Artikel BANGUN RUANG DAN PEMBELAJARANNYA DI PAUD
Artikel BANGUN RUANG DAN PEMBELAJARANNYA DI PAUD
Abstrak
Pendahuluan
Anak berusia antara 4-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal masa kanak-
kanaknya. Pada usia ini anak menunjukkan keingintahuan yang besar dan aktif. Koordinasi
motorik yang berkembang baik sehingga anak dapat mencontoh segitiga dan belah ketupat
dll. Mereka mulai dapat menulis beberapa huruf dan angka serta menuliskan namanya dengan
benar. Anak usia 4-6 tahun berada pada akhir tahap pra-operasional, tahap saat pemikiran
simbolis sangat mendominasi hidupnya. Pemikiran simbolis membuat dia mampu untuk
membuat susunan kata dan gambar yang menggambarkan suatu objek atau tindakan tertentu
dalam pikiran anak. Agar menjadi perhatian para orangtua atau pendidik bahwa kegiatan
dalam mendidik anak usia dini harus direncanakan dengan mempertimbangkan karakteristik
anak. Untuk menyusun kegiatan dan mengetahui pencapaian pembelajaran matematika, guru
harus berpedoman kepada Permendikbud No 137 Tahun 2014.
Matematika adalah mata pelajaran yang penting. Matematika juga termasuk mata
pelajaran yang menjadi standar untuk diujikan ketika akan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Sementara itu, bagi kebanyakan orang ternyata matematika
sering kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit bahkan menakutkan lalu bagaimana anak-
anak kecil bisa diajarkan matematika sejak dini, apakah mereka tidak akan merasa kesulitan
sehingga mereka malah frustasi sejak dini terhadap matematika.
Materi dan konsep matematika yang diajarkan harus disesuaikan dengan kemampuan
dan tahap berfikir anak yang bersangkutan. Membangun rasa ingin tahu anak secara alami
tentang bentuk, ukuran, jumlah, konsep-konsep dasar lain dalam matematika, Peduli dan
tertarik terhadapa apa yang dikatakan anak. Hal ini akan mendorong anak untuk
menceritakan pengalaman dan penemuan mereka. Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan
matematika yang dilakukan anak. Hal ini akan mendorong kepercayaan diri untuk tetap
berfikir, bertanya dan berbagi pengalaman tentang berbagai hal yang dialami anak.
Metode
Sebelum anak bermain balok, guru memberikan pijakan sebelum main kepada anak,
hal ini dilakukan agar anak tertib, tearah dan bertanggung jawab saat bermain balok selain itu
juga guru memberitahukan kepada anak akibat bermain balok yang tidak tertib. Agar anak
mau mengungkapkan aturan mainnya, guru biasanya mengajukan pertanyaan kepada anak.
Saat membangun balok, anak mengambil posisnya masing-masing dan tidak ditentukan.
Ketika anak sedang membangun bangunannya guru berkeliling disekitar anak sambil
bercakap-cakap dan mengajukan pertanyaan seperti buat bangunan apa, ini apa, mengapa
bangunannya di buat seperti ini dan pernah lihat bangunan seperti ini di mana, baru setelah
itu pun guru menilai bangunan yang di buat anak. Saat ada anak yang kesulitan dalam
membangun bangunannya guru duduk bersama anak dan membimbing anak membuat
bangunannya. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki anak, guru
memperlihatkan berbagai macam bentuk bangunan yang ada di berbagai Negara dan
menyarankan kepada anak untuk membuat bangunan tersebut, akan tetapi sebelumnya guru
memuji terlebih dahulu bangunan yang di buat anak.
Dalam Pembelajaran bangun ruang pada penerapan model sentra balok guru
menjelaskan setiap bentuk yang ada dan kegunaannya dengan menghubungkan geometri ke
dalam pasangannya. Seperti, bentuk persegi ada berbagai macam dari yang terkecil sampai
yang terbesar, penyampaian kegunaan nya bentuk persegi yang ini seperti alas ini bisa
digunakan sebagai lantai di sebuah ruangan. Atau bentuk persegi Panjang lainnya yang dapat
dihubungkan seperti pilar di sebuah ruangan. Anak dapat menggunakan berbagai bentuk
geometri yang telah disediakan untuk membangun bangunan sesuai tema dari pijakan guru.
Pembelajaran bangun ruang di RA Lailatul Qadar ini menggunakan penerapan model sentra
balok. Bukan sekedar mengetahui bentuk geometri, anak dapat mengetahui kegunaan dari
setiap bentuk bangun ruang dan praktek membuat bangunan dari balok sesuai kreasi anak.
Pembahasan
Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang terstruktur dan bersifat deduktif
serta logis, di dalamnya mempelajari aljabar, geometri, analisis, aritmatika dan lain
sebagainya. Matematika mempunyai bahasanya sendiri yang biasa disebut bahasa.
matematika yaitu berupa simbol-simbol yang bernilai global (universal) sehingga membuat
semua orang di dunia ini dapat memahami matematika lebih mudah. Bahasa simbol
mengenai ide atau gagasan dalam matematika didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat.
Matematika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara hirakis melalui penalaran yang bersifat deduktif, sedangkan matematika
di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui aktifitas bermain dalam
kehidupan sehari-hari dan bersifat ilmiah.
A. Geometri Bangun Ruang
Geometri adalah pendekatan untuk memecahkan suatu masalah dalam mengenali
bentuk benda-benda, membandingkan, membedakan, dan juga membedakan kesamaan dan
perbedaan bentuk suatu benda yang ada disekitar.
Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang mempunyai volume atau isi. Disebut
sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki tiga unsur utama pembentukannya, yaitu rusuk,
titik sudut dan bidang sisi. Rusuk adalah ruas garis yang mempertemukan dua bidang sisi.
Titik sudut adalah titik hasil pertemuan antara rusuk. Sedangkan bidang sisi merupakan
bidang permukaan yang membatasi bangun ruang dengan ruangan sekitarnya.
Setiap bangun ruang memiliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
Dengan memahami ciri-cirinya, maka akan lebih mudah mempelajari nama macam-macam
bangun ruang. Bangun ruang dibedakan menjadi dua macam jenis, yaitu bangun ruang sisi
datar dan bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi datar terdiri dari kubus, balok,
prisma dan limas. Sedangkan bangun ruang sisi lengkung terdiri dari kerucut, tabung dan
bola. Berikut penjelasannya.
Gambar jam dinding dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk lingkaran yang
dikenal dalam bentuk geometri secara matematika. Bentuk lingkaran lainnya yang dapat
dikenalkan pada siswa adalah ban sepeda, dan bentuk berupa bola geometri lainnya.
Guru dapat menjelaskan bentuk kerucut dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan bentuk topi kerucut seperti pada gambar tersebut. Seorang guru dapat
memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kerucut lainnya.
Gambar 3. Toples
Guru dapat menjelaskan bentuk tabung dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan bentuk toples seperti pada gambar di atas. Seorang guru dapat memberikan
contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk tabung lainnya.
Gambar 4. Rubik
Guru dapat menjelaskan bentuk kubus dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan mainan rubrik kube seperti pada gambar di atas. Seorang guru dapat memberikan
contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kubus lainnya. Kemudian dari kegiatan
pembelajaran berikutnya, guru dapat memberikan contoh-contoh bentuk geometri lainnya
yang terdapat dalam satu benda yang memiliki beberapa bentuk geometri.
Gambar 5. Bus
Guru dapat meminta para siswa menyebutkan bentuk geometri apa saja yang terdapat
pada mainan mobilan bus seperti pada gambar. Untuk lebih jelas dalam memberikan
beberapa contoh bentuk geometri akan disajikan seperti pada tabel berikut ini:
Referensi
Depdikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kemendikbud
Syafri, Fatrima Santri. 2018. Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini. (online).
Al Fitrah Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN: 2599-2287 Vol.1 No.2
Januari 2018. https://www.researchgate.net/publication/336202378_PENGAJARAN_
KONSEP_MATEMATIKAPADA_ANAK_USIA_DINI/link/5fcd846e45851568
d1468e67/download. Diunduh 14 Januari 2022
Trija Fayeldi, Riski Nur I. D, Rosita Dwi Ferdiani. Pengenalan Macam-Macam Bangun
Ruang Dengan Media Manipulatif Matematika Sederhana Pada Anak Paud. (online).
https://docplayer.info/43641654-Pengenalan-macam-macam-bangun-ruang-dengan-
media-manipulatif-matematika-sederhana-pada-anak-paud.html. Diunduh 09 Januari
2022
Wardhani, Dina Kusuma. Peran Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Matematika Yang
Menyenangkan Bagi Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 2 Desember
2017, page 153-159. file:///C:/Users/Windows/Downloads/9355-19088-1-SM.pdf.
Diunduh 12 januari 2022