Anda di halaman 1dari 57

Prinsip &Bentuk Asesmen

PENDIDIKAN BIOLOGI
RELATIONSHIP

EVALUATION ASSESSMENT

 Stressing more to  Stressing more to learning process


measurement of and learning outcomes
learning outcomes  Held during the instructions
 At the end of instructions  at the assessed side
 aimed to develop the potency of
the assessed individual person
 related to curriculum attainment

 To get information about


MEASUREMENT
ones characteristics in
quantitative forms

INSTRUMENT  Norm referenced evaluation


 Criterion referenced
evaluation
TEST NON TEST
Written, oral, observing
performance or process
Interrelation among concept : Doran, Lawrenz & Helgenson (1995)

EVALUATION

TESTING

MEASUREMENT

ASSESSMENT

Evaluation: to evaluate the data Assessment = the process of collecting


which was collected through data which shows the development of
assessment learning (Aikenhead, 1997)
PP 32 Tahun 2013
Permendikbud no 66 Tahun 2013

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Penilaian pendidikan kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan


instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Bentuk: Pelaksanaan: Teknik:


Penilaian otentik
Penilaian diri Ujian Sekolah Tes Tulis dan Tes Lisan
Berbasis portofoloi Ujian Nasional Tes Praktik atau kinerja
Ulangan harian Observasi
Ulangan tengah semester Penugasan
Ulangan akhir semester
Ulangan kenaikan kelas

Prinsip:

objektif, terpadu, terbuka, ekonomis, akuntabel, dan edukatif


Prinsip Penilaian

• Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi


faktor subjektivitas penilai.
• Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
• Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
• Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
• Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,
dan hasilnya.
• Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Permendikbud no 23 Tahun 2016

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


Penilaianan pendidikan kriteria mengenai linkup, tujuan, manfaat ,prinsip,mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah

Bentuk: Pelaksanaan: Teknik:


Penilaian otentik
(sikap,pengetahuan, Ujian Sekolah Tes Tulis dan Tes Lisan
keterampilan) Ujian Nasional Tes Praktik atau kinerja
Penilaian diri Observasi
Berbasis portofolio Penugasan
Ulangan harian
Ulangan tengah semester
Ulangan akhir semester
Ulangan kenaikan kelas Prinsip:

sahih, objektif, adil,terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan


kriteria, dan akuntabel.
Prinsip Penilaian
• Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
• Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
• Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku budaya, adat istiadat, status ekonomi sosial dan gender.
• Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
• Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
Prinsip Penilaian
• Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai tehnik
penilaian yang sesuai untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik.
• Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku,
• Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan
• Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari
segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
STANDAR YANG SEHARUSNYA DIPENUHI UNTUK
PELAKSANAAN ASESMEN
(NRC, 1996)

5 STANDAR PELAKSANAAN ASESMEN

A. Asesmen harus konsisten dengan keputusan yang telah direncanakan


B. Asesmen harus mencakup pencapaian dan kesempatan belajar
C. Kualitas teknik pengumpulan data harus sesuai dengan keputusan dan
tindakan yang dilaksanakan
D. Pelaksanaan asesmen harus fair
E. Hasil asesmen tentang pencapaian dan kesempatan belajar harus
dipublikasikan
• VALIDITY: assessment result can be interpreted as what is going to assess.
• RELIABILITY: assessment result is consistent, illustrate real competencies.
• FOCUS OF COMPETENCE: competency achieved is relevant to the
curriculum, the subject is directly connected to achievement indicator.
• COMPREHENSIVE: enough information to make decision.
• OBJECTIVE: fair, well planned, continuously
• EDUCABLE: assessment for improving instructional processes and increase
the quality of learning.
Process of collecting & using information by teachers/
lecturers through a number of evidence to make decision
about learning outcome achievement.

Using Criterion Referenced Assessment


Authentic Assessment:
assessment process as integral part of instructional processes;
reflect real world problems, not school world;
using multi methods and criteria;
holistic (cognitive, affective, psychomotor)
TUGAS DISKUSI
• Bandingkan antara standar penilaian di Indonesia dan standar yang
dirujuk oleh sistem pendidikan di Indonesia.
• Bagaimana relevansi kedua standar tersebut?
• Apa kelebihan dan/atau kekurangan dari standar penilaian pendidikan
yang diterapkan di Indonesia?
TUJUAN
PENILAIAN
ASESMEN MERUPAKAN SALAH SATU HAL PENTING DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN

BEBERAPA HAL YANG MENJADI LANDASAN:

 Asesmen merupakan mekanisme perolehan feedback


yang utama dalam sistem pendidikan
 Asesmen merupakan instrumen komunikasi yang
efektif dalam sistem pendidikan
 Asesmen dan pembelajaran seperti dua sisi mata uang
 Asesmen menekankan relevansi konsisten antara
tujuan, pelaksanaan program, dan authentic
assessment
 Asesmen dapat memfasilitasi perkembangan belajar
siswa
ASESMEN MERUPAKAN MEKANISME PEROLEHAN FEEDBACK YANG
UTAMA DALAM SISTEM PENDIDIKAN BIOLOGI

A Harapan orang tua siswa dan guru terhadap


pencapaian belajar siswa (feedback bagi siswa)
S
E Proses belajar yang dilakukan siswa
(feedback bagi guru)
S
M Keefektifan guru dalam menerapkan
programnya (feedback bagi pemerintah daerah)
E
N Suatu kebijakan dapat berjalan dengan baik
(feedback bagi penentu kebijakan)
ASESMEN MERUPAKAN INSTRUMEN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Dalam pembelajaran inkuiri, hal-hal yang


dapat dikomunikasikan melalui asesmen
Data adalah:
menggambarkan 1. Proses, produk, nilai-nilai yang
capaian harapan dipelajari siswa
sistem pendidikan
2. Cara guru mengajar

3. Sumber belajar yang digunakan dalam


pembelajaran
ASESMEN dan PEMBELAJARAN SEPERTI
DUA SISI MATA UANG
(NRC, 1996)

MULTIMETODE

• Kesempatan
belajar yang
diberikan kepada
siswa
ASESMEN PROGRAM • Kemampuan
PEMBELAJARAN menggunakan
metode
• Pemahaman
konsep
• Pemahaman
hakikat dan
aplikasi dalam
kehidupan

RELEVAN
ASESMEN MENEKANKAN RELEVANSI KONSISTEN
ANTARA TUJUAN, PELAKSANAAN PROGRAM, DAN
AUTHENTIC ASSESSMENT
(NSTA, 2003)

Pelaksanaan authentic assessment

Apakah pembelajaran Apakah asesmen yang Apakah asesmen yang


yang dilaksanakan diterapkan sesuai diterapkan
dengan tujuan mengidentifikasi hal-
untuk mencapai pembelajaran? hal yang seharusnya
tujuan yang telah diukur?
teridentifikasi?
ASESMEN DAPAT MEMFASILITASI
PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA

HASIL ASESMEN

memodifikasi dan
meningkatkan memotivasi siswa menganalisis
kualitas melakukan on going pencapaian belajar
pembelajaran serta self-assessment siswa (reflective self-
proses asesmen analysis)
sendiri
HASIL PROGRAM ASESMEN sebagai FEEDBACK

PROGRAM PENDIDIKAN
(skala lebih luas)

Program Asesmen
(oleh guru)

feedback Program Pendidikan


on going self-assessment
(oleh siswa) (oleh Administrator)
KOMPONEN YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES ASESMEN

ADA 4 KOMPONEN YANG DIPERLUKAN DALAM


PELAKSANAAN PROSES ASESMEN

Data yang diperlukan

PENGAMBILAN
Pengumpulan data
KEPUTUSAN DAN
TINDAKAN
Metode pengumpulan data BERDASARKAN
DATA

Pengguna data
Bentuk – Bentuk Penilaian
Penilaian Otentik

Penilaian otentik merupakan pendekatan, prosedur,


dan instrumen penilaian proses dan capaian
pembelajaran peserta didik dalam penerapan sikap
(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan
yang diperolehnya dalam bentuk pemberian tugas
perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan
dengan dunia nyata di sekolah dan di luar sekolah
Hal-hal mendasar pada penilaian otentik.

 Penilaian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari


pembelajaran
 Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah
 Menggunakan berbagai cara dan kriteria
 Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap)
 Peserta didik mengkonstruk responnya sendiri, bukan
sekadar memilih dari yang tersedia
 Tugas merupakan tantangan yang ada atau yang mirip
dihadapi dalam dunia nyata
 Tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar [banyak/semua jawaban benar]
 Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

 Penilaian sikap diarahkan untuk mengukur pencapaian


kompetensi dasar pada KI-1 dan KI-2.
 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap
peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri,
penilaian sejawat, dan penilaian melalui jurnal.
 Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik yang hasil akhirnya
dihitung berdasarkan modus.
Penilaian Sikap
1. Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan
dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum.
Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran
dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran
berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu,
kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik
berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat
diamati guru.
Penilaian sikap
1. Observasi

Aspek perilaku yang dinilai


N
Nama Rasa ingin Peduli ling- Skor Keterangan
o Bekerja sama Disiplin
tahu kungan
1 Andi 3 4 3 2 12  
.
2 Badu            
.
3 ....            
.
2. Penilaian Diri ( Self Assessment)

 Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap


kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan
dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang
didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).
 Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan
subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.
Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d. Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian
Penilaian diri (self assessment)
3. Penilaian teman sejawat ( Peer Assessment)

 Penilaian sejawat atau antarpeserta didik


merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi.
 Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan antarpeserta didik.
4. Penilaian melalui jurnal
 Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di
lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, di luar
proses pembelajaran mata pelajaran.

Jurnal

Nama:.........................

Kelas :.........................

 
Hari, tanggal Kejadian Keterangan
     
     
     
Penilaian Pengetahuan

 Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal-soal yang
menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-
soal uraian.
 Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau
mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat,
berpikir logis, dan menyimpulkan.
 Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang
ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam
mengoreksi jawaban.
 Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
 Instrumen testulis berupa soal pilihan ganda, isian jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Bentuk instrumen tes tulis pada pembelajaran Kimia SMA lebih
diarahkan pada pilihan Ganda dan Uraian.
 Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang
dikerjakan secara individu ataukelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
 Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik juga dapat dilakukan melalui
observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan.
 Teknik ini adalah cerminan dari penilaian otentik. Ketika terjadi diskusi, guru
dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan
(fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang
orisinal,kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan
istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan
pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan.
 Dalam pembelajaran IPA soal tes sebaiknya menerapkan Literasi sains.
Literasi sains merupakan unsur kecakapan hidup yang harus menjadi hasil
kunci (key outcome) pendidikan anak hingga berusia 15 tahun (Nuryani.
2004).
 Literasi sains merupakan salah satu domain dalam PISA (Programme for
International Student Assessment). Disertakan literasi sains dalam PISA
mengingat pentingnya kemampuan ini untuk hidup di masa depan baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
 Tes tertulis pada penilaian autentik dapat berupa tes berbentuk uraian atau
pilihan ganda seperti contoh pada PISA yang umumnya meminta peserta
didik menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOT (High
Order Thinking).
35
Pernyataan
Nama
Peserta Pengungkap Ketepatan
Kebenaran dan lain
Didik an gagasan penggunaan
konsep sebagainya
yang orisinal istilah

   
A
           

   
B
           

   
C
           

   
....
           
Penilaian Kompetensi Keterampilan

 Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak


dan keterampilan konkrit.
 Keterampilan konkrit memerlukan keterampilan abstrak
berupa pengetahuan, kemampuan berpikir dan sikap.
 Keterampilan abstrak terutama terdiri dari keterampilan
berpikir sedangkan keterampilan konkrit berupa
keterampilan melakukan sesuatu dan menghasilkan
sesuatu.
Kinerja/Praktik

 Penilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan


penilaian kinerja, yaitu dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di
laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi.
 Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut.
c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
d. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat
diamati.
e. Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan
langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.
39
Daftar Cek

Aspek yang dinilai


Membaca Menyimpan
Nama Menggunakan Member-
prosedur alat pada
Peserta jas lab sihkan alat
kerja tempatnya
didik

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya
Andi                
Boby                
Cicih                
Dimas                
.....                
Skala Penilaian (Rating Scale)
 Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai
lebih dari dua.
 Skala penilaian terentang dari cukup, baik, dan sangat
baik
Contoh kemampuan yang dituntut
dalam menggunakan mikroskop

1.Mengatur meja mikroskop


2.Meletakan spesimen yang akan diamati
3. menggunakan pembesaran lensa objektif terkecil
4. mengatur cermin dan diagfragma untuk mencari cahaya
5.Menggunakan makrometer/pengaturan kasar untuk memfokuskan
bayangan objek
6. menggunakan mikrometer/pengatur halus untuk memperjelas objek.
7. memilih lensa objektif yang lebih besar dan lebih sesuai.
8. menggunakan makrometer/pengatur kasar dan mikrometer/pengatur halus
untuk pembesaran objek sampai terlihat jelas
Rubrik
kemampuan
menggunakan
mikroskop

Kriteria Skor Indikator

Baik 3 Perbesaran tepat, objek jelas

Cukup 2 Perbesaran tepat, objek kurang jelas

Kurang 1 Perbesaran tidak tepat, objek tidak jelas


Rubrik
Gambar Hasil Pengamatan

Amat baik : gambar sangat mengesankan, detai gambar sangat jelas, penggunaan
skala tepat dan konsisten. Skala menggunakan sistem metrik.
Menggunakan label untuk membantu menyampaikan informasi. Prinsip –
prinsip artistik dalam gambar sangat baik.
Baik : gambar menunjukan struktur objek yang detail. Skala pada objek ditandai
dengan jelas. Gambar menampilkan struktur yang lengkap dari objek
yang diamati. Menampilkan warna, pola dan tekstur yang akurat.
Menggunakan label yang akurat untuk membrerikan informasi yang
diperlukan. Gambar rapih dan representatif.
Cukup baik : gambar sesuai dengan kriteria “ Baik” namun ada satu atau dua
aspek penting yang tidak sempurna.
Jelek : gambar tidak menunjukan struktur objek yang detail. Gambar tidak
menggunakan skala yang konsisten. Skala tidak menggunakan sistem
metrik. Penggunaan label salah atau kurang. Gambar tidak rapih.
Skor
No Aspek yang diamati 1 2 3 4

1 Sruktur gambar detail dan akurat


2 Gambar menampilkan objek yang representatif
3 Gambar menggunakan skala yang sama , yang
ditunjukkan dengan jelas. Skala menggunakan
sistem metrik
4 Warna , pola, tekstur atau karakteristik lainnya
ditampilkan secara akurat
5 hubungan antara struktur dan fungsi objek
ditampilkan secara akurat.
6 Gambar disertai teks untuk menjelaskan
keterangan gambar yang dimaksud
7 Penggunaan label yang akurat
8 Gambar rapih dan representatif
9 Penggunaan ruang kertas dengan baik
Skor maksimum 36
Penilaian Proyek
 Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui, misalnya tentang
pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan
kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.
 Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
 Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau
rubrik.
Penilaian Produk
 Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk pengetahuan, teknologi, dan seni, seperti: sabun, pasta gigi,
dan cairan pembersih. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
 Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
 Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
 Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya
berdasarkan sistematika, tampilan, bahasa, isi, fungsi dan estetika.
 Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau
holistik.
 Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua
tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan
produk, penilaian produk).
 Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian
produk.
SOAL
Buatlah album foto dari sampah kertas yang berada di lingkungan sekolah! Dalam
membuat karya ini perhatikan tahap persiapan, pelaksanaan, dan hasilnya! Lakukan
secara berkelompok 3 – 4 orang ! Serahkan hasil karyamu selambat-lambatnya dua
minggu dari hari ini!
PEDOMAN PENSKORAN
No. Aspek yang dinilai Skor Bobot
1. Tahap persiapan 20
a. Memilih bahan (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
b. Kualitas bahan (baik=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
c. Kelengkapan alat (lengkap=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
2. Tahap pelaksanaan 50
a. Mendaur ulang sesuai dengan teknik yang benar 0-3
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1)
b. Pelaksanaan tahapannya/urutannya tepat 0-3
(tepat=3, cukup=2, kurang=1)
c. Kekompakan tim (kompak=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
3. Tahap hasil 30
a. Hasil sesuai dengan perintah/soal 0-3
(sesuai=3, cukup=2, kurang=1)
b. Kerapian (rapi=3, cukup=2, kurang=1) 0-3
c. Tepat waktu (tepat=3, cukup=2, kurang=1) 0-3

Skor maksimum 27
Portofolio
 Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik
secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
 Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru dan peserta didik sendiri.
 portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar
peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan,
puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi
buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu
peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio.
 Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
 Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
 Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder
 Beri tanggal pembuatan
 Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik
 Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan
 Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya
 Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP JUJUR
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

PETUNJUK
Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika
menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain

Keterangan :
SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Lembar Penilaian Antarpeserta didik
Sikap Disiplin

Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
5 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :


Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Jurnal

Nama : ……………….
Kelas : ……………….

Hari, Tanggal Kejadian Keterangan

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Lembar Pengamatan Sikap
Kelas : …………………
Hari, Tanggal : …………………
Materi Pokok : …………………

Sikap

Tanggung Jawab

Gotong Royong
No Nama Siswa

Percaya Diri

Keterangan
Toleransi
Disiplin

Santun
Jujur

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Anda mungkin juga menyukai