Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rama Ayuni

NIM : 2104108010003

Prodi : Teknik Pertambangan

Asal Daerah : Aceh Utara

Kualitas Lingkungan dan Manusia serta Peran lingkungan terhadap


Manusia

Sebelum membahas tentang kualitas dan peran lingkungan, kita harus mengenal
tentang definisi dari lingkungan hidup lebih dulu. Lingkungan hidup merupakan semua hal
yang berada di sekitar kehidupan manusia, yang keberadaannya secara langsung maupun
tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya. Atau bisa juga didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang keberadaannya
ikut serta dalam menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di sekitarnya, baik itu
manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Di Indonesia, pengelolaan lingkungan hidup telah diatur dalam Undang-Undang No.


23 tahun 1997 yang di dalamnya menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Ruang lingkup lingkungan hidup di indonesia meliputi ruang,
tempat negara kesatuan republik indonesia yang berwawasan nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

Oleh karena itu, kita sadar bahwa makhluk hidup—khususnya kita sebagai manusia—
dengan lingkungan saling berkaitan satu sama lain. Secara bahasa sederhananya, lingkungan
memberikan wadah kehidupan kepada manusia dan manusia berperan untuk menjaga
kelestariannya.

Terdapat 3 unsur lingkungan, yaitu :

1. Unsur hayati (biotik) – unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari segala jenis
makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, maupun organisme atau jasad
renik lainnya.
2. Unsur fisik (abiotik) – segala unsur lingkungan yang terdiri dari benda-benda mati
seperti air, udara, dan lain sebagainya.
3. Unsur sosial budaya – unsur lingkungan yang diciptakan manusia yang di dalamnya
terdapat nilai, gagasan, norma, keyakinan, serta perilaku manusia sebagai makhluk
sosial atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.

Ketiga unsur di atas saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya
saja keberadaan unsur hayati seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang membutuhkan
unsur fisik seperti air dan udara untuk keberlangsungan hidupnya.

Dari penjalasan sebelumnya yang membahas tentang lingkungan secara umum, dapat
disadari jika lingkungan berperan penting untuk seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini.
Adapun peran lingkungan ialah :

1. Sebagai tempat untuk menjalankan kehidupan

Hal yang paling utama dan tak boleh dilupakan adalah bahwa lingkungan hidup
merupakan tempat untuk menjalankan kehidupan serta beraktivitas. Manusia, hewan, dan
tumbuhan selalu beraktivitas di lingkungan hidup. Hewan dan tumbuhan menggunakan
lingkungan hidup sebagai tempat menjalani kehidupannya. Tempat mencari makan, tempat
berkembangbiak, tempat berburu dan lain- lain. Manusia menggunakan lingkungan hidup
sebagai tempat beraktivitas secara lebih kompleks lagi.

Manusia mempunyai beberapa kelompok lingkungan hidup, di antaranya adalah


lingkungan sosial dan lingkungan alam. Lingkungan alam dan sosial sama- sama memberikan
fungsi sebagai tempat beraktivitas manusia. Lingkungan alam dapat dikatakan sebagai
sumber kehidupan makhluk hidup, karena segala hal yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
sudah disediakan oleh lingkungan hidup secara alami. Contohnya seperti ketersediaan lahan
yang merupakan suatu kebutuhan bagi manusia untuk mendirikan sarana dan prasarana, udara
yang sangat diperlukan untuk sistem pernapasan, hewan dan tumbuhan yang dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sumber nutrisi, dll. Semuanya merupakan unsur
dari lingkungan hidup yang menyediakan kehidupan untuk kita sebagai manusia. Sedangkan
lingkungan sosial memberikan ruang beraktivitas seperti untuk mengenyam pendidikan,
membentuk keluarga, mengikuti berbagai macam kegiatan, dan lain sebagainya.
2. Sebagai tempat untuk bersosial

Tidak awam bagi kita untuk menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Manusia tidak dapat hidup sendiri walau pada dasarnya, hakikat manusia juga sebagai
individualis. Manusia butuh orang lain untuk menjalani kehidupannya. Dengan itu,
lingkungan hidup menjadi tempat yang strategis bagi manusia untuk menciptakan tempat
tinggal yang baik, di mana dalam satu lingkungan tersebut terdiri dari kumpulan manusia
yang hidup saling berdampingan, bekerja sama, dan saling tolong menolong.

