KONSEP MAKRO
A. KOTA MAKASSAR
dari wilayah kawasan barat ke wilayah kawasan timur Indonesia da dari wilayah utara ke
wilayah selatan Indonesia. Dengan kata lain, wilayah kota makassar berada koordinat 119
derajat bujur timur dan 5,8 derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi
antara 1-25 meter dari permukan laut. Kota makassar merupakan daerah pantai yang
datar degan kemringan 0-5 derajat kea rah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai
Tallo yang bermuara di bagian utara kota dan sungai jeneberang yang bermuara di bagian
selatan kota. Luas wilayah kota makassar seluruhnya berjumlah kurang lebih 175,77 km2
daratan dan termasuk 11 pulau di selat makassar ditambah luas wilayah perairan kurang
lebih 100 km2.
Jumlah kecamatan dikota makassar sebanyak 14 kecamatan dan memiliki 143
kelurahan . diantara kecamatan tersebut ada 7 buah kecamatan yang berbatasan dengan
pantai yaitu kecamatan tamalate,mariso,wajo,ujung tanah,tallo,tamalanrea dan
birigkanya.
Kota makassar sendiri berdekatan dengan sejumlah kabupaten yakni sebelah utara
dengan kabupaten pangkep, sebelah timur dengan kabupaten maros,sebelah selatan
dengan kabupaten gowa dan sebelah barat dengan selat makassar.
B. KECAMATAN TAMALANREA
b. Luas Wilayah
c. Jumlah Penduduk
d. RUTRK
Pada kenyataan dilapangan penataan ruang seperti yang telah diatur dalam
Perda Nomor 06 tahun 2006 tersebut tidak sepenuhnya terlaksana, asumsi penulis
dikuatkan dengan tumbuh menjamurnya gedung-gedung hiburan dan tempat-tempat
perbelanjaan diwilayah Tamalanrea yang seyogianya adalah kawasan Pendidikan
Tinggi dan pemukiman. Ada beberapa faktor yang menurut penulis bisa menjadi
penyebab terjadinya hal tersebut, diantaranya:
a) Pertumbuhan Penduduk
b) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat, mengarahkan kita pada
persaingan dunia Industri. Bersifat statis dan terus mengikuti perkembangan
zaman agar tidak tergilas, persaingan usaha yang begitu sengit membuat para
pelaku usaha terkadang melupakan tata aturan yang ada, sehingga melanggar
prinsip-prinsip tata ruang pada suatu wilayah.
c) Nilai Jual
Tamalanrea, sebagaimana seperti yang telah ditetapkan dalam Perda 06
tahun 2006 merupakan daerah pendidikan tinggi. Efek dari tata ruang tersebut,
akan mengakibatkan banyak pemukim yang akan memilih mendiami wilayah
Tamalanrea, karena akan dianggap sebagai wilayah yang sangat strategis, para
pelaku usaha kemudian berbodong untuk melakukan pembangunan dengan
asumsi bahwa penduduk Tamalanrea akan relatif banyak karena bukan hanya dari
daerah Makassar, tetapi para pendatang yang bertujuan untuk mengenyam
pendidikan tinggi tentu akan memilih untuk bermukim di Daerah Tamalanrea.
Jumlah Penduduk yang banyak, persaingan usaha yang sengit membuat wilayah
ini memiliki nilai jual yang sangat menjanjikan.
d) Kebijakan Pemerintah
Hal lain yang memiliki andil yang sangat penting adalah kebijakan
pemerintah. Pemerintah sebagai stakeholder penentu kebijakan tentang penataan
ruang, bertindak mengeluarkan izin usaha dan izin penggunaan ruang dalam suatu
wilayah yang telah memiliki penetapan fungsi ruangnya. Maka semestinya
pemerintah lebih mengetahui segalanya, prioritas pemberian izin, penyesuaian
fungsi-fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya seperti yang telah diatur dalam
peraturan daerah mengenai tata ruang, pertumbuhan ekonomi dan gejolak politik
dan lain sebagainya.
