Anda di halaman 1dari 5

4.

3 Insecta

KLASIFIKASI:

Superkerajaan:Eukaryota

Kerajaan:Animalia

Filum: Arthropoda

Upafilum :Hexapoda

Kelas :Insecta

DESKRIPSI : °Serangga (disebut juga insecta, dibaca “insekta”, berasal dari bahasa Latin insectum, sebuah
kata serapan dari bahasa Yunani ἔντομον [éntomon], yang artinya “terpotong menjadi beberapa
bagian”) adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki exoskeleton
berkitin. Bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, thorax, dan abdomen, juga memiliki
tiga pasang kaki yang terhubung ke thorax, memiliki mata majemuk, dan sepasang antena. Serangga
termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan
menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui. Jumlah spesies yang masih
ada diperkirakan antara enam hingga sepuluh juta dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk
kehidupan hewan yang berbeda-beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan,
meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh kelompok
arthropoda lain, krustasea.Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. Struktur peredaran
darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Dan semua serangga bertelur (ovipar)

CIRI-CIRI INSECTA: Mempunyai 6 kaki. Memiliki beberapa mata tunggal. Memiliki sepasang antena/alat
peraba.

JENIS -JENIS SERANGGA : Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga
termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera
(misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan),
dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat).[8] Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena
semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok
Pterigota karena memiliki sayap

HABITAT:Kebanyakan serangga adalah terestrial atau hidup di darat, tetapi ada jenis serangga tertentu
yang hidupnya akuatik atau hidup di air, misalnya: water strider (Gerridae), dan kumbang air
(Noteridae).

SITASI: Menurut zainul et al(2021) keberadaan serangga dapat dijadikan sebagai indikator keseimbangan
ekosistem. Spesies serangga diurnal dan nokturnal juga terdapat di Hutan Sapen. Hal ini dikarenakan
serangga tersebut mendapatkan persediaan makanan dan lingkungan yang mendukung untuk hidup.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur keanekaragaman, dan kemerataan serangga diurnal
dan nokturnal di Hutan Taman Kehati Sapen Nusantara.

4.3.1. BELALANG

Klasifikasi:

Nama ilmiah: Caelifera

Kelas : Insecta

Kerajaan: Animalia

Ordo: Orthoptera

Filum: Arthropoda

Subordo:Caelifera

DESKRIPSI: Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga
ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.
Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur
belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya
sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.
Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang.
Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan

CIRI-CIRI BELALANG: 1.Memiliki 2 pasang antena khusus pada tubuhnya, yang berukuran lebih pendek
dari tubuh belalang dan juga memiliki ovipositor pendek. 2.Memiliki femur belakang yang kuat dan
panjang, yang digunakan untuk melompat

HABITAT: Belalang lebih menyukai kawasan alam terbuka yang lembah dengan banyak rumput serta
tanaman rendah lainnya, meskipun beberapa spesies lainnya hidup di hutan ataupun hutan blantara.
Beberapa lainnya berada di tebing, tanah, dan bebatuan lembap berlumut dan mengkonsumsi
lumut.Banyak spesies belalang yang hidup di padang rumput sering menyerang ladang petani sekitar.
Populasi belalang yang berlebih akan sangat merugikan petani jika menyerang tanaman di perkebunan.
JENIS : 1.belalang kayu(belalang pagar) 2.belalang sembah atau belalang sentadu 3.belalang hijau
4.belalang batu 5.belalang daun

SITASI: Menurut Ari sugiarto(2018)Belalang (Orthoptera: Acrididae) dapat menjadi ancaman bagi
tanaman pertanian. Desa Serdang Menang memiliki ekosistem perkebunan dan persawahan yang
memiliki potensi acaman dari belalang

. 4.3.2 KUPU-KUPU

KLASIFIKASI:kupu kupu Raja


Kerajaan:Animalia

Filum:Arthropoda

Kelas:Insecta

Ordo:Lepidoptera

Superfamili:Papilionoidea

Famili:Nymphalidae

Subfamili:Danainae

Bangsa:Danaini

Genus:DanausKluk, 1802

Spesies:D. Plexippus

DESKRIPSI:

Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera,
atau ‘serangga bersayap sisik’ (lepis, sisik dan pteron, sayap)Secara sederhana, kupukupu dibedakan dari
ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya
aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nokturnal). Kupu-
kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat
cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada
perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. Kupu-kupu dan
ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-
kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada
ratusan jenis ). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi
manusia

CIRI-CIRI.

1.Kupu kupu adalah hewan bersayap, dengan sayap transparan, warna yang dihasilkan sayap merupakan
dari sisik. 2. dua jenis kupu kupu, yang aktif pada siang hari, serta terdapat juga yang aktif pada malam
hari.

HABITAT:

Tempat tinggal kupu-kupu hampir disemua habitat, seperti di kebun, taman, hutan primer, hutan
sekunder, tepi sungai dan habitat lainya yang ditumbuhi oleh tanaman inang kupu-kupu. Habitat tepi
sungai menjadi sangat penting karena banyak tanaman inang kupu-kupu tumbuh disitu, selain itu tepi
sungai pun menjadi jalur lintasan bagi kupu-kupu. Jenis kupu-kupu Kupu Bidadari asal Sulawesi dan
Butung. Kupu Sayap Burung Peri asal Papua. Kupu Sayang Burung Surga asal Papua. Kupu Sayang Burung
Priamus asal Papua dan Maluku. Kupu Sayang Burung Goliath asal Papua. Kupu Sayang Burung
Rothschild asal Papua. Sitasi : Bambang Priyono dan Muhammad Abdullah(2013)Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui keanekaragaman fauna khususnya kupu-kupu kekayaan jenis, keanekaragaman,
indeks keanekaragaman serta indeks kemerataan jenis. Metode yang digunakan adalah point count, line
transect dan flight trap. Radius pengamatan pada setiap titik yang ditentukan berdasarkan tipe vegetasi
dan kemampuan pengamat, pengamatan waktu pada setiap titik hitung adalah 10 menit. Analisis data
menggunakan indeks kekayaan jenis Margalefs (DMg), Indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener,
dan indeks kemerataan jenis Simpson. Hasil penelitian menunjukkan 55 jenis kupu-kupu ditemukan di
kawasan Taman Kehati Universitas Negeri Semarang. Jenis yang ditemukan tergolong dalam 5 (lima)
famili yaitu famili Papilionidae, Pieridae, Lycaenidae, Nymphalidae, dan Hesperidae .

Anda mungkin juga menyukai