Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Diampu Oleh :

Deden

Disusun Oleh :

Alfandy Kharisma

63201118049

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POITIK

UNIVERSITAS NURTANIO

BANDUNG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Adapun isi dari

makalah ini yakni, mengenai Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis, adapun kekurangan

dari makalah ini saya ucapkan mohon maaf.

Akhir kata saya ucapkan Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandung, 22 Juli 2022

Alfandy Kharisma
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB. I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB. II. PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Tinjauan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B.. Temuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C.. Kesalahan Global dan Kesalahan Lokal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB. III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan

berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang

menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian

ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca

yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan. S. Piet Corder dalam bukunya

Introducing Applied Linguistik menjelaskan bahwa kesalahan berbahasa

adalah pelanggaran terhadap kode bahasa. Pelanggaran ini disebabkan

kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan terhadap kode.

Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari B2

(bahasa yang dipelajari siswa), tetapi juga dibuat siswa yang belajar B1

(bahasa ibu).

Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau

langkah kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk

mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan,

mengklasifikasikan kesalahan dan mengevaluasi taraf keseriusan

kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa biasanya ditentukan

berdasarkan ukuran keberterimaan. Apakah bahasa (ujaran atau tulisan) si


pembelajar bahasa itu berterima atau tidak bagi penutur asli atau

pengajarnya. Jadi, jika pembelajar bahasa Indonesia membuat kesalahan,

maka ukuran yang digunakan adalah apakah kata atau kalimat yang

digunakan pembelajar benar atau salah menurut penutur asli bahasa

Indonesia. Jika kata atau kalimat yang digunakan pembelajar bahasa tadi

salah, dikatakan pembelajar bahasa membuat kesalahan. Ukuran berbahasa

yang baik ini adalah ukuran intrabahasa atau intralingual. Ukuran

kesalahan dan ketidaksalahan intrabahasa adalah ukuran kebahasaan.

Kekeliruan dalam berbahasa disebabkan karena faktor performansi,

sedangkan kesalahan berbahasa disebabkan faktor kompetensi. Faktor

performansi meliputi keterbatasan ingatan atau kelupaan sehingga

menyebabkan kekeliruan dalm melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata,

tekanan kata atau kalimat. Kekeliruan ini bersifat acak, maksudnya dapat

terjadi pada berbagai tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat

diperbaiki sendiri oleh siswa yang bersangkutan dengan cara lebih mawas

diri dan lebih memusatkan perhatian pada pembelajaran. Sedangkan

kesalahan yang di sebabkan faktor kompetensi adalah kesalahan yang

disebabkan siswa belum memahami sistem linguistik bahasa yang

digunakannya. Kesalahan berbahasa akan sering terjadi apabila

pemahaman siswa tentang sistem bahasa kurang. Kesalahan berbahasa

dapat berlansung lama apabila tidak diperbaiki. Guru dapat melakukan

perbaikan dengan melalui remedial, latihan, praktik, dan lain sebagainya


B. Rumusan Masalah.

1. Apa saja jenis – jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami

bentuk kesalahan – kesalahan yang sering di lakukan oleh pengguna bahasa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori

Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik

(kebahasaan). Ada kesalahan yang terjadi dalam tataran fonologi, morfologi,

sintaksis, wacana dan semantik. Kesalahan berbahasa dapat disebabkan oleh

intervensi (tekanan) bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2).

Kesalahan berbahasa yang paling umum terjadi akibat penyimpangan

kaidah bahasa. Hal itu terjadi oleh perbedaan kaidah (struktur) bahasa

pertama (B1) dengan bahasa kedua (B2). Selain itu kesalahan terjadi oleh

adanya transfer negatif atau intervensi B1 pada B2. Dalam pengajaran bahasa,

kesalahan berbahasa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya: kurikulum,

guru, pendekatan,pemilihan bahan ajar, serta cara pengajaran bahasa yang

kurang tepat (Tarigan, 1997). Burt, Dulay, maupun Krashen (1982)

membedakan wilayah (taksinomi) kesalahan berbahasa menjadi kesalahan

atau kekhilafan:

1. taksonomi kategori linguistik;

2. taksonomi kategori strategi performasi;

3. taksonomi kategori komparatif;

4. taksonomi kategori efek komunikasi.


