Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN

Grace Solely Houghty MBA, M. Kep


Konflik adalah tidak adanya persetujuan antara
individu tentang sesuatu yang hal (Kelly, 2010).

Grrrrr….. Grrrrr…..
Konflik dapat menjadi sesuatu yang sehat. Konflik
dapat menghasilkan sesuatu yang kreatif, inovatif, ide
baru dan cara baru untuk melakukan sesuatu
SOURCES OF THE CONFLICT

Separate
Cultural
Different facts pieces of
Differences
information

Different Defining the Divergent


perceptions of problem views of power
the event differently and authority

Communication Separation in
Role conflicts
barriers time and space

Accumulation Parties
of unresolved dependent of
conflict others
TYPES OF CONFLICT

Intrasender Intersender Interrole

Person-role Interperson Intragroup

Role Role
Intergroup
ambiguity overload
JENIS KONFLIK

Fungsional
Konflik yang mendukung tujuan kelompok dan
memperbaiki kinerja kelompok.

Disfungsional
Konflik yang merintangi kinerja kelompok.
PROSES KONFLIK
Seorang manajer harus mengetahui cara untuk
mengelola konflik. Resolusi konflik adalah alat
keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang
harus dimiliki oleh seorang perawat
Konflik dan Kinerja Unit

Tinggi

Kinerja A B C
Unit

(Rendah) Tingkat Konflik (Tinggi)
Situasi Tingkat Tipe Konflik Karakteristik Hasil Kinerja
Konflik Internal Unit Unit
A Rendah Disfungsional Apatis Rendah
atau Macet
Tiada 1. Tidak tanggap thd perubahan
2. Kekurangan ide baru
B Optimal Fungsional Hidup, kritis diri, inovatif Tinggi
C Tinggi Disfungsional Mengganggu, kacau balau Rendah
Tidak kooperatif
ESCALATION OF CONFLICT TACTICS

Competition Righteousness Stop listening

Dealing with Issue


Labelling
personalities expansion

Coalition
Bickering Threats
formation

Constricting
Intentional hurt
others
DEESCALATION OF CONFLICT TACTICS

Showing tact and Appealing to


Listening
concern for others deescalation

Goodwill gestures Airing feelings Negative inquiry

Responding to all
Metacommunications levels of
communication
MANAJEMEN KONFLIK

Tujuan terbaik dalam menyelesaikan konflik adalah


menciptakan penyelesaian menang – menang (win
– win solution) untuk semua pihak terkait. Tujuan
manajer mengelola konflik adalah dengan cara yang
mengurangi perbedaan persepsi antara kedua belah
pihak yang terlibat (Marquis & Huston, 2003).
Peran kepemimpinan terkait penyelesaian konflik
Menurut Marquis & Huston (2003) peran kepemimpinan terkait
dengan penyelesaian konflik adalah:
1. Sadar diri dan bekerja dengan sungguh – sungguh dalam
menyelesaikan konflik intrapersonal.
2. Mengatasi konflik segera setelah pertama kali dirasakan dan
sebelum termanifestasikan.
3. Mencari penyelesaian menang – menang (win – win solution)
jika memungkinkan.
4. Memperkecil perbedaan persepsi antar pihak yang mengalami
konflik dan memperluas pengertian kedua belah pihak tentang
masalah.
5. Membantu pegawai mengidentifikasi alternatif penyelesaian
konflik.
6. Mengenali dan menerima perbedaan individual yang dimiliki staf.
7. Menggunakan keterampilan komunikasi asertif untuk
meningkatkan cara persuasif dan membantu komunikasi terbuka.
8. Menjadi model peran yang jujur dan mengupayakan negosiasi
kolaboratif.
Fungsi manajemen terkait dengan penyelesaian konflik
Menurut Marquis & Huston (2003) fungsi manajemen terkait dengan
penyelesaian konflik adalah:
1. Menciptakan lingkungan kerja yang meminimalkan kondisi pencetus
konflik
2. Secara tepat menggunakan wewenang sah jika harus membuat
keputusan yang tidak populer atau cepat.
3. Jika perlu, secara formal memfasilitasi penyelesaian konflik yang
melibatkan pegawai.
4. Menerima tanggung jawab secara mutual untuk mencapai tujuan
supraordinat yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Mendapatkan sumber yang dibutuhkan unit melalui strategi negosiasi
yang efektif.
6. Mengkompromikan kebutuhan unit jika kebuttuhan tersebut tidak
kritis untuk menjalankan fungsi unit dan jika manajemen yang lebih
tinggi melepaskan sesuatu yang sama berharganya.
7. Mempersiapkan segalanya untuk melakukan negosiasi untuk
mendapatkan sumber unit, termasuk penentuan lanjutan total biaya dan
kemungkinan pertukaran sumber unit.
8. Menangani kebutuhan dan tindak lanjut dalam negosiasi.
Metode Penyelesaian Konflik
Metode dari Manajemen Konflik Keuntungan Kerugian
Accomodating – satu pihak Satu pihak merasa lebih prihatin Satu pihak memiliki kekuatan yang
memberikan kepada pihak yang tentang persoalan dibandingkan lebih sehingga dapat mendorong
lain dengan pihak lainnya. Hasil pihak lain untuk memberikannya.
dirasakah kurang menguntungkan Pentingnya hasil yang didapatkan
pada satu pihak sehingga pihak kurang jelas terlihat oleh satu pihak
tersebut rela untuk sehingga dapat membuat pihak
memberikannya. tersebut merasa `digunakan´
apabila merasa selalu ditekan untuk
selalu mengalah.

