BAB I
PENDAHULUAN
jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat tahun
dan tari, untuk mengasah kecerdasan fisik, orang dewasa dapat mengajaknya
tubuh, kekuatan dan kelenturan otot. Tidak hanya tangan dan kaki, akan
Perasaan malu sering terjadi dalam diri anak prasekolah dan Taman
Kanak-kanak (TK), terutama pada saat anak dituntut untuk tampil di depan
emosi. Namun anak sering mengalami rasa malu menari di depan orang lain,
karena anak merasa tidak yakin atas kemampuan yang dimiliki oleh anak,
sehingga menyebabkan anak tidak percaya diri dan lebih memilih mundur
1
2
menggerakan tubuhnya.
masa anak mengalami keemasan (the golden years), yang merupakan masa
perkembangan kecerdasan anak dimana anak mulai peka atau sensitif untuk
menerima berbagai rangsangan. Masa peka tiap anak berbeda, seiring dengan
laju pertumbuhan dan Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama
Di dalam tari selain gerak juga terdapat iringan musik. Musik dan
tari merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lain. Setiap gerak pastilah mempunyai ritme dan irama yang merupakan
unsur dasar musik. Ritme dalam iringan tari untuk menunjukkan panjang dan
keajegan ketukan. Selain itu unsur musik yang terdapat dalam tari yaitu
harmoni dan timbre. Musik pop merupakan salah satu jenis aliran musik
Musik pop sudah memasyarakat dalam diri anak-anak prasekolah dan Taman
secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik
3
dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.
pop, maka tidak mengherankan apabila anak prasekolah dan Taman Kanak-
merangsang tubuh untuk bergerak. Musik yang tenang akan memberi nuansa
ketenangan pada diri anak (Rasyid, 2010: 120). Maka dari penelitian tentang
termotivasi untuk bergerak dan menjadikan anak lebih percaya diri dalam
menari.
Tari adalah jenis kesenian yang terkait dengan gerak tubuh manusia,
tubuh adalah alatnya dan gerak tubuh sebagai medianya. Gerak tubuh yang
dijadikan media dalam tari yaitu mulai dari gerakan kepala sampai ujung
kaki melalui gerakan yang halus disebut gerak motorik halus atau gerakan
tarian yang lebih relevan dalam dirinya. Manfaat lain juga dapat memberikan
Orang yang memiliki rasa percaya diri berarti orang tersebut mampu
keyakinan atas segala aspek kelebihan yang dimiliki anak, dengan keyakinan
itu membuat diri anak mampu untuk bisa mencapai keinginan dalam
hidupnya.
menirukan gerakan yang diberikan oleh guru. Ketika peserta didik dituntut
untuk bergerak apa yang diajarkan guru, tidak semua peserta didik mengikuti
gerakan yang diajarkan guru. Beberapa peserta didik terlihat tidak berani atau
malu dan kurang percaya diri untuk menggerakkan badannya dan hanya
bersemangat serta malas mengikuti apa yang diajarkan guru pada peserta
didik. Pada akhirnya peserta didik memilih untuk bermain sendiri dengan
kepercayaan diri anak dalam bergerak dan musik disesuaikan dengan tingkat
hari Senin, Selasa, dan Rabu. Hari Senin untuk kelas playgroup, hari Selasa
disediakan oleh sekolah untuk pembelajaran seni tari mulai dari sanggar atau
tempat latihan, tape, dan CD player, sampai kostum untuk pentas peserta
mempunyai beberapa prestasi di bidang seni tari seperti lomba tari klasik
tingkat kecamatan, lomba menari tingkat kabupaten dan porseni tari tingkat
kabupaten.
sama, peserta didik yang pemalu masih dijumpai pada saat mengikuti
menjadi bisa atau hafal gerakan yang diberikan guru. Pemberian gerakan
terus menerus akan membuat peserta didik merasa bosan dan tidak
rasa bangga dalam diri anak setelah mendengarkan irama musik dan anak
akan termotivasi untuk melakukan apa yang anak inginkan yakni anak mulai
materi tari perlu juga memperhatikan iringan musik yang diterapkan pada
pembelajaran tari, karena tidak semua iringan musik dapat membuat peserta
didik merasa tertarik. Musik yang menarik dapat menjadikan peserta didik
gerakan dengan penuh percaya diri. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk
Kabupaten Sidoarjo.
Kabupaten Sidoarjo.
8
Kanak-kanak.
BAB II
LANDASAN TEORI
kekuatan fisik, dan penampilan diri. Pembentukan percaya diri ini sangat
proses secara sosial diperoleh melalui aktivitas kegiatan sebagai hasil interaksi
menentukan arah dan tujuan hidupnya (Hakim, 2002: 4). Percaya diri
percaya diri akan menimbulkan sikap tenang dan seimbang (Hurlock, 1998:
214).
9
10
keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi
dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri lahir dari kesadaran bahwa jika
memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka harus melakukan apa yang telah
Bagi anak yang tidak memiliki rasa percaya diri dapat menimbulkan
masalah besar untuk pengembangan dan perkembangan anak, baik secara fisik
maupun secara psikis, meskipun terkadang rasa tidak percaya diri pada anak
dapat terjadi pada saat berada dilingkungan luar atau situasi tertentu. Masalah
tidak percaya diri dapat terjadi sejak masa kanak-kanak. Hal ini jika tidak
ditangani dengan segera maka akan menjadi masalah besar kelak dikemudian
hari bagi si anak (Hakim, 2002: 6). Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri
yang mantap, umumnya adalah pribadi yang bisa dan mau belajar, dapat
orang lain secara efektif. Maka, langkah pertama dalam bimbingan adalah
yang ada pada kepribadian manusia yang terbentuk dan berkembang melalui
11
proses belajar secara individu maupun sosial dan sebagai kemampuan dasar
sekolah yang dikenal oleh anak didik, maka perlu diciptakan situasi
(Harianti, 1994: 7). Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan
secara universal, karena merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, baik
merupakan kegiatan yang spontan dan kreatif, yang denganya seseorang dapat
diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan
jasmani.
itu tidak dapat mencapai tahap optimal, apabila proses perkembanganya tidak
dengan efektif dan efisien, maka orang tua harus mamahami dunia anak-anak.
alamiah.
sedang tidak enak badan yang tidak suka bermain. Mereka menggunakan
pun juga beragam. Berdasarkan fenomena tersebut bahwa anak usia 3-5 tahun
lebih suka bermain. Dan bermain merupakan faktor penting dalam kegiatan
pendidik anak usia dini. Ada beberapa teori tentang anak TK yang dijelaskan
1. Teori klasik
bermain. Banyak guru menggunakan teori ini. Jika anak sulit diajak
tenang, guru dapat mengajak anak bermain sejenak. Setelah itu, anak
akan menjadi lebih tenang, guru dapat mengajak anak bermain sejenak.
Setelah itu, anak akan menjadi lebih mudah untuk duduk dengan
tenang.
ayah, atau guru, hal itu akan sangat penting bagi kehidupannya kelak
2. Teori modern
pada berbagai situasi, kondiosi, dan objek, baik nyata maupun imajiner
dengan objek dan orang, serta menggunakan objek itu untuk berbagai
tersebut.
a). Aktif, Pada hampir semua permainan aktik, baik secara fisik
benda lain. Misalnya, sebuah balok kayu bisa menjadi mobil. Anak
maupun psikis.
clue atau tanda agar mereka bisa ditemukan oleh temannya yang
mencari.
seorang polisi, guru, ayah, ibu atau menjadi bayi. Jadi, bermain
dokter, dapat saja kelak menjadi dokter sungguhan. Hal itu bukan
hal yang kebetulan, tetapi apa yang dimainkan anak memiliki arti
tahap perkembangan.
