Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER TRI HITA KARANA

OLEH
NELFANI WARUWU

NIM 2014031003

DOSEN PENGAMPU
PROF. Dr. NENGAH BAWA ATMADJA, M.A.

THK

PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020/2021
Berdasarkan gambar ini menunjukkan kondisi sampah di sungai Loloan Sanur dan
tumpukan sampah di pantai Kuta . Tolong buat esay dari sudut pandang THK dan
bagaimana solusinya ?

ABSTRAK

Sampah merupakan bagian dari kehidupan manusia. Yang di mana sampah


ini merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi oleh
masyarakat pada umumnya. Seharusnya sampah mendapatkan perhatian dan
penanganan yang serius. Namun karena kurangnya perhatian dari masyarakat dan
pemerintah,
Saat ini sebagian besar masyarakat telah mengetahui dampak buruk
sampah, antara lain menyebabkan banjir, penyakit dan bau yang dapat mengganggu
kehidupan dan bahkan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem laut dan sungai
seperti kondisi sampah yang berserakan di mana-mana di lokasi Loloan Sanur dan
pantai Kuta .

Di dalam Tri Hita Karana terdapat tiga unsur atau konsep yaitu pertama,
Hubungan manusia dengan Tuhan ( Parhyangan ), Hubungan Manusia dengan
manusia ( pawongan ), hubungan manusia dengan alam ( palemahan). Jadi ketiga
unsur atau konsep dapat di katakan sudah menyatu kepada kehidupan umat Hindu.
Dan ke tiga unsur dan konsep ini memiliki dalam peran/aktivitas sampah plastik seperti
kondisi sampah yang ada di lokasi pada Loloan Sanur dan pantai Kuta.

I. PENDAHULUAN.
Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang
dihadapi masyarakat pada umumnya seperti masalah sampah yang di hadapi
di Loloan Sanur dan pantai Kuta. Bisa dikatakan sampah setiap hari dihasilkan
oleh masyarakat. Baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Namun
yang memprihatikan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang
sembarangan di berbagai tempat, dan efeknya akan merusak lingkungan yang
ada di sekitarnya. Seperti pada kondisi sampah yang ada di lokasi Loloan
Sanur dan pantai Kuta. Dan Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab
terjadinya atau terciptanya kebahagiaan. Di dalam Tri Hita Karana mengajari
kita bagaimana menjaga kondisi lingkungan sekitar kita seperti melestarikan
dan membersihkan lingkungan dari sampah. Di dalam agama Hindu , umat
Hindu juga di ajarkan bagaimana menghargai lingkungan.

Pendidikan agama Hindu sangat memegang peranan yang sangat penting


dalam membentuk karakter dan wawasan kebangsaan yang luas dan kuat
dalam menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Konsep Tri Hita Karana ini telah diakui oleh dunia sebagai salah satu konsep
yang mampu mengaktualisasikan untuk menjaga hubungan manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan itu sendiri.

Jadi, kita harus mampu membiasakan diri untuk menanamkan nilai-nilai Tri
Hita Karana ini di dalam kehidupan sehari-hari dan mampu menerapkan
keberadaan konsep Tri Hita Karana di dalam kehidupan kita dan harus di
sampaikan dan di laksanakan kepada semua sesama kita dan umat Hindu di
masyarakat. Serta harus bersatu padu dalam menjaga lingkungan, hubungan
silahturahmi (simakrama) yang berkelanjutan, sehingga kondisi yang harmonis
dapat terjaga dalam melaksanakan aktivitas. Penekanan konsep Tri Hita
Karana yang perlu di tanamkan dan di tingkatkan yaitu Hubungan dengan
manusia (pawongan), hubungan alam dengan lingkungan (palemahan).
Pada saat sekarang, kondisi lingkungan dan permasalahan lingkungan adalah
permasalahan kita bersama seperti sampah plastik yang atau tumpukan
sampah di pantai Kuta dan kondisi sampah di sungai Loloan Sanur, pasti kita
dapat atasi dengan baik, sistematis dengan kebersamaan pandang dan pola
pikir demi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa-masa yang akan
datang. Oleh karena itu, kita harus menanamkan kebiasaan yang baik seperti
menjaga dan melestarikan lingkungan .

II. PEMBAHASAN
Konsep dan ajaran Tri Hita Karana ini bersifat universal sebagai landasan
hidup menuju kebahagiaan lahir dan bathin. Dan bisa juga di artikan tiga
penyakit kesejahteraan dan kebahagiaan (Tri berarti tiga , Hita berarti Bahagia,
dan Karana berarti penyebabnya). Ketiga penyebab kebahagiaan,
keberhasilan dan kesejahteraan ini harus terjalin secara harmonis dan tidak
bisa di laksanakan farsial melainkan di laksanakan secara utuh dan
berkesinambungan. Kita sebagai generasi muda harus di tanamkan konsep ini,
agar generasi muda bangsa Indonesia memiliki kebiasaan dan karakter yang
baik. Tanpa di landasi karakter yang kuat, maka generasi muda akan
mengalami kemunduran dan modernisasi yang kuat.

A. Sampah dalam lingkungan


Sampah merupakan salah satu masalah serius yang terdapat di
berbagai wilayah yang keberadaannya tidak hanya di daratan namun
juga laut, bahkan di sungai seperti kondisi sampah yang ada di sungai
Loloan Sanur dan di pantai Kuta. Sampah bukan hanya mengganggu
pemandangan tetapi juga menjadi ancaman terhadap ekosistem laut
seperti sampah organik yang membutuhkan waktu lama untuk bisa
terurai. Pemerintah menaruh perhatian pada masalah itu sehingga
sejumlah terobosan diambil untuk pengamanan. Tidak terkecuali di Bali
yang sebagai daerah tujuan pariwisata. Pengurangan sampah salah
satunya plastik terus di kapanyekan. Penerapan hubungan harmoni
dengan alam marupakan salah satu konsep yang terdapat di dalam Tri
Hita Karana. Yang di mana Alam dan manusia memiliki kesamaan yakni
merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai sesama makhluk, sudah
seharusnya manusia dapat menjaga hubungan harmonis dengan alam
dengan cara merawat dan menjaga lingkungan, dan tidak merusaknya.
Melainkan untuk melestarikan lingkungan tersebut seperti salah satunya
tidak membuang sampah sembarang karena dengan kita melakukan hal
tersebut sama hal nya kita telah merusak lingkungan dan bahkan
dengan kondisi sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan hal
buruk pada kehidupan manusia seperti banyaknya penyakit yang
bermunculan dan terjadinya bencana alam seperti banjir. Hal ini
sebenarnya disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Kita hendaknya
tetap menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita
inginkan seperti bencana alam yang terjadi kebanyakan ini. Kita harus
menjaga kebersihan alam, kita tidak boleh menguras isi alam itu saja
dan tidak memperhatikannya. Kita sebagai manusia hendaknya dapat
membedakan mana sebaiknya mesti kita melakukan dan mana yang
tidak patut untuk dilakukan. Agar Tuhan tidak murka, maka kita harus
menjaga ciptaannya dengan baik. Alam ini merupakan ciptaan tuhan
yang patut dijaga kelestariannya.
Jadi, berdasarkan pengamatan saya terhadap kondisi sampah yang
terjadi di sungai Loloan Sanur dan pantai Kuta itu merupakan salah satu
kondisi yang tidak patut dilakukan oleh manusia karena dengan kondisi
sampah yang begitu banyak di sungai tentunya dapat juga menimbulkan
dampak buruk bagi kehidupan manusia Dan dapat juga mengancam
terhadap ekosistem laut dan sungai tersebut karena jika kondisi sampah
yang berada di sungai Loloan Sanur dan pantai Kuta itu tidak segera
diatasi maka dapat juga mengancam ekosistem yang ada di laut dan di
sungai tersebut.
Dalam ajaran Tri Hita Karana ataupun dalam ajaran agama Hindu,
kita diajarkan Bagaimana menghargai lingkungan. Hal ini dapat dilihat
dari adanya perayaan bagi tumbuh-tumbuhan yang disebut Tumpek
Wariga, yang dimana pada hari tersebut umat Hindu menghancurkan
sesajen untuk tumbuh-tumbuhan yang berada di rumah mereka sebagai
wujud rasa Terimakasih dan syukur terhadap tumbuh-tumbuhan
tersebut. Maka dari itu, sangat penting untuk mencegah terjadinya
pencemaran pada lingkungan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan
berdasarkan ajaran Tri Hita Karana dalam agama Hindu.
Tri Hita Karana terdiri atas Tiga kata yaitu Tri, artinya tiga, Hita artinya
kebahagiaan atau kesejahteraan, Karana artinya sebab. Jadi Tri Hita
Karana ini berarti tiga komponen atau unsur yang menyebabkan
kesejahteraan atau kebahagiaan. yang di mana ketiga komponen dari
cerita karena tersebut sangat Lah berkaitan erat antara satu dengan
yang lainnya. Jadi ke tiga komponen Tri Hita Karana itu meliputi
hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang maha
esa, hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, dan
hubungan yang harmonis dengan manusia antara alam lingkungan.
unsur dari Tri Hita Karana yang dapat dikatakan sudah menyatu pada
kehidupan umat Hindu. Pertama, hubungan yang harmonis dengan
Tuhan Yang maha esa (Parahyangan), yang dimana sebuah konsep
yang menginginkan adanya keselarasan antara manusia dengan Tuhan.
Jadi, berdasarkan kondisi sampah yang terjadi di loloan Sanur dan
pantai Kuta sebuah pencemaran yang berpengaruh buruk pada
lingkungan tersebut yang di mana banyaknya sampah yang berserakan
di mana-mana. Yang di mana komposisi sampahnya terdiri dari sampah
plastik dan sampah organik lainnya yang di mana sampah tersebut lama
terurai. Pasti kalau Masyarakat berpikir akibat pembuangan sampah
yang dapat menyebabkan kerusakan alam. Mereka tidak akan
membuang sampah sembarang. Kenyataannya lebih buruk harus
diterima karena sampah-sampah ini bukan hanya permasalahan di darat
tetapi mencangkup wilayah yang lebih seperti aliran sungai, pesisir
sungai, dan pantai. yang di mana sampah plastik yang dihasilkan di
daratan merupakan sampah tidak mudah terurai dan akan membawa
aliran sungai hingga ke laut. Jadi, seharusnya kita sebagai manusia,
harus lebih menghargai lingkungan, dan tidak merusaknya lewat
sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Jadi , Kesadaran diri
sendiri juga diperlukan untuk mendapatkan lingkungan yang asri bebas
dari sampah. Sebagai warga negara seharusnya peduli akan hal
tersebut. Karena rusaknya atau kotornya lingkungan akan berdampak
ke diri sendiri . Dari hasil pengamatan saya tentang kondisi sampah
yang terjadi sungai Loloan Sanur dan pantai Kuta tentunya
menimbulkan dampak bagi kita selain rusaknya ekosistem laut dan
sungai tentunya juga akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia
seperti berpengaruh pada kesehatan manusia karena bisa saja muncul
penyakit akibat sampah tersebut.
Unsur dari Tri Hita Karana dapat dikatakan sudah menyatu pada
kehidupan umat hindu. Pertama, Parhyangan, sebuah konsep yang
menginginkan adanya keselarasan antara manusia dengan Tuhan.
Pada kaitannya dalam aktivitas pembersihan sampah plastik di pantai
misalnya, keharusan untuk menyadari bahwa aktivitas yang dilakukan
merupakan wujud persembahan kepada Tuhan. Dengan demikian,
aktivitas pembersihan sampah plastik di pantai tidak semata- mata untuk
mencari penghargaan atau nama baik, namun merupakan kesempatan
suci untuk mengabdi kepada Tuhan. Kedua, Palemahan, merupakan
tempat mewujudkan keharmonisan antara manusia dengan alam
lingkungan. Pada hal ini aktivitas membersihkan sampah plastik di
pantai selain dijadikan ajang untuk sebagai mengisi waktu luang atau
sebagai bukti pernah mengikuti kegiatan peduli lingkungan, tetapi tetap
tidak mengabaikan rasa peduli terhadap lingkungan serta kewajiban
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dengan kesadaran diri
tentunya tanpa adanya unsur paksaan. Ketiga, Pawongan, tempat
mewujudkan pembinaan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan manusia lainnya atau sesama masyarakat yang turut serta
dalam kegiatan pembersihan sampah plastik misalnya, dengan tujuan
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Tri hita karana
memberikan makna bahwa kehidupan manusia seharusnya
senantiasa berada dalam koridor keseimbangan antara manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan
lingkungan alam. Penumpukan sampah yang telah terjadi di sungai
loloan Sanur dan pantai Kuta ini sangat memprihatikan. Jadi kita sebagai
mahasiswa atau pun Manusia yang telah mananamkan konsep atau
unsur Tri Hita Karana di dalam kehidupan kita memiliki rasa tanggung
jawab karena penyebab dari kematian hewan-hewan laut yang terjerat
atau mengonsumsi sampah tersebut. Jadi kita yang memulai maka kita
juga harus menyelesaikannya.
Harapan hubungan harmoni dengan alam dalam Tri Hita Karana yaitu
ingat akan selalu menjaga kebersihan alam dari sampah seperti sampah
plastik yang berserakan di mana-mana seperti pada kondisi sampah
pada sungai Loloan Sanur dan pantai Kuta yang di mana dari hasil
pengamatan saya terhadap gambar tersebut banyaknya tumpukan
sampah yang berserakan dimana-mana. Di dalam Tri Hita Karana
khususnya dalam ajaran agama Hindu, diajarkan Bagaimana
menghargai dan melestarikan lingkungan karena kelestarian lingkungan
dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam diri manusia.
Hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan alam
pertama yaitu membersihkan lingkungan, kedua yaitu merawat hewan.
Di dalam ajaran Tri Hita Karana kita wajib bersyukur anugerah Tuhan
berupa hewan-hewan yang telah diberikan dengan sebuah
persembahyangan yang dinamakan merawat tumbuhan kita wajib
bersyukur tumbuhan yang telah dianugerahkan kepada kita dengan cara
melakukan persembahyangan atau sebaliknya kita tidak boleh
melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan misalnya membuang
sampah ke sungai secara sembarangan dan melakukan pemburuan liar.
karena hal ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang akan
berakibat pada manusia itu sendiri misalnya jika kita membuang sampah
ke sungai maka aliran sungai akan tercemar dan akhirnya dapat
menimbulkan penyakit serta dapat menyebabkan terjadinya banjir
selanjutnya jika menebang hutan secara sembarangan maka tidak
mungkin akan dapat mengakibatkan terjadinya longsor dan perburuan
liar dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan ekosistem dalam satu
habitat. Jadi, berdasarkan pengamatan saya terhadap sampah yang
bertebaran di mana-mana di lokasi Loloan Sanur dan pantai Kuta
sangat merusak lingkungan apalagi ekosistem yang berada di sekitar
lingkungan tersebut. Jadi, karena kita telah mempelajari tentang Tri Hita
Karana yang di mana Tri Hita Karana menjelaskan kepada kita tentang
tiga konsep atau unsur dari Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam. Oleh karena itu, kita harus menanamkan nilai-
nilai keagamaan tersebut yang berhubungan dengan pelestarian
lingkungan harus di kontekstualisasi dengan aksi nyata. Yang artinya
kita harus benar-benar menjaga lingkungan kita seperti tidak membuang
sampah sembarangan karena tentunya akan berdampak kepada kita.
Dan mari kita mengupayakan selalu mengurangi sampah sampah
plastik yang ada dimana-mana seperti di sungai dan laut karena jika
kondisi sampah selalu menumpu maka tentunya akan merusak
ekosistem yang ada di lokasi tersebut.

B. SOLUSI
Masalah sampah ini telah menjadi masalah yang sangat serius
yang perlu mendapatkan perhatian dari sebuah pihak karena sampah
telah membuat lingkungan menjadi kumuh, bau busuk, jorok dan
menjijikkan, menimbulkan penyakit serta sangat mengganggu
keindahan dan kelestarian lingkungan. Menurut pengamatan saya
penyebab masalah persampahan di sungai Loloan Sanur dan pantai
Kuta yaitu: masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menciptakan kebersihan lingkungan. Hal ini terlihat dari kebiasaan
membuang sampah yang tidak pada tempatnya. Masyarakat Hindu
yang memiliki dasar falsafah Tri Hita Karana perlu diimplementasikan
untuk menuntut sikap dan perilaku dalam melestarikan lingkungan
dalam membangun, memelihara dan mengamankan lingkungan melalui
penanganan sampah. Langkah konkret yang perlu diambil adalah
dengan mengambil peran masyarakat dengan melibatkan komponen
sekolah, kelurahan,pemerintah dan rumah tangga sebagai penghasil
sampah untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-
organik.dengan pemisahan ini maka para pemulung akan mengambil
sampah organik yang akan diteruskan ke pengepul barang rongsokan.
sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi produk yang bernilai
ekonomis. Selain langkah di atas juga diusulkan teknologi EM ( Effektive
Micro Organims ) untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik serta
teknologi incenerator untuk mengolah sampah menjadi pembangkit
tenaga listrik.
Yang menjadi solusi dan upaya dalam penanganan sampah seperti
pada sungai Loloan Sanur dan pantai Kuta yaitu kita bisa membantu
menanggulangi sampah plastik dari hal-hal kecil seperti menggunakan
tas belanja saat berbelanja, menggunakan botol Tumblr atau
Tupperware sebagai tempat minum, mendaur ulang sampah plastik
menjadi barang berguna dan berbagai upaya lainnya. Hal-hal tersebut
dapat dimulai dari diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Karena
bagaimanapun juga, dari sebuah perubahan kecil akan dapat membawa
perubahan yang besar ke depannya. Namun, itu semua kembali pada
kesadaran manusia itu sendiri yang peduli terhadap lingkungannya, dan
kita juga harus memperhatikan hewan-hewan yang berada di laut yang
sering mati karena kondisi sampah. Oleh karena itu, ajaran Tri Hita
Karana sangatlah penting bagi kehidupan kita karena dapat mengajari
kita bagaimana menjaga lingkungan sekitar kita terutama dalam hal
menjaga keharmonisan antar manusia dengan lingkungan atau alam.

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sampah merupakan suatu masalah serius yang terdapat di berbagai wilayah


yang di hadapi masyarakat pada umumnya seperti masalah sampah di pantai
Loloan Sanur dan pantai Kuta. Dan Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab
kebahagiaan. Sampah ini bukan hanya mengganggu pemandangan tetapi
menjadi ancaman terhadap ekosistem laut dan sungai. Adapun yang menjadi
Unsur dari Tri Hita Karana dapat dikatakan sudah menyatu pada kehidupan
umat hindu. Pertama, Parhyangan, sebuah konsep yang menginginkan adanya
keselarasan antara manusia dengan Tuhan. Pada kaitannya dalam aktivitas
pembersihan sampah plastik di pantai misalnya, keharusan untuk
menyadari bahwa aktivitas yang dilakukan merupakan wujud persembahan
kepada Tuhan. Kedua, Palemahan, merupakan tempat mewujudkan
keharmonisan antara manusia dengan alam lingkungan. Pada hal ini aktivitas
membersihkan sampah plastik di pantai selain dijadikan ajang untuk sebagai
mengisi waktu luang atau sebagai bukti pernah mengikuti kegiatan peduli
lingkungan, tetapi tetap tidak mengabaikan rasa peduli terhadap lingkungan
serta kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dengan
kesadaran diri tentunya tanpa adanya unsur paksaan. Ketiga, Pawongan,
tempat mewujudkan pembinaan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan manusia lainnya atau sesama masyarakat yang turut serta dalam
kegiatan pembersihan sampah plastik misalnya, dengan tujuan untuk menjaga
dan melestarikan lingkungan. Tri Hita Karana memberikan makna bahwa
kehidupan manusia seharusnya senantiasa berada dalam koridor
keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia,
serta manusia dengan lingkungan alam.
B. SARAN

Mungkin inilah yang bisa di wancanakan pada kata demi kata dalam penulisan
Essay saya, penulisan ini jauh sempurna minimal kita bisa
mengimplementasikan kata ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kata
dalam essay ini. Kali ini saya butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi
untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Saya juga
mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Tri Hita
Karana (THK) Bapak Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A yang telah
memberikan tugas ujian akhir semester tentang pembuatan essay demi
kebaikan diri kami sendiri dan untuk negara dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER DARI INTERNET:

https://www.rumah.com/panduan-properti/15-cara-mengurang-sampah-
plastik-rumahan-dan-contoh-daur-ulangnya-27696

https://kmhd.ukm.ugm.ac.id/konsep-tri-hita-karana-dalam-menanggulangi-
sampah-plastik/

Anda mungkin juga menyukai