Tak hanya itu, secara sosial, dapat dikatakan jika lingkungan juga mempengaruhi
mental manusia. Karena manusia adalah makhluk sosial, otomatis manusia berinteraksi
langsung dengan manusia lain, seperti hidup 24/7 secara bertetangga, berteman dengan teman
sekelasnya ketika bersekolah, dll. Interaksi tersebut tentu saja sangat berpengaruh pada
karakter, mental, dan pola pikir tiap manusia.

Sebagai contoh paling dekat adalah penilaian orang-orang sekitar terhadap kehidupan,
contohnya tentang melanjutkan pendidikan, pekerjaan, kehidupan berumah tangga, dsb.
Penilaian itu yang secara tidak sadar akan membentuk formula sendiri untuk kita berpikir dan
bertindak ke depan, walau tidak sepenuhnya. Dengan hal itu, cukup penting sebenarnya untuk
mampu menyeleksi lingkungan mana yang akan kita pilih sebagai tempat yang akan
ditinggali agar bisa hidup dengan tenang dan dapat tumbuh kembang dengan lebih baik.

3. Sebagai tempat untuk mencari penghasilan

Lingkungan bersama dengan unsur-unsurnya sudah tersedia di bumi ini. Tentu saja
hal ini sangat menguntungkan untuk manusia, jika mampu mengolah dan mengelola secara
baik. Contonya seperti unsur-unsur biotik seperti tanaman cengkeh, kopi, palawija, sawit, dan
masih banyak lainnya. Tanaman-tanaman ini bisa menjadi sumber daya alam yang akan
menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Ketersediaan
hewan dan tumbuhan juga ikut mendukung perekonomian manusia, seperti untuk peternakan,
perkebunan, pertanian, nelayan maupun sebagai bahan baku serta bahan mentah untuk
industri.

Tidak hanya itu saja, keberadaan barang-barang tambang seperti emas, perak,
batubara, nikel, minyak bumi, dan barang tambang lainnya akan sangat menguntungkan
karena merupakan salah satu sumber utama bagi pendapatan. Tentu saja hal itu sangat
menguntungkan banyak orang, khususnya untuk orang-orang yang bergelut dalam dunia
tambang. Misalnya untuk kegiatan lanjutan dari pertambangan, seperti penjualan dan
kegiatan pasca tambang, dibutuhkan konsumen dan distributor untuk mengolah hasil dari
pertambangan menjadi berbagai jenis produk seperti perhiasan, bahan bakar, dan lain
sebagainya dan lahan pertambangan tadi akan dijadikan sesuatu yang nantinya akan
bermanfaat pula untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.

4. Tempat untuk mendapatkan hiburan

Dalam hidup, manusia tidak hanya membutuhkan makanan, pakaian, maupun tempat
tinggal saja. Akan tetapi manusia juga memerlukan hiburan agar terhindar dari rasa jenuh dan
stress. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali menyediakan sarana maupun prasarana guna
mencukupi kebutuhan tersebut, seperti dengan adanya danau, gunung-gunung, taman,
peternakan, pantai dan lain sebagainya.

Seperti contohnya mahasiswi yang cukup jenuh dengan segala beban tugas, ada nya
pantai, gunung, danau bisa menjadi penyembuh dari kejenuhan yang dialami. Tempat-tempat
yang tenang seperti di gunung misalnya, mampu mengembalikan energi yang sudah cukup
terkuras ketika mengenyam perkuliahan. Dan juga, lingkungan alam itu mampu
membersihkan pikiran-pikiran buruk serta menambah rasa syukur—sebagai manusia
umumnya dan sebagai mahasiswi khususnya—untuk terus berterima kasih dan tidak pernah
menyerah.

