Geografi Lingkungan :
Nim : 21045073
1. Indonesia adalah negara yang sangat banyak terdapat suku bangsa yang masing-masing suku
mempunyai kearifan local yang pro lingkungan. Contoh : Masyarakat yang tinggal didekat
Sungai, akan membuat rumah panggung supaya tidak terkena bencana banjir. Silahkan anda
contohkan kerifan local Masyarakat yang lain (5 Buah) dan jelaskan maksudnya mengapa
demikian?
2. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem peralihan antara daratan dan lautan. Menurut
saudara mengapa mangrove perlu di dukung keberadaannya?
3. Indonesia dalah negara yang rawan dengan bencana (gempa, tsunami, gunung Meletus,
banjir, kebakaran hutan, dll). Menurut saudara apa yang harus disiapkan pemerintah untuk
masyarakatnya, supaya korban tidak banyak yang berjatuhan dan bisa meminimalisisr risiko
bencana dari kejadian kejadian tersebut?
4. Letak Indonesia sangat strategis dan merupakan negara terbesar kepulauannya di dunia. Hal
ini membuat Indonesia sangat kaya akan sumberdaya baik didarat ataupun dilautan.Program
apa yang bisa saudara tawarkan untuk bisa mewujudkan Pembangunan berkelanjutan?
Jawaban :
1. Tentu, berikut adalah lima contoh kearifan lokal masyarakat di Indonesia yang berkaitan
dengan lingkungan:
2. Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting dan perlu didukung keberadaannya karena
memiliki dampak positif yang signifikan. Berikut beberapa alasan mengapa mangrove perlu
didukung:
Penyaringan Air: Mangrove berperan sebagai penyaring alami bagi air tawar dan air laut.
Akar-akar mangrove menangkap zat-zat berbahaya dan polutan sebelum mencapai laut,
membantu menjaga kualitas air laut yang lebih baik.
Habitat Biota Laut: Ekosistem mangrove adalah tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan,
moluska, krustasea, dan burung. Ini mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan
merupakan tempat berkembang biak bagi banyak spesies.
Perlindungan dari Bencana Alam: Mangrove adalah benteng alamiah yang mengurangi
dampak banjir dan badai. Akarnya yang kuat membantu menjaga garis pantai dari erosi
dan menyerap energi gelombang laut.
*Penyimpanan Karbon: Mangrove menyimpan karbon dalam jumlah besar. Dengan
menjaga ekosistem mangrove tetap utuh, kita dapat membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca dan membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
endukung Ekonomi: Mangrove juga memiliki peran ekonomi yang penting. Masyarakat
lokal sering mengandalkan mangrove untuk nelayan, pariwisata, dan sumber daya hutan
mangrove. Ekosistem ini mendukung mata pencaharian dan ekonomi komunitas lokal.
Biodiversitas: Mangrove merupakan tempat tinggal bagi berbagai spesies tanaman dan
hewan yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati global. Ini adalah sumber
genetik penting yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman tahan garam
dan spesies lainnya.
Mangrove adalah bagian integral dari ekosistem bumi dan memiliki peran penting dalam
menjaga keseimbangan alam. Mempertahankan dan mendukung mangrove adalah tindakan
penting dalam pelestarian lingkungan dan berkelanjutan.
Upaya yang sistematis, terpadu, dan berkelanjutan dalam hal persiapan dan mitigasi bencana
adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan kerugian akibat bencana di Indonesia. Hal ini
memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Koridor Hijau: Membangun koridor hijau atau jalur khusus untuk hewan liar agar mereka
bisa berpindah dari satu habitat ke habitat lain tanpa harus melalui pemukiman
manusia. Hal ini akan membantu mengurangi konflik dan mempertahankan jalur migrasi
hewan.
Pendidikan Masyarakat: Melakukan program penyuluhan dan pendidikan kepada
masyarakat tentang pentingnya konservasi dan cara berperilaku aman ketika
berhadapan dengan hewan liar. Masyarakat perlu tahu cara mencegah konflik dan
menghindari risiko.
Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi modern seperti pengawasan kamera,
sensor gerakan, dan sistem peringatan dini untuk mendeteksi kehadiran hewan liar dan
memberi peringatan kepada warga sekitar.
Penggunaan Hewan Peliharaan: Memanfaatkan hewan peliharaan atau anjing penjaga
ternak untuk menjaga tanaman pertanian dan mengusir hewan-hewan liar yang
mendekat.
Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Mendorong petani untuk menerapkan praktik
pertanian berkelanjutan yang mengurangi daya tarik bagi hewan-hewan pemangsa.
Kompensasi Kerugian: Membayar kompensasi kepada petani atau warga yang
mengalami kerugian akibat serangan hewan liar. Ini dapat mengurangi konflik dan
mendukung pelestarian hewan liar.
Manajemen Hutan yang Bijaksana: Menerapkan praktik manajemen hutan yang
berkelanjutan untuk menjaga habitat hewan liar. Ini termasuk mempertahankan
kawasan lindung dan hutan asli.
Penelitian dan Pemantauan: Melakukan penelitian untuk memahami perilaku hewan-
hewan liar dan pola konflik dengan manusia, serta memantau populasi mereka untuk
mengambil tindakan yang sesuai.
Kerjasama Antar Sektor: Mendorong kerjasama antara pemerintah, LSM konservasi, dan
sektor swasta untuk mencari solusi bersama yang berkelanjutan.
Penting untuk mencari solusi yang seimbang yang melindungi kepentingan manusia dan hewan
liar sambil menjaga keberlanjutan ekosistem. Solusi yang efektif akan melibatkan partisipasi
aktif masyarakat setempat dan penerapan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.