Anda di halaman 1dari 40

PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN PEREKONOMIAN AMERIKA

SKRIPSI Disampaikan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan , program studi Akuntansi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)

Angela Stefani Lieando 00000000798


UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG 2014

DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................................... 2 HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................................... 3 HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................................... 4 KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 5 HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................................................. 6 BAB I ............................................................................................................................................................ 7 PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 7 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Latar Belakang Masalah............................................................................................................ 7 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 7 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 7 Manfaat Penulisan ..................................................................................................................... 8 Sistematika Penulisan ............................................................................................................... 8

BAB II........................................................................................................................................................... 9 PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA ............................................................................... 9 2.1. Perekonomian Indonesia ................................................................................................................ 9 2.2. Perekonomian Amerika................................................................................................................ 23 BAB III .......................................................................................................................................................... 26 10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA ................................................................ 26 BAB IV ....................................................................................................................................................... 31 PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA ........................... 31 4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika ........................................................................................... 31 4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia .......................................................................... 33 4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia............................................................... 35 4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia .................................................... 36 BAB V ........................................................................................................................................................ 38 KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 38 5.1. Kesimpulan .................................................................................................................................. 38 Riwayat ....................................................................................................................................................... 39

HALAMAN PERSETUJUAN Laporan tugas akhir tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia denganPerekonomian Amerika oleh Angela Stefani Lieando ini telah disetujui untuk diajukan di dalam Sidang Ujian Akhir Universitas Pelita Harapan. Oleh :

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA

Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi yang berjudul tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia denganPerekonomian Amerika telah diujikan pada hari Jumat , tanggal 14 maret 2014 , pukul 12.00 s.d. 14.00 dengan susunan penguji sebagai berkikut. Nama 1. Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA/pembimbing 2. Hanna Wijaya,SE 3. Christine,SE Disahkan oleh Ketua Jurusan Akuntansi Dekan School of Business UPH Tanda Tangan

Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA

Kim Sung Suk,SE.MSA.,Ak,.CMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang mendukung saya dalam proses penyusunan skripsi :

Ayah ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan mendukungku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup ku membalas budi ayah ibu padaku.

Saudara saya Imelda Inggrid Lieando Keluarga besar Lieando yang telah memberiku kelonggaran waktu sehingga aku dapat melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi sampai tuntas

Sahabat-sahabatku seperjuangan di UPH. dan semua teman-teman yang tak mungkin penulis sebutkan satu-persatu

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, hikmat , dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perbandingan antara Ekonomi Indonesia dengan Luar Negeri Secara Umum Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA dosen pembimbing I dan Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta kedua orang tua, keluarga besar penulis, dan rekan-rekan mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya. [Tangerang dan 14 maret 2014] Penyusun,

[Angela Stefani Lieando]

HALAMAN ABSTRAK

PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN PEREKONOMIAN AMERIKA ABSTRAK Oleh : Angela Stefani Lieando Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang. Judul Skripsi ini adalah Perbandingan antara Perekonomian Indonesia

denganPerekonomian Amerika Tujuannya untuk membandingkan perekonomian Indonesia dengan Luar Negeri sehingga Indonesia bisa berkompetisi untuk memajukan perekonomian kita kearah yang lebih baik lagi. Model yang saya gunakan dalam penelitian yaitu model diskriptif dengan jenis data yang kuantitatif dan didukung oleh data kualitatif. Instrumen penelitian adalah studi kepustakaan , penyebaran angket , dan pedoman wawancara. Responden dalam penelitian yaitu camat sebagai atasan langsung kelurahan sebagai bawahan langsung , dan tokoh-tokoh masyarakat yang berjumlah 50 orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia perekonomian internasional kita telah mengetahui bahwa perekonomian terbesar dahulu dipegang oleh Amerika tetapi sekarang dalam dunia modern ini keadaan sudah terbalik menurut hasil penelitian liputan 6 Negara Cina adalah Negara yang mempunyai perekonomian terkuat di dunia. Skripsi ini membahas tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia dengan Perekonomian Amerika Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah

"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.1 1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana keadaan Perekonomian Indonesia ? Bagaimana keadaan Perekonomian Amerika? Perbandingan Perekonomian antara Indonesia dengan Amerika. 10 Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia ? Bagaimana cara meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing dengan negar-negara lain ?

