Anda di halaman 1dari 75

SKRIPSI

GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM

PENERAPAN PRINSIP ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI

SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA TENGAH

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan Strata Satu

Oleh :

VINDY VILLIEN LESNUSSA (00000024531)


VITHA ELISABETH HAURISSA (00000024510)
WENDA EKA SELFANAY (00000024508)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2019
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Pelita


Harapan,

Nama : Vindy Villien Lesnussa (00000024531)


Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510)
Wenda Eka Selfanay (00000024508)

Dengan ini menyatakan bahwa karya Skripsi yang penulis buat dengan judul
“GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN
PRINSIP ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI SATU RUMAH SAKIT
SWASTA DI INDONESIA TENGAH” adalah :

1) Dibuat dan diselesaikan penulis, dengan menggunakan hasil kuliah, tinjauan


lapangan dan buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam daftar
pustaka pada karya skripsi penulis.
2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau yang
pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain, kecuali
pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara referensi
yang semestinya.
3) Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan
yang tertera di dalam referensi pada karya tugas akhir penulis.

Kalau terbukti penulis tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya skripsi ini batal.

Tangerang, 22 Juli 2019


Yang membuat pernyataan,

Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3

(Vindy Villien Lesnussa) (Vitha Elisabeth Haurissa) (Wenda Eka Selfanay)

ii
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FAKULTAS KEPERAWATAN

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

“GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN


PRINSIP ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI SATU RUMAH SAKIT
SWASTA DI INDONESIA TENGAH”

Oleh :

Nama : Vindy Villien Lesnussa (00000024531)


Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510)
Wenda Eka Selfanay (00000024508)
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Keperawatan

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu pada Program
Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

Tangerang, 22 Juli 2019


Menyetujui :

Pembimbing utama Co-Pembimbing

(Ns. Bima Adi Saputra, S.Kep., M.Kep) (Dwi Yulianto Nugroho, S.Pd., M.Ed)

Ketua Program Studi Dekan Eksekutif

(Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep) (Christine L. Sommers, PhD., RN., CNE)

iii
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FAKULTAS KEPERAWATAN

PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Pada 22 Juli 2019 telah diselenggarakan Sidang Skripsi untuk memenuhi sebagian
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu
pada Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita
Harapan, atas nama :

Nama : Vindy Villien Lesnussa (00000024531)


Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510)
Wenda Eka Selfanay (00000024508)

dengan skripsi yang berjudul “GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT


DALAM PENERAPAN PRINSIP ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI
SATU RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA TENGAH” oleh tim
penguji yang terdiri dari :

Nama Penguji Jabatan dalam Tanda Tangan


Tim Penguji

Ns. Martina Pakpahan, S.Kep., sebagai ketua


M.K.M,

Sandra Sembel, S.Pd., MM, sebagai anggota

Tangerang, 22 Juli 2019

iv
ABSTRAK

Vindy Villien Lesnussa (00000024531), Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510),


Wenda Eka Selfanay (00000024508).

GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN PRINSIP


ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI SATU RUMAH SAKIT SWASTA
DI INDONESIA TENGAH

( xviii + 36 Halaman; 2 Gambar; 1 Tabel; 2 Lampiran)

Latar Belakang: Kesalahan dalam prosedur pemberian obat merupakan salah


satu tolak ukur keselamatan pasien di rumah sakit. Berdasarkan The United States
National Coordinating Council and Prevention dalam WHO (2016), kesalahan
dalam pemberian obat dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi pasien,
namun hal tersebut dapat dihindari. Pendekatan lain untuk jenis kesalahan yang
terjadi adalah pasien, obat, dosis, frekuensi, rute dan dokumentasi pasien yang
salah. Perawat bertanggungjawab dalam tindakan pemberian obat secara aman
kepada pasien dengan menerapkan prinsip enam benar pemberian obat terdiri atas
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute pemberian, dan
benar dokumentasi. Penelitian tentang gambaran kepatuhan perawat dalam
penerapan prinsip enam benar pemberian obat penting dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja perawat dalam penerapan prinsip enam benar pemberian
obat pada pasien. Tujuan: untuk mengetahui gambaran kepatuhan perawat di satu
rumah sakit swasta di Indonesia tengah. Metode: Penelitian ini adalah desain
deskriptif kuantitatif dengan analisis univariat menggunakan instrumen lembar
observasi. Populasi: dalam penelitian ini adalah perawat di satu rumah sakit
swasta di Indonesia tengah. Sampel: sebanyak 53 perawat. Metode pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian: hasil penelitian gambaran
kepatuhan perawat di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah yaitu 53
perawat (100%) tidak patuh, sehingga secara umum menunjukkan bahwa semua
perawat belum menerapkan prinsip penerapan enam benar dalam pemberian obat
secara keseluruhan.

Referensi: 17 (2009-2019)

Kata Kunci: Kepatuhan, Perawat, Enam Benar Pemberian Obat

v
ABSTRACT

Vindy Villien Lesnussa (00000024531), Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510),


Wenda Eka Selfanay (00000024508).

DESCRIPTION OF NURSES COMPLIANCE IN THE APPLICATION OF


THE SIX RIGHTS PRINCIPLE OF ADMINISTERING DRUGS IN IPD AT A
PRIVATE HOSPITAL IN CENTRAL INDONESIA

( xviii + 36 Pages; 2 Pictures; 1 Table; 2 Attachment)

Background: Errors in drug administration are one of the benchmarks in


achieving patient safety at the hospital. Based on The United States National
Coordinating Council and Prevention in WHO (2016), errors in drug
administration are events that can endanger patients but this can be prevented.
Another approach to the type of error that occurs is the patient, medication,
dosage, frequency, route and patient documentation that the wrong drug
administration consists of the entrant of the drug researcher. The purpose: to
describe the nurse’s compliance in the inpatient ward of one of the private
hospitals in Indonesia the middle. Method: This study employed a quatitative
descriptive design with univariate analysis using an observation sheet
instrument.The population of the research are nurses in IPD at a private hospital
in Central Indonesia. Sample of this study is 53 nurses. The sampling method
used was total sampling. The result of the study: the result of a description of
nurses’ adherence in a private hospital in central Indonesia, namely 53 nurses
(100%) were non-adherent, so that generally showed that all nurses had not
applied the principle of applying the correct six in the administration of drugs as
a whole.

Source: 17 (2009-2019)

Keywords: Compliance, Nurse, Six Rights Administering Drugs

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugerah

dan pertolonganNya sehingga skripsi dapat diselesaikan. Skripsi berjudul

“GAMBARAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN

PRINSIP ENAM BENAR PEMBERIAN OBAT DI SATU RUMAH SAKIT

SWASTA DI INDONESIA TENGAH” ini bertujuan untuk memenuhi sebagian

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu

Universitas Pelita Harapan.

Tim penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, arahan, dan doa

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu tim penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini,

yaitu kepada:

1) Ibu Christine L. Sommers, PhD., RN., CNE selaku Dekan Eksekutif

Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan.

2) Ibu Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep selaku Ketua Program Studi

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan.

3) Bpk. Yakobus Siswadi, DNSc selaku Head of Academics.

4) Dr. Ni Gusti Ayu Eka, SKM., M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Nursing

Project Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan.

5) Ns. Bima Adi Saputra, S.Kep., M.Kep dan Bpk. Dwi Yulianto Nugroho,

S.Pd., M.Ed selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan masukan untuk skripsi ini.

vii
6) Semua dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan.

7) Ns. Santi Olang, S.Kep dan Ns. Adriana Nahak, S.Kep selaku Instruktur

Klinis di rumah sakit tempat tim penulis berpraktek yang telah membantu

dalam proses penelitian.

8) Dorm parents, RA, PIC di Dormitory Mission Youth for Christ UPH.

9) Orang tua dari Vindy Villien Lesnussa yaitu Bapak Efraim Yafet Lesnussa

dan Ibu Juliana Tomasoa, saudara Nus, Vivi, Tasya, dan Ian Lesnussa,

teman terkasih Patrick Limaheluw, keluarga besar Lesnussa-Tomasoa, grup

kecil 35 FON UPH 2016 yang dengan penuh kasih sayang memberikan

dukungan kepada penulis.

10) Orang tua dari Vitha Elisabeth Haurissa yaitu Bapak Hervino Haurissa dan

Ibu Itha Latupeirissa, saudari Vinitha dan Vinia Haurissa, keluarga besar

Haurissa-Latupeirissa, grup kecil 20 FON UPH 2016, serta MFONA 2016

yang dengan penuh kasih sayang memberikan dukungan kepada penulis.

11) Orang tua dari Wenda Eka Selfanay yaitu Bapak Nikodemus M Selfanay

dan Ibu Barbalina Selfanay, saudari Debby dan Della Selfanay, keluarga

besar Selfanay-Makatita di Ambon, Kakak terkasih Made Ayu Debora

Putri Hartono, grup kecil 15 FON UPH 2016 serta MFONA 2016 yang

dengan penuh kasih sayang memberikan dukungan kepada penulis selama

penyusunan proposal.

12) Teman-teman seperjuangan dalam SWP 2016 di satu Rumah Sakit Swasta

di Indonesia tengah.

viii
13) Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini yang

tidak sempat disebutkan satu persatu.