Ideologi harus menang menjadi prioritas yang bersifat mutlak, sehingga tidak
jarang menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat.
e. Fasilitas
Keterangan:
SIMBOL FASILITAS
7 Stimik Dipanegara
a) Pemerintahan
Aparat Pemerintah
Kegiatan pemerintahan di Kecamatan Tamalanrea dilaksanakan oleh
sejumlah pegawai negeri yang berasal dari berbagai dinas/instansi
pemerintah yang jumlahnya 186 orang, terdiri atas 76 orang laki-laki dan
116 orang perempuan.
Perkembangan Desa/Kelurahan
Tingkat klasifikasi desa/kelurahan di Kecamatan Tamalanrea tahun 2014
terdiri dari 6 Kelurahan, 337 RT dan 67 RW dengan kategori kelurahan
swasembada. Dengan demikian tidak ada lagi kelurahan yang termasuk
Swadaya dan Swakarya
b) Sosial
Pendidikan
Pada tahun ajaran 2010/2014 jumlah TK di Kecamatan Tamalanrea ada 39
sekolah dengan 1.422 orang murid dan 116 orang guru. Pada tingkat
Sekolah Dasar, baik negeri maupun swasta berjumlah sebanyak 30
sekolah dengan 10.426 orang murid dan 402 orang guru. Untuk tingkat
SLTP sebanyak 8 sekolah dengan 3.721 orang murid dan 297 orang guru.
Sedangkan untuk tingkat SMA dan SMK terdapat 9 sekolah dengan 3.207
orang murid dan 262 orang guru.
Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan tahun 2014 di Kecamatan Tamalanrea tercatat 2
Rumah Sakit umum/khusus, 4 puskesmas, 2 pustu, 6 rumah bersalin dan
55 posyandu. Untuk tenaga medis tercatat 48 orang dokter umum, 25
orang dokter spesialis, 13 orang dokter gigi, 57 paramedis dengan jumlah
paramedis sebanyak 29 orang bidan desa dan 31 orang perawat/mantri.
Keluarga Berencana
Jumlah akseptor KB di Kecamatan Tamalanrea sebanyak 7.783 orang
dengan menggunakan berbagai jenis alat kontrasepsi. Tercatat lebih
banyak akseptormenggunakan jenis kontrasepsi Suntikan dan PIL masing-
masing 3.612 akseptor yang menggunakan kontrasepsi suntikan dan
sebanyak 2.671 orang akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi PIL.
Jumlah keluarga sejahtera menurut pra sejahtera sebanyak 1.487 keluarga
c) Perumahan
Banyaknya rumah tangga yang berlangganan listrik di Kecamatan Tamalanrea
pada tahun 2014 sebanyak 25.553 rumah tangga.
g. Utilitas
a) Utilitas lingkungan
1. Air
Kebutuhan air dalam lingkungan bangunan dan bangunan itu sendiri
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
2. Matahari/Cahaya Matahari .
Penggunaan energi cahaya matahari dalam system rancang bangunan
sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga
b) Utilitas bangunan
prinsip kerja alat ini sama dengan ALS-02 di atas, ALS-03 dipasang di
reservoir bawah tanah untuk pengaman. Saat stock air reservoir melewati
batas bawah maka pompa akan mati meskipun air tandon atas belum penuh.
Pompa akan jalan lagi saat isi reservoir melewati batas atas, adapun berat alat
yaitu 500gr.
air kotor
Air buangan atau Air Limbah(Waste Water) adalah air yang
telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia (rumah tangga,
industri, bangunan umum dll.)
Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset , peturasan , bidet dan
air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat
- alat plambing
Air bekas : air buangan yang berasal dari alat alat plambing lainnya
seperti bak mandi ( Bath Tub ) , bak cuci tangan , bak dapur dan
seterusnya .
Air hujan : air buangan yang berasal dari atap bangunan , halaman
dan sebagainya.