1.3. Tujuan Penulisan


1

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah :

Memenuhi Tugas Akhir Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bpk. Aloysius Jaka Prasetya

Mengetahui bagaimana keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika Mengetahui Negara-Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia

1.4. Manfaat Penulisan Penulisan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam hal kajian ilmu ekonomi, khususnya dalam perbandingan perekonomian antara Indonesia dan Amerika. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika serta memberikan solusi bagaiman mengembangkan perekonomian Indonesia agar dapat bersaing dengan perekonomian luar negeri , sehingga dapat dimanfaatkan bagi penulis lain sebagai referensi untuk membuat kajian perbandingan perekonomian Indonesia dengan luar negeri. 1.5.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini , yakni pada Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah , rumusan masalah , tujuan penulisan ,dan sistematika penulisan. Bab 2 Keadaan Perekonomian Indonesia dan Amerika , Bab 3 Pembahasan mengenai 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia , Bab 4 Perbandingan Ekonomi Indonesia dengan Amerika , dan Bab 5 merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.

BAB II PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA

2.1. Perekonomian Indonesia Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.

Latar belakang Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950) Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh : Inflasi yang sangat tinggi Disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada saat itu diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Dari jumlah tersebut, yang beredar di Jawa saja, diperkirakan sebesar 1,6 milyar. Jumlah itu kemudian bertambah ketika pasukan Sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan menguasai bank-bank. Dari bank-bank itu Sekutu mengedarkan uang cadangan sebesar 2,3 milyar untuk keperluan operasi mereka. Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi ini adalah petani. Hal itu disebabkan pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak
9

menyimpan mata-uang Jepang. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga. Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru. Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946. Bank Negara ini semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing.

10

Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI. Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah: Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia; Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya; Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia. Kas negara kosong. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan. Tanah pertanian rusak Tenaga kerja dijadikan romusha Tanah pertanian ditanami tanaman keras

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain : Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000 ton, mangadakan kontak dengan perusahaan swastaAmerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia. Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.

11

Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947 Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang ekonomi yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga tahun). Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Kasimo Plan, yang isinya : o Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul o Pencegahan penyembelihan hewan pertanian o Penanaman kembali tanah kosong o Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam jangka waktu 1-15 tahun.

Demokrasi Terpimpin Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.

Gunting Syafruddin Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini

12

dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950. Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar. Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Programnya adalah: Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.

Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit. Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.

Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar. Kegagalan program ini disebabkan karena :

13

Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif. Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah. Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya. Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup mewah. Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.

Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban defisit anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan bantuan kredit khususnya pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masih terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume impor.

Nasionalisasi De Javasche Bank Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Awalnya terdapat peraturan bahwa mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter. Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan

14

secara drastis.

Perubahan mengenai

nasionalisasi

De Javasche

Bank menjadi Bank

Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.

Sistem Ekonomi Ali-Baba Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalah: Untuk memajukan pengusaha pribumi.

Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab: Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.

15

Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.

Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan masalah finansial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gde Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana persetujuan Finek, yang berisi: Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan. Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral. Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak. Hasilnya pemerintah Belanda tidak mau menandatangani, sehingga Indonesia mengambil langkah secara sepihak. Tanggal 13 Februari 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap melakukan pembubaran Uni Indonesia-Belanda secara sepihak. Tujuannya untuk melepaskan diri dari keterikatan ekonomi dengan Belanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan KMB. Dampaknya adalah banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan Belanda tersebut.

Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.

16

Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah. RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena : Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot. Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaanperusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi. Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.