Tim penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Tangerang, 22 Juli 2019

Tim Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………....... I
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI ……................ Ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ….............. Iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI …………................. Iv
ABSTRAK …………………………………………………............ V
ABSTRACT …………………………………………………........... Vi
KATA PENGANTAR …………………………………………..... vii
DAFTAR ISI ………………………………………………............. Viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………….... ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………........ x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………........ xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………....... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………….………...... 3
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………..... 3
1.3.1 Tujuan Umum ……………………………………...... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ……………………………………..... 4
1.4 Pertanyaan Penelitian ……………………………….…..... 4
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………...... 4
1.5.1 Manfaat Teoritikal………………………………….... 4
1.5.2 Manfaat Praktikal ……………………………............ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kerangka Konseptual dan Teoritis....................................... 6
2.2 Definisi Konseptual dan Operasional ................................. 7
2.3 Landasan Teori ................................................................... 8
2.3.1 Teori Kepatuhan.......................................................... 8
2.3.2 Konsep Enam Benar Dalam Pemberian Obat ............. 11
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Enam Benar 14
...............................................................................................
2.3.4 Peran Perawat Terhadap Pemberian Obat ................... 15
2.4 Kajian Literatur ................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ............................................................... 23
3.2 Pertimbangan Etik .............................................................. 24
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 25
3.3.1 Populasi ...................................................................... 25
3.3.2 Sampel ........................................................................ 25
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 26
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................... 27

x
3.6 Prosedur Pengambilan Data ............................................... 27
3.7 Pengolahan Data ................................................................ 28
3.8 Analisa Data ........................................................................ 29
3.9 Keterbatasan Penelitian ...................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Penjelasan Penelitian........................................................... 33
4.2 Hasil Penelitian.................................................................... 33
4.2.1 Karakteristik responden 33
4.2.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Pasien Dalam 33
Pemberian Obat...........................................................
4.2.3 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Obat Dalam 36
Pemberian Obat...........................................................
4.2.4 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Dosis Dalam 37
Pemberian Obat...........................................................
4.2.5 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Waktu Dalam 38
Pemberian Obat...........................................................
4.2.6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Rute Dalam 39
Pemberian Obat...........................................................
4.2.7 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Benar Dokumentasi 40
Dalam Pemberian Obat................................................
4.2.8 Distribusi Kepatuhan Penerapan Prinsip Enam Benar 41
Pemberian Obat...........................................................
4.3 Pembahasan......................................................................... 41
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1 Kesimpulan.......................................................................... 46
5.2 Saran.................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 48
LAMPIRAN

xi
DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Kerja Konseptual dan Teoritis .............................. 7
Bagan 3.1 Prosedur Pengambilan Data.................................................... 32

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Definisi Konseptual dan Operasional................................................. 8
Tabel 4.1 Karakteristik demografi responden berdasarkan jenis kelamin.......... 37
Tabel 4.2 Karakteristik demografi responden berdasarkan umur....................... 37
Tabel 4.3 Karakteristik demografi responden berdasarkan pendidikan.............. 38
Tabel 4.4 Karakteristik demografi responden berdasarkan lama kerja............... 39
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi kepatuhan benar pasien dalam pemberian obat... 39
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kepatuhan benar obat dalam pemberian obat...... 40
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi kepatuhan benar dosis dalam pemberian obat..... 41
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi kepatuhan benar waktu dalam pemberian obat... 42
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi kepatuhan benar rute dalam pemberian obat...... 43
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi kepatuhan benar dokumentasi dalam pemberian 44
obat...................................................................................................
Tabel 4.11 Distribusi kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip enam benar 45
pemberian obat diruang rawat inap salah satu rumah sakit swasta di
Indonesia tengah tahun 2019.............................................................

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden 52
Penelitian................................................................
Lampiran 2 Lembar Observasi.................................................. 53
Lampiran 3 Distribusi Frekuensi SPSS..................................... 55
Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data Awal......................... 60
Lampiran 5 Ethical Approval.................................................... 61
Lampiran 6 Surat Tanggapan Izin Penelitian............................. 62
Lampiran 7 Surat Tanggapan Izin Uji Validitas dan 63
Reliabilitas..............................................................
Lampiran 8 Lembar monitoring bimbingan tugas akhir............. 64

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Prosedur pemberian obat merupakan salah satu tindakan

kolaboratif yang paling sering dilakukan oleh perawat. Menurut Smith &

Johnson (2010), Tindakan ini memerlukan ketelitian yang tinggi dari

perawat agar mendapatkan efek terapeutik yang maksimal. Pada dasarnya

obat merupakan racun bagi tubuh manusia apabila pemberiannya tidak

sesuai dengan prosedur yang tepat (Hardianti, 2016). Menurut Potter &

Perry (2009), kejadian kesalahan pemberian obat di rumah sakit

seharusnya zero error karena jika tidak, akan berdampak buruk bagi

pasien. Untuk mencegah kesalahan-kesalahan pemberian obat maka harus

mengikuti prinsip enam benar pemberian obat yang terdiri dari benar

pasien, benar obat, benar waktu, benar dosis, benar rute dan benar

dokumentasi (Potter & Perry, 2010).

Hughes (2010) menyebutkan kesalahan pemberian obat

diperkirakan 1 dari 10 pasien di seluruh dunia. Tipe kesalahan yang

menyebabkan kematian pada pasien meliputi 40,9% salah dosis, 16%

salah obat, dan 9,5% salah rute pemberian. Kejadian ini akan terus

meningkat apabila tidak adanya kesadaran perawat dalam melakukan

pemberian obat sesuai dengan prinsip pemberian yang berlaku di rumah

sakit. Selanjutnya, hasil penelitian Vidia (2017) diperkirakan ada 7000

orang di Indonesia meninggal dunia per tahun akibat kesalahan dalam

1
pemberian obat. Menurut data Quality and Research Division (2019) di

satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah periode tahun 2018, terdapat

32 kesalahan pemberian obat yang melibatkan perawat meliputi salah

pasien sebanyak dua kasus, salah waktu sebanyak tujuh belas kasus, salah

dosis sebanyak enam kasus, dan salah obat sebanyak tujuh kasus. Bila

dibandingkan dengan pernyataan Potter & Perry (2009) mengenai kejadian

kesalahan pemberian obat di rumah sakit yang seharusnya zero error dan

berdasarkan Kepmenkes RI no 129/Menkes/SK/II/2008 dalam penelitian

Vidia (2017) tentang standar pelayanan minimal menerangkan bahwa

presentasi tidak adanya angka kejadian kesalahan pemberian obat harus

sebesar 100%. Hal ini berarti kejadian kesalahan pemberian obat tidak

boleh terjadi dalam pelayanan kesehatan. maka kasus yang terjadi di

bangsal rawat inap satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah termasuk

cukup tinggi.

Dalam kesempatan praktik klinikal, tim penulis melakukan

wawancara dan observasi tidak terstruktur kepada beberapa perawat di

satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah. Berdasarkan hasil wawancara

tim penulis, perawat mengatakan penerapan prinsip enam benar pemberian

obat sangat penting untuk menghindari terjadinya kesalahan pemberian

obat. Berdasarkan hasil observasi, ada perawat yang tidak menerapkan

prinsip enam benar pemberian obat secara menyeluruh. Untuk penerapan

benar pasien, ada perawat yang tidak melakukannya dengan alasan obat

yang dipesan untuk pasiennya belum datang sehingga meminjam obat

2
milik pasien lain. Untuk penerapan benar waktu, ada perawat yang tidak

melakukannya dengan alasan ada tindakan yang harus didahulukan

sehingga obat diberikan tidak sesuai waktunya. Untuk penerapan benar

dosis, ada perawat yang tidak melakukannya seperti kasus obat tablet yang

harus diberikan setengah dari sediaan namun karena sulit untuk dipatahkan

maka diberikan secara utuh sehingga terjadi kelebihan dosis. Untuk

penerapan benar dokumentasi, ada perawat yang tidak melakukannya

seperti kasus obat tidak diberikan ke pasien namun perawat

menandatangani IMR sebagai tanda bahwa obat sudah diberikan.

Berdasarkan fenomena yang sudah dipaparkan, tim penulis tertarik

untuk mengamati kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip enam benar

pemberian obat di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

1.2. Rumusan Masalah

Kesalahan pemberian obat merupakan kasus yang berakibat negatif

bagi kesehatan pasien, bahkan berpotensi mengancam kondisi kesehatan

pasien. Berdasarkan latar belakang yang tim penulis paparkan maka

peneliti tertarik untuk melihat kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

enam benar pemberian obat.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan

prinsip enam benar pemberian obat di satu rumah sakit swasta di Indonesia

tengah.

3
1.3.2. Tujuan Khusus

1) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar pasien satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

2) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar obat satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

3) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar waktu pemberian satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

4) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar dosis satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

5) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar rute pemberian satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

6) Mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

benar dokumentasi satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

1.4. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana gambaran kepatuhan perawat dalam menerapkan

prinsip enam benar pemberian obat di satu rumah sakit swasta di Indonesia

tengah?

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritikal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan

menambah wawasan mengenai gambaran kepatuhan perawat di

bangsal rawat inap dalam menerapkan prinsip enam benar

pemberian obat di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah,

4
sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber informasi yang

bermanfaat.

1.5.2. Manfaat Praktikal

1) Bagi Tim Penulis

Menambah wawasan mengenai gambaran kepatuhan

perawat dalam prinsip enam benar pemberian obat sehingga

dapat digunakan sebagai pedoman penelitian selanjutnya.

2) Bagi Institusi Rumah Sakit dan Rawat Inap


Menambah pengetahuan perawat mengenai gambaran

kepatuhan perawat dalam prinsip enam benar pemberian obat

dan perawat dalam mengevaluasi asuhan keperawatan yang

diberikan guna menjamin keselamatan pasien dan manajemen

di bangsal rawat inap sehingga jumlah kasus kesalahan dalam

pemberian obat di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah

dapat diminimalisir dengan menerapkan enam benar pemberian

obat.

3) Bagi Mahasiswa
Menambah informasi untuk mahasiswa mengenai

pentingnya kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip enam

benar pemberian obat untuk menjamin keselamatan pasien.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Konseptual dan Teoritis

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kepatuhan perawat dalam penerapan
prinsip enam benar pemberian obat :
1) Faktor Internal : Umur, tingkat Prinsip enam benar pemberian obat
pendidikan, dan lama kerja
2) Faktor Eksternal : Ketersediaan
fasilitas dan kebijakan institusi
dalam pemberian obat
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis
4. Benar Waktu
5. Benar Rute
1. 6. Benar Dokumentasi

Patuh Tidak patuh

Komplikasi : Reaksi
alergi, overdosis,
atau kejadian efek
secara sistemik

Gambar 2.1 Kerangka Kerja Konseptual dan Teoritis

6
2.2 Definisi Konseptual dan Operasional

Tabel 2.1 Definisi Konseptual dan Operasional

Variabel Definisi Definisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Konseptua Operasional
l
Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Lembar Nominal 1) Patuh
perawat berasal dari perawat dalam observasi Bila
dalam kata ‘patuh’ menerapkan yang responden
penerapan yang berarti prinsip enam berisikan melaksanakan
prinsip enam suka benar dalam prosedur semua prinsip
benar menurut pemberian enam benar enam benar
pemberian perintah atau obat yaitu pemberian pemberian
obat aturan benar pasien, obat. obat.
disiplin benar obat, Patuh : 100%
(KBBI, benar dosis,
2016) benar waktu, 2) Tidak Patuh
benar rute Bila
pemberian, dan responden
benar tidak
dokumentasi melaksanakan
yang diukur salah satu
menggunakan prinsip enam
lembar benar
observasi. pemberian
obat.
Tidak patuh :
<100%

7
2.3 Landasan Teori

2.3.1 Teori Kepatuhan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016) menjelaskan

kepatuhan berasal dari kata “patuh” yang mempunyai arti suka

menurut perintah, taat kepada aturan dan disiplin.

Menurut Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah

Sakit yang dikutip oleh Ulfa dan Sarzuli (2016), faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan perawat, yaitu :

1) Faktor Internal

a. Usia

Semakin dewasa usia seseorang maka tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih siap dalam

berpikir dan bekerja. Usia perawat diharapkan mampu

mempengaruhi tingkat kinerja perawat, dan dapat

menuangkan pengetahuan dan pengalamannya guna

meningkatkan kualitas kesehatan di sebuah institusi rumah

sakit.

b. Jenis Kelamin

Nilai dan sifat yang berbeda berdasrkan jenis

kelamin mempengaruhi perawat dalam menjalankan

praktik. Para pria akan bersaing untuk mencapai suatu

kesuksesan dan lebih cenderung untuk melanggar peraturan

yang ada. Berkebalikan dengan pria yang mementingkan

8
kesuksesan akhir, wanita lebih mementingkan self

performance. Wanita akan lebih focus dalam pelaksanaan

tugas dengan baik dan hubungan kerja yang harmonis,

sehingga wanita lebih patuh terhadap peraturan yang ada.

c. Masa Kerja

Masa kerja yang semakin lama membuahkan

pengalaman dan keterampilan perawat dalam kinerjanya.

d. Pengetahuan

Pengetahuan mendasari seseorang dalam

berperilaku. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang

banyak akan memiliki perilaku yang lebih baik daripada

seseorang yang memiliki pengetahuan sedikit. Pengetahuan

seseorang biasanya diraih lewat Pendidikan formal,

nonformal, serta melalui pengalaman diri sendiri.

e. Sikap

Sikap merupakan suatu bentuk respon perasaan

terhadap suatu objek. Sikap secara nyata menunjukkan

adanya keselarasan respon terhadap stimulus tertentu yang

dalam kehidupan sehari-hari merupakan respon yang

bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Seseorang akan

lebih bersikap positif jika memiliki pengetahuan dan faktor

eksternal yang mendukungnya.

9
2) Faktor Eksternal

a. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang nyaman sangat penting guna

membangun dukungan sosial dari pimpinan rumah sakit,

kepala perawat, dan teman-teman sejawat disebuah institusi

rumah sakit. Lingkungan yang positif akan berdampak

positif pada kinerja perawat, dan lingkungan yang negatif

akan berdampak buruk bagi kinerja perawat dalam

pemberian asuhan keperawatan.

b. Karakteristik Kelompok

Pandangan perawat tentang pekerjaannya meliputi

lingkungan kerja yang nyaman dan rekan sejawat yang

kompak. Pandangan perawat pelaksana dalam melihat

pekerjaan dan lingkungannya dapat memberikan dampak

baik bagi kinerja yang ditunjukkan perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan. kepuasan kerja dan

persepsi perawat tentang kepemimpinan mempengaruhi

kinerja perawat.

c. Beban Kerja

Ada tiga faktor beban kerja terdiri dari quantitative

workload, qualitative workload dan workload variability.

Dari ketiga faktor tersebut faktor workload variability

adalah faktor yang paling besar dalam beban kerja

10
karyawan. Beban kerja dapat menimbulkan stress kerja

karyawan. bukan hanya itu, namun dapat mempengaruhi

pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga kinerja

perawat menjadi rendah. dari hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi beban kerja yang

diterima perawat, maka akan menyebabkan stres kerja

sehingga bisa mempengaruhi kinerja perawat dalam

bekerja.

2.3.2 Konsep enam benar dalam pemberian obat

Siti Lestari (2016) dalam modul “Farmakologi dalam

keperawatan” menyebutkan bahwa perawat bertanggung jawab

terhadap keamanan pasien dalam pemberian obat. Seorang perawat

harus melakukan konsep benar pemberian obat. Jurnal Prevention

of Medication Errors Made by Nurses in Clinical Practise,

Athanasakis (2012) menyebutkan bahwa keamanan dalam

pemberian obat bertujuan untuk mengurangi tingkat kesalahan

dalam pemberian obat.

Siti Lestari (2016) menjelaskan konsep benar pemberian obat

meliputi:

1) Benar Pasien

Prinsip benar pasien dapat dilakukan dengan meminta

pasien menyebutkan namanya sambil mencocokan dengan

gelang identitas yang dipakai dan IMR.

11
2) Benar Obat

Prinsip benar obat dapat dilakukan dengan memeriksa

bahwa obat yang dipesan adalah menurut resep di dalam

IMR dan membaca label obat secara teliti minimal tiga kali

yaitu saat mengambil obat dari tempat obat, saat

menuangkan atau mengeluarkan obat dan saat meletakan

kembali ke tempat obat. Perawat harus memperhatikan

obat-obatan LASA (Look a like, sound a like) dengan teliti.

3) Benar Dosis

Prinsip benar dosis dapat dilakukan dengan memeriksa

dosis obat pada label obat dan sesuaikan dengan

permintaan pada IMR serta menghitung dosis obat dengan

hati-hati sesuai dengan formula yang ditetapkan.

4) Benar Rute

Prinsip benar rute dapat dilakukan dengan memeriksa rute

pemberian obat pada label atau brosur obat. Ada sejumlah

rute pemberian obat yang berbeda yaitu melalui oral,

sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.

1) Oral

Obat dapat ditelan, dihisap, maupun diletakkan di

bawah lidah.

12
2) Parenteral

Obat diberikan tidak melalui saluran cerna. Obat dapat

diberikan melalui intracutan, subcutan, intramusculer

dan intravena.

3) Topikal

Pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa

misalnya salep, losion, krim, spray, dan tetes mata.

4) Rektal

Pemberian obat dengan rute rektal berupa enema atau

supositoria yang akan mencair pada suhu badan.

Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek

lokal seperti konstipasi (dulcolax supp), hemoroid

(anusol), pasien yang tidak sadar/kejang (stesolid

supp). Pemberian obat melalui rektal memiliki efek

yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam

bentuk oral.

5) Inhalasi

Pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran

nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas,

dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara

lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin),

combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan

darurat misalnya terapi oksigen.

13
5) Benar Waktu

Prinsip benar waktu dapat dilakukan dengan cara

memberikan obat sesuai dengan waktu yang ditetapkan

pada IMR. Dijelaskan bahwa pemberian obat harus sesuai

dengan waktu yang diprogramkan, karena berhubungan

dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari

obat.

6) Benar Dokumentasi

Penerapan prinsip benar dokumentasi dapat dilakukan

dengan mendokumentasikan dosis, rute, waktu,dan oleh

siapa obat itu diberikan. aDijelaskan bahwa benar

dokumentasi merupakan informasi yang tertulis dan

berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif antar

profesi dalam suatu tim pelayanan kesehatan.

2.3.3 Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan prinsip enam benar

Hasil penelitian Kuntarti (2005) dengan judul “Tingkat

Penerapan Prinsip Enam Tepat dalam Pemberian Obat oleh

Perawat di Ruang Rawat Inap” menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan prinsip enam benar yaitu adanya faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik

perawat (umur, tingkat pendidikan, dan lama kerja), dan tingkat

pengetahuan perawat. Sedangkan faktor eksternal dengan 81

responden yang menilai ketersediaan fasilitas pemberian obat baik

14
sebesar 11,1% (9 orang), supervise yang dilakukan oleh ketua tim

atau ketua grup dan kepala ruangan, yang menilai baik sebesar

29,6% (24 orang), kebijakan institusi dalam pemberian obat, yang

dalam hal ini dilihat dari ketersediaan dan penerapan Standar

Operasional Prosedur (SOP), dinilai baik oleh 32,1% responden

(26 orang).

2.3.4 Peran perawat terhadap pemberian obat

Berdasarkan modul “Farmakologi dalam keperawatan” yang

ditulis oleh Siti Lestari (2016), untuk menjalankan perannya dalam

pemberian obat kepada pasien, perawat perlu menggunakan

pendekatan proses keperawatan dengan memperhatikan konsep

benar pemberian obat yaitu benar pasien, benar dosis, benar rute

pemberian, benar waktu, benar dokumentasi. Pendekatan proses

keperawatan yang dijelaskan yaitu:

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan perawat sebagai proses awal dari asuhan

keperawatan. Dalam tahap pengkajian, perawat melakukan

pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah

pasien (Doenges, 2000). Data hasil pengkajian dikelompokkan

menjadi data subyektif dan data obyektif.

a. Data subyektif

Data subjektif yang dikaji adalah menanyakan riwayat

kesehatan saat ini dan gejala yang dirasakan klien,

15
kemudian menyangkut pengobatan saat ini perawat

mengkaji informasi seputar obat yaitu tujuan pemberian

obat, dosis normal, jalur pemberian, efek samping, dan

implikasi keperawatan dalam pemberian. Perawat juga

bertanggung jawab untuk mengetahui pengetahuan klien

mengenai obat dan efek samping, harapan klien mengenai

efektivitas obat, kepatuhan klien untuk mengikuti aturan

dalam mengkonsumsi obat, adanya alergi terhadap obat

yang diberikan dan obat-obatan yang dibeli sendiri.

Kemudian perawat harus mengkaji mengenai riwayat

kesehatan sebelumnya yang pernah dialami pasien dan obat

yang masih disimpan dalam pemakaian dahulu. perawat

juga harus mengkaji sikap dan lingkungan klien karena

sikap klien terhadap obat menunjukkan tingkat

ketergantungan pada klien tersebut terhadap obat. Klien

seringkali enggan mengungkapkan perasaannya tentang

obat, khususnya jika klien mengalami ketergantungan obat.

perawat perlu untuk mengobservasi perilaku klien yang

mendukung bukti ketergantungan obat yaitu dari anggota

keluarga, kemampuan menjalankan akvitas sehari-hari, pola

makan, dan sumber keuangan klien

16
b. Data Obyektif

Didapatkan melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan

diagnostik dan pemeriksaan laboratorium.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan hasil pengkajian.

Ada beberapa contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk

terapi pemberian obat. meliputi:

a. Kurang pengetahuan tentang terapi obat yang berhubungan

dengan :

1. Kurang informasi dan pengalaman

2. Keterbatasan kognitif

3. Tidak mengenal sumber informasi

b. Ketidakpatuhan terhadap terapi obat yang berhubung :

1. Sumber ekonomi yang terbatas

2. Keyakinan tentang kesehatan

3. Pengaruh budaya

c. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :

1. Penurunan kekuatan

2. Nyeri dan ketidaknyamanan

3. Perencanaan

Penetapa lingkup tujuan menandai tahapan proses perencanaan,

atau hasil yang menjadi tujuan. Tujuan yang efektif

melingkupi: menjadikan klien sebagai fokus utama, dan dengan

17
jelas menyampaikan perubahan yang menjadi tujuan, diterima

oleh pasien dan perawat, realistis dan dapat diukur, batas waktu

jelas, dan evaluasi jelas

Siti Lestari (2016) memberikan contoh, klien yang

memberikan dosis insulin yang diresepkan pada akhir sesi

ketiga dari pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat dapat

dianggap mampu mandiri. Perawat harus memastikan bahwa

teknik pemberian obat aman dengan memanfaatkan waktu

selama pemberian obat untuk megontrol kondisi klien dalam

edukasi penggunaan obat secara mandiri dengan aman.

4. Implementasi

dijelaskan bahwa implementasi meliputi tindakan keperawatan

yang perlu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penyuluhan dan pengajaran pada fase ini merupakan

tanggungjawab perawat. perawat harus mampu mencegah

resiko kesalahan dalam pemberian obat. ditambahkan lagi

bahwa Kesalahan pengobatan adalah suatu kejadian yang dapat

membuat klien menerima obat yang salah atau tidak mendapat

terapi obat yang tepat Kesalahan pengobatan dapat dilakukan

oleh setiap individu yang terlibat dalam pembuatan resep,

transkripsi, persiapan, penyaluran, dan pemberian obat. Perawat

sebaiknya tidak menyembunyikan kesalahan pengobatan. Pada

catatan status klien, harus ditulis obat apa yang telah diberikan

18
kepada klien, pemberitahuan kepada dokter, efek samping yang

klien alami sebagai respons terhadap kesalahan pengobatan dan

upaya yang dilakukan untuk menetralkan obat. Perawat

bertanggung jawab melengkapi laporan yang menjelaskan sifat

insiden tersebut. Laporan insiden bukan pengakuan tentang

suatu kesalahan atau menjadi dasar untuk memberi hukuman

dan bukan merupakan bagian catatan medis klien yang sah.

Laporan ini merupakan analisis objektif tentang apa yang

terjadi dan merupakan penatalaksanaan risiko yang dilakukan

institusi untuk memantau kejadian semacam ini. Laporan

kejadian membantu komite interdisiplin mengidentifikasi

kesalahan dan menyelesaikan masalah sistem di rumah sakit

yang mengakibatkan terjadinya kesalahan.

2.4 Kajian Literatur

Penelitian yang dilakukan oleh Sthephani, Dewanto, Widijati pada

tahun 2015 terhadap 39 perawat pelaksana di tujuh unit ruang rawat inap

Rumah Sakit Panti Nirmala menemukan pelaksanaan pemberian obat

berdasarkan prinsip tujuh benar sesuai SPO rumah sakit belum berjalan

dengan baik. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan

penerapan SPO dalam benar pasien, benar dosis obat, benar waktu

pemberian obat, benar cara pemberian obat, dan benar dokumentasi obat

masih belum dilaksanakan sepenuhnya. Sebanyak 100% perawat

melaksanakan benar dosis, benar cara, dan benar dokumentasi, namun

19
hanya 64,9% perawat yang melaksanakan benar pasien, 86,5% perawat

yang melaksanakan benar obat, dan 64,9% perawat yang melaksanakan

benar waktu.

Sumarni, et al. pada tahun 2014 melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat Tentang Pemberian

Obat Terhadap Tindakan Pendokumentasian Keperawatan”. penelitian ini

menghasilkan pengetahuan responden yang paling banyak tentang

pemberian obat terhadap tindakan pendokumentasian adalah tinggi

sebanyak 44 orang (75,9%). Sebagian besar sikap perawat tentang

pemberian obat terhadap tindakan pendokumentasian adalah positif

sebanyak 31 orang (53,4%). Dari hasil observasi sederhana yang

dilakukan peneliti pada bulan Juli 2013 di Eka Hospital ruang rawat inap

medical surgical menghasilkan data 100% perawat yang telah menerapkan

benar pasien, benar obat, benar dosis, dan benar cara sedangkan penerapan

benar waktu 86%, dan penerapan benar pendokumentasian hanya 5,4%.

Virawan pada tahun 2012 melakukan penelitian terhadap 131

perawat dengan judul ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Staf

Perawat dan Staf Farmasi Menggunakan Enam Benar dalam Menurunkan

Kasus Kejadian yang Tidak Diharapkan dan Kejadian Nyaris Cedera di

Rumah Sakit Umum Surya Husadha’. Hasil penelitian menunjukkan 100%

responden telah menerapkan benar pasien, benar cara, dan benar obat,

sedangkan 8,8% responden tidak menerapkan benar dosis, 8,1% responden

20
tidak menerapkan benar waktu, dan 17,6% responden tidak menerapkan

benar dokumentasi.

Yulhelmi pada tahun 2009 melakukan penelitian terhadap 70 orang

perawat dengan judul ‘Gambaran Pelaksanaan Prinsip Enam Benar dalam

Pemberian Obat di Rumah Sakit M. Jamil Padang Sumatera Barat’. Hasil

penelitian menunjukkan 100% perawat yang telah melaksanakan prinsip

benar pasien, benar obat, benar dosis, dan benar cara, sedangkan 58,6%

perawat tidak melaksanakan prinsip benar waktu dan 52,8% perawat tidak

melaksanakan prinsip benar pendokumentasian.

Sandramustika, Effendy, Setiyarini pada tahun 2008 melakukan

penelitian dengan judul ‘Gambaran Penerapan Prinsip Enam Benar

Pemberian Obat pada Tindakan Injeksi’ di Bangsal Bedah IRNA I RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

pelaksanaan pemberian injeksi di IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

masuk dalam kategori cukup baik. Dari 138 tindakan yang diobservasi, 87

tindakan (63,04%) diantaranya dilakukan dengan menerapkan prinsip

enam benar pemberian obat. Dari 51 tindakan, 100% perawat menerapkan

benar klien, benar obat, dan benar rute, namun hanya 94,11% yang

menerapkan benar dosis, 15,69% yang menerapkan benar waktu, dan

50,9% yang menerapkan benar dokumentasi.

Armiyati, Ernawati, Riwayati pada tahun 2007 melakukan

penelitian terhadap 70 orang perawat dengan judul ‘Hubungan Tingkat

21
Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dengan Penerapan Prinsip “Enam

Tepat” dalam Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Kariadi

Semarang’. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa

semua perawat belum menerapkan prinsip penerapan “enam tepat” dalam

pemberian obat secara keseluruhan. Sebanyak 100% perawat tidak

menerapkan tepat obat, 40% perawat tidak menerapkan tepat pasien,

18,6% tidak menerapkan tepat dosis, 30% tidak menerapkan tepat waktu,

98,6% tidak menerapkan tepat cara, dan 82,9% tidak menerapkan tepat

pendokumentasian.

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan

desain penelitian deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Menurut

Swarjana (2012), penelitian kuantitatif merupakan suatu pendekatan

penelitian yang bersifat objektif, dimana penelitian ini mencangkup

pengumpulan, analisis dan kuantitatif serta menggunakan metode

pengujian statistik. Menurut Sugiyono (2015), penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan guna mengetahui keberadaan

variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepatuhan

perawat dalam penerapan prinsip enam benar pemberian obat. Penelitian

ini dilaksanakan di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah pada bulan

Mei sampai Juli 2019.

