Katak (bahasa Inggris: frog) dan Kodok alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan
amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak
karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak
membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan
terhadap kodok.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Katak bertubuh pendek, gempal atau kurus,
berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Katak
umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya Kodok atau
bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki
belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun
kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.
Klasifikasi Katak
Kingdom
: Animalia(Hewan)
Phylum
Class
Ordo
: Anura
Family
: Bufonidae
Genus
: Bufo
Subgenus
: Rhinella
Species
: B. marinus
Katak adalah hewan hewan yang memiliki penyokong dalam tubuhnya merupakan
binatang amphibia atau binatang yang hidup di dua alam yaitu darat dan air.Memiliki dua alat
pernapasan ketika masih kecil atau biasa disebut berudu bernapas menggunakan insang dan
ketika sudah dewasa bernapas melalui paru-paru.
Katak atau hewan bertulang belakang ini merupakan hewan dengan kelembaban kulit
yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia
berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu
amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di
air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua
adalah di daratan. Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
KATAK TERKECIL
Katak gunung Iberia atau dengan nama
latin Eleutherodactylus iberia dari Cuba memiliki
panjang
memegang
terkecil.
Penemuan katak kerdil ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan kata Dr. Miguel
vences, seorang biologist dari universitas Braunschweig, jerman. kami harus memotong
helaian-helaian daun dengan lebut dan hati-hati dan saat kita menemukannya mereka biasanya
melompat sesegera mungkin... sehingga kita harus memulainya dari awal lagi tambahnya.
Ketika katak ini terganggu, dia akan mengeluarkan sebuah bau yang menyengat dan
cairan lengket melalui kulitnya yang diyakini sebagai racun. Hal ini diperkuat dengan adanya
warna yang menrik di sekujur tubuhnya yang biasanya terdapat pada tubuh katak beracun.
Ilmuan menyakini bahwa racun itu untuk menanggulangi ukurannya yang kecil akan
menjadi makanan bagi katak yanglebih besar lagi. Jika ada katak yang memakannya, maka dia
juga akan mati karena racun yang terdaat pada katak tersebut.
ASAL RACUN DARI KATAK
Katak penghasil racun yang dimaksud dalam artikel kali ini adalah katak panah beracun
(poison dart frog) dari Amerika Tengah & Amerika Selatan, khususnya Hutan Amazon. Ada lebih
dari 170 spesies katak panah beracun & semuanya termasuk dalam famili Dendrobatidae. Nama
"panah beracun" sendiri diberikan pada katak ini karena penduduk asli Amazon kerap
menggunakan racun dari katak yang bersangkutan untuk mengolesi jarum proyektil senjata tiup
mereka.
Semua spesies katak panah beracun memiliki kulit yang berwarna warni dengan motif &
kombinasi warna yang bervariasi antar spesies. Katak panah beracun memiliki panjang tubuh
maksimal yang tidak sampai 6 cm. Biarpun kecil, jangan sekali-sekali menganggap remeh katak
ini karena katak panah beracun merupakan salah satu hewan paling beracun di dunia! Adapun
spesies katak panah beracun yang paling mematikan adalah katak racun emas (golden poison
frog; Phyllobates terribilis) di mana racunnya cukup untuk menewaskan 10 manusia dewasa!
Racun / toksin dari katak panah beracun dihasilkan oleh semacam kelenjar khusus yang
terletak di bawah kulit. Kelenjar itu sendiri bisa mendapatkan bahan-bahan kimia yang
dibutuhkannya untuk memproduksi racun karena mendapatkan senyawa kimia alkaloid dari
hewan-hewan serangga yang dimakan oleh katak panah. Itulah sebabnya katak panah beracun
yang dipelihara dalam tangkapan & tidak diberi makan serangga dari habitat liarnya akan
memiliki kadar toksin yang jauh lebih sedikit.
Walaupun beracun, manusia sebenarnya tidak perlu menaruh ketakutan berlebihan
kepada katak panah beracun karena racun katak ini hanya aktif bila tertelan atau masuk ke dalam
aliran darah. Katak panah beracun sendiri bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh sama
sekali di alam liar karena spesies ular Leimadophis epinephelus diketahui memiliki kekebalan
khusus terhadap racun katak panah. Sejauh ini, ular L. epinephelus merupakan satu-satunya
musuh alamiah katak panah beracun yang sudah teridentifikasi oleh manusia.
Katak Paling Beracun di Dunia
1. Katak Anak Panah Gelap
Katak anak panah beracun merupakan hewan domestik dari Amerika Selatan & Amerika
Tengah. Tidak seperti namanya, katak anah panah gelap memiliki warna yang menarik & indah,
tetapi ini pertanda bahwa katak ini beracun. Tidak seperti kebanyakan katak, species ini aktif
pada siang hari. Disebut katak anak panah karena racun katak berwarna cerah ini digunakan oleh
suku-suku setempat untuk dioleskan ke ujung anak panah mereka untuk berburu. Racun katak ini
dapat membunuh. Katak ini berukuran sekitar ukuran kuku orang dewasa
racunnya
mematikan,
racun
katak
ini
bisa
dibuat
sebagai
obat
7. Dendrobates T. Tinctorius
Bisa dibilang katak ini merupakan perpaduan dari D. Azureus & D. Leucomelas, karena
warnanya yang berpadu antara bercak hitam, biru, & kuning. Katak ini dapat tumbuh sekitar 50
mm (2 inci). Species ini dapat ditemukan di wilayah Suriname, Brazil, & Guyana.
antar 40 hingga 100 butir telur. Larva akan menetas dalam waktu antara 3 sampai 10 hari,
tergantung pada suhu air. Larva akan mendapatkan kaki pada usia 6-8 minggu, & bisa mulai
berkeliaran di tanah dalam waktu 12-14 minggu. Di penangkaran, katak perut-api oriental dapat
hidup hingga usia sampai dengan 15 tahun.
10. Canetoad
Canetoad adalah kodok terbesar di dunia. Ukurannya dapat mencapai 38 cm (15 inci)
panjangnya & beratnya dapat mencapai 2,65 kg! Canetoad dapat ditemukan di banyak wilayah di
Australia yang beriklim lembab & dekat dengan air. Canetoad adalah hewan karnivora yang
dapat memakan ular.
16 Katak Yang Sangat Cantik Namun Sangat Beracun
Masih ingat dialog di film King Kong ketika Denham berdiri di dekat bangkai King
Kong? seorang tentara berkata "Well, Denham, the airplanes got him.", Denham lalu
menimpali "Oh, no, it wasn't the airplanes...it was Beauty killed the Beast." Di alam nyata
kecantikan memang bisa mematikan, seperti halnya 16 katak yang terlihat cantik namun sangat
beracun. Kabar baiknya katak-katak ini bisa hilang racunnya jika anda memberi makanan yang
tepat, ini karena katak menyerap racun dari makanan yang dimakannya. Nah sekarang agar anda
waspada kami hadirkan 16 katak paling beracun.
Saran sederhana jangan sentuh katak ini, racun katak ini bisa membunuh 5 orang sekaligus.
Berbeda dari katak lain, katak satu ini menghasilkan sendiri racunnya.
Katak Puru (bahasa Inggris: toad) atau juga dikenal dengan kodok, ranto, kodok buduk
dan bangkong adalah katak yang berkulit kasar, berbintik-bintik, berwarna kehitam-hitaman,
kadang-kadang berwarna seperti tanah . Spesies amfibia, terutama familia Bufonidae. Namun
beberapa spesies yang tergolong familia amfibia yang lain juga disebut dengan "katak puru",
seperti famili Bombinatoridae, Discoglossidae, Pelobatidae, Rhinophrynidae, Scaphiopodidae,
dan sebagian spesies yang tergolong familia Microhylidae. Hal ini dikarenakan spesies ini
memiliki ciri-ciri yang digunakan untuk membedakan antara katak puru atau kodok dengan katak
biasa (bahasa Inggris: frog).
Hampir semua katak puru dalam famili Bufonidae memiliki dua biji bonggol di keduadua belah pada belakang kepala yang dipanggil kelenjar parotid. Kelenjar-kelenjar ini memiliki
racun, yang mengalir keluar jika katak puru merasa terancam. Beberapa jenis katak puru, seperti
kodok Bufo marinus (bahasa Inggris: Cane Toad), lebih beracun dibandingkan dengan yang lain.
Katak puru merupakan sejenis hewan amfibia yang berdarah dingin dan bertelur. Telur katak
puru akan menetas sebagai berudu, sebelum berubah menjadi katak puru dewasa. Kulit katak
puru lebih kering berbanding katak dan pada umumnya memiliki bentol atau bintik . Katak puru
memakan serangga kecil, dan cacing.
Kodok Perut-Api Oriental, Bombina arientalis
Sesuai namanya, kodok ini memiliki warna merah seperti apa di bawah bagian tubuhnya,
sedangkan bagian atasnya berwarna hijau muda agak kekuningan, & dengan bercak-bercak
berwarna hitam. Kodok perut-api oriental adalah hewan semi-aquatik sepanjang 4-7,6 cm (2-3
inci) yang dapat ditemukan di Korea, Utara-Timur Cina & bagian yang berdekatan dengan
wilayah di Rusia, & banyak wilayah di Beijing. Walaupun disebut kodok, sebenarnya hewan
amfibi ini adalah jenis katak. Banyak yang menyebutkan kodok karena memiliki kulit yang
memiliki bentol-bentol yang biasanya umum dimiliki oleh kodok. Perutnya yang berwarna
merah digunakan sebagai pertahanan diri. Saat predator mendekat, katak ini berdiri &
menunjukan perutnya. Predator akan mengetahui bahwa hewan ini beracun. Betina dapat bertelur
antar 40 hingga 100 butir telur. Larva akan menetas dalam waktu antara 3 sampai 10 hari,
tergantung pada suhu air. Larva akan mendapatkan kaki pada usia 6-8 minggu, & bisa mulai
berkeliaran di tanah dalam waktu 12-14 minggu. Di penangkaran, katak perut-api oriental dapat
hidup hingga usia sampai dengan 15 tahun.