Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Telp. 021-7818718
Jln. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp. 021-87797409
Webiste: http///www.unindra.ac.id

Petunjuk:
1. Peserta Ujian mengerjakan pada template lembar jawaban yang sudah disediakan. Tidak
diperkenankan mengubah template yang sudah ada!
2. Nama file dibuat dengan format: NPM_Nama_MataKuliah_Kelas. Contoh:
20201551234_Johan Juliansyah_Pengantar Ilmu Sejarah_R1A
3. Kirimkan file jawaban dalam bentuk pdf tersebut ke: email dosen atau media lain yg disepakati
dosen dengan mahasiswa ybs.

LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : Dahlia MATA KULIAH : Pengantar Arkeologi

NPM :202015500356 DOSEN PENGUJI : Dr. Hasan Djafar

KELAS : R3B TANGGAL UJIAN : 15-11-2021

SEMESTER : 3 (Tiga) WAKTU UJIAN : 1 x 24 Jam

NO.HP/WA : 089503135701

1. Arkeologi atau ilmu kepurbakalaan adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu
melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan.
Secara etimologi Arkeologi atau ilmu perbukalaan berasal dari bahasa Yunani, archeo yang
berarti “kuno” dan logos berarti “ilmu”. Sedangkan secara terminologi Arkeologi bermakna studi
aspek-aspek sosial dan kultural masa lampau melalui sisa-sisa material dengan tujuan untuk
menyusun dan menguraikan peristiwa yang terjadi dan menjelaskan arti peristiwa tersebut. Sisa-sisa
material ataupun benda-benda tinggalan manusia merupakan data penting dalam memperoleh
informasi untuk mengetahui peristiwa masa lalu. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari
kebudayaan manusia masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan
sebelum dikenal tulisan (prasejarah), maupun sesudah dikenal tulisan (sejarah), serta mempelajari
budaya masa kini yang dikenal dengan riset budaya bendawi modern (modern material
culture).Dalam perkembangan selanjutnya, arkeologi mempelajari kehidupan manusia pada masa
lalu maupun modern yang menekankan pada hubungan benda budaya dengan perilaku manusia pada
keseluruhan ruang dan waktu. Ali Akbar (2010), menjelaskan bahwa arkeologi adalah ilmu yang
mempelajari kebudayaan masyarakat masa lalu melalui peninggalannya. Meskipun mengkaji sesuatu
yang telah lalu, namun sebenarnya Arkeologi sangat dinamis. Dinamika tersebut terjadi karena
penelitian terhadap data arkeologi belum terungkap semuanya.
Arkeologi merupakan ilmu yang memiliki kaitan erat dengan sejarah. Hal tersebut dapat
dibuktikan bahwa baik ilmu arkeologi maupun ilmu sejarah sama-sama mengungkap kehidupan
manusia pada masa lalu. Meskipun demikian antara ilmu arkeologi dan ilmu sejarah juga memiliki
perbedaan sumber data yang digunakan. (Uka S, 2009), sejarah lebih banyak menggunakan sumber
tertulis sedangkan arkeologi lebih banyak menggunakan sumber data dari benda-benda fisik berupa
tinggalan-tinggalan kebudayaan masa lampau yang diperoleh melalui proses ekskavasi, sehingga
arkeologi menjadi tumpuan untuk penelitian sejarah. Arkeologi berusaha mengungkapkan kehidupan
manusia masa lalu dengan merekonstruksi sejarah kebudayaan, merekonstruksi cara-cara hidup
manusia, serta merekonstruksi proses budaya melalui bentuk, fungsi, maupun proses pembuatan,
pemakaian, pembuangan dan daur ulang benda budaya serta konteksnya dengan lingkungan sekitar
Sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, maka arkeologi memiliki definisi tertentu. Adapun beberapa
pengertian arkeologi menurut para arkeolog:
• Paul Bahn, menyatakan arkeologi adalah suatu kajian sistematik tentang masa lampau yang
berdasarkan budaya kebendaan dengan tujuan untuk membongkar, menerangkan dan
mengklasifikasikan tinggalan-tinggalan budaya, menguraikan bentuk dan perilaku
masyarakat masa silam serta memahami bagaimana ia terbentuk dan merekonstraksinya
seperti semula.
• Grahame Clark (1960) mendefinisikan arkeologi sebagai suatu bentuk kajian yang sistematik
terhadap benda purba untuk membentuk sebuah sejarah.
• Cottrell Leonard juga mendefinisikan arkeologi sebagai satu cerita mengenai manusia dengan
merujuk kepada peninggalan seperti peralatan yang digunakan, monumen, rangka manusia
dan segala hasil karya dari inovasi yang diciptakannya.
• Glyn Danial (1967) mendefinisikan arkeologi sebagai satu cabang sejarah yang mengkaji
tinggalan-tinggalan masa lampau. Kajian sejarah yang menggunakan segala data berupa
tulisan, epigrafik atau benda peninggalan dengan tujuan akhir untuk medapatkan gambaran
sebenarnya tentang kehidupan manusia masa silam.
• Daniel (1976), arkeologi adalah “to write history from surviving material sources”.
• Taylor (1971), mengemukakan bahwa “Archaeology is neither history or anthropology. As
an autonomous discipline, it consists of method and a set of specialized techniques for
gathering or “production” of cultural information”.
• Stuart Piggot, (1965), Arkeologi merupakan suatu disiplin yang mempelajari peristiwa yang
tidak disadari dan dibuktikan oleh peninggalan benda-benda yang masih ada, apakah hasil-
hasil kekunoan itu produk dari suatu masyarakat dengan menggunakan catatan tertulis atau
tanpa tulisan.

2. Dalam tulisannya, “Archaeological Perspectives”, Lewis R. Binford (1968:5-32, 1972:78-104)


menyimpulkan bahwa tujuan Arkeologi adalah:
(1) Reconstructing Culture History (merekonstruksikan Sejarah Kebudayaan);
(2) Reconstructing Past Lifeways (merekonstruksikan cara hidup masa lampau);
(3) The Study of Cultural Process (mengkaji proses budaya).

Dengan demikian Arkeologi bertujuan untuk: Merekonstruksikan perkembangan dan persebaran


bentuk bentuk kebudayaan (culture history) dalam kehidupan masa lampau manusia dengan berbagai
aspek perilaku (lifeways) dan proses budayanya (cultural process).
Zaman Prasejarah
3. (Prehisrorical
Archeologi)
MENURUT
KRONOLOGI MASA HINDU
BUDHA
SEJARAH
Zaman Sejarah
(Historical MASA ISLAM
Arkeologi)

MASA KOLONIAL

• ARKEOLOGI RELIGI
• ARKEOLOGI RERUANGAN
• ARKEOLOGI PEMUKIMAN
• ARKEOLOGI LINGKUNGAN
• ARKEOLOGI MARITIM
PEMBIDANGAN • ARKEOLOGI BAWAH AIR
MENURUT TEMA
ARKEOLOGI • ARKEOLOGI EKONOMI
(TEMATIK)
• ARKEOLOGI INDUSTRI
• ARKEOLOGI SOSIAL
• ARKEOLOGI PERTANIAN
• ARKEOLOGI FORENSIK
• ARKEOLOGI PUBLIK
• ARKEOLOGI KATASTROPIK

ARKEOLOGI ZAMAN PRASEJARAH

ARKEOLOGI ZAMAN HINDU


BUDHA
KRONOLOGI
ARKEOLOGI
INDONESIA ARKEOLOGI ZAMAN ISLAM

ARKEOLOGI ZAMAN KOLONIAL


4. Tinggalan Arkeologi adalah hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lampau berupa
benda budaya (material culture) yang sampai kepada kita sekarang, dan merupakan sumber data
untuk merekonstruksikan kehidupan masa lampau manusia.
• Artefak (artifact)
Artefak adalah semua benda yang sebagian atau seluruhnya merupakan hasil olahan manusia.
Misalnya, alat serpih yang terbuat dari batuan mineral, kapak batu, patung/arca, benda-benda
porcelain, tembikar (gerabah), perhiasan, mata uang, senjata, dan sebagainya.
Contoh artefak :Perkakas batu Lomekwi - 3,3 juta tahun Perkakas batu Lomekwi merupakan
salah satu artefak yang sudah berumur lebih dari 3 juta tahun. Batu ini sendiri
ditemukan pada tahun 2015 di Kenya oleh tim dari Turkana Basin Institute.
Lomekwi sendiri diketahui sebagai perkakas yang digunakan untuk
memotong dan memukul. Lomekwi digunakan oleh manusia purba sebelum
spesies homo. Bahkan batu Lomekwi berusia lebih tua dari manusia jenis
homo tertua di dunia. Namun, sampai sekarang belum diketahui manusia
jenis apa yang berhasil menciptakan batu perkakas ini.
• Ekofak (ecofact)
Ekofak adalah benda-benda alam yang bersifat bioting dan berhubungan erat dengan aktifitas
kegiatan manusia.
Misalnya: fosil fauna (binatang) dan manusia, fosil pohon, moluska (kerang-kerangan), dan
lain-lain.
• Fitur (feature)
Fitur adalah sesuatu yang secara kesluruhan tidak dapat dipindahkan tanpa merubah bentuk.
Misalnya: perlapisan batuan (stratigrafi), parit kuna, berbagai bangunan seperti punden
berundak, candi, masjid, gereja, klenteng, keraton, istana, makam kuna, lubang
bekas tempat sampah, dan lain sebagainya.
• Situs (sites)
Situs adalah batas ruang tertentu yang menganduk fakta arkeologis berupa artefak, ekofak,
atau fitur yang berdiri sendiri atau bersama-bersama.