Air buangan khusus : air buangan yang mengandung gas ,racun atau
bahan bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik , air buangan
laboratorium, tempat pengobatan , tempat pemeriksaan di rumah sakit ,
rumah pemotongan hewan , air buangan yang bersifat radioaktif yang
di buang dari pusat Listrik Tenaga Nuklir.
3. pengudaraan (AC)
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup
dalam rumah tinggal atau bangunan bangunan bertingkat diperlukan
usaha untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam dan
aliran udara buatan.
5. penanggulangan kebakaran
Pemadam api terbagi menjadi beberapa jenis:
C. ALTERNATIF KELURAHAN
Kecamatan Tamalanrea terdiri dari 6 kelurahan yaitu: (1) Kelurahan Tamalanrea,
(2) Kelurahan Tamalanrea Jaya, (3) Kelurahan Tamalanrea Indah, (4) Kelurahan Kapasa,
(5) Kelurahan Bira, (6) Kelurahan Parangloe.
1. Alternatif I
Kelurahan Tamalanrea Jaya
2. Alternatif II
Kelurahan Tamalanrea
3. Alternatif III
Kelurahan Tamalanrea Indah
a. Dasar pertimbangan
Dasar-dasar yang harus dipeertimbangkan dari pemilihan lokasi kelurahan
diantaranya:
a) Luas wilayah
Luas wilayah merupakan salah satu factor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi. Adapun lus wilayah pada setiap kelurahan di kecamatan
tamalanrea dapat disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Table 3.1
Luas Wilayah Setiap Kelurahan Kecamatan Tamalanrea
Jumlah 31,86
b) Keadaan demografis
Adapun perincian luas wilayah, jumlah rumah tangga atau kepala keluarga
(KK), jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk per Km2 distribusinya untuk
setiap kelurahan dapat disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut:
Table 3.3
c) Perkembangan kelurahan
Table 3.4
Perincian Klasifikasi Kelurahan di Kecamatan Tamalanrea
1. Tamalanrea Indah - - 1
2. Tamalanrea Jaya - - 1
3. Tamalanrea - - 1
4. Kapasa - - 1
5. Parangloe - - 1
6. Bira - - 1
Jumlah - - 6
3. Tamalanrea 2,15 - -
4. Kapasa 1,38 - -
5. Parangloe 1,23 - -
6. Bira 3,18 - -
Jumlah - - 6
b. Kriteria
Kriteria dan sub kriteria seperti pada tabel diatas kemudian ditentukan bobot
nya masing-masing untuk penentuan lokasi terbaik,
D. LOKASI TAPAK
Dalam perancanan arsitektur, analisis lokasi tapak merupakan tahap penilaian atau
evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standar peraturan kebijakan.
Kemudian menghasilkan hasil eksternal dan internal yang meliputi komponen desain.
Sehingga dapat merencanakan fisik,fasilitas dan fungsi bangunan yang akan dirancang.
Analisis tapak mengarah pada factor penggunan, factor lingkungan ilmiah,factor
lingkungan binaan,dan factor social budaya hingga lingkungan sekitar. Dari factor-faktor
tersebut menghasilkan output berupa analisis persyaratan tapak,analisis
aksebilitas,analisis kebisisngan,analisis sirkulasi,analisis matahari,angin dan zoning
Keterangan :
SIMBOL FASILITAS
Sungai Tallo
5 Universitas Hasanuddin
10 Stimik Dipanegara
12 Sidrap Centre
a) Aspek Kependudukan
b) Usia
30 100 112 69 31 27
31 102 125 70 32 19
32 105 110 71 30 21
33 115 100 72 19 19
34 112 151 73 20 15
35 121 101 74 15 19
36 115 112 75 27 20
37 153 110 Lebih 102 100
dari 75
d) Prasarana Transportasi
Prasarana Transportasi kelurahan ini sudah baik. Tersedia ojek ataupun ojek
yang melewati kelurahan ini. Tersedia juga angkutan kota yang lalu lalang.
