Anda di halaman 1dari 5

Sp1

Neoitamus cyanurus

(Astakhov et al., 2019)

Klasifikasi dari Neoitamus cyanurus menurut Karyaningsih & Nurlaila (2021) adalah sebagai
berikut:

Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Asilidae
Genus: Neoitamus
Spesies: Neoitamus cyanurus
Neoitamus cyanurus atau robber flies atau yang bisa dikenal juga dengan sebutan lalat perampok
adalah salah satu spesies serangga yang tergolong ke dalam famili Asilidae. Famili ini merupakan
salah satu famili paling menonjol dalam ordo diptera. Sesuai dengan sebutannya sebagai lalat
perampok, lalat ini mempunyai insting predator yang agresif dan makanan utamanya yakni
serangga lain. Neoitamus cyanurus memiliki ciri-ciri bentuk tubuh yang ramping, dengan ukuran
bervariasi berkisar antara 5 hingga 60 mm. Memiliki caput berwarna coklat tua dengan sepasang
antena diantara mulutnya, seta berkumis pada bagian wajahnya (Sakinah, 2023). Thoraxnya
berbentuk agak bulat dengan warna coklat tua. Sementara itu, bagian abdomennya berbentuk
silinder memanjang beruas dan memiliki warna bervariasi. Bentuk mata yang sederhana (ocelli)
diantara kedua mata majemuknya. Memiliki tipe mulut penghisap kokoh seperti jarum dan sepasang
sayap bening.
Neoitamus cyanurus dari hasil praktikum lapangan memiliki ciri-ciri bentuk tubuh ramping
dengan ukuran 2 cm. Caputnya berwarna coklat tua dengan sepasang antena yang mengapit bagian
mulutnya, dan ditumbuhi bulu halus pada wajahnya. Bentuk mata pada lalat perampok yang
ditemukan di lapang yakni bermata majemuk dan memiliki warna merah Memiliki abdomen
berbentuk silinder berwarna hitam dengan corak garis coklat dan ujung abdomen tanpa cerci. Hal
ini sesuai dengan Puspitarini & Fernando (2021) bahwa jenis lalat perampok atau robber flies
memiliki ujung abdomen tanpa cerci. Bagian thoraxnya berbentuk bulat kecoklatan dengan
ditumbuhi bulu halus. Memiliki sepayang sayap berwarna coklat transparan dengan motif bergaris
simetris. Ketika sedang tidak terbang, sayapnya terlihat tumpang tindih di atas abdomennya.
Sementara itu, kakinya berduri dan memiliki mulut dengan hipolaringus seperti jarum. Menurut
Natanaela dkk., (2022) robber flies memiliki kemampuan berburu yang dikenal agresif dengan
menangkap mangsanya pada saat terbang yaitu dengan menginjeksikan racun neurotoksin dari
proboscisnya yang tajam. Akan tetapi, serangga jenis ini memiliki dampak positif bagi lingkungan,
diantaranya dapat membantu mengurangi populasi serangga hama di lingkungan tempat hidupnya.
Robber flies atau lalat perampok dapat ditemukan di habitat yang beragam, seperti hutan
kering, semi-kering, hutan kornifer, dan tropis. Selain itu, larva dari lalat ini dapat ditemukan
berkembang di dalam tanah. Neoitamus cyanurus menyukai habitat lingkungan yang terkena cahaya
matahari seperti dedaunan semak, tangkai pohon, ladang, tepi hutan, padang rumput, batu, dan
lereng bukit (Ghahari et al., 2007). Lalat jenis ini beradaptasi baik dengan kaki mereka yang kuat
dan tertutup duri serta bulu tebal yang menutupi tubuhnya.
Sp4
Musca domestica (Housefly)