Anda dapat mempelajari taksonomi tersebut dalam sajian berikut.

Taksonomi kesalahan berbahasa itu, menurut Nurhadi (1990), dibedakan

sebagai berikut. Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan

berdasarkan komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen

bahasa, wilayah kesalahan dibedakan menjadi:

1. Kesalahan fonologi

Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan

distribusinya. Fonologi berasal dari gabungan kata fon yang artinya bunyi dan

logi yang artinya ilmu. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang

mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap

manusia.

2. Kesalahan morfologi

Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti

“bentuk” dan kata logi yang berarti “ilmu”. Jadi secara harfiah kata morfologi

berarti “ Ilmu yang mempeajari tentang bentuk-bentuk dan pembentukan kata”.

Sedangkan di dalam kajian biologi morfologi berarti “ilmu mengenai bentuk-

bentuk sel tumbuhan atau jasad-jasad mahkluk hidup”.

Berbicara mengenai pembetukan kata akan melibatkan komponen atau

unsur pembentukan kata, yaitu morfem, baik morfem dasar (bebas) maupun

morfem terikat (afiks dan dasar), dengan berbagai alat proses pembentukan

kata itu, yaitu afiks dalam proses pembentukan kata melalui proses afiksasi,
duplikasi ataupun pengulangan dalam proses pembentukan kata melalui proses

reduplikasi, penggabungan dalam proses pembentukan kata melalui proses

komposisi. Jadi, ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata dalam

bentuk dan dan makna sesuai dengan keperluan dalam satu tindak pertuturan.

3. Kesalahan sintaksis

Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur

frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel. Analisis

kesalahan dalam bidang tata kalimat menyangkut urutan kata, kepaduan,

susunan frase, kepaduan kalimat, dan logika kalimat (Lubis Grafura : 2008).

Bidang tata kalimat menyangkut urutan kata dan frase dikaitkan dengan

hukum-hukumnya (DM, MD) (Maharsiwi : 2009).

4. Kesalahan semantik

Kesalahan berbahasa dalam semantik dapat berkaitan dengan bahasa

tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa ini dapat terjadi pada tataran

fonolgi, morfologi, dan sintaksis. Kesalahan berbahasa dalam tataran

semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna, baik yang b pada

penyimpangan makna, baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi,

maupun sintaksis.

B. Temuan dan Pembahasan


1. Penetapan DPT hingg penetapan sebagai pemenang pemilu. (Kendari

Pos, Jum’at 6 Juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena

kekurangan huruf, seharusnya penulisan kata yang benar adalah hingga,

Kalimat yang benar :

Penetapan DPT hingga di tetapkan sebagai pemenang pemilu.

2. Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayan Konawe Selatan telat

bertindak. (Kendari Pos, Jum’at 6 Juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik, karena

memiliki kesamaan arti dengan terlambat.

Kalimat yang benar :

Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan

terlambat bertindak

3. Kepala Daerah seyogyanya mampu menjabarkan apa yang menjadi

kewenangannya dan apa yang tidak boleh dilanggarnya.(Kendari Pos,

Jum’at 6 Juni 2014)

Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik,

seharusnya kata yang tepat untuk digunakan adalah sewajarnya.

Kalimat yang benar :

Kepala Daerah sewajarnya mampu menjabarkan apa yang menjadi

kewenangan dan apa yang tidak boleh dilanggarnya.

4. Keduanya tidak ditahan dengan alasan telah membayarroyalti

(Kendari Pos, Jum’at 6 Juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena

tidak adanya pemberian sapasi dalam dua kata

Kalimat yang benar :

Keduanya tidak ditahan dengan alasan telah membayar royalti.

5. Hingga kini laporan tersebut hanya sebatas telaah dan tidak

dimasukkan dalam daftar perkara yang sedang diselidiki Jaksa.

(Kendari Pos, Jum’at 6 Juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik,

seharusnya kata yang digunakan adalah analisis.

Kalimat yang benar :

Hingga kini laporan tersebut hanya sebatas analisis dan tidak

dimasukkan dalam daftar perkara yang sedang diselidiki Jaksa.

6. Harusnya para pelapor melampirkan bukti penyetoran sejumlah duit

pada Rahman.(Kendari Pos, Jum’at 6 juni 2014)


Penjelasan :

Kata yang di garis bawahi merupakan kesalahan Morfologi, kata

yang tepat menggunakan awalan se- “seharusnya”, sedangkan pada

kalimat yang bercetak miring merupakan kesalahan Semantik,

seharusnya kata yang tepat adalah “uang”)

Kalimat yang benar :

Seharusnya para pelapor melampirkan bukti penyetoran sejumlah

uang pada Rahman.


7. Suroto mesinyalir ketidak patuhan terhadap UU. (Kendari Pos, Jum’at

6 Juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena

terdapat kesalahan kekurangan dalam menggunakan huruf)

Kalimat yang benar :

Suroto mensinyalir ketidak patuhan terhadap UU.

8. Kota Kendari tengah melakukan evaluasi yang libatkan seluruh

sekolah.(Kendari Pos, Jum’at 6 juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik, karena

kata yang digunakan kurang tepat, seharusnya kata yang benar adalah

“sedang”, sedangkan pada kata “libatkan” merupakan kesalahan

Morfologi, karena seharusnya menggunakan awalan me-)

Kalimat yang benar :

Kota Kendari sedang melakukan evaluasi yang melibatkan seluruh

sekolah.

9. Jika ada yang ditambahkan mungkin tambah. (Kendari Pos, Senin 14

April 2014)

Penjelasan :

Kata yang di garis bawahi merupakan kesalahan Sintaksis, karena

seharusnya memiliki akhiran –kan, berawalan di- dan diberi kata

sambung “dapat”
Kalimat yang benar :

Jika ada yang ditambahkan mungkin dapat ditambahkan.

10. Dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan Ibagah Haji yang telah

diusut oleh KPK.(Kendari Pos, Juma’t 6 juni 2014)

Penjelasan :

Kata yang diberi garis bawah merupakan kesalahan Fonologi,

karena memiliki kesalahan dalam penulisan kata seharusnya yang

benar adalah ibadah.

Kalimat yang benar :

Dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan Ibadah Haji yang telah

diusut oleh KPK.

C. Kesalahan Global dan Kesalahan Lokal

Berdasarkan terganggu atau tidaknya komunikasi karena

kesalahan-kesalahan yang ada, maka dapatlah dibedakan dua jenis

kesalahan, yaitu:

1. Kesalahan global

Kesalahan global adalah kesalahan yang memengaruhi kesalahan

organisasi kalimat sehingga benar-banar mengganggu komunikasi. Menurt

Burt dan Kiparsky, kesalahan gobal mencakup:

a. Salah menyusun unsur pokok.

b. Salah menempatkan atau tidak memakai kata sambung.

c. Hilangnya ciri kalimat pasif.


2. Kesalahan local

Kelahan lokal adalah kesalahan yang memepengaruhi sebuah unsur

dalam kalimat yang biasanya tidak mengganggu komunikasi secara

signifikan. Keslahan-kesalahan ini hanya terbatas pada suatu bagian

kalimat saja, maka burt dan Kiparsky menyebutnya kesalahan “lokal”.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas saya dapat simpulkan bahwa kesalahan

berbahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan.

Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi

yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi

bahasa orang dewasa. Hal itu dapat diketahui bahwa kesalahan adalah

penyimpangan norma-norma bahasa yang telah ditetapkan dalam

penggunaan bahasa. Kesalahan berbahasa ini dapat dilakukan oleh siapa

saja. Kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik

pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran kedua. Kesalahan

berbahasa tersebut mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa.

B. Saran

Saran yang dapat saya berikan adalah pemilihan kata merupakan

mutu dan kelengkapan kata pada suatu kalimat yang dikuasai seseorang

sehingga mampu menggunakan secara tepat dan cermat, sehingga

pemilihan kata dan penulisan kata sangat penting dalam membuat sebuah

kalimat/artikel.

Anda mungkin juga menyukai