Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan
Aktualisasi Habituasi di tempat tugas penulis yaitu di Unit Pelaksana Teknis
Laboratorium Kesda dengan tepat waktu sebagai salah satu persyaratan yang
diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Kota Ternate
Golongan II dan III tahun 2022.
1. Bapak Dr. M.Tauhid Soleman, M.Si selaku Walikota Ternate yang telah
membantu dalam mengadakan kegiatan pelatihan dasar CPNSD Kota Ternate
2. Bapak M.Miftah Baay,S.IP, MM selaku kepala BPSDM Provinsi Maluku Utara
yang telah menfasilitasi terlaksanakannya kegiatan ini
3. Bapak Samin Marsaoly, S.STP selaku Kepala BKPSD Kota Ternate yang telah
memberikan banyak motivasi
4. Ibu Riny Ariyani Amra, S.Si selaku kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium
Kesda sekaligus mentor yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan
bagi penulis
5. Bapak M. Iqbal Sudin, S.IP., M.SI selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
6. Ibu Marwati Umamit, ST selaku penguji yang telah memberi masukan dan
arahan yang bermanfaat bagi penulis
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat
8. Seluruh staf Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesda yang telah membantu
dan memberi dukungan serta semangat kepada penulis
i
9. Jajaran panitia pelaksana pelatihan dasar yang ikut berpartisipasi memberikan
masukan dan arahan serta semangat
10. Seluruh rekan-rekan peserta pelatihan dasar terutama kelas D. Terima kasih
untuk kebersamaannya sehingga kita bisa melewati hari-hari yang berat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.1.2 Menyusun SOP pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
sampah medis dan non medis ..................................................... 32
a. Deskripsi kegiatan 2 .............................................................. 32
b. Tahapan kegiatan 2 ............................................................... 37
c. Pembuktian kegiatan 2 .......................................................... 41
d. Analisis dampak kegiatan 2 ................................................... 51
Output hasil kegiatan 2
3.1.3 Pembuatan kuesioner dan leaflet................................................. 53
a. Deskripsi kegiatan 3 .............................................................. 53
b. Tahapan kegiatan 3 ............................................................... 57
c. Pembuktian kegiatan 3 .......................................................... 60
d. Analisis dampak kegiatan 3 ................................................... 66
Output hasil kegiatan 3
3.1.4 Melakukan sosialisasi .................................................................. 68
a. Deskripsi kegiatan 4 .............................................................. 68
b. Tahapan kegiatan 4 ............................................................... 72
c. Pembuktian kegiatan 4 .......................................................... 76
d. Analisis dampak kegiatan 4 ................................................... 84
Output hasil kegiatan 4
3.1.5 Melaksanakan proses pemilahan, penimbangan,
dan penyimpanan sampah medis dan non medis ........................ 87
a. Deskripsi kegiatan 5 .............................................................. 87
b. Tahapan kegiatan 5 ............................................................... 91
c. Pembuktian kegiatan 5 .......................................................... 96
d. Analisis dampak kegiatan 5 ................................................... 138
Output hasil kegiatan 5
3.1.6 Melakukan evaluasi pre test, post test dan
Pengolahan sampah medis dan non medis ................................. 140
a. Deskripsi kegiatan 6 .............................................................. 140
b. Tahapan kegiatan 6 ............................................................... 145
c. Pembuktian kegiatan 6 .......................................................... 147
iv
d. Analisis dampak kegiatan 6 ................................................... 152
Output hasil kegiatan 6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 154
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
tanggung jawab khusus yang berkaitan dengan Sampah medis dan non
pembuangan sampah medis dan non medis yang dilakukan tidak akan
1
pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan. Di antara tahapan tersebut,
padat dan sampah non medis masih belum optimal, terutama tahap
pemilahan yang berasal dari sumber yang menghasilkan sampah medis dan
non medis. Pengolahan sampah medis dan sampah non medis belum di
kelola dan di monitoring dengan benar, hal ini dapat membahayakan petugas
sampah padat medis mengandung virus dan kuman yang berasal dari
optimal berupa pengolahan sampah medis dan non medis sesuai sop untuk
2
1.2 Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan
1. Tujuan umum
yang profesional.
2. Tujuan Khusus
b. Manfaat
bagi :
3
2. Untuk organisasi
3. Untuk Masyarakat
4
BAB II
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
2014.
5
lain (Instansi/Lembaga Lain) pada umumnya, dalam upaya peningkatan
Kota Ternate Tengah Provinsi Maluku Utara, telah sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Ternate Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
1. Visi
2. MISI
3. MOTTO
6
7
2.5 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini
sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih
mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN, Sedangkan Bangga Melayani
Bangsa merupakan Employer Branding ASN jaman now yang melayani sepenuh
hati.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak
hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah,
sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai
pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.
1. Berorientasi pelayanan
a. Responsifitas
b. Kualitas
c. Kepuasan
8
Berorientasi Pelayanan mempunyai mempunyai panduan perilaku / kode etik :
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
pemerintah
9
2. Akuntabel
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values
berintegritas tinggi
10
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
3. Kompeten
aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata
agar setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.ada beberapa
a. Kinerja terbaik
b. Sukses
c. Keberhasilan
d. Learning agility
e. Ahli dibidangnya
11
4. Harmonis
Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan
lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif, pada beberapa indikator
dari nilai-nilai dasar harmonis yang harus diperhatikan, yaitu: peduli, perbedaan,
selaras
5. Loyal
Negara. Demi menciptakan lingkungan kerja yang loyal, ada beberapa indikator
b. Dedikasi : Pengorbanan
12
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara
NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak
tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik
pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama
baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap
6. Adaptif
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar adaptif yang harus diperhatikan, yaitu :
menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah
yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
13
kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya
berpangku tangan.
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan
14
8. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
sebagai berikut:
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
9. Smart ASN
15
1) ASN Menguasai IT (Information Technology)
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Hospitality / keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
personal.
16
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
waktunya.
17
18
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
tahapan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah saya seminarkan dan
kegiatan yang saya laksanakan pada saat aktualisasi habituasi adalah sebagai
berikut :
a. Deskripsi Kegiatan 1
Kegiatan pertama yang saya lakukan pada saat pelaksanaan
(datang dan mengisi absensi dengan tepat waktu), yakni pada pukul
berikan kepada Kepala UPTD Labkesda selaku mentor agar surat ini
18
Labkesda selaku mentor, di buktikan dengan surat pernyataan
mengisi absensi dengan tepat waktu) saya dapat bekerja lebih efektif,
efesien, disiplin, jujur, tanggung jawab atas segala tugas yang diberikan,
dengan datang tepat waktu ini penilaian atasan terhadap saya menjadi
sesuai dengan tata cara administrasi yang baik artinya saya selalu
19
mentor dengan mengikuti apa yang disampaikan Kepala UPTD
harmonis, konsultasi ini berupa foto dan catatan notulen yang di isi
masing.
Labkesda.
20
Loyal (dedikasi, kontribusi/mengikuti perintah atasan), Akuntabel
aktualisasi mulai dari datang, absensi tepat waktu, mengikuti apel pagi
akan dilaksanakan maka saya telah berkontribusi dengan VISI & MISI
terjangkau.
21
b. Tahapan Kegiatan 1
1. Menyiapkan hal 1.1 Datang ke UPTD 1.1 Dibuktikan 1.1 Saya datang ke Visi : Dengan Membuat
teknis terkait Laboratorium dengan foto UPTD Laboratorium Rancangan
Mewujudkan
pelaksanaan Kesehatan Daerah dan fotocopi Kesehatan Daerah Kegiatan
Masyarakat Sehat
aktualisasi ( datang dan daftar hadir sebelum jam Aktualisasi, Saya
yang Mandiri dan
(Manajemen mengisi absensi datang pelayanan dibuka Telah Melakukan
Sejahtera.
ASN) dengan tepat dengan berpakaian Penguatan Nilai
waktu ) yang rapi, disiplin, Dengan Membuat Nilai Organisasi:
jujur, dan rancangan kegiatan
Cepat,Tepat.
bertanggung jawab aktualisasi maka
melakukan finger saya telah
absen dalam rangka berkontribusi pada
memenuhi tata misi organisasi yang
administrasi UPTD berbunyi :
Laboratorium Menjadikan
Kesehatan sebagai Laboratorium yang
Implementasi dari Bermutu Terpercaya
nilai Akuntabel, dan Terjangkau.
Loyal, dan Harmonis
22
1.2 Mengikuti apel 1.2 Dibuktikan 1.2 Saya mengikuti apel
pagi dengan foto, pagi bersama
video pegawai UPTD
Laboratorium
Kesehatan Daerah
lainnya dengan
berbaris rapi, berdiri
tegak, displin,
tanggung jawab,
semangat
nasionalisme, kerja
sama dan
kebersamaan
sesama pegawai,
serta mengakhiri apel
pagi dengan berdoa
sebagai wujud
implementasi dari
nilai Kolaboratif,
Loyal, Akuntabel,
dan Harmonis
23
1.3 Menghadap dan 1.3 Dibuktikan 1.3 Saat saya
mengkonsultasika dengan foto, menghadap kepala
n kepada Kepala notulen, surat UPTD Laboratorium
UPTD Labkesda pengantar Kesehatan Daerah
selaku mentor terlebih dahulu saya
terkait mengetuk pintu dan
pelaksanaan memberi salam
rancangan kemudian
aktualisasi menghadap pimpinan
dengan sopan dan
santun dan saya
mengkonsultasikan
rancangan aktualisasi
dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar,
serta mendengarkan
arahan dan pendapat
kepala UPTD
labkesda Daerah
secara terperinci dan
efektif, kegiatan
24
tersebut dilakukan
sebagai implementasi
dari nilai Kolaboratif,
Harmonis, Loyal,
dan Akuntabel
25
c. Pembuktian Kegiatan 1
1) Tahapan kegiatan 1, Datang ke UPTD Laboratorium Kesehatan
Daerah (datang dan mengisi absensi dengan tepat waktu)
26
2) Tahapan kegiatan 2, Mengikuti apel pagi
27
3) Tahapan kegiatan 3, Menghadap dan mengkonsultasikan
kepada Kepala UPTD Labkesda selaku mentor terkait
pelaksanaan rancangan aktualisasi
28
Gambar 4. Lembar Notulen,
Senin, 28 Maret 2022,
di UPTD Labkesda Kota Ternate
29
d. Analisis Dampak Kegiatan 1
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
1. Menyiapkan hal teknis terkait a. Akuntabel 1. Jika dalam menyiapkan hal teknis 1. Jika dalam menyiapkan hal teknis terkait
pelaksanaan aktualisasi b. Loyal terkait pelaksanaan aktualisasi pelaksanaan aktualisasi saya datang
c. Harmonis saya datang tidak tepat waktu, tepat waktu, maka saya dapat bekerja
d. Kolaboratif tidak disiplin, tidak bertanggung lebih efektif, efesien, disiplin, jujur,
jawab, tidak jujur dalam tanggung jawab atas segala tugas yang
melakukan finger absensi, dan diberikan (Akuntabel), jika saya
tidak mengikuti apel pagi, maka melakukan finger absensi tepat waktu,
penilaian atasan terhadap saya maka penilaian atasan terhadap saya
menjadi kurang bagus dan tidak menjadi bagus, sehingga saya bisa
optimal dalam melakukan menciptakan lingkungan kerja yang
kegiatan. kondusif (Harmonis) dengan kepala dan
2. Jika saya tidak menghadap dan staf UPTD Laboratorium Kesehatan
tidak mengkonsultasikan pada Daerah. Jika saya mengikuti apel pagi,
Kepala UPTD Labkesda selaku maka saya dapat menunjukan sikap
mentor terkait pelaksanaan disiplin, tanggung jawab, nasionalisme
rancangan aktualisasi maka saya (Loyal), kerja sama dan kebersamaan
tidak mendapatkan arahan dari sesama pegawai (Kolaboratif).
