Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

(Kastela, Ternate Selatan, Kota Ternate Provinsi


Maluku Utara)
PROPOSAL KEGIATAN
Aksi Muda Jaga Iklim
28 Oktober 2021

I. INFORMASI UMUM
Nama Program Aksi Muda Jaga Iklim
Nama Koordinator Muhamad Afif Riondi
Lokasi Kegiatan Kastela, Ternate Selatan
Hari dan Tanggal Kamis, 28 Oktober 2021
Target Total Peserta 90
II. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati hutan dan laut yang sangat tinggi
sehingga dijuluki “Megabiodiversity Country”. Deforestasi dan degradasi fungsi hutan adalah
ancaman utama terhadap ekosistem global, keanekaragaman hayati dan iklim. Sejak Perang
Dunia Kedua, luasan hutan tropis di seluruh dunia telah berkurang secara drastis. Ini
memberikan dampak bagi kehidupan manusia, terutama yang berada di sekitar kawasan
hutan termasuk diantaranya masyarakat adat, yang menggantungkan kehidupannya pada
hutan.

Di Indonesia, laju deforestasi pernah menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, mencapai
1,09 juta ha di tahun 2014-2015 dan menghasilkan dampak buruk dengan hilangnya hutan
hujan tropis yang berfungsi sebagai penyokong kehidupan. Satu-satunya kawasan yang
masih memiliki luasan hutan tropis yang cukup baik berada di Indonesia bagian timur,
terutama di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku. Beruntung saat ini deforestasi mulai
menurun hingga 0,44 juta ha di tahun 2017-2018.

Ekologi di Papua dan Maluku didominasi oleh ekosistem hutan dan laut. Estimasi luasan
hutannya sebagai berikut. Provinsi Papua mencapai kurang lebih 25 juta hektar, Papua Barat
8,8 juta hektar, Maluku 2,9 juta hektar, dan Maluku Utara 1,9 juta hektar. Jika di total luas
hutan di kawasan ini mencapai ±38,6 juta hektar. Terlepas dari itu, pusat keanekaragaman
hayati laut dunia terletak di segitiga karang dunia (Coral Triangle), termasuk ekoregion laut
Maluku dan Kepala Burung Pulau Papua. Dari sekitar 800 spesies karang keras yang ada di
dunia, kedua ekoregion tersebut memiliki lebih dari 511 spesies.

Memiliki luasan hutan yang sangat tinggi, tidak membuat wilayah timur Indonesia terhindar
dari konsesi perkebunan kelapa sawit. Izin usaha perkebunan skala besar telah diberikan di
empat provinsi ini. Di provinsi Papua ijin diberikan pada kawasan seluas 1.615.009 hektar, di
Papua Barat seluas 759.156 hektar, dan di Maluku dan Maluku Utara kurang lebih seluas
58.041 hektar. Dengan banyaknya izin perkebunan, masyarakat adat di Tanah Papua dan
Kepulauan Maluku menjadi rentan di masa mendatang. Hutan sebagai sumber mata
pencaharian dan sumber penghasilan daerah perlu dijaga di masa mendatang.

Bicara mengenai laut yang ada di Indonesia, seperti kita ketahui bersama laut menghasilkan
lebih dari setengah oksigen yang dibutuhkan dunia dan menyerap lebih dari 50 kali karbon
dioksida dibanding atmosfer Bumi. Selain itu, lautan yang mencakup 70% dari total luas
permukaan Bumi juga mengalirkan panas dari ekuator ke kutub-kutub, yang berfungsi
mengatur pola iklim dan cuaca.1 Sayangnya, peran vital lautan dalam menjaga Bumi agar
tetap dapat ditinggali makhluk hidup ini terancam oleh kerusakan-kerusakan fatal
yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penangkapan ikan berlebih, polusi di pesisir,
kerusakan habitat laut, kenaikan suhu air laut dan keasaman.

Ancaman kerusakan terutama untuk laut semakin meningkat. Tekanan demi tekanan
terhadap laut terus terjadi, hal ini yang dapat menyebabkan sumber daya laut akan semakin
habis dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Krisis iklim mulai dirasakan
dampaknya oleh masyarakat, khususnya di pulau-pulau kecil. Permukaan laut semakin
tinggi, pemutihan terumbu karang semakin meluas, dan deforestasi lahan mangrove yang
membentengi dari bencana sudah kian mengkhawatirkan. Jika tidak dicegah maka lambat
laun akan memperparah kondisi sumber daya alam yang ada di Indonesia terutama dari
sektor kelautan.

Oleh karena itu, Econusa melalui Penjaga Laut akan melakukan aksi bersama dengan
melibatkan seluruh elemen masyarakat pada 28 Oktober 2021 dengan mengambil 76 titik
sebagai lokasi kegiatan diseluruh Indonesia. Aksi bersama yang dilakukan dengan
melibatkan peran aktif masyarakat terutama kaum muda merupakan upaya dalam
memberikan awareness dari permasalahan lingkungan yang terjadi khususnya di sektor
kelautan. Edukasi melalui aksi nyata ini, diharapkan kaum muda dapat melakukan bersih
pantai, tanam mangrove, dan rehabilitasi terumbu karang pada 28 Oktober 2021. Melalui
aksi nyata bersama 76 titik seluruh Indonesia merupakan langkah nyata dalam menguatkan
upaya perlindungan terhadap sumber daya alam khususnya sektor kelautan dan
memperlambat terjadinya krisis iklim yang lebih buruk, ini memang langkah kecil yang
dilakukan, namun dari kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian akan semakin
meningkat terutama dalam menjaga laut Indonesia.
1
NOAA US. 2020. Why Should We Care about The Ocean. Retrieved from
https://oceanservice.noaa.gov/facts/why-care-about-ocean.html on 1/11/2020 at 14:24 (GMT+7)

III. TUJUAN KEGIATAN


Secara umum, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dalam hal ini adalah kelautan dan perikanan.
Kemudian, menguatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia khususnya kaum muda
yang memiliki latar belakang dan budaya berbeda. Secara khusus, tujuan kegiatan ini adalah:

1. Sarana kampanye dan edukasi terhadap permasalahan yang terjadi di sektor kehutanan
dan kelautan yang berdampak pada krisis iklim yang terjadi
2. Memperkenalkan dan memperkuat gerakan bersama melalui aksi yang dimotori oleh kaum
muda di seluruh Indonesia melalui Penjaga Laut
3. Aksi nyata dalam mengurangi tekanan terhadap laut melalui bersih pantai, tanam
mangrove, dan rehabilitasi terumbu karang.
4. Upaya pelibatan seluruh elemen masyarakat dari mulai pemerintah, akademisi, kaum
muda, dan masyarakat pada umumnya.

IV. HASIL YANG DI HARAPKAN:


Secara umum hasil diharapkan dari aksi muda jaga iklim adalah adanya gerakan bersama
kaum muda baik individu maupun komunitas dalam upaya menjaga dan merehabilitasi
ekosistem kelautan yang berkelanjutan. Keluaran lebih detail yang diharapkan dari kegiatan
ini adalah:
1. Peserta yang terlibat dalam rangkaian aksi muda jaga iklim berkomitmen untuk terus
mengupayakan perlindungan terhadap Sumber daya alam yang ada di sekitar
wilayahnya.
2. Peserta yang terlibat dalam rangkaian aksi muda jaga iklim mampu untuk bersinergi
dalam gerakan bersama antar wilayah.
3. Adanya data terkait jumlah sampah yang ada di laut, jumlah luasan yang ditanam
mangrove, dan luasan dalam rehabilitasi terumbu karang dari titik-titik yang melakukan
kegiatan tersebut.
4. Bertambahnya jejaring terutama dari kaum muda di seluruh Indonesia.
5. Adanya laporan hasil kegiatan yang berupa data-data dari hasil kegiatan aksi muda
jaga iklim yang bisa dimanfaatkan kemudian.
6. Adanya keberlanjutan kegiatan bersama jejaring pasca kegiatan aksi muda jaga iklim.
V. WAKTU KEGIATAN

Hari, Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021

Waktu : 08.00-12.30

Lokasi : Kastela, Ternate Selatan

VI. SASARAN KEGIATAN


Masyarakat pesisir pantai, komunitas penjaga laut Indonesia, lembaga pendukung
acara, serta peserta Aksi Penjaga Laut Indonesia

VII RANGKAIAN KEGIATAN


Aksi Bersih Pantai, Sungai dan Lingkungan
Aksi yang dilakukan untuk menjaga Iklim dengan Membersihkan Bumi dari Sampah yang dilakukan
secara serentak mulai dari Pantai, Sungai dan Lingkungan Sekitar.
Sumpah Pemuda Jaga Iklim
Seluruh partisipan bersama-sama mengucapkan Sumpah Pemuda Jaga Iklim untuk menunjukan
komitmen peserta #AksiMudaJagaIklim dalam menjaga Iklim.
Aksi Tanam Pohon atau Mangrove
Aksi yang dilakukan untuk menjaga Iklim dengan Menghijaukan Bumi melalui aksi tanam pohon,
tanam mangrove, berkebun dan menghijaukan wilayah sekitar kita yang dilakukan secara serentak.
Aksi Transplantasi terumbu Karang
Aksi yang dilakukan untuk menjaga Iklim dengan Birukan Laut melalui
transplantasi terumbu karang.

VIII KONTAK KOORDINATOR


Nama : Muhamad Afif Riondi
Email : afifriondi@gmail.com
No HP : 081213278995

IX. AGENDA UMUM KEGIATAN

Aktivitas WIB WITA WIT

Registrasi dan Pembagian Alat 07.00 - 08.00 08.00 - 09.00 09.00 - 10.00

Pembukaan dan Penjelasan 08.00 - 08.15 09.00 - 09.15 10.00 - 10.15


Mekanisme Bersih Pantai
Bersih Sampah 08.15 - 09.30 09.15 - 10.30 10.15 - 11.30

Pemilahan Sampah 09.30 - 10.00 10.30 - 11.00 11.30 - 12.00

Sumpah Pemuda Jaga Iklim 10.00 - 10.15 11.00 - 11.15 12.00 - 12.15

Pengumpulan Alat dan 10.15 - 10.30 11.15 - 11.30 12.15 - 12.30


Penutupan
* Aktivitas lain dapat ditambahkan atau diubah sesuai kebutuhan di lokasi

X. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Permohonan
No
Uraian Jumlah Freq. Harga Satuan Total

1 Alat
Plastik Sampah(sepak)sedang 10 8 50.000 500.000
Cetok 20 25.000 500.000
2. Prokes
Gloves 2 50 55.000 110.000
3. Bahan
bibit 5 15 7.000 35.000
pupuk 10 15.000 150.000
4 Logistik
Air mineral(dos) 4 35.000 140.000
Konsumsi 90 15.000 1.350.000
Jumlah Rp2.560.000,-

Anda mungkin juga menyukai