5. Sebagai sarana edukasi

Lingkungan hidup juga menyediakan sarana pembelajaran bagi manusia, di mana kita
bisa melakukan hal-hal untuk menambah wawasan kita seperti dengan mengadakan
penelitian lingkungan, studi, dan lain sebagainya.

Dalam dunia pertambangan sendiri, lingkungan dan pertambangan sangat tidak bisa
untuk dipisahkan. Sebagai mahasiswa tambang, segala aspek pelajaran yang dipelajari tidak
jauh-jauh dari lingkungan. Mulai dari mempelajari lingkungan alam untuk mengetahui
lingkungan mana yang berpotensi untuk digunakan sebagai lahan pertambangan, mempelajari
keadaan lingkungan untuk memprediksi kegiatan apa dan teknologi apa yang cocok untuk
digunakan, serta mempelajari lingkungan sosial dan bermasyarakat untuk mendapatkan
dukungan dalam proses kegiatan yang nantinya akan dilangsungkan.
Kualitas lingkungan di daerah Aceh Utara

Sejauh ini lingkungan di Aceh Utara sudah baik dari segi sarana dan prasarananya,
namun belum cukup baik dari segi lingkungan alamnya. Lingkungan Aceh Utara sebenarnya
masih cukup alami, terlebih di daerah pedesaannya.

Bisa kita lihat sekarang sudah banyak pembangunan-pembangunan baru yang menjadikan
keadaan lingkungan menjadi terlihat lebih indah. Tempat-tempat wisata sudah mulai
dikembangkan sedikit demi sedikit dengan menyediakan berbagai macam fasilitas atau
properti pendukung. Walau belum cukup efektif seperti tempat wisata di daerah lainnya,
seperti Banda Aceh. Contohnya pantai, yang dulunya hanya berdirikan warung makan saja,
sekarang sudah banyak yang memiliki stand/photo booth untuk berfoto, ada permainan mobil
pantai yang disewakan, dan lain sebagainya.

Pendirian rumah sekolah di banyak kecamatan atau desa juga hampir merata. Banyak
jalan-jalan yang dulunya kerikil setapak, sekarang sudah diaspal. Fasilitas internet atau
jaringan sudah banyak menjangkau hingga ke desa-desa, walau belum semunya. Namun,
sudah sangat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Lampu-lampu tiang penerang jalan
juga sudah lebih banyak.

Untuk lingkungan alam sendiri perkembangannya bisa dibilang menurun. Cukup


banyak lahan pertanian dan perkebunan yang ditutup untuk pembangunan rumah atau toko-
toko, yang di mana lahan hijau yang dulu mudah kita temukan di mana-mana sekarang sudah
berkurang jumlahnya. Tebing-tebing yang dulunya tinggi dan ditumbuhi oleh banyak
pepohonan mulai dikeruk untuk diambil batang kayu dan tanahnya kemudian dijual ke
pasaran. Sehingga sekarang menjadi hal umum ketika kita pergi ke daerah yang berbukit,
kanan kiri sudah banyak tebing-tebing kehilangan tanahnya. Tentu saja hal ini sangat
membahayakan karena akan menyebabkan longsor, kerusakan jalan, bahkan kecelakaan lalu
lintas.
Apalagi jika berbicara tentang PR yang paling sulit dan paling lama diselesaikan,
bahkan bagi Indonesia sendiri, yaitu perihal sampah. Semakin hari, semakin banyak
penyuluhan tentang sampah, gerakan peduli lingkungan, lantas semakin hari semakin banyak
pula sampah yang berceceran. Lama-kelamaan masalah sampah akan menjadi siklus yang
tidak ada ujungnya. Sangat disayangkan, lahan kosong yang harusnya bisa ditumbuhi
pepohonan guna menambah populasi tumbuhan yang sudah kian terus berkurang, malah
ditumpuki sampah-sampah rumah tangga tanpa ada penanggung jawabnya. Padahal, fasilitas
untuk pembuangan sampah sudah disediakan, penyuluhan untuk memilah sampah agar lebih
mudah diolah sudah diberikan, tetapi tetap tidak dijalankan.