30
Kepala UPTD Labkesda selaku 2. Jika saya menghadap dan
mentor, saya tidak mendapatkan mengkonsultasikan pada Kepala UPTD
dukungan, masukan, persetujuan Labkesda selaku mentor terkait
untuk dilakukannya kegiatan pelaksanaan rancangan aktualisasi,
aktualisasi habituasi. saya membawa surat pengantar
Pelaksanaan Agenda Habituasi Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Kota Ternate
dengan sikap yang sopan dan santun,
mendengarkan arahan Kepala UPTD
Labkesda selaku mentor (Loyal) , maka
saya akan mendapatkan dukungan,
masukan, persetujuan untuk
dilakukannya kegiatan aktualisasi
habituasi dan saya dapat menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif
(Harmonis).
31
3.1.2 Menyusun SOP Pemilahan, Penimbangan, Dan Penyimpanan
a. Deskripsi Kegiatan 2
Setelah memperoleh persetujuan dukungan dari Kepala UPTD
dan non medis, tahapan kedua yang dilakukan adalah Membuat draf
medis, draf SOP ini di buat di ruang adminitrasi yang di ambil contoh
mentor untuk meminta persetujuan, agar SOP ini legal dan dapat di
32
dilakukan adalah Menempel SOP pemilahan, penimbangan,
foto buat draf SOP, foto draf SOP siap print, penyusunan SOP ini
medis dan non medis, yang di buktikan dengan dokumen SOP yang
33
printer kantor seefisien mungkin, dengan penuh tanggung jawab,
Ternate.
34
(Inovasi dalam menggumpulkan referensi SOP dengan penggunaan
(tanggung jawab)
35
penimbangan,penyimpanan sampah medis dan non medis,
medis dan non medis, maka saya telah berkontribusi dengan VISI &
terjangkau.
36
b. Tahapan Kegiatan 2
2 Menyusun SOP 2.1 Mencari referensi 2.1 Dibuktikan dengan 2.1 Saya mengumpulkan Visi : Dengan
Pemilahan,penim tentang SOP foto searching bahan referensi Menyusun SOP
Mewujudkan
bangan,dan pemilahan,penimban referensi dan pembuatan SOP Pemilahan,penim
Masyarakat Sehat
penyimpanan gan,penyimpanan dokumen referensi pemilahan,penimbangan, bangan,dan
sampah medis sampah medis dan penyimpanan sampah yang Mandiri dan penyimpanan
dan non medis non medis. medis dan non medis sampah medis
Sejahtera.
(Manajemen dengan menggunakan dan non medis,
ASN, Smart ASN) laptop, dengan penuh Dengan Membuat Saya Telah
tanggung jawab, jelas dan Melakukan
rancangan kegiatan
sederhana sebagai Penguatan Nilai
implementasi dari nilai aktualisasi maka Nilai Organisasi:
Akuntabel, Adaptif, dan saya telah Tepat, Akurat
Kompeten
berkontribusi pada
berbunyi :
Menjadikan
37
2.2 Membuat draf SOP 2.2 Dibuktikan dengan 2.2 Saya membuat draf Laboratorium yang
pemilahan, foto buat draf SOP, standar operasional
Bermutu Terpercaya
penimbangan, foto draf SOP siap prosedur
dan Terjangkau.
penyimpanan print pemilahan,penimbangan,
sampah medis dan penyimpanan,dengan
non medis menggunakan laptop
dengan penuh tanggung
jawab, transparan,
bersunguh-sungguh,
sebagai implementasi dari
nilai Akuntabel,
kompeten, dan Adaptif
2.3 Mencetak SOP 2.3 Dibuktikan dengan 2.3 saya mencetak atau print
pemilahan, foto sedang out Standar Operasional
penimbangan mencetak SOP dan Prosedur
penyimpanan dokumen pemilahan,penimbangan,
sampah medis dan penyimpanan
non medis menggunakan printer
kantor seefisien mungkin,
dengan penuh tanggung
jawab, ketelitian dan
sunguh-sunguh, sebagai
38
implementasi dari nilai
Akuntabel, Adaptif, dan
Kompeten
2.4 Mengkonsultasikan 2.4 Dibuktikan dengan 2.4 Saya mengkonsultasikan
draf SOP kepada foto dan notulen pembuatan SOP dengan
Kepala UPTD menggunakan bahasa
Labkesda selaku Indonesia yang baik dan
mentor untuk benar, sopan,
meminta persetujuan bertanggung jawab, serta
mendengarkan arahan,
dan pendapat kepala
UPTD Laboratorium
kesehatan daerah secara
terperinci dan efektif.
Kegiatan tersebut
dilakukan sebagai
implementasi dari nilai,
Loyal, Harmonis, dan
Akuntabel
39
2.5 Menempel SOP 2.5 Dibuktikan dengan 2.5 Saya menempel sop
pemilahan, foto SOP disetujui pemilahan,penimbangan,
penimbangan, dan foto SOP di penyimpanan pada setiap
penyimpanan tempel ruangan tertentu agar
sampah medis dan petugas laboratorium
non medis dapat melihat dan mereka
lebih cepat tanggap dan
bertanggung jawab atas
apa yang saya tempelkan
agar bekerja sama untuk
kinerja yang lebih baik,
dilakukan sebagai
implementasi nilai
Akuntabel, Kolaboratif,
dan Kompeten.
40
c. Pembuktian Kegiatan 2
41
Gambar 3. Dokumen referensi yang sudah print
Selasa, 29 Maret 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
42
2) Tahapan Kegiatan 2, Membuat draf SOP pemilahan, penimbangan,
penyimpanan, sampah medis dan non medis
43
3) Tahapan Kegiatan 3, Mencetak SOP pemilahan, penimbangan,
penyimpanan, sampah medis dan non medis
44
4) Tahapan Kegiatan 4, Mengkonsultasikan draf SOP kepada Kepala UPTD
Labkesda selaku mentor untuk meminta persetujuan
45
Gambar 3. Surat Persetujuan SOP
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
46
5) Tahapan Kegiatan 5, Menempelkan SOP pemilahan, penimbangan,
penyimpanan sampah medis dan non medis
Gambar 1. SOP yang sudah ditanda tangani Kepala UPTD Labkesda (mentor)
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
47
Gambar 3. SOP Pemilahan yang sudah di tempel di ruang Hematologi
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
48
Gambar 5. SOP Pemilahan yang sudah di tempel di Gudang
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
49
Gambar 7. SOP Penyimpanan yang sudah di tempel di Gudang
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
50
d. Analisis Dampak Kegiatan 2
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
2. Menyusun SOP Pemilahan, a. Akuntabel 1. Jika dalam menyusun SOP 1. Jika dalam menyusun SOP
penimbangan,dan b. Adaptif pemilahan, penimbangan, pemilahan, penimbangan,
penyimpanan sampah medis c. Kompeten penyimpanan sampah medis dan penyimpanan sampah medis dan non
dan non medis d. Loyal non medis, penulis tidak medis, penulis mengumpulkan
e. Harmonis mengumpulkan referensi SOP, referensi SOP, penulis membuat SOP
f. Kolaboratif penulis tidak membuat SOP dengan dengan penuh tanggung jawab
penuh tanggung jawab, tidak (Akuntabel), dengan berbagai
menggunakan laptop, maka dapat inovasi dalam menyusun dengan
mempersulit penulis dalam proses memanfaatkan laptop (Adaptif),
penyusunan SOP, sehingga penulis maka dapat memudahkan penulis
tidak dapat memberikan hasil dalam proses penyusunan SOP,
kualitas kerja SOP yang terbaik sehingga penulis dapat memberikan
2. Jika penulis tidak mencetak SOP hasil kualitas kerja SOP yang terbaik
pemilahan, penimbangan, (Kompeten).
penyimpanan sampah medis dan 2. Jika penulis mencetak SOP
non medis maka penulis tidak dapat pemilahan, penimbangan,
mengkonsultasikan draf SOP penyimpanan sampah medis dan non
51
kepada Kepala UPTD Labkesda medis dan mengkonsultasikan draf
selaku mentor, penulis tidak SOP kepada Kepala UPTD Labkesda
mendapatkan persetujuan, selaku mentor untuk meminta
masukan, saran, dari Kepala UPTD persetujuan dengan penuh tanggung
Labkesda selaku mentor, sehingga jawab (Akuntabel), maka penulis akan
SOP tersebut illegal, tidak sah dan mendapatkan masukan, saran dari
tidak dapat di terapkan di UPTD Kepala UPTD Labkesda selaku mentor
Labkesda Kota Ternate. (Loyal) agar SOP tersebut legal, sah
3. Jika penulis tidak menempelkan dan dapat di terapkan di UPTD
SOP pemilahan, penimbangan, Labkesda Kota Ternate.
penyimpanan sampah medis dan 3. Jika penulis menempelkan SOP
non medis di beberapa ruangan di pemilahan, penimbangan,
UPTD labkesda, maka penulis tidak penyimpanan sampah medis dan non
akan menjalin kerja sama dengan medis di beberapa ruangan di UPTD
penanggung jawab ruang dan tidak labkesda, maka penulis akan menjalin
ada kordinasi tentang pemilahan kerja sama dengan penanggung jawab
sampah medis da non medis yang ruang (Kolaboratif), membangun
baik. lingkungan kerja yang kondusif
(Harmonis), dan dapat menciptakan
kinerja terbaik (Kompeten)
52
3.1.3 Pembuatan kuesioner dan leaflet, tanggal pelaksanaan kegiatan : 31
a. Deskripsi Kegiatan 3
medis dan non medis telah disetujui Kepala UPTD Labkesda Kota
medis dan non medis, refensi yang di dapat yaitu buku panduan
UPTD Labkesda selaku mentor tentang kuesioner pre test, post test,
dan leaflet yang akan digunakan pada saat sosialisasi untuk mengukur
53
dengan searching google referensi tentang materi sampah medis
medis dan non medis yang dibuktikan dengan foto buat draf SOP,
foto draf SOP siap print, penyusunan SOP ini dilakukan dengan
54
mengkonsultasikan draf SOP kepada Kepala UPTD Labkesda selaku
sebagai bukti sah, surat persetujuan SOP, dan lembar notulen yang
Kota Ternate.
