Anda di halaman 1dari 8

SOAL UTS

Geografi Lingkungan :

Hari/tanggal : Selasa/ 24 Okt 2023

Waktu : 08.50 – 09.50 (60 Menit)

Nama : Afriyalni Syafril

Nim : 21045073

1. Indonesia adalah negara yang sangat banyak terdapat suku bangsa yang masing-masing suku
mempunyai kearifan local yang pro lingkungan. Contoh : Masyarakat yang tinggal didekat
Sungai, akan membuat rumah panggung supaya tidak terkena bencana banjir. Silahkan anda
contohkan kerifan local Masyarakat yang lain (5 Buah) dan jelaskan maksudnya mengapa
demikian?

2. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara daratan dan lautan. Menurut
saudara mengapa mangrove perlu di dukung keberadaannya?

3. Indonesia dalah negara yang rawan dengan bencana (gempa, tsunami, gunung Meletus,
banjir, kebakaran hutan, dll). Menurut saudara apa yang harus disiapkan pemerintah untuk
masyarakatnya, supaya korban tidak banyak yang berjatuhan dan bisa meminimalisisr risiko
bencana dari kejadian kejadian tersebut?

4. Letak Indonesia sangat strategis dan merupakan negara terbesar kepulauannya di dunia. Hal
ini membuat Indonesia sangat kaya akan sumberdaya baik didarat ataupun dilautan.Program
apa yang bisa saudara tawarkan untuk bisa mewujudkan Pembangunan berkelanjutan?

5. Dengan terbukanya hutan lindung untuk kegiatan ekonomi Masyarakat, mengakibatkan


banyak habitat hewan liar, seperti harimau, gajah dll terganggu ekosistemnya. Sehingga
Binatang tersebut masuk ke permukiman untuk mencari makanan. Apa solusi yang bisa saudara
tawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. ?

Jawaban :

1. Tentu, berikut adalah lima contoh kearifan lokal masyarakat di Indonesia yang berkaitan
dengan lingkungan:

 Penggunaan Batu-Batu di Rumah Adat Toraja: Masyarakat di Toraja, Sulawesi Selatan,


membangun rumah adat dengan menggunakan batu alam yang kuat. Ini tidak hanya
menciptakan rumah yang tahan lama, tetapi juga mengurangi dampak deforestasi
karena tidak memerlukan kayu yang berlebihan.
 Sistem Irigasi Sawah Subak di Bali: Masyarakat Bali telah mengembangkan sistem irigasi
yang disebut "subak" untuk mengatur air bagi sawah mereka. Sistem ini mengutamakan
penggunaan air secara berkelanjutan dan memastikan pemanfaatan air yang adil di
antara petani.
 Kampung Nelayan Pulau Togean: Di Pulau Togean, Sulawesi Tengah, masyarakat nelayan
hidup berdampingan dengan alam. Mereka menghindari pemakaian alat tangkap ikan
yang merusak terumbu karang, dan menjaga ekosistem laut sekitar pulau mereka.
 umah Panggung Suku Dayak: Suku Dayak di Kalimantan menghuni rumah panggung
tradisional. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari banjir, serta untuk menjaga
keberlanjutan hutan dan keanekaragaman hayati di bawah rumah mereka.
 Pemanfaatan Batu Gunung Merapi: Masyarakat sekitar Gunung Merapi di Yogyakarta
memanfaatkan batu vulkanik bekas letusan gunung sebagai bahan bangunan. Hal ini
tidak hanya mengurangi penggunaan bahan bangunan konvensional, tetapi juga
membantu membersihkan lahan bekas erupsi.
Semua kearifan lokal ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan
keinginan untuk menjaga alam sekitar agar tetap lestari.

2. Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting dan perlu didukung keberadaannya karena
memiliki dampak positif yang signifikan. Berikut beberapa alasan mengapa mangrove perlu
didukung:

 Penyaringan Air: Mangrove berperan sebagai penyaring alami bagi air tawar dan air laut.
Akar-akar mangrove menangkap zat-zat berbahaya dan polutan sebelum mencapai laut,
membantu menjaga kualitas air laut yang lebih baik.
 Habitat Biota Laut: Ekosistem mangrove adalah tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan,
moluska, krustasea, dan burung. Ini mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan
merupakan tempat berkembang biak bagi banyak spesies.
 Perlindungan dari Bencana Alam: Mangrove adalah benteng alamiah yang mengurangi
dampak banjir dan badai. Akarnya yang kuat membantu menjaga garis pantai dari erosi
dan menyerap energi gelombang laut.
 *Penyimpanan Karbon: Mangrove menyimpan karbon dalam jumlah besar. Dengan
menjaga ekosistem mangrove tetap utuh, kita dapat membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca dan membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
 endukung Ekonomi: Mangrove juga memiliki peran ekonomi yang penting. Masyarakat
lokal sering mengandalkan mangrove untuk nelayan, pariwisata, dan sumber daya hutan
mangrove. Ekosistem ini mendukung mata pencaharian dan ekonomi komunitas lokal.
 Biodiversitas: Mangrove merupakan tempat tinggal bagi berbagai spesies tanaman dan
hewan yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati global. Ini adalah sumber
genetik penting yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman tahan garam
dan spesies lainnya.
Mangrove adalah bagian integral dari ekosistem bumi dan memiliki peran penting dalam
menjaga keseimbangan alam. Mempertahankan dan mendukung mangrove adalah tindakan
penting dalam pelestarian lingkungan dan berkelanjutan.

3. Pemerintah Indonesia dapat mengambil berbagai tindakan untuk mempersiapkan masyarakat


dan meminimalkan risiko terkait bencana. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

 Penyuluhan dan Pendidikan Publik: Pemerintah harus meningkatkan kesadaran


masyarakat tentang potensi bencana, bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda awal,
dan langkah-langkah evakuasi yang tepat. Ini dapat dilakukan melalui kampanye
penyuluhan dan pendidikan publik secara teratur.
 Sistem Peringatan Dini: Investasi dalam sistem peringatan dini yang efektif adalah kunci.
Ini mencakup sistem peringatan gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem, dan bahaya
lainnya. Pemerintah harus memastikan informasi ini tersedia dan dapat diakses oleh
masyarakat.
 Perencanaan Tata Ruang : Perencanaan tata ruang yang baik, termasuk pembatasan
pembangunan di daerah berisiko tinggi, adalah penting untuk mengurangi dampak
bencana seperti banjir dan erupsi gunung berapi.
 Konstruksi Tahan Gempa dan Ketahanan Tsunami: Pemerintah harus menerapkan
peraturan bangunan yang ketat, terutama di wilayah rawan gempa dan tsunami. Ini
mencakup memastikan bangunan-bangunan umum dan perumahan memiliki ketahanan
terhadap gempa bumi.
 Pengembangan Rencana Evakuasib: Pemerintah harus mengembangkan rencana
evakuasi yang jelas dan berkoordinasi untuk wilayah-wilayah yang rentan terhadap
bencana. Masyarakat perlu tahu rute evakuasi dan titik-titik perlindungan.
 Penguatan Infrastruktur Darurat : Membangun dan memelihara infrastruktur darurat
seperti shelter, sarana kesehatan, dan pasokan pangan dan air bersih yang tahan
bencana.
 Pelatihan dan Persiapan Masyarakat : Melibatkan masyarakat dalam pelatihan dan
simulasi evakuasi dapat meningkatkan kesiapan mereka untuk menghadapi bencana.
 Manajemen Bencana yang Efektif : Pemerintah harus memiliki lembaga dan sistem
manajemen bencana yang kuat. Ini termasuk perencanaan respons dan koordinasi yang
baik di tingkat lokal, regional, dan nasional.
 Asuransi Bencana: Mendorong masyarakat untuk mendapatkan asuransi bencana bisa
membantu mengurangi kerugian finansial setelah bencana.
 Pengelolaan Hutan dan Lingkunga : Memelihara hutan dan lingkungan yang sehat dapat
membantu mengurangi risiko banjir dan tanah longsor.

Upaya yang sistematis, terpadu, dan berkelanjutan dalam hal persiapan dan mitigasi bencana
adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan kerugian akibat bencana di Indonesia. Hal ini
memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

4. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan memanfaatkan sumber


daya alam yang kaya di daratan dan lautan, berbagai program dan inisiatif bisa diterapkan.
Berikut adalah beberapa program yang dapat membantu:

 Pengembangan Energi Terbarukan : Investasi dalam energi terbarukan seperti tenaga


surya, angin, dan hidro dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar
fosil dan mengurangi dampak lingkungan.
 Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: Mendorong praktik pengelolaan hutan yang
berkelanjutan untuk menghindari deforestasi dan merusak ekosistem hutan yang
penting.
 Penanaman Mangrove dan Restorasi Ekosistem Laut : Melindungi dan merestorasi
ekosistem mangrove dan terumbu karang dapat membantu menjaga keberlanjutan
ekosistem laut dan melindungi garis pantai.
 Peningkatan Pertanian Berkelanjutan : Mendukung petani dalam menerapkan praktik
pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik dan irigasi yang efisien.
 Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan: Memastikan bahwa industri pariwisata
berkembang dengan berkelanjutan, memperhatikan konservasi lingkungan dan
kesejahteraan komunitas lokal.
 Pengelolaan Sampah dan Limbah : Menerapkan program pengelolaan sampah yang
efisien dan mendaur ulang untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
 Peningkatan Transportasi Publik: Meningkatkan infrastruktur transportasi publik untuk
mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
 Peningkatan Kualitas Air dan Perlindungan Sungai: Meningkatkan pengelolaan air dan
perlindungan sungai untuk memastikan pasokan air yang aman dan bersih.
 Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan Berkelanjutan**: Investasi dalam
pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang
sesuai untuk ekonomi berkelanjutan.
 Pengaturan Lingkungan yang Ketat: Menerapkan peraturan lingkungan yang ketat dan
mengawasi pelaksanaannya untuk mencegah pencemaran dan eksploitasi sumber daya
yang tidak berkelanjutan.
 Penyadaran Publik dan Pendidikan Lingkungan:Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui program pendidikan dan kampanye
kesadaran.
 Kolaborasi Internasional : Berpartisipasi dalam inisiatif dan kesepakatan internasional
untuk pelestarian lingkungan seperti Perjanjian Paris dan Konvensi Ramsar.

Pembangunan berkelanjutan memerlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan


masyarakat sipil. Selain itu, pengawasan yang ketat dan transparan sangat penting untuk
memastikan implementasi program-program ini yang berhasil.
5. Untuk mengatasi permasalahan konflik antara hewan liar yang terganggu ekosistemnya dan
manusia, terutama saat hewan-hewan tersebut mencari makanan di permukiman, berikut
beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

 Koridor Hijau: Membangun koridor hijau atau jalur khusus untuk hewan liar agar mereka
bisa berpindah dari satu habitat ke habitat lain tanpa harus melalui pemukiman
manusia. Hal ini akan membantu mengurangi konflik dan mempertahankan jalur migrasi
hewan.
 Pendidikan Masyarakat: Melakukan program penyuluhan dan pendidikan kepada
masyarakat tentang pentingnya konservasi dan cara berperilaku aman ketika
berhadapan dengan hewan liar. Masyarakat perlu tahu cara mencegah konflik dan
menghindari risiko.
 Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi modern seperti pengawasan kamera,
sensor gerakan, dan sistem peringatan dini untuk mendeteksi kehadiran hewan liar dan
memberi peringatan kepada warga sekitar.
 Penggunaan Hewan Peliharaan: Memanfaatkan hewan peliharaan atau anjing penjaga
ternak untuk menjaga tanaman pertanian dan mengusir hewan-hewan liar yang
mendekat.
 Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Mendorong petani untuk menerapkan praktik
pertanian berkelanjutan yang mengurangi daya tarik bagi hewan-hewan pemangsa.
 Kompensasi Kerugian: Membayar kompensasi kepada petani atau warga yang
mengalami kerugian akibat serangan hewan liar. Ini dapat mengurangi konflik dan
mendukung pelestarian hewan liar.
 Manajemen Hutan yang Bijaksana: Menerapkan praktik manajemen hutan yang
berkelanjutan untuk menjaga habitat hewan liar. Ini termasuk mempertahankan
kawasan lindung dan hutan asli.
 Penelitian dan Pemantauan: Melakukan penelitian untuk memahami perilaku hewan-
hewan liar dan pola konflik dengan manusia, serta memantau populasi mereka untuk
mengambil tindakan yang sesuai.
 Kerjasama Antar Sektor: Mendorong kerjasama antara pemerintah, LSM konservasi, dan
sektor swasta untuk mencari solusi bersama yang berkelanjutan.

Penting untuk mencari solusi yang seimbang yang melindungi kepentingan manusia dan hewan
liar sambil menjaga keberlanjutan ekosistem. Solusi yang efektif akan melibatkan partisipasi
aktif masyarakat setempat dan penerapan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Anda mungkin juga menyukai