g) Sarana Pendidikan
` Jumlah Keterangan
Gedung Kampus PTN 1 Buah -
Gedung Kampus PTS 2 Buah -
Gedung SMA / 2 Buah Kurang, Butuh + 3 Unit h)
Sederajat h)
Gedung SMP / 1 Buah Kurang, Butuh + 4 Unit h)
Sederajat h)
Gedung SD / Sederajat 4 Buah Kurang, Butuh + 11 Unit
h)
Gedung TK 2 Buah Kurang, Butuh + 17 Unit h)
h)
Gedung Tempat 4 Buah -
h)
Bermain Anak
h)
Jumlah Lembaga 1 Buah -
h)
Pendidikan Agama
Prasarana Energi & Penerangan
i) Prasarana Persampahan
j) Sarana Kesehatan
Untuk sarana kesehatan, kelurahan ini sudah lengkap. Mulai dari puskesmas
Antara, apotik, balai pengobatan alternatif hingga tempat praktik dokter. Letaknya
pun telah disesuaikan yakni berada di tengah-tengah kelompok warga.
k) Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di kelurahan ini sudah cukup memadai. Masjid yang
dibangun bukan hanya untuk keperluan agama, akan tetapi dijumpai juga masjid yang
bersampingan dengan lapangan futsal dan lapangan bermain dalam satu kompleks.
l) Sarana Olahraga
Sarana Olahraga di kelurahan ini cukup sulit untuk dijumpai. Yang ada hanya
rumah-rumah yang berada di kawasan resapan air. Akan tetapi kita menjumpai pula
kompleks masjid yang berada satu dengan lapangan dan tempat bermain untuk anak-
anak.
2. Tanah kering
Tegal / lading - ha /m
Pemukiman 89 ha /m
Pekarangan 4 ha /m
Total luas 93 ha /m
3. Tanah basah
Tanah rawa 67 ha /m
Pasang surut - ha /m
Lahan gambut - ha /m
Situ / waduk / danau 18 ha /m
5. Tanah hutan
Tanah lindung - ha /m
Hutan produksi - ha /m
a Hutan produksi tetap - ha /m
b Hutan terbatas - ha /m
PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 29
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
c Hutan konservasi - ha /m
d Hutan adat - ha /m
e Hutan asli - ha /m
f Hutan sekunder - ha /m
g Hutan buatan 125 ha /m
h Hutan mangrove - ha /m
i Hutan suaka - ha /m
j Suaka alam - ha /m
k Suaka margasatwa - ha /m
l Hutan rakyat - ha /m
6. Iklim
Curah hujan 32 Mm
Jumlah bulan hujan 4 bulan
Kelembapan 5 C
Suhu rata-rata harian 30 C
Tinggi tempat dari permukiman laut - mdl
Kondisi
Jumlah Pemamfaat
Jenis Baik /
( unit) (KK)
rusak
Mata air - - -
10. Sungai
11. Kondisi
Tercemar Ya
Pedangkalan / pengendapan lumpur tinggi Ya
Keruh Tidak
Jernih dan tidak tercemar / memenuhi baku Tidak
mutu air
Berkurangnya biota sungai Tidak
Kering Tidak
12. Rawa
Jumlah rawa 2 a
13. Pemamfaatan
Tingkat
Ruang Keberadaan luas
Pemamfaatan
public/
(aktif / pasif )
Taman
Taman kota Ada 6 ha M aktif / pasif
Taman Tidak ada . M aktif / pasif
bermain
Hutan kota Tidak ada ..M aktif / pasif
Taman desa/ Tidak ada ..M aktif / pasif
kelurahan
Tapak terletak pada Kel. Tamalanrea Indah. Luas Kecamatan yaitu: 5,35 km.
dari luas Kec. Tamalanrea sebesar 31,86 km.
Data Tapak:
a) Batas-batas tapak
b) View tapak
d. Zoning
a) Orientasi Matahari
1. Bagian Timur
Pada bagian ini mendapatkan intensitas matahari pagi yang cukup tinggi pada
pagi hingga menjelang siang hari
2. Bagian Tengah
Pada bagian tersebut dilewati oleh sinar matahari pada siang hari sehingga
dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan cahaya matahari.