23
3.2 Pertimbangan Etik

Menurut Pollit & Beck (2012), prinsip-prinsip etik penelitian yang

menjadi dasar penelitian meliputi :

1) Menghormati Harkat dan Martabat Manusia

Penelitian ini dilakukan dengan menjunjung tinggi harkat

dan martabat manusia. Responden memiliki hak asasi dan

kebebasan untuk menentukan pilihan dalam berpartisipasi dalam

penelitian ini. Peneliti tidak memaksa informan untuk ikut

berpartisipasi dalam penelitian ini. Informan mendapatkan

informasi terbuka dan lengkap tentang pelaksaan penelitian yang

meliputi tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, risiko

penelitian, dan kerahasiaan informasi dari informan.

2) Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek

Peneliti merahasiakan segala informasi yang menyangkut

privasi dari informan yakni dengan menggunakan kode.

3) Menghormati Keadilan dan Inklusivitas

Prinsip keterbukaan dalam penelitian dilakukan dengan

jujur, tepat, cermat, hati-hati, dan professional. Prinsip keadilan

dalam penelitian ini dilakukan dengan tidak adanya diskriminasi

terhadap kriteria informan.

24
4) Menghitung Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan

Dalam penelitian ini tidak ada kerugian yang ditimbulkan

kepada informan, karena hanya dilakukan penilaian menggunakan

lembar observasi.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2012) mengatakan populasi merupakan suatu

wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di bangsal

rawat inap Bethesda 1, Bethesda 2, dan Samaria di satu rumah

sakit swasta di Indonesia tengah yang berjumlah 53 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui

cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu yang

bisa mewakili populasi (Harianti et al, 2012). Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu perawat yang bertugas di

bangsal rawat inap Bethesda 1, Bethesda 2, dan Samaria sebanyak

53 orang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Total

sampling dengan telah memastikan terlebih dahulu bahwa

perawat yang masuk didalam populasi bersedia untuk diobservasi

25
Menurut Sugiono (2012) dalam Hoerunisa (2013), total sampling

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Sesuai dengan populasi perawat yang

bertugas di bangsal rawat inap Bethesda 1, Bethesda 2, Samaria

dan Galilea yang berjumlah 53 orang, maka akan digunakan 53

orang perawat sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun

kriteria inklusi dalam mengambil data, meliputi :

Kriteria Inklusi :

a. Perawat pelaksana di bangsal rawat inap Bethesda 1,

Bethesda 2, dan Samaria di satu Rumah Sakit Swasta di

Indonesia tengah

b. Perawat yang bersedia diobservasi yang telah

menandatangani informed consent

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu di bangsal rawat inap Bethesda 1,

Bethesda 2, Samaria dan Galilea di satu rumah sakit swasta di Indonesia

tengah. Penelitian ini telah dilakukan dari tanggal 18 Juni-21 Juli 2019

dengan rincian tanggal 18-21 Juni 2019 telah dilakukan uji validitas dan

uji reliabilitas, tanggal 22-26 Juni 2019 peneliti telah memberikan

informed consent untuk ditandatangani oleh perawat, tanggal 27 Juni-14

Juli 2019 telah dilakukan pengambilan data dengan cara mengobservasi

pelaksanaan prosedur penerapan prinsip enam benar pemberian obat yang

26
dilakukan oleh perawat, tanggal 15-21 Juli 2019 telah dilakukan

pendokumentasian hasil yang didapatkan dan melakukan pengolahan data.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi berupa tabel yang berisi prosedur enam benar pemberian obat.

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai lembar

pengamatan secara langsung untuk menggambarkan kepatuhan perawat

dalam penerapan prinsip enam benar pemberian obat.

Lembar observasi ini diambil dari beberapa sumber yang kemudian

disusun kembali oleh tim peneliti yang diuji melalui uji validitas,

reliabilitas terlebih dahulu.

3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Lembar observasi yang disusun oleh tim peneliti, telah dilakukan uji

validitas dengan cara memberikan kepada dua orang ahli atau perawat

yang telah lama bekerja di ruang rawat inap ,telah terlatih dalam

pemberian obat dan mengetahui prinsip enam benar pemberian obat

setelah itu, lembar observasi diubah sesuai masukkan yang diberikan.

Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas untuk memastikan apakah

lembar observasi yang digunakan dalam penelitian mendapatkan hasil

yang sama atau tidak. Teknik reliabilitas lembar observasi yang digunakan

adalah uji koefisien kesepakatan Cohen Kappa (K). Hasil uji yang

didapatkan nilai K lebih besar dari 0,80 pada semua pernyataan sehingga

menunjukkan adanya persamaan persepsi antar peneliti.

27
3.7. Prosedur Pengambilan Data

Izin kepada pihak satu rumah sakit swasta di Indonesia


tengah

Izin dari head nurse bangsal rawat inap Bethesda 1,


Bethesda 2, Samaria dan Galilea

Izin dari petugas dan memberikan informed consent

Pengumpulan data dan atau studi dokumentasi yang


diperoleh dari hasil observasi tindakan pemberian obat
oleh perawat yang telah menyetujui untuk menjadi
responden dalam penelitian ini

Gambar 3.1 Prosedur Pengambilan Data

Prosedur pengambilan data dilakukan dengan cara meminta izin

pada pihak satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah untuk melakukan

penelitian. Setelah mendapat izin dari pihak rumah sakit, selaku

penanggung jawab umum dari bangsal rawat inap Bethesda 1, Bethesda 2,

Samaria dan Galilea peneliti melakukan pendekatan dengan head nurse

dan menjelaskan mengenai maksud dan tujuan. Setelah mendapatkan data

jumlah perawat dari head nurse ruangan setelah itu, peneliti menentukan

jumlah perawat yang akan dijadikan sampel dalam penelitian sesuai

dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti

melakukan pendekatan dan menjelaskan kepada responden tujuan, manfaat

dan etika penelitian yang diterapkan. Kemudian memberikan informed

consent untuk ditandatangani oleh responden yang ikut berpartisipasi

sebagai bukti persetujuan tertulis untuk melakukan pengumpulan data.

28
Kemudian peneliti melakukan kontrak waktu penelitian dengan responden

yang dilakukan dari bulan Juni-Juli 2019, kemudian telah dilakukan

observasi langsung oleh peneliti terhadap responden dalam menyiapkan

obat, memberikan obat kepada pasien dan dokumentasi tindakan

pemberian obat yang diberikan. Observasi telah dilakukan tiga kali per

responden dan satu responden diobservasi selama satu jam. kemudian hasil

observasi secara langsung tindakan pemberian obat oleh responden dalam

penerapan prinsip enam benar pemberian obat telah dikumpulkan dan

dimasukkan dalam database komputer.

3.8. Pengolahan Data

Setelah data telah dikumpulan, langkah yang dilakukan selanjutnya

adalah tahap pengolahan data meliputi editing, coding, data entry,

tabulating, cleaning (Ulfa,Sarzuli 2016) :

1) Editing

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengecekan kembali dan

perbaikan pada lembar observasi yang telah diisi oleh peneliti.

2) Coding

Pada tahap ini, peneliti mengubah hasil yang diperoleh

menjadi angka dengan nilai 1 untuk jawaban “Tidak Patuh” dan

nilai 2 untuk jawaban “patuh”.

29
3) Data Entry

Pada tahap ini, peneliti memasukan data yang telah

dikumpulkan untuk dianalisa ke dalam master table atau database

computer.

4) Tabulating

Pada tahap ini, peneliti memasukan data-data hasil

penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. kemudian setelah dikoding jumlah nilai kedua

jawaban akan ditotal dan dimasukkan kedalam rumus dan akan

dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan presentase dengan rumus:

𝑓
𝐹𝑟 = x100%
𝑛

Keterangan:

Fr = Presentase hasil yang dicapai

f = frekuensi kategori variabel yang diamati

n = jumlah sampel penelitian

5) Cleaning

Peneliti mengecek kembali data yang sudah dientry apakah

ada kesalahan kemudian membuang data yang sudah dipakai.

30
3.9. Analisa Data

Berdasarkan data yang telah diolah untuk mengetahui gambaran

kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip enam benar pemberian obat di

satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah sesuai dengan prosedur enam

benar pemberian obat yang telah dibuat, peneliti menggunakan jenis

analisa deskriptif.

3.10. Keterbatasan Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini tim penulis menyadari bahwa ada

sejumlah keterbatasan yang ditemui, meliputi:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari

kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip benar pemberian obat

di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah, sehingga hasil

yang didapat belum menggambarkan secara keseluruhan dari satu

rumah sakit swasta di Indonesia tengah karena sempitnya ruang

lingkup penelitian.

2. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini terbatas pada

perawat yang berdinas di bangsal rawat inap satu rumah sakit

swasta di Indonesia tengah.

3. Saat melakukan observasi langsung pada tindakan perawat

dalam pemberian obat beberapa perawat merasa canggung dan

kaku sehingga menyebabkan tindakan perawat tidak dilakukan

dengan baik sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat, maka

kelompok akan mengantisipasi keterbatasan tersebut dengan

31
cara mengobservasi langsung tindakan perawat dalam

pemberian obat secara diam-diam dengan tidak

memberitahukan perawat jika peneliti akan melaksanakan

observasi pada saat itu.

4. Sangat sedikitnya waktu untuk melakukan proses pengambilan

data karena harus melakukan uji validitas dan realibitas

terlebih dahulu, sehingga peneliti mengatasi hal tersebut

dengan menggunakan waktu libur untuk melakukan

pengambilan data secara langsung.

32
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penjelasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Betesda 1, Betesda 2,

Samaria dan Galilea di satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah.

penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019 dengan teknik pengambilan

sampel yaitu total sampling dengan responden sebanyak 53 orang. Sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2012) yang mengatakan bahwa 30-500 orang

adalah jumlah sampel yang layak digunakan untuk penelitian. Hasil

penelitian ini disajikan ke dalam bentuk tabel serta keterangan singkat.

Penyajian data berupa distribusi berdasarkan variabel yang diteliti yaitu

kepatuhan perawat.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan pembahasan.

Selanjutnya data yang diperoleh dari penelitian ini akan dikelompokkan

berdasarkan enam prinsip pemberian obat berdasarkan teori yang meliputi

: benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian,

benar dokumentasi.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan data yang telah diolah maka disajikan

karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari jenis

kelamin, umur, dan lama kerja.

33
a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1 distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis

kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Perempuan 46 86,8%

2 Laki-Laki 7 13,2%

Total (n) 53 100%

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin dimana sebanyak 46

responden (86.8%) adalah perempuan dan sebanyak 7

responden (13,2%) adalah laki-laki.

b. Umur

Tabel 4.2 distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

No Umur Frekuensi Presentase

1 21-25 Tahun 24 45,3 %

2 26-30 Tahun 26 49%

3 31-35 Tahun 3 5,7%

Total (n) 53 100%

Tabel 4.2 menunjukkan distribusi berdasarkan umur

dimana kelompok umur 26-30 tahun merupakan jumlah

tertinggi yaitu sebanyak 26 responden (49%), kelompok

umu 21-25 tahun sebanyak 24 responden (45,3%) dan

34
jumlah kelompok umur 31-35 tahun merupakan jumlah

terendah yaitu 3 responden (5,7%).

c. Pendidikan

Tabel 4.3 distribusi frekuensi responden berdasarkan

pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Presentase

1 S1 36 67,9%

2 D3 17 32,1%

Total (n) 53 100%

Tabel 4.3 menunjukkan distribusi responden

berdasarkan pendidikan terakhir dimana sebanyak 36

responden (67,9%) memiliki latar belakang pendidikan

S1 keperawatan dan D3 keperawatan sebanyak 17

responden (32,1%).

d. Lama Kerja

Tabel 4.4 distribusi frekuensi responden berdasarkan lama

kerja

No Lama Kerja Frekuensi Presentase

1 > 3 bulan 41 77,4%

2 < 3 bulan 12 22,6%

Total (n) 53 100%

35
Tabel 4.4 menunjukkan distribusi responden

berdasarkan lama kerja dimana sebanyak 41 responden

(77,4%%) telah bekerja lebih dari 3 bulan dan sebanyak

12 responden (22,6%) bekerja kurang dari 3 bulan.

4.2.2 Distribusi frekuensi kepatuhan benar pasien dalam pemberian

obat

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan tindakan benar pasien


Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

1. Tanyakan nama klien Patuh 51 96,2%


Tidak Patuh 2 3,8%

2. Cocokkan no. MR (medical record) Patuh 15 28,3%


pada label, catatan obat pasien rawat Tidak patuh 38 71,7%
inap IMR (Inpatient Medication
Record)

Berdasarkan tabel 4.5, distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar pasien didapatkan hasil sebanyak 51

perawat (96,2%) patuh dan 2 perawat (3,8%) tidak patuh dalam

melaksanakan tindakan no 1. Untuk tindakan no 2, didapatkan

hasil 15 perawat (28,3%) patuh dan 38 perawat (71,7%) tidak

patuh.

36
4.2.3 Distribusi frekuensi kepatuhan benar obat dalam pemberian

obat

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan tindakan benar obat


Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

3. Memeriksa bahwa obat yang dipesan Patuh 53 100%


adalah menurut resep didalam Tidak Patuh 0 0
catatan obat atau IMR.

4. Membaca label pada obat dan Patuh 29 54,7%


memverifikasi dengan perawat lain, Tidak patuh 24 45,3%
minimal tiga kali pada saat
mempersiapkan obat yaitu: saat
mengambil dari tempat obat, saat
menuangkan atau mengeluarkan
obat dan saat meletakkan kembali ke
tempat obat.

5. Tidak memberikan obat-obatan Patuh 52 98,1%


dengan label yang rusak dan atau Tidak patuh 1 1,9%
berubah warnanya

6. Tidak memberikan obat yang Patuh 44 83%


disiapkan oleh perawat lain Tidak patuh 9 17%

7. Obat-obat yang disiapkan dan Patuh 48 91%


dipindahkan dari kemasan asli harus Tidak patuh 5 9%
diberikan label lengkap dan
menyertakan Nama obat dan pelarut,
dosis, waktu obat disiapkan, waktu
kadaluarsa obat dan Identitas pasien
yaitu nama dan tanggal lahir pasien

37
Berdasarkan tabel 4.6 distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar obat didapatkan hasil sebanyak 53

perawat (100%) yaitu semua perawat ruang rawat inap telah

melakukan tindakan no 3 selanjutnya tindakan no 4 didapatkan

hasil 29 perawat (54,7%) patuh dan 24 perawat (45,3%) tidak

patuh dalam melakukan tindakan no 4 selanjutnya untuk

tindakan no 5 didapatkan hasil bahwa 52 perawat (98,1%) patuh

dan 1 perawat (1,9%) tidak patuh dalam melakukan tindakan no

5 selanjutnya untuk tindakan no 6 didapatkan hasil 44 perawat

(83%) patuh dan 9 perawat (17%) tidak patuh dalam melakukan

tindakan no 6 selanjutnya untuk tindakan no 7 didapatkan hasil

48 perawat (91%) patuh dan 5 perawat (9%) tidak patuh dalam

melakukan tindakan no 7.

4.2.4 Distribusi frekuensi kepatuhan benar dosis dalam pemberian

obat

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan tindakan benar dosis


Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

8. Memeriksa dosis obat-obatan Patuh 53 100%


pada label obat dan sesuaikan Tidak patuh 0 0
dengan catatn di IMR atau
catatan obat, pastikan komponen
penulisan IMR lengkap dan
jelas

9. Menghitung dosis obat dengan Patuh 46 86,8%


hati-hati sesuai dengan formula Tidak patuh 7 13,2%
yang berlaku dan mencatat hasil
perhitungannya di formulir

38
catatan obat atau IMR atau
integreated note

Berdasarkan tabel 4.7 Distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar dosis didapatkan hasil 53 perawat

(100%) yaitu semua perawat ruang rawat inap telah melakukan

tindakan no 8 dan 46 perawat (86,8%) patuh dalam melakukan

tindakan no 9 sedangkan 7 perawat (13,2%) tidak patuh dalam

melakukan tindakan no 9.

4.2.5 Distribusi frekuensi kepatuhan benar waktu dalam pemberian

obat

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan tindakan benar waktu


Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

10. Memastikan bahwa pasien Patuh 38 71,7%


meminum atau mendapatkan Tidak patuh 15 28,3%
obat yang diberikan. Jika pasien
menolak, catat dalam formulir
pemberian obat dan integrated
notes kemudian laporkan ke
dokter

11. Tidak meninggalkan obat yang Patuh 29 54,7%


belum diminum dikamar pasien, Tidak patuh 24 45,3%
perawat harus memastikan
bahwa obat telah diminum
sebelum meninggalkan pasien

12. Tidak memberikan obat lebih Patuh 43 81,1%


dari satu jam sebelum atau Tidak patuh 10 18,9%
sesudah jadwal ditentukan

39
Berdasarkan tabel 4.8 Distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar waktu didapatkan hasil sebanyak 38

perawat (71,7%) patuh dan 15 perawat (28,3%) tidak patuh

dalam melakukan tindakan no 10 selanjutnya untuk tindakan no

11 didapatkan hasil 29 perawat (54,7%) patuh dan 24 perawat

(45,3%) tidak patuh dalam melakukan tindakan no 11

selanjutnya untuk tindakan no 12 didapatkan hasil 43 perawat

(81,1%) patuh dan 10 perawat (18,9%) tidak patuh dalam

melakukan tindakan no 12.

4.2.6 Distribusi frekuensi kepatuhan benar rute dalam pemberian

obat

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan tindakan benar rute


Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

13. Untuk obat IV yang Patuh 47 88,7%


terpasang selang pastikan Tidak patuh 6 11,3%
label terpasang

14. Memberikan obat sesuai Patuh 53 100%


dengan cara pemberian obat Tidak patuh 0 0
yaitu melalui oral,
sublingual, bukal, topical,
inhalasi, instilasi, parenteral
(IV, SC, IM, IC)

Berdasarkan tabel 4.9 Distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar rute didapatkan hasil sebanyak 47

perawat (88,7%) patuh dan 6 perawat (11,3%) tidak patuh dalam

melakukan tindakan no 13 selanjutnya untuk tindakan no 14

40
hasil yang didapatkan 53 perawat (100%) yaitu semua perawat

diruang rawat inap telah melakukan tindakan no 14.

4.2.7 Distribusi frekuensi kepatuhan benar dokumentasi dalam

pemberian obat

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi observasi kepatuhan penerapan tindakan benar dokumentasi
Tindakan Variabel Frekuensi Presentase

15. Setelah memberikan obat Patuh 43 81,1%


perawat langsung Tidak patuh 10 18,9%
menandatangani catatan
pemberian obat pasien (IMR)

16. Mencatat prosedur dan Patuh 45 84,9%


respon pasien setelah Tidak patuh 8 15,1%
pemberian obat dalam
integreated notes.

Berdasarkan tabel 4.10 Distribusi frekuensi observasi

kepatuhan tindakan benar dokumentasi didapatkan hasil

sebanyak 43 perawat (81,1%) patuh dan 10 perawat (18,9%)

tidak patuh dalam melakukan tindakan no 15 selanjutnya untuk

tindakan no 16 didapatkan hasil 45 perawat (84,9%) patuh dan 8

perawat (15,1%) tidak patuh dalam melakukan tindakan no 16.

4.2.8 Distribusi kepatuhan penerapan prinsip enam benar pemberian

obat

Tabel 4.12 Distribusi kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip enam benar
pemberian obat
No Variabel Frekuensi Presentase
1. Patuh 0 0%
2. Tidak patuh 53 100%
Total 53 100%

41
Berdasarkan tabel 4.11 gambaran kepatuhan perawat dalam

penerapan prinsip enam benar pemberian obat yaitu 53 perawat

(100%) tidak patuh, dikarenakan pada beberapa pernyataan

responden tidak melakukannya secara lengkap sehingga secara

umum menunjukkan bahwa semua perawat belum menerapkan

prinsip penerapan enam benar dalam pemberian obat secara

keseluruhan.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan

menggunakan desain penelitian deskriptif. Instrumen yang

digunakan adalah lembar observasi untuk melihat kepatuhan

perawat dalam penerapan enam prinsip pemberian obat di satu

rumah sakit swasta di Indonesia tengah. Dengan hasil yang

didapatkan adalah 38 perawat (71,7%) tidak mematuhi prinsip

benar pasien, 24 perawat (45,3%) tidak mematuhi prinsip benar

obat, 7 perawat (13,2%) tidak mematuhi prinsip benar dosis, 29

perawat (54,7%) tidak mematuhi prinsip benar waktu, 6 perawat

(11,3%) tidak mematuhi prinsip benar rute, dan 18 perawat

(34%) tidak mematuhi prinsip benar dokumentasi. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum semua perawat

(100%) belum menerapkan prinsip enam benar pemberian obat

secara keseluruhan.

42
Hasil penelitian Virawan (2012) dalam penelitiannya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan staf

perawat menggunakan enam benar dalam menurunkan kasus

patient safety di Rumah Sakit Surya Husada, didapatkan bahwa

148 responden melakukan benar pasien, benar cara, benar obat,

sedangkan 13 (8,8%) tidak melaksanakan benar dosis, 12 (8,1%)

tidak melakukan benar waktu, 26 (17,6%) tidak melakukan

benar dokumentasi. Dari hasil penelitian Virawan (2012) ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam

penerapan prinsip enam benar pemberian obat yaitu umur,

pendidikan, beban kerja, jenis kelamin dan lama kerja. Hal ini

sebanding dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di

satu rumah sakit swasta di Indonesia tengah yaitu 53 perawat

(100%) tidak patuh, sehingga secara umum menunjukkan bahwa

semua perawat belum menerapkan prinsip penerapan enam

benar dalam pemberian obat secara keseluruhan.

Dari hasil penelitian ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip

enam benar pemberian obat sesuai dengan karakteristik

responden yaitu umur, pendidikan, lama kerja dan jenis kelamin.

Didukung oleh Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah

Sakit yang dikutip oleh Ulfa dan Sarzuli (2016) mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat adalah

43
umur yaitu semakin dewasa seseorang, maka cara berpikir

semakin matang. Umur perawat diharapkan dapat meningkatkan

kinerja, dan dapat menyalurkan pengetahuan dan

pengalamannya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien di

rumah sakit, kemudian jenis kelamin juga mempengaruhi

kepatuhan perawat karena ada perbedaan nilai dan sifat antara

pria dan wanita dalam membuat keputusan dan praktik, Lama

kerja juga mempengaruhi kepatuhan perawat karena semakin

lama seseorang bekerja dalam satu bidang maka semakin

terampil seseorang dalam pekerjaannya, Tingkat pengetahuan

perawat juga mempengaruhi kepatuhan karena perilaku

seseorang itu didasari oleh pengetahuan yang diketahuinya,

semakin banyak pengetahuan seseorang maka perilakunya lebih

baik dari pada seseorang yang pengetahuannya sedikit.

Hasil pengamatan peneliti juga sebanding dengan penelitian

Lestari (2009) tentang pelaksanaan prinsip enam benar dalam

pemberian obat diruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil yaitu 30% obat

yang diberikan tidak didokumentasi, 15% obat diberikan dengan

cara yang tidak tepat, 23% obat diberikan dengan waktu yang

tidak tepat, 2% obat tidak diberikan, 12% obat diberikan dengan

dosis yang tidak tepat. Dari hasil penelitian Lestari (2009),

adanya kendala yang dihadapi oleh perawat diantaranya beban

44
kerja yang overload sehingga menimbulkan human error karena

tingginya beban kerja yang membuat perawat melakukan

pekerjaan dengan tergesa-gesa sehingga ketelitian menurun. Hal

ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti mengenai aktivitas

perawat diruang rawat inap, tidak patuhnya perawat dapat

disebabkan karena perawat mempunyai beban kerja yang tinggi

yang menyebabkan stress kerja sehingga bekerja dengan

tergesa-gesa dan jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah

pasien diruangan sehingga satu perawat harus bertanggung

jawab untuk sepuluh pasien. Hasil pengamatan tersebut

didukung oleh Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah

Sakit yang dikutip oleh Maria Ulfa dan Tantri Sarzuli (2016)

bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat

adalah beban kerja. Beban kerja dapat mempengaruhi stress

kerja karyawan selain itu juga dapat mempengaruhi pelayanan

kepada pasien serta keselamatan pasien sehingga kinerja

perawat menjadi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi beban kerja yang diterima dapat menyebabkan stress kerja

sehingga bisa mempengaruhi kinerja dalam bekerja. Hal ini

sebanding dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti

yaitu 53 perawat (100%) menunjukkan bahwa semua perawat di

ruang rawat inap tidak patuh dalam menerapkan prinsip enam

benar secara keseluruhan.

45
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil analisa data univariat untuk mengetahui gambaran kepatuhan

perawat dalam penerapan prinsip enam benar pemberian obat di satu rumah

sakit swasta di Indonesia tengah, didapatkan bahwa 38 perawat (71,7%) tidak

patuh dalam penerapan prinsip benar pasien, 24 perawat (45,3%) tidak patuh

dalam penerapan prinsip benar obat, 7 perawat (13,2%) tidak patuh dalam

penerapan prinsip benar dosis, 29 perawat (54,7%) tidak patuh dalam

penerapan prinsip benar waktu, 6 perawat (11,3%) tidak patuh dalam

penerapan prinsip benar rute, dan 18 perawat (34%) tidak patuh dalam

penerapan prinsip benar dokumentasi. Jadi untuk kepatuhan perawat dalam

penerapan prinsip enam benar pemberian obat dapat disimpulkan yaitu 53

perawat (100%) tidak patuh, sehingga secara umum menunjukkan bahwa

semua perawat belum menerapkan prinsip penerapan enam benar dalam

pemberian obat secara keseluruhan.

5.2 Saran

1. Bagi Institusi Rumah Sakit dan Unit Rawat Inap

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi asuhan

keperawatan untuk menjamin keselamatan pasien di satu rumah sakit

swasta di Indonesia tengah, sehingga kasus kesalahan dalam pemberian

obat dapat diminimalisir. Diharapkan rumah sakit juga dapat

mempertimbangkan beban kerja perawat, dan memberikan pendidikan

46
serta pelatihan untuk perawat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai

prinsip enam benar dalam pemberian obat agar asuhan keperawatan yang

diberikan dapat lebih baik.

2. Bagi Responden

Diharapkan bagi responden untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan

dalam asuhan keperawatan dengan mematuhi SOP yang sudah ditetapkan

oleh rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi keselamatan

pasien di rumah sakit

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti diharapkan selanjutnya dapat melakukan penelitian

menggunakan lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui apakah

responden patuh saat diobservasi dan saat mengisi kuesioner. Diharapkan

penelitian ini dapat menjadi pembelajaran agar selanjutnya dapat meneliti

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat.

47
DAFTAR PUSTAKA

Enggarani, R. S. (2017). Medication Error pada penggunaan antibiotika intavena


untuk pasien dewasa rawat inap di Rumah Sakit “X” (Fase Administrasi),
2, 1-2. Di unduh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://reposit
ory.usd.ac.id/8812/2/138114008_full.pdf&ved=2ahUKEwiHtP7RgaDiAh
Xr63MBHTJsCqcQFjAAegQIBhAC&usg=AOvVaw3vuMt8j2kHXYHN1
RO8zSZC
Fatimah, F. S. (2016). Gambaran Penerapan Prinsip Benar Pemberian Obat di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Yogyakarta :
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia.
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/245/237
Hamdi, Asep Saepul. E. Bahruddin. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam Pendidikan. (Yogyakarta: Deepublisher).

KBBI. (2016). Diperoleh dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/patuh


Kesehatan, . (2017). Panduan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Diperoleh dari :
http://www.peraturan.go.id/permen/kemenskes-nomor-1691-menkes-
per-viii-2011-tahun-2011-11e44c50c87b3db0ac68313233303537.html
Lapau, B. (2012). Metode penelitian kesehatan: Metode ilmiah penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Lisnadiyati., & Yuliasari, S. (2016). Tingkat pengetahuan perawat terhadap


kepatuhan perawat dalam penerapan standart operating procedure (SOP)
safe handling pada pemberian obat sitotoksik. Di unduh dari
file:///C:/Users/USER/Downloads/21-Article%20Text-86-1-10-
20190318.pdf

Mahfudhah, N. A., & Mayasari, P. (2018). Pemberian obat oleh perawat diruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Kota Banda Aceh, 3, 49-57. Di unduh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.ji
m.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/8627&ved=2ahUKEwjX9OnYg6DiAh
UbEnIKHTLiCbQQFjABegQIBxAF&usg=AOvVaw0EPpQuOzm65PrSP
cbGkR94

Mulianto, R. M., & Huriani, M. (2009). Gambaran tingkat penerapan prinsip


enam benar dalam pemberian obat pada perawat shift malam dari faktor-
faktor yang mempengaruhinya di ICU Dr.M.Djamil padang. Di unduh dari
http://repo.unand.ac.id/305/1/Mulyanti%2520Roberto%2520Mulianto.pdf

48
Novianti, D. R. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang
keselamatan pasien dengan kepatuhan pelaksanaan prinsip pemberian
obat injeksi di rumah sakit Islam Surakarta. Di unduh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.u
ms.ac.id/4453/1/J210070095.pdf&ved=2ahUKEwjjjIr2iKDiAhXDknAKH
YHICgAQFjABegQIBhAG&usg=AOvVaw0wcTxsEs0dsoyvHhsBzRI5&
cshid=1558010419020

Putriana, N., Nuchayati, S., & Utami, S. (2015). Hubungan motivasi perawat
dengan kepatuhan pelaksanaan pemberian obat oral. Riau: Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Di unduh dari
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/5186
Siregar, D., Sakti, E., & Siringoringo, A. (2018). Faktor resiko ketidakpatuhan
perawat dalam melaksanakan prinsip lima benar pemberian obat di ruang
rawat inap satu rumah sakit swasta di Indonesia bagian barat, 6, 34-42.
Di unduh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ojs.uph.
edu/index.php/NCJK&ved=2ahUKEwit4POrh6DiAhWg73MBHciFAK8Q
FjAAegQIBBAB&usg=AOvVaw1xG-EoztAcHgmYWUN_l6rh

Sumarni, E. E., Utami, G. T., & Elita, V. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan
perawat tentang pemberian obat terhadap tindakan pendokumentasian
keperawatan. Riau: Program Studi Ilmu Keperawatan. Di unduh dari
https://media.neliti.com/media/publications/185692-ID-hubungan-tingkat-
pengetahuan-dan-sikap-p.pdf
Sukron., Kariasa. I. M. (2013). Tingkat kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
Five moment hand hygiene. Di unduh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.ui.ac.
id/naskahringkas/2015-09/S-
Sukron&ved=2ahUKEwihp66BjKDiAhU_8XMBHWw4AogQFjAAegQI
BxAC&usg=AOvVaw3BD9SxQ-8Zro-kP8CVzPtX

Stephani, P., Dewanto, A., & Widijati, C. (2015). Faktor penghambat


pelaksanaan SPO 7 benar dalam pemberian obat diruang rawat inap
rumah sakit panti nirmala. Di unduh dari
file:///C:/Users/USER/Downloads/959-4342-1-PB%20(3).pdf

Swarjana, I. K. (2012). Metodologi penelitian kesehatan:Tuntunan praktis


pembuatan proposal penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

49
LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Tim peneliti yang terdiri dari Vindy Villien Lesnussa (00000024531),


Vitha Elisabeth Haurissa (00000024510), dan Wenda Eka Selfanay
(00000024508) adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Pelita
Harapan, Tangerang, Banten.
Pada bulan Mei sampai Juli 2019, tim peneliti akan melakukan penelitian
tentang “Gambaran Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prinsip Enam
Benar Pemberian Obat di Satu Rumah Sakit Swasta di Indonesia Tengah”
yang bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu Universitas Pelita Harapan.
Tim peneliti sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini sebagai responden. Semua data yang diterima dari responden
akan dirahasiakan dan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian.
Bapak/ibu dapat menandatangani lembar pernyataan ini sebagai tanda
persetujuan menjadi responden penelitian.
Yang bertanda tangan dibahawah ini :
Nama Inisial :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Lama Kerja :
Kupang, ... ... 2019
Tim Peneliti
Tanda Tangan Responden

(----------------------------)

50
Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI

NO PROSEDUR PENERAPAN ENAM BENAR OBAT YA TIDAK

1) Benar Pasien
a. Tanyakan nama pasien
b. Mencocokkan no MR (medical record) pada
label catatan obat pasien rawat inap (IMR)
2) Benar Obat
a. Memeriksa bahwa obat yang dipesan adalah
menurut resep didalam catatan obat atau IMR
b. Membaca label pada obat dan memverifikasi
dengan perawat lain, minimal tiga kali pada saat
mempersiapkan obat yaitu : saat mengambil
dari tempat obat, saat menuangkan atau
mengeluarkan obat dan saat meletakan kembali
ke tempat obat
c. Tidak memberikan obat-obatan dengan label
yang rusak dan atau berubah warnanya
d. Tidak memberikan obat yang disiapkan oleh
perawat lain
e. Obat-obat yang disiapkan dan dipindahkan dari
kemasan asli harus diberikan label lengkap,
meliputi :
- Nama obat atau pelarut cairan yang
ditambahkan
- Dosis atau konsentrasi obat
- Waktu obat disiapkan
- Waktu kadaluarsa obat
- Identitas pasien (Nama dan tanggal lahir
dan no MR)
3) Benar Dosis
a. Memeriksa dosisi obat-obatan pada label obat
dan sesuaikan dengan catatan di IMR atau
catatan obat, pastikan komponen penulisan IMR
lengkap dan jelas
b. Menghitung dosis obat dengan hati-hati sesuai
dengan formula yang berlaku dan mencatat
hasil perhitungannya di formulir catatan obat
atau IMR atau integrated note

51
4) Benar Waktu
a. Memastikan bahwa pasien meminum atau
mendapatkan obat yang diberikan. Jika pasien
menolak, catat dalam formulir pemberian obat
dan integrated notes, kemudian laporkan ke
dokter
b. Tidak meninggalkan obat yang belum diminum
di kamar pasien, perawat harus memastikan
bahwa obat telah diminum sebelum
meninggalkan pasien.
c. Tidak memberikan obat lebih dari satu jam
sebelum atau sesudah jadwal ditentukan
5) Benar Cara Pemberian
a. Untuk obat IV yang terpasang selang pastikan
label terpasang
b. Memberikan obat sesuai dengan cara pemberian
obat yaitu melalui oral , sublingual, bukal,
topical, inhalasi, instilasi, parenteral (IV, SC,
IM,IC)
6) Benar Dokumentasi
a. Setelah memberikan obat perawat langsung
menandatangani catatan pemberian obat pasien
(IMR)
b. Mencatat prosedur dan respon pasien setelah
pemberian obat dalan integrated notes. Seperti :
- Nama klien
- Nama obat
- Dosis obat
- Waktu pemberian
- Rute pemberian

Sumber : SOP prinsip lima benar pemberian obat di satu rumah sakit swasta di
Indonesia tengah dan konsep enam benar pemberian obat oleh Lestari
(2016)

52
Lampiran 3

DISTRIBUSI FREKUENSI SPSS

Benar Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak patuh 38 71,7 71,7 71,7
Patuh 15 28,3 28,3 100,0
Total 53 100,0 100,0

Benar Obat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak patuh 24 45,3 45,3 45,3
Patuh 29 54,7 54,7 100,0
Total 53 100,0 100,0

Benar Dosis
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak patuh 7 13,2 13,2 13,2
Patuh 46 86,8 86,8 100,0
Total 53 100,0 100,0

Benar Waktu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak patuh 29 54,7 54,7 54,7
Patuh 24 45,3 45,3 100,0
Total 53 100,0 100,0

53
Benar Rute
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak patuh 6 11,3 11,3 11,3
Patuh 47 88,7 88,7 100,0
Total 53 100,0 100,0

Benar Dokumentasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak patuh 18 34,0 34,0 34,0
Patuh 35 66,0 66,0 100,0
Total 53 100,0 100,0

54
Lampiran 4

SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL

55
Lampiran 5

56
Lampiran 6

SURAT TANGGAPAN IZIN PENELITIAN

57
Lampiran 7

SURAT TANGGAPAN IZIN UJI VALIDITAS DAN RELIABILI

58
LAMPIRAN 8
LEMBAR MONITORING BIMBINGAN TUGAS AKHIR

LEMBAR MONITORING BIMBINGAN TUGAS AKHIR


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

AJR-16/FRM-03/REV-03

Nama Mahasiswa : Vindy Villen Lesnussa JURUSAN : Keperawatan

Vitha Elisabeth Haurissa FAKULTAS : Keperawatan

Wenda Eka Selfanay NAMA DOSEN PEMBIMBING 1 : Ns. Bima Adi Saputra, S.Kep., M.Kep

NPM : 00000024531 NAMA DOSEN PEMBIMBING 2 : Dwi Yulianto Nugroho, S.Pd., M.Ed

00000024510

00000024508

MINGGU HARI/TANGGAL MA]TERI YANG DIDISKUSIKAN TTD DOSEN


PEMBIMBING
5 Januari 2019 Topik penelitian

26 Januari 2019 Mengganti topik penelitian

1
5 Februari BAB I : Latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian

16 februari Revisi BAB I

1 Maret 2019 BAB II : Kerangka konseptual dan operasional, teori dalam penelitian

15 Maret 2019 Revisi BAB II

27 Maret 2019 BAB III Metodologi penelitian

17 April 2019 Sampel Penelitian

24 April 2019 Revisi BAB III

9 Mei 2019 Revisi BAB I, II, III setelah ujian proposal

15 Mei 2019 Konsul Instrumen penelitian

17 Mei 2019 Konsul Lembar Uji Validitas

21 Mei 2019 Konsul Form uji ethical approve

17 Juni 2019 Revisi lembar uji validitas

14 Juli 2019 BAB IV DAN V

2
17 Juli 2019 Revisi BAB IV dan BAB V

Anda mungkin juga menyukai