Anda di halaman 1dari 10

BANGUN RUANG DAN PEMBELAJARANNYA DI PAUD

Mutiara Muhammi Alizzah1 dan Noviyanti2


PIAUD, STIT Al-Azami Cianjur
Email: mutiaramuhammi25@gmail.com1, noviyanti030585@gmail.com2

Abstrak

Matematika adalah pelajaran yang banyak menggunakan logika dan memerlukan


ketajaman otak. Orang tua harus mulai mengenalkan konsep dasar tentang
matematika sejak dini. Permasalahan yang sering muncul adalah bagaimana cara
mengenalkan matematika kepada anak sejak dini. Dalam kegiatan pendidikan belajar
mengajar anak usia dini dikenalkan salah satunya bangun ruang. Bangun ruang adalah
suatu bangun 3 dimensi yang mempunyai rusuk, sisi dan titik sudut. Bangun ruang
merupakan suatu sifat dari benda-benda konkret yang sering kita temui sehari-hari.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan bangun ruang pada anak.
Dilakukan pada anak usia 4-6 tahun di RA Lailatul Qadar. Hasil penelitian
menunjukkan anak usia dini mulai menyadari benda benda konkret yang ada di
sekitarnya berbentuk ruang geometri.
Kata kunci: Matematika, bangun ruang, pembelajaran, anak usia dini

Pendahuluan

Anak berusia antara 4-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal masa kanak-
kanaknya. Pada usia ini anak menunjukkan keingintahuan yang besar dan aktif. Koordinasi
motorik yang berkembang baik sehingga anak dapat mencontoh segitiga dan belah ketupat
dll. Mereka mulai dapat menulis beberapa huruf dan angka serta menuliskan namanya dengan
benar. Anak usia 4-6 tahun berada pada akhir tahap pra-operasional, tahap saat pemikiran
simbolis sangat mendominasi hidupnya. Pemikiran simbolis membuat dia mampu untuk
membuat susunan kata dan gambar yang menggambarkan suatu objek atau tindakan tertentu
dalam pikiran anak. Agar menjadi perhatian para orangtua atau pendidik bahwa kegiatan
dalam mendidik anak usia dini harus direncanakan dengan mempertimbangkan karakteristik
anak. Untuk menyusun kegiatan dan mengetahui pencapaian pembelajaran matematika, guru
harus berpedoman kepada Permendikbud No 137 Tahun 2014.

Matematika adalah mata pelajaran yang penting. Matematika juga termasuk mata
pelajaran yang menjadi standar untuk diujikan ketika akan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Sementara itu, bagi kebanyakan orang ternyata matematika
sering kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit bahkan menakutkan lalu bagaimana anak-
anak kecil bisa diajarkan matematika sejak dini, apakah mereka tidak akan merasa kesulitan
sehingga mereka malah frustasi sejak dini terhadap matematika.

Matematika permulaan adalah kegiatan pengenalan matematika yang berkaitan


dengan eksplorasi benda-benda konkrit tanpa melibatkan bilangan diantaranya:
membandingkan, mengelompokkan, mencocokkan, mengukur, melihat pola, mengenal
bentuk geometri.

Materi dan konsep matematika yang diajarkan harus disesuaikan dengan kemampuan
dan tahap berfikir anak yang bersangkutan. Membangun rasa ingin tahu anak secara alami
tentang bentuk, ukuran, jumlah, konsep-konsep dasar lain dalam matematika, Peduli dan
tertarik terhadapa apa yang dikatakan anak. Hal ini akan mendorong anak untuk
menceritakan pengalaman dan penemuan mereka. Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan
matematika yang dilakukan anak. Hal ini akan mendorong kepercayaan diri untuk tetap
berfikir, bertanya dan berbagi pengalaman tentang berbagai hal yang dialami anak.

Permainan matematika di PAUD adalah suatu kegiatan belajar/media yang


menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak untuk mempelajari konsep matematika melalui
aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah untuk membantu anak
mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono


(2016: 15) menyebutkan penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivme yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek
alamiah. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan,
menerangkan, menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti
dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu
kejadian. Penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan
untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan pemahaman bangun ruang dan
pembelajarannya di PAUD, yaitu menghubungkan geometri dan bangun ruang. Subjek
penelitian ini adalah anak-anak usia 4-6 tahun dan guru-guru di RA Lailatul Qadar. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu teknik observasi dan wawancara
terbuka terhadap guru. Penelitian ini dilakukan selama satu minggu di RA Lailatul Qadar.
Validasi data dilakukan dengan cara member check kepada subjek penelitian dan triangulasi
data untuk mengecek keabsahan data yang dihasilkan.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap subjek penelitian, peneliti
menemukan data-data yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu keterkaitan pembelajaran
geometri dengan bangun ruang pada anak usia dini melalui pengembangan di sentra balok.

Membangun konsep geometri pada anak di mulai dengan mengidentifikasi bentuk-


bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segi empat,
lingkaran, segitiga. Belajar konsep letak seperti dibawah, di atas, kiri, kanan meletakkan
dasar awal memahami geometri. Mengetahui bidang datar dan ruang, memasangkan bentuk
geometri ke dalam pasangannya.

Perencanaan penerapan pembelajaran model sentra balok di RA Lailatul Qadar


dilakukan guru dengan terlebih dahulu menyiapkan Rencana Kegiatan Harian yang mengacu
pada Permendikbud No 137 Tahun 2014. Selain itu juga kegiatan pembelajarannya
menggunakan pembelajaran tematik dan pengembangan karakter. Tema-tema yang akan
diajarkan biasanya, sesuai dengan tema yang akan diajarkan dalam satu tahun. Tema dan
pokok bahasan tersebut dipilih guru sesuai dengan kedekatan kehidupan anak seperti
lingkungan rumah anak maupun diri anak sendiri. Strategi dan metode pembelajaran yang
digunakan guru yaitu penjelasan langsung dan demonstrasi. Metode tersebut digunakan guru
dalam mengajarkan pembuatan bentuk bangunan, akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran
kadangkadang setiap tahap pembelajaran ada yang memerlukan waktu yang lebih dan kurang,
sehingga tidak sesuai dengan alokai waktu. Agar kegiatan pembelajaran di sentra balok dapat
berjalan lancar, guru juga melakukan penataan lingkungan main seperti menata balok sesuai
dengan ukuran dan betuknya, mengatur penempatan alas balok supaya mudah diambil anak
ketika bermain, serta meletakkan aksesoris pendukung main balok yang mudah dijangkau
oleh anak-anak. Kegiatan menata balok dan aksesorisnya ini dilakukan guru untuk
memudahkan anak mencari balok yang diperlukannya, memperlancar kegiatan pembelajaran
dan membantu kenyaman anak dalam bermain.

Sebelum anak bermain balok, guru memberikan pijakan sebelum main kepada anak,
hal ini dilakukan agar anak tertib, tearah dan bertanggung jawab saat bermain balok selain itu
juga guru memberitahukan kepada anak akibat bermain balok yang tidak tertib. Agar anak
mau mengungkapkan aturan mainnya, guru biasanya mengajukan pertanyaan kepada anak.
Saat membangun balok, anak mengambil posisnya masing-masing dan tidak ditentukan.
Ketika anak sedang membangun bangunannya guru berkeliling disekitar anak sambil
bercakap-cakap dan mengajukan pertanyaan seperti buat bangunan apa, ini apa, mengapa
bangunannya di buat seperti ini dan pernah lihat bangunan seperti ini di mana, baru setelah
itu pun guru menilai bangunan yang di buat anak. Saat ada anak yang kesulitan dalam
membangun bangunannya guru duduk bersama anak dan membimbing anak membuat
bangunannya. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki anak, guru
memperlihatkan berbagai macam bentuk bangunan yang ada di berbagai Negara dan
menyarankan kepada anak untuk membuat bangunan tersebut, akan tetapi sebelumnya guru
memuji terlebih dahulu bangunan yang di buat anak.

Dalam Pembelajaran bangun ruang pada penerapan model sentra balok guru
menjelaskan setiap bentuk yang ada dan kegunaannya dengan menghubungkan geometri ke
dalam pasangannya. Seperti, bentuk persegi ada berbagai macam dari yang terkecil sampai
yang terbesar, penyampaian kegunaan nya bentuk persegi yang ini seperti alas ini bisa
digunakan sebagai lantai di sebuah ruangan. Atau bentuk persegi Panjang lainnya yang dapat
dihubungkan seperti pilar di sebuah ruangan. Anak dapat menggunakan berbagai bentuk
geometri yang telah disediakan untuk membangun bangunan sesuai tema dari pijakan guru.
Pembelajaran bangun ruang di RA Lailatul Qadar ini menggunakan penerapan model sentra
balok. Bukan sekedar mengetahui bentuk geometri, anak dapat mengetahui kegunaan dari
setiap bentuk bangun ruang dan praktek membuat bangunan dari balok sesuai kreasi anak.

Pembahasan

Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang terstruktur dan bersifat deduktif
serta logis, di dalamnya mempelajari aljabar, geometri, analisis, aritmatika dan lain
sebagainya. Matematika mempunyai bahasanya sendiri yang biasa disebut bahasa.
matematika yaitu berupa simbol-simbol yang bernilai global (universal) sehingga membuat
semua orang di dunia ini dapat memahami matematika lebih mudah. Bahasa simbol
mengenai ide atau gagasan dalam matematika didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat.

Matematika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara hirakis melalui penalaran yang bersifat deduktif, sedangkan matematika
di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui aktifitas bermain dalam
kehidupan sehari-hari dan bersifat ilmiah.
A. Geometri Bangun Ruang
Geometri adalah pendekatan untuk memecahkan suatu masalah dalam mengenali
bentuk benda-benda, membandingkan, membedakan, dan juga membedakan kesamaan dan
perbedaan bentuk suatu benda yang ada disekitar.

Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang mempunyai volume atau isi. Disebut
sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki tiga unsur utama pembentukannya, yaitu rusuk,
titik sudut dan bidang sisi. Rusuk adalah ruas garis yang mempertemukan dua bidang sisi.
Titik sudut adalah titik hasil pertemuan antara rusuk. Sedangkan bidang sisi merupakan
bidang permukaan yang membatasi bangun ruang dengan ruangan sekitarnya.

Setiap bangun ruang memiliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
Dengan memahami ciri-cirinya, maka akan lebih mudah mempelajari nama macam-macam
bangun ruang. Bangun ruang dibedakan menjadi dua macam jenis, yaitu bangun ruang sisi
datar dan bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang sisi datar terdiri dari kubus, balok,
prisma dan limas. Sedangkan bangun ruang sisi lengkung terdiri dari kerucut, tabung dan
bola. Berikut penjelasannya.

B. Perkembangan Pencapaian Geometri Bangun Ruang Pada AUD

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendikbud 137 tahun 2014) tentang


Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini, perkembangan geometri anak
usia dini mencakup indikator-indikator sebagai berikut:

1. Belajar dan Pemecahan Masalah:


a. Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidiki (seperti apa yang
terjadi ketika air ditumpahkan)
b. Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang
fleksibel dan diterima sosial.
c. Menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru.
d. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan di luar
kebiasaan)
2. Berpikir Logis
a. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran “lebih dari”, “kurang dari”; dan paling/ter”
b. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti “ayo kita bermain
pura-pura seperti burung)
c. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
d. Mengenal sebab akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun
bergerak;air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).
e. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran (3 variasi).
f. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau
kelompok yang sejenis atau kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi.
g. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau
sebaliknya
3. Berpikir Simbolik
a. Merepresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan (ada
benda pensil yang diikuti tulisan dan gambar pensil)

C. Konsep Pengenalan Bangun Ruang pada AUD

Matematika merupakan alat untuk membantu anak memahami dan menganalisa


dunianya. Cara matematika adalah dengan deskripsi dan representasi kuantitas, bentuk,
ruang, dan pola yang membantu pengorganisasian pengetahuan dan ide dengan cara yang
sistematis. Sistem matematika tersebut menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Standar dalam matematika di PAUD yang perlu diberikan sebagai panduan pengembangan
pengalaman matematika yang sesuai bagi anak. Beberapa pengembangan pengalaman berarti
dapat memberikan tantangan sesuai dengan usia anak, fleksibel dalam variasi respon anak,
dan sesuai dengan cara berpikir dan belajar anak.

Siswa dikenalkan dengan konsep geometri dengan menampilkan beberapa bentuk


geometri yang ada di sekitar mereka. Misalnya seperti berikut ini:

Gambar 1. Bola dan Jam dinding


Gambar bola dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk bola yang dikenal dalam
geometri secara matematika. Bentuk bola lainnya yang dapat dikenalkan pada siswa adalah,
kelereng, bola pimpong, bola kasti dan bentuk berupa bola geometri lainnya.

Gambar jam dinding dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk lingkaran yang
dikenal dalam bentuk geometri secara matematika. Bentuk lingkaran lainnya yang dapat
dikenalkan pada siswa adalah ban sepeda, dan bentuk berupa bola geometri lainnya.

Gambar 2. Topi Kerucut

Guru dapat menjelaskan bentuk kerucut dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan bentuk topi kerucut seperti pada gambar tersebut. Seorang guru dapat
memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kerucut lainnya.

Gambar 3. Toples

Guru dapat menjelaskan bentuk tabung dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan bentuk toples seperti pada gambar di atas. Seorang guru dapat memberikan
contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk tabung lainnya.

Gambar 4. Rubik
Guru dapat menjelaskan bentuk kubus dalam geometri dapat diwakili dengan
melihatkan mainan rubrik kube seperti pada gambar di atas. Seorang guru dapat memberikan
contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kubus lainnya. Kemudian dari kegiatan
pembelajaran berikutnya, guru dapat memberikan contoh-contoh bentuk geometri lainnya
yang terdapat dalam satu benda yang memiliki beberapa bentuk geometri.

Gambar 5. Bus

Guru dapat meminta para siswa menyebutkan bentuk geometri apa saja yang terdapat
pada mainan mobilan bus seperti pada gambar. Untuk lebih jelas dalam memberikan
beberapa contoh bentuk geometri akan disajikan seperti pada tabel berikut ini:

Gambar 6. Benda-benda Bentuk Geometri


Konsep matematika dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa
benda yang berada dilingkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat
lebih dipahami dan dimengerti oleh para siswa.

Simpulan Dan Saran


Matematika di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui
aktifitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat ilmiah. Standar dalam matematika
di PAUD yang perlu diberikan sebagai panduan pengembangan pengalaman matematika
yang sesuai bagi anak. Membangun konsep geometri pada anak di mulai dengan
mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar
biasa seperti segi empat, lingkaran, segitiga. Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang
mempunyai volume atau isi. Disebut sebagai bangun tiga dimensi karena memiliki tiga unsur
utama pembentukannya, yaitu rusuk, titik sudut dan bidang sisi. Bangun ruang pada anak usia
dini menggunakan benda konkret yang tersedia dan benda-benda di sekitarnya.

Referensi

Adiningsih, N. U. 2008. Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Logis-Matematis. Bandung:


Semesta Parenting

Depdikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kemendikbud

Depdiknas. 2006. Pedoman Penerapan BCCT. Jakarta: Depdiknas

Hasbi, Muhammad. 2016. Model Pengenalan Matematika Melalui Permainan Kreatif.


Jayagiri: PP PAUD dan DIKMAS Jawa Barat

Narsi, M. Syukri, Muhamad Ali. Penerapan Pembelajaran model senyra balok.


https://media.neliti.com/media/publications/216353-none.pdf. Diunduh 14 Januari 2022

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Syafri, Fatrima Santri. 2018. Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini. (online).
Al Fitrah Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN: 2599-2287 Vol.1 No.2
Januari 2018. https://www.researchgate.net/publication/336202378_PENGAJARAN_
KONSEP_MATEMATIKAPADA_ANAK_USIA_DINI/link/5fcd846e45851568
d1468e67/download. Diunduh 14 Januari 2022
Trija Fayeldi, Riski Nur I. D, Rosita Dwi Ferdiani. Pengenalan Macam-Macam Bangun
Ruang Dengan Media Manipulatif Matematika Sederhana Pada Anak Paud. (online).
https://docplayer.info/43641654-Pengenalan-macam-macam-bangun-ruang-dengan-
media-manipulatif-matematika-sederhana-pada-anak-paud.html. Diunduh 09 Januari
2022

Wardhani, Dina Kusuma. Peran Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Matematika Yang
Menyenangkan Bagi Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 2 Desember
2017, page 153-159. file:///C:/Users/Windows/Downloads/9355-19088-1-SM.pdf.
Diunduh 12 januari 2022

Anda mungkin juga menyukai