(Depdikbud, 1994:1).
1995:5).
3. Kelompok Belajar
3). Walaupun otot-otot anak lebih berkembang terhadap jari dan tangan
berbalik kembali.
terbuka.
6). Peranan sebagai anak laki-laki atau perempuan lebih jelas, anak
dan menari.
21
pemberani, anak lebih mudah dan cepat belajar karena tubuhnya masih
1987:23).
pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50% dan pada
usia 8 tahun telah mencapai 80%. Bahkan menurut Hidayat (dalam Hartono
dalam rahim seorang ibu sampai usia sekitar 6 tahun, karena investasi
pembangunan manusia pada usia dini merupakan investasi yang amat penting
Berkenaan dengan karakter anak TK, Semiawan (dalam Hartono, 2009: 45)
daya imajinasi. Masa ini juga merupakan tahap perkembangan dimana anak
secara tidak sadar menemukan jati dirinya dan sangat berbersifat ingin
masa ini disebut juga masa meniru. Meskipun kecenderungan ini sampai
yang tinggi serta mampu menerima pelajaran tanpa ada perasaan terbebani
cirri keras kepala dan memiliki daya imajinatif serta mengikuti pendidikan
2.3 Tari
Tari adalah paduan gerak-gerak ritmis dan indah dari seluruh atau
sebagian badan baik sepontan maupun gerakan terlatih yang telah disusun
dengan seksama disertai ekspresi atau ide yang selaras dengan musik,
dalam tari hadir demi suatu kepuasan, kebahagiaan, dan harapan batin
Menurut Hartono (2009: 44) menyatakan bahwa tari adalah gerak yang
perkembangan dari tari klasik yang telah ada maupun tari klasik yang telah
diperbaharui daerah lain. Baik iringan maupun pakaian yang digunakan tidak
2003: 67). Pengembangan gerak tari untuk anak usia dini atau TK sebaiknya
bersumber pada gerak dasar keseharian anak. Gerak dasar keseharian anak
sesuatu yang dilihat dan diamati anak dengan bergerak sesuai dengan
Gerakan-gerakan anak usia dini atau prasekolah yang lincah, cepat, serta
gembira merupakan medium utama dalam tari anak usia dini atau prasekolah.
a. Tenaga
b. Ruang
c. Waktu
anak usia dini ditentukan dengan gerak motorik anak usia dini. Gerak
motorik pada anak usia dini terdiri dari gerakan motorik kasar dan
motorik halus:
berbagai aktivitas sebagai berikut; (1) Mengendarai sepeda roda tiga dan
roda dua; (2) Berlari dan berhenti, berlari dengan sempurna ; (3) Menaiki
dan memanjat tangga gimnastik ; (4) Melompat dengan dua kaki dan satu
kaki ; (5) Melompat jauh ; (6) Dapat berdiri secara seimbang dengan satu
26
kaki; (7) Dapat mengikuti irama musik ; (8) Dapat berjalan di atas
kancing dan resleting ; (3) Dapat menahan kertas dalam satu tangan,
(6) Dapat melipat kertas untuk dijadikan suatu bentuk ; (7) Dapat
dilakukan oleh anak usia dini, pada umumnya yakni; (1) Menirukan,
baik secara audio, visual, maupun audio visual. Anak mulai menirukan
dengan irama musik pengiringnya. Gerak tari untuk usia dini atau TK
bersumber pada gerak dasar keseharian anak atau anak biasanya senang
berfungsi untuk melatih gerak motorik halus dan gerak motorik kasar
anak.
2.4.1 Metode
media, dan waktu yang tersedia untuk belajar. Pada konsep sederhana
bagian dari strategi kegiatan berupa suatu cara atau jalan yang
dikaitkan dengan media dan waktu yang tersedia untuk belajar serta
2.4.2 Musik
diantaranya; (1) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh
indra pendengar; (2) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan
13) Nietzsche (dalam Rasyid, 2010: 14) meyakini bahwa musik tidak
fungsi atau peran yang sangat penting sehingga tidak satu pun manusia
yang bisa lepas dari keberadaan musik. Moog (dalam Rachmi, 2008: 18-
c. Hal ini akan berubah ketika bayi berumur empat hingga enam bulan,
dengan cermat;
e. Antara usia empat dan enam bulan, anak mulai memberikan respons
f. Usia antara lima belas bulan hingga setengah tahun, beberapa anak
h. Pada usia satu setengah tahun, anak mulai suka menari dengan anak-
k. Sebagian besar anak usia tiga tahun dan lima tahun akan membuat
musik;
m. Anak usia empat dan enam tahun yang dapat menyatukan gerakan
musik (tanpa syair), hanya 40% dari anak usia empat tahun yang
atau bunyi atau suara yang teratur dengan melodi dan ritme, serta
32
luar diri anak. Stimulasi sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
dapat dilihat dengan mata seperti buku gambar yang menarik), stimulasi
percaya diri dalam menari pada anak usia dini perlu digunakan beberapa
sebagai teknik atau cara yang tepat dalam kegiatan menari. Rangsangan
sebagai berikut:
didengarnya.
b. Rangsangan Visual.
c. Rangsangan Raba.
d. Rangsangan Gagasan.
e. Rangsangan Kinestetik.
berusaha untuk menangkap suatu kesan dari gejala gerak berikut rasa
yang diterapkan maka akan tibul rasa semangat untuk menari dari dalam
diri anak, sehingga munculnya motivasi dalam diri anak dan membuat
Keterangan bagan:
menyalurkan bakat dan minat melalui media gerak. Anak-anak pada dasarnya
diamati anak dengan bergerak sesuai keinginannya yang lincah, cepat, dan
unsur ruang, dan unsur waktu. Terdapat beberapa anak yang merasa malu atau
orang lain, maka perlunya guru memikirkan upaya untuk meningkatkan rasa
percaya diri anak dengan melalui metode yang tepat berupa pemberian
rangsangan musik pada anak TK. Maka anak akan merasa senang,
atas kemampuan dalam menari akan timbul pada anak, sehingga anak menjadi
2.6.1 Ada peningkatan percaya diri dalam menari melalui metode rangsang
BAB III
METODE PENELITIAN
tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Bodgan dan Taylor dalam Moleong 2007: 4). Bahwa peneliti dalam proses
dianggap ada berkaitan dengan masalah yang diteliti misalkan tentang upaya
kata-kata yang tepat dan mampu melukiskan sesuatu dengan cermat dan
responden.
38
dalam lomba dibidang seni khususnya seni tari, dan terdapat peserta didik
Tindakan Putaran I
a. Perencanaan
39
penting bagi anak. Anak akan lebih fokus bila anak berani dan percaya
baik.
b. Implementasi Tindakan.
gerakan tari.
c. Observasi.
mendapatkan data yang lengkap maka dibuat jurnal, sehingga data yang
40
pembelajaran.
d. Refleksi
adalah:
2. Tindakan putaran II merupakan tahap pemberian frase gerak pokok tari dan
refleksi:
a. Tindakan.
b. Observasi.
pembelajaran
pembelajaran.
pembelajaran.
c. Refleksi II
suatu metode tertentu, jadi teknik merupakan bagian dari metode. Teknik
3.4.1 Observasi
dijaring melalui bantuan alat yang berupa kamera dan tape recorder
3.4.2 Wawancara
Tari, kepala sekolah, peserta didik. Adapaun tujuan dari wawancara ini
adalah agar mendapat suatu data yang benar-benar valid dan dapat
dipertanggung jawabkan.
diperlukan.
ditujukan kepada:
ekstrakurikuler tari.
pembelajaran tari.