Musyawarah Nasional Pembangunan Masa kabinet Juanda terjadi ketegangan hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut untuk sementara waktu dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional Pembangunan (Munap). Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang. Tetapi tetap saja rencana pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena: o Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.

17

o Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan. o Timbul pemberontakan PRRI/Permesta. Hal ini membutuhkan biaya besar untuk menumpas pemberontakan PRRI/ Permesta sehingga meningkatkan defisit Indonesia. Memuncaknya ketegangan politik Indonesia- Belanda menyangkut masalah Irian Barat mencapai konfrontasi bersenjata. Orde Baru Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui bantuan asing. Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada aktivitas ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan finansial dan dirancang untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7% dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan. Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral" menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan eksporseluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.

18

Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997, Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998. Pasca Suharto Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada

Oktober 1999 kemudian memperpanjang program tersebut. Pada 2010 Ekonomi Indonesia sangat stabil dan tumbuh pesat. PDB bisa dipastikan melebihin Rp 6300 Trilyun [8] meningkat lebih dari 100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980. Setelah India dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara 20 negara anggota Industri ekonomi terbesar didunia G20. Ini adalah tabel PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dari tahun ke tahun[9] oleh IMF dalam juta rupiah. Tahun PDB 1980 60,143.191

19

1985 112,969.792 1990 233,013.290 1995 502,249.558 2000 1,389,769.700 2005 2,678,664.096 2010 6,422,918.230

Kajian Pengeluaran Publik Sejak krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya rezim Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami transformasi besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat besar dan penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang dan subsidi meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara tajam. Saat ini, satu dekade kemudian, Indonesia telah keluar dari krisis dan berada dalam situasi dimana sekali lagi negara ini mempunyai sumber daya keuangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan makroekonomi yang berhati-hati, dan yang paling penting defisit anggaran yang sangat rendah. Juga cara pemerintah membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui "perubahan besar" desentralisasi tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja pemerintah beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya, pada tahun 2005, harga minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan subsidi minyak domestik Indonesia tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah

20

payah dicapai. Walaupun terdapat risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan mendorong tingkat inflasi menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani untuk memotong subsidi minyak. Keputusan tersebut memberikan US$10 miliar tambahan untuk pengeluaran bagi program pembangunan. Sementara itu, pada tahun 2006 tambahan US$5 miliar telah tersedia berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang, sisa dari krisis ekonomi. Ini berarti pada tahun 2006 pemerintah mempunyai US$15 miliar ekstra untuk dibelanjakan pada program pembangunan. Negara ini belum mengalami 'ruang fiskal' yang demikian besar sejak peningkatan pendapatan yang dialami ketika terjadi lonjakan minyak pada pertengahan tahun 1970an. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah peningkatan pendapatan yang besar dari minyak tahun 1970-an semata-mata hanya merupakan keberuntungan keuangan yang tak terduga. Sebaliknya, ruang fiskal saat ini tercapai sebagai hasil langsung dari keputusan kebijakan pemerintah yang hati hati dan tepat. Walaupun demikian, sementara Indonesia telah mendapatkan kemajuan yang luar biasa dalam menyediakan sumber keuangan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, dan situasi ini dipersiapkan untuk terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, subsidi tetap merupakan beban besar pada anggaran pemerintah. Walaupun terdapat pengurangan subsidi pada tahun 2005, total subsidi masih sekitar US$ 10 miliar dari belanja pemerintah tahun 2006 atau sebesar 15 persen dari anggaran total. Berkat keputusan pemerintahan Habibie (Mei 1998 - Agustus 2001) untuk mendesentralisasikan wewenang pada pemerintah daerah pada tahun 2001, bagian besar dari belanja pemerintah yang meningkat disalurkan melalui pemerintah daerah. Hasilnya pemerintah