3. Bagian Barat
Pada bagian ini mendapatkan sinar matahari sore yang cukup tinggi sehingga
pada bagian tersebut harus dilindungi dengan penggunaan clading kaca yang
tidak menyeluruh.
b) Orientasi Angin
Angin yang berhembus di kawasan tapak tidak terlalu kencang.Ini
disebabkan karena, suhu udara yang terdapat di daerah ini sangat panas. Namun
pada saat musim hujan seperti saat ini, angin yang berhembus lumayan kencang,
karena hembusan angin muson tenggara yang datang dari Samudera Indonesia,
membawa titik-titik uap air yang dapat menyebabkan hujan. Dengan adanya ruang
terbuka hijau pada kawasan ini memungkinkannya angin mengalir pada bukaan-
bukaan tersebut.
c) Kebisisngan
Jalan Utama di depan tapak : jalan Raya Politeknik , Lebar : 8-9 meter ,
1 lajur, dan 2 arah.
1. Topografi
Topografi menggambarkan karakter suatu tapak. Bentuk muka tanah
(baik dataran maupun bukit) mempengaruhi micro climate karena
2. Drainase
Drainase atau saluran pembuangan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perencanaan tapak. Ruang luar suatu tapak yang
telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian dari tapak yang
tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna.
Genangan air yang tidak terencana menyebabkan efek visual yan kurang baik,
selain itu dapat merusak konstruksi perkerasan. Bila genangan air terjadi pada
tanah permukaan lunak atau bidang alas rerumputan, mengakibatkan rumput
menjadi rusak dan mati, demikian pula dengan tanaman hias. Pengadaan
saluran air pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan.
f) Tata Massa
Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu
site,yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata letak
massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan
alur sirkulasi yang saling terkait. Massa
sebagai elemen site dapat tersusun dari
massa berbentuk bangunan dan vegetasi;
keduanya baik secara individual maupun
kelompok menjadi unsur pembentuk
ruang out door.
1. KONFIGURASI MASSA
Berikut ini
mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut sifat hubungan
yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik konfigurasi
keseluruhannya.
1) Bentuk Terpusat
2) Bentuk Linier
Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris.
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara
proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet
bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat
berupa pengulangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsur
lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding atau jalan.
Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan sebagai
penyesuaian terhadap kondisi setempat seterti topografi, pemandangan
tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak. - Bentu
garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang
luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.
Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian. - Bentuk
linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsur menara untuk
menciptakan sebuah titik dalam ruang. - Bentuk linier dapat berfungsi
3) Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang
kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk radial
terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari suatu unsure inti
terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-
aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat
fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas
dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi
bagian dari lengan-lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk
linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau ke
luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus
di suatu tapak. Lengan-lengan radial dapat membuka permukaanya yang
diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan
atau ruangyang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari
suatu titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan
besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan-
lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat pandangan perspektif.
4) Bentuk Cluster.
Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling
berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual. Jika organisasi
terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-
bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan
fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak
memiliki aturan deometrik dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi
kelompok cukup fleksibel dalam memadukan bermacam-macam wujud,
ukuran, dan orientasi ke dalamstrukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat
diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:
Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau
ruang induk yang lebih besar
Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi
suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang
umumnya setara dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara
visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi nonhirarki, tidak
hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui kesamaan
sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompok dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap
kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap
faktor kemampuan teknis, iklim dan sosial budaya, pengorganisasian
5) Bentuk Grid
Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-
grid tiga dimensi. Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis
sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola
geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis-garis
grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garisgaris grid itu
sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur
sangkar. Karena kesamaan dimensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur
sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar
dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan menjadi
unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur tertentu.
Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa
permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang
berulang dan mendalam.
Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan
menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis referensi.
Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan ruang dapat
diorganisir secara visual.
2. RUANG LUAR
Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal
bawah (bentang alam) dan batas vertical (massabangunan atau vegetasi),Ruang
luar ialah ruang yang terjadi dengan membatasi alam, dengan memberi kerangka
atau bingkai disebut juga arsitektur tanpa atap tetapi dibatasi oleh dua bidang :
lantai dan dinding.
1) Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada, ruang luar dikategorikan menjadi:
Ruang aktif adalah ruang - ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai
ruang untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain. Ruang luar ini dapat
berbentuk: plaza, playground, lapangan olahraga.
Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai
tempat manusia berkegiatan. Ruangluar inidapat berbentuk: tamanpasif,
dan area hijau.
2) Ruang luar berdasar fungsinya, dikategorikan :
Fungsional, artinya ruangluar dibentuk denganadanya fungsi / guna
tertentu: - ruang aktif : bermain, olahraga - tempat peralihan kegiatan atau
menunggu - sarana penghubungantar bangunan - sebagaipembatas antar
bangunan - sebagaipengatur jarakantar bangunan
Ekologis, artinyaruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi
ekologisnya: - sumber penyegaranudara ( menyerap CO2 dan
menghasilkan O2 )
3) Dalam perencanaan ruang luar menurut kesan fisiknya dibagi atas ( Rustam
Hakim 1991 : 39 40 ) :
Ruang positif suatu ruang terbuka yang diolah dengan peletakan massa
bangunan / obyek tertentu melingkupinya akan bersifat positif, biasanya
terkandung kepentingan dan kehendak manusia. Kriteria dari ruang positif
itu sendiri yaitu :
Orientasi
Penempatan bangunan pada tapaknya atau kaitannya terhadap
bangunan lain sangat penting. Apabila diletakan dengan baik, maka
bangunan akan mencapai keserasian dengan topografinya. Penataan
bangunan yang sesuai dengan topografinya akan mengurangi pekerjaan
pelandaian, memperkecil biaya konstruksi awal dan meniadakan masalah
drainase yangberlanjut. Orientasi bangunan terhadap matahari, angin dan
PERENCANAAN BUTIK DI TAMALANREA INDAH 44
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
Bentuk bangunan
Fungsi bangunan. Namun fungsi bayangan (shading) itu sendiri di
dalam arsitektur tidak hanya sebagai cara antisipasi terhadap matahari,
tetapi juga merupakan upaya untuk
Membentuk suatu karakteristik bangunan.
Komunikasi visual
Menimbulkan efek psikologis. Orientasi banguan yang paling optimum
di semua daerah iklim adalah memanjang dari arah timur ke barat dan
untuk daerah tropis lembab proporsi yang optimum antara lebar dan
panjang adalah 1 :1,7 .
3. KONTUR TANAH
1) Pengertian
Kontur adalah garis hubung antara titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Garis yang dimaksud disini adalah garis khayal
yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Walaupun garis tersebut mengubungkan antara
dua titik, namum bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-
patah. Garis-garis tersebut dihaluskan (smoothing) untuk membuat
kontur menjadi luwes atau tidak kaku. Hal ini diperbolehkan pada
proses kartografi.
4) Pelandaian ( grading )
Rancangan pelandaian ini harus dipertimbangkan pada tahap awal
perencenaan dengan tujuan utama untuk :
Mengembangkan tapak bangunan yang menarik, sesuai, dan ekonomis
Memberikan pencapaian yang aman, nyaman dan fungsional
keseluruhan tapak, untuk penggunaan dan pemeliharaan.
Membagi limpasan permukaan dari tapak tanpa mengakibatkan erosi
dan sedimentasi, atau mengumpulkannya untuk keperluan ciri air,
cekungan lumpur atau irigasi.
Membagi aliran air permukaan maupun air bawah permukaan menjauhi
bangunan dan perkerasan trotar untuk menghindari kejenuhan lapisan
dasar, yang dapat merusak struktur bangunan atau melemahkan
perkerasan. Gambar diatas Menunjukan pengolahan yang dilakukan
untuk berbagai tingkat kemiringan lereng.