3.4.3 Dokumentasi.
yang bersumber dari buku, koran, majalah dan lain sebagainya. Jenis
dokumen yang penulis dapatkan berupa data peserta didik, data guru,
suatu informasi. Peneliti melakukan dengan cermat dan seksama agar tidak
data hasil wawancara, (2) Membandingkan apa yang dikatakan pada waktu
pemikiran.
yang sama. Metode dilakukan oleh peneliti karena sumber informan tidak
dibuat sebelumnya.
fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu teori.
antara satu teori dengan teori yang lain sekaligus dapat memperbanyak
Setelah mengetahui dan memahami antara teori satu dengan teori lain maka
tentang masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu, data yang diperoleh dari
hasil penelitian harus dianalisis secara tepat agar kesimpulan yang didapat
2007: 105) kaitannya dengan proses analisis dan penafsiran data perlu
tertulis di lapangan.
data yang tidak diperlukan. Secara singkat reduksi data dapat dipahami
48
dapat diverivikasi.
disederhanakan.
diverivikasi.
Kabupaten Sidoarjo.
BAB IV
4.1.1 Siklus I
anak dapat mencari suatu bakat yang dimiliki sesuai dengan potensi
yang dimiliki, dan pada prinsipnya tari adalah bidang yang betul-betul
untuk satu tingkatan. Hari Senin adalah untuk kelas Kelompok Bermain
pukul 08.30 sampai 09.30 WIB, dan hari Rabu untuk kelompok B yang
terdapat anak yang sudah berani dan yang masih kurang berani dalam
52
anak yang sudah berani dan yang masih kurang berani untuk menari di
depan orang lain. Materi tari Tokecang dipilih untuk penelitian, karena
musik yang tari Tokecang mudah diterima oleh peserta didik. Pada
menarik.
dengan adanya minat dari dalam diri peserta didik tentunya akan ada
menarik
peserta didik serta rasa percaya diri. Melalui pemilihan musik yang
menari.
menyenangkan.
didik yang lain. Apabila terdapat peserta didik yang tidak berani
menari dihadapan peserta didik yang lain, karena peserta didik akan
peserta didik yang lain. Sehingga, peserta didik akan memiliki rasa
yang lain.
55
4.1.2 Siklus II
1. Tahap I : Pendahuluan.
Pelaksanaan pembelajaran seni tari, guru tari dibantu oleh guru kelas
didik berupa tari kreasi dengan diiringi musik yang menarik. Tari
57
serta agar peserta didik mengenal tentang daerah Jawa Barat dan
tari akan berlangsung rasa antusias peserta didik sangat tinggi. Para
ramai.
guru dan peserta didik. Peserta didik menjadi senang dan ingin tahu
pembelajaran.
yang baru.
Gambar 4.1
Guru memberikan contoh gerakan pada peserta didik
(Foto. Nopember 2013)
timbul rasa ingin tahu akan kemampuan yang dimiliki pada diri
peserta didik.
62
gerakan tari.
atau kurang benar. Gerakan tari yang dilakukan oleh para peserta
benar.
yang bernama Lusi. Lusi adalah salah satu peserta didik yang
Lusi sedang mengalami rasa minder atau malu pada saat menari.
gerakan sendiri.
dalam menari.
66
peserta didik. Peserta didik akan merasa bosan dan mulai merasa
berlangsung.
musik.
Tokecang :
notasinya:
TOKECANG
4/4 Gembira
tari dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi pada saat menari.
Gambar 4.2
Peserta didik menari dengan di iringi musik (Foto. Nopember 2013)
menari.
Gambar 4.3 Beberapa peserta didik sedang menari di depan peserta didik
lainnya (Foto. Nopember 2013)
peserta didik yang lain. Terlihat salah satu peserta didik laki-laki
Tabel 4.1
Hasil peningkatan percaya diri anak dalam menari melalui metode rangsang
musik di TK Dharma Wanita Persatuan Kajartengguli Kecamatan Prambon
Kabupaten Sidoarjo.