(Putri, 2018)
Klasifikasi dari Musca domestica menurut Putri (2018) adalah sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Muscidae
Genus: Musca
Spesies: Musca domestica
Lalat termasuk ordo Diptera, merupakan salah satu ordo terbesar dari serangga dengan
keragaman jenis yang tinggi dan sebagian besar tersebar secara cosmopolitan. Musca domestica
atau lalat rumah tergolong ke dalam filum Arthropoda, dengan ordo Diptera. Serangga dengan jenis
ordo ini dikenal dengan sepasang sayapnya dan pada bagian belakang terdapat halter yang dijadikan
sebagai alat keseimbangan. Tubuh lalat ini terbagi dalam 3 bagian yakni caput, thorax dan
abdomen. Dikategorikan ke dalam kelompok serangga karena lalat memiliki metamorfosis yang
sempurna. Menurut Sari (2023) dijelaskan bahwa lalat rumah (Musca domestica) memiliki
morfologi seperti warna tubuhnya abu-abu kehitaman, Memiliki panjang tubuh berkisar antara 7
mm dengan panjang venasi sayap 6 mm. Pada bagian abdomen berwarna kuning orange dengan
ujung abdomen coklat kehitaman. Sementara itu, pada bagian permukaan atas thoraxnya terdapat
corak garis berwarna hitam. Memiliki caput berukuran besar berwarna coklat kehitaman. Matanya
memiliki tipe mata majemuk berukuran besar dan terpisah. Sayap tipis bening dan berpangkal
kuning.
Hasil pengamatan dan pengukuran ciri-ciri morfologi Musca domestica menunjukkan
bagian caput (kepala) berukuran besar berwarna coklat kehitaman dan terdapat sepasang antena
dengan mata besar menonjol. Memiliki panjang tubuh berkisar 0,8 cm hingga 1 cm, berwarna abu
kehitaman. Pada bagian thoraxnya berwarna hitam diikuti corak garis. Bagian abdomennya
berwarna dasar coklat dengan ujung abdomen hitam. Sepasang sayap coklat bening dengan corak
garis simetris dan ujung sayap yang lancip.
Lalat rumah merupakan hama yang sering ditemui di sekitar permukiman penduduk,
peternakan maupun industri makanan. Selain itu, jenis serangga ini juga dikenal sebagai vector
mekanik berbagai penyakit berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti diare, tifus dan disentri
(Ahmad dkk., 2016). Lebih dari 100 jenis patogen terhadap manusia dan hewan dibawa oleh lalat
rumah yang diperoleh dari sampah, limbah domestik dan sumber kotoran lainnya (Flori dkk., 2020).
Lalat rumah terutama ditemukan di daerah beriklim sedang. Lalat ini akan ditemukan melimpah
selama musim kemarau dan aktif hidup paling lama pada suhu antara 10 hingga 26 derajat celcius.
Dibalik dampak negative lalat rumah sebagai hama, jenis lalat ini juga memiliki dampak positif
yakni dapat membantu menguraikan bahan-bahan yang membusuk (Kadir dkk., 2022).

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah kita terlebih praktikan dapat memahami struktur tubuh
serangga khususnya pada ordo Diptera, mengidentifikasi jenis serangga ordo Diptera dan
mengetahui klasifikasi dari masing-masing spesies ordo Diptera. Praktikan dapat memahami
bagian-bagian penting dari tubuh serangga, seperti caput (kepala), thorax (dada) dan abdomen
(perut). Diharapkan kedepannya praktikan dapat lebih teliti dalam melakukan pengamatan secara
morfologi maupun saat waktu pengambilan sample, agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.

Daftar Pustaka
Ahmad, I., Susanti, S., Kustiati, K., Yusmalinar, S., Rahayu, R., & Hariani, N. (2016). Resistensi
lalat rumah, Musca domestica Linnaeus (Diptera: Muscidae) dari empat kota di Indonesia
terhadap permetrin dan propoksur. Indonesian Journal of Entomology, 12(3), 99073.
Flori, F., Yunizar, N., Linawati, L., & Kustiati, K. (2020). EFEKTIVITAS CENDAWAN
ENTOMOPATOGEN METARHIZIUM ANISOPLIAE DALAM MEMBUNUH Imago
Musca domestica L. (DIPTERA: MUSCIDAE). Bioeksperimen: Jurnal Penelitian
Biologi, 6(2), 101-105.
Ghahari, H., Lavigne, R. J., & Geller-Grimm, F. (2007). Bibliography of Asilidae (Insecta: Diptera)
1996-2006. Far Eastern Entomologist, (176), 1-39.
Kadir, R. O., Nurfadillah, A. R., Umar, S. M., & Lestari, Y. E. (2022). Analisis Kepadatan Lalat
Pada Rumah Makan Di Pasar Jajan Kota Gorontalo. Jambura Journal of
Epidemiology, 1(2), 55-60.
Karyaningsih, I., & Nurlaila, A. (2021). Keanekaragaman Jenis Serangga pada Lahan Tanaman Cabai yang
Berbatasan dengan Hutan Desa Karangsari. Prosiding Fahutan, 2(02).
Natanaela, J., Putra, G. Y., Runtulalo, S., & Luntungan, E. M. (2022). Inventarisasi Komunitas
Arthropoda di Taman Kehati Kaki Dian, Minahasa Utara. Silvarum, 1(3), 75-81.
Puspitarini, R. D., & Fernando, I. (2021). Bioekologi Serangga dan Tungau Entomo-Acarifag.
Universitas Brawijaya Press.
Putri, Y. P. (2018). Taksonomi lalat di pasar induk Jakabaring kota Palembang. Sainmatika: Jurnal
Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(2), 105-111.
Sakinah, S. (2023). Effect Of Asilidae On Decreasing Locust Population As A Pest In Agricultural
Ecosystems. Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 6(2), 159-170.
Sari, P., & Purwanti, D. Y. (2023). Keanekaragaman Serangga Malam (Nocturnal) Di Desa Teluk
Bogam Pakalan bun. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 15(1), 54-62.

Anda mungkin juga menyukai