TUGAS 1
Kode/NamaUPBJJ : MANADO
UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL :
1. Saat ini, krisis iklim telah merenggut banyak nyawa mulai karena kesehatan
maupun korban jiwa dari bencana akibat krisis iklim seperti banjir dan kebakaran
hutan. Dengan kebijakan saat ini, Indonesia membiarkan intensitas bencana
tersebut meningkat dan memakan korban jiwa lebih banyak. Beberapa fakta yang
terjadi antara lain:
• Aspek Kesehatan Polusi Udara membunuh lebih dari 130.000 orang di Indonesia
setiap tahun. Setiap tahun 435.000 orang meninggal karena malaria.
• Bencana Alam Kebakaran hutan Indonesia tahun 2015 membunuh 100.300 orang
dari tiga negara. Awal tahun 2020, 86 orang tewas akibat banjir.
• Cuaca Ekstrem Gelombang Panas membunuh ribuan orang di dunia. 48 juta
orang Indonesia terancam kekeringan.
• Kenaikan permukaan laut secara ekstrem yang bisa mencapai hingga 50 meter
• Hutan kehilangan hutannya. 87% bagian dari hutan hujan amazon akan hilang.
Sumber:https://www.walhi.or.id/uploads/buku/Presentation%20Deck%20%20Analisi
s%20Kebijakan%20 Iklim%20Indonesia%20-%20final.pdf
- hindari plagiasi, tuliskan sumber referensi anda – Nilai anda dikurangi jika
melakukan plagiasi
2. Berikut 5 ilmu menjaga bumi dari suku-suku Indonesia yang membantu
mengurangi efek dari global warming.
• Sistem Sasi
Meski memanfaatkan kekayaan laut, masyarakat Maluku dan Papua tidak serakah
dalam mengambil hasil laut kerena mereka memiliki sistem Sasi. Sistem Sasi
adalah pengaturan waktu bagi penduduk setempat untuk mengambil hasil laut di
wilayah adatnya. HKUM4210 2 dari 3 Penduduk hanya boleh menangkap ikan pada
saat-saat tertentu. Dengan demikian, flora dan fauna laut bisa memperbaharui diri
dan berkembang biak dengan baik.
• Ilmu Tiga Hutan
Bagi suku Sakai di Riau, hutan adalah harta yang harus dirawat sebaik-baiknya.
Suku Sakai membagi wilayah hutan mereka menjadi tiga bagian yaitu hutan adat,
hutan larangan, dan hutan perladangan. Di hutan adat, penduduk hanya boleh
mengambil rotan, damar, dan madu lebah, tanpa menebang pohonnya. Sedangkan
hutan larangan sama sekali tidak boleh diusik. Sementara hutan perladangan boleh
ditebang untuk dijadikan ladang tapi tidak semua pohon boleh ditebang, misalnya
pohon sialang yang menjadi tempat bersarangnya lebah madu.
• Pamali
Pamali dalam bahasa Sunda berati tabu alias tidak boleh. Aturan ini tidak tertulis
tapi sangat dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Penduduk
Kampung Naga percaya jika melanggar adat hidupnya tidak bakal selamat.
Peraturan tersebut di antaranya tidak boleh mengusik Leuweng Larangan atau
Hutan Larangan. Karenanya, penduduk membiarkan pohon tumbang di hutan
sampai membusuk. Mereka juga tidak berani menangkap binatang di hutan. Ilmu
Pamali membuat hutan mereka tetap lestari. Penduduk yang melanggar aturan
akan dihukum, misalnya didenda atau diusir dari wilayahnya. Hukuman berlaku
untuk semua orang, bahkan bathin atau kepala suku yang tertangkap melanggar
aturan akan dicopot kedudukannya.
• Perladangan gilir balik
Suku Dayak Bantian di Kalimantan Timur menanam padi, sayuran, rotan, dan buah-
buahan di hutan. Mereka menggunakan sistem perladangan gilir balik. Mereka
membuka hutan untuk dijadikan ladang selama 2 tahun, setelah itu mereka mencari
ladang baru dan membiarkan ladang lama menjadi hutan kembali. Begitu
seterusnya dan tidak semua hutan boleh dijadikan ladang. Ada pula wilayah hutan
yang hanya boleh diambil hasilnya. Buah-buahan hutan yang tidak termakan oleh
penduduk, dibiarkan di hutan agar dimakan oleh satwa liar.
• Pikukuh
Pikukuh bagi masyarakat Baduy di Banten adalah aturan yang harus ditaati oleh
warganya dan oleh pengunjung yang datang. Aturan itu antara lain, dalam
pertanian dilarang menggunakan teknologi kimia seperti pupuk buatan dan racun
pemberantas hama.
Penduduk juga dilarang menubai atau meracuni ikan di sungai, mandi memakai
sabun, gosok gigi dengan pasta gigi, membuang kotoran di sembarang tempat, dan
lain sebagainya. Pikukuh membuat masyarakat Baduy hidup berdampingan dengan
alam. Mereka tidak mau mencemari alam dan berusaha menjaga kebersihan serta
kemurnian alamnya.
Sumber:https://www.idntimes.com/life/inspiration/shandy-pradana/5-kearifan-lokal-
ini-bantu-kurangiefek-global-warming-c1c2/5 HKUM4210-3 3 dari
3 Tugas anda:
a. Berikan analisa saudara mengapa kearifan lokal penting dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup!
b. Berikan contoh dan jelaskan kearifan lokal dalam hal lingkungan yang hidup di
daerah anda serta bagaimana pengaruhnya pada lingkungan daerah anda!