Keterangan :
1. Nilai dengan huruf B + adalah sangat baik.
2. Nilai dengan huruf B adalah baik.
3. Nilai dengan huruf B – adalah kurang baik.
4. Nilai dengan huruf C + adalah sangat cukup.
5. Nilai dengan huruf C – adalah cukup.
didik dapat dilihat sesudah peserta didik diberi musik dalam menari
baik, 7 peserta didik yang tingkat percaya dirinya baik, dan 1 peserta
yang baik yakni peserta didik menjadi lebih percaya diri dalam
dan tidak merasa malu untuk tampil di depan umum, selain menjadi
rangsang musik yang mudah dikenal serta dicerna oleh peserta didik
maka akan tertuang dalam gerakan dan peserta didik lebih aktif
bergerak. Bentuk rasa percaya diri dalam menari pada peserta didik
Kabupaten Sidoarjo.
pembelajaran tari.
dengan adanya kondisi fisik dan mental peserta didik yang baik.
tari.
pembelajaran tari.
Gambar 4.4
Kaset dan VCD/CD (Foto. Nopember 2013)
Sidoarjo.
terlalu banyak.
terdiri dari dua kelas pada setiap kelompok belajar, satu kelasnya
dicapai.
musik bagi anak TK yakni upaya dilakukan oleh guru terhadap peserta didik
untuk menari dihadapan peserta didik yang lain, membiarkan peserta didik
diri peserta didik dalam menari meningkat. Hasil peningkatan percaya diri
peserta didik sangat baik serta dapat dilihat dalam proses kegiatan menari
sebelum peserta didik diberi musik, kegiatan menari ketika peserta didik
diberi musik, dan kegiatan menari sesudah peserta didik diberi musik. Terbukti
peserta didik berani tampil di depan umum dan ada beberapa pesertadidik
serta menari sesuai dengan iringan musik. Bahkan peserta didik diikut
musik, yakni dapat dilihat dari faktor pendukung yakni kondisi fisik dan
mental peserta didik baik, guru aktif dan lincah, tempat nyaman dan luas,
adanya fasilitas taep dan kaset atau CD. Sedangkan faktor penghambat
84
meliputi jumlah peserta didik yang terlalu banyak, guru tidak dapat menguasai
anak. Stimulasi sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Stimulasi dapat
dapat berupa stimulasi visual (yang dapat dilihat dengan mata seperti buku
(stimulasi yang dapat didengar), dan stimulasi taktil (sentuhan atau rabaan)
langkah taktis yang perlu ditempuh oleh guru dalam menunjang proses belajar
yang hendak dikembangkan. Pada saat menerapkan rasa percaya diri dalam
menari pada anak usia dini perlu digunakan beberapa metode, diantaranya
cukup popular karena penglihatan merupakan salah satu indera yang cukup
bentuk gerak, tetapi harus melalui proses asosiasi, karena itulah sering kali
yang indah.
berusaha untuk menangkap suatu kesan dari gejala gerak berikut rasa
geraknya (Hidajat, 2004: 37-38) Rangsang dengar yaitu sebagai sesuatu yang
(www.tugasprofesipendidikan.blogspot.com).
lihat dan didengar (Nany, 2004: 1). Melalui kegiatan menari anak
indera dan irama musik anak mengamati gerak-gerak yang diajarkan guru
maka anak akan menyimpan kedalam memorinya dan anak akan mencoba
anak.
musik yang diterapkan maka akan tibul rasa semangat untuk menari dari
dalam diri anak, sehingga munculnya motivasi dalam diri anak dan membuat
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Percaya Diri dalam Menari melalui Metode Rangsang Musik bagi Anak
5.1.1 Ada peningkatan percaya diri dalam menari melalui metode rangsang
musik bagi anak TK yakni upaya dilakukan oleh guru terhadap peserta
kepada peserta didik untuk menari dihadapan peserta didik yang lain,
86
88
baik serta dapat dilihat dalam proses kegiatan menari sebelum peserta
didik diberi musik, kegiatan menari ketika peserta didik diberi musik,
kondisi fisik dan mental peserta didik baik, guru aktif dan lincah,
tempat nyaman dan luas, adanya fasilitas taep dan kaset atau CD.
terlalu banyak, guru tidak dapat menguasai kondisi ramai, sarana dan
prasarana terbatas.
5.2 Saran
untuk pembelajaran seni tari perlu ditambah lagi, serta prasarana untuk
pembelajaran tari berupa ruang aula terbuka yang berbentuk joglo perlu
berlangsung.
5.2.2 Bagi guru hemdaknya lebih menguasai kondisi peserta didik yang ramai
5.2.3 Bagi peserta didik diharapkan dapat belajar menari sendiri dirumah atau
percaya diri.
90
DAFTAR PUSTAKA
Angelis, Barbara De. 2005. Confidence (Percaya Diri) Sumber Sukses dan
Kemandirian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineke Cipta.
Astini, S & Usrek Utina . 2007. Tari Pendet sebagai Tari Balih-Balihan (Kajian
Koreografi). Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol.VIII
No.2. Semarang: UNNES.
Burn. R. B. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.
Jakarta: Arcan.
Djamarah, Syaiful Bachri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Siswa.
Harianti, Diah. 1994. Program Kegiatan Belajar TK 1994. Jakarta:
Depdikbud. Hartono. 2007. Kemampuan Guru SD/MI dalam Menterjemahkan
Mata Pelajaran (SBK) Seni Budaya dan Kerajinan. Harmonia Jurnal
Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol. VIII No.2. Semarang: UNNES.
Hartono. 2009. Pembelajaran Tari di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina
Platungan Kabupaten Kendal. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan
Pemikiran Seni Vol. VIII No.1. Semarang: UNNES.
Hidajat, Robby. 2004. Wawasan Seni Tari. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hurlock, Elizabeth. 1998. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Hurluck, Elizabeth. 1991. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press.
91
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAMMENARI MELALUI
METODE RANGSANG MUSIK BAGI ANAK KELOMPOK B DI TK
DHARMA WANITA PERSATUAN KAJARTENGGULI
KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN SIDOARJO.
A. Pedoman Observasi
B. Panduan Wawancara
Kabupaten Sidoarjo?
93
seni tari?
d. Metode yang seperti apa guru terapkan dalam pembelajaran tari pada
Oleh :
SATUNI ,S.Pd
95
NIP 196410151986122001
Makalah ini
Telah diperiksa dan disyahkan
Untuk diajukan kepada Tim Penilai
Penetapan Angka Kredit Jabatan Guru
Mengetahui,
Kepala UPT Dinas Pendidikan Peneliti,
Kecamatan Prambon
KETERANGAN PERPUSTAKAAN
ii
1. Saudara : Satuni, S. Pd
2. Jabatan : Kepala Sekolah / Guru
3. Dibuat Tahun : Nopember 2013
Mengetahui,
Kepala TK DWP Kajartengguli Petugas Perpustakaan,
Kecamatan Prambon
KATA PENGANTAR
iii
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
hambatan dan halangan dapat teratasi, untuk itu penulis sampaikan terima kasih
sahabat guru yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, sehingga penelitian
mendatang.
98
Penulis
DAFTARiv ISI
Halaman Judul............................................................................................................
Halaman Pengesahan.................................................................................................
ii
iii
Abstrak.......................................................................................................................
iv
Kata Pengantar...........................................................................................................
vi
vii
BAB I PENDAHULUAN
...........................................................................................................
12
2.3 Tari
...........................................................................................................
22
27
35
100
36
37
38
38
42
46
47
54
85
BAB V PENUTUP[
5.1 Simpulan
............................................................................................................
90
5.2 Saran
............................................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vi