1.1 Mencari referensi tentang materi sampah medis dan non medis
55
1.2 Menyusun dan mencetak kuesioner dan leaflet merupakan
yaitu laptop).
kuesioner dan leaflet, maka saya telah berkontribusi dengan VISI &
terjangkau
56
b. Tahapan Kegiatan 3
3. Pembuatan 3.1 Mencari referensi 3.1 Dibuktikan dengan 3.1Saya mengumpulkan Visi : Dengan
kuesioner dan tentang materi foto searching bahan referensi Menyusun SOP
Mewujudkan
leaflet sampah medis dan referensi dan pembuatan materi soal Pemilahan,penim
(Manajemen non medis dokumen referensi tentang pemilahan, Masyarakat Sehat bangan,dan
ASN, Smart ASN) penimbangan, yang Mandiri dan penyimpanan
penyimpanan sampah sampah medis
Sejahtera.
medis dan non medis dan non medis,
dengan menggunakan Dengan Membuat Saya Telah
laptop, dengan penuh Melakukan
rancangan kegiatan
ketelitian dan kejujuran Penguatan Nilai
tanggung jawab, jelas aktualisasi maka Nilai Organisasi:
dan sederhana untuk saya telah Cepat,Tepat.
kinerja hasil yang lebih
berkontribusi pada
baik, sebagai
implementasi dari nilai misi organisasi yang
57
3.2 Menyusun dan 3.2 Dibuktikan dengan 3.2 Saya mengetik dan Laboratorium yang
mencetak kuesioner foto dan dokumen mencetak kuesioner soal Bermutu Terpercaya
dan leaflet cetak kuesioner dan pretest, post test dan juga
dan Terjangkau.
leaflet leaflet dengan
menggunakan laptop,
untuk mengetahui tingkat
pemahaman para
petugas laboratorium
tentang sampah medis
dan non medis
pemilahan, penimbangan,
penyimpanan,dengan
penuh tanggung jawab,
bersunguh-sungguh,
sebagai implementasi
dari nilai Akuntabel,
Kompeten, dan Adaptif
58
daerah dengan penuh
tanggung jawab, sopan,
dan menerima masukan
yang diberikan, sebagai
implementasi dari nilai
Loyal, Akuntabel, dan
harmonis
59
c. Pembuktian Kegiatan 3
non medis
Gambar 1. Searching google untuk referensi materi sampah medis dan non medis
Kamis, 31 Maret 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 2. Dokumen referensi materi sampah medis dan non medis yang sudah di print
Kamis, 31 Maret 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
60
2) Tahapan Kegiatan 2, Menyusun dan mencetak kuesioner dan leaflet
61
Gambar 3. Sedang mencetak kuesioner pre test dan post test
Senin, 04 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
62
3) Tahapan Kegiatan 3, Mengkonsultasikan kepada kepala UPTD Labkesda
selaku mentor
Gambar 1. Konsultasi Kuesioner dan leaflet pada Kepala UPTD Labkesda (mentor)
Rabu, 06 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
63
4) Tahapan Kegiatan 4, Menggandakan kuesioner dan leaflet
Gambar 2. Kuesioner dan lembar jawaban yang siap digunakan pada sosialisasi
Kamis, 07 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
64
Gambar 3. Leaflet yang siap digunakan pada sosialisasi
Kamis, 07 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
65
d. Analisis Dampak Kegiatan 3
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
3. Pembuatan kuesioner dan a. Akuntabel 1. Jika dalam pembuatan kuesioner 1. Jika dalam pembuatan kuesioner dan
leaflet b. Adaptif dan leaflet penulis tidak mencari leaflet penulis mencari referensi
c. Kompeten referensi tentang materi sampah tentang materi sampah medis dan non
d. Loyal medis dan non medis, penulis tidak medis selanjutnya penulis menyusun
e. Harmonis bertanggung jawab dalam dan mencetak kuesioner dan leaflet
menyusun dan mencetak kuesioner dengan penuh tanggung jawab
dan leaflet, maka akan mempesulit (akuntabel), dengan berbagai inovasi
penulis dalam penyusunan dalam mencari referensi, mengetik,
kuesioner dan leaflet, sehingga tidak dan mencetak kuesioner dan leaflet
bisa disosialisasikan di staf UPTD dengan menggunakan laptop
Labkesda dan dapat memberikan (adaptif), maka dapat memudahkan
hasil kerja yang tidak baik. penulis dalam penyusunan kuesioner
2. Jika penulis tidak bertanggung dan leaflet sehingga penulis dapat
jawab, tidak sopan dalam memberikan hasil kerja yang baik
mengkonsultasikan kuesioner dan (kompeten), yang siap
leaflet pada Kepala UPTD Labkesda disosialisasikan di staf UPTD
selaku mentor, maka penulis tidak Labkesda.
66
mendapatkan saran, masukan, 2. Jika penulis mengkonsultasikan
perintah dari atasan sehingga dapat kuesioner dan leaflet pada Kepala
menimbulkan lingkungan kerja yang UPTD Labkesda selaku mentor
tidak kondusif. dengan penuh tanggung jawab
3. Jika penulis tidak tanggung jawab, (akuntabel), sopan pada atasan
tidak efisien, tidak transparan dalam (loyal), maka penulis akan
menggandakan kuesioner dan mendapatkan saran, masukan,
leaflet, maka sosialisasi penulis perintah dari atasan (loyal), sehingga
pada staf UPTD Labkesda tidak dapat menciptakan lingkungan kerja
akan terlaksana. yang kondusif antara penulis dan
atasan (harmonis).
3. Jika penulis menggandakan kuesioner
dan leaflet dengan menggunakan alat
printer kantor secara efisien,
transparan, dan tanggung jawab
(akuntabel), dengan menggunakan
laptop (adaptif), maka penulis sudah
siap untuk melakukan sosialisasi pada
staf UPTD Labkesda.
67
3.1.4 Melakukan sosialisasi, tanggal pelaksanaan kegiatan : 07 April 2022 s/d
08 April 2022
a. Deskripsi Kegiatan 4
Kuesioner pre test, post test, dan leaflet yang telah di perbanyak, akan
UPTD Labkesda Kota Ternate, pada kegiatan keempat ini terdiri dari enam
mana daftar hadir yang di buat terdiri dari staf UPTD Labkesda dan
kuesioner untuk pretest, di mana kuesioner pre test ini di lakukan agar
pengolahan sampah medis dan non medis, yang terdiri dari 10 soal dengan
tipe soal pilihan ganda, tahapan kegiatan keempat yang dilakukan yaitu
pre test yang di telah di isi jawaban oleh staf UPTD Labkesda kemudian di
sampah medis dan sampah non medis, tahapan kegiatan kelima yaitu
68
sampah medis dan sampah non medis di bagikan pada staf UPTD
medis, jenis-jenis sampah non medis serta pengaruh jika sampah tidak di
kelolah dengan baik, tahapan keenam yaitu melakukan post test, pada
tahapan ini setelah sosialisasi maka akan di lakukan post test, materi
pengolahan sampah medis dan sampah non medis telah di jelaskan dan di
praktekkan maka, post test ini bertujuan untuk mengetahui kembali apakah
sosialisasi yang di lakukan pada tanggal 08 April 2022, daftar hadir yang
nilai yang di dapat yaitu nilai terendah 50 dan tertinggi 80, nilai tersebut
materi pengolahan sampah medis dan sampah non medis telah di jelaskan
sampah medis, definisi sampah non medis, jenis-jenis sampah non medis
69
pemahaman staf UPTD Labkesda apakah sudah meningkat setelah
sosialisasi, nilai yang di dapat pada post test yaitu terendah 70 dan
tertinggi 90, hal ini berarti terjadi peningkatan pemahaman staf UPTD
1.3 Membagikan kuesioner untuk pre test merupakan implementasi dari nilai
70
leaflet dan lakukan sosialisasi, melakukan post test, maka saya telah
yakni :
71
b. Tahapan Kegiatan 4
4. Melakukan 4.1 Membuat daftar 4.1 Dibuktikan dengan 4.1 Saya membuat daftar Visi : Dengan
sosialisasi hadir foto dan absen hadir staf UPTD Menyusun SOP
Mewujudkan
(Manajemen daftar hadir Labkesda Kota Ternate Pemilahan,penim
ASN) dengan tanggung jawab, Masyarakat Sehat bangan,dan
berdasarkan pada yang Mandiri dan penyimpanan
jumlah staf yang hadir, sampah medis
Sejahtera.
saya menyiapkan jadwal dan non medis,
sosialisasi dan share ke Dengan Membuat Saya Telah
grup labkesda ternate Melakukan
rancangan kegiatan
dengan transparan,agar Penguatan Nilai
bisa bekerja sama aktualisasi maka Nilai Organisasi:
dengan staf UPTD saya telah Tepat, Akurat.