Jika pergerakan antara pembangunan dan kepedulian terus berjalan beriringan, tentu
saja bukan hal yang tidak mungkin jika kualitas lingkungan di daerah Aceh Utara akan terus
meningkat. Karena itu, sudah menjadi PR tambahan lagi untuk kita, sebagai masyarakat
umumnya dan mahasiswa khususnya, untuk ikut berperan guna meningkatkan kualitas
lingkungan hidup, mulai dari daerah tempat tinggal sendiri.

Kualitas SDM di daerah Aceh Utara

Kualitas SDM di Aceh Utara saat ini sudah lebih baik daripada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini bisa ditinjau dari pendidikan. Sekarang ini masyarakat sudah lebih peduli
dan tidak awam lagi dengan pendidikan. Bahkan yang daerah pedesaan sekalipun sudah
mulai mengutamakan pendidikan, paling tidak kewajiban sekolah 12 tahun hampir semuanya
terpenuhi. Cukup kontras dengan keadaan yang dulu, di mana anak-anak lebih dikerahkan
untuk membantu pekerjaan orang tuanya dari pada harus bersekolah.

Hal ini tentu saja sangat berdampak positif untuk segala aspek, baik itu untuk individu
sendiri maupun lingkungan dan masyarakatnya. Pengaruh yang cukup dapat dirasakan yakni
pembentukan karakter masyarakat. Masyarakat di daerah Aceh Utara, khususnya di daerah
pedesaannya, sudah mulai mampu berpikir terbuka dan pelan-pelan menerima perkembangan
dunia yang terus berjalan. Contoh sederhananya, jika dulu perizinan lahan untuk mendirikan
tower sinyal atau membuka jalan transportasi banyak masyarakat yang kontra, sekarang
dukungan masyarakat sudah cukup besar. Sudah banyak masyarakat yang cukup mendengar
anjuran pemerintah dengan tidak harus ada paksaan berlebih.
Jika berbicara tentang karakter seperti bergotong royong dan bermusyawarah,
mungkin untuk wilayah disekitar perkotaan sudah sedikit memudar, namun tidak dengan
daerah pedesaan. Di daerah pedesaan, hal ini masih cukup kental dan terjaga dengan baik.

Hal lainnya ialah teknologi. Secara general, mungkin hampir semua masyarakat di
Aceh Utara sudah memiliki telepon pintar yang bisa mengakses internet dan terhubung
dengan dunia maya. Hal ini pula yang membuat pintu antar manusia dan masa depan terus
terhubung. Masyarakat saat ini sudah piawai dalam mengakses apa pun melalui internet.

Dunia global yang transparan dapat terlihat jelas hanya dengan layar telepon pintar
saja. Perkara ini tentu saja memiliki dampak yang begitu besar untuk masyarakat. Mulai dari
pola hidup, cara berpikir, pakaian, kebutuhan, dan lain sebagainya. Banyak masyarakat yang
pelan-pelan mengikuti perkembangan zaman yang kian modern. Yang dulunya awam dengan
makanan luar negeri seperti spaghetti, burger, kebab, lasagna, pizza, sekarang makanan
tersebut sudah lumrah keberadaanya dan cukup dinikmati oleh masyarakat.

Untuk kebudayaan sendiri, masih banyak masyarakat sekitar yang melestarikan adat
dan budaya daerah Aceh dalam perayaan-perayaan tertentu seperti pernikahan, turun tanah
anak, maulid, meugang, dan lain-lain.

Seiring perkembangan zaman yang diiringi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan


dan teknologi, tentu saja diharapkan akan meningkatkan kualitas SDM di tiap- tiap daerah.
Namun, yang harus diingat pula, tetap harus ada pondasi-pondasi awal yang kuat untuk
menuju ujung tombak yang tajam. Harus ada pendirian dan kepedulian agar apa yang menjadi
cita-cita kita semua dapat terwujud dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai