.
Jika digali lebih dalam mengenai kedua peraturan tersebut maka akan
didapatkan tentang sanksi hukum yang akan diberikan kepada sebuah
organisasi apabila tidak melaksanakan fungsi kearsipan dan merugikan orang
lain akan mendapatkan sebuah sanksi yang jelas. Perhatian pemerintah akan
pentingnya arsip saat ini sangat baik dengan munculnya kedua undang-
undang dan peraturan pemerintah tersebut.
Diharapkan dengan kedua payung hukum tersebut pengelolaa arsip dapat
lebih kembali meningkatkan kompetensi Manajemen Kearsipan di Indonesia.
Norma, Standar, Kriteria, dan Pedoman (NSPK) Kearsipan Universitas
Indonesia
Setiap organisasi memiliki kebutuhan manajemen arsip yang tidak sama
dengan organisasi yang lain. Karena itu berdasarkan kajian tim kearsipan
Universitas Indonesia maka dibuatkan beberapa standar pengelolaan arsip
yang bisa digunakan diseluruh lingkungan Universitas Indonesia untuk
memudahkan dalam pelaksanaan Manajemen Kearsipan. Pedoman itu
antara lain adalah :
Kebijakan Kearsipan UI
Tata Persuratan UI
Skema Klasifikasi Arsip
Jadwal Retensi Arsip (JRA)
Pedoman Operasional Baku (POB) Arsip
Kebijakan Kearsipan UI
Kebijakan Kearsipan Universitas Indonesia merupakan suatu kebijakan yang
mengatur segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Manajemen
Kearsipan UI. Berbagai hal dijelaskan dalam kebijakan kearsipan mulai dari
tujuan, prinsip, dan sasaran manajemen kearsipan, kemudian penetapan
kearsipan, pengelolaan arsip dinamis dan aktif, hingga sumber daya
kearsipan yang dimiliki oleh Universitas Indonesia.
Penyimpanan Arsip
Setiap arsip pasti perlu untuk disimpan selama masa yang telah ditentukan.
Dalam konteks penyimpanan arsip, lokasi penyimpanan arsip merupakan hal
yang paling penting. Berikut ini adalah beberapa konsep yang sering muncul
dalam topik penyimpanan arsip.
Konsep penyimpanan arsip :
Sentralisasi, Konsep sentralisasi mengatur penyimpanan arsip agar
terkumpul pada satu tempat.
Desentralisasi, Konsep desentralisasi mengatur penyimpanan arsip agar
tetap terkumpul pada setiap unit kerja / bagian.
On site, Arsip disimpan di lokasi yang sama dengan kantor lembaga yang
bersangkutan.
Off site, Arsip disimpan di lokasi yang berbeda dengan kantor lembaga
tersebut.
Selain lokasi penyimpanan arsip, berikut ini adalah hal lain yang perlu
dipertimbangkan dalam menyimpan sebuah arsip :
Format arsip akan sangat mempengaruhi proses pelestariannya.
Waktu penyimpanan arsip, selain mempengaruhi perlakuannya saat
proses pelestarian, waktu penyimpanan juga akan mempengaruhi lokasi
penyimpanan arsip.
Frekuensi akses arsip, arsip yang memiliki frekuensi akses yang tinggi
lebih baik disimpan di tempat yang dekat dengan unit kerja, begitu juga
sebaliknya.
Pemberkasan Arsip
Ketiga kegiatan ini pada prakteknya mungkin saja melebur menjadi satu atau
dua kegiatan karena sifatnya yang saling berhubungan satu sama lain.
Penciptaan arsip
Arsip berawal dari dokumen,dan penciptaan dokumen berasal kegiatan
bisnis sebuah lembaga. Dari hal tersebut, terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan,
dokumen apa saja yang perlu untuk diciptakan?
bagaimana dokumen tersebut diciptakan?
Pertanyaan tersebut perlu dijawab dengan mengacu pada setiap peraturan
yang berlaku. Seperti Undang-undang, peraturan pemerintah, hingga
peraturan yang berlaku di lembaga tersebut. Sehingga ketika telah menjadi
arsip, dokumen tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah arsip.
Persyaratan sebuah arsip :
Isi dari arsip tersebut mencerminkan tujuan penciptaannya
Memiliki informasi yang rinci agar sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan dapat dimengerti oleh setiap orang
Dibuat pada saat yang berdekatan dengan peristiwa yang bersangkutan,
untuk memastikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan
Hal-hal yang perlu diketahui untuk menentukan arsip yang diperlukan
Mengetahui persyaratan perundang-undangan yang berkaitan dengan
lembaga, termasuk kebijakan, prosedur dan peraturan.
Menggunakan analisis proses kerja untuk mengidentifikasi arsip yang
diperlukan untuk dokumentasi bisnis atau proses kerja
Menganalisa resiko yang muncul bila tidak membuat arsip tersebut
Penyusutan Arsip
Setiap arsip memiliki masa pakainya sendiri-sendiri. Dan ketika masa
pakainya sudah habis, maka arsip perlu dimusnahkan. Menilai hal tersebut,
muncul sebuah pertanyaan
Berapa lama sebuah arsip perlu disimpan?
Untuk mengetahui sampai kapan sebuah arsip perlu disimpan, kita perlu
mengetahui apakah arsip tersebut masih memiliki nilai guna. Arsip yang
dinilai sudah tidak memiliki nilai guna sangat dianjurkan untuk dimusnahkan.
Duplikasi
Bila sebuah arsip memiliki kopi/duplikasi dan duplikasi tersebut tidak
dipergunakan lagi, sebaiknya duplikasi tersebut dimusnahkan
Aksesibilitas
Sebuah arsip yang sulit untuk diakses dapat dipertimbangkan untuk tidak
disimpan secara permanen
Keamanan Arsip
Keamanan informasi merupakan masalah penting bagi setiap lembaga,
khususnya dengan tingkat ketergantungan kita pada teknologi untuk
melakukan bisnis. Setiap lembaga harus memastikan bahwa informasi dan
arsip mereka terjamin keamanannya sehingga arsipnya tidak dapat:
Pelestarian
Melestarikan arsip berarti memastikan bahwa arsip dapat diakses selama
diperlukan. Anda dapat melestarikan arsip tercetak dengan melakukan
penanganan yang sesuai prosedur dan penyimpanan di lingkungan yang
terlindungi dan terkendali.
Pelestarian arsip digital dan audiovisual lebih kompleks dari itu. Selain perlu
penanganan hati-hati, penyimpanan dalam lingkungan khusus, arsip digital
juga harus dipindahkan ke platform baru dengan format baru. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari kerusakan dan memastikan bahwa informasi
yang terkandung dalam arsip terus dapat diakses dan dipahami selama
diperlukan.
Ingat bahwa arsip Anda akan memburuk, apakah mereka kertas, fotografi,
digital atau audiovisual. Sedangkan tingkat kerusakan akan berbeda, umur
dari arsip Anda dan informasi yang dikandungnya akan bergantung pada
tindakan pelestarian yang Anda terapkan.
Kerusakan fisik :
Kerusakan akibat penggunaan seperti, robek,
Lipatan-lipatan pada kertas dapat mengakibatkan kertas mudah robek
Kerusakan akibat serangga
Kerusakan akibat temperatur dan kelembaban yang tidak stabil
Perawatan
Perawatan yang tepat akan membantu dalam menjaga arsip selama mereka
masih dibutuhkan.
Pergunakan arsip secara hati-hati
Pastikan tangan anda dalam keadaan bersih ketika memegang arsip,
atau gunakan sarung tangan bila diperlukan
Bawalah arsip tercetak dengan alas yang kaku, terutama dalam jarak
jauh atau bila arsip tersebut mudah rusak/rapuh.
Berikan pelindung pada dokumen untuk melindungi mereka dari
abrasi, tinta atau bahan perekat yang dapat merusak dokumen.
Gunakan troli dengan alas datar ketika membawa arsip berukuran
besar.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam mengelola arsip digital adalah:
Format digital, teknologi berkembang sangat cepat, oleh karena itu
perlu dipastikan bahwa format digital yang digunakan masih dapat
digunakan
Akses dan keamanan, akses yang mudah menurunkan tingkat
keamanan, sedangkan tingkat keamanan yang tinggi akan menyulitkan
akses. Kedua hal tersebut perlu diseimbangkan.
Temu kembali, temu kembali arsip digital seharusnya menjadi lebih
mudah dibandingkan dengan arsip tercetak. Maka dari itu perlu
diperhatikan penggunaan metadata yang merupakan titik akses untuk
temu kembali arsip.
Konsultasi Kearsipan
Arsip UGM menyediakan tenaga profesional arsiparis untuk konsultasi dan
pendampingan kearsipan untuk perorangan dan lembaga. Layanan ini
ditujukan untuk menyelesaikan masalah-masalah kearsipan, termasuk
penataan arsip sejak dari :
1. Tata Persuratan,
2. Pengurusan Surat,
3. Pengeloaan Arsip Aktif,
4. Pananganan Arsip Inaktif,
5. Pengelolaan Arsip Statis,
6. Perawatan dan Pemeliharaan Arsip sampai pada
7. Penyusutan Arsip.
Akses Arsip
Arsip UGM menyediakan sarana temu kembali untuk memudahkan pencari
arsip untuk mengakses arsip. Sarana temu kembali yang disediakan oleh
Arsip UGM berupa:
1. Buku Daftar Arsip Statis,
2. Buku Daftar Inventaris Arsip dan
3. Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS) Arsip UGM.
Magang
Magang bisa diikuti oleh perorangan ataupun kelompok yang ingin
mempelajari suatu materi ilmu kearsipan secara lebih mendalam. Magang
bisa diikuti Civitas Akademika dan Tenaga Kependidikan UGM, Instansi
maupun Masyarakat Umum.
Pelatihan
Pelatihan khusus tentang kearsipan dengan materi yang sudah disusun
secara spesifik dan sistematis. Pelatihan bisa diselenggarakan secara mandiri
maupun bekerjasama dengan pihak lain.
Jurnal Kearsipan
Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan merupakan metamorfosa dari
sejumlah publikasi ilmiah tentang kearsipan yang pernah diterbitkan oleh
Arsip UGM. Tahun 2005 Arsip UGM memulai publikasi ilmiah dalam bentuk
News Letter yang terbit sampai pada tahun 2008. Terbitan ini didaftarkan
pada PDDI-LIPI dengan nama Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan
dengan nomor ISSN 1978-4880. Tahun 2009 News Letter bermetamorfosa
dalam bentuk Buletin, dan bertahan sampai tahun 2016.
Memasuki tahun 2017, Arsip UGM yang berkomitmen ikut serta dalam
mengembangkan ilmu kearsipan di Indonesia mecoba menginisiasi wadah
tulisan ilmiah tentang kearsipan di Indonesia dalam bentuk Jurnal. Masih
menggunakan nama yang sama, Jurnal ini kembali didaftarkan pada PDDI-
LIPI untuk mendapatkan nomor ISSN online dengan nomor 2580-2156. Kini
Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan dapat diakses secara online pada
laman http://jurnal.ugm.ac.id/khazanah.