Avoiding – mengabaikan konflik Tidak menjadikannya sebagai suatu Konflik dapat menjadi suatu hal
masalah yang besar; konflik yang besar apabila tidak diantisipasi;
menjadi suatu hal yang minor sumber konflik merupakan sesuatu
dibandingkan dengan prioritas hal yang penting bagi satu pihak
lainnya; mendinginkan emosi. atau satu kelompok.

Collaborating– kedua pihak Solusi terbaik untuk konflik dan Membutuhkan waktu yang lama;
bekerja bersama untuk semua tujuan penting dari kedua membutuhkan komitmen yang
mengembangkan hasil yang belah pihak tercapai. tinggi untuk sukses
optimal
Kelly. P (2010). Essentials of nursing leadership and management.
Metode Penyelesaian Konflik
Competing – Kedua belah pihak Menghasilkan pemenang; bagus Menghasilkan individu atau
dipaksa berkompetisi untuk digunakan bila waktu yang ada kelompok yang kalah; dappat
mencapai tujuan singkat; hasil yang diinginkan memberikan rasa marah dan
besar kecewa pada pihak yang kalah.

Compromising – kedua belah Tidak ada yang menang atau Menghasilkan konflik baru apabila
pihak saling mengalah dan kalah; tetapi kedua belah pihak apa yang diberikan lebih penting
mendapatkan sesuatu mendapatkan sesuatu; bagus dari tujuan asli.
untuk tidak adanya persetujuan
antara individu
Confronting – pergerakan yang Tidak menginginkan adanya Membuat kesan bahwa tidak
cepat dan jelas untuk konflik untuk berakar; sangat adanya toleransi pada konflik;
menghentikan konflik dari mulai berkuasa dapat menjadikan sesuatu besar
konflik itu ada. tetapi bukan sesuatu yang
penting.
Negotiating – diskusi dengan Hasil yang diinginkan besar dan Persetujuan menjadi permanen
level yang tinggi untuk mencari solusi dapat menjadi sesuatu hal walaupun ada pihak yang
persetujuan yang permanen; biasanya mendapatkan keuntungan dan
melibatkan kelompok yang ada pihak yang mendapatkan
berkuasa kerugian.

Kelly. P (2010). Essentials of nursing leadership and management.


Perawat juga harus mampu menciptakan lingkungan kerja
yang dapat mempraktikkan komunikasi terbuka dan
kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama yang mendorong
perawat untuk melakukan pendekatan konstruktif didalam
mengelola konflik.
Kita harus dapat memahami orang
lain – dengan menempatkan diri kita
pada sepatu orang lain
Setiap individu harus diberikan kesempatan
untuk mengungkapkan perasaaan tanpa
adanya interupsi

Agar hal tersebut dapat dilakukan:


Setiap orang harus mau mendengarkan dengan
baik apa yang dikatakan orang lain
Persiakan diri untuk mendiskusikannya
kembali jika belum ada perbaikan dari
penyelesaian tersebut

How’s about
another chat?
O.K. That’s cool!
Pada suatu hari ada dua orang wanita yang
sedang mencari buah lemon. Sayang sekali
pada saat mereka sampai di toko tersebut
hanya ada satu lemon yang sisa.
Tanpa adanya diskusi
mereka
menginginkan
lemon dibelah
menjadi dua.
Wanita yang satu mengambil setengah
lemon dan membawanya pulang untuk
diperas menjadi jus.

Jus lemon yang


didapatkan
hanya sedikit!
Wanita yang lain membawa lemon pulang
dan lemon diparut untuk membuat kue rasa
lemon.

Hasilnya kue rasa lemon hanya terasa


sedikit, bulir – bulir lemon terbuang!
Mereka tidak menggunakan waktu untuk
melakukan kolaborasi dan negosiasi satu dengan
pihak yang lainnya, sebenarnya mereka memiliki
kesempatan yang sama untuk mendapatkan jus
lemon yang banyak dan kue beraroma lemon yang
memuaskan
KESIMPULAN

Konflik tidak dapat dihindari dan perawat harus belajar bagaimana


cara untuk mengatasi konflik tersebut. Perawat memiliki peran dan
fungsi untuk melakukan penyelesaian dan pengelolaan konflik
dimana solusi yang ingin dicapai dari penyelesaian konflik tersebut
adalah win – win solution untuk semua pihak terkait.

Metode manajemen konflik dapat dilakukan dengan 7 metode


yaitu accomodating, avoiding, collaborating, competing,
compromising, confronting and negotiating. Pemimpin yang
menggunakan strategi penyelesaian konflik dengan hasil menang –
menang akan meningkatkan kepuasan pekerja dan produktivitas
organisasi.
REFERENSI

Marquis, B. and Huston, C. (2009). Leadership roles and management


functions in nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer
Health/Lippincott Williams & Wilkins.
Kelly, P. (2012). Nursing leadership & management. 3rd ed. Clifton
Park, NY: Thomson Delmar Learning.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai