1409000566
NPM
7114070168
MEJA
7 ( TUJUH )
PROGRAM STUDY :
AGROTEKNOLOGI
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA
(Valanga nigricornis)
OLEH
MUHAMMAD ARIF
NIM
1409000566
NPM
7114070168
MEJA
7 (TUJUH)
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
NILAI
1. NANDA SATRIA
2. ADAM FIQIE FAUZI
3. DEDI MUHAMMAD RIFAI
4. IRHAM SYAUKANI
5. ARFAH DALIMUNTHE
6. BAMBANG ARDIANSYAH
7. DIAN DHIKA
8. RANGGA TRIANGGI
)
)
)
)
)
)
)
)
KOORDINATOR
( HJ. SYAMSAFITRI, S.P, M.P )
PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
pertanian,
hama
adalah
organisme
pengganggu
tanaman
yang
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Belalang Jagung (Valanga nigricornis) :
Kingdom
Animalia
Filum
Arthropoda
Kelas
Insecta
Ordo
Orthoptera
Famili
Acridoidea
Genus
Valanga
Spesies
Valanga Nigricornis
Orthoptera.
Saat
ini
terdapat
lebih
dari
20.000
spesies
belalang(Adearisandi,2012).
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga
bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya,
hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah
kepala(caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah
konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori
evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torak
terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari + 9
ruas.Caput merupakan kepala serangga yang berfungsi sebagai tempat melekatnya
antena, mata majemuk, mata oseli, dan alat mulut. Berdasarkan posisinya kepala
serangga
dibagi
menjadi
tiga,
yaitu
hypognathous,
prognathous,
pemakan tumbuhan dan sering kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya
bertipe penggigit pengunyah (Sudarmono, 2002).
Belalang kayu berukuran saat dewasa mencapai 85 mm dengan warna
coklat tua. Saat muda (Nimfa) berwarna hijau dan terkadang terdapat pola coklat
dan oranye, kemudian berubah menjadi coklat sebelum kulitnya terkelupas
(moulting). Selama musim dingin, belalang ini berhibernasi.
Habitat belalang kayu di daun pada semak-semak dan di pohon dan
memakan daun-daunan.
Masuk dalam klasifikasi famili Acrididae karena ciri khas belalang kayu
yaitu antena pendek, dan terdapat tympana (alat pendengaran pada serangga) pada
segmen pertama abdomen(Anonimus,2014).
Alat
b. Alat yang digunakan adalah
: - Killing botol
- Penjepit/pinset
- Alkohol
- Buku Gambar A4
- Alat Tulis
Metode Praktikum
1.
Orthoptera.
2. Siapkan salah satu serangga, yaitu belalang jagung di atas meja untuk di teliti.
3. Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan serangga
belalang tersebut.
4. Masukkan belang jagung ke dalam killing botol yang sudah di beri cairan
kloroform (CHCL3).
5. Tutuplah killing botol agar cairan kloroform tidak menguap keluar.
6. Tunggu beberapa saat hingga belalang jagung tersebut mati.
Caput
Bagian Bagiannya
Thorax
Abdomen
Keterangan
1. Caput
2. Thoraks
3. Abdomen
Keterangan
Keterangan
1 .Mata
1 .Protorax
2 .Sepasang
2 .Sayap
antenna
3 .Kaki
3 .Mulut
4 .Mesotoraks
Keterangan
1 .Perut
2 .Spiracle
3 .Cercus
4 .Ovipositor
dan Metator
b. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang Kami
lakukan penelitian, serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai
berikut :
Belalang Jagung (Valanga nigricornis)
Berdasarkan hasil pengamatan pada Ordo orthoptera yakni Belalang
(Valanga nigricornis) secara umum morfologi hama serangga ini terdiri dari
kepala (Caput) yang terdapat antena, dada (Toraks) terdapat enam kaki den sayap,
dan perut (Abdomen) beruas. Caput meliputi antena dan mata majemuk, pada
Toraks meliputi protoraks dan mesotoraks.
Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam peningkatan produksi
jagung adalah organisme pengganggu tanaman (OPT). Menurut Subandi et
al.1988. OPT dimaksud, salah satunya adalah , Hama Belalang (Locusta
migratoria).Belalang betina mampu menghasilkan telur sekitar 270 butir. Telur
berwarnakeputih-putihan dan berbentuk buah pisang, tersusun rapi sekitar 10 cm
di bawah permukaan tanah. Menurut BPOPT (2000), telur akan menetas setelah
17 hari.
Imago betina yang berwarna coklat kekuningan siap meletakkan telur
setelah 5-20 hari, tergantung temperatur. Seekor betina mampu menghasilkan 6-7
kantong telur dalam ta nah dengan jumlah telur 40 butir per kantong. Imago betina
hanya membutuhkan satu ka li kawin untuk meletakkan telur-telurnya dalam
kantong-kantong tersebut. Imago jant anyang berwarna kuning mengkilap
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan betina. Lama hidup dewasa adalah
11 hari.
Siklus hidup rata-rata 76 hari, sehingga dalam setahun dapat
menghasilkan 4-5 genera si di daerah tropis, terutama Asia Tenggara. Di daerah
subtropis, serangga ini hanya menghasilkan satu generasi per tahun. Belalang
kembara mengalami tiga fase pertum buhan populasi yaitu fase soliter, fase
transien, dan fase gregaria. Pada fase soliter, belalang hidup sendiri-sendiri dan
tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman. Pada fase gregaria,belalang kembara
hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok besar,berpindah-pindah tempat
dan merusak tanaman secara besar-besaran.
padi, jagung, sorgum, tebu, alang-alang, gelagah, dan ber bagai jenis rumput.
Selain itu, belalang juga menyukai daun kelapa, bambu, kacang tanah, petsai,
sawi, dan kubis daun. Tanaman yang tidak disukai antara lain adalah kacang hijau,
kedelai, kacang panjang, ubi kayu, tomat, ubi jalar, dan kapas.
Gejala serangan
Gejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman
yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang.
Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya
parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jikapopulasinya
sangat
tinggi
de
ngan
sumber
makanan
terbatas.
Pengendalian.
Pengendalian Hayati
Agens hayati M. anisopliae var. acridium, B. bassiana, Enthomophaga
sp.dan Nosuma locustae di beberapa negara terbukti dapat digunakan padasaat
populasi belum meningkat.
Pola Tanam
Di daerah pengembangan tanaman pangan yang menjadi ancaman hama
belalang kembara perlu dipertimbangkan pola tanam dengan tanaman alternatif
yang tidak atau belalang seperti, kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang
panjang, tomat, atau tanaman yang kurang disukai belalang seperti kacang tanah,
petsai, kubis, dan sawi.kurang disukai belalang dengan sistem tumpang sari atau
diversifikasi.Pada areal yang sudah terserang belalang dan musim tanam belum
terlambat, diupayakan segera pena naman kembali dengan tanaman yang tidak
disukai
Mekanis
diketahui
terdapat
populasi
telur,
dengan
tanaman
yang
tidak
disukai
belalang.
Stadia nimfa. Setelah dua minggu sejak hinggapnya kelompok belalang kembara
mulai dilakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya nimfa. Nimfa
dikendalikan dengan cara memukul, menjaring, membakar atau menggunakan
perangkap lainnya. Menghalau nimfa ke suatu tempat yang sudah disiapkan di
tempat terbuka untuk kemudian dimatikan. Nimfa yang sudah ada di tempat
terbuka apabila memungkinkan juga dapat dilakukan pembakaran namun harus
hati-hati agar api tidak merembet ke tempat lain. Pengendalian nimfa berperan
penting
dalam
menekan
perkembangan
belalang.
Kimiawi
Dalam keadaan populasi tinggi, perlu segera diupayakan penurunan
populasi. Apabila cara-cara lain sudah ditempuh tetapi populasi masih tetap tinggi
maka
insektisida
yang
efektif
dan
diijinkan
dapat
diaplikasikan.
Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis
yang berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.
praktikum agar melengkapi perlengkapannya agar tidak di marahi oleh asdos dan
agar tidak di suruh pulang.
DAFTAR PUSTAKA
Adearisandi,
2010.Metamorfosis
belalang.
Serial
(https://adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/metamorfosis-
online
Anonimus, 2010. Belalang sembah rela mati demi cinta . Serial online
(http://alamendah.org/2009/11/17/belalang-sembah-rela-mati-demicinta/). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 20.01Wib.
Anonimus,
2010.
Insecta
.
Serial
online
(http://biologipedia.blogspot.com/2010/12/insecta.html). Diakses pada
07 Mei 2015. Pukul 21.42 Wib.
Anonimus,
2010.
Klasifikasi
belalang
kayu
.
Serial
(http://www.belajarbiologi.com/2014/06/klasifikasi-belalang-kayu.html).
online
Anonimus,
2010.
Morfologi
serangga
.
Serial
online
(https://tegmina.wordpress.com/2011/03/09/morfologi-serangga/).
Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul21.59 Wib.
online
Rizal, 2010. Ordo Orthoptera. Serial online (http://arrizal-zero.blogspot.com/p/ordoorthoptera.html ). Diakses pada 07 Mei 2015 19.46 Wib
Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi. Kanisius.
Yogyakarta.
Wikipedia. 2010.Hama. Serial online (http://id.wikipedia.org/wiki/Hama). Diakses
pada 07 Mei 2015. Pukul 20.47 Wib.