Udang
Klasifikasi :
2. Kepiting Bakau
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Portunidae
Genus : Scylla
De Haan, 1833
Kepiting bakau (Scylla spp.) adalah sejenis kepiting yang hidup di ekosistem hutan
bakaudan estuaria, anggota suku Portunidae. Kepiting yang mempunyai nilai ekonomis
penting ini didapati di pantai-pantai pesisir Afrika, Asia dan Australia. Dalam bahasa
Inggris ia dikenal sebagai mangrove crab, mud crab, dan juga Indo-Pacific swamp crab.
Sebelumnya dianggap hanya memiliki satu spesies, yakni Scylla serrata, kini kepiting bakau
diyakini setidaknya terdiri dari empat spesies.[2] Keempat-empatnya memiliki habitat yang
hampir serupa.
3. Kelomang
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Anomura
Superfamili : Paguroidea
Latreille, 1802
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub Phylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Family : Ocypodidae
Genus : Uca
Kepiting Uca atau disebut juga Kepiting Fiddler mempunyai 97 spesies yang tersebar di
hutan bakau, rawa-rawa, dan pada pantai berpasir atau berlumpur Barat Afrika, Atlantik
Barat, Timur Pasifik dan Indo-Pasifik. Mereka sering ditemukan dalam jumlah besar.
Kepiting Uca memiliki perilaku lucu yaitu makan, bertengkar dan kawin, semua dilakukan
pada waktu yang sama. Kepiting ini termasuk kepiting yang berukuran kecil (yang terbesar
cuman sekitar 2-3 cm) Seperti semua kepiting, Kepiting Uca mengalami moulting atau
berganti cangkang saat mereka tumbuh (seperti ganti kulit pada ular).
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Ocypodidae
Genus : Ocypode
Spesies : O. kuhlii
Nama binomial
Ocypode kuhlii
De Haan, 1835
Geletebg Pasir (Ocypode Kuhlii) adalah sejenis kepiting hantu anggota suku
Ocypodidae. Ketam atau yuyu kecil penghuni pantai berpasir ini menyebar terutama di
Indonesia; Juga di Nikobar, Thailand selatan, dan Papua Nugini.
Kepiting bertubuh kecil; karapas hewan dewasa dari spesimen tipe berukuran 33 ×
43 mm. Karapas lebih lebar daripada panjang; mencembung di arah panjangnya; berbintil-
bintil halus, lebih kasar di sisi lateral daripada di tengahnya. Mata bertangkai, namun tanpa
perpanjangan tangkai. Tungkai yang pertama berbentuk sapit, yang tidak sama ukurannya
antara kanan dan kiri; tekstur permukaannya berbintil-bintil. Kepala sapit (palm) dengan sisi
atas yang membundar dan berbintil kasar; sisi dalamnya dengan serangkaian (8-10) bintil
yang berderet melintang, berjarak, membentuk rigi pengerik untuk menghasilkan suara desik
geleteng. Ruas-ruas carpusdan propodus pada kaki-kaki P2 dan P3 (pereiopod no 2 dan 3)
gundul, tak berambut, pada permukaan anterior dan posteriornya. Gonopod G1 (pleopod no
1) berupa pipa yang tiba-tiba membengkok tajam ke arah lateral, dan sedikit mengecil, di
dekat ujungnya.
TUGAS
AVERTEBRATA AIR
“Klasifikasi Crustacea dari Filum Arthropoda ”
OLEH:
ANDRE B. TUAMELY
2015 – 63 - 034