Mempertahankan sifat alamiah dari tapak, dengan gangguan sedikit
mungkin terhadap bentuk permukaan tanah dan untuk menentukan peil
yang sesuai dalam mempertahankan pepohonan yang ada.
Mendapatkan pertimbangan kupasan dan urugan yang optimumpada
tapak ; menimbun untuk menggunakan kembali tanah pucuk yang
memadai bagi pemantapan lapisan penutup atau penanaman.
Menghindari daerah urugan yang akan berakibat penambahan
kedalaman atau ketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar
KONSEP MIKRO
A. Pengertian Butik
Asal mula kata butik berasa dari Bahasa Perancis yakni "Boutique" dalam Bahasa
Perancis butik berarti toko, toko eceran kecil atau outlet. Toko atau toko eceran ini
menurut Bahasa Perancis bukan sembarang toko, karena memiliki kualitas produk yang
tinggi. Dengan begitu, tak heran apabila produknya memiliki harga selangit. Butik jg
merupakan kata serapan dari bahasa belanda yaitu (boetiek) yang juga berarti toko. Butik
adalah Toko pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern, yg sesuai dengan mode
mutakhir, segala kelengkapannya (terutama untuk wanita).
Rumah Butik adalah toko khusus yang menawarkan barang dagangan kecil yang
tidak biasa dan khas yang biasanya tidak akan ditemukan dalam pakaian tradisional atau
departemen store. Selain pakaian yang unik, aksesoris,
dan hadiah, pengunjung juga terpesona oleh layanan pelanggan berkualitas dan harga
yang wajar toko-toko kecil yang indah menawarkan Jadi dapat disimpulkan bahwa butik
adalah toko khusus yang menawarkan pakaian yang unik, aksesoris dan hadiah yang
tidak akan ditemukan dalam departemen store dengan layanan pelanggan yang
berkualitas dan harga yang wajar.
B. Fungsi Bangunan
Broadbent menelorkan enam fungsi yang dapat dilaksanakan oleh arsitektur untuk
menjawab pertanyaan : apa yang dituntut oleh bangunan ? Keenam fungsi tersebut adalah
Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan
diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita
C. Kebutuhan Ruang
a. Pelaku kegiatan :
1. Manajer
Seseorang yang mengurus dan mengelola kegiatan di butik, biasanya
menghabiskan waktu di ruang kerjanya untuk membuat laporan keuangan,
penyediaan stok barang, dan kadang-kadang berkeliling butik untuk mengawasi
b. Kebutuhan ruang
1. Ruang manajer
2. Butik
3. Gudang
4. Toilet
5. Ruang kasir dan penitipan barang
6. Ruang jahit
7. Ruang ganti
8. Ruang tunggu
9. Parkiran
10. Ruang pola dan potong
c. Kapasitas ruang
1. Kegiatan PERSONAL
a) Cashier and Counter Desk :
meja kasir 2,2 x 0,53 = 1,16 m2
2 buah kursi @ 0,4 x 0,4 = 0,32 m2
rak penitipan 0,4 x 2,4 = 0,96 m2+
2,44 m2
Ruang gerak 145 % 3,54 m2+
5,99 m2
dibulatkan + 6 m2
b) Ruang manajer
meja 1,40 x 0,70 = 0,98 m2
filling cabinet 0,60 x 0,40 = 0,24 m2
kursi 0,50 x 0,48 = 0,24 m2
sofa 0,70 x 1,40 = 0,98 m2
end table 0,60 x 0,60 = 0,36 m2+
2,80 m2
Ruang 320 % 8,96 m2+
11,76m2
dibulatkan + 12 m2
2. Kegiatan KELOMPOK
a) Display room/butik :
2 fitting room 1,5 x 1,8 = 5,4 m2
2 meja display manekin 0,6 x 2,2 = 2,64 m2
5 rak gantung kain 0,6 x 1 = 3,00 m2
5 manekin 0,6 = 1,41 m2
2 meja display sepatu 0,8 x 1,1 = 1,76 m2
sofa fitting sepatu 1 x 1,5 = 1,5 m2
2 hanger stand 0,7 x 1 = 1,4 m2
3 hanger wall 0,7 x 1,5 = 3,15 m2+
20,26m2
Ruang gerak 190 % 38,49m2+
58,75m2
dibulatkan + 60 m2
c) Ruang jahit
mesin jahit 0,87 x 0,42 = 0,36 m2
meja setrika 1,40 x 0,30 = 0,42 m2
almari 1,90 x 0,60 = 1,14 m2
meja bordir 1,00 x 0,60 = 0,6 m2
meja obras 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
meja itik-itik 0,70 x 0,50 = 0,35 m2
meja zig-zag 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
meja wolsum 0,75 x 0,50 = 0,37 m2
6 kursi @ 0,40 x 0,40 = 0,96 m2+
4,94 m2
Ruang gerak 220 % 10,86 m2+
15,80 m2
dibulatkan + 16 m2
d) Toilet
Standar water closet dan washtafel
3,00 x 3,00 = 9,00 m2
3. Kegiatan PENUNJANG
a) Gudang
rak kain 1,60 x 1,00 = 1,60 m2
almari sorong 1,90 x 0,60 = 1,14 m2
filling cabinet 0,60 x 0,40 = 0,24 m2
tangga lipat 0,45 x 1,00 = 0,45 m2+
3,43 m2
Ruang Gerak 160 % 5,48 m2+
8,91 m2
dibulatkan + 9 m2
b) Parking Lot
Motor
Approx. 20 @ 0,90 x 1,70 = 30,6 m2
Mobil
Approx. 4 @ 2,40 x 5,00 = 48 m2+
78,6 m2
Pembulatan + 80 m2
D. Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan ini yaitu Bentuk persegi. Ciri-Ciri Visual Bentuk yaitu Ciri-ciri
pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataanya dipengaruhi
oleh oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya. Juga merupakan sarana pokok
yang memungkinkan kita mengenal dan dan melihat serta meninjau latar belakang,
persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangat tergantung dari derajat ketajaman visual
dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual, yaitu (Ching,
1979) :
Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi
dimensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya ditentukan oleh perbandingan
ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya.
Warna : adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna
adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
E. Ekspresi
Ekspresi adalah apa yang telah kita lihat menurut pangaruh atau pengalaman
sebelumnya (Smithies, 1984). Oleh karena tiap orang memiliki keunikan latar belakang
dan pengalaman yang berbeda-beda, maka tanggapan terhadap ekspresi yang
dimunculkan oleh suatu obyek juga akan berbeda-beda. Keunikan latar belakang dan
pengalaman yang berbeda diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang berbeda, agama yang
berbeda atau juga akibat/pengaruh media masa yang dikonsumsi oleh pengamat. Tidak
dapat dipungkiri bahwa sebagian dari tanggapan itu bersifat subyektif. Meskipun
demikian terdapat aspek akspresi yang dapat dilihat secara obyektif. Dan setiap kerangka
teori arsitektural senantiasa mengandung ekspresi sebagai sebuah prinsip. Ekspresi dapa
dipengaruhi oleh beberapa aspek, yakni : Fungsi, fungsi dapat melahirkan bentuk yang
ekspresif misalnya kita membuat sebuah lumbung padi dengan menitikberatkan pada
pemenuhan fungsi, maka akan muncul bentuk lumbung pada yang dapat menghindari
terjadinya pembusukan padi, menghindari gangguan tikus dan sebagainya. Struktur.
Penonjolan struktur sebagai elemen estetis pada sebuah bangunan dapat melahirkan
bentuk yang ekspresif pula. Budaya. Misalnya pada bangunan tradisional. Ekspresi yang
dimunculkan merupakan hasil tampilan budaya