Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

NamaMahasiswa : Bibit Santoso

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044175137

Kode/NamaMataKuliah : HKUM4210/HUKUM LINGKUNGAN

Kode/NamaUPBJJ : MANADO

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL :
1. Saat ini, krisis iklim telah merenggut banyak nyawa mulai karena kesehatan
maupun korban jiwa dari bencana akibat krisis iklim seperti banjir dan kebakaran
hutan. Dengan kebijakan saat ini, Indonesia membiarkan intensitas bencana
tersebut meningkat dan memakan korban jiwa lebih banyak. Beberapa fakta yang
terjadi antara lain:
• Aspek Kesehatan Polusi Udara membunuh lebih dari 130.000 orang di Indonesia
setiap tahun. Setiap tahun 435.000 orang meninggal karena malaria.
• Bencana Alam Kebakaran hutan Indonesia tahun 2015 membunuh 100.300 orang
dari tiga negara. Awal tahun 2020, 86 orang tewas akibat banjir.
• Cuaca Ekstrem Gelombang Panas membunuh ribuan orang di dunia. 48 juta
orang Indonesia terancam kekeringan.
• Kenaikan permukaan laut secara ekstrem yang bisa mencapai hingga 50 meter
• Hutan kehilangan hutannya. 87% bagian dari hutan hujan amazon akan hilang.
Sumber:https://www.walhi.or.id/uploads/buku/Presentation%20Deck%20%20Analisi
s%20Kebijakan%20 Iklim%20Indonesia%20-%20final.pdf

Berdasarkan pemaparan fakta di atas, analisalah:


a. Apakah menurut anda implementasi keadilan antar generasi dapat menjadi solusi
atas permasalahan diatas? Berikan argumentasi mengapa implementasi keadilan
antar generasi merupakan hal yang sangat krusial bagi kehidupan generasi
mendatang?
b. Berikan analisa anda, apa langkah-langkah yang dapat diambil oleh Indonesia
untuk menerapkan keadilan antar generasi!

- hindari plagiasi, tuliskan sumber referensi anda – Nilai anda dikurangi jika
melakukan plagiasi
2. Berikut 5 ilmu menjaga bumi dari suku-suku Indonesia yang membantu
mengurangi efek dari global warming.
• Sistem Sasi
Meski memanfaatkan kekayaan laut, masyarakat Maluku dan Papua tidak serakah
dalam mengambil hasil laut kerena mereka memiliki sistem Sasi. Sistem Sasi
adalah pengaturan waktu bagi penduduk setempat untuk mengambil hasil laut di
wilayah adatnya. HKUM4210 2 dari 3 Penduduk hanya boleh menangkap ikan pada
saat-saat tertentu. Dengan demikian, flora dan fauna laut bisa memperbaharui diri
dan berkembang biak dengan baik.
• Ilmu Tiga Hutan
Bagi suku Sakai di Riau, hutan adalah harta yang harus dirawat sebaik-baiknya.
Suku Sakai membagi wilayah hutan mereka menjadi tiga bagian yaitu hutan adat,
hutan larangan, dan hutan perladangan. Di hutan adat, penduduk hanya boleh
mengambil rotan, damar, dan madu lebah, tanpa menebang pohonnya. Sedangkan
hutan larangan sama sekali tidak boleh diusik. Sementara hutan perladangan boleh
ditebang untuk dijadikan ladang tapi tidak semua pohon boleh ditebang, misalnya
pohon sialang yang menjadi tempat bersarangnya lebah madu.
• Pamali
Pamali dalam bahasa Sunda berati tabu alias tidak boleh. Aturan ini tidak tertulis
tapi sangat dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Penduduk
Kampung Naga percaya jika melanggar adat hidupnya tidak bakal selamat.
Peraturan tersebut di antaranya tidak boleh mengusik Leuweng Larangan atau
Hutan Larangan. Karenanya, penduduk membiarkan pohon tumbang di hutan
sampai membusuk. Mereka juga tidak berani menangkap binatang di hutan. Ilmu
Pamali membuat hutan mereka tetap lestari. Penduduk yang melanggar aturan
akan dihukum, misalnya didenda atau diusir dari wilayahnya. Hukuman berlaku
untuk semua orang, bahkan bathin atau kepala suku yang tertangkap melanggar
aturan akan dicopot kedudukannya.
• Perladangan gilir balik
Suku Dayak Bantian di Kalimantan Timur menanam padi, sayuran, rotan, dan buah-
buahan di hutan. Mereka menggunakan sistem perladangan gilir balik. Mereka
membuka hutan untuk dijadikan ladang selama 2 tahun, setelah itu mereka mencari
ladang baru dan membiarkan ladang lama menjadi hutan kembali. Begitu
seterusnya dan tidak semua hutan boleh dijadikan ladang. Ada pula wilayah hutan
yang hanya boleh diambil hasilnya. Buah-buahan hutan yang tidak termakan oleh
penduduk, dibiarkan di hutan agar dimakan oleh satwa liar.
• Pikukuh
Pikukuh bagi masyarakat Baduy di Banten adalah aturan yang harus ditaati oleh
warganya dan oleh pengunjung yang datang. Aturan itu antara lain, dalam
pertanian dilarang menggunakan teknologi kimia seperti pupuk buatan dan racun
pemberantas hama.
Penduduk juga dilarang menubai atau meracuni ikan di sungai, mandi memakai
sabun, gosok gigi dengan pasta gigi, membuang kotoran di sembarang tempat, dan
lain sebagainya. Pikukuh membuat masyarakat Baduy hidup berdampingan dengan
alam. Mereka tidak mau mencemari alam dan berusaha menjaga kebersihan serta
kemurnian alamnya.
Sumber:https://www.idntimes.com/life/inspiration/shandy-pradana/5-kearifan-lokal-
ini-bantu-kurangiefek-global-warming-c1c2/5 HKUM4210-3 3 dari

3 Tugas anda:
a. Berikan analisa saudara mengapa kearifan lokal penting dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup!
b. Berikan contoh dan jelaskan kearifan lokal dalam hal lingkungan yang hidup di
daerah anda serta bagaimana pengaruhnya pada lingkungan daerah anda!

- hindari plagiasi, tuliskan sumber referensi anda


- Nilai anda dikurangi jika melakukan plagiasi
JAWABAN :
1. a. Implementasi keadilan antar generasi dapat menjadi solusi
penting dalam mengatasi permasalahan krisis iklim yang
dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Keadilan antar generasi
menyangkut kesetaraan akses dan distribusi sumber daya
alam dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
dan keberlangsungan hidup generasi saat ini dan generasi
mendatang. Jika keadilan antar generasi diimplementasikan,
maka negara akan memastikan bahwa sumber daya alam dan
lingkungan yang ada saat ini dapat dinikmati secara adil oleh
semua orang, termasuk generasi mendatang.
Hal ini sangat penting karena perubahan iklim dan bencana
alam yang terjadi saat ini, seperti banjir dan kebakaran hutan,
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat serius
dan memengaruhi kualitas hidup manusia di masa depan. Oleh
karena itu, keadilan antar generasi dapat memastikan bahwa
sumber daya alam dan lingkungan yang ada saat ini digunakan
secara bertanggung jawab dan dijaga agar dapat dinikmati
oleh generasi mendatang.

b. Langkah-langkah yang dapat diambil oleh Indonesia untuk


menerapkan keadilan antar generasi antara lain:
 Peningkatan kesadaran masyarakat tentang
kepentingan keadilan antar generasi dan pentingnya
menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi
mendatang. Ini dapat dilakukan melalui kampanye dan
program pendidikan lingkungan hidup yang lebih luas
dan lebih intensif.
 Pembentukan kebijakan dan regulasi yang mengatur
penggunaan sumber daya alam dan lingkungan yang
bertanggung jawab, adil, dan berkelanjutan untuk
semua pihak, termasuk generasi mendatang. Hal ini
dapat dilakukan melalui keterlibatan masyarakat dalam
pengambilan keputusan terkait sumber daya alam dan
lingkungan.
 Penguatan lembaga yang bertanggung jawab dalam
pengawasan dan penegakan hukum terhadap
penggunaan sumber daya alam dan lingkungan yang
merusak atau tidak berkelanjutan.
 Pembangunan infrastruktur dan teknologi yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan
dan transportasi umum yang efisien.
 Kerja sama internasional dalam mengatasi perubahan
iklim dan bencana alam, serta dukungan dalam hal
teknologi dan keuangan untuk menjaga keberlanjutan
lingkungan hidup dan keadilan antar generasi.
Referensi:
 Analisis Kebijakan Iklim Indonesia oleh WALHI
(https://www.walhi.or.id/uploads/buku/Presentation%20Deck%
20%20Analisis%20Kebijakan%20Iklim%20Indonesia%20-
%20final.pdf)
 Keadilan Antar Generasi: Sebuah Pendekatan untuk
Membangun Masa Depan Berkelanjutan
(https://www.globalpolicy.org/socecon/envronmt/climate/2003/0
826fairness.htm)

2. a. Kearifan lokal sangat penting dalam perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup karena kearifan lokal
merupakan hasil akumulasi pengetahuan dan pengalaman
yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu
komunitas tertentu. Kearifan lokal dapat mengajarkan cara-
cara yang tepat dalam memanfaatkan sumber daya alam
secara berkelanjutan dan seimbang tanpa merusak lingkungan
hidup. Dengan menerapkan kearifan lokal, masyarakat dapat
memelihara keanekaragaman hayati, menjaga kesuburan
tanah, memperbaiki kualitas air, serta mengurangi limbah dan
emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim.
Oleh karena itu, kearifan lokal perlu dilestarikan dan
diintegrasikan dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan.

b. Di daerah saya, terdapat kearifan lokal dalam pengelolaan


lingkungan hidup yang dikenal dengan sebutan "gotong
royong". Gotong royong adalah tradisi budaya masyarakat
Indonesia yang sering dilakukan dalam kegiatan sosial, seperti
membersihkan lingkungan, memperbaiki jalan, atau
membangun fasilitas umum. Dalam hal lingkungan, gotong
royong dapat membantu dalam pembersihan sampah,
pembersihan sungai, dan penghijauan lingkungan. Dengan
gotong royong, masyarakat dapat saling membantu dalam
menjaga kebersihan lingkungan hidup. Gotong royong juga
dapat membantu dalam memperkuat ikatan sosial antarwarga
dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup. Dengan
demikian, kearifan lokal gotong royong dapat berdampak
positif pada kualitas lingkungan hidup di daerah saya.
Sumber referensi:
 https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/08/184518
369/apa-itu-kearifan-lokal-ini-penjelasannya?page=all
 https://www.liputan6.com/news/read/2882716/kearifan-
lokal-indonesia-yang-harus-di-lestarikan

Anda mungkin juga menyukai