Labkesda dalam
berkontribusi pada
sosialisasi dan dapat
menciptakan lingkungan misi organisasi yang
72
Kolaboratif, dan Laboratorium yang
Harmonis
Bermutu Terpercaya
dan Terjangkau.
4.2 Menyiapkan 4.2 Dibuktikan dengan 4.2 Saya menyiapkan
ruangan foto ruangan saat ruangan untuk persiapan
disiapkan dan foto sosialisasi kepada staf
ruangan yang telah UPTD Labkesda dengan
di tempati teman- semangat nasionalisme,
teman dengan integritas yang
tinggi, sebagai
implementasi dari nilai
Loyal, dan Akuntabel
73
Akuntabel, Loyal, dan
Kompeten
74
agar dapat memberikan
kinerja terbaik, sebagai
implementasi dari nilai
Akuntabel, Loyal, dan
Kompeten.
75
c. Pembuktian Kegiatan 4
76
Gambar 3. Pemberitahuan jadwal sosialisasi melalui grup wa labkesda
Kamis, 07 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
77
2) Tahapan Kegiatan 2, Menyiapkan ruangan
78
3) Membagikan kuesioner untuk pretest
79
4) Mengumpulkan kembali kuesioner pretest dan lakukan penilaian
80
5) Melakukan pembagian leaflet dan lakukan sosialisasi
81
6) Melakukan post test
82
Gambar 3. Penilaian kuesioner post test
Jumat, 08 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
83
d. Analisis Dampak Kegiatan 4
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
4. Melakukan sosialisasi a. Akuntabel 1. Jika saya tidak membuat daftar 1. Jika saya membuat daftar hadir,
b. Kolaboratif hadir, tidak menyiapkan jadwal menyiapkan jadwal sosialisasi dengan
c. Harmonis untuk sosialisasi, tidak melakukan share ke grup labkesda dan
d. Loyal menyiapkan ruangan maka saya menyiapkan ruangan untuk kegiatan
84
nasionalisme, tidak berkontribusi nasionalisme (Loyal), tanggung jawab
untuk membangun pemahaman (Akuntabel), maka saya akan
staf UPTD Labkesda dalam berkontribusi (Kompeten), dalam
pengolahan sampah medis dan membangun pemahaman staf UPTD
non medis. Labkesda untuk dapat lebih memahami
3. Jika saya tidak melakukan tentang pengolahan sampah medis
pembagian leaflet, tidak lakukan dan non medis
sosialisasi maka saya tidak 3. Jika saya melakukan pembagian leaflet
bertanggung jawab, tidak ada dan lakukan sosialisasi dengan penuh
semangat nasionalisme dalam tanggung jawab (Akuntabel), penuh
memberikan kinerja terbaik untuk semangat (Loyal), menyampaikan
pemahaman staf UPTD Labkesda materi sosialisasi dengan sopan,
tentang pengolahan sampah ramah, sehingga staf UPTD Labkesda
medis dan non medis dapat memahami dengan baik, maka
4. Jika saya tidak melakukan post saya akan memberikan kinerja terbaik
test, penilaian post test kembali (Kompeten) untuk UPTD Labkesda
setelah sosialisasi maka saya lebih baik kedepannya
tidak tanggung jawab, tidak 4. Jika saya melakukan post test,
berkontribusi dalam mengetahui penilaian post test, dengan penuh
kembali pemahaman staf labkesda tanggung jawab (Akuntabel), penuh
tentang pengolahan sampah semangat, maka saya berkontribusi
medis dan non medis. (Loyal), dalam mengetahui kembali
pemahaman staf labkesda
85
(Kompeten) setelah sosialisasi
dilakukan.
86
3.1.5 Melaksanakan proses Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
a. Deskripsi Kegiatan 5
Setelah di lakukan pre test, sosialisasi, dan post test untuk mengetahui
yang terdiri dari 5 tahapan kegiatan yang dilakukan berulang mulai dari
tanggal 11 April 2022 s/d 18 April 2022, kegiatan kelima ini dilakukan agar
proses pengolahan sampah medis dan non medis mulai dari proses
sampah medis dan non medis, format ini berisi berapa banyak sampah
medis dan non medis yang dihasilkan UPTD Labkesda setiap harinya,
yaitu memakai APD (Alat Pelindung Diri), dalam tahapan ini memakai Alat
dan penyimpanan sampah medis dan non medis bertujuan agar dapat
kegiatan ketiga yaitu mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan yang ada di UPTD Labkesda yaitu pada loket, ruang sampling
87
penyimpanan sampah medis dan non medis, setelah proses monitoring
medis dan non medis dari ke empat ruangan tersebut di angkut dan di
sampah medis dan non medis, dimana sampah medis dan non medis yang
telah di olah dan di ketahui berapa berat dari sampah medis dan non medis
satuan liter, berat sampah medis yang di dapat dalam bentuk kilogram
dapat yaitu pada proses mengecek sampah medis dan non medis dengan
yang terdiri dari loket, ruang sampling, ruang hematologi, ruang kimia klinik
yang di lakukan berulang dari tanggal 11 April 2022 s/d 18 April 2022
didapatkan sampah medis dan sampah non medis yang di buang sesuai
dengan jenis warna dan plastik tempat sampah, sehingga pada proses
pemilahan sampah medis dan non medis pun mudah dilakukan dan mudah
kira hasil dengan menggunakan tempat kotak yang di buat dengan kira-kira
berat 2 kilogram/2 liter jika sampah full pada kotak tersebut, namun dengan
adanya aktualisasi ini maka alat untuk menimbang sampah medis dan non
88
setelah mendapatkan berat sampah medis, kemudian di lakukan
pencatatan pada lembar format hasil pengolahan sampah medis dan non
Ternate, dan sampah non medis di masukan pada kantong plastik hitam
kebersihan dapat mengangkut, hasil dari kegiatan kelima ini yaitu lembar
ruang sampling, ruang hematologi, ruang kimia klinik dan tabel hasil
pencatatan pengolahan sampah medis dan non medis yang berisi berapa
banyak sampah medis dan non medis yang di hasilkan setiap hari.
1.1 Menyiapkan format hasil dari pengolahan sampah medis dan non medis
1.3 Mengecek sampah medis dan non medis disetiap ruangan laboratorium
89
1.5 Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non medis merupakan
implementasi dari nilai Kompeten (hasil dan kualitas kerja yang baik),
penyimpanan sampah medis dan non medis mulai dari menyiapkan format
hasil dari pengolahan sampah medis dan non medis, memakai APD,
non medis dan mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non medis,
maka saya telah berkontribusi dengan VISI & MISI UPTD Laboratorium
90
b. Tahapan Kegiatan 5
5 Melaksanakan 5.1 Menyiapkan format 5.1 Dibuktikan 5.1 Saya menyiapkan form Visi : Dengan Membuat
proses hasil dari dengan foto, hasil untuk sampah Rancangan
Mewujudkan
Pemilahan,penim pengolahan sampah dokumen medis deng penuh Kegiatan
Masyarakat Sehat
bangan,dan medis tanggung jawab dan Aktualisasi, Saya
penyimpanan ketelitian untuk kinerja yang Mandiri dan Telah Melakukan
sampah medis terbaik, sebagai Penguatan Nilai
Sejahtera.
dan non medis implementasi dari nilai Nilai Organisasi:
(Manajemen Akuntabel, dan Dengan Membuat Cepat.
ASN) Kompeten
rancangan kegiatan
5.2 Memakai APD 5.2 Dibuktikan 5.2 Saya memakai APD aktualisasi maka
91
memberikan kualitas Laboratorium yang
kinerja terbaik, sebagai
Bermutu Terpercaya
implementasi dari nilai
dan Terjangkau.
Kompeten, dan
Akuntabel
92
Berorientasi
Pelayanan
93
baik, sebagai
implementasi dari nilai
Kompeten, dan
Akuntabel
94
c. Pembuktian Kegiatan 5
medis
95
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
96
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
97
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
98
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
99
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
101
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Senin, 11 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
102
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
103
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
104
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
105
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
106
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
107
Gambar 2. Penyimpanan sampah medis
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
108
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Selasa, 12 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
109
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
110
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
111
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
112
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
113
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
115
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Rabu, 13 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
116
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
117
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
118
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
119
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
120
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
121
Gambar 2. Penyimpanan sampah medis
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
122
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Kamis, 14 April 2022 di UPTD Laboratorium Kota Ternate
123
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
124
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
125
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
126
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
127
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
128
Gambar 2. Penyimpanan sampah medis
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
129
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Sabtu, 16 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
130
2) Tahapan kegiatan 2, Memakai APD
Gambar 2. Memakai Alat pelindung diri untuk proses pengolahan sampah medis dan non medis
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
131
3) Tahapan kegiatan 3, Mengecek sampah medis dan non medis di setiap
ruangan laboratorium
Gambar 2. Monitoring sampah medis dan non medis di sampling (ruang pengambilan sampel)
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
132
Gambar 3. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang hematologi
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
Gambar 4. Monitoring sampah medis dan non medis di ruang kimia klinik
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
133
Gambar 5. Lembar ceklis loket, sampling, hematologi, kimia klinik yang telah terisi
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
134
4) Tahapan kegiatan 4, Melakukan Pemilahan, penimbangan, dan penyimpanan
135
Gambar 2. Penyimpanan sampah medis
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
136
5) Tahapan kegiatan 5, Mencatat hasil pengolahan sampah medis dan non
medis
Gambar 2. Format Hasil pengolahan sampah medis dan non medis yang telah terisi
Senin, 18 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
137
d. Analisis Dampak Kegiatan 5
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
5. Melaksanakan proses a. Akuntabel 1. Jika penulis tidak menyiapkan 1. Jika penulis menyiapkan format hasil
Pemilahan, penimbangan, b. Kompeten format hasil pengolahan sampah pengolahan sampah medis dan non
dan penyimpanan sampah c. Harmonis medis dan non medis, maka medis dengan penuh ketelitian,
medis dan non medis d. Berorientasi penulis tidak bertanggung jawab tanggung jawab (Akuntabel), maka
pelayanan dalam pencatatan hasil akan mempermudah penulis dalam
penimbangan sampah medis dan pencatatan hasil pada saat
non medis sehingga kinerja penimbangan sampah medis dan non
penulis menurun. medis sehingga dapat menghasilkan
2. Jika penulis tidak memakai APD, kinerja terbaik (Kompeten).
tidak mengecek sampah medis 2. Jika penulis memakai APD, mengecek
dan non medis disetiap ruangan, sampah medis dan non medis,
maka penulis tidak bertanggung disetiap ruangan dengan penuh
jawab terhadap lingkungan UPTD tanggung jawab (Akuntabel), peduli
Labkesda, tidak peduli terhadap terhadap kesehatan bersama
kesehatan bersama, tidak (Harmonis), maka penulis akan
memberikan kualitas terbaik dalam memberikan kualitas kinerja terbaik
kinerja petugas labkesda, (Kompeten), dalam bersama-sama
138
sehingga kepuasan pasien tidak petugas Labkesda dalam menjaga
tercapai. lingkungan UPTD Labkesda demi
3. Jika penulis tidak melakukan kepuasan pasien (Berorientasi
pemilahan, penimbangan, pelayanan).
penyimpanan, dan mencatat hasil 3. Jika penulis melakukan pemilahan,
pengolahan sampah medis dan penimbangan, penyimpanan, dan
non medis, maka penulis tidak mencatat hasil pengolahan sampah
bertanggung jawab terhadap medis dan non medis, maka penulis
kegiatan yang dilakukan, penulis mencerminkan sikap tanggung jawab,
tidak teliti, tidak peduli, tidak teliti, transparan (Akuntabel),
transparan dalam proses terhadap proses monitoring di setiap
monitoring di setiap ruangan yang ruangan yang telah ditentukan dan
telah ditentukan, sehingga kualitas bertanggung jawab terhadap
kerja penulis menjadi tidak baik. pelaporan sampah medis dan non
medis untuk kualitas kerja yang baik
(Kompetan).
139
3.1.6 Melakukan evaluasi pre test, post test dan pengolahan sampah medis
dan non medis, tanggal pelaksanaan kegiatan : 20 April 2022 s/d 21 April
2022
a. Deskripsi Kegiatan 6
Labkesda Kota Ternate yaitu melakukan evaluasi pre test, post test dan
pengolahan sampah medis dan non medis, yang dimana kegiatan keenam
ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan, pada tahapan pertama yaitu
mengumpulkan data evaluasi pre test, post test dan pengolahan sampah
medis dan non medis yang telah di lakukan selama kegiatan aktualisasi
dan habituasi, kuesioner pre test dan post yang telah dinilai di kumpulkan
medis dan non medis di kumpulkan menjadi satu berdasarkan tanggal dan
buat untuk di tunjukan kepada Kepala UPTD Labkesda selaku mentor yaitu
grafik capaian nilai pre test dan post test tentang pemahaman petugas
140
terakhir yang sangat penting dalam kegiatan keenam ini karena pada tahap
Kepala UPTD Labkesda dan Coach, pada tahapan ini penulia meminta
dukungan pada Kepala UPTD Labkesda, agar kegiatan aktualisasi ini terus
Hasil dari kegiatan keenam ini tentang melakukan evaluasi pre test,
post test dan pengolahan sampah medis dan non medis yaitu dengan telah
pemilahan sampah medis dan non medis di UPTD Labkesda Kota Ternate,
maka tujuan pada Bab I berhasil dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari
terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disusun, selain itu setelah
tentang sampah medis dan non medis dapat membuat proses pelayanan di
medis dan non medis. Untuk capaian aktualisasi dan habituasi yang lebih
141
Tabel. 1 Rincian sebelum dan sesudah kegiatan :
1. Belum adanya SOP Pemilahan, Penimbangan, Adanya SOP Pemilahan, Penimbangan, Sesuai
Penyimpanan sampah medis dan non medis Penyimpanan sampah medis dan non medis
2. Petugas UPTD Labkesda masih membuang sampah Petugas UPTD Labkesda membuang sampah medis Sesuai
medis dan non medis sembarangan dan non medis sesuai dengan jenisnya
142
3. Sampah medis dan non medis tercampur Sampah medis dan non medis terpilah dengan baik Sesuai
4. Tidak ada penyimpanan sampah medis sementara Adanya tempat penyimpanan sampah medis Sesuai
(masih menggunakan kantung plastic hitam besar) sementara
5. Tidak ada timbangan untuk menimbang sampah Adanya timbangan digital gantung untuk menimbang Sesuai
medis (menggunakan kotak yang dibuat manual sampah medis dan non medis
menggunakan kayu)
143
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
1.1 Mengumpulkan data evaluasi pre test, post test, dan pengolahan sampah
pengolahan sampah medis dan non medis mulai dari mengumpulkan data
evaluasi pre test, post test, dan pengolahan sampah medis dan non medis,
144
b. Tahapan Kegiatan 6
6. Melakukan 6.1 Mengumpulkan data 6.1 Dibuktikan dengan 6.1 Saya mengumpulkan pre Visi : Dengan
evaluasi pre test, evaluasi pre test, foto dan dokumen test, post test dan Menyusun SOP
Mewujudkan
post test dan post test dan pengolahan sampah Pemilahan,penim
pengolahan pengolahan sampah sampah medis dan non Masyarakat Sehat bangan,dan
sampah medis medis dan non medis dengan teliti, yang Mandiri dan penyimpanan
dan non medis medis tanggung jawab untuk sampah medis
Sejahtera.
(Manajemen kinerja terbaik, sebagai dan non medis,
ASN) implementasi dari nilai Dengan Membuat Saya Telah
Akuntabel, dan Melakukan
rancangan kegiatan
Kompeten Penguatan Nilai
aktualisasi maka Nilai Organisasi:
6.2 Saya menyimpulkan saya telah
6.2 Menyimpulkan 6.2 Dibuktikan dengan Cepat,Tepat.
laporan pelaksanaan
laporan foto dan laporan berkontribusi pada
kegiatan dengan penuh
pelaksanaan misi organisasi yang
tanggung jawab, teliti dan
kegiatan
penuh semangat untuk berbunyi :
kinerja terbaik, sebagai
Menjadikan
implementasi dari nilai
145
Akuntabel, dan Laboratorium yang
Kompeten
Bermutu Terpercaya
dan Terjangkau.
146
c. Pembuktian Kegiatan 6
Gambar 2. Mengumpulkan lembar ceklis dan format hasil pengolahan sampah medis dan non medis
Kamis, 21 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
147
2) Tahapan Kegiatan 2, Menyimpulkan laporan pelaksanaan kegiatan
148
Gambar 3. Hasil laporan evaluasi aktualisasi
Kamis, 21 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
149
3) Tahapan Kegiatan 3, Menyampaikan laporan ke pimpinan
Gambar 2. Meminta dukungan dan berterima kasih pada kepala UPTD Labkesda/Mentor
Jumat, 22 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
150
Gambar 3. Lembar Notulen
Jumat, 22 April 2022, di UPTD Laboratorium Kota Ternate
151
d. Analisis Dampak Kegiatan 6
(4)
(1) (2) (3) Dampak Negatif Dampak Positif
(4a) (4b)
6. Melakukan evaluasi pre a. Akuntabel 1. Jika saya tidak mengumpulkan data 1. Jika saya mengumpulkan data
test, post test dan b. Kompeten evaluasi pre test, post test, evaluasi pre test, post test,
pengolahan sampah medis c. Loyal pengolahan sampah medis dan non pengolahan sampah medis dan non
dan non medis medis dan tidak menyimpulkan medis serta menyimpulkan laporan
laporan pelaksanaan kegiatan, maka pelaksanaan kegiatan dengan penuh
saya tidak bertanggung jawab, tidak tanggung jawab (Akuntabel), maka
teliti sehingga mempersulit saya akan mempermudah saya dalam
dalam meyusun laporan evaluasi menyusun laporan evaluasi
aktualisasi, mempersulit dalam aktualisasi, mempermudah saya untuk
menjelaskan laporan tersebut ke menjelaskan laporan tersebut ke
Kepala UPTD Labkesda selaku kepala UPTD Labkesda selaku mentor
mentor akan menimbulkan kinerja sehingga dapat meningkatkan kinerja
hasil kerja saya menurun hasil kerja saya (Berorientasi
2. Jika saya tidak menyampaikan pelayanan)
laporan ke Kepala UPTD Labkesda 2. Jika saya menyampaikan laporan ke
selaku mentor, maka saya tidak Kepala UPTD Labkesda selaku mentor
bertanggung jawab, tidak sopan, tidak dengan penuh tanggung jab
152
menghargai pimpinan, sehingga saya (Akuntabel) sopan ke pada pemimpin
tidak mendapatkan masukan, saran, (Loyal), maka saya akan
pendapat dari Kepala UPTD mendapatkan masukan, saran,
Labkesda, dan saya tidak pendapat, dari kepala UPTD
mendapatkan persetujuan aktualisasi Labkesda, saya mendapatkan
untuk dapat terus berjalan sebagai dukungan /persetujuan telah selesai
habituasi atau kebiasaan di UPTD melaksanakan aktualisasi hingga
Labkesda Kota Ternate. dapat dijadikan habituasi atau
kebiasaan di UPTD Labkesda Kota
Ternate.
153
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembuktian aktualisasi ini berisi kegiatan yang dilakukan setiap hari ketika
Kota Ternate dalam pengolahan sampah medis dan non medis, kegiatan
tersebut digunakan oleh peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
(Berakhlak).
Daerah Kota Ternate dengan capaian aktualisasi yang berisi kegiatan tentang
medis dan non medis, kegiatan capaian aktualisasi ini berjalan dengan baik dan
sesuai dengan rancangan yang di agendakan, hal ini dapat diharapkan agar
masing ruangan dapat melakukan pemilahan sampah medis dan non medis
dan penyimpanan sampah medis dan non medis, sehingga aktivitas pelayanan
lebih optimal.
154
4.2 Saran
medis dan non medis dapat menjadi suatu kebiasaan pada petugas
155
DAFTAR PUSTAKA
S O FI FI
Nomor : 893.3 /121.1/ BPSDM Sofifi, 25 Maret 2022
Lamp. : 1 (satu) jepit
Hal : Pelaksanaan Agenda Habituasi Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Kota Ternate Kepada,
Yth. Para Mentor dan Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Gol.III & II
Kota Ternate
Di -
Tempat
Bersama ini kami sampaikan bahwa salah satu agenda pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III dan II Kota Ternate Tahun Pelaksanaan 2022 adalah Agenda Habituasi dimana
peserta akan kembali ke unit kerja masing – masing untuk melaksanakan Rancangan Aktualisasi
sesuai dengan gagasan / Issu yang telah diseminarkan dan disahkan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
2. Para Kepala Sub Bagian / Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi / Kepala Sekolah selaku Mentor
diharapkan untuk dapat membimbing, mengarahkan, membina dan membantu Peserta
sesuai tugas Mentor guna keberhasilan realisasi Aktualisasi, sesuai format terlampir.
3. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas Mentor (atasan langsung) juga melaksanakan
pembinaan, pengawasan dan Penilaian terhadap Sikap Perilaku Peserta selama yang
bersangkutan melaksanakan Aktualisasi di Tempat Kerja dengan bobot penilaian 5% serta
menggunakan Instrumen Penilaian sebagaimana terlampir.
7. Peserta wajib memanfaatkan masa agenda Habituasi dan Wajib menerapkan Protokol
Kesehatan untuk mengimplementasikan pada instansinya masing-masing.
8. Jadwal Ujian / Seminar Capaian Aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2022 di
Asrama Haji, Kota Ternate.
Pejabat Paraf
Demikian
Sekban atas kerjasama yang baik kami sampaikan terima kasih.
Kabid
Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kasubid Provinsi Maluku Utara
……………, ………….2022
PENILAI (MENTOR)
( …………………..)
Keterangan :
1 Penilaian Sikap Perilaku dimulai pada saat yang bersangkutan mulai melaksanakan Agenda Aktualisasi di Tempat Kerja, dengan empat aspek penilaian yaitu: Kedisiplinan, Kepemimpinan, Kerjasama,
dan Prakarsa dengan bobot 5 (lima) persen dan dilaksanakan setiap hari kerja.
2 Aspek kedisiplinan sekurang-kurangnya memuat sub aspek: jumah kehadiran dalam setiap sesi pembelajaran, menjaga etika dan kesopanan, dan kepatuhan terhadap tata tertib baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis guna menjaga kelancaran penyelenggaraan pelatihan.
3 Aspek kepemimpinan sekurang-kurangnya memuat sub aspek: obyektif dan tegas dalam memberi instruksi dan/atau mengambil keputusan baik dalam posisi sebagai pengurus kelas/kelompok atau
sebagai bagian dari anggota kelas/kelompok untuk ikut serta berkontsribusi demi kepentingan bersama, keinginan dan kemampuan membela kepentingan bersama dan menunjukan rasa
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan memberikan contoh keteladanan seperti konsisten, adil, jujur, tekun, dan rasional dalam setiap bidang kehidupan sebagaiCPNS.
4 Aspek kerjasama sekurang-kurangnya memuat sub aspek: menujukan motif berperilaku positif dalam menyelesaikan tugas bersama secara kooperatif, menujukan
sikap berperilaku menerima pendapat orang lain dalam melahirkan gagasan bersama secara kritis, dan menunjukan sikap dan perilaku dalam membina keutuhan dan kekompakan kelompok sebagai
bentuk dukungan terhadap kelancaran penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS.
5 Aspek prakarsa sekurang-kurangnya memuat sub aspek: menunjukan kemampuan mengajukan pertanyaan yang relevan, terarah, dan terukur kepada pengajar dan penyelenggara atau kepada
sesama peserta pada saat pembelajaran, kemampuan menyampaikan gagasan atau ide secara kritis, konstruktif dan bermanfaat terkait dengan tuntutan pembelajaran ataupun dalam rangka
aktualisasi ditempat kerja, dan kemampuan mengendalikan diri, waktu, situasi dan lingkungan sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS.
Formulir 11 : Rekapitulasi Nilai Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang
Tugas Pelatihan Dasar CPNS
Dst
NILAITOTAL(RATA-RATA)
NILAI AKHIR {BOBOT 20 %)
Keteraogan:
Kolom 1 diisi dengan nomor urut
Kolom 2 diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang dikuasai peserta dadam melaksanakan tugas jabatan.
Kolorn 3 diisi dengan penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal dan/ atau pelatilaarr non klasikal.
Kolom 4 diisi denga tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis t›idang tugas.
Kolom 5 diisi dengan strategi/metode penguatan kompetensi teknis t›idang tugas yang diberikan sesuai jenis pelatihan yang dipilij.
Kolom 6 diisi dengan mata pelatihan / materi pelatihan kornpetensi di teknis bidang tugas yang diberikan.
Kolorrr 7 cliisi dengan jumlah hari /jam pelajaran dari materi pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom 8 diisi dengan name tempat diselenggarakannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
Kolom 9 diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kornpetensi, Pada
baris NILAI TOTAL, kolorn nilai diisi dengan rata-rata kornpetensi teknis bidaang tugas.
Pada kolom NILAI AKHIR, nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot .
.. .diisi nama kota, tanggal, bulan tahun
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
pengelola SDM Aparatur Instansi)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN BERBASIS WILAYAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Limbah Medis adalah hasil buangan dari aktifitas medis
pelayanan kesehatan.
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
3. Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Berbasis Wilayah adalah upaya pengelolaan limbah
medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang seluruh
tahapannya dilakukan di suatu wilayah sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah.
4. Pengelola Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang selanjutnya disebut Pengelola adalah perusahaan
berbentuk badan hukum yang melakukan pengelolaan
Limbah Medis di luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
7. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
-4-
BAB II
PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS WILAYAH
Pasal 2
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib melaksanakan
pengelolaan Limbah Medis.
Pasal 3
(1) Dalam rangka meminimalkan risiko pencemaran
lingkungan dan dampak kesehatan, penyalahgunaan
Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan
mengoptimalkan pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di suatu wilayah, diselenggarakan
Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Berbasis Wilayah.
(2) Dalam penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah
Daerah memfasilitasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
tidak mampu mengelola limbah medisnya sendiri melalui
penyediaan Pengelola.
(3) Penyediaan Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dapat dilakukan melalui pembentukan unit pelaksana
teknis daerah, badan usaha milik daerah, dan/atau
bekerja sama dengan pihak swasta sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
Dalam penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3, Pemerintah Daerah terlebih dahulu
melakukan studi kelayakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
-5-
Pasal 5
Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Berbasis Wilayah dilakukan melalui pengelolaan Limbah
Medis secara:
a. internal; dan
b. eksternal.
Pasal 6
(1) Pengelolaan Limbah Medis secara internal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a meliputi tahapan:
a. pengurangan dan pemilahan;
b. pengangkutan internal;
c. penyimpanan sementara; dan
d. pengolahan internal.
(2) Pengelolaan Limbah Medis secara internal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan dapat difasilitasi oleh
Pemerintah Daerah.
(3) Pengurangan dan pemilahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Pengangkutan internal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan menggunakan alat angkut tertutup beroda
menuju tempat penyimpanan sementara limbah bahan
berbahaya dan beracun.
(5) Penyimpanan sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c dilakukan pada tempat penyimpanan
sementara limbah bahan berbahaya dan beracun yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(6) Pengolahan internal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d dilaksanakan dengan metode non insenerasi
terhadap Limbah Medis tertentu dengan cara mengubah
bentuk dari bentuk semula sehingga tidak
disalahgunakan.
-6-
Pasal 7
(1) Pengelolaan Limbah Medis secara eksternal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dilakukan oleh
Pengelola melalui tahapan:
a. pengangkutan eksternal;
b. pengumpulan;
c. pengolahan; dan
d. penimbunan.
(2) Pengangkutan eksternal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dilakukan:
a. dari tempat penyimpanan sementara limbah bahan
berbahaya dan beracun di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan ke tempat pengumpulan; atau
b. dari tempat penyimpanan sementara limbah bahan
berbahaya dan beracun di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan ke tempat pengolahan akhir.
(3) Pengumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilakukan pada tempat pengumpulan yang
memiliki izin pengumpul sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Tempat pengumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dapat disediakan oleh Pemerintah Daerah.
(5) Pengolahan dan penimbunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c dan huruf d dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Pelaksanaan pengelolaan Limbah Medis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 mengacu pada Pedoman
Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Berbasis Wilayah yang tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
-7-
BAB III
SUMBER DAYA
Pasal 9
Dalam penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah diperlukan dukungan
sumber daya yang paling sedikit berupa:
a. lahan untuk lokasi pengelolaan sesuai dengan ketentuan
tata ruang;
b. sarana dan prasarana dalam pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan
kompetensi dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun; dan
d. pendanaan.
Pasal 10
Pendanaan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Berbasis Wilayah bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara, anggaran pendapatan dan
belanja daerah, swasta/masyarakat, dan sumber lain yang
sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 11
Jenis sumber daya yang dibutuhkan dalam Pengelolaan
Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis
Wilayah mengacu pada Pedoman Pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah yang
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-8-
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH DAERAH
Pasal 12
Dalam penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah, Pemerintah Pusat
bertanggung jawab:
a. menyusun kebijakan nasional dan norma, standar,
pedoman, dan kriteria di bidang pengelolaan Limbah
Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
b. sosialisasi dan advokasi kepada Pemerintah Daerah,
lintas sektor, dan pemangku kepentingan terkait;
c. melakukan peningkatan kapasitas petugas yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan Limbah Medis;
dan
d. monitoring dan evaluasi serta pembinaan teknis.
Pasal 13
Dalam penyelenggaraan Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah, Pemerintah Daerah
bertanggung jawab:
a. menyediakan lahan untuk pelaksanaan Pengelolaan
Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis
Wilayah;
b. membentuk badan usaha atau bekerjasama dengan
pihak swasta untuk menyelenggarakan Pengelolaan
Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis
Wilayah;
c. menyusun kebijakan daerah di bidang pengelolaan
Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. sosialisasi dan advokasi kepada lintas sektor dan
pemangku kepentingan terkait;
e. melakukan peningkatan kapasitas petugas yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan Limbah Medis;
dan
f. monitoring dan evaluasi serta pembinaan teknis.
-9-
BAB V
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 14
(1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan penghasil Limbah
Medis wajib melakukan pencatatan dan pelaporan terkait
Limbah Medis yang dikelola secara internal.
(2) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. jenis limbah,
b. manifest limbah;
c. sumber limbah;
d. jumlah limbah; dan
e. kegiatan pengelolaan.
(3) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib disampaikan secara berjenjang kepada
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, kepala
dinas kesehatan daerah provinsi, dan Menteri
(4) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan secara berkala setiap bulan.
(5) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dilakukan secara elektronik.
Pasal 15
(1) Setiap Pengelola wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan terkait pengelolaan Limbah Medis secara
eksternal di wilayahnya.
(2) Pencatatan dan pelaporan yang dimaksud sebagaimana
pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. nama dan jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
penghasil Limbah Medis;
b. nomor manifest limbah;
c. jenis dan jumlah limbah; dan
d. jenis-jenis pengolahan limbah.
(3) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib disampaikan kepada kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota dan kepala dinas
- 10 -
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
(1) Menteri, menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, gubernur, bupati/walikota melakukan
pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah sesuai
dengan kewenangan masing-masing.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. sosialisasi dan advokasi;
b. monitoring dan evaluasi; dan/atau
c. bimbingan teknis dan pelatihan.
Pasal 17
(1) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 ayat (2) huruf b dilakukan untuk menilai
ketaatan proses Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah baik secara
internal maupun eksternal.
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menggunakan instrumen yang tercantum dalam
- 11 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 12 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juli 2020
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juli 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
Limbah Medis adalah semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan,
1. Pengertian
fasilitas penelitian dan laboratorium
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan penanganan
2. Tujuan
limbah medis di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
SK Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
3. Kebijakan Nomor : 061/SOP/LAB-TTE/2022
Tentang pemilahan sampah medis dan non medis
1. Handscoen / Sarung Tangan steril
2. Masker
3. Sepatu Boot
4. Kaca Mata
4. Alat Dan Bahan 5. Baju Lab
6. Safety box
7. Sampah medis dan Non Medis
8. Plastik kuning
9. Plastik hitam
1. Petugas Memakai Handscoen/Sarung Tangan Steril, Masker , Baju Lab, Kaca
Mata, Dan Sepatu Boot.
2. Petugas mengumpulkan sampah medis dan non medis, untuk seluruh peyanan
klinis di laboratorium.
3. Petugas menggunakan sarung tangan steril masker dan APD lengkap
5. Langkah-Langkah
membawa kantong plastik kuning dan hitam.
4. Petugas Memilah Hasil Buangan Antara Sampah Medis Dan Non Medis.
5. Petugas Memasukkan Sampah Medis Ke Plastik Yang Berwarna Kuning Yang
Infeksius Dan Sampah Non Medis Di Plastik Berwarna Hitam.
6. Petugas memisahkan sampah medis benda Tajam jarum suntik, rapid antigen,
lidi swab ke safety box.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate di bawah naungan Dinas
6. Penanggung
Kesehatan Kota Ternate
Jawab
7. Diagram Alir
Petugas Memakai
Handscoen/Sarung Tangan
Steril, Masker, Baju Lab,
Kaca Mata, Sepatu Boot
YA/MEDIS
Petugas memasukkan
sampah non medis ke
Sampah Medis infeksius :
Sampah medis Tajam: dalam tong
Handscoen/sarung tangan penampungan sampah
dan mudah pecah, jarum
steril ,Masker, rapid antigen
Suntik, tempat serum
,lidi swab, baju hazmat,kapas
darah.
hasil kegiatan medis, dll.
9. Referensi https://www.scribd.com/document/435230564/Sop-Pemilahan-Sampah-Medis-Dan-Non-
Medis
SOP PENIMBANGAN SAMPAH MEDIS DAN
NON MEDIS
Limbah Medis adalah semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan,
1. Pengertian
fasilitas penelitian dan laboratorium
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penatalaksanaan penanganan
2. Tujuan
limbah medis di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
SK Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
3. Kebijakan Nomor : 061/SOP/LAB-TTE/2022
Tentang penimbangan sampah medis dan non medis
1. Handscoen/Sarung Tangan Steril
2. Masker
3. Spatu Boot
4. Kaca Mata
5. Baju Lab
4. Alat Dan Bahan
6. Safety box
7. Sampah medis dan Non Medis
8. Plastik kuning
9. Plastik hitam
10. Timbangan
1. Petugas Memakai Handscoen/Sarung Tangan Steril, Masker , Baju Lab, Kaca
Mata, Dan Spatu Boot.
2. Petugas melakukan pengangkutan sampah medis dan non medis menuju ke
tempat yang sudah di tentukan.
5. Langkah-Langkah 3. Petugas melapisi kembali plastik sampah medis ke wadah yang tidak
menggunakan plastik kuning dan juga plastik hitam untuk sampah non medis
4. Petugas mengangkat plastik kuning untuk melakukan penimbangan Sampah
Medis
5. Petugas kembali mengangkat plastik hitam melakukan penimbangan sampah
non medis
6. Petugas mencatat hasilnya pada lembar cek list harian sampah medis dan non
medis.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate di bawah naungan Dinas
6. Penanggung
Kesehatan Kota Ternate
Jawab
7. Diagram Alir
Petugas Memakai
Handscoen/Sarung Tangan
Steril, Masker, Baju Lab,
Kaca Mata, Spatu Boot
Petugas Mengangkut
sampah medis dan non
medis
Sampah Sampah
Medis Non Medis
Limbah Medis adalah semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan,
1. Pengertian
fasilitas penelitian dan laboratorium.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penatalaksanaan penanganan
2. Tujuan
limbah medis di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
SK Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
3. Kebijakan Nomor : 061/SOP/LAB-TTE/2022
Tentang penyimpanan sampah medis dan non medis
1. Handscoen/Sarung Tangan Steril
2. Masker
3. Spatu Boot
4. Kaca Mata
4. Alat Dan Bahan 5. Baju Lab
6. Safety box
7. Plastik kuning
8. Sampah medis
9. TPS sementara limbah medis
1. Petugas Memakai Handscoen/Sarung Tangan Steril, Masker , Baju Lab, Kaca
Mata, Dan Sepatu Boot.
2. Petugas memasukkan Sampah medis benda tajam dan mudah pecah seperti
jarum suntik,serum darah, rapid antigen,lidi swab,alkohol swab bekas darah ke
safety box .Dan Non Medis seperti plastik,botol mineral,kertas sisa-sisa
5. Langkah-Langkah
makanan Kedalam Plastik Hitam.
3. Untuk sampah non medis tidak perlu di simpan dimasukan ke plastik berwarna
hitam lalu dibuang ke tps depan gedung untuk diangkut oleh petugas dinas
kebersihan.
4. Petugas melakukan penyimpanan sampah medis sementara (TPS)
5. Petugas memeriksa kembali kondisi plastik penyimpanan tidak ada tumpahan,
tidak robek, tidak bocor, plastik diikat dengan rapi, dan safety box dalam
keadaan tertutup.
6. Kemudian Petugas mengambil Plastik kuning dan hitam setiap selesai kegiatan
pelayanan dan memasukkan ke dalam tempat sampah yang tertutup di setiap
ruangan penghasil sampah medis dan non medis.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate di bawah naungan Dinas
6. Penanggung
Jawab Kesehatan Kota Ternate
7. Diagram Alir
Petugas Memakai
Handscoen/Sarung Tangan
Steril, Masker, Baju Lab,
Kaca Mata, Sepatu Boot
Petugas memasukkan
Sampah medis plastik Petugas memasukkan
kuning dan sampah Sampah non medis ke
medis benda tajam ke plastik hitam
safety box
Petugas membuang
Petugas mengangkut sampah medis,dan sampah non medis ke
sampah medis benda tajam masukan luar gedung lab ke
kedalam tempat pembuangan sampah tempat tps
medis sementara (tps)
Rosihan Adhani
i
Pengelolaan
Limbah Medis
Pelayanan kesehatan
Rosihan Adhani
ii
Diterbitkan oleh :
Lambung Mangkurat University Press
Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan Unlam
Jl. H. Hasan Basry, KayuTangi, Banjarmasin 70123
Gedung Rektorat Unlam Lt.2
V + 122 halaman; 15 x 23 cm
Cetakan Pertama, Februari 2018
ISBN : 978-602-6483-56-0
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
1
Bab 1
Pendahuluan
Bab 2
Limbah Pelayanan Kesehatan
dan gizi, serta kamar mandi. Limbah cair domestik juga dapat
dimanfaatkan kembali apabila sudah dilakukan pengolahan dan
memenuhi standar serta baku mutu yang berlaku. Biasanya
pemanfaatan kembali dilakukan untuk kegiatan penyiraman tanaman.
Selain limbah non medis, limbah medis pasti ditemukan di fasilitas
pelayanan kesehatan meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit dan
biasanya berasal dari pelayanan medis maupun penunjang medis,
dimana limbah medis masuk dalam kategori limbah B3. Limbah B3
padat yang dihasilkan di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi limbah
infeksius termasuk limbah tajam seperti jarum suntik, limbah dari
obat-obatan dan reagen kadaluarsa yang merupakan bahan kimia,
tumpahan atau sisa kemasan dari limbah B3, serta limbah B3 lainnya
yang bersifat atau berasal dari bahan patologis, radioaktif, farmasi,
sitotoksik, dan limbah logam, serta kontainer bertekanan.
Buangan darah dan cairan tubuh pasien merupakan limbah
infeksius. Buangan dari laboratorium yang sifatnya infeksius, dan
limbah dari kegiatan isolasi, serta kegiatan yang menggunakan hewan
uji juga masuk dalam kategori limbah infeksius. Pada peraturan
disebutkan bahwa “limbah infeksius merupakan limbah berupa darah
dan cairan tubuh. Darah atau produk darah meliputi serum, plasma
dan komponen darah lainnya. Cairan tubuh meliputi semen, sekresi
vagina, cairan serebrospinal, cairan pleural, cairan peritoneal, cairan
pericardial, cairan amniotik, dan cairan tubuh lainnya yang
terkontaminasi darah” (Berdasarkan “Permen LH nomor 56 tahun
2015 tentang Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
8
Bab 3
Dampak Limbah Pelayanan Kesehatan
Bab 4
Limbah Rumah Sakit
7. Limbah radioaktif
Yang termasuk kategori ini adalah semua limbah maupun
bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida.
8. Limbah plastik
Yang termasuk kategori ini adalah semua limbah yang
berbahan plastik yang dihasilkan dan dibuang seperti barang
disposable (sekali pakai) dan plastik kemasan/ pembungkus
peralatan.
dari 20 ekor per block grill atau tikus terlihat pada siang
hari.