Menurut UU RI No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
agama, dan kebudayaan melalui proses penetapan. Yang dimaksud Cagar Budaya adalah warisan
budaya bersifat kebendaan, berupa :
• Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak
maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-
sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan
manusia.

• Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda
buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan
beratap.

• Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan atau benda
buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam,
sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.

• Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat atau di air yang mengandung Benda
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil
kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.

• Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya
atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya,
sebagian besar peninggaalan sejarah/arkeologi yang terdapat di Indonesia termasuk Benda Cagar
Budaya. Didalam Undang-undang RI nomor 5 tahun 1992, yang dimaksud dengan Benda Cagar
Budaya dijelaskan sebagai berikut:
• Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok,
atau bagain-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima
puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-
kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting
bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Situs atau lokasi yang mengandung atau
diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi
pengamannanya (UURI no 5 tahun 1992, Bab I, pasal 1).

5. Arkeologi tidak dapat dipisahkan dengan sejarah, di Indonesia awalnya arkeologi hanya mempelajari
pra sejarah kemudian berkembang dan mulai mempelajari raja-raja dari masa Indonesia. Menurut
Soekmono, arkeologi sangat erat kaitannya dan menempati posisi pertama dalam kajian ancient
history (sejarah kuno), yaitu yang memiliki angka tahun tua, sejarah pada masa awal. Sejarah
Indonesia masa prasejarah dan masa Hindhu Budha banyak menggunakan sumber arkeologis dari
lapangan. Seperti yang dikatakan O.G.S Crawford bahwa arkeologi lebih fokus dan lebih banyak
memberi informasi bagi pengungkapan sejarah kuno bila dibandingkan dengan sumber sejarah
tertulis. Sumber yang digunakan untuk menulis sejarah zaman pra sejarah berasal dari penemuan
arkeologis karena pada masanya belum ditemukan sumber tertulis. Pada periode sejarah kuno banyak
ditemukan sumber arkeologi berupa peninggalan berupa bangunan, patung patung, perkampungan,
dan kepercayaan sebagai sumber tidak tertulis, dari pada sumber dokumen tertulis sebagai bukti
penting kejayaan kebudayaan pada saat itu. Arkeologi Indonesia merupakan sumber material
pendukung sejarah Indonesia yang lebih fokus pada sejarah kuno. Graham Clark menyatakan bahwa
masih banyak celah yang bisa digali berkaitan dengan ketidak sempurnaan penulisan sejarah dengan
memanfaatkan sumber material arkeologi.
Menurut Heru Soekradi K, dalam dasar-dasar Metodologi Sejarah menempatkan arkeologi
sebagai salah satu “ilmu bantu sejarah”, atau ancillary diciplin. Ilmu-ilmu itu menurut Heru Soekradi
sepenuhnya mengabdikan diri untuk sejarah. Ilmu bantu sejarah ialah ilmu-ilmu yang dapat dijadikan
sumber sejarah bagi para sejarawan untuk merekonstruksi sumber sumber utama sejarah yang lebih
akurat. Konstribusi arkeologi terhadap studi sejarah kebudayaan sangat berarti. Apa yang akan kita
ketahui tentang kebudayaan material, hampir semuanya berasal dari hasil penggalian arkeologi.
Misalnya, pembentukan kota dan perumahan, srtuktur rumah,perabot rumah tangga, pakaian
perhiasan,alat kerja, senjata, kuburan dan sebagainya. Demikian juga dengan pengetahuan agama
banyak diperoleh dari berbagai tinggalan arkeologi, misalnya arsitektur candi,arsitektur masjid,
kraton, makam dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai