OLEH:
Kajian Teori
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautandan daratan, bentuk
pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti
ppengendapa dan pengangkutan, pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin
dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga
membentuk ssebua pantai1.
Pengertian Pesisir adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut
yang terendah pada saat surut. Pesisirdipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga
1 Dwi W W. Buana. Peranan Sektor Infotmal dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di saya tarik Wisata
Pantai Sanur. Jurnal Destinasi Pariwisata (Vol. 3 No. 1, 2015) Hal. 38
merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan
bagian dari pantai.2
Manfaat pantai sangat banyak, pantai-pantai pasti memiliki manfaat untuk kehidupan,
terutama daerah tropis pantai yang dapat dimanfaatkan manusia untuk banyak hal di
antaranya:
1. Objek pariwisata
2. Daerah pertanian pasang surut
3. Areal tambak garam
4. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah
pantai, dan lain-lain.
Pantai juga memiliki ekosistem, ekosistem pantai adalah ekosistem yang ada di wilaya
perbatasan antara air laut dan daratan, dalam ekosistem pantai.
Secara sederhana, sampah merupakan materi, bahan maupun segala sesuatu yang
tidak diinginkan, baik itu merupakan sisa atau residu maupun buangan. Meski demikian,
dalam konsep perundang-undangan, sampah dapat pula muncul, ada maupun timbul akibat
proses alam yang berbentuk padat. Hal ini berbeda dalam pandangan Rudi Hartono yang
memandang bahwa sampah tidak muncul akibat proses alam, atau dengan kata lain bahwa
materi-materi yang muncul akibat proses alam tidaklah dinamakan sampah, sebab yang ada
hanyalah produk-produk yang tidak bergerak3.
Sampah (waste) dalam pengertian yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh
Kuncoro, yaitu sebagai bahan yang dibuang atau terbuang; merupakan hasil aktivitas manusia
atau alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. 4
Sebagai hasil dari aktivitas manusia, maka besar kecil atau banyak tidaknya, timbulan
sampah akan tetap ada selama manusia masih beraktivitas. Akan tetapi menurut Anwar,
aktifitas yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) bukanlah aktifitas biologis
karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk ke dalam kategori sampah.
2 Dwi W W. Buana. Peranan Sektor Infotmal dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di saya tarik Wisata
Pantai Sanur. Hal. 38
3 Rudi Hartono, Penanganan dan Pengolahan Sampah (TPS : Bogor, 2008), hal. 5
4 Kuncoro Sejati, Pengelohan Sampah Terpadu Dengan Sistem Node, Sub Point, Center Point (Kanisius :
Yogyakarta, 2009), Hal. 12
Selain pengertian sampah secara umum yang sering digunakan untuk menyatakan
limbah padat, sampah didefinisikan pula berdasarkan sudut pandang lainnya 5. Dalam sudut
pandang ekonomi misalnya, sampah diartikan sebagai sisasisa bahan yang mengalami
perlakuan-perlakuan, baik karena sudah diambil bagian utamanya, atau karena pengolahan,
atau karena sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari segi social ekonimis tidak ada
harganya. Atau diartikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi.
Dari segi lingkungan, sampah dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan
terhadap lingkungan hidup. Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai
definisi sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud
biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi
berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
Di dalam kitab Perjanjian Baru seperti yang di kutip dari Kisah Para Rasul 17: 24-25
dimana Allah menyatakan bahwa Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, dan Ia
adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Karena
Allah yang memberikan kehidupan.
Dia adalah Tuhan atas langit dan bumi, maksudnya, Dia adalah Pemilik sah, dan Tuan
atas segala makhluk, kuasa, dan kekayaan dunia atas dan dunia bawah, yang jasmani dan
rohani, yang kelihatan dan tidak kelihatan. Ini disimpulkan dari kenyataan bahwa Dia
menjadikan langit dan bumi. Jika Dia menciptakan semua, tanpa ragu lagi Dia jugalah yang
mengatur semuanya. Dan, apabila Dia memberikan keberadaan, maka tanpa diganggu gugat
Ia juga berhak memberikan hukuman bagi yang melanggarnya.
Jadi Kristus adalah dasar dari segala sesuatu. Bumi dan semua ciptaan ada karena
peran kreatif Kristus. Melalui peran ini, Kristus menuntun pada keselamatan manusia dan
semua ciptaan. Secara tidak langsung, Kristus mendamaikan manusia dan semua ciptaan
dengan pekerjaan menyelamatkan manusia. Pekerjaan untuk menyelamatkan manusia telah
Allah perkenalkan kepada manusia, itu adalah bukti kasih dan belas kasihan Tuhan kepada
manusia. Melalui karya penyelamatan ini, manusia harus menunjukkan kepada Tuhan 5(Celia
Deane-Drummond, A Handbook in Theology and Ecology, Diterjemahkan Robert tugas dan
tanggung jawabnya, yang pernah diabaikan. Gereja sebagai lembaga keagamaan harus
mampu menjelaskan teksteks Alkitab tentang tugas dan tanggung jawab manusia untuk
5 Ashabul Kahfi. Tinjauan terhadap Pengelolaan Sampah. Jurisprudintie (Vol. 4, No. 1, 2017) Hal.16
melindungi seluruh ciptaan. Selain itu, gereja dapat menjadi motor penggerak dalam menjaga
dan melestarikan alam dalam krisis ekologi.