2) Pengendalian terhadap serangga dan binatang pengganggu
harus dilakukan minimal satu bulan sekali (dalam kondisi
normal)
c. Pengolahan dan Pemusnahan
Pengolahan dan pemusnahan limbah padat non medis
harus dilakukan sesuai kebijakan serta peraturan yang
berlaku.
3. Limbah Cair
Buangan limbah cair (effluent) rumah sakit sebelum
dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi standar
baku mutu yang berlaku yaitu sesuai “Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Rumah Sakit dan/ atau peraturan daerah setempat”.
4. Limbah Gas
Limbah gas yang dihasilkan dari buangan kegiatan rumah
sakit, khususnya pemusnahan limbah medis harus mengacu pada
ketentuan yang berlaku.
Pengelolaan limbah di rumah sakit dilakukan sejak limbah itu
dihasilkan dari sumbernya, dipilah, dikumpulkan, ditampung,
diangkut hingga dibuang dan/ atau dimusnahkan. Setiap upaya
pengelolaan harus sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)
yang ada dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Pengelolaan yang
salah di awal akan mempengaruhi pengelolaan limbah selanjutnya
25
e. Limbah Gas
Limbah gas rumah sakit biasanya berasal dari proses
pembakaran. Limbah gas yang sering menjadi permasalahan
adalah limbah gas insenerator. Dalam pengelolaannya, limbah
gas insenerator menggunakan instalasi pengontrol polusi udara
43
1. Apa yang anda ketahui tentang perbedaan sampah medis dan non medis…
a. Sampah medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu kegiatan medis sedangkan
sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis yang
berasal dari dapur, perkantoran dll
b. Sampah non medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu
kegiatan medis sedangkan sampah medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran dll
c. Sampah medis adalah sisa dari mahluk hidup yang mudah terurai secara alami sedangkan
sampah non medis adalah sampah yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
2. Akibat atau dampak buruk apa yang ditimbulkan jika kita tidak memilah sampah medis dan
non medis…
a. Lingkungan mejadi sehat
b. Menjadi sumber penyakit
c. Tanah menjadi subur
3. Sampah non medis dibuang pada tempat sampah berwarna…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
4. Tempat sampah berwarna kuning khusus untuk sampah medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, masker
5. Tempat sampah berwarna hijau khusus untuk sampah non medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, plastik makanan
6. Warna pewadahan sampah medis infeksius dan benda tajam adalah...
a. Hitam
b. Merah
c. Kuning
7. Limbah layanan kesehatan terdiri dari…
a. Limbah benda tajam
b. A dan C benar
c. Limbah infeksius, Limbah kimia
8. Simbol sampah medis/infeksius yang anda ketahui…
a. c.
b.
NO A B C
10
SOAL POST TEST
1. Apa yang anda ketahui tentang perbedaan sampah medis dan non medis…
a. Sampah medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu kegiatan medis sedangkan
sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis yang
berasal dari dapur, perkantoran dll
b. Sampah non medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu
kegiatan medis sedangkan sampah medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran dll
c. Sampah medis adalah sisa dari mahluk hidup yang mudah terurai secara alami sedangkan
sampah non medis adalah sampah yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
2. Akibat atau dampak buruk apa yang ditimbulkan jika kita tidak memilah sampah medis dan
non medis…
a. Lingkungan mejadi sehat
b. Menjadi sumber penyakit
c. Tanah menjadi subur
3. Sampah non medis dibuang pada tempat sampah berwarna…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
4. Tempat sampah berwarna kuning khusus untuk sampah medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, masker
5. Tempat sampah berwarna hijau khusus untuk sampah non medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, plastik makanan
6. Warna pewadahan sampah medis infeksius dan benda tajam adalah...
a. Hitam
b. Merah
c. Kuning
7. Limbah layanan kesehatan terdiri dari…
a. Limbah benda tajam
b. A dan C benar
c. Limbah infeksius, Limbah kimia
8. Simbol sampah medis/infeksius yang anda ketahui…
a. c.
b.
NO A B C
10
JAWABAN SOAL KUESIONER
1. Apa yang anda ketahui tentang perbedaan sampah medis dan non medis…
a. Sampah medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu
kegiatan medis sedangkan sampah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan
dari kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran dll
b. Sampah non medis merupakan sampah hasil buangan dari suatu
kegiatan medis sedangkan sampah medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran dll
c. Sampah medis adalah sisa dari mahluk hidup yang mudah terurai secara alami sedangkan
sampah non medis adalah sampah yang mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
2. Akibat atau dampak buruk apa yang ditimbulkan jika kita tidak memilah sampah medis dan
non medis…
a. Lingkungan mejadi sehat
b. Menjadi sumber penyakit
c. Tanah menjadi subur
3. Sampah non medis dibuang pada tempat sampah berwarna…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
4. Tempat sampah berwarna kuning khusus untuk sampah medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, masker
5. Tempat sampah berwarna hijau khusus untuk sampah non medis berupa …
a. Plastik/bungkus makanan, kertas, masker
b. Sarung tangan/handscoon, masker
c. Botol minuman, kertas, plastik makanan
6. Warna pewadahan sampah medis infeksius dan benda tajam adalah...
a. Hitam
b. Merah
c. Kuning
7. Limbah layanan kesehatan terdiri dari…
a. Limbah benda tajam
b. A dan C benar
c. Limbah infeksius, Limbah kimia
8. Simbol sampah medis/infeksius yang anda ketahui…
a. c.
b.
3. Limbah Kimia
Contoh : alkohol
Sarung tangan
Jarum Suntik
bekas
Pengaruh….!!!
CAPAIAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST STAF UPTD LABKESDA KOTA TERNATE
TENTANG PEMAHAMAN PETUGAS LABORATORIUM TERHADAP PENTINGNYA
PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
100
90
80
70
60
50 Pre Test
Post Test
40
30
20
10
0
Sukmawati Winda Roslinda Farida Buju Uli
Pada capaian nilai pre test dan post test staf UPTD Labkesda Kota
pemilahan sampah medis dan non medis terjadi peningkatan, yang di mana
sebelum sosialisasi pre test di lakukan banyak terdapat nilai terendah 50 dan
hal ini berarti sosialisasi tentang pengolahan sampah medis dan non medis
Saya mengangkat ibu Riny Ariyani Amra, S.Si sebagai role model, karena
menurut saya sebagai Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota
Ternate, beliau dapat menjadi contoh yang baik dalam hal manajemen UPTD
Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate, beliau merupakan sosok yang
baik hati, sederhana, disiplin, ramah, telaten dalam bekerja serta selalu teliti
dalam mengerjakan sesuatu. Dalam kesehariannya di UPTD Laboratorium
Kesehatan Daerah Kota Ternate, beliau sangat akrab dan perhatian kepada staf
labkesda yang lain, sosok seperti inilah yang menginspirasi saya sehingga saya
menjadikan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Ternate
sebagai panutan di tempat kerja saya.
TESTIMONI DARI PETUGAS UPTD LABKESDA KOTA TERNATE
Menyiapkan ruangan
kegia
kegiatan 2 kegiatan 3 kegiatan 4 kegiatan 5 kegiatan 6
Nilai Dasar indikator nilai Total
I II III I II III IV V I II III IV I II III IV V VI I II III IV V I II III
Responsivitas 0
Berorientasi
elayanan Kualitas 0
Kepuasan 2
Integritas tinggi 2
dapat Dipercaya 6
Konsisten 3
Akuntabel Transparan 8
Disiplin 3
Jujur 1
Bertanggung jawab 25
Kinerja Terbaik 13
Sukses 0
Kompeten Keberhasilan 6
Learning Agility 3
Ahli dibidangnya 0
Peduli 2
Harmonis Perbedaan 0
Selaras 5
Komitmen 1
Dedikasi 4
Loyal Kontribusi 4
Nasionalisme 3
Pengabdian 3
Inovasi 5
Proaktif 0
Kesediaan bekerja
sama 4
Kolaboratif
Sinergi Untuk Hasil
yang lebih baik 1
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Kegiatan VI TOTAL
Cepat
4
5
Tepat
Tata Nilai
2
Akurat
Manajemen ASN 6
Smart ASN 2
LAPORAN KEGIATAN
“ Mengoptimalkan Pengolahan Sampah Medis Dan Non Medis Untuk
Meningkatkan Pemahaman Petugas Laboratorium Terhadap Pentingnya
Pemilahan Sampah Medis Dan Non Medis ”
tanggung jawab khusus yang berkaitan dengan Sampah medis dan non
pembuangan sampah medis dan non medis yang dilakukan tidak akan
Kesehatan Daerah Kota Ternate melalui beberapa tahap, antara lain tahap
padat dan sampah non medis masih belum optimal, terutama tahap
pemilahan yang berasal dari sumber yang menghasilkan sampah medis dan
non medis. Pengolahan sampah medis dan sampah non medis belum di
kelola dan di monitoring dengan benar, hal ini dapat membahayakan petugas
1
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah maupun pasien yang berkunjung di
sampah padat medis mengandung virus dan kuman yang berasal dari
optimal berupa pengolahan sampah medis dan non medis sesuai sop untuk
medis”.
yang prima agar masyarakat menjadi lebih senang dan puas atas pelayanan
yang di berikan dan selalu bekerja sama dengan petugas-petugas yang ada
2
1.3 Waktu Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilakukan mulai dari tanggal 28 Maret
Sasaran kegiatan yaitu sampah medis dan non medis yang di hasilkan
pentingnya pemilahan sampah medis dan non medis di UPTD Labkesda Kota
Ternate, maka tujuan kegiatan berhasil dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari
terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disusun, selain itu setelah
tentang sampah medis dan non medis serta melakukan pre test dan post test
petugas UPTD Labkesda dalam proses pemilahan sampah medis dan non
medis setelah sosialisasi, di mana pada capaian nilai pre test dan post test
3
terdapat nilai terendah 50 dan tertinggi 80 dengan rata-rata 60 %, sedangkan
mendapatkan hasil yang baik, Untuk capaian aktualisasi dan habituasi yang
SESUDAH
NO SEBELUM AKTUALISASI KETERANGAN
AKTUALIASASI
4
1.6 Kesimpulan
pemilahan sampah medis dan non medis, kegiatan capaian aktualisasi ini
berjalan dengan baik dan sesuai dengan rancangan yang di agendakan, hal ini
medis dan non medis sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),
proses penimbangan dan penyimpanan sampah medis dan non medis, sehingga
5
7