21

propinsi dan kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan 37 persen dari total dana publik, yang mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yang bahkan lebih tinggi daripada rata-rata OECD. Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia saat ini dan ruang fiskal yang kini tersedia, pemerintah Indonesia mempunyai kesempatan unik untuk memperbaiki pelayanan publiknya yang terabaikan. Jika dikelola dengan hati-hati, hal tersebut memungkinkan daerah-daerah tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejar daerah-daerah lain di Indonesia yang lebih maju dalam hal indikator sosial. Hal ini juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk fokus ke generasi berikutnya dalam melakukan perubahan, seperti meningkatkan kualitas layanan publik dan penyediaan infrastruktur seperti yang ditargetkan. Karena itu, alokasi dana publik yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dari dana tersebut pada saat mereka dialokasikan telah menjadi isu utama untuk belanja publik di Indonesia kedepannya. Sebagai contoh, sementara anggaran pendidikan telah mencapai 17.2 persen dari total belanja publik- mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lain dan mengambil sekitar 3.9 persen dari PDB pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 2.0 persen dari PDB pada tahun 2001- sebaliknya total belanja kesehatan publik masih dibawah 1.0 persen dari PDB. Sementara itu, investasi infrastruktur publik masih belum sepenuhnya pulih dari titik terendah pasca krisis dan masih pada tingkat 3.4 persen dari PDB . Satu bidang lain yang menjadi perhatian saat ini adalah tingkat pengeluaran untuk administrasi yang luar biasa tinggi. Mencapai sebesar 15 persen pada tahun 2006 , menunjukkan suatu penghamburan yang signifikan atas sumber daya publik.

22

2.2. Perekonomian Amerika Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012 yang merupakan seperempat dari PDB nominal dunia. PDB berdasarkan keseimbangan kemampuan

berbelanja (KKB) Amerika Serikat juga merupakan yang terbesar di dunia dan merupakan seperlima dari PDB KKB duniaEkonomi AS merupakan ekonomi campuran yang mengalami pertumbuhan PDB yang stabil, memiliki tingkat pengangguran yang sedang, dan tingkat penelitian danpenanaman modal yang tinggi. Lima rekan dagang utama AS adalah Uni Eropa, Kanada, Tiongkok, Meksiko, dan Jepang. Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, infrastruktur yang maju, dan produktivitas yang tinggi. Pendapatan per kapita (KKB) merupakan yang tertinggi keenam di dunia. AS juga merupakan produsen minyak bumi terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua di dunia. Negara ini juga merupakan negara dagang terbesar kedua setelahTiongkok. Pada tahun 2010, Amerika Serikat masih menjadi negara pabrikan terbesar, dengan seperlima hasil pabrikan dunia berasal dari AS. Dari 500 perusahaan terbesar di dunia, 132 bermarkas di AS.Selain itu, Amerika Serikat memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sekitar 60% cadangan mata uang global diinvestasikan dalam dollar AS, sementara 24% diinvestasikan dalamEuro. Bursa Efek New York adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar Investasi asing langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun Investasi Amerika Serikat di negara lain berjumlah $3,3 triliun. Pasar tenaga kerja juga menarik imigran dari seluruh dunia. Selain itu, berdasarkan Indeks Kemudahan Berbisnis dan Laporan Daya Saing Global menempatkan AS sebagai salah satu negara terbaik.

23

Ekonomi AS saat ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis keuangan 2007-2008. Pada Februari 2013, tingkat pengangguran mencapai 7,7% atau 12,0 juta orang, sementara tingkat pengangguran U-6 yang juga meliputi kekurangan pekerjaan mencapai 14,3% atau 22,2 juta. Dengan tingginya tingkat pengangguran, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan pemotongan anggaran federal, ekonomi AS masih berusaha pulih dari

