Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang
diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai
kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan obyektif. Metode penelitian
kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
kuantitatif dan metode kualitatif.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua metode
kombinasi dapat digabungkan tetapi digunakan secara bergantian. Pada
tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan
hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif. Kedua, metode
penelitian tidak dapat digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya
teknik pengumpulan data yang dapat digabungkan. Metode penelitian
kombinasi digunakan apabila peneliti ingin memperoleh data dan
imformasi yang lengkap, valid, realibel dan objektif. Dengan
menggunakan metode kombinasi maka kelemahan-kelemahan yang ada di
dalam metode kuantitatif maupun metode kualitatif dapat dieliminir.

B. RUMUSAN MASALAH
1. apa pengertian penelitian kombinasi?
2. Apa landasan filsafat pada penelitian kombinasi?
3. Apa Karakteristik metode kuantitatif, kualitatif dan kombinasi
4. Apa saja varian metode kombinasi?
5. Apa saja model penelitian kombinasi?
6. Apa saja langkah-langkah pokok penelitian kombinasi?
7. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah penelitian, Tujuan
penelitian, terutama Metode penelitian dari contoh jurnal yang
disajikan?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Menegaskan pengertian penelitian kombinasi
2. Memahami landasan filsafat penelitian kombinasi
3. Menegaskan Karakteristik metode kuantitatif, kualitatif dan kombinasi
4. Menjabarkan varian metode kombinasi
5. Merinci model penelitian kombinasi
6. Menguraikan langkah-langkah pokok penelitian kombinasi
7. Mengidentifikasi Masalah penelitian, Tujuan penelitian, terutama
Metode penelitian dari contoh jurnal yang disajikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN KOMBINASI


1. Latar Belakang Metode Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kuantitatif dengan filsafat pospositivisfiknya,
maupun kualitatif dengan menggunakan filsafat fenomenologisnya,
masing masing memiliki keterbatasan. Oleh karena itu ada kecenderungan
menggabungkan penelitian kualitatif dan kualitatif yang kemudian
dinamakan dengan metode kombiunasi (mixed methods).
Selanjutnya Cress Well dan Plano Clark menjelaskan Mixed Method
digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalis data
dengan menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam setiap
fase proses penelitian. Selanjutnya merekan menjelaskan latar belakang
munculnya metode ini:

a. Metode penelitian campuran (mixed methods research) dikembangkan


karena keterbatasan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kelemahan
penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggambarkan setting
subjek penelitian dan juga suara partisipan tidak secara langsung
terdengar oleh peneliti. Sedangkan, kelemahan penelitian kualitatif
adalah terleta pada proses menggeneralisaikan hasil penelitian yang
bersifat personal sehinhgga hasilnya menjadi bias. Disamping itu pada
penelitian ini sulit untuk menggeneralisasikan, pada hal yang lebih
luas karena terbatasnya partisipan dalam peneliutian ini.
b. Metode penelitian campuran menggunakan alat penelitian yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan penelitian kuantitaf dan kualitatif
sendiri-sendiri.
c. Metode penelitian campuran dapat membantu menjawab pertanyaan
yang tidak bisa dijawab oleh penelitian kuatitatif dan kuantitatif.

3
2. Pengertian Metode Penelitian Kombinasi
Secara umum menurut Johnson dan Cristensen, metode penelitian
kombinasi (mixed research) adalah “Research that involve the mixing of
quantitative and qualitative approach”. Penelitian yang menggabungkan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan Creswell mendefenisikan
metode penelitian kombinasi sebagai pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Yang mencakup landasan filosofis, penggunaan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan mengkombinasikan kedua
pendekatan tersebut di dalam penelitian. ( Sugiyono, 2016 : 271)
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang
mengkombinasikan atau menghubungkan anatara metode kuantitatif dan
metode kualitatif untuk digunakan secara bersama sama dalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh suatu data yang lebih
komprehensif, valid, reliable dan objektif. ( Sugiyono, 2016 : 271)
Data yang komprehensif adalah data yang lengkap yang merupakan
kombinasi antara data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang valid
adalah data yang memiliki derajat ketepatan yang tinggi antara data yang
sesungguhnya terjadi dengan data yan dapat dilaporkan oleh peneliti. Data
yang reliable adalah data yang konsisten dari waktu ke waktu, dan dari
orang ke orang. Sedangkan data yang objektif adalah data yang telah
disepakati oleh banyak orang. ( Sugiyono, 2016 : 272)

3. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Penelitian Kombinasi


Setiap metode penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu keberadaan metode kuantitatif dan metode kualitatif tidak perlu
diperdebatkan karena keduanya saling melengkapi satu sama lain metode
penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana masalahn ya
belum jelas dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil
penelitian lebih mendalam dan bermakna. Sedangkan metode kuantitatif
cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan pada

4
umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian
kurang mendalam. Maka dari itu kelebihan dan kekurangan dari metode
kombinasi yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Kelebihan dan kekurangan metode kombinasi


