Skripsi Sarjana
Dikerjakan
NIM : 180706012
MEDAN
2023
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksanakan dan selesai tanpa bantuan,
dorongan, layanan, dan semangat baik itu menyelesikan tulisan ini. Oleh karena itu,
telah membantu dan mendukung penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan. Ucapan
1. Prof. Dr. Dra. T.Thyrhaya Zein, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara, beserta Wakil Dekan dan seluruh jajaran staf yang membantu
Sumatera Utara. Ibu Dra. Lila Pelita Hati, M.Si, Ketua Program Studi S1 Ilmu
2. Ibu Dra. Junita Setiana Ginting M.Si. Sekretaris Prodi Sejarah Fakultas Ilmu
skripsi ini.
3. Ibu Dra. Peninna Simanjuntak, M.S. dosen pembimbing penulis, yang telah
memotivasi penulis dan memberi semangat dan telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing penulis. Dukungan yang ibu berikan menjadi semangat bagi
4. Terima kasih juga kepada seluruh pengajar Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
kepada dan Bapak Pangky Moanda Siregar tenaga kependidikan Program Studi
Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah
5. Terima kasih kepada orang tersayang dan tercinta yaitu kedua orang tua penulis
dukungannya baik berupa materil maupun moril, dukungan dan doa restu serta
kesabaran yang luar biasa diberikan kepada penulis yang senantiasa mengiringi
penulis. Terima kasih kepada kakak penulis Nuraliza dan adik-adik tercinta
Nurul Hidayah dan Sri Delima. Terima kasih kepada ibu Dewi dan Juga ibu
Diana yang selalu membantu dan menasehati penulis masa perkuliahan ini.
6. Terima kasih kepada seluruh informan dari masyarakat Desa Lubuk Cuik,
7. Terima kasih untuk sahabat dan teman penulis Yatik, Ziza, Nurul, Cici, Wiya,
Mada, dan seluruh stambuk 2018 Ilmu Sejarah yang selalu bersama-sama untuk
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
UCAPAN TERIMAKASIH..................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................5
1.4.Tinjauan Pustaka........................................................................................6
1.5.Metode Penelitian......................................................................................8
BAB V KESIMPULAN........................................................................................63
5.1. Kesimpulan............................................................................................63
5.2. Saran.....................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................66
DAFTAR TABEL
Tabel 4: Data Penduduk menurut Kelompok Umur Desa Lubuk Cuik ................15
Tabel 5: Rekap Kelompok Tani Di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh....41
Tabel 8: Banyak Sekolah menurut Tingkat Pendidikan di Desa Lubuk Cuik tahun
2009………………………………………………………………………….....59
Lampiran 1.3 Dena Desa Lubuk Cuik dan Celender Pertanian Cabai Merah.......75
Lampiran 1.7 Proses pemanenan Cabai Merah di Lahan Pertanian Desa Binaan
Lubuk Cuik............................................................................................................79
PENDAHULUAN
Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris yang menggantungkan sebagian besar
perekonomian pada sektor pertanian, tidak jarang setiap daerah di Indonesia diperkaya
dengan hasil alam yang beragam dan berbeda jenis.1 Salah satu tanaman yang dijadikan
didaerah tropis. Kegunaan sebagian besar untuk konsumsi rumah tangga dan sebagian
juga diekspor ke daerah lain dapat digunakan untuk bumbu penyedap saus dan produk-
produk makanan kaleng. 2 Cabai merah merupakan jenis tanaman Capsicum annum L
yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari Peru, Colombia, Amerika Selatan, dan
Eropa setelah dibawa oleh rombongan Cristopher Colombus pada waktu penemuan benua
Amerika pada abad ke-15. Tanaman buah pedas ini kemudian menyebar di seluruh Asia
termasuk Asia Tenggara pada abad ke-16. Di Benua Amerika, tanaman Capisium ini
bernama Chili dan diserap kedalam kosakata bahasa Inggris dengan nama Chili,
sedangkan di Indonesia tanaman ini dinamakan cabai karena masyarakat Nusantara telah
1
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakart: LP3ES, 1989, hlm. 12
2
Adhi Santika ,Agribisnis Cabai, PT Penebar Swadaya, Anggota IKAPI, 1999, hlm.22
16
mengenal tanaman bernama Cabya yang memiliki latin Piper Retrofractum Vahl yang
rasanya pedas.3 Dari sini tanaman cabai menyebar ke seluruh belahan wilayah lainnya.
Kondisi iklim Indonesia cocok untuk budidaya cabai dimana matahari bersinar penuh.4
Cabai besar Capsicum annum L salah satu komoditi penting. Buahnya dikenal
sebagai bahan penyedap dan pelengkap berbagai menu masakan khas Indonesia, karena
hampir setiap hari produk ini dibutuhkan. Semakin hari kebutuhan akan komoditas ini
semakin meningkat sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang
memanfaatkan produk ini.5 Salah satu daerah yang menjadi sentra produksi cabai merah
Batubara, Provinsi Sumatera Utara, yaitu wilayah yang baru terbentuk pada tahun 2007
hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan. Kabupaten Batubara di kawasan Pantai Timur
Tanaman cabai merah merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki
peluang bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan didaerah maupun luar daerah menjadikan
cabai merah sebagai komoditas yang menjanjikan. Permintaan cabai merah yang tinggi
untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan merupakan potensi
untuk meraup keuntungan. Tidak hanya itu saja cabai merupakan komoditas hortikultura
3
Dwi Erianto, Komoditas Cabai: Sejarah, Manfaat, Produksi, Distribusi dan Perkembangan
Harga, di akses pada tanggal 1 Juni 2022 pukul 12:39 wib.
4
https://distan.lomboktimurkab.go.id/panduan-umum-budidaya-cabe-merah.html di akses
pada tanggal 19 Mei 2022 pukul 20:33 wib.
5
Abdjad Asih Nawangsih dkk, Cabai Hot Beauty, Cimanggis, Depok 16952, hlm.1
6
Badan Pusat Statistik Batubara.
17
yang mengalami fluktuasi harga paling tinggi di Indonesia. Harga cabai yang tinggu
memberikan keuntungan yang tinggi bagi para petani. Keuntungan yang diperoleh dari
budidaya cabai umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya sayuran lainnya.
Cabai pun kini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Namun, banyak kendala
yang dihadapi petani dalam budidaya cabai. Salah satunya hama dan penyakit, buah yang
busuk, daun yang dimakan ulat dan yang menyebabkan gagal panen.
Mayoritas penduduk Desa Lubuk Cuik adalah etnis Jawa dan Batak selebihnya
etnis Melayu. Mata pencaharian utama masyarakat adalah sebagian besar petani dan
sektor pertanian merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian masyarakat
setempat. Salah satunya bertani cabai merah. Pertanian cabai merupakan sumber
penghasilan ekonomi utama bagi masyarakat Desa Lubuk Cuik. Hampir semua
Desa Lubuk Cuik ialah desa yang menghasilkan cabai merah dengan komoditi
terbesar dan kualitas baik di Batubara. Cabai dapat ditanam dengan mudah didaerah
dataran rendah maupun didataran tinggi dengan syarat memiliki tanah yang gembur, dan
kaya bahan organik. Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gambus
dan sarang serta tidak tergenang air. Sebelum beralih pada komoditi cabai merah, petani
di Desa Lubuk Cuik bertanam timun dan padi saat musimnya. Di tahun 2006, desa
mengalami benteng sungai pecah yang menyebabkan bencana banjir dan merendam
sebagian lahan di desa Lubuk Cuik. Hal ini yang menyebabkan tanah tidak bisa berfungsi
18
Selang dua tahun masyarakat memutuskan untuk bertanam cabai, dan hasil yang
diperoleh lebih menguntungkan walaupun proses yang dihadapi para petani cabai tidaklah
mudah, karena membutuhkan biaya yang besar untuk dapat menghasilkan cabai merah
Sejak tahun 2011 cabai sukses panen membuat trend menanam cabai mulai diikuti
oleh puluhan orang seperti daerah Pematang Tengah dan Mangga Dua. Petani di Desa
Lubuk Cuik melihat keberhasilan dari tanaman cabai merah yang ditanam sehingga
tanaman cabai merah di Desa Lubuk Cuik semakin berkembang dengan total luas lahan
yang dimiliki petani ditahun 2012 mencapai 80 Ha. Pada tahun 2012 bertanam cabai
semakin bertambah luas, dan diikuti oleh desa-desa di kabupaten yang sama seperti Desa
Dari penjelasan di atas peneliti tertarik meneliti dengan judul “Pertanian Cabai
Merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun
2006-2012”. Peneliti tertarik untuk meneliti lebih fokus bagaimana masyarakat Desa
Lubuk Cuik menjadikan tanaman cabai merah sebagai komoditi terbesar di Batubara, dan
juga di tahun 2006-2012 mulai terlibat perubahan yang dialami oleh masyarakat di Lubuk
7
Wawancara, Murtia, 16 Juli 2022 di Desa Lubuk Cuik.
19
Rumusan masalah merupakan bagian yang akan diteliti, agar lebih jelas
dengan rumusan masalah yang disusun secara terstruktur sesuai dengan topik penelitian.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang pertanian cabai merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan
2. Bagaimana aspek ekonomi pertanian cabai merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan
sehingga rumusan yang telah disusun dapat diselesaikan. Kemudian manfaat dalam
penelitian ini agar dapat berguna bagi masyarakat umum, khususnya yang sedang
menempuh studi ilmu sejarah serta bermanfaat secara praktis untuk pembelajaran. Maka
1. Menjelaskan latar belakang pertanian cabai merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan
2. Menjelaskan aspek ekonomi pertanian cabai merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan
20
3. Menjelaskan kontribusi pertanian cabai merah terhadap masyarakat Desa Lubuk
a. Sebagai bahan referensi bagi para penelitian apabila tertarik melakukan penelitian
Adhi Santika, dalam Agribisnis Cabai (1995) menjelaskan mengenai aspek teknik
budidaya bertani cabai, aspek panen dan pascapanen, kesesuaian lahan untuk
mengembangkan tanaman cabai, pengendalian hama dan penyakit terpadu pada budidaya
cabai, buku ini juga mengulas berbagai aspek, baik kendala maupun potensi cabai, dari
buku ini diharapkan dapat diperoleh suatu acuan dalam pengembangan komoditas cabai.
Buku ini membantu penulis sebagai bahan untuk menambahkan data-data yang di
Abdjad Ashi Nawangsih, Heri Purwanto Imdad, dan Agung Wahyudi dalam Cabai
Hot Beauty (2000) menjelaskan dalam setiap permasalahan yang ada didalam budidaya
21
cabai merah, mulai dari cara bercocok tanam baik, sampai pemilihan benih cabai merah
dari varietas unggul yang sesuai dalam pengembangan cabai merah untuk mendatangkan
keuntungan yang besar. Dalam buku ini juga menjadi salah satu pedoman dalam
membudidayakan tanaman cabai merah dengan baik sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ayu Rati Ningsi dalam Analisis Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Studi Khusus):
tentang bagaimana kesediaan input produksi (benih, pupuk, modal) usaha tani cabai
merah, pendapat usahatani cabai merah, dan juga kelayakan usahatani cabai merah.
Ari Azhari Sembiring dalam, Analisis Kelayakan Pada Usahatani Cabai Merah
(Casium Annum L) di Desa Lubuk Cuik, Kabupaten Batubara. Jurnal Ilmia Mahasiswa,
merah di Desa Lubuk Cuik, mengetahui tingkat pendapatan usahatani, dan juga
(2015) membahas mengenai masyarakat lokal yang memiliki identitas dan solidaritas
yang khas. Buku ini membantu penulis untuk melihat kehidupan sosial masyarakat yang
sosial.
22
Dalam melakukan penelitian ini peneliti harus melakukan tahap-tahap yang harus
dipenuhi agar tulisan yang dilakukan peneliti terstruktur. Tahapan yang harus dilakukan
yaitu:
peneliti gunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh sumber primer, maka
Kedua, verifikasi atau kritik sumber. Sumber yang telah didapatkan akan dikritik
secara internal dan eksternal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan otentisitas isi dari
data yang diperoleh. Kritik eksternal dilakukan peneliti untuk memperoleh keaslian
sumber-sumber yang akan dijadikan sumber tulisan kemudian setelah itu dilanjutkan
dengan kritik internal yang akan menguji keabsahan dari sumber yang telah peneliti
tetapkan.
Ketiga, interpretasi, dimana peneliti akan melakukan analisis yang tentunya nilai-
nilai subjektivitas dalam penulisan ini harus diminimalisasi dan dihindari, sehingga data
yang dituliskan sesuai dengan objek yang diteliti setelah dilakukan interpretasi, dengan
demikian akan ditemukan gambaran yang jelas tentang Pertanian Cabai Merah di Desa
Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara Tahun 2006-2012. 8 berupa
8
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), hlm 69.
23
Tahap akhir yaitu historiografi atau penulisan sejarah, aspek kronologis sangat
penting dalam penulisan sejarah, dan berpedoman dengan outline yang telah dirancang
sebelumnya. Peneliti akan menuliskan hasilnya dalam tulisan tersebut dalam bentuk
deskriptif-naratif dan juga deskriptif. Sehingga akan ditemukan gambaran yang jelas
mengenai Pertanian Cabai Merah di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Limapuluh Kabupaten
24
BAB II
Desa Lubuk Cuik merupakan salah satu dari tigapuluh lima desa yang ada di
Kabupaten Asahan dan beribukota di Limapuluh yang merupakan salah satu dari 16
Kabupaten dan kota baru yang dimekar pada dalam kurun waktu 2006. Kabupaten ini
teletak dipantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. 9 Kecamatan
Limapuluh Pesisir berbatasan langsung dengan Kecamatan Air Putih dan Sei Suka di
Selatan, dan di Selat Malaka di sebelah Timur. Secara umum desa ini terdapat 10 dusun
dan, topografi Desa Lubuk Cuik adalah dataran rendah dengan ketinggian tanah dari
permukaan laut yaitu 245 M. Memiliki daerah beriklim tropis tesebut sebagian besar
masyarakat Desa Lubuk Cuik menawarkan tempat mata pencaharian yang beragam,
baik di sektor perternakan maupun di sektor pertanian. Oleh karena itu mayoritas
masyarakat Desa Lubuk Cuik menggantungkan hidup sebagai petani padi dan cabai
merah.
9
https://www.batubarakab.go.id Di Akses pada tanggal senin 7 November 2022 pukul 13:32
Wib.
25
Tabel. 1
Letak
Geografis
6. Berdasarkan Dengan
bulan,
Desa (LPPD) luas wilayah Desa Lubuk Cuik memiliki luas wilayah selebar 362 Ha dan
memiliki batas-batas wilayah Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gambus Laut,
26
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gambus Laut/Desa Bulan-bulan sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Tanah Itam Hulu, sebelah Barat berbatasan dengan
Desa Tanah Itam Ilir10. Jarak kantor Kepala Desa Lubuk Cuik ke Ibu Kota Lima Puluh
Pesisir yaitu 5,2 Km, dan Ibu Kota Kabupaten Batubara yaitu 17 Km, bisa dikatakan
jarak yang cukup jauh, dengan ini pasar kota sebagai pusat perbelanjaan penduduk
Desa Lubuk Cuik sehingga mudah di tempuh dan beraktivitas seperti perdagangan dan
lain sebagiannya.
Desa Lubuk Cuik ini merupakan daerah dataran rendah yang mendukung
sama dengan desa sekitarnya yaitu iklim tropis. Curah hujan sekitar 2.000/3000
mm/thn dan suhu udara rata-rata 24,34 derajat tersebut mendukung pertanian di Desa
Lubuk Cuik.11
2.2 Penduduk
Keadaan penduduk di Desa Lubuk Cuik pada awalnya cukup beragam, penduduk
asli Desa Lubuk Cuik adalah suku Jawa dan ditambah dengan suku pendatang seperti
Batak Toba dan Melayu yang mana masyarakatnya menggunakan bahasa Indonesia
baik dan saling menghargai antara satu dan yang lain. Budaya masyarakat dan agama
10
Badan pusat statistik Batubara dalam angka tahun 2010
11
Sumber: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)
27
mempertahankan batas etnik kelompoknya secara ketat. Interaksi masyarakat Desa
Lubuk Cuik lebih terbuka dan saling dapat memahami, interaksi ini memberikan
Tabel. 2
masyarakat Desa Lubuk Cuik yaitu suku Jawa dengan jumlah 2599 jiwa dengan
persentase 59,82, lalu diikuti dengan suku Batak dengan jumlah 1452 jiwa dengan
persentase 33,42, dan juga suku Melayu dengan jumlah 294 jiwa dengan persentase
6,77.
menganut agama Katolik dan Protestan yaitu mereka yang merupakan masyarakat
28
pendatang yang berasal dari etnis Batak Toba. Hal ini tidak menjadi pemisah
masyarakat melakukan aktivitas kehidupan sosial maupun ekonomi. Untuk lebih jelas
jumlah penduduk berdasarkan agama tiap Desa Lubuk Cuik dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel. 3
masyarakat Desa Lubuk Cuik beragama Islam yaitu sekitar 2905 jiwa dengan
persentase 66,86, lalu diikuti dengan agama Kristen Katolik sekitar 433 jiwa dengan
persentase 9,97, dan juga agama Kristen Protestan 1007 jiwa dengan persentase 23,18.
Desa Lubuk Cuik merupakan desa yang selama ini mampu menjaga kerukunan
warganya yang berlatar belakang dengan berbeda agama yang diimani. Tetapi bisa
berdampingan hidup bersama menjaga perbedaan dan hal tersebut pantas mendapatkan
perhatian khusus agar nilai-nilai toleransi tetap terjaga. Kemajemukan desa lubuk cuik
29
yang mampu dijaga masyarakat hingga saat ini, menjadi bukti bahwa perbedaan yang
Berikut ini adalah beberapa tabel dari demografi keadaan penduduk Desa Lubuk
Tabel. 4
30
13 60-64 tahun 112
14 65+ 118
Dari tabel diatas, jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 5-
9 tahun yaitu dengan jumlah penduduk sebanyak 563 jiwa, dan jumlah penduduk
terendah terdapat pada kelompok umur 60-64 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak
112 jiwa.
2.3 Pemerintahan
tingkatan (Pusat/Desa) serta adanya peran serta seluruh masyarakat secara aktif di
Pembangunan Desa adalah seluruh kegiatan yang ada di Desa meliputi seluruh
31
pembinaan ketentraman dan ketertiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku juga menumbuh kembangkan jiwa gotong royong masyarakat sebagai
sendi mama pelaksanaan Pemerintah Desa. Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa
yang terdiri dari Sekretaris Desa yang membawahi para Kepala Urusan, Para Kepala
Dusun dan Unsur Pelaksana Teknis juga bermitra sejajar dengan Badan
dengan penyelenggaraan Pemerintah Desa selama Tahun 2012 Kepala Desa telah
berusaha untuk melaksanakan tugas wewenang dan kewajiban sesuai dengan peraturan
ketentuan, namun disadari bahwa dalam pelaksanaan tugas tersebut masih ada
beberapa hai yang belum optimnal, untuk itu secara bertahap akan terus berupaya
Daerah dengan dataran rendah, Desa Lubuk Cuik menawarkan tempat mata
pencaharian yang beragam baik dalam sektor pertanian maupun disektor perternakan.
Oleh karena itu, mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Lubuk Cuik yaitu
Pertanian. Rata-rata sumber pendapatan dari pertanian adalah Tanaman pangan seperti
padi, yang lainya hanya sebagian kecil dan sekarang dapat dilihat yaitu kelapa dan
sawit. Pada awalnya dan istilahnya ada perubahan sumber pendapatan. Tahun 1990
awal masuknya proyek Babolon atau proyek pembangunan irigasi yang permanen
salah satu penemuan pada pertanian untuk tanaman pangan yaitu padi. Sejak saat itu
12
Ibid.
32
untuk hasilnya lumayan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, karena waktu itu curah
hujan yang tidak teratur dan hasil pertanian masyarakat tidak maksimal. Semenjak ada
proyek Babolon ini pembangunan irigasi dan hasil pertanian bagus dan meningkat
pesat.
Tahun 1992 pembangunan irigasi berjalan lancar hingga sampai sekarang ini,
pangan hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok perhari, dan selesai panen dengan
keuntungan pas-pasan. Pada awal itu untuk kebutuhan seharian ada juga kebutuhan
anak sekolah. Pola pemikiran petani pada masa itu lahan yang digunakan hanya bertani
padi, karena setiap satu tahun dua kali musim padi dan dilanjutkan dengan tanaman
palawija. Ketika selesai panen padi petani melakukan tanaman palawija dan hasilnya
gagal disebabkan tidak kecocokan lahan, sehingga petani hanya melakukan tanam
padi.13
capai merah, mentimun, semangka dan juga kacang-kacangan mengingat daerah lubuk
cuik lahan yang gabus kemungkinan cocok untuk bertani di desa tersebut. Mulai saat
bertanam cabai merah , mentimun, semangka dan juga labu. Mulai saat itu setiap akhir
panen padi ada yang mencoba bertanam cabai merah. Tahun 1995 hanya ada beberapa
orang dan hasil yang didapatkan cuman sebagian kecil, karena masyarakat takut gagal
13
Wawancara, Yaman, 3 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
33
karena bertanam cabai merah membutuhkan modal perawatan yang tidak sedikit.
bertani cabai merah. Ada musim berikutnya yang bertani cabai merah gagal sampai
kedua kalinya, disebabkan faktor alam dan juga hama. Setelah itu tidak ada yang
Sekitar tahun 2002 sampai dengan 2004 ada juga yang bertani cabai merah
kembali dan itu hanya sebagian kecil, sekitar satu atau dua rantai setiap jedah atau
setiap panen padi mereka bertanam palawija seperti mentimun. Setiap panen padi
berhasil
Awal mula bertanam cabai merah dimulai dengan lahan satu rantai, ada
sebagian lahan tiap orang 1-10 rantai, dan ada juga satu rantai di bagi 2 dan 3 orang.
Ada sebagian orang 3 rantai dan 6 rantai tiap orang, dan yang lainnya masih ada yang
bertanam semangka, dari situ banyak tanaman yang berhasil dan hasil bertani cabai
merah sangat memuaskan. Setiap panennya permusim setelah musim kedepannya dan
sekitar 5 orang yang bertanam semangka. Biasanya sampai panen itu di lakukan 3 atau
4 bulan sekali dalam satu tahunnya dan terhitung menjadi dua musim. Satu tahun
terdapat 2 musim, sama masa istirahatnya. Karena satu musim dimulai sampai panen
itu habis sekitar 5 bulan, dari pengolahan tanah sampai akhir panen nanti. Ada juga
masa beratnya yaitu setiap musim akan bertanam kembali sampai tiga musim.
34
Banjir di tahun 2008 dikarenakan pecah benteng sungai di Lubuk Cuik dan
Sebagian petani berinisiatif untuk bertanam cabai merah, karena potensi sudah ada dan
juga tanaman cabai harus membuat bedengan tinggi, istilah kemungkinan banjir masik
kecil dan bisa merendam batas bedengan tersebut karena sudah ditinggikan tanahnya.
Tahun 2010 baru bisa tertutup benteng yang pecah, ketika benteng ditutup masyarakat
lubuk cuik sudah memulai kembali beraktivitas bertani cabai merah, dan juga diikuti
beberapa desa lainya seperti desa Gambus Laut, Desa Perupuk, Desa Titi Merah, dan
Desa Bulan-bulan
Sistem mata pencaharian sebagai petani cabai merah di Desa Lubuk Cuik mulai
banyak diikuti pada tahun 2010. Sebelum menjadi desa penghasilan cabai merah, Desa
Lubuk Cuik merupakan desa penghasilan padi, namun hal ini ditinggalkan karena tidak
mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan anak sekolah. Hal tersebut juga
dikarenakan masa panen padi yang memakan waktu cukup lama yaitu hanya dua
musim panen dalam satu tahun. Hingga pada tahun 2012 pertanian padi ditinggalkan
hanya beberapa orang saja dan masyarakat desa mulai beralih menanam tanaman cabai
14
Wawancara, Salibi, Rabu, 5 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
35
BAB III
Salah satu unsur penting dalam memproduksi pangan adalah ketersediaan lahan
karena lahan merupakan faktor produksi utama untuk memproduksi pangan. Lahan
juga memiliki karakteristik yang spesifik seperti kondisi kemiringan tanah, tekstur
tergantung pada kebutuhan kegiatan ekonomi yang dikembangkan. Oleh karena itu,
pemanfaatan lahan perlu diarahkan pada kegiatan yang paling sesuai dengan sifat
fisiknya serta dikelola agar mampu menampung kegiatan masyarakat yang terus
berkembang.
diusahakan oleh petani. Hal ini dikarenakan cabai merupakan komoditas yang memiliki
nilai ekonomi karena merupakan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat setiap
saat. Cabai dapat dengan mudah ditanam, baik didatarkan rendah maupun tinggi tidak
terkecuali Desa Lubuk Cuik yang mana masyarakat nya bermata pencaharian yaitu
36
bertani cabai merah dan padi. Syarat agar tanaman cabai tumbuh dengan baik adalah
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam upaya penyediaan lahan untuk
pertanian yaitu dengan memanfaatkan lahan marginal, salah satunya adalah lahan pasir
pantai, lahan pasir pantai merupakan lahan bermasalah kedua setelah tanah masam,
dimana lahan marginal pasir pantai sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi lahan
prinsip PPT. Pengolahan tanah di lakukan secara sempurna dengan mencangkul untuk
pembersihan lahan dari kotoran akar bekas tanaman lama dan segala macam gulma
yang tumbuh. Hal tersebut di lakukan agar pertumbuhan agar pertumbuhan akar
tanaman cabai tidak terganggu dan untuk menghilangkan tumbuhan yang menjadi
inang dan penyakit. Apabila lahan skala luas banyak ditumbuhi gulma,
amina glifosat dengan dosis 2-4 liter per hektar. Selanjutnya lahan dibajak dan digaruk
15
Wawancara, Tukiman, Rabu, 2 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
37
menggamburkan, memperbaiki aerasi tanah dan untuk menghilangkan organisme
Luas wilayah daerah lahan pertanian Desa Lubuk Cuik adalah 185 Ha, terdiri
dari lahan pertanian cabai merah dan padi. Lahan yang dimilik sebagian lahan
pemerintah dan milik pribadi. Mengenai kepemilikan lahan yang dimiliki oleh petani
Desa Lubuk Cuik rata-rata milik pribadi dan sebagian kecil yaitu sistem sewa lahan.
Lahan yang dimiliki petani di desa rata-rata kecil mengingat harga tanah yang semakin
mahal sedangkan kemampuan para petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja
sudah minim ditambah harus membeli lahan yang harganya semakin melonjak. Yang
mungkinnya hanya bisa menggarap lahan milik orang lain sehingga hasilnya pun harus
di bagi dua. Lahan yang disewakan kepada petani rata-rata 1 rantainya perbulan
600.000 rupiah, dan modal yang dibutuhkan petani dibagi menjadi dua yaitu modal
Di Desa Lubuk Cuik lahan pertanian secara garis besar dapat dibedakan atas
lahan kering dan lahan sawah. Dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Desa
Lubuk Cuik petani menyediakan lahan kering. Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian
lahan aktual untuk tanaman cabai merah maka diperlukan dibuat bedengan bedengan
dengan tinggi pada bidang tanaman. Selain itu juga mengenai curah hujan, upaya
perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penanaman dimana cabai
16
Piay, Sherly Sisca,Budidaya Dan Pascapanen Cabai Merah, BPTP Jawa Tengah, 2010
hlm.6
38
merah sangat sensitif terhadap kelembaban tinggi pada musim penghujan dan mudah
terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur. Upaya lainnya yang dilakukan dengan
curah hujan yang tinggi adalah meninggikan bedengan, penggunaan mulsa, pengaturan
jarak tanam dan penanaman dengan menggunakan lathouse maupun screen house.
Tanaman cabai merupakan tanaman sensitif terhadap kelebihan atau kekurangan air.
Jika tanah telah menjadi kering dan kadar air dibawah batas, maka tanaman akan
kurang mengabsorbsi air sehingga menjadi layu dan alam kelamaan akan mati.
Demikian pula sebaliknya, pada tanah yang banyak mengandung air akan
menyebabkan aerasi tanah menjadi buruk dan tidak menguntungkan bagi pertumbuhan
akar, akibatnya pertumbuhan akan kurus dan kerdil. Curah hujan sangat mempengaruhi
perkembangan profil tanah melalui sifat kimia dan sifat fisik tanah. Curah hujan yang
tinggi cenderung menambah kecepatan pelapukan dan pembentukan liat dan secara
tidak langsung mempengaruhi reaksi tanah. Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu
tekstur tanah perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman cabai merah, upaya
perbaikan dalam memberikan bahan organik berupa pupuk kandang, kompos agar
Mengenai lahan sawah, petani Desa Lubuk Cuik memanfaatkan lahan mereka
untuk bertanam padi. hal ini sangat penting karena sebagian petani memproduksi beras
yang merupakan bahan pangan pokok dihasilkan dari lahan sawah. Bahan pangan
39
lainnya seperti labu, mentimun, kacang tanah, dan sayuran juga banyak dihasilkan dari
Keuntungan merupakan hasil lebih pendapatan yang diperoleh suatu usaha atau
perorangan dari modal awal yang dikeluarkan.18 Produksi pertanian sangat tergantung
pada cuaca, dan faktor-faktor lainnya, seperti bencana alam, serangan hama, dan
penyakit pada tumbuhan. Beberapa pekerjaan seperti membajak tanah hanya dapat
dilakukan ketika keadaan cuaca dan tanah yang cocok. Proses biologis dasar dan
pertanian memiliki ukuran waktu dan persyaratan waktu tersendiri misalkan tanaman
cabai merah dan padi di Desa Lubuk Cuik memiliki pola pertumbuhan masing-masing
sejak benih disebarkan sampai pemungutan hasil dalam sikulus pertanian tersebut
tenaga manusia hanya dibutuhkan pada saat-saat tertentu saja. Apabila pada suatu
usahatani terdapat kombinasi tanaman yang baik maka para pekerja tidak usah
Masyarakat masih belajar bagaimana mengelola tanaman cabai merah agar lebih bagus
17
Wawancara, Tukiman, Rabu, 2 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
18
https://majoo.id. di akses pada tanggal 1 Desember 2022 pukul 21:23 Wib.
19
Arifin, Pengantar Ekonomi Pertanian, CV Mujahid Press, Jl. Tambakan No. 06
Bojongkuna Pameungpeuk Bandung, 2015. Hlm 45.
40
lagi dan bisa dipasarkan berbagai daerah. Perjuangan masyarakat Lubuk Cuik
Pertanian cabai merah di Desa Lubuk Cuik yang menjadi sumber mata
awali tahun 2009 yang mana Harga cabai merah kembali normal dengan nominal
Rp.10.000 per kilogram, harga ini kembali naik setelah anjloknya harga cabai turun
dalam proses produksi tanaman yang dikelola oleh petani untuk mencapai berbagai
tujuan manusia. 21 Budidaya tanaman Cabai merah cocok dikerjakan baik didataran
rendah maupun dataran tinggi, tidak terkecuali di daerah Desa Lubuk Cuik yang mana
tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah atau gembur,
subur, kaya akan bahan organik, pH tanah antara 6-7. Kandungan air tanah juga perlu
pertumbuhan tanaman, kandungan air sawah tidak berlebihan dan ditanah tegalan
20
Wawancara, Simun, kamis, 13 Oktober 2022 di Desa Lubuk Cuik.
21
http://www.cybex.pertanian.go.id di akses pada tanggal 11 oktober pukul 15:27 Wib.
41
Syarat tumbuh tanaman cabai merah dalam bududaya tanaman cabai yaitu iklim,
ketinggian tanah dan struktur tanah. Hal ini harus diperhatikan terdahulu agar budidaya
1. Iklim
Suhu berpengaruh pada tanaman, demikian juga terhadap tanaman cabai merah,
daerah Desa Lubuk Cuik rata-rata memiliki suhu udara rata-rata 24-380 C. Selain itu
penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran penuh, bila penyinaran tidak penuh
pertumbuhan tanaman tidak akan normal. Walupun tanaman cabai tumbuh baik
dimusim kemarau tetapi juga memerlukan pengairan yang cukup. Adapun curah hujan
2. Ketinggian Tanah
Ketinggia tempat untuk penanaman cabai merah di Desa Lubuk Cuik adalah di
bawah 1400 mdpl. Cabai bagus ditanam di dataran rendah. Sebenarnya cabai juga bisa
ditanam didaerah dataran tinggi dan juga tumbuh, tetapi tidak mampu berproduksi
secara maksimal.
3. Tanah
Tanah yang di perlukan petani cabai merah di Desa Lubuk Cuik sesuai ditanam
pada tanah yang datar, dan ketinggian tanah dari permukaan laut sekitar 243 M.
Sebelum menanam cabai merah hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-
tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran udara didalam tanah
42
menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk kedalam tanah, gas-gas yang meracuni akar
3.3.1 Pembibitan
mengharapkan bibit siap tanam. Pemeliharaan bibit tanaman merupakan salah satu
unsur yang memegang peran penting bagi pertanian, bibit tanaman yang baik akan
dan media tumbuh yang baik. Sungkup atau naungan dibuat dengan
mempertimbangkan arah sinar matahari bergerak. Prinsipnya pada pagi hari bisa
mendapatkan sinar matahari secara optimal. Bila perlu dipersiapkan insect screen untuk
menjaga agar bibit tidak terserang serangga, terutama pada lokasi endemik hama
tanaman cabai. Media pembibitan dapat dibuat dengan campuran sebagai berikut.
soil tanah yang telah diayak halus lalu diaduk rata dan ditambah dengan karbofuran
22
Devi Rizki Nurfalach, Budidaya Tanaman Cabai Merah di UPTP Perbibitan Hortikultural
Desa Pakopen Kecamatan Bandung Kabupaten Semarang, Departemen DIII Adrebisnis Minat
Hortikultural dan Arsitektur Pertanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
(2010) hlm. 9-11
23
Ibid.
43
Media dimasukan ke dalam polybag ukuran 8 x 9 cm dan disusun di bawah
naungan atau sungkup yang telah disiapkan. Susunan harus teratur agar tanaman
Menyiapkan benih cabai 14.000 batang/ha untuk cabai keriting dan ditambahkan
dapat tumbuh dan berkembang dengan leluasa. Untuk keperluan tanah yang terdiri atas
Sebelum bibit cabai ditanam, tanah harus diolah terlebih dahulu dengan cangkol
atau traktor mini untuk mencacah bedengan tersebut agar tanahnya keadaannya
menjadi gembur, lebih subur, dan bebas segala jenis tanaman pengganggu. Pengolahan
produktivitas tanaman cabai. Tanah dengan kondisi gembur dan subur baik untuk
24
Ibid.
44
Kegiatan pengolahan tanah untuk pertanaman cabai dikerjakan sama dengan
cara pengolahan tanah tanaman sayur pada umumnya. Hanya saja, berbeda dalam hal
cara pemberian pupuk dasar atau pupuk organik. Kegitatannya tersebut yaitu
pembelian kapur pertanian, selanjutnya diberi pupuk kompos atau kotoran hewan yang
sudah steril atau sudah dipermentasikan untuk menjaga kestabilan dan kesuburan
kompos tersebut. Awalnya setelah pengolahan tanah bisa juga diberi pupuk dasar
biasanya seperti bahan campuran kimia dan bisa juga dipakai kompos saja, tergantung
Adapun persipan lahan untuk lahan kering dan lahan sawah diuraikan sebagai
berikut:
1. Lahan kering/tegalan:
2. Lahan sawah:
45
Dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak 50cm x 40 cm.25
3.3.3. Penanaman
tinggi.
sore hari atau pagi hari sekali. Setelah selesai tanam dilakukan penyiraman air
sampai keakarnya.
1. Pengairan
25
Nani Sumarni dkk, Budidaya tanaman cabai merah, Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengemangan Pertanian,
(2005). Hlm.5-7.
46
Air sangat diperlukan dalam pertumbuhan tanam. Kekurangan air pada tanaman
cabai akan menyebabkan tanaman kerdil, buah cabai menjadi kecil dan mudah gugur.
Ada empat cara pengairan yang dapat dilakukan pada tanaman cabai yaitu :
di persawahan dan pemberian air melalui saluran-saluran dan dalam barisan tanaman.
c) Pemberian air dengan cara penyiraman sangat efisien, misalnya pada tanah
bertekstur kasar, efisiensi dengan menyiram dua kali lebih tinggi dari pemberian air
permukaan.
d) Pemberian air dengan irigasi tetes, air diberikan dalam kecepatan rendah di
sekitar tanaman dengan menggunakan emitter. Pada pemberian air dengan menyiram
2. Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman umur 7 hst, ajir dibuat dari bambu
dengan tinggi 1 - 1,5 m. Apabila ajir terlambat dipasang akan menyebabkan kerusakan
pada akar yang sedang berkembang. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan mulai
umur 3 minggu sampai dengan 1 bulan yaitu mengikatkan batang yang berada di bawah
cabang utama dengan tali plastik pada ajir. Pada saat tanaman berumur 30 - 40 hst, ikat
tanaman di atas cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada
umur 50 - 60 hst, agar tanaman tidak rebah dan buah tidak jatuh.
3. Perempelan
47
Tunas yang tumbuh di ketiak daun perlu dihilangkan dengan menggunakan
tangan yang bersih. Perempelan dilakukan sampai terbentuk cabang utama yang
pertumbuhan.
4. Pemupukan Pemeliharaan
Caranya dengan menyiapkan ember atau tong besar ukuran 200 l, masukkan 10 kg
kompos, ditambah 5 kg NPK 16-16-16, (2 sendok makan untuk 10 l air). Campuran ini
diaduk merata untuk 2000 pohon (100 ml per pohon). Pemupukan dilakukan dengan
kocor setiap minggu, dimulai pada umur 14 hst sampai dengan minimal 8 kali selama
masa pemeliharaan tanaman. Kucuran pupuk diusahakan tidak terkena tanaman secara
langsung.
5. Penyiangan
berkembangnya hama dan penyakit tanaman cabai oleh karenanya penyiangan harus
dilakukan untuk membersihkan daerah sekitar tanaman dari gulma. Penyiangan dapat
dilakukan secara manual dengan garu atau mencabut gulma secara hati-hati.26
26
Ibid.
48
Produktivitas yang dicapai petani pada umumnya masih berada pada tingkat
dibawah potensi hasil. Salah satu penyebab masih belum dicapainya potensi hasil
tersebut adalah gangguan hama dan penyakit tanaman jika tidak mendapat perhatian.
Untuk pengendalian hama saat masa-masa kecil baru pindah tanaman yang
masih sedikit, sekitar umur tanaman 30-40 hari juga banyak hama yang menghinggap
seperti tungau, ulat, kutu kebun. Terlalu banyak air atau kelembaban terlalu tinggi
menjadikan banyak jenis penyakit dapat berkembang dan merusak tanaman cabai. Oleh
karena itu, air harus dikelola dengan baik. Pathek dan layu bakteri adalah dua jenis
penyakit yang lebih merusak dalam kondisi lembab untuk mengurangi risiko serangan
dari penyakit tersebut, petani dapat tanam cabai dalam musim kemarau. Jika petani
tanam cabai pada musim hujan, jarak tanamnya tidak terlalu rapat.
Pakai benih yang berkulitas tinggi dan tidak terinfeksi oleh penyakit. Tanaman
yang terkena penyakit dicabut dan dibakar supaya penyakit tidak menyebar ke tanaman
lain. Air irigasi dapat membawa penyakit dari tanaman sakit ketanaman sehat dan
pastikan semua tanaman ditutup dengan baik oleh jaring diatas, pinggir dan bawah
Perangkap kuning yang diolesi dengan bahan pelekat dapat mengurangi populasi
bermacam-macam jenis hama yang tertarik dengan warna kuning. Setelah tanam,
sebaiknya mengamati tanaman dua kali per minggu untuk memonitor hama penyakit
49
dan kerusakannya. Jika melihat hama serangga, tanaman dapat disemprot dengan
3.3.6. Panen
Panen merupakan masa yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap petani sebagai
wujud keberhasilan dari serangkaian kegiatan budi daya. Panen juga merupakan
kematangan yang tepat dan dengan hati-hati untuk menjaga mutu produk. Seperti telah
diketahui di Desa Lubuk Cuik bahwa proses kematangan buah cabai disetiap pohon
berlangsung diusahakan serentak sehingga dapat dijumpai buah cabai dengan tingkat
kemasakan yang sama. Oleh karena itu, pelaksanaan panen dilakukan secara bertahap
Pada penangan pasca panen cabai merah butuh penanganan yang khusus supaya
cabai tidak mudah rusak yang disebabkan hama dan penyakit dan kerusakan fisik.
kelembaban tinggi dan tempretatur tinggi, keadaan seperti ini akan menyebabkan cabai
akan lebih cepat membusuk. Pada kerusakan pasca panen cabai merah dapat dicegah
dengan penangana yang tepat sehingga resiko kehilangan dapat ditekan sekecil
mungkin, adanya penangan ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dan
Umumnya buah cabai dipetik apabila telah masak penuh atau pada waktu belum
masak penuh. Ciri-ciri buah cabai yang telah masak penuh adalah seluruh bagian buah
50
berwarna merah, sedangkan buah yang belum masak sempurna masih berwarna
kehitaman. Buah yang telah masak penuh dipanen untuk segera dipasarkan, sedang
para petani memanen buah cabai dalam keadaan tercampur dan dipasarkan bersamaan.
Proses pemanenan cabai merah tergantung pada umur tanaman cabai merah.
Sekitar umur 70 hari petani sudah mulai panen cabai merah, biasanya habis panen
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama sama
dengan faktor produksi lahan dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu
dalam hal ini hasil pertanian. Modal pertanian dapat berbentuk uang atau dalam bentuk
barang yang dipakai dalam kegiatan produksi. Modal perusahaan terbagi atas modal
Modal adalah persyaratan mutlak dan wajib bagi berlangsungnya suatu kegiatan
usaha secara umum demikian pula hanya yang ada dalam suatu kegiatan yang disebut
usahatani. Banyak hal yang bisa dikategorikan atau dimaksudkan sebagai modal dalam
kegiatan usahatani yang salah satunya adalah tanah (land) yang dianggap dapat
memberikan suatu pendapatan. Sementara itu ada pendapat juga yang mengatakan
bahwa modal hanya dikategorikan sebagai uang tunai yang digunakan untuk ber
27
Ibid.
51
usahatani. Modal kemudian akan menjadi bias dalam kegiatan usahatani keluarga yang
cenderung secara umum untuk memisahkan tanah dan faktor produksi yang lain. Modal
secara umum belum bisa dipisahkan antara modal usaha dan modal pribadi.
Sebagai faktor produksi sebenarnya lahan tidak termasuk ke dalam modal, tetapi
dalam penghitungan biaya maka biaya lahan dimasukkan ke dalam biaya modal karena
lahan merupakan barang modal (aset tetap yang dimiliki perusahaan). Lahan sebagai
barang modal tidak perlu didepresiasi. Lahan pada umumnya tidak turun kegunaannya,
kecuali apabila mengalami kerusakan, longsor, erosi dan bencana alam lainnya. Dalam
keadaan biasa nilai lahan akan selalu meningkat sehingga tidak mengalami depresiasi
kegunaan lahan tetapi mengeluarkan biaya. Demikian pula apabila pekerjaan itu
dilaksanakan sendiri oleh petani maka harus tetap diperhitungkan sebagai biaya.
Pekerjaan demikian harus dianggap sebagai penanaman modal, yang disebut modal
ameliorasi dan harus dicatat sebagai modal tetap. Terhadap modal ameliorasi ini pun
Sewa lahan pertanian adalah suatu kegiatan sebagian masyarakat Desa Lubuk
Cuik untuk bertani cabai merah. Sewa lahan yang berkembang di masyarakat Desa
Lubuk Cuik sebagai suatu usaha, karena faktor untuk menyewakan dan menyewa lahan
52
hal yang unik dari sewa lahan pertanian di Desa Lubuk Cuik ini ialah karena sebagian
pendapatan dari hasil panen, terutama cabai merah dan padi. Masyarakat yang
mayoritasnya petani itu, karena kegiatan sehari harinya ada yang mengelah lahan orang
lain. Tidak terlalu banyak orang yang tidak memiliki mempunyai lahan untuk dikelola
Dalam praktik sewa menyewa yang ada di Desa Lubuk Cuik ialah pemilik lahan
pertanian memberikan hak sewa kepada orang yang akan mengelola dengan syarat-
syarat dan perjanjian yang telah disepakati diawal. Pemilik lahan memberikan hak
kepada pengelola dengan beberapa faktor seperti, pemilik lahan mempunyai lahan yang
tidak dikelola dengan sendiri, pemilik lahan mempunyai harta yang lebih, pemilik
lahan memberikan bantuan kepada keluarga saudara yang mampu mengelola lahan
tersebut dan biasanya antar masyarakat yang sudah mengenal satu sama lain dan atas
Keunikan yang ada di Desa Lubuk Cuik yaitu sewa lahan untuk pertanian. Sewa
lahan untuk sebagai kegiatan ekonomi memberi solusi bagi masyarakat yang
kekuranga pendapatan hidup mereka. Sistem sewa lahan pertanian yang ada di Desa
Lubuk Cuik, dimana dari sekian banyak faktor pemilik lahan pertanian memberikan
28
Wawancara, Miswan, 15 Oktober 2022 di Desa Lubuk Cuik.
53
lahannya yaitu dengan menyewa lahan kepada warga setempat untuk mengelolah
Selain sewa menyewa lahan, Desa Lubuk Cuik membentu kelompok tani untuk
menjaga kebersamaan untuk menentukan pola tanam serentak dan untuk menyatukan
visi misi petani untuk supaya hasil yang di capai berhasil, istilahnya ada bantuan atau
wadahnya kalau ada keluan yang di rasakan petani untuk untuk mencari solusi dan
mengelolah sauatu lahan dan juga memanajemen atau mengatur dalam mengelolah
dibentuk, namun cukup sulit untuk saat ini menemukan kelompok tani yang aktif,
kelompok tani memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam menggerakan
beberapa upaya, antara lain mendorong dan membimbing petani agar mampu
bantuan dan akses permodalan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas petani, serta
54
meingkatkan kapasitas sumber daya manusia petani melalui berbagai pendampingan,
dan pelatihan untuk pengurus dan anggota. Secara teknis upaya peningkatan kelompok
tani dalam pemberdayaan dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL). Adapun
Rekap Kelompok Tani di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh Kabupaten
Tabel. 5
Rekap Kelompok Tani Di Desa Lubuk Cuik
Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara
Jadi
Sumber: Rekap Kelompok Tani Perwilayahan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Batubara, BP3K
BPP Lubuk Besar, Kecamatan Lima Puluhn Pesisisr.
55
3.4.2. Bibit
dilapangan. Petani cabai merah di Desa Lubuk Cuik menggunakan dua jenis benih
yaitu benih lokal dan benih label. Benih lokal merupakan benih yang terus diturunkan
dari hasil produksi cabai merah sebelumnya. Benih lokal yang dipakai berasal dari
tanaman yang kuat, sehat dan jarang terkena hama penyakit. Sebelum digunakan, benih
yang berada pada tanaman dibiarkan hingga menua dan kering. Kemudian ambil benih
yang mengering tadi, dipotong secara membujur kemudian pisahkan kulit buah dan
biji. Ambil biji yang berada pada bagian tengah. Setelah itu rendam biji tersebut dengan
menggunakan air bersih. Jika ada biji yang mengambang berarti biji tersebut tidak
berkualitas baik. Setelah itu biji dapat dijemur Berbeda dengan benih lokal, benih label
dibeli dari toko sarana produksi dengan harga Rp 115.000/bungkus. Benih label ini
memiliki benih berkisar 1.500 benih per bungkus. Benih label ini dapat langsung
Pada saat ini masih banyak petani cabai merah yang memilih benih lokal
dibanding benih label. Kurangnya minat petani untuk menggunakan benih label
dibanding lokal karena mahalnya harga bibit sementara modal petani umumnya sedikit.
Faktor lainnya adalah kekhawatiran petani terjadinya gagal panen dan anggapan petani
terhadap benih label yang lebih rentan terhadap iklim dan penyakit. Ketersediaan benih
cabai merah di Desa Lubuk Cuik dapat terpenuhi dengan baik, terbukti banyaknya toko
sarana produksi yang menyediakan benih cabai merah. Keberadaan toko sarana
56
produksi masih dalam lingkungan desa, sehingga petani tidak perlu keluar untuk
membeli benih.
3.4.3. Pupuk
Pupuk adalah salah satu bahan atau material yang diberikan pada tanaman,
berfungsi mengubah sifat fisik, kimia tanah untuk melengkapi ketersediaan unsur hara
sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik. Bahan pupuk yang paling awal digunakan
adalah kotoran hewan atau sisa pelapukan tanamna. Manfaat pemupukan tanaman ialah
Ada dua jenis pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman yaitu pupuk alam yang
merupakan pupuk yang terdapat bahan alam atau tanpa proses seperti pupuk kompos
dan pupuk kandang. Selain pupuk alam ada juga pupuk buatan, merupakan dibuat oleh
Dalam usahatani cabai merah Desa Lubuk Cuik, pemupukan dilakukan dengan 2
tahap yaitu pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Secara sederhana, pupuk dasar
adalah pupuk yang diberikan pada awal tanaman. Pupuk ini bisa berupa pupuk organik
maupun pupuk non organik, pemupukan harus dilakukan dengan tepat agar tujuan
menambahkan unsur hara menghasilkan produkisi dan mutu yang meningkat. Adapun
1. Pupuk Kandang
57
Pupuk kandang adalah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan
pada lahan pertanian cabai merah berfungsi untuk memperbaiki kesuburan dan tekstur
2. NPK Phoska
dengan perbandingan 15% N (nitrogen), 15% P (fasfor), 15% K20 (kalium) di tambah
dengan belereng (sulfur). Pupuk NPK Phoska dijual dengan harga RP. 2.600/kg.
3. Urea
Pupuk urea merupakan pupuk tinggi dengan kandungan Nitrogen (N) 55%
sampai 56%. Nitrogen merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur
nitrogen yang terkandung dalam pupuk area sangat bermanfaat dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan cabai merah. Pupuk Urea ini dijual dengan harga Rp.
1.800/kg
4. KCL
Kandungan kalium yang terdapat dalam manfaat pupuk KCL dapat mampu
penyakit-penyakit lain yang dapat menyerang tanaman. Sehingga tanaman nanti bisa
berpotensi menghasilkan panen yang lebih baik. Pupuk KCL ini dijual dengan harga
Rp. 6000/kg.
5. ZA
Pupuk ZA adalah jenis pupuk yang sangat cocok digunakan pada tanaman cabai
merah supaya bisa tumbuh optimal dengan hasil maksimal. Untuk penerapannya
58
sendiri, pupuk ZA bisa digunakan pada tanaman cabai yang masih dalam fase
pertumbuha awal, fase pembangunan, dan fase pengisian buah cabai merah. Jenis
6. TSP
Pupuk TSP adalah pupuk kimia singkatan dari triple super phospat, salah satu
unsur hara yang begitu penting dan dibutuhkan semua jenis tanaman, yang berfungsi
memacu perkembangan akar tanaman, sehingga akar jadi lebih lebat, sehat dan kuat
serta mampu menyusun asam nuklat. Jenis pupik ini dijual dengan harga Rp. 2.200/kg.
Untuk pemupukan susalan di lakukan untuk menambah unsur hara yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman agar tanaman mampu tumbuh dengan baik. Pemupukan
susulan dapat dilakukan melalui daun ataupun akar. Pemupukan susulan terdiri dari
pupuk cantik (pupuk nitrogen), pupuk NPK, pupuk KCL. Ada banyak toko sarana
produksi yang menjual berbagai jenis pupuk yang dibutuhkan oleh petani cabai merah
di Desa Lubuk Cuik. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan pupuk di
3.4.4. Pestisida
tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.
59
Masyarakat Desa Lubuk Cuik menggunakan Pestisida yang umumnya digunakan
petani sampel terdiri dari insektisida, fungisida dan herbisida. Insektisida merupakan
bahan-bahan kimia bersifat racub yang dipakai untuk membunuh serangga. Fungsi
utama yaitu untuk membunuh sekaligus mencegah munculnya hama serangga di lahan
pertanian cabai merah yang bisa mengganggu kualitas tanaman. Adapun jenis
1. Klopindo
Klpindo adalah insektisida kontak sistemik berbahan aktif imidakloprid yang dapat
menembus jaringan tanaman untuk membasmi hama sampai tunas, sehingga serangga
hama yang memakan setiap tanaman akan mati, insektisida sitemati yang bekerja
secara racun kontak dan lambung tepung berwarna putih sampai krem yang dapat
membentuk suspensi dalam air untuk mengendalikan hama pada tanaman cabai merah.
Jenis pestisida Klopindo ini dijual dengan harga Rp. 20.000/ bungkus.
2. Rotraz
Rotraz adalah insektisida akrasida dengan bahan aktif amitraz 200g/l yang
merupakan racun kontak dan racun pernafasan yang kuat, sehingga tungau dan
serangga hama sasaran yang terkena maupun yang tidak terkena semprotan akan mati,
dan tanaman terbebas sama sekali dari serangga hama tersebut. Pestisida jenis Rotraz
3. Sagri Beat
60
Sagri Beat merupakan insektisida kontak sistemik berbentuk tepung untuk
mengendalikan telur, ulat, kutu-kutuan pada tanaman cabai merah. Pestisida sagri beat
4. Indomektin
Indomektin merupakan golongan insektisida baru yang lebih efesien berbagai jenis
hama tanaman mempunyai keunggulan, berdaya kerja luas dan efektif mengendalikan
thrisp, tungau, ulat, daun, dan hama. Jenis pestisida indomektin dijual dengan harga
fungisida adalah pestisida yang secara spesifik untuk membunuh atau menghambat
yaitu:
1. Amistar Top
tanaman yang disebabkan oleh jamur. Jenis fungisida ini dijual dengan harga Rp. 82.
000/botol.
2. Ziflo
Fungisida Ziflo adalah fungisida kontak berbentuk tepung berwarna kuning yang
dapat di suspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman cabai merah. Jenis
61
3. Nativo
Nativo adalah fungisida sistemik yang bersifat, protektif, preventif, kuratif dan
eradikatif berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air berarna putih untuk
mengendalikan penyakit pada tanaman cabai merah. Jenis fungisida ini dijual dengan
4. Bion M
Bion M adalah fungisida pembasmi jamur pada tanaman. Juga berfungsi untuk
mengendalikan penyakit patek, busuk buah, busuk kering, busuk daun, busuk batang.
Jenis fungisida ini dijual dengan harga Rp. 160. 000/ bungkus.
1. Roundup
Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak di
gunakan didunia. Kegunaannya untuk mengontol gulma dan rumput liar pada berbagai
tanaman pertaniaan seperti padi, kacang kedelai dan cabai merah. Jenis herbisida ini
2. Basmilang
62
Basmilang adalah cairan pembasmi gulma atau herbisida sistemik purna tumbuh
berspektrum luas yang dapat larut dalam air. Jenis herbisida in dijual dengan harga Rp.
50.000/liter.
Ketersediaan pestisida di daerah penelitian cukup baik, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya toko sarana produksi yang menjual berbagai jenis pestisida yang
beradaptasi hampir pada semua lingkungan dari dataran rendah hingga dataran tinggi,
mempunyai iklim yang sama dengan desa sekitarnya yaitu iklim tropis. Curah hujan
2.000/3000 mm/thn dan suhu udara rata-rata 24,34 derajat tersebut mendukung
pertanian di Desa Lubuk Cuik. Desa Lubuk Cuik merupakan salah satu sentra
baik dalam mengusahakan komoditas cabai merah memberikan dampak positif bagi
penduduk Desa Lubuk Cuik bekerja dibidang pertanian baik dikelola sendiri maupun
sebagai buruh tani atau tenaga kerja pertanian. Namun keadaan ini tidak diimbang
dengan ketersediaan tenaga kerja pertanian yang mencukupi. Permasalah timbul ketika
30
Ayu Ranti Ningsih, Analisis Kelayakan Usaha Tani Cabai Merah (Studi Kasusu: Desa
Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara), Departemen Agrebisinis, Fakultas
Pertanisan USU, Medan 2018, hlm. 53-54
63
menjadi tenaga kerja pertanian. Mereka lebih tertarik pada bidang industri yang
pertanian sudah banyak di tinggalkan. Semakin lama sektor pertanian akan semakin
sulit untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk bekerja. Hal ini disebabkan
pemilik lahan membutuhkan tenaga kerja untuk mengelola lahan pertanian mereka.
Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam
produksi kekayaan seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberikan imbalan atas
jasanya. Dengan kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya
dalam produksi. Upah adalah sejumlah uang yang dibayar oleh orang yang memberi
pekerjaan kepada seorang pekerja atas jasanya sesuai perjanjian. Upah harian
ditetapkan pada usahatani cabai merah di Desa Lubuk Cuik hanya pada kegiatan
Sistem pemberian upah tenaga kerja terhadap petani cabai merah di Desa Lubuk
Cuik di lakukan dengan cara upah di berikan perhari. Tahun 2012 Upah tenaga kerja
mencapai Rp.80.000 perharinya, sedangkan untuk wanita upah petik panen sekitar
Rp.70.000 perharinya.
64
3.4.6. Transportasi
pengembangan infrastruktur suatu daerah. Suatu interaksi yang baik dan ideal antara
komponen
masyarakat desa yang memenuhi kebutuhan dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar dan jasa masyarakat dan
yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan
pemasaran. Pemasaran yang baik dan inovasi teknologi yang bisa diperoleh apabila
65
akses kearah tersebut baik. Pada tahun 2012 perkembangan pertanian cabai merah
Desa Lubuk Cuik terlihat adanya perkembangan bangunan jalan dan listrik ke desa-
desa lainnya seperti jalan menuju ke daerah Gambus laut dan Desa Bulan-bulan.
Sarana transportasi yang digunakan Desa Lubuk Cuik yaitu mini bus, pick up
dan truk. Transportasi yang digunakan untuk mengangkut hasil panen cabai merah
biasanya para agen/ pengepul canai merah menggunakan mobil pick up. Transportasi
lainnya adalah kendaraan pribadi penduduk sekitar seperti mobil penumpang dan
sepeda motor.31 Kegiatan masyarakat semakin lancar dengan adanya angkutan umum
maupun milik pribadi. Hal ini membantu masyarakat melakukan perjalanan ke Kota
maupun ke daerah luar Desa Lubuk Cuik. Tentunya hal ini bisa berkembang karena
daya beli masyarakat semakin meningkat dan tingkat kebutuhan masyarakat semakin
bertambah. Berikut ini merupakan sarana transportasi lainnya yang ada di Desa Lubuk
31
Wawancara, Bapak Polidi, 15 Oktober 2022 di Desa Lubuk Cuik.
66
Tabel. 6
No Transportasi Jumlah
1 Mobil Penumpang 1
2 Bus -
3 Mini Bus 1
4 Pick Up 4
5 Truk 4
6 Ojek (RBT) 18
3.5. Pendapatan
Serdang Berdagai, dan Pekanbaru dilakukan pengumpulan lewat agen, atau biasanya
dikenal dengan nama toke. Petani yang datang langsung ketempat agen, mengumpul
cabai merah yang sudah dipanen dan akan dijual kepada agen. Pengempulan cabai
merah yang diterima agen dalam tiap harinya sekitar 2 sampai 4 ton pada tahun 2008,
dan menjualnya dengan harga yang ditentukan. Kebanyakan pemilik petani cabai
merah mendapatkan harga dan hasil setelah agen melakukan penjualan tersebut
terdahulu.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat petani cabai merah di Desa Lubuk Cuik
telah dapat meningkatkan. Hasil yang didapatkan dari pertanian cabai merah bisa dua
67
atau sampai tiga kali lipat, tidak seperti bertani padi terdahulu yang menunggu sampai
dua musim panen. Pada umumnya harga cabai merah di perhitung perkilogram dan
kesepakatan antara agen dengan masyarakat pemilik pertanian. Sesuai apa yang telah
disampaikan kepada Salibi yang merupakan Ketua Kelompok Tani Makmur selaku
agen penjual cabai merah di inpor berbagai daerah. Adapun harga cabai merah di Desa
Tabel. 7
Dapat di ketahui dari tabel di atas, bahwa harga cabai merah dari tahun 2006
hingga tahun 2007 mengalami fluktuasi harga. Harga cabai merah menurun terjadi
pada tahun 2008 dengan harga Rp. 8.000 per kilogram. Murahnya harga jual tersebut
disebabkan ketika harga barang turun dikarenakan pasar luar daerah meningkat. Tidak
68
hanya itu saja, harga cabai merah juga bisa turun disebabkan oleh faktor musim dan
cuaca. Di tahun 2008 harga cabai merah kembali naik menjadi Rp. 10.000 rupiah per
kilogram.32
32
Wawancara, Bapak Salibi, 19 Oktober 2022 di Desa Lubuk Cuik.
69
BAB IV
pertanian.
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya maka dapat di katakan semakin tinggi pula
kehidupan sebelumnya merupakan impian setiap orang. Tak terkecuali bagi masyarakat
Desa Lubuk Cuik yang mana banyak perubahan di rasakan oleh masyarakat setelah
bertani cabai merah. Ada beberapa hal dalam kehidupan masyarakat petani cabai merah
di Desa Lubuk Cuik yang sangat banyak mengalami perubahan dan merupakan dampak
positif dari pertanian cabai merah tersebut. Banyak meningkat cukup pesat, sangat
dirasakan oleh petani, karena itu sebagian petani padi beralih ke petani cabai merah,
70
dan potensi hasil bertani cabai merah lebih bagus dan menguntungkan dari pada bertani
padi. Bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dari pada tanaman padi itu sendiri.33
Dapat dilihat perubahan yang terjadi seperti dalam memenuhi kebutuhan hidup
petani cabai merah sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat desa Lubuk Cuik.
Pada tahun 2010 beberapa masyarakat sudah memiliki kendaraan pribadi sendiri
sehingga tidak sulit bagi mereka untuk beraktivitas di luar daerah, seperti berbelanja
bagi pola hidup masyarakat petani Lubuk Cuik. Perubahan tersebut hanya akan
diketahui apabila dilakukan penelitian terhadap suatu masyarakat pada satu waktu dan
lampau dengan sekarang. Dapat dilihat dari kehidupan masyarakat desa yang tampak
agak sedikit boros. Selain itu hal tersebut dapat juga dilihat dari arsitektur bangunan
rumah masyarakat desa yang sudah mengalami perubahan dari rumah kayu ke rumah
yang sudah terbuat dari beton dan juga beberapa memiliki mobil pribadi
4.2 Pendidikan
belajar dan proses pembelajaran agar setiap peserta didik secara aktif mengembangkan
33
Wawancara, Bapak Suparti 4 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
71
masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1). Proses
pendidikan adalah proses terarah yang bertujuan mengarahkan anak didik kepada titik
terbentuknya kepribadian yang bulat dan untuh sebagai manusia individual dan sosial
atau hal lainnya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi dibawahnya secara
pelatihan dan juga penelitian. Pendidikan secara umum merupakan sebuah proses
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Proses pembelajaran tersebut akan
membuat anak didik memiliki sebuah pemahaman terhadap konsep atau sesuatu yang
utuh dan membuatnya lebih kritis dalam pemikiran. Tak terkecuali Dari segi
pendidikan bagi masyarakat Desa Lubuk Cuik sangat antusias dan akan sadar
Masyarakat setempat mulai mengalami perubahan dari pola pikir masyarakat yang
semakin maju dan berkembang. Adapun banyaknya gedung sekolah yang menempuh
72
Tabel.8
1 SD (Sederajat) 3
2 Madrasah Diniya 2
3 SD Negeri 3
sekolah yang berada di Desa Lubuk Cuik ini ada tiga yaitu SD (Sederajat) dengan
jumlah tiga gedung, Sekolah Madrasah Diniyah dengan jumlah dua gedung, dan SD
beraktivitas dalam bidang pertanian. Adanya peluang yang diperoleh masyarakat dalam
Sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang dapat membantu
keberlangsungan kehidupan masyarakat, sama halnya di Desa Lubuk Cuik sarana dan
prasarana sudah cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya semenjak
berkembangnya bertani cabai merah dan ekonomi masyarakat desa seperti bangunan
73
Ibadah dan sekolah. Kondisi bangunan di Desa Lubuk Cuik terdiri dari rumah tempat
tinggal, masjid, mushola, gereja dan gedung sekolah. Fisik bangunan berdasarkan
bahan dindingnya dibedakan menjadi tiga, yaitu dinding batu bata, dinding beton dan
dinding kayu. Keberagaman kondisi fisik tersebut dikarenakan perubahan zaman dan
rumahnya pun ikut berkembang. Meskipun era telah beranjak ke arah modern, namun
permukiman di Desa Lubuk Cuik masih didominasi oleh bangunan batu bata.
Ada juga beberapa sarana yang masih kurang memadai seperti sarana jalan
yang terdapat di daerah penelitian berada dalam kondisi kurang baik. Akses jalan
menuju ke lahan pertanian kurang bagus karena pada lokasi ini terdapat sejumlah
lubang jalan, air tergenang dan berbatuan yang membahayakan pengendara. Tidak
hanya itu, apabila hujan deras berlangsung akses jalan hampir tidak bisa di tempuh
berhati-hati jika melewati lokasi ini.34Mengenai jalan utama di Desa Lubuk Cuik yang
menghubungkan ke jalan Bulan-bulan sudah baik, kondisi jalan ini sudah di aspal,
aktivitas petani dan kenyamanan penggunaan jalan. Keberadaan jalan utama ini sangat
membantu pergerakan masyarakat Desa Lubuk Cuik Khususnya di Dusun 1 dan Dusun
34
Wawancara, Bapak Miswan 4 November 2022 di Desa Lubuk Cuik.
74
Berikut ini merupakan sarana dan prasarana lainnya yang ada di Desa Lubuk Cuik bisa
Tabel. 9
1 Masjid 2
2 Musolah 3
3 Gereja 5
Berdasarkan dari tabel di atas, sarana dan prasarana di Desa Lubuk Cuik
memiliki tiga fasilitas sarana Ibadah, yaitu 2 jumlah bangunan Masjid, 3 bangunan
Cuik, maka kesempatan umat beragama untuk menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran
beragama sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa yang harmonis, kegiatan
antara lain musyawarah antar umat beragama, musyawarah antara umat berbagai
agama, dan musyawarah cendikiawan berbagai agama. Pembangunan rumah ibadah ini
tidaklah semata-mata untuk keperluan ibadah saja, tetapi juga untuk melakukan
75
aktivitas sosial bagi masyarakat Desa Lubuk Cuik, seperti memperingati Hari Isra
Miraj Nabi Muhammad untuk orang muslim yang di lakukan kegiatan di Musolah atau
di Masjid. Sedangkan untuk beragama Kristen gereja merupakan tempat beribadah dan
76
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
beribukota di Limapuluh yang merupakan salah satu dari 16 Kabupaten dan kota baru
yang di mekar pada dalam kurun waktu 2006. Kabupaten ini teletak di pantai Selat
Wilayah Desa lubuk Cuik mayoritasnya Suku Jawa dan ada juga suku
pendatang seperti Suku Batak Toba dan Melayu. Memiliki lahan yang luas dan subur
sangat cocok bagi masyarakat untuk melakukan pertanian sebagai sumber pendapatan
ekonomi. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Lubuk Cuik adalah pertanian.
Jenis tanaman yang di tanam masyarakat yaitu tanaman cabai merah yang menjadi
tanaman andalan bagi masyarakat Desa Lubuk Cuik yang menjadikan sebagai sumber
Keunikan yang ada di Desa Lubuk Cuik yaitu sewa lahan untuk pertanian. Sewa
lahan untuk sebagai kegiatan ekonomi memberi solusi bagi masyarakat yang
kekurangan pendapatan hidup mereka. Sistem sewa lahan pertanian yang ada di Desa
Lubuk Cuik, dimana dari sekian banyak faktor pemilik lahan pertanian memberikan
77
lahannya yaitu dengan menyewa lahan kepada warga setempat untuk mengelolah
kehidupannya sebagai komoditi cabai merah, dan hasil yang didapatkan masyarakat
sangat memuaskan bahkan bisa membeli tanah, membangun rumah yang bagus dan
menyekolahkan anak dari hasil bertani cabai merah tersebut. Wilayah disini sangat
cocok bertani cabai merah karena memiliki tanah yang kaya humas, gambus dan sarang
serta tidak tergenang air. Sebelum beralih pada komoditi cabai merah, petani di Desa
Lubuk Cuik bertanam timun dan padi saat musimnya. Di tahun 2006, desa mengalami
sebuah bencana banjir dan merendam sebagian lahan di desa Lubuk Cuik, yang
menyebabkan tanah tidak bisa berfungsi dan tidak cocok bertanam padi dan timun.
Selang dua tahun masyarakat memutuskan untuk bertanam cabai, dan hasil yang
diperoleh lebih menguntungkan walaupun proses yang dihadapi para petani cabai
tidaklah mudah, karena membutuhkan biaya yang banyak untuk dapat menghasilkan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat petani cabai merah di Desa Lubuk
Cuik telah dapat meningkatkan. Hasil yang didapatkan dari pertanian cabai merah bisa
dua atau sampai tiga kali lipat, tidak seperti bertani padi terdahulu yang menunggu
sampai dua musim panen. Pada umumnya harga cabai merah di perhitung perkilogram
dan kesepakatan antara agen dengan masyarakat pemilik pertanian. Sejak tahun 2011
cabai sukses panen membuat tren menanam cabai mulai diikuti oleh puluhan orang
78
seperti daerah Pematang Tengah dan Mangga Dua. Pada tahun 2012 bertanam cabai
semakin bertambah luas, dan diikuti oleh desa-desa di kabupaten yang sama seperti
5.2 Saran
sebagai berikut:
berjalan dengan baik dan tidak terhambat dalam hal apa pun.
2. Di harapkan kepada pemerintah untuk menjaga harga cabai merah tetap stabil
dengan membangun kerja sama yang baik antara petani cabai merah dengan
pengusaha.
Desa Lubuk Cuik di harapkan kepada petani dapat mengelolah pertanian cabai
4. Saran bagi penelitian lain, khususnya bagi penelitian yang berminat pada
79
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Afriansayah dkk. (2021), “Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian”, CV. Eureka Media
Aksara, Jawa Tengah.
Arifin, (2015), “Pengantar Ekonomi Pertanian”, CV Mujahid Pres, Jl. Tambakan No, 06
Bajongkuna Pameungpeuk Bandung.
Asih Nawangsih Ir Abdjad dkk, “Cabai Hot Beauty”, Cimanggis, Depok 16952, hlm.1
Elis Septianingrum & Sri Haryani Sitindon, “ Ancaman Konversi Lahan Sawah di
Kabupaten Batubara, Sumatera Utara Terhadap Ketahanan Pangan Nasional”,
Badan Pertanian Teknologi Pertanian (BPTP), Sumatera Utara
Erianto Dwi, “Komoditas Cabai: Sejarah, Manfaat, Produksi, Distribusi dan
Perkembangan Harga”.
Moekasan Tonny dkk, (2011), “Budidaya Cabai Merah”, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultural, Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian
Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.
Mubyarto, (1998), “Pengantar Ekonomi Pertanian”, Jakarta: LP3ES, Anggota IKAPI.
Priyadi Sugeng Priyadi, 2015. Sejarah Lokal Konsep, Metode dan Tantangannya.
Yogyakarta: Ombak.
Sisca Sherly, Piay, (2010), “ Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum Annum
L) “, BPTP Jawa Tengah.
80
Sumarni Nani dk, (2005), “Budidaya Tanaman Cabai Merah”. Jl. Tangkuban Perahu
No. 517 Lembang – Bandung.
Wahyudhi Johan dkk, (2014), “Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar”, Jl. Tambra Raya No.
23 Rawamangun- Jakarta 13220 Wardani Nila, Purwantra Hadi Jamhari, (2008),
“Teknologi Budidaya Tanaman Cabai Merah”, Zakiah, Bogor.
Wardani Nila, Purwantra Hadi Jamhari, (2008), “Teknologi Budidaya Tanaman Cabai
Merah”, Zakiah, Bogor.
Karya Ilmiah
Ananda Rizki Muhammad, (2020),” Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar Cabai
Merah di Desa Lubuk Cuik (Studi Khusus: Desa Lubuk Cuik, Kecamatan
Limapuluh, Kabupaten Batubara)”, Skripsi Serjana, belum diterbitkan, Fakultas
Pertanian, UMSU, Medan.
Azhari Ari, (2020), “Analisis Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum L)
Di Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara”. Skripsi Sarjana,
belum diterbitkan, Fakultas Pertanian UMSU.
Badan Pusat Statistik Daerah Kecamatan Lima Puluh dalam angka 2010
Makmur Dadi, “Kitab Sakti Petani Cabai (Panduan cerdas budidaya cabai mulai dari
benih sampai panen berbobot unggu”.
81
Ningsih Ranti Ayu, (2018), “Analisis Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Studi Khusus:
Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara)”, Skripsi
Serjana, belum diterbitkan, Program Studi Agrebisnis Fakultas Pertanian, USU.
Medan.
Sumber intenet :
https://distan.lomboktimurkab.go.id/panduan-umum-budidaya-cabe-merah.html.
di akses pada tanggal 19 Mei 2022 pukul 20:33 wib.
82
Daftar Informan
1. Nama : Salibi
Umur : 46 Tahun
Pendidikan : SMK
2. Nama : Tukiman
Umur : 83 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
3. Nama : Pespar
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
4. Nama : Murtiah
Umur : 66 Tahun
83
Alamat : Jln. Dusun II Desa Lubuk Cuik
Pendidikan : SLTP
5. Nama : Nasib
Umur : 50 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
6. Nama : Tukino
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
7. Nama : Miswan
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
84
8. Nama : Misno
Umur : 50 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sekretaris
9. Nama : Suparli
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Umur : 52 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Umur : 55 Tahun
85
Pendidikan : SLTP
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Koperasi
86
Lampiran
Lampiran 1.1
87
Lampiran 1.2
88
Lampiran 1.3
89
Lampiran 1.4
90
Lampiran 1.5
91
Lampiran 1.6
92
Lampiran 1.7
Sumber: Kumpulan internet pada masa proses pemanenan cabai merah di Desa Lubuk
Cuik
93
Lampiran 1.8
94