pengangguran. Kemiskinan ekstrem, yaitu rumah tangga dengan pendapatan kurang dari $2 per hari, bertambah dua kali lipat dari angka pada tahun 1996 menjadi 1,5 juta rumah tangga pada tahun 2011, termasuk 2,8 juta anak. Pada tahun 2013,kemiskinan anak-anak mencapai rekor tertinggi, dengan 16,7 juta anak-anak hidup dalam rumah tangga yang makanannya tidak pasti, sekitar 35% lebih tinggi dari angka pada tahun 2007. Terdapat sekitar 643.000 tuna wisma pada Januari 2009, dan dua per tiga di antaranya tinggal di temapt perlindungan darurat atau program perumahan transisional, sementara sisanya tinggal di jalan, bangunan yang ditinggalkan, atau tempat lain yang tidak layak. Pada tahun 2008, AS menghabiskan lebih banyak anggarannya untuk kesehatan dari negara lain di dunia, yaitu sekitar 15,2% dari PDB. Akan tetapi, pada tahun 2013, harapan hidup AS lebih rendah daripada 17 negara berpendapatan tinggi lainnya. Pada tahun 2010, 49,9 juta orang atau 16,3% dari jumlah penduduk AS tidak memiliki asuransi kesehatan yang mengakibatkan kematian 48.000 orang per tahunnya. Sementara itu, pada tahun 2007, 62,1% pengaju kebangkrutan menyalahkan biaya medis. Sekitar 25% penduduk

lansia menyatakan kebangkrutannya karena biaya medis, dan 43% terpaksa menghipotekkan atau menjual kediaman mereka. Jumlah utang AS tercatat sebesar $50,2 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2010, atau sekitar 3,5 kali PDB. Pada Oktober 2012, proporsi utang public AS 1,0043 kali lebih besar dari

24

PDB. Aset keuangan berjumlah $106 triliun.

domestik

berjumlah

$131 triliun

dan liabilitas keuangan

domestik

25

BAB III 10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA

1. China Estimasi PDB: US$ 53,8 triliun Ekonomi China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat (AS) pada beberapa dekade mendatang. Dari posisi kedua saat ini, China akan menempati peringkat teratas sebagai negaradengan perekonomian terbesar di dunia.Setelah perang dunia kedua, China menerapkan sistem pemerintahan komunis yang mengadopsi model Uni Soviet untuk sistem perekonomiannya. Sebelum menginjak tahun 1990-an, China mulai menunjukkan

pertumbuhannya.Semua pertumbuhan tersebut berkat pemerintahnya yang secara berkelanjutan membuka kawasan-kawasan industrialisasi baru. Kondisi tersebut mengundang banyak investasi asing yang membuat China memasuki milenium baru.China terus membangun hubungan perdagangan yang kuat baik dengan negara maju maupun berkembang. Saat ini, hubungan perdagangan paling erat terjalin dengan Kanada.Selain itu, China juga mengingat banyak hubungan ekonomi dengan Afrika dan Asia. Negara Tirai Bambu ini akan menjadi pusat perhatian pada 2030. 2. Amerika Serikat Estimasi PDB: US$ 38,5 triliun Selama empat tahun berturut-turut, AS terus menempati posisi pertama sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia.Paska perang dunia kedua, ekonomi sebagia besar negara-negara Eropa khsususnya, Inggris, Jerman dan Prancis berantakan. AS datang mengisi kekosongan perekonomian tersebut. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, AS terus menerima
26

banyak tantangan akibat pertumbuhan ekonomi Eropa, China, India dan sejumlah organisasi ekonomi di Asia, Amerika Selatan serta Afrika. Tak diragukan lagi, AS menikmati banyak keuntungan dari peningkatan kesejahteraan global. Akan tetapi, AS masih mengalami krisis finansial, kenaikan utang dan persaingan yang lebih ketat. Selain itu, AS juga sempat mengalami ganjalan perekonomian yang membuat PDB nya turun pada 2030. 3. India Estimasi PDB: US$ 15 triliun Saat ini, India memang masih berada di posisi ketiga sebagai negara dengan perkonomian terbesar di Asia. Namun berkat populasinya yang besar dan hubungannya yang baik dengan negara-negara baik, India bisa terus melakukan pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan. Bahkan pertumbuhan masyarakat menengah ke atas terus meningkat. Kondisi tersebut membuat India memiliki pijakan yang kuat untuk memimpin ekonomi di dunia. Terlebih lagi di topang industri-industri yang terus berkembang. 5. Jepang Estimasi PDB: US$ 9,3 triliun Jepang merupakan salah satu negara paling maju dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia.Peningkatan tersebut banyak ditopang sektor teknologi. Kerjasama bisnis yang dilakukannya mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat. Jepang juga tercatat memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara di kawasan pasifik dan dunia barat. Di posisinya saat ini, meski mendapat pengaruh negatif dari ekonomi AS, Jepang tetap mampu menunjukkan kehebatannya. Terlebih lagi, saat ini, banyak penduduk Jepang yang haus akan barang-barang mewah.

27

5. Jerman Estimasi PDB: US$ 7,4 triliun Jerman merupakan salah satu negara terkuat yang berhasil lolos dari krisis finansial global. Pada 2008, Jerman tercatat memiliki sedikit utang dan mampu menyediakan lebih banyak lowongan pekerjaan bagi para rakyatnya. Jerman berhasil memiliki sistem pendidikan yang melahirkan banyak tenaga kerja ahli di bidangindustri. Hingga saat ini, Jerman tetap menjadi negara dengan perekonomian tertinggi di kawasan Eropa. Seperti Prancis dan Inggris, Jerman dinilai dapat menumbuhkan ekonominya dengan baik dalam beberapa dekade ke depan. Ditopan dengan jumlah penduduknya yang semakin besar, Jerman diprediksi mampu menempati posisi ke-5 dunia. (Sis/Nrm)

6. Brazil Estimasi PDB: US$ 6,3 triliun Ekonomi Brasil banyak memperoleh keuntungan dari jumlah populasi yang besar, basis industri yang kuat serta pesatnya peningkatan penduduk kelas menengah ke atas. Meski sempat terpuruk dan terjebak dalam ekonomi yang penuh korupsi, akhirnya Brasil berhasil lolos setelah menerapkan sejumlah reformasi. Saat ini perubahan tersebut membuat Brasil terbiasa dengan perdagangan bebas, hubungan perdagangan yang kuat dan peningkatan investasi asing. Semua berjat pertumbuhan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi. Kondisi tersebut telah membantu Brasil bangkit dari kemungkinan terburuk krisis finansial global. Kombinasi industri jasa dan tingkat tenaga kerja yang baik berhasil memulihkan ekonominya dengan sangat baik dan terhitung pesat. 7. Inggris

28

Estimasi PDB: US$ 5,8 triliun Ekonomi Inggris sangat tergantung pada industri pelayanan dan jasa serta sektor keuangan lainnya. Sebagai hasilnya, pemulihan ekonomi Inggris paska diterpa krisis finansial global sangat lamban. Untungnya, keputusan Inggris menolak menggunakan mata uang euro membuatnya tidak terkena dampak terlalu parah saat Eropa mengalami krisis. Inggris lebih memilih mendorong modal finansialnya di berbagai negara di dunia.

8. Prancis Estimasi PDB: US$ 5,7 triliun Meski Eropa menerima hantaman keras paska krisis finansial, tetapi Prancis hanya menerima sedikit pengaruhnya. Prancis terus melanjutkan hubungan dagang yang baik dengan berbagainegara di dunia. Beberapa kesepakatan ekspor hebat seperti mesin dan kimia terus dikembangkan negara asal Eropa tersebut. Meski demikian, agrikultur dan pariwisata memainkan peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi Eropa. Mengingat fokusnya bukan di bidang teknologi dan industri, Prancis sering dianggap sebagai negara dengan daya saing yang lemah. Faktanya, Prancis diprediksi menjadi salah satu negara yang memimpin ekonomi dunia di masa depan.

9. Indonesia Estimasi PDB: US$ 4,7 triliun Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara serta pemilik banyak sekali Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nasionalisasi perusahaan ini merupakan hasil dari reformasi besar-besaran saat bangkit dari krisis finansial Asia pada 1997.

29

Saat itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar. Meski demikian, Indonesia terus bangkit dan melewati India sebagai negara dengan

pertumbuhanekonomi paling cepat di dunia. Tren peningkatan ekonomi tersebut terus terjadi seiring dengan pergantian regurlasi. Tak hanya itu, Indonesia juga secara berkelanjutan memodernisasi industri minyak gas dan mineral. Semua komoditas tambang tersebut membuat banyak negara maju tergoda. Dengan kekuatannya tersebut, tak heran jika Indonesia diprediksi menjadi salah satu pemegang 10 ekonomi terbesar di dunia. 10. Rusia Estimasi PDB: 4,6 Triliun Rusia saat ini berada di posisi ke-8 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sayangnya Rusia diprediksi turun dua peringkat ke posisi 10 dalam dua dekade ke depan. Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta kecuali sektor pertahanan dan negeri. Berkat kuatnya industri-industri tersebut, Rusia berhasil pulih dengan baik dari krisis finansial global. Namun meski menjadi produsen minyak dan energi dalam jumlah besar, ekonominya tak mampu bertahan di level yang sama. Alasannya adalah adanya peningkatan permintaan vodka cocktail yang menjadi salah satu produk andalannya.

30

BAB IV PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA Sebuah metode prosedur atau proses yang digunakan sebagai pengiriman mekanisme untuk menyediakan barang-barang tertentu atau jasa kepada pelanggan. Sistem bisnis adalah sederetan aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam suatu unit bisnis. Sistem yang baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat beroperasi secara institusional, tanpa ketergantungan dengan orang-orang tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan. Tujuan bisnis : Prospek memperoleh laba : selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis yangmendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis. Laba mengimbali pemilik untuk mengambil resiko yang tercakup dalam

menginvestasikan uang dan waktu mereka. Bisnis memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang dikonsumsi orang dan mempekerjakan banyak orang. 4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika Bentuk bisnis Amerika telah beberapa kali berevolusi selama beberapa abad ini, yaitu Revolusi industri yang timbul pada pertengahan abad ke-18, menciptakan adanya sistem pabrik yang membuat bahan dan pekerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dan mesin-mesin baru yang dibutuhkan untuk produksi massal berkumpul dalam satu tempat. Abad ke-19 menjadi solusi peningkatan wirausahawan dalam skala besar, dan bisnis Amerika Serikat menganut filosofi laissez-faire. Laisses-faire adalah prinsip yang menyatakan bahwa pemerintah hendaknya tidak mencampuri perekonomian melainkan harus membiarkan bisnis berlaku tanpa adanya regulasi. Hasil dari
31

perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja. Hasil dari perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja. Seiring hilangnya kebebasan pekerja, maka terjadilah perubahan era yang dinamai era produksi. Era produksi menjadi solusi bangkitnya serikat buruh dan dimulainya regulasi oleh pemerintah. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, timbul lagi era baru yang disebut era pemasaran. Di era ini, produsen barang dan jasa mulai mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dan kemudian menyediakannya. Pada tahun 1980-an, muncul fenomena ekonomi global. Yang menyebabkan adanya perbaikan dalam sistem komunikasi dan transportasi. Perbaikan tersebut menular kepada metode internasional yang lebih efisien dalam pembiayaan, produksi, distribusi, dan pemasaran produk dan jasa secara bersama-sama. Dengan adanya perbaikan tersebut, maka muncul satu era yang dipicu oleh internet. Era tersebut dinamai era informasi. Perkembangan dalam era ini memberikan dorongan dalam perdagangan di semua sektor ekonomi, khususnya di bidang jasa. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut : Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi. Hak milik perorangan diakui. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit oriented). Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi. Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar keuntungan. Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.

32

Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut : Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi. Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan teknologi. Hak milik perorangan diakui. Adapun keburukan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut. Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia. Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak adanya pemerataan pendapatan. Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyarakat. Indonesia 4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia Sejak negara Republik Indonesia berdiri, sudah banyak tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun kelompok. Sebagai contoh bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian indonesia sesuai dengan cita cita tolong menolong. Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumtro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika pada tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur yang disebut demokrasi pancasila. Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin campuran namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an

33

sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dala perekonomian Indonesia. Setelah orde baru, mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan rakyat indonesia. Para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.

a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi. 1) 2) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta

mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak. 3) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan masyarakat. 4) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam

batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. 5) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal negatif . 1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang dapat menumbuhkan

eksploitasi 2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta

mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

34

3)

Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam

bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya : 1. Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga

memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin. 2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi

dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja 3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga

tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Income Perkapita (US$) 1.660,00 1.946,00 2.271,20 2.590,10 3.004,9 3.550,00

35

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Income Perkapita Indonesia 46,240 46,840 47,660 46,330 47,140

4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia Orang Amerika bekerja sangat struktural. Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi dengan baikdan mempunyai rencana yang baik. Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek. Pemimpin juga menyiapkan seluruh template yang diperlukan dari awal hingga akhir proses. Setiap karyawan harus mengikuti panduan tersebut sehingga setiap karyawan akan melalui proses yang sama. Hal ini juga memudahkan setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta dapat lebih terlihat kemajuan di setiap tahapan sebuah proyek. Disamping itu, akan lebih mudah bagi karyawan lain untuk melanjutkannya proyek tersebut apabila yang bersangkutan berhalangan karena semuanya teratur sesuai panduan yang ada serta terdokumentasi. Pemimpin di Amerika juga sangat teamwork oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.

36

Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis. Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak melakukan analisis dan persiapan dengan baik. Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini. Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu untuk lebih fokus dalam mencapai target pekerjaan. Ciri khas lain dari karakter orang Amerika adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu membuat perencanaan untuk semua kegiatannya. Kepemimpinan Amerika yang demokratis membuat mereka terbiasa menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide dan opininya dan sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka dengan ide dan opini karyawannya dan lebih mudah menerima perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu yang ingin disampaikan atau rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung (straight to the point). Bagi mereka lebih baik berterus terang diawal sekalipun untuk hal yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan tindakan antisipasinya atau mencari alternatif rencana lainnya. Orang Amerika memiliki etos kerja yang berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia. Mereka bekerja keras sungguh sungguh dan terus menerus. Kepemimpinan Amerika terbiasa bekerja cepat untuk menyelesaikan segala sesuatunya. Bagi mereka kemalasan adalah musuh utama.

37

BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Sistem perekonomian dapat diartikan sebagai urutan / tahapan sistematis yang terdiri dari komponen komponen yang saling berinteraksi dalam memproduksi barang/jasa untuk mememnuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Elemen elemen dalam sistem bisnis meliputi : konsep bisnis, faktor produksi (modal, material, SDM, dan skill), tipe sistem ekonomi, demand and supply, kompetisi perusahaan dan perkembangan bisnis dalam pasar ekonomi. Sistem bisnis yang dijalankan oleh Indonesia ternyata memiliki perbedaan dengan sistem bisnis di luar negeri, yang dalam makalah ini sebagai pembanding adalah Amerika. Adapun perbedaan perbedaannya dapat dilihat dari segi : 1. 2. 3. Tipe sistem perekonomian Pendapatan per kapita Kebudayaan dan etika bisnis

38

Riwayat 1. http://bloghafez.blogspot.com/2013/12/10-negara-dengan-ekonomi-terbaik-di.html 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Amerika_Serikat 4. http://estettmengajar.blogspot.com/2012/12/perbandingan-sistem-bisnis-indonesia.html

39

Anda mungkin juga menyukai