Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA

AVES/BRID (Aves Rapaces Diurnas de Colombia)


(Diajukan untuk memenuhui salah satu tugas Zoologi vertebrata Semester 4 Tahun akademik
2020/2021)
Dosen Pengampu : Edi Junaedi, S.Si, M.Pd

Disusun oleh : Dicky Syaiful Fadillah


NIM : 20180210013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAB ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2020
Daftar isi

Kata pengantar ……………………………………………………………………………


Daftra isi …………………………………………………………………………………
BAB I PENAHULUAN …………………………………………………………………
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………….
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………
2.1 Bagaimana kelimpahan populasi dari masing-masing spesies burung pemangsa
migran yang ada di Kolombia ?

2.2 Bagaimana persebaran dan habitat serta prilaku dari jenis burung pemangsa
Sarcoramphus papa di Kolombia ?

2.3 Bagaimana cara mengamati burung dan mengidentifikasi burung pemangsa ?

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………
3.2 Saran …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman jenis burung yang tinggi dapat mencerminkan tingginya


keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya. Kolombia merupakan salah satu kawasan yang
memiliki keanekaragaman hayati salah satut ertinggi di dunia. Terdapat ribuan spesies hidupan
liar termasuk lebih dari 1852 spesies yang dikonfirmasi. Dari mereka, 81 adalah endemik , tiga telah
diperkenalkan oleh manusia, dan 62 langka atau gelandangan . Salah satu spesies endemik diyakini
punah. 37 spesies tambahan bersifat hipotesis . Beberapa spesies burung diantaranya merupakan
spesies migrasi. Fenomena migrasi pada spesies burung telah menjadi daya tarik bagi peneliti
untuk mengamati dan mempelajarinya lebih lanjut.

Migrasi pada burung merupakan salah satu aspek ekologis yang berupa perpindahan
mengikuti musim dengan rute tertentu dari satu kawasan ke kawasan lainnya. Migrasi yang
dilakukan burung bertujuan untuk menghindari musim dingin, pemenuhan makan, dan mencari
tempat berkembangbiak. Salah satu kelompok spesies migran yang bermigrasi setiap tahun yaitu
burung pemangsa dan dikenal dengan Raptor. Raptor bermakna hewan pemburu binatang lain
yang ganas. Burung pemangsa memiliki ciri morfologi yang khas yaitu bentuk paruh
melengkung, kuat, berkait tajam, kaki kuat dengan cakar yang tajam, serta penglihatan binokuler.
Burung pemangsa menyebar di dunia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka yang menjadi
permasalahan utama dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelimpahan populasi dari masing-masing spesies burung pemangsa migran


yang ada di Kolombia?

2. Bagaimana persebaran dan habitat serta prilaku dari jenis burung pemangsa
Sarcoramphus papa dan Cathartes aura di Kolombia ?

3. Bagaimana cara mengamati burung dan mengidentifikasi burung pemangsa ?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana kelimpahan populasi dari masing-masing spesies burung pemangsa migran yang
ada di Kolombia?

Keanekaragaman jenis burung yang tinggi dapat mencerminkan tingginya


keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya. Kolombia merupakan salah satu kawasan yang
memiliki keanekaragaman hayati salah satut ertinggi di dunia. Terdapat ribuan spesies hidupan
liar termasuk lebih dari 1852 spesies yang dikonfirmasi. Dari mereka, 81 adalah endemik , tiga telah
diperkenalkan oleh manusia, dan 62 langka atau gelandangan . Salah satu spesies endemik diyakini
punah. 37 spesies tambahan bersifat hipotesis . Beberapa spesies burung diantaranya merupakan
spesies migrasi. Fenomena migrasi pada spesies burung telah menjadi daya tarik bagi peneliti
untuk mengamati dan mempelajarinya lebih lanjut.

Migrasi pada burung merupakan salah satu aspek ekologis yang berupa perpindahan
mengikuti musim dengan rute tertentu dari satu kawasan ke kawasan lainnya. Migrasi yang
dilakukan burung bertujuan untuk menghindari musim dingin, pemenuhan makan, dan mencari
tempat berkembangbiak. Salah satu kelompok spesies migran yang bermigrasi setiap tahun yaitu
burung pemangsa dan dikenal dengan Raptor. Raptor bermakna hewan pemburu binatang lain
yang ganas. Burung pemangsa memiliki ciri morfologi yang khas yaitu bentuk paruh
melengkung, kuat, berkait tajam, kaki kuat dengan cakar yang tajam, serta penglihatan binokuler.
Burung pemangsa menyebar di dunia.

2.2 Bagaimana persebaran dan habitat serta prilaku dari jenis burung pemangsa Sarcoramphus
papa di Kolombia

Sarcoramphus papa (Hering Raja) menghuni wilayah yang diperkirakan seluas 14 juta
kilometer persegi antara Meksiko selatan dan Argentina utara. Di Amerika Selatan, hering ini
tidak dijumpai di sebelah barat pegunungan Andes, kecuali di Ekuador barat, Kolombia barat
laut dan di ujung barat laut Venezuela. Burung ini terutama mendiami hutan tropis dataran
rendah yang tak terganggu dan juga sabana dan padang rumput yang berdekatan dengan hutan
semacam itu. Hering Raja sering terlihat di dekat rawa-rawa di hutan. Burung bangkai ini adalah
yang paling banyak atau satu-satunya yang menyebar di hutan-hutan dataran rendah primer,
tetapi di hutan hujan Amazon, hering ini jumlahnya kalah banyak dengan hering berkepala
kuning besar, sementara hering ini juga kalah banyak dengan hering berkepala kuning kecil,
Hering Kalkun, dan Hering Hitam Amerika di habitat yang lebih terbuka. Burung bangkai ini
umumnya tidak ditemui di atas ketinggian 1200 meter. Mereka menghuni tingkat tajuk teratas di
hutan, atau di atas lapisan kanopi hutan.
Sarcoramphus papa amat pandai melayang, kadang-kadang dapat membumbung tinggi
selama berjam-jam tanpa mengepakkan sayapnya.Sementara terbang, sayapnya terbentang
dihedral, atau mendatar dengan ujung yang agak ditinggikan, dan dari jarak yang jauh burung
Hering Raja ini tampak seolah tak berkepala ketika terbang. Kepakan sayapnya dalam dan kuat.
Meskipun bertubuh besar dan berwarna menor, burung hering ini tak begitu menyolok jika
bertengger di atas pohon.[31] Ketika bertengger, burung ini biasa merendahkan dan memajukan
kepalanya. Hering Raja tidak bermigrasi, dan tidak seperti Hering Kalkun, hering berkepala
kuning kecil dan Hering Hitam Amerika, pemakan bangkai ini umumnya hidup sendiri atau
dalam kelompok keluarga yang kecil. Meskipun demikian, burung nasar ini dapat berkumpul
dalam kelompok besar di tempat bangkai berada. Hering Raja dapat hidup lebih dari 30 tahun di
penangkaran, tetapi lama hidup mereka di alam bebas tidak diketahui.

Hering Raja ini memiliki perilaku urohidrosis, yakni membuang kotoran atau fesesnya di
kaki untuk menurunkan suhu tubuhnya. Meskipun memiliki paruh dan tubuh yang besar, nasar
ini relatif tidak agresif dan biasanya akan lebih memilih mundur daripada berkelahi.Ruak-ruak
Bangkai Raja tidak memiliki kotak suara (syrinx) di dalam tenggorokannya, namun burung ini
dapat membuat suara menguak rendah dan mendesah.Predator Hering Raja hanyalah ular, yang
menyerang telur dan anak hering, dan kucing besar seperti jaguar, yang muncul tiba-tiba dan
menerkam burung hering dewasa yang berkerumun di dekat bangkai.

Menurut IUCN, burung ini merupakan spesies yang berisiko rendah, dengan perkiraan
persebaran sebesar 14.000.000 kilometer persegi dan memiliki populasi antara 10.000 sampai
100.000 individu. Namun, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan berkurangnya populasi Hering
Raja, tetapi perubahan ini tidak cukup signifikan untuk membuat burung ini dimasukkan ke
dalam daftar burung yang terancam punah. Penyusutan populasi ini terutama karena
berkurangnya habitat dan terjadinya perburuan ilegal.

Hering Kalkun, Cathartes aura adalah burung yang dapat ditemui hampir di seluruh
benua Amerika. Hering Kalkun merupakan salah satu dari tiga spesies dalam genus Cathartes,
dalam famili Cathartidae. Burung ini merupakan Hering Dunia Baru yang paling menyebar,
tersebar dari Kanada selatan sampai bagian paling selatan Amerika Selatan.

2.3 Bagaimana cara mengamati burung dan mengidentifikasi burung pemangsa

Mengidentifikasi raptor atau burung pemangsa bukan perihal mudah. Terlebih bila
mereka terbang berkelompok seperti burung-burung raptor yang tengah bermigrasi.
Mengidentifikasi raptor ibarat menyatukan kepingan puzzle. Pengetahuan mengenai teknik
terbang, ciri fisik, dan lokasi terbang musti bersatu menjadi ―gambar‖ yang utuh untuk
mengetahui jenis yang tengah diamati.

Untuk mengidentifikasi para pemangsa ini, konsentrasikan amatan pada proporsi tubuh,
bentangan, dan bentuk sayap. Fokuskan pada bentuk fisiknya, apakah ujung sayapnya tajam,
bulat, atau membentuk jari. Lihat pula panjang ekor dan bentuknya, apakah persegi, bundar, atau
menggarpu.
Amati juga pola sayap bagian bawah, terutama pada bulu sayap primer jika tengah
mengamati raptor saat mengangkasa. Perhatikan ada atau tidaknya pola pada bagian lengan
sayap, juga corak garis sepanjang bulu sayap. Bentuk ekor menjadi petunjuk penting karena
dapat memudahkan proses identifikasi.

Meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali jenis raptor secara
spesifik, cara termudah untuk mengenali kelompok burung yang tengah diamati adalah dengan
melihat ukuran, teknik terbang, dan siluetnya.

Eagle (elang)
Burung pemangsa ini memiliki ukuran tubuh besar
dengan bentang sayap yang lebar dan ekor berbentuk
kipas. Elang biasanya terbang dengan sayap
membentang setelah beberapa kepakan.

Buteo
Memiliki sayap yang lebar dan bundar. Tubuhnya agak
gemuk sedangkan ekornya membentuk serupa kipas.
Dapat terbang dalam waktu lama tanpa banyak
mengepakkan sayap. Biasa ditemui saat berselancar
mengarungi arus udara panas.

Accipiter (elang-alap)
Jenis penghuni hutan dengan sayap pendek dan bundar
serta ekor yang panjang. Kelompok raptor ini terbang
dengan cara mengepakkan sayapnya secara cepat,
kemudian meluncur.

Falcon (alap-alap)
Sayapnya ramping dengan ujung menyudut, kepala
relatif besar, serta memiliki ekor yang panjang. Raptor
berukuran kecil ini terbang dengan mengepakkan
sayapnya secara cepat dan dikenal memiliki
kemampuan manuver terbang menukik begitu cepat
saat menangkap mangsa.
Catatan lapangan

Membuat catatan mengenai deskripsi raptor akan sangat berguna sebelum melakukan
identifikasi. Sejatinya, lebih mudah mengidentifikasi raptor saat mereka terbang. Tetapi, masalah
yang kerap ditemui adalah waktu terbang raptor yang terbilang singkat—umumnya hanya satu
hingga dua menit. Bahkan untuk raptor yang tengah bermigrasi, pada titik-titik lintasannya kita
hanya dapat melihat mereka dalam hitungan detik.

Mencatat sebanyak dan sesegera mungkin hasil amatan akan sangat penting. Sebab raptor
memiliki variasi pada tingkat individual maupun umur. Bahkan seringkali lebih sulit
mengidentifikasi anakan atau raptor berusia remaja daripada yang dewasa. Raptor sering pula
terlihat hanya selintas saat terbang dan tidak cukup dekat untuk mengenalinya. Jika memiliki
kamera dengan lensa panjang, coba mengambil foto-foto dalam beberapa seri dan sudut
pengambilan yang bervariasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keanekaragaman jenis burung yang tinggi dapat mencerminkan tingginya


keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya. Kolombia merupakan salah satu kawasan
yang memiliki keanekaragaman hayati salah satut ertinggi di dunia. Terdapat ribuan
spesies hidupan liar termasuk lebih dari 1852 spesies yang dikonfirmasi. Dari mereka, 81
adalah endemik , tiga telah diperkenalkan oleh manusia, dan 62 langka. burung merupakan
salah satu aspek ekologis yang berupa perpindahan mengikuti musim dengan rute tertentu
dari satu kawasan ke kawasan lainnya. Migrasi yang dilakukan burung bertujuan untuk
menghindari musim dingin, pemenuhan makan, dan mencari tempat berkembangbiak.
Salah satu kelompok spesies migran yang bermigrasi setiap tahun yaitu burung pemangsa
dan dikenal dengan Raptor. Raptor bermakna hewan pemburu binatang lain yang ganas.
Burung pemangsa memiliki ciri morfologi yang khas yaitu bentuk paruh melengkung,
kuat, berkait tajam, kaki kuat dengan cakar yang tajam, serta penglihatan binokuler.
Burung pemangsa menyebar di dunia.

Karakteristik habitat masing-masing taman menentukan variasi dan jumlah


spesies yang dihuni. Pemukiman burung dapat disukai tergantung pada jenis dan keadaan
pengembangan perkebunan. Banyaknya spesies tanaman yang buahnya dapat memberi
makan burung dan keberadaan tempat tidur berdaun yang menawarkan tempat berlindung
dan tempat berkembang biak, menciptakan kondisi ideal untuk daya tarik dan
pertumbuhan populasi burung dan juga bisa mengetaui jenis – jenis burung tempat yang
ada dan tempat habitat yang jarang ada burungnya. Bisa mengetahui cara memangamati
burung dan cara mengidentifikasi burung yang sedang diamati

3.2 Saran
Begitu banyak keanakaragaman yang ada disekitar kita tanpa kita ketahui keanekaragaman itu
begituh indah seperti burung yang ada di area midrad ini mempunyai keindahan sendiri dan
karakteristik tersendiri. Sebelum keanekaragaman tersebut punah sebaiknya kita melestarikan
dan memanfatkan untuk saling mengutungkan antara kita dengan keanekaragaman hayati
tersebut.
Daftar pustaka
http://b-ok.org

Aves Rapaces Diurnas de Colombia (Diurnal Raptors of Colombia) spanish by


Alexander von Humbold Institute (z-lib.org)

Anda mungkin juga menyukai