Kelebihan Kekurangan
Kata-kata, gambar dan narasi bisa Peneliti sulit untuk menerangkan
digunakan untuk menambah dua jenis metode atau pendekatan
makna bagi angka-angka yang ini sendirian, kalau kedua jenis
didapat metode atau pendekatan
diterapkan secara bersamaan
(concurrent). Hal ini memerlukan
satu tim penelitian.
Angka-angka yang digunakan Peneliti harus belajar banyak
untuk memperkuat makna dari tentang kedua jenis pendekatan/
kata-kata, gambar dan narasi. metode ini sehingga mampu
mengintegrasikan kedua jenis
metode / pendekatan ini dengan
baik.
Metode/pendekatan ini tentu saja Metode atau pendekatan
memiliki kelebihan dari campuran ini cenderung lebih
kekurangan dari pendekatan banyak mengeluarkan biaya
kualitatif dan kuantitatif
Peneliti bisa mengajukan dan Metode atau pendekatan
menguji teori dasar. campuran ini memerlukan waktu
yang lebih banyak
Pendekatan/metode campuran ini Masih terdapat beberapa
bisa menjawab pertanyaan [erdebatan diantara para
penelitian yang lebih luas dan metodologi penelitian (seperti
lebgkap karena peneliti tidak bagaimana mencampur
terikat oleh satu pendekatan/ pertanyaan penelitian, bagaimana
metode saja menganalisis data kuantitatif

5
secara kualitatif, bagaimana
menginterpretasi hasil penelitian
yang berlawanan.
Peneliti bisa memanfaatkan
kelebihan dari satu metode/
pendekatan untuk menutupi
kelemahan dari
metode/pendekatan lainnya (ini
merupakan prinsip dan saling
melengkapi).
Bisa memperkuat kesimpulan
penelitian melalui convergence
dan corroboration dari temuan
peneliti (ini adalah prinsip dari
triangulasi)
Metode/pendekatan campuran ini
bisa menambah wawasan dan
pemahaman yang mungkin
terlewatkan oleh suatu pendekatan
Bisa menggunakan untuk
meningkatkan generalisasi dari
hasil penelitian
Penggunaan metode/pendekatan
kuantitatif dan kualitatif secara
bersama-sama bisa memberikan
pengetahuan yang lebih lengkap
guna menunjang semua teori dan
praktek.

B. LANDASAN FILSAFAT PENELITIAN KOMBINASI

6
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivism.
Filsafat ini beropandangan bahwa, suatu gejala dapat dikelompokkan, dapat
diamati, dapat diukur, bersifat sebab akibat, relatif tetap dan cenderung bebas
nilai. ( Sugiyono, 2016 : 467)
Metode penelitian kualitatif berlandasakan pada filsafat
postpositivisme. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistic,
belum dapat diamati dan diukur, bersifat reciplocal, data bersifat dinamis dan
terikat nilai. Metode penelitian kualitatif juga berlandaskan pada filsafat
enterpretif, dimana dalam melihat gejala peneliti kualitatif harus
menginterpretasi terlebih dahulu terhadap data yang ditemukan. Peneliti
kualitatif tidak dapat menelan mentah mentah dalam membuat kesimpulan
terhadap gejala yag ditemukan, tetapi haru menginterpretasinya terlebih
dahulu sehingga ditemukan makna dan mengujinya melalui uji keabsahan
data. ( Sugiyono, 2016 : 468)
Sehingga Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme yaitu gabungan filsafat
positifisme dan filsafat postpositivisme. ( Sugiyono, 2016 : 42)
Menurut Creswell, filsafat pragmatism berpandangan bahwa (
Sugiyono, 2016 : 42)
1. Filsafat pragmatism tidak memandang bahwa dunia itu bukan suatu
kesatuan yang absolute. Dengan pandangan ini, peneliti kombinasi
melihat dunia/ realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan
dan menganalisis data, dan tidak hanya dengan satu macam pendekatan
saja.
2. Filsafat pragmatism tidak hanya berpedomana pada satu landasan filsafat
dalam memandang realitas, tetapi menggunakan kombinasi landasan
filsafat yaitu filsafat penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
3. Pragmatism dadalah suatu pandangan besar, atau filsafat yang terkait
dengan satu tindakan, situasi dan akibat dari pada sebab. Filsafat
pragmatism memandang sebagai aplikasi bagaimana cara bkerja dan cara
pemecahan masalah. Bila dikaitkan dengan metode, maka peneliti dapat

7
menggunakan semua metode yang mungkin dapat digunakan untuk
memahamai suatu permasalahan.
4. Filsafat pragmatism memandang bahwa peneliti secara individual
memiliki kebebebasan untuk memilih metode yang akan digunakan
untuk penelitian, peneliti bebas memilih metode, teknik, dan prosedur
yang terbaik untuk penenlitian sehingga mencapai maksud dan tujuan
yang diharapkan oleh seorang peneliti.

Berdasarkan pandangan-pandangan tersebut dapat dikemukan bahwa,


filsafat pragmatism memandang dunia/realitas merupakan satu kesatuan yang
absolut/ mutlak, tidak hanya menggunakan suatu sitem filsafat dalam
memandang dunia. ( Sugiyono, 2016 : 44)
Diamana situasi sosial tersebut dapat bersifat holistic (postpositivisme)
tetapi dapat diklasifikasikan (positivism), suatu kondisi tersebut tidak harus
bersifat alamiah/ natural (postpositivisme) tetapi juga bisa ada perlakuan atau
treatment (positivism). Sehingga, peneliti dapat melakukan penelitian dengan
metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. ( Sugiyono, 2016 : 44)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian kombinasi dapat
diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat pragmatism yaitu
kombinasi positivism dan postpositivisme dan digunakan untuk memneliti
pada kondisi objek alamiah mauun buatan, peneliti bisa menjadi instrumen
dan menggunakan instrumen unruk pengukuran, dalam teknik pengambilan
data peneliti dapat menggunakan test, kuisioner, dan triangulasi (gabungan),
analisis data dapat bersifat induktif (kualitatif) dan deduktif (kuantitatif), serta
hasil dari penelitian kombinasi bisa untuk memahami makna dan membuat
generalisasi. ( Sugiyono, 2016 : 44)

C. KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF, KUALITATIF DAN


KOMBINASI
untuk memahami penggunaan metode kuantitatif, kualitatif, dan
kombinasi, maka harus memahami karakteristik ketga metode tersebut.

8
Berikut adalah karakteristik dari metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
kombinasi:
tabel 1. Karakteristik metode kombinasi, kuantitatif dan kualitatif.
Karakteristik Metode Metode Metode kualitatif
dalam hal kuantitatif kombinasi
Dasar teori Konfirmasi. Konfirmasi dan eksplorasi. Peneliti
Peneliti menguji eksplorasi menghasilkan
teori dari hasil hipotesis dan teori
data yang baru didasarkan
diperoleh dari data yang
dilapangan dikumpulkan
selama penelitian
di lapangan
Hal yang Untuk Beberapa Menemukan pola
paling umum menunjukkan tujuan hubungan yang
dari tujuan hubungan antar bersifat interaktif,
penelitian variabel, menguji menemukan teori
teori, dan mencari baru,
generalasasi yang menggambarkan
mempunyai nilai realitas yang
produktif kompleks, dan
memperoleh
pemahaman
kompleks
Fokus Memandabng Beberapa fokus Menggunakan
mellui lensa kecil, lensa besar dan
melihat dan menampak serta
memilih serta memperhatikan
memperhatikannya pola-pola saling
hanya bebrapoa hubungan antar
variabel saja. berbagai variabel
yang sebelumnya

9
belum pernah
ditemukan.
Dsain Desainnya harus Bebrapa desain Desainnya bersifat
terstruktur, baku, umum dab berubah
formal dan ubah atau
dirancang berkembang sesuai
sematang mungkin dengan situasui di
sebelumnya lapangan.
Sifat Dihubungkan Beberapa Melalui wawancara
pengamatan dengan ilu ilmu teknik mendalam,
alamiah sehingga observasi
metode ini partisipan, catatan
dianggap metode lapangan dan
ilmiah pertanyaan terbuka
dan menjadikan
peneliti sebagai
instrumen
penelitian
Sampel Jumlah sampel Kombinasi Jumlah sampel
besar kualitatif dan kecil
kuantitatif
Sifat data Bersifat kuantitatif Campuran Data bersifat
ata angka angka angka angka deskriptif dan
statistik maupun dan data yang bukan angka
koding koding bersifat
yang di deskriptif
kualifikasikan
Analisis data Data bersifat Kombinasi Data bersifat
deduktif, uji kualitatif dan induktif dan
empiris, teori kuantitatif berkelanjutan yang
dipakai dan tujuan akhirnya
dilakukan setelah menghasilkan

10
selesai pengertian-
pengumpulan data pengertian, konsep-
secara tuntas konsep dan
dengan pembangunan suatu
menggunakan teori.
sarana statistik

D. VARIAN METODE KOMBINASI


Dengan digabungkannya metode kuantitatif dan kualitatif untuk penelitian,
maka muncul variasi dalam metode kombinasi. Johnson dan Cristensen
mengemukakan bahwa, variasi metode penelitian kombinasi merupakan
interaksi antara dua aspek, yaitu Time Order Decision (waktu
mengkombinasikan) dan Paradigm Emphasis Decision (dominasi bobot
metode kombinasi). Pada Time Order Decission meliputi dua aspek yaitu
concurrent ( kombinasi dicampur) dan sequential (kombinasi berurutan),
sedangkan pada aspek Paradigm Emphasis Decission meliputi aspek
Dominant Statust (bobot tidak sama) dan Equal Status (bobot sama).
Sebagaimana pada tabel berikut: ( Sugiyono, 2016 : 476)
I II
QUAL + QUAN QUAL →QUAN
I III
QUAL + quan QUAL →quan
QUAN + qual Qual →QUAN
QUAN →qual
Quan →QUAL
Tabel 2. Varian Metode Kombinasi

Berdasarkan tabel 2, maka varian/ tipe metode kombinasi adalah sebagai


berikut:
1. Kuadran I

11
Metode kombinasi model concurrent (campuran) dengan bobot metode
kuantitatif dan kualitatif sama (QUAN + QUAL)
2. Kuadran II
Metode kombinasi model sequential ( kombinasi berurutan) dengan
bobot metode kualitatif dan kuantitatif sama (QUAL →QUAN)
3. Kuadran III
a. Metode kombinasi model sequential, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode KUALITATIF dengan bobot yang
lebih tinggi daripada bobot metode kuantitatif. (QUAL →quan)
b. Metode kombinasi model sequential, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih
rendah daripada bobot metode KUANTITATIF. (QUAL →quan)
c. Metode kombinasi model sequential, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode KUANITATIF dengan bobot yang
lebih tinggi daripada bobot metode kualtitatif. (QUAN →qual)
d. Metode kombinasi model sequential, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuanitatif dengan bobot yang lebih
tinggi daripada bobot metode KUALTITATIF. (quan →QUAL)

4. Kuadran IV
a. Metode kombinasi model concurrent (kombinasi campuran),
dimana bobot KUALITATIF lebih tinggi daripada bobot metode
kuantitatif. (QUAL →quan)
b. Metode kombinasi model concurrent (kombinasi campuran),
dimana bobot KUANITATIF lebih tinggi daripada bobot metode
kualtitatif. (QUAN →qual)

E. MODEL PENELITIAN KOMBINASI


Creswell mengklarifikasi metode kombinasi menjadi dua model utama
metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent (kombinasi campuran).

12
sequential
explanatory design

sequential exploratory
sequential
design

transformative design

tipe penelitian
kombinasi
concurent
triangulation design

concurent embedded
concurent
design

concurent
transformative design

Gambar 1. Macam metode penelitian kombinasi

1. Model Sequential
Creswell mengemukakan bahwa metode kombinasi nodel sequential
adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil
penelitian dari satu metode ke metode lain. (Sugiyono, 2016: 480)
Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode
dikombinasikan secara berurutan. Jika urutan pertama menggunakan metode
kuantitatif, maka urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut
dinamakan model sequential eksplanatory. Sedangkanjika urutan pertama
menggunakan metode kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode
kuantitatif, maka metode ini dinamakan penelitian kombinasi model
sequential eksploratory. (Sugiyono, 2016: 486)

13
d. Sequential explanatory design
Model penelitian kombinasi sequential eksplanatory dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisi data kualitatif pada tahap kedua, yang
bertujuan untuk mmemperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada tahap pertama. (sugiyono, 2016: 282)
Model penelitian sequential eksplanatory digunakan untuk penelitian, jika
peneliti ingin memperdalam, membuktikan kembali dan memberi makna hasil
penelitian kuantitatif yang diperoleh. Pada model ini penelitian dilakukan
secara sequential/berurutan yang digunakan terutama untuk menjawab
permasalahan kuantitatif dengan data kuantitif dan data kualitatif. (sugiyono,
2016: 282)
Langkah langkah penelitian desain sequential eksplanatory (sugiyono,
2016: 282)
1. Metode kuantitatif
 Masalah dan potensi
Penelitian kuantitatif dilakukan berangkat dari permasalahan atau
potensi yang sudah jelas. Suatu penelitian dilakukan bisa berangkat
dari masalah atau potensi. Penelitian berdasarkan masalah, hasil
penelitian berguna untuk memecahkan masalah. Sedangkan
penelitian berdasarkan potensi, hasil penelitian berguna untuk
pengembangan atau peningkatan kemajuan. (sugiyono, 2016 : 488)
Dalam penelitian kuantitatif, penyajian masalah berangkat dari dari
variabel dependen. Identifikasi masalah adalah deskripsi seluruh
masalah pada setiap variabel independen yang diduga
mempengaruhi variabel dependen.
 Landasan teori dan hipotesis
Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti mencari dan memilih
teori yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperjelas
masalah, memberi defenisi operasional, merumuskan hipotesis, dan
mengembangkan instrumen. Jumlah teori yang dikemukan
tergantung kepada variabel yang yang diteliti. Sedangkan hipotesis

14
dapat dikemukakan dalam bentuk hipotesis deskriptif, komperatif,
dan assosiatif. (sugiyono, 2016 : 490)
 Pengumpulan data dan analisis data kuantitatif
Setelah hipotesis dirumuskan, maka selanjutnya membuktikan
kebenaran hipotesis berdasarkan data. Sebelum data sikumpulkan,
maka perlu menetapkan populasi dan sampel dan menyusun
instrumennya. Jumlah instrumen tergantung kepada jumlah
variabel yang diteliti. Data dianalisis setelah data dikumpulkan dari
sampel. (sugiyono, 2016 : 491)
 Hasil pengujian hipotesis
Data kuantitatif yang telah di analisis dan hipotesis yang telah diuji
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan narasi singkat.
Penyajian data meliputi deskripsi data kuantitatif nilai setiap
variabel, setiap indikator, bahkan setiap butir instrumen.
Penyajian data terhadap hasil pengujian hipotesis perlu disajikan.
Jika hipotesis meliputi pengujian hipotesis hubungan antar variabel
maka disajikan dalam bentuk gambar hubungan antar variabel,
memberi angka korelasinya dan narasi secara singkat.
2. Metode kualitatif
 Penentuan sumber data
Berdasarkan data yang diperoleh dari metode kuantitatif,
selanjutnya peneliti kualitatif menentukan sumber data yang
diharapkan dapat memberi informasi untuk melengkapi data
kuantitatif. Sampel sumber data yang digunakan dipilih secara
purposive (siapa yang paling mengetahui tentang apa yang
ditanyakan) dan snowball (jumlahnya berkembang semakin
banyak).
 Pengumpulan dan analisis data kualitatif
Setelah penetapan sumber data, maka peneliti mengumpulkan
data kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data maupun setelah pengumpulan data.

15
 Analisis data kuantitatif dan kualitatif
Analisis dapat dilakukan dengan cara menggabungkan data yang
sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam
dengan data kualitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan
cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif.
 Kesimpulan hasil penelitian
Kesimpulan yang diberikan adalah untuk menjawab secara
singkat rumusan masalah penelitian berdasarkan fakta yang
ditemukan di lapangan.

e. Sequential exploratory design


Metode penelitian kombinasi model sequential eksploratory
digunakan untuk penelitian terutama apabila peneliti ingin membuktikan
hasil penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahap pertama berlaku pada
populasi yang luas atau tidak . hal ini berarti penelitian kualitatif dilakukan
terlebih dahulu pada tahap pertama menghasilkan hipotesis dan penelitian
kuantitatif yang dilakukan pada tahap kedua digunakan untuk menguji
hipotesis hasil penelitian kuanlitatif tersebut. Model ini digunakan
terutama untuk menjawab permasalahan kualitatif dengan data kuantitatif
dan selanjutya dibuktikan pada populasi yang lebih luasdengan da
kuantitif. Metode kualitatif berfungsi untuk menemukan hipotesis pada
suatu kasus atau sampel terbatas sedangkan metode kuantitatif berfungsi
untuk menguji hipotesis yang lebih luas. Sehingga pada model ini berguna
untuk menemukan hipotesis dan secara bersamaan membuktikan validitas
eksternal hipotesisi tersebut. (sugiyono, 2016: 549)
Langkah langkah penelitian dalam design seguential
eksploratori(sugiyono, 2016: 549)
 Judul penelitian
 Rumusan masalah
 Kajian teori
 Pengumpulan data dan analisis data kualitatif
 Hasil penelitian kualitatif

16
 Penentuan populasi dan sampel untuk menguji hipotesis
 Pengumpulan data dan analisis data kuantitatif
 Analisis data kuantitatif
 Kesimpulan dan saran

f. Sequential transformative design


Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan di pandu oleh teori
lensa (gender, ras, dan ilmu sosial) pada setiap prosedur penelitiannya.
Pada tahap pertama dapat menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode
kualitatif atau kuantitatif. (sugiyono, 2016: 482)

2. Model concurrent
a. Concurrent triangulation design
Metode concurrent triangulation strategy merupakan model
yang menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara
bersamaan, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk
menjawab rumusan masalah yang sejenis. Baik dalam
pengumpulan data maupun analisi data, kemudian membandingkan
data yang diperoleh dilakukan secara bersamaan, yang bertujuan
untuk menemukan data yang dapat digabungkan dan dibedakan.
(sugiyono, 2016: 483)
Rumusan masalah yang sejenis dijawab dengan dua metode
sekaligus, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Rumusan
masalah dapat berbentuk rumusan masalah deskriptif, komperatif,
asosiatif, dan komperatif assosiatif. Fokus pengganbungan lebih
kepada teknik mengumpulkan data dan analisis data, sehingga
peneliti dapat membandingkan seluruh data yang diperoleh,
selanjutnya membuat kesimpulan apakah data kuantitatif dan data
kualitatif saling menguatkan, melemahkan atau bertentangan.
(sugiyono, 2016 : 374)

17
b. Concurrent embedded design
Metode kombinasi model atau design concurrent embedded
(campuran tidak berimbang) adalah metode penelitian yang
menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak
seimbang. Metode tersebut digunakan secara bersama sama, dalam
waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab rumusan
masalah sejenis. (sugiyono, 2016 : 412)
Dalam metode ini terdapat dua model penggabungan
metode, yaitu kualitatif dan KUANTITATIF, serta kuantitatif dan
KUALITATIF. Yang ditulis dengan huruf kapital artinya metode
itu merupakan metode primer dengan bobot yang lebih tinggi dan
yang ditulis huruf kecil merupakan metode sekunder (pelengkap).
(sugiyono, 2016 : 412)
Langkah langkah penelitian model concurrent embedded
 Masalah & rumusan masalah
 Landasan teori & hipotesis
 Pengumpulan & analisis data KUANTITATIF
 pengumpulan dan analisis data kualitatif
 Analisis data KUAN & kual
 Penyajian data hasil penelitian
 Kesimpulan dan saran

c. Concurent transformative design


Metode concurrent transformative merupakan gabungan antara
model triangulation dan embedded. Dua metode pengumpulan data
dilakukan pada suatu tahap penelitian dan ada waktu yang sama. Bobot
metode bisa sama dan tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan
dengan merging, connecting, atau embedding (mencampur dengan
bobot sama, menyambung, dan mencampur dengan bobot yang tidak
sama). (sugiyono, 2016: 484)

18
F. Langkah-Langkah Penelitian Kombinasi
Dalam penelitian kombinasi terdapat empat model penelitian, yaitu: (1)
Desain sequential explanatori, (2) Desain Sequential Exploratory, (3) Desain
concurrent triangulation, (4) Desain concurrent embedded. Yang mana dalam
masing-masing model tersebut terdapat langkah-langkah penelitiannya, yaitu:
Langkah-langkah penelitian desain sequential explanatori
Sesuai karakteristik metode kombinasi sequential explanatory, dimana
pada tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap
kadua menggunakan metode kualitatif. Dengan demikian, penelitian kombinasi
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian kuantitatif dan
rumusan masalah penelitian kualitatif, atau rumusan masalah yang berbeda,
tetapi saling melengkapi.

1. Metode Kuantitatif
langkah-langkah dalam metode kuantitatif adalah menentukan
masalah/potensi dan membuat rumusan masalah, melakukan kajian teori dan
merumuskan hipotesis, mengumumpulkan dan analisis data untuk menguji
hipotesis, dan selanjutnya dapat dibuat kesimpuan berdasarkan hasil pengujian
hipotesis.
a. Masalah dan Potensi
Penelitian kuantitatif berangkat dari masaah dan atau potensi yang
sudah jelas. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan dengan
apa yang terjadi (das sein dan das solen). Misalnya, penyimpangan antara
kebijakan dengan pelaksanaan atau penyimpangan antara perencanaan dan
pelaksanaan di lapangan.
Suatu penelitian juga bisa diangkat dari potensi. Penelitian yang
berangkat dari potensi cenderung lebih baik daripada penelitian yang
berangkat dari masalah. Jika penelitian yang berangkat dari masalah, maka
hasil penelitian lebih berguna untuk memecahakan masalah, sedangkan jika
penelitian berangkat dari potensi, hasil penelitian berguna untu
pengembangan, atau peningkatan kemajuan. Potensi adalah segala sesuatu

19
yang bila dikembangkan akan dapat meningkatkan nilai tambah. Sebagai
contoh, potensi sumber daya pertanian di Indonesia yang dapat dijadikan
sumber energi alternatif.

b. Landasan Teori dan Hipotesis


Setelah masalah dirumuskan, maka peneliti mencari dan memilih teori
yang relevan sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah, memberi
definisi operasional, merumuskan hipotesis dan mengembangkan instrumen.
Jumlah teori yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Hipotesis yang dikemukakan dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif,
dan asosiatif.

c. Pengumpulan Analisis Data Kuantitatif


Setelah hipotesis dirumuskan, maka hipotesis tersebut selanjutnya
dibuktikan kebenarannya berdasarkan data. Untuk itu sebelum dikumpulkan,
perlu ditetapkan populasi dan sampelnya beserta instrumen penelitiannya.
Jumlah instrumen tergantung pada variabel yang diteliti. Sebelum digunakan,
instrumen juga perlu teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah data terkumpul,
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang telah dirumuskan.
d. Hasil Pengujian Hipotesis
Ini merupakan langkah akhir dari tahap metode kuantitatif. Data kuantitatif
yang telah dianalisis dan hipotesis yang telah diuji selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, gambar, dan narasi singkat. Penyajian data meliputi
deskripsi data kuantitatif nilai setiap variabel, setiap indikator, bahkan setiap
butir instrumen. Dengan demikian nilai setiap variabel, setiap indikator dan
setiap butir instrumen dapat diketahui.

2. Metode Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah hipotesis
terbukti atau tidka terbukti. Dalam penelitian campuran model sequential
explanatory, penelitian masih berlanjut dengan metode kualitatif, untuk

20
membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas, memperlemah, dan
mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada tahap awal.
a. Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif pada tahap
awal, selanjutnya peneliti kualitatif, menentukan sumber data yang diharapkan
dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk melengkapi data
kuantitatif yang telah diperoleh pada penelitian tahap I. sesuai dengan
metodenya, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara kualitatif,
misalnya melaui purposive (narasumber yang paling tahu tentang apa
informasi yang dibutuhkan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang
semakin banyak).
b. Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data ditetapkan, maka selanjutnya peneliti melakukan
pengumpulan data dengan metode kualitatif seperti wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dan pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan
data. Dari hasil analisis kualitatif diharapkan diperoleh data kualitatif yang
kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.

c. Analisis Data Kuantitatif dan Kuaitatif


Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menganlisis kembali kedua kelompok data tersebut.
Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua data yang sejenis
sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data kulitatif.
Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua kelompok data,
sehingga dapat ditemukan perbedaan dan kesamaan diantara 2 kelompok data
tersebut.

d. Kesimpulan Hasil Penelitian


Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian yang
didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran-saran. Kesimpulan

21
yang diberikan adalah untuk menjawab secara singkat terhadap rumusan
masalah penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Jumlah
butir kesimpulan harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Berdasarkan
kesimpulan tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan.
Saran yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian. Jumlah butir
saran tidak harus sama dengan jumlah butir kesimpulan. (Sugiyono, 2011:404-
409).

A. Langkah-Langkah Penelitian Desain Sequential Exploratory


Pada tahap pertama penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang
langkah-langkahnya adalah menetukan seting penelitian yang di situ ada
masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif
yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan data dan
analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan
melakukan pengumpulan yang utuh dari objek penelitian tersebut,
mengkonstruksi makna dari hipotesis. Pada tahap ke dua peneliti
menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi untuk menguji hipotesis yang
ditemukan pada penelitian tahap pertama. Langkah-langkah dalam
penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai
tempat untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen
untuk pengumpulan data, analisis data dan selanjutnya membuat laporan yang
diakhiri dengan kesimpulan saran.

1. Metode kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain
seqential explatory adalah melakukan penelitian dengan metode kualitatif.
Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah menetukan seting penelitian
yang di situ ada masalah, atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian
teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan
data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting penelitian dengan
melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif, dan akhirnya

22
peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut,
mengkonstruksi makna dari hipotesis.
a. Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian berangkat dari masalah tetentu. Masalah dalam
penelitian kualitatif berbeda dengab masalaj dalam kuantitatif. Masalah dalam
penelitian belum jelas, masih remang-remang bahkan masih gelap, sehingga
masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih bersifat semntara. Penelitian
kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa dari dugaan
adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa keingintahuan di suatu objek
itu ada apa.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui sesuatu
yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka selanjutnya
dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan masalah
dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap
“masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah
yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian
masalahnya sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan
penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam.
Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga harus “ganti”
masalah. Dengan demikian antara judul dalam proposal dengan judul laporan
penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Dalam institusi tertentu, judul
yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu
institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu
menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
Contoh judul penelitian : faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja pegawai di PT. Sinar jaya.

b. Kajian teori
Teori dalam penelitian kualitatif sering disebut dengan teori lensa atau
teori perspektif. Teori berfungsi membantu peneliti untuk membuat berbagai

23
pertanyaan penelitian, memandu bagaimana mengumpulkan data dan analisis
data. Kalau dalam penelitian kuantitatif teori diuji dengan berdasarkan data
lapangan, tetapi dalam penelitian kualitatif teori berfungsi untuk memandu
peneliti dalam bertanya, mengumpulkn dan analisis data.
Berdasarkan contoh judul diatas, maka teori yang perlu diuji dan
diperdalam oleh peneliti adalah tentang produktivitas dan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja berdasarkan data di lapangan.

c. Pengumpulan data dan analisis data


Setelah peneliti memahami permasalahan yang diteliti serta
memperhatikan rumusan masalah penelitian maka, peneliti selanjutnya masuk
dalam tempat yang diteliti (setting penelitian) untuk melakukan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data, analisis dan pengujian
kredibilitas data lebih banyak dilakukan secara bersamaan. Sesuai contoh
diatas pengumpulan data dilakukan terkait produktivitas dan faktor yang
mempengaruhinya. Sebelum pengumpulan data lebih mendalam maka peneliti
melakukan penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran umum
tentang situasi sosial atau setting yang diteiti.

2. Metode kuantitatif
a. Penentuan sampel dan populasi untuk menguji hipotesis
Dalam suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang
dapat digunakan sebagai sumber data.selainitu populasi dan sampel juga untuk
menguji hipotesis yang telah ditemukan. Misalnya hipotesis mengenai
perusahaan diatas, maka populasi yang diambil adalah seluruh perusahaan di
Provinsi Kahuripan. Ada 3 perusahaan di provinsi tersebut dengan jumlah
pegawai masing- masing 50 orang pegawai, jadi populasi keseluruhan adalah
150 orang pegawai. Penelitian menggunakan sampel pegawai yang diambil
dari populasi dengan kesalahan 5 persen. Berdasarkan jumlah anggota
populasi 150 pegawai dan kesalahan 5 persen, maka jumlah anggota populasi
sampel 105. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportiona random
sampling. Dengan demikian, jumlah sampel untuk perusahaan A- (50: 150) x

24
105 – 35. Perusahaan B dan C juga memiliki sampel 35 pegawai.
(Sugiyono,2012:39)

B. Langkah-langkah penelitian desain concurrent triangulation


Metode penelitian dapat berangkat dari rumusan masalah kualitatif
atau kuantitatif yang sejenis. Rumusaan masalah kualitatif adalah pertanyaan
penelitian yang memerlukan jawaban dengaan data kualitatif, dan rumusan
masalah kuantitatif adalah pertanyaan penelitian yang memerlukan data
kuantitatif. Rumusan masalah yang sejenis adalah rumusan masalah yang isi
dan bentuknya sama. Bentuk rumusan masalah adalah deskriptif, komparatif,
asosiatif, dan komparatif asosiatif. Penelitian dapat dilakukan berdasarkan satu
bentuk masalah, dua bentuk masalah atau seluruh bentuk masalah.
Saat peneliti menggunakan metode kualitatif, maka peneliti harus
memperkut diri menjadi human instrument agar bisa mngumpulkan, dan
menganalisis data kualitatif, dan pada saat menjadi peneliti kuantitatif, peneliti
melakukan kajian teori untuk dapat dirumuskan hipotesis dan instrument
penelitian. Instrument penelitian digunakan untukk mengumpulkan data
kuantitatif. Data kualitatif yang telah terkumpul dianalisis seccara kualitatif,
dan data kualitatif dianalisis dengan statistik. Kedua klompok data hasil
analisis kualitatif dan kuantitatif selanjutnya dianalisis lagi dengan meta
anallisis (analisis data hasil penelitian kualiatif dan kuantitatif atua sebaliknya)
untuk dapat dikelompokan, dibedakan ,dan dicari hubungan satu data ddengan
data yang lain, sehingga apakah kedua data saling memperkuat, memperlemah
atau bertentangan.

C. Langkah-langkah penelitian desain concurrent embedded


Seperti dikemukakan terdapat dua model dalam penelitian concurrent
embedded, yaitu metode kuantitatif yang menjadi metode primer dan atau
metode kualitatif yang metode primer. Langkah-langkah penelitian metode
kuantitatif sebagai metode primer seperti di bawah ini.
Penelitian berangkat dari masalah atau potensi. Potensi yang ingin
diberdayakan, tetapi tidak bisa cara memberdayakan, juga akan menimbulkan

25
masalah. Setelah masalah dan yang melatarbelakangi dikemukakan dengan
fakta, selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan
penelitian. Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif, komparatif,
asosiatif, dan komparatif asosiatif.
Setelah masalah dirumuskan maka, selanjutnya peneliti memilih teori
yang dapat digunakan untuk memperjelas masalah, merumuskan hipotesis dan
menyusun instrument penelitian. Setelah instrument disusun diuji validitas dan
reliabilitasnya. Setelah instrument terbukti valid dan reliable, maka
selanjutnya digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab rumusan
masalah kuantitatif dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data kualitatif.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrument dan
pengumpulan data kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Data
kuantitatif diperoleh berdasarkan sample penelitian yang diambil secara
random dan pengumpulan dan kualitatif dikumpulkan dengan
sample purposive dan snowball. Data kuantitatif yang telah terkumpul
dianalisis dengan statistic dan data kualitatif dianalisis secara kualitatif.
Data kuantitatif yang telah terkumpul dengan teknik pengumpulan data
kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul dengan teknik
pengumpulan data kualitatif, selanjutnya dianalisis untuk digabungkan dan
dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang
memperkuat, memperluas dan mengugurkan data kuantitatif. Data kuantitatif
yang bersifat deskriptif atau hasil pengujian hipotesis berikut data kualitatif
sebagai pelengkapnya, selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik
dan dilengkapi dengan data kualitatif. Data tersebut selanjutnya diberikan
pembahasan, sehingga hasil penelitian menjadi semakin jelas dan mantap.
Langkah terakhir dari proses penelitian ini adalah membuat laporan penelitian,
yang di bagian akhirnya ada kesimpulan dan saran. Kesimpulan berupa
jawaban terhadap rumusan masalah berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian selanjutnya diberikan saran. Bila
kesimpulan memberikan informasi yang baik, maka tidak perlu diberikan
saran, sehingga jumlah saran tidak harus sama dengan jumlah kesimpulan.

26
Langkah-langkah metode kualitatif sebagai metode primer sebagai
berikut. Seperti telah banyak dikemukakan bahwa, metode penelitian kualitatif
digunakan bisa berangkat dari potensi, keingintahuan di obyek ada apa, dan
bisa dari masalah yang bersifat sementara. Masalah tersebut akan berkembang
setelah peneliti memasuki lapangan. Setelah peneliti melakukan penjelajahan
umum (grand tour observation) ke obyek yang diteliti, maka peneliti baru
dapat menemukan fokus penelitian. Berdasarkan fokus penelitian tersebut,
selanjutnya peneliti dapat membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan
penelitian sebagai panduan untuk mengumpulkan data di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan landasan teori sebagai
bahan untuk perumusan hipotesis, tetapi melakukan kajian berbagai teori
perspektif yang sesuai dengan konteks penelitian. Dengan kajian tersebut akan
dapat memperkuat peneliti kualitatif sebagai “human instrument”, sehingga
peneliti kualitatif mampu melakukan penjelajahan umum pada obyek yang
diteliti, menetapkan fokus, menetapkan sumber data, mengumpulkan dan
analisis data kualitatif.
Teori yang digunakan oleh peneliti kualitatif, juga bersifat sementara
dan akan berkembang sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan peneliti di
lapangan. Penelitian kualitatif lebih dipandu oleh fakta-fakta yang diperoleh
dilapangan (bukan teori) untuk membangun hipotesis atau teori
baru.(Sugiyono,2012:43)

27
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Metode penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam
suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
Creswell (2009) mengklasifikasikan terdapat dua model utama
metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan
model concurrent (kombinasi campuran). Model urutan (sequential) ada
dua yaitu model urutan pembuktian (sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential exploratory). Model concurrent (campuran)
ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan
kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded (campuran
penguatan/metode kedua memperkuat metode pertama).Secara umum
metode penelitian kombinasi digunakan apabila peneliti ingin untuk
memper oleh data dan informasi yang lenkap, valid, reliabel dan obyektif.

28
DAFTAR PUSTAKA
A. Muri Yusuf. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan penelitian Gabungan
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, Penelitian Tindakan Dan Penelitian Evaluasi). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Bagaimana Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

29

